SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
DIELEKTRIK
Pembimbing : Ir. Makmur Saini, MT
Teknik Konversi Energi
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Bahan Dielektrik dan konstruksinya.
Pengertiaan Dielektrik dan Bahan yang digunakan atau
dipakai untuk mengisolasi suatu benda tertentu dari suatu
nilai besaran listrik.
Bahan Insulasi atau sering disebut dielektrik berfungsi
sebagai pelindung konduktor, yang mempunyai beberapa
fungsi seperti: menghalau sinyal radio frekuensi, mengurangi
problem skin efek, isolasi tegangan.
Dieletrik adalah bahan non-konduktor, seperti : karet, gelas,
waxed paper. Dielektrik yang sempurna adalah dielektik
hampa udara, kemudian adalah dielektrik udara dan kemudian
bahan dielekrik lain seperti: PVC, Plastic, FPE, PP, Teflon.
Konstruksi dielektrik juga beragam – ragam mulai dari kabel
memakai kombinasi teflon dan gelembung udara, tiap lembar
konduktor yang diisolasikan kemudian di pelintir baru
kemudian di beri jaket dielektrik dan masih banyak lagi.
1. PENDAHULUAN
Bahan dielektrik pada suatu kapasitor
menghambat aliran arus antar plat nya. Berbagai
bahan digunakan untuk dielektrik seperti
ditunjukkan di pada tabel di bawah.
Bahan dielektrik dinilai berdasarkan kemampuan
mereka untuk mempengaruhi gaya elektrostatis pada
suhu tertentu yang disebut dielektrik konstan.
Kemampuan dari dielektrik untuk mendukung gaya
elektrostatis berbanding lurus dengan dielektrik
konstan.
Saat tidak ada dielektrik, muatan = Qo, kapasitas + Co --> beda
potensial :
Vo = Qo /Co
Rangkaian kapasitor : terbuka : palt kapasitor dihubungkan dengan
battery dan muatan tidak melalui voltmeter ( yang ideal) ---> tidak ada
muatan yang mengalir dan juga tidak dapat mengubah besar muatan
dalam kapsitor. Dalam gambar (b) jika dielektrik di antara plat-plat,
tenryata pembacaan voltmeter berkurang, V sekarang :
V < Vo --> K > 1
Qo tidak bisa berubah, sedang Vo berubah --> ==> ada perubahan
kapasitas C.
Co : Kapasitansi tanpa dielektrik
Untuk plat paralel : Co = (ε. A)/d), jika ada dielektrik :
Co = K.(ε.A/d). Kapasitansi dapat diperbesar dengan
memperkecil d, jarak antar plat TTP, nilai d yang
terendah dibatasi oleh adanya kemampuan muatan
“emloncat” melalui dielektrik. Untuk tertentu,
tegangan maksimal yang diijinkan tanpa
menyebabkan pelucutan/discharge muatan
tegrantung pada : kekuatan dielektrik (medan listrik
masimal), untuk uadar : 3.106 V/m. jika kuat medan
dalam medium mulai mengkonduksi kebanyakan
isolator mempunyai konstanta dielektrik dan kekuatan
dielektrik > udara.
Keuntuangan Dielektrik
• Meningkatkan kapasitansi kapasitor
• Meningkatkan tegangan operasi max kapasitor
• Memberi suprot mekanik di antara plat-plat
Pengertian Kapasitor
Dua penghantar berdekatan yang dimaksudkan untuk diberi muatan sama tetapi
berlawanan jenis disebut kapasitor. Sifat menyimpan energi listrik / muatan listrik.
Kapasitas suatu kapasitor (C) adalah perbandingan antara besar muatan Q dari salah
satu penghantarnya dengan beda potensial V antara kedua pengahntar itu.
Jenis Kapasitor
• Metal foil yang disisipi lembaran kertas bercampur parafin (atau
mylar) sebagai bahan dielektrik. Gabungan ini digulung menjadi
bentuk silinder.
• Kapasitor tegangan tinggi biasanya : plat-plat logam dalam minyak
silikon
• Kapasitor yang kecil biasanya terbuat dari keramik
• Kapasitor variabel (10-500 pF) : dielektrik : udara 1 palt tetap, palt
lain bergerak
• Kapasitor elektrolit : menyimpan sejumlah besar muatan pada
tegangan rendah. Terdiri dari metak foil yang berhubungan dengan
elektrolit. Saat tegangan diberikan di antara logam & elektrolit
terbentuk 1 lapisan metal oxide yang tipis (sebagai isolator) pada
logam --> lapisan ini = dielektrik. Karena lapisan ini sangat tipis,
didapat kapasitansi yang besar. Jika kapasitor ini dipakai dalam suatu
rangkain, polaritas (tanda +/-) harus diperhatikan dan dipasang dengan
benar. Jika polaritas terbalik, lapisan oksidan tidak akan terbentuk dan
kapasitor tidak dapat menyimpan muatan.
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat
menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor
terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum
dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain.
Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka
muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu
kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama
muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang
satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung
kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa
menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan
dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini
“tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung
kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi
pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif
diawan.
http://www.electroniclab.com/image/elkadasar/basiccap.gif
Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi
dihitung dengan mengetahui luas area plat metal (A),
jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan
konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat
ditulis sebagai berikut :
C = (8.85 x 10-12) (k A/t)
Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa
bahan dielektrik yang disederhanakan.
Udara vakum k = 1
Aluminium oksida k = 8
Keramik k = 100 - 1000
Gelas k = 8
Polyethylene k = 3
Tipe Kapasitor
Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari
bahan dielektriknya. Untuk lebih sederhana dapat dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu kapasitor electrostatic,
electrolytic dan electrochemical.
• Kapasitor Electrostatic
Kapasitor electrostatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat
dengan bahan dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan
mika adalah bahan yang popular serta murah untuk membuat
kapasitor yang kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF
sampai beberapa uF, yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang
berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan
dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti polyester
(polyethylene terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar),
polystyrene, polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan
lainnya.
Mylar, MKM, MKT adalah beberapa contoh sebutan merek dagang
untuk kapasitor dengan bahan-bahan dielektrik film. Umumnya
kapasitor kelompok ini adalah non-polar.
•Kapasitor Electrolytic
Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor
yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Umumnya
kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar
dengan tanda + dan - di badannya. Mengapa kapasitor ini dapat
memiliki polaritas, adalah karena proses pembuatannya
menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutup positif anoda
dan kutup negatif katoda.
•Kapasitor Electrochemical
Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor
electrochemical. Termasuk kapasitor jenis ini adalah
batere dan accu. Pada kenyataanya batere dan accu
adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki
kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage
current) yang sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini
juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkan
kapasitansi yang besar namun kecil dan ringan,
misalnya untuk applikasi mobil elektrik dan telepon
selular.
2. Diskripsi Atomik Dielektrik
Beda potensial di antara plat kapasitor berkurang dengan
faktor K saat ada dielektrik. Karena V = E.d, maka :
Gambar (a) Dielektrik yang tidak dipengaruhi medan listrik.
(b) Dielektrik didalam suatu medan listrik, muatan
positif dan muatan negatif akan tersusun.
(c) akibatnya akan timbul muatan induksi pada
permukaan kanan yang menimbulkan medan listrik
induksi.
Dielektrik adalah bahan yang tidak mempunyai elektron
bebas. Jika dielektrik tidak dipengaruhi medan listrik,
kondisinya seperti gbr (a) di dalam suatu medan lsitrik,
muatan positif dan negatif akan tersusun seperti pada gbr. B
---> medan listrik mempunyai polarisasi dielektrik. Hal ini
menyebabkan timbulnya muatan induksi pada permukaan
kanan (gb.c) muatan induksi ini menimbulkan medan listrik
induksi, Ei, yang arahnya berlawanan dengan Eo. Maka,
medan listrik netto dalam dielektrik : E=Eo-Ei mengingat : E
= Eo/k, Eo = a/ε, Ei=/εo.
3. Rugi Daya Dalam Dielektrik
Dielektrik ideal adalah dieletrik tanpa rugi daya.
Dalam dielektrik yang nyata selalu terdapat rugi
daya, kapasitor sempurna empunyai sifat listrik yang
ditentukan oleh konstanta dielektriknya ( disebut
juga “specific induktif capacity”). Dalam kapasitor
yang tidak sempurna, yaitu yang terdapat dalam
praktek, arusnya ic tidak berhenti mengalir dalam
waktu singkat, tetapi turun perlahan-lahan,dapat
dilihat pada gambar dibawah ini. Ini berarti bahwa
bahan dielektrik mempunyai sifat-sifat lain juga. Arus
konduksi (conduction current) akan mengalir dalam
kapasitor praktis oleh karena meskipun tahanan
dielektrik itu besar sekali ia bukan tak terhingga
besarnya.
Namun, hal ini belum dapat menerangkan satu fenomena (gejala) yang
dapat dilihat pada kebanyakan dielektrika yaitu bahwa arus konduksi itu
pada mulanya lebih besar dari pada arus yang timbul karena konduksi saja.
Arusnya tidak konstan, tetapi makin lama makin turun sebagai di uraikan
diatas. Gejala kedua disebut absorpsi (penyerapan), dan bahan dielektrik
yang mempunyai sifat demikian disebut absorptive. Hampir semua bahan
dielektrik mempunyai sifat ini, apabila sebuah kapasitor absortif yang diberi
muatan (gambar(a), posisi 1) dibuang muatannya (posisi 2) llau sesudah itu
dilepaskan hubungannya (posisi 3), maka perbedaan potensial antara plat-
plat kapasitor naik lagi, artinya kapasitor ini memberi dirinya muatan lagi.
Hal ini dikenal sebagai efek (residual efect), yang dinyatakab dalam gbr (b).
absorsi dapat diterangkan dengan mengganggap bahwa ada gerakan-
gerakan yang lamban (viscous) dari molekul-molekul dielektrik apabila plat-
plat kapasitor itu diberi muatan. Pada waktu itu pergerakan molekul mula-
mula cepat (berakibat adanya arus pemuat), lalu makin lama makin lambat
dan lamban. Pergerakan yang terakhir ini yang dihasilkan. oleh pemindahan
muatan yang melekat pada molekul menghasilkan arus konduksi.
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa kapasitas
sebuah kapasitor dapat dibagi menjadi dua komponen, masing-
masing kapasitansi geometris (fungsi dari diemsinya) dan
kapasitansi absoptive (lihat gambar), disini C1 menyatakan
kapaistansi gemotris, RI menyatakan efek konduksinya,
sedangkan C2 dan R2 bersama-sama menyatakan efek
absorsinya.
Apabila dipakai arus bolak-balik absorsinya sangat erat
hubungannya dengan kehilangan daya (dielektrik losses,
disebut juga rugi daya) dalam bahan dielektrik tersebut. Bila
bahan yang dipakai adalah udara atau gas, maka kehilangan
daya ini kecil sekali hingga demikian itu dapat dianggap
sempurna.
4. Pengukuran Kehilangan daya dan Faktor Dielektrik
• Prinsip jembatan Schering
Cara jembatan schering adalah cara yang paling banyak dipergunakan
untuk mengukur kehilangan daya dan faktor daya dielektrik. Semua cara
yang memakai prinsip jembatan terdiri dari rangkaian jembatan
wheatstone dimana batere diganti oleh sumber Ac pada prekwensi
rendah atau frekwensi lain yang lebih tinggi.
Detektornya tergantung pada frekwensi rendah yang dipakai
galvanometer vibrasi dipakai untuk frekwensi rendah dan telpon untuk
frekwensi yang lebih tinggi (800 -1000 Hz). Gambar di bawah
menunjukkan rangkaian jembatan schering yang dapat dipakai untuk
tegangan rendah dan tinggi
C1 adalah kapasitor yang faktor dayanyan hendak diukur
dan R1 adalah tahanan ekivalen yang menyatakan
komponen kehilangan daya dielektriknya.
C2 adalah kapasitor standar yang tidak mempunyai
kehilangan daya R3 dan R4 adalah tahanan yang non
induktif, yang terdahului variabel. C4 adalah kapasitor
variabel. Pada gambar diatas pembumian diadakan untuk
menghindarkan kesalahan yang disebabkan karena
kapasitansi antara bagian-bagian tegangan tinggi dan
rendah dari jembatan tersebut. G adalah galvonometer
khusus untuk ini, yang harus mempunyai kepekaan yang
tinggi karena impedansi cabang 3 dan 4 biasanya jauh
lebih kecil dibadingkan dengan cabang 1 dan 2
galvanometer dan tahanannya mempunyai potensial
rendah sekali (beberapa volt lebih tinggi dari pada
potensial tanah), meskipun tegangan yang dipakai tingi
sekali (kira-kira 100 kV), kecuali kalau terjadi kegagalan
pada kapasitor pada cabang 1 dan 2. jembatan menajdi
seimbang dengan cara merubah R3 dan C4 sehingag
galvanometer menunjuk angka Nol.
• Jembatan Schering berperisai (shielded)
Dalam pemakaian jembatan schering pada tegangan tingi atau untuk
pengukuran berkelilitas yang pada tegangan rendah efek kapasitansi
sasaran antara elemen-elemen jembatan perlu sekali ditiadakan. Hal ini
dapat dilakukan dengan menutupi bagianbagian yang mungkin terkena
dengan tameng (persai shield) elektrostatik pada potensial yang sesuai.
Jembatan yang bertameng itu cocok untuk pemakaian denga tegangan
tinggi seperti tertera pada gambar kapasitor standar C2 dan kapasitor
yang diuji (C1) digambarkan sebagai kapasitor berelektroda tiga.
Elektroda pelindungnya masing-masing dihubungkan dengan sistem
tamengnya yang menutupi cabang detector dan penghantar (kawat) antara
elektroda C1 dan C2 dan tahanan R3 dab R4. tameng ini diatur supaya
potensialnya sama dengan potensial detector dengan bantuan cabang R5-
L5-C5. dalam hal ini detector terpasang antara tameng dan sebuah titik
pertemuan pada jembatan utama.
Pada gambar diatas saklar A dipakai untuk memasang
detector pada jembatan utama untuk mencapai
keseimbangan pokok, atau untuk memasang detector
diantara tameng dan titik potong B untuk keperlian
keseimbangan bantuan (auxiliary balance) cabang tegangan
rendah R3 dan R4-C4 terutup oleh tameng yang dibumikan
secara langsung. Oleh karena tameng tersbeut, kapasitansi
langsung antara akwat tegangan tinggi dengan cabang
detector atau dengan kawat dari cabang tegangan rendah
tidak ada. Oleh karena tameng yang dibumikan, maka
kapasitansi langsung antara elemen-elemen tegangan rendah
juga tidak ada. Dari tegangan diatas dapat disimpulkan bahwa
kapaistansi langsung antara elektroda C1 dan C2 dan
elektroda tegangan tinggi yang bersangkutan yang ikut dalam
pengukuran, bila jembatan utama dan cabang keduanya
dalam keadaan seimbang.
5. Dielektrik berlapis
Pada teknik tegangan tinggi berupa dielektrik berlapis seperti isolasi
penghantar pada bushing, maka perlulah kita meninjau jalannya kuat
medan dan kerapatan fluksi pada bidang batas dua lapis isolasi.
•Sifat medan-medan listrik pada bidang-bidang batas
Secara umum kita akan meninjau dua keadaan mengenai sifat medan
pada bidang batas uda elektrik yang berbeda konstannya yaitu bidang
batas yang tegak lurus dan paralel pada garus-garis medan.
•Bidang batas tegak lurus pada garus-garis medan
Kita tinjau sebuah elemen ruang kecil pada bidang batas dua lapis elektrik
yang kosntanta dielektriknya ε1 dan ε2, dengan tinggi = h dan bidangnya
A1 dan A2 sejajar dengan bidang batas.
Gambar di atas adalah dielektrik berlapis, bidang batas tegak lurus pada
garis-garis medan apabila kita menganggap muatan pada bidang batas
tidak ada sehingga untuk elemen ruang tersebut berlaku :
Dari gambar di atas dapat ditentukan bahwa :
Karena A1 = A2 maka D1 = D2 ; Karena itu dapat dilihat bahwa :
atau
besaran kuat medan listrik akan berubah pada bidang
perbatasan sedangkan kerapatan fluksi akan tetap.
•Bidang batas paralel dengan garus-garis medan
Diambil elemen garus 1 pada bidang batas berbentuk segi empat
sehingga sisi I1 dan I2 dari elemen bidang sejajar dengan elemen garus 1
Gambar diatas adalah Dielektrik berlapis, bidang batas sejajar dengan
garisgaris Medan. Dalam medan listrik statis, kerja oleh medan dalam
lintasan terututp = 0, maka :
Diperoleh
Tinggi h ≈ o sehingga
Karena 11 = 12 maka E1 = E2
Jadi berlaku : komponen tangensial (E1 dan E2) dari kuat medan
listrik adalah sama pada kedua pihak pada bidang batas dan bahan
dielektrik.
Jika bahan ke 2 adalah konduktor, E2 = o dan E1pun = o Jadi pada
perbatasan dielektrik konduktor komponen tangesial dari kuat medan
adalah nol.
Pada bidang batas yang sejajar dengan garis-garis medan dapat
dinyatakab pergesaran berubah sedangkan kuat medan tetap
besarnya.
• Bidang Batas miring terhadap garis-garis medan
Dengan bantuan poin 1 dan 2 sifat kuta medan dan kerapatan fluksi pada
bidang batas akan dapat diterangkan. Setiap besaran tersebut dapat
diuraikan pada komponen-komponen normal tangensial dari bidang
batas
Gambar diatas adalah dielektrik berlapis, bidang batas miring terhadap
garis medan (ε1 > ε2) Untuk kerapatan fluksi berlaku persamaan (4) dan
(8) sehingga :
Dari gambar diperoleh :
DIELEKTRIK

More Related Content

What's hot

Tegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DCTegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DCGredi Arga
 
Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Kevin Adit
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikMulia Damanik
 
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)kiplaywibley
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )TEMMY NGEDY
 
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Isolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan TinggiIsolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan TinggiRico Afrinando
 
Materi Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan TinggiMateri Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan TinggiGredi Arga
 
Jobsheet instalasi penerangan listrik
Jobsheet instalasi penerangan listrikJobsheet instalasi penerangan listrik
Jobsheet instalasi penerangan listrikArtechArisTechnologi
 
Teknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCTeknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCedofredikaa
 
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1Maulana Ilham Saputra
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararelSimon Patabang
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 

What's hot (20)

Tegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DCTegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DC
 
Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
 
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan TinggiKegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
 
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
 
Konduktor
Konduktor Konduktor
Konduktor
 
Isolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan TinggiIsolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan Tinggi
 
Jaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrikJaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrik
 
Materi Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan TinggiMateri Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan Tinggi
 
Jobsheet instalasi penerangan listrik
Jobsheet instalasi penerangan listrikJobsheet instalasi penerangan listrik
Jobsheet instalasi penerangan listrik
 
Teknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCTeknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DC
 
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
 
Laporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik diodaLaporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik dioda
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 

Viewers also liked

Bahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansiBahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansiAsjar Zitus
 
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahmanMaterial magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahmanIPA 2014
 
Konduktor dan dielektrik
Konduktor dan dielektrikKonduktor dan dielektrik
Konduktor dan dielektrikWinda Cynthia
 
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)kemenag
 
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...IPA 2014
 
Makalah t ermodinamika
Makalah t ermodinamikaMakalah t ermodinamika
Makalah t ermodinamikaKira R. Yamato
 
Makalah "Medan Listrik dalam Dielektrik"
Makalah "Medan Listrik dalam Dielektrik"Makalah "Medan Listrik dalam Dielektrik"
Makalah "Medan Listrik dalam Dielektrik"Nurfaizatul Jannah
 
Bahan semikonduktor
Bahan semikonduktorBahan semikonduktor
Bahan semikonduktormansen3
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrikTrie Marcory
 
Energi potensial listrik bermuatan
Energi potensial listrik bermuatan Energi potensial listrik bermuatan
Energi potensial listrik bermuatan kholifahifa
 
ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR Rinanda S
 
Bab4 kapasitor dan-dielektrika
Bab4 kapasitor dan-dielektrikaBab4 kapasitor dan-dielektrika
Bab4 kapasitor dan-dielektrikapankoer
 
Peralatan tegangan-tinggi
Peralatan tegangan-tinggiPeralatan tegangan-tinggi
Peralatan tegangan-tinggiYubel Sitompul
 
Lightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirLightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirrezon arif
 
Teknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrikTeknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrikBanu Yuditya
 
Transmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu indukTransmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu indukyendymw
 
Macam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanyaMacam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanyasayidah mafisah
 

Viewers also liked (20)

Bahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansiBahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansi
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahmanMaterial magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
 
Konduktor dan dielektrik
Konduktor dan dielektrikKonduktor dan dielektrik
Konduktor dan dielektrik
 
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
 
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
 
Makalah t ermodinamika
Makalah t ermodinamikaMakalah t ermodinamika
Makalah t ermodinamika
 
Makalah "Medan Listrik dalam Dielektrik"
Makalah "Medan Listrik dalam Dielektrik"Makalah "Medan Listrik dalam Dielektrik"
Makalah "Medan Listrik dalam Dielektrik"
 
Bahan semikonduktor
Bahan semikonduktorBahan semikonduktor
Bahan semikonduktor
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
Energi potensial listrik bermuatan
Energi potensial listrik bermuatan Energi potensial listrik bermuatan
Energi potensial listrik bermuatan
 
Bahan Semikonduktor
Bahan SemikonduktorBahan Semikonduktor
Bahan Semikonduktor
 
ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR
 
Bab4 kapasitor dan-dielektrika
Bab4 kapasitor dan-dielektrikaBab4 kapasitor dan-dielektrika
Bab4 kapasitor dan-dielektrika
 
Peralatan tegangan-tinggi
Peralatan tegangan-tinggiPeralatan tegangan-tinggi
Peralatan tegangan-tinggi
 
Filosofi proteksi
Filosofi proteksiFilosofi proteksi
Filosofi proteksi
 
Lightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirLightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petir
 
Teknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrikTeknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrik
 
Transmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu indukTransmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu induk
 
Macam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanyaMacam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanya
 

Similar to DIELEKTRIK

Pengertian kapasitor
Pengertian kapasitorPengertian kapasitor
Pengertian kapasitorAnnis Kenny
 
Pengenalan elektronika dan_komponen_dasa
Pengenalan elektronika dan_komponen_dasaPengenalan elektronika dan_komponen_dasa
Pengenalan elektronika dan_komponen_dasaElka Pranika
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
 
PRESENTASI - TEKNIK TEGANGAN TINGGI - KABEL TENAGA LISTRIK - RAFI REZA & GAL...
PRESENTASI - TEKNIK TEGANGAN TINGGI - KABEL TENAGA LISTRIK -  RAFI REZA & GAL...PRESENTASI - TEKNIK TEGANGAN TINGGI - KABEL TENAGA LISTRIK -  RAFI REZA & GAL...
PRESENTASI - TEKNIK TEGANGAN TINGGI - KABEL TENAGA LISTRIK - RAFI REZA & GAL...RafiReza4
 
Makalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosonganMakalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosonganYulia Annisa
 
Laporan praktikum 5
Laporan praktikum 5Laporan praktikum 5
Laporan praktikum 5Usman Usman
 
Kondensator a’lim abror c2
 Kondensator a’lim abror c2 Kondensator a’lim abror c2
Kondensator a’lim abror c2Aliem Sgralhtobat
 
Kapasitor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Kapasitor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)Kapasitor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Kapasitor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)Satria Wijaya
 
Kapasitor.ppt
Kapasitor.pptKapasitor.ppt
Kapasitor.pptdrnf
 
Komponen pasif elektronika
Komponen pasif elektronikaKomponen pasif elektronika
Komponen pasif elektronikaIlham Khoir
 
Kel 8 sifat_konduktivitas_listrik_pada_bahan.docx
Kel 8 sifat_konduktivitas_listrik_pada_bahan.docxKel 8 sifat_konduktivitas_listrik_pada_bahan.docx
Kel 8 sifat_konduktivitas_listrik_pada_bahan.docxJosuaGurusinga
 
Tekanan Dielektrik pelaralatan tegangan Tinggi
Tekanan Dielektrik pelaralatan tegangan TinggiTekanan Dielektrik pelaralatan tegangan Tinggi
Tekanan Dielektrik pelaralatan tegangan TinggiNerisPeri
 
1.teori dasar listrik
1.teori dasar listrik1.teori dasar listrik
1.teori dasar listrikWicah
 

Similar to DIELEKTRIK (20)

Elka
ElkaElka
Elka
 
Pengertian kapasitor
Pengertian kapasitorPengertian kapasitor
Pengertian kapasitor
 
Pengenalan elektronika dan_komponen_dasa
Pengenalan elektronika dan_komponen_dasaPengenalan elektronika dan_komponen_dasa
Pengenalan elektronika dan_komponen_dasa
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
PRESENTASI - TEKNIK TEGANGAN TINGGI - KABEL TENAGA LISTRIK - RAFI REZA & GAL...
PRESENTASI - TEKNIK TEGANGAN TINGGI - KABEL TENAGA LISTRIK -  RAFI REZA & GAL...PRESENTASI - TEKNIK TEGANGAN TINGGI - KABEL TENAGA LISTRIK -  RAFI REZA & GAL...
PRESENTASI - TEKNIK TEGANGAN TINGGI - KABEL TENAGA LISTRIK - RAFI REZA & GAL...
 
Kapasitor
KapasitorKapasitor
Kapasitor
 
Makalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosonganMakalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosongan
 
Laporan praktikum 5
Laporan praktikum 5Laporan praktikum 5
Laporan praktikum 5
 
prakarya-elektronika-1.pptx
prakarya-elektronika-1.pptxprakarya-elektronika-1.pptx
prakarya-elektronika-1.pptx
 
Kondensator a’lim abror c2
 Kondensator a’lim abror c2 Kondensator a’lim abror c2
Kondensator a’lim abror c2
 
Kapasitor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Kapasitor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)Kapasitor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Kapasitor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
 
Kapasitor.ppt
Kapasitor.pptKapasitor.ppt
Kapasitor.ppt
 
KAPASITOR 2
KAPASITOR 2KAPASITOR 2
KAPASITOR 2
 
Komponen pasif elektronika
Komponen pasif elektronikaKomponen pasif elektronika
Komponen pasif elektronika
 
Kapasitor
KapasitorKapasitor
Kapasitor
 
Kel 8 sifat_konduktivitas_listrik_pada_bahan.docx
Kel 8 sifat_konduktivitas_listrik_pada_bahan.docxKel 8 sifat_konduktivitas_listrik_pada_bahan.docx
Kel 8 sifat_konduktivitas_listrik_pada_bahan.docx
 
Tekanan Dielektrik pelaralatan tegangan Tinggi
Tekanan Dielektrik pelaralatan tegangan TinggiTekanan Dielektrik pelaralatan tegangan Tinggi
Tekanan Dielektrik pelaralatan tegangan Tinggi
 
Ppt ttt
Ppt tttPpt ttt
Ppt ttt
 
1.teori dasar listrik
1.teori dasar listrik1.teori dasar listrik
1.teori dasar listrik
 
TEMBUS ZAT PADAT
TEMBUS ZAT PADATTEMBUS ZAT PADAT
TEMBUS ZAT PADAT
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang (20)

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
 
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kVGARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
 
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kVJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 

Recently uploaded

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 

Recently uploaded (9)

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 

DIELEKTRIK

  • 1. DIELEKTRIK Pembimbing : Ir. Makmur Saini, MT Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Ujung Pandang
  • 2. Bahan Dielektrik dan konstruksinya. Pengertiaan Dielektrik dan Bahan yang digunakan atau dipakai untuk mengisolasi suatu benda tertentu dari suatu nilai besaran listrik. Bahan Insulasi atau sering disebut dielektrik berfungsi sebagai pelindung konduktor, yang mempunyai beberapa fungsi seperti: menghalau sinyal radio frekuensi, mengurangi problem skin efek, isolasi tegangan. Dieletrik adalah bahan non-konduktor, seperti : karet, gelas, waxed paper. Dielektrik yang sempurna adalah dielektik hampa udara, kemudian adalah dielektrik udara dan kemudian bahan dielekrik lain seperti: PVC, Plastic, FPE, PP, Teflon. Konstruksi dielektrik juga beragam – ragam mulai dari kabel memakai kombinasi teflon dan gelembung udara, tiap lembar konduktor yang diisolasikan kemudian di pelintir baru kemudian di beri jaket dielektrik dan masih banyak lagi. 1. PENDAHULUAN
  • 3. Bahan dielektrik pada suatu kapasitor menghambat aliran arus antar plat nya. Berbagai bahan digunakan untuk dielektrik seperti ditunjukkan di pada tabel di bawah. Bahan dielektrik dinilai berdasarkan kemampuan mereka untuk mempengaruhi gaya elektrostatis pada suhu tertentu yang disebut dielektrik konstan. Kemampuan dari dielektrik untuk mendukung gaya elektrostatis berbanding lurus dengan dielektrik konstan.
  • 4. Saat tidak ada dielektrik, muatan = Qo, kapasitas + Co --> beda potensial : Vo = Qo /Co Rangkaian kapasitor : terbuka : palt kapasitor dihubungkan dengan battery dan muatan tidak melalui voltmeter ( yang ideal) ---> tidak ada muatan yang mengalir dan juga tidak dapat mengubah besar muatan dalam kapsitor. Dalam gambar (b) jika dielektrik di antara plat-plat, tenryata pembacaan voltmeter berkurang, V sekarang : V < Vo --> K > 1 Qo tidak bisa berubah, sedang Vo berubah --> ==> ada perubahan kapasitas C. Co : Kapasitansi tanpa dielektrik
  • 5. Untuk plat paralel : Co = (ε. A)/d), jika ada dielektrik : Co = K.(ε.A/d). Kapasitansi dapat diperbesar dengan memperkecil d, jarak antar plat TTP, nilai d yang terendah dibatasi oleh adanya kemampuan muatan “emloncat” melalui dielektrik. Untuk tertentu, tegangan maksimal yang diijinkan tanpa menyebabkan pelucutan/discharge muatan tegrantung pada : kekuatan dielektrik (medan listrik masimal), untuk uadar : 3.106 V/m. jika kuat medan dalam medium mulai mengkonduksi kebanyakan isolator mempunyai konstanta dielektrik dan kekuatan dielektrik > udara.
  • 6. Keuntuangan Dielektrik • Meningkatkan kapasitansi kapasitor • Meningkatkan tegangan operasi max kapasitor • Memberi suprot mekanik di antara plat-plat Pengertian Kapasitor Dua penghantar berdekatan yang dimaksudkan untuk diberi muatan sama tetapi berlawanan jenis disebut kapasitor. Sifat menyimpan energi listrik / muatan listrik. Kapasitas suatu kapasitor (C) adalah perbandingan antara besar muatan Q dari salah satu penghantarnya dengan beda potensial V antara kedua pengahntar itu. Jenis Kapasitor • Metal foil yang disisipi lembaran kertas bercampur parafin (atau mylar) sebagai bahan dielektrik. Gabungan ini digulung menjadi bentuk silinder. • Kapasitor tegangan tinggi biasanya : plat-plat logam dalam minyak silikon • Kapasitor yang kecil biasanya terbuat dari keramik • Kapasitor variabel (10-500 pF) : dielektrik : udara 1 palt tetap, palt lain bergerak • Kapasitor elektrolit : menyimpan sejumlah besar muatan pada tegangan rendah. Terdiri dari metak foil yang berhubungan dengan elektrolit. Saat tegangan diberikan di antara logam & elektrolit terbentuk 1 lapisan metal oxide yang tipis (sebagai isolator) pada logam --> lapisan ini = dielektrik. Karena lapisan ini sangat tipis, didapat kapasitansi yang besar. Jika kapasitor ini dipakai dalam suatu rangkain, polaritas (tanda +/-) harus diperhatikan dan dipasang dengan benar. Jika polaritas terbalik, lapisan oksidan tidak akan terbentuk dan kapasitor tidak dapat menyimpan muatan.
  • 7. Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif diawan. http://www.electroniclab.com/image/elkadasar/basiccap.gif
  • 8. Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut : C = (8.85 x 10-12) (k A/t) Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang disederhanakan. Udara vakum k = 1 Aluminium oksida k = 8 Keramik k = 100 - 1000 Gelas k = 8 Polyethylene k = 3 Tipe Kapasitor Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Untuk lebih sederhana dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kapasitor electrostatic, electrolytic dan electrochemical.
  • 9. • Kapasitor Electrostatic Kapasitor electrostatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF, yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan lainnya. Mylar, MKM, MKT adalah beberapa contoh sebutan merek dagang untuk kapasitor dengan bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor kelompok ini adalah non-polar. •Kapasitor Electrolytic Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan - di badannya. Mengapa kapasitor ini dapat memiliki polaritas, adalah karena proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutup positif anoda dan kutup negatif katoda.
  • 10. •Kapasitor Electrochemical Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk kapasitor jenis ini adalah batere dan accu. Pada kenyataanya batere dan accu adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage current) yang sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil dan ringan, misalnya untuk applikasi mobil elektrik dan telepon selular.
  • 11. 2. Diskripsi Atomik Dielektrik Beda potensial di antara plat kapasitor berkurang dengan faktor K saat ada dielektrik. Karena V = E.d, maka : Gambar (a) Dielektrik yang tidak dipengaruhi medan listrik. (b) Dielektrik didalam suatu medan listrik, muatan positif dan muatan negatif akan tersusun. (c) akibatnya akan timbul muatan induksi pada permukaan kanan yang menimbulkan medan listrik induksi.
  • 12. Dielektrik adalah bahan yang tidak mempunyai elektron bebas. Jika dielektrik tidak dipengaruhi medan listrik, kondisinya seperti gbr (a) di dalam suatu medan lsitrik, muatan positif dan negatif akan tersusun seperti pada gbr. B ---> medan listrik mempunyai polarisasi dielektrik. Hal ini menyebabkan timbulnya muatan induksi pada permukaan kanan (gb.c) muatan induksi ini menimbulkan medan listrik induksi, Ei, yang arahnya berlawanan dengan Eo. Maka, medan listrik netto dalam dielektrik : E=Eo-Ei mengingat : E = Eo/k, Eo = a/ε, Ei=/εo.
  • 13. 3. Rugi Daya Dalam Dielektrik Dielektrik ideal adalah dieletrik tanpa rugi daya. Dalam dielektrik yang nyata selalu terdapat rugi daya, kapasitor sempurna empunyai sifat listrik yang ditentukan oleh konstanta dielektriknya ( disebut juga “specific induktif capacity”). Dalam kapasitor yang tidak sempurna, yaitu yang terdapat dalam praktek, arusnya ic tidak berhenti mengalir dalam waktu singkat, tetapi turun perlahan-lahan,dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Ini berarti bahwa bahan dielektrik mempunyai sifat-sifat lain juga. Arus konduksi (conduction current) akan mengalir dalam kapasitor praktis oleh karena meskipun tahanan dielektrik itu besar sekali ia bukan tak terhingga besarnya.
  • 14. Namun, hal ini belum dapat menerangkan satu fenomena (gejala) yang dapat dilihat pada kebanyakan dielektrika yaitu bahwa arus konduksi itu pada mulanya lebih besar dari pada arus yang timbul karena konduksi saja. Arusnya tidak konstan, tetapi makin lama makin turun sebagai di uraikan diatas. Gejala kedua disebut absorpsi (penyerapan), dan bahan dielektrik yang mempunyai sifat demikian disebut absorptive. Hampir semua bahan dielektrik mempunyai sifat ini, apabila sebuah kapasitor absortif yang diberi muatan (gambar(a), posisi 1) dibuang muatannya (posisi 2) llau sesudah itu dilepaskan hubungannya (posisi 3), maka perbedaan potensial antara plat- plat kapasitor naik lagi, artinya kapasitor ini memberi dirinya muatan lagi. Hal ini dikenal sebagai efek (residual efect), yang dinyatakab dalam gbr (b). absorsi dapat diterangkan dengan mengganggap bahwa ada gerakan- gerakan yang lamban (viscous) dari molekul-molekul dielektrik apabila plat- plat kapasitor itu diberi muatan. Pada waktu itu pergerakan molekul mula- mula cepat (berakibat adanya arus pemuat), lalu makin lama makin lambat dan lamban. Pergerakan yang terakhir ini yang dihasilkan. oleh pemindahan muatan yang melekat pada molekul menghasilkan arus konduksi.
  • 15. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa kapasitas sebuah kapasitor dapat dibagi menjadi dua komponen, masing- masing kapasitansi geometris (fungsi dari diemsinya) dan kapasitansi absoptive (lihat gambar), disini C1 menyatakan kapaistansi gemotris, RI menyatakan efek konduksinya, sedangkan C2 dan R2 bersama-sama menyatakan efek absorsinya. Apabila dipakai arus bolak-balik absorsinya sangat erat hubungannya dengan kehilangan daya (dielektrik losses, disebut juga rugi daya) dalam bahan dielektrik tersebut. Bila bahan yang dipakai adalah udara atau gas, maka kehilangan daya ini kecil sekali hingga demikian itu dapat dianggap sempurna.
  • 16. 4. Pengukuran Kehilangan daya dan Faktor Dielektrik • Prinsip jembatan Schering Cara jembatan schering adalah cara yang paling banyak dipergunakan untuk mengukur kehilangan daya dan faktor daya dielektrik. Semua cara yang memakai prinsip jembatan terdiri dari rangkaian jembatan wheatstone dimana batere diganti oleh sumber Ac pada prekwensi rendah atau frekwensi lain yang lebih tinggi. Detektornya tergantung pada frekwensi rendah yang dipakai galvanometer vibrasi dipakai untuk frekwensi rendah dan telpon untuk frekwensi yang lebih tinggi (800 -1000 Hz). Gambar di bawah menunjukkan rangkaian jembatan schering yang dapat dipakai untuk tegangan rendah dan tinggi
  • 17. C1 adalah kapasitor yang faktor dayanyan hendak diukur dan R1 adalah tahanan ekivalen yang menyatakan komponen kehilangan daya dielektriknya. C2 adalah kapasitor standar yang tidak mempunyai kehilangan daya R3 dan R4 adalah tahanan yang non induktif, yang terdahului variabel. C4 adalah kapasitor variabel. Pada gambar diatas pembumian diadakan untuk menghindarkan kesalahan yang disebabkan karena kapasitansi antara bagian-bagian tegangan tinggi dan rendah dari jembatan tersebut. G adalah galvonometer khusus untuk ini, yang harus mempunyai kepekaan yang tinggi karena impedansi cabang 3 dan 4 biasanya jauh lebih kecil dibadingkan dengan cabang 1 dan 2 galvanometer dan tahanannya mempunyai potensial rendah sekali (beberapa volt lebih tinggi dari pada potensial tanah), meskipun tegangan yang dipakai tingi sekali (kira-kira 100 kV), kecuali kalau terjadi kegagalan pada kapasitor pada cabang 1 dan 2. jembatan menajdi seimbang dengan cara merubah R3 dan C4 sehingag galvanometer menunjuk angka Nol.
  • 18. • Jembatan Schering berperisai (shielded) Dalam pemakaian jembatan schering pada tegangan tingi atau untuk pengukuran berkelilitas yang pada tegangan rendah efek kapasitansi sasaran antara elemen-elemen jembatan perlu sekali ditiadakan. Hal ini dapat dilakukan dengan menutupi bagianbagian yang mungkin terkena dengan tameng (persai shield) elektrostatik pada potensial yang sesuai. Jembatan yang bertameng itu cocok untuk pemakaian denga tegangan tinggi seperti tertera pada gambar kapasitor standar C2 dan kapasitor yang diuji (C1) digambarkan sebagai kapasitor berelektroda tiga. Elektroda pelindungnya masing-masing dihubungkan dengan sistem tamengnya yang menutupi cabang detector dan penghantar (kawat) antara elektroda C1 dan C2 dan tahanan R3 dab R4. tameng ini diatur supaya potensialnya sama dengan potensial detector dengan bantuan cabang R5- L5-C5. dalam hal ini detector terpasang antara tameng dan sebuah titik pertemuan pada jembatan utama.
  • 19. Pada gambar diatas saklar A dipakai untuk memasang detector pada jembatan utama untuk mencapai keseimbangan pokok, atau untuk memasang detector diantara tameng dan titik potong B untuk keperlian keseimbangan bantuan (auxiliary balance) cabang tegangan rendah R3 dan R4-C4 terutup oleh tameng yang dibumikan secara langsung. Oleh karena tameng tersbeut, kapasitansi langsung antara akwat tegangan tinggi dengan cabang detector atau dengan kawat dari cabang tegangan rendah tidak ada. Oleh karena tameng yang dibumikan, maka kapasitansi langsung antara elemen-elemen tegangan rendah juga tidak ada. Dari tegangan diatas dapat disimpulkan bahwa kapaistansi langsung antara elektroda C1 dan C2 dan elektroda tegangan tinggi yang bersangkutan yang ikut dalam pengukuran, bila jembatan utama dan cabang keduanya dalam keadaan seimbang.
  • 20. 5. Dielektrik berlapis Pada teknik tegangan tinggi berupa dielektrik berlapis seperti isolasi penghantar pada bushing, maka perlulah kita meninjau jalannya kuat medan dan kerapatan fluksi pada bidang batas dua lapis isolasi. •Sifat medan-medan listrik pada bidang-bidang batas Secara umum kita akan meninjau dua keadaan mengenai sifat medan pada bidang batas uda elektrik yang berbeda konstannya yaitu bidang batas yang tegak lurus dan paralel pada garus-garis medan. •Bidang batas tegak lurus pada garus-garis medan Kita tinjau sebuah elemen ruang kecil pada bidang batas dua lapis elektrik yang kosntanta dielektriknya ε1 dan ε2, dengan tinggi = h dan bidangnya A1 dan A2 sejajar dengan bidang batas. Gambar di atas adalah dielektrik berlapis, bidang batas tegak lurus pada garis-garis medan apabila kita menganggap muatan pada bidang batas tidak ada sehingga untuk elemen ruang tersebut berlaku :
  • 21. Dari gambar di atas dapat ditentukan bahwa : Karena A1 = A2 maka D1 = D2 ; Karena itu dapat dilihat bahwa : atau besaran kuat medan listrik akan berubah pada bidang perbatasan sedangkan kerapatan fluksi akan tetap.
  • 22. •Bidang batas paralel dengan garus-garis medan Diambil elemen garus 1 pada bidang batas berbentuk segi empat sehingga sisi I1 dan I2 dari elemen bidang sejajar dengan elemen garus 1 Gambar diatas adalah Dielektrik berlapis, bidang batas sejajar dengan garisgaris Medan. Dalam medan listrik statis, kerja oleh medan dalam lintasan terututp = 0, maka : Diperoleh Tinggi h ≈ o sehingga
  • 23. Karena 11 = 12 maka E1 = E2 Jadi berlaku : komponen tangensial (E1 dan E2) dari kuat medan listrik adalah sama pada kedua pihak pada bidang batas dan bahan dielektrik. Jika bahan ke 2 adalah konduktor, E2 = o dan E1pun = o Jadi pada perbatasan dielektrik konduktor komponen tangesial dari kuat medan adalah nol. Pada bidang batas yang sejajar dengan garis-garis medan dapat dinyatakab pergesaran berubah sedangkan kuat medan tetap besarnya.
  • 24. • Bidang Batas miring terhadap garis-garis medan Dengan bantuan poin 1 dan 2 sifat kuta medan dan kerapatan fluksi pada bidang batas akan dapat diterangkan. Setiap besaran tersebut dapat diuraikan pada komponen-komponen normal tangensial dari bidang batas Gambar diatas adalah dielektrik berlapis, bidang batas miring terhadap garis medan (ε1 > ε2) Untuk kerapatan fluksi berlaku persamaan (4) dan (8) sehingga : Dari gambar diperoleh :