Teks tersebut memberikan informasi mengenai klasifikasi dan ciri-ciri tumbuhan dalam kerajaan Plantae. Tumbuhan diklasifikasikan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh, tumbuhan berpembuluh yang terdiri dari tumbuhan paku dan tumbuhan biji. Tumbuhan paku dan biji memiliki akar, batang, daun, dan pembuluh angkut. Tumbuhan berpembiakan secara generatif melalui penyerbukan dan pembuahan serta vegetatif.
3. X IPA 5
Amanda Noviyanti
Clarissa Juliana
Dinda Yuliani Putri
Fisca Meidyasari
Gemi Kusmeinizy
Gina Priyanggani
Lisa Tri Setiawati
Nita Ayuningtias
Rizkiyanita Bintang
Tria Monica
6. Tumbuhan tidak Berpembuluh
(Nonvaskuler)
Disebut tumbuhan tidak berpembuluh karena tidak
memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan
tidak berpembuluh tidak mempunyai saluran atau
pembuluh yang khusus untuk mengalirkan zat
makanan, air, garam, dan mineral ke seluruh bagian
tubuh.
Lumut
(Bryophyta)
8. Ciri-Ciri Lumut
Tumbuhan lumut memiliki ciri-ciri:
1. Memiliki habitat di daerah yang lembap.
2. Tumbuhan lumut merupakan peralihan dari thallophyta ke
cormophyta, karena tumbuhan lumut belum memiliki akar
sejati.
3. Akar pada tumbuhan lumut masih berupa rhizoid, selain itu
tumbuhan ini belum memiliki berkas pembuluh angkut xylem
dan floem, sehingga untuk mengangkut zat hara dan hasil
fotosintesisnya menggunakan sel-sel parenkim yang ada.
4. Tumbuhan lumut memiliki klorofil atau zat hijau daun
sehingga cara hidupnya fotoautotrof.
5. Tumbuhan lumut dalam hidupnya dapat bereproduksi secara
aseksual dengan pembentukan spora haploid dan reproduksi
seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.
6. Dalam siklus hidupnya atau metagenesis tumbuhan lumut, akan
didapati fase gametofit, yaitu tumbuhan lumut sendiri yang
lebih dominan dari fase sporofit, yaitu sporogonium.
9. Siklus Hidup Lumut
Pergiliran Keturunan
Tumbuhan Lumut
Gametofit (Menghasilkan
sel kelamin/gamet)
Sporofit (Menghasilkan
Spora)
- Mempunyai satu sel
kromosom (Haploid)
- Mempunyai dua sel
kromosom (Diploid)
Lanjutan
10. Proses pergiliran keturunan yang berikutnya adalah
Metagenesis. Ketika spora telah matang, maka spora akan
di lepaskan dari kotak spora dan diterbangkan oleh angin
jika spora tersebut jatuh di tempat yang lembab maka akan
tumbuh menjadi benang halus berwarna hijau (Protonema).
Tumbuhan lumut dewasa akan menghasilkan sel kelamin
jantan (spermatozoid) yang di bentuk dalam stuktur
khusus, yaitu Anteridium dan dalam alat kelamin betina di
sebut arkegonium.
Zigot yang akan terbentuk tumbuh menjadi
sporogonium , yaitu tumbuhan baru berupa tangkai dengan
kotak spora diujungnya menyerupai kapsul.
Dengan demikian, pada siklus hidup tumbuhan lumut ,
terjadi pergiliran antara keturunan kawin (generatif) dan
keturunan tidak kawin (vegetatif).
Gambar
14. Lumut Daun (Musci)
1. Tumbuh di tempat-tempat lembab
2. Tubuhnya (talus) berbentuk simetri radial
• Contohnya: Sphagnum acutilfolium, Sphagnum
squarrosum, Sphagnum ruppinense, Polytrichum sp,
Hipnum sp, Pogonatum sp, Minum sp.
15. Lumut Hati (Hepaticeae)
1.
2.
3.
•
Hidup terestrial (di darat)
Di tempat-tempat lembab
Sebagian besar dapat di temukan di daerah tropis
Contohnya : Marchantia sp, Sphaerocarpus sp.
16. Lumut Tanduk (Anthocerotae)
1. Hidup di tempat-tempat yang basah dan lembab
2. Sel tubuh tumbuhan lumut tanduk (talus) hanya
terdapat satu kloroplas
• Contohnya : Anthoceros natans, Anthoceros
punctakus.
17. Manfaat Lumut
Dalam kehidupan, tumbuhan lumut juga memiliki
manfaat, di antaranya adalah:
a. Dalam ekosistem yang masih alami, lumut merupakan
tumbuhan perintis karena dapat melapukkan batuan
sehingga dapat ditempati oleh tumbuhan yang lain.
b. Lumut dapat menyerap air yang berlebih, sehingga
dapat mencegah terjadinya banjir.
c. Lumut jenis Marchantia polymorpha dapat digunakan
sebagai obat radang hati.
d. Lumut Sphagnum dapat dijadikan sebagai bahan
pengganti kapas.
18. Tumbuhan Berpembuluh
(Vaskuler)
Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang sudah
memiliki daun, batang, dan akar sejati, sehingga
sering disebut sebagai tumbahan tingkat tinggi.
Tumbuhan berpembuluh disebut juga tumbuhan
kormofita.
Tumbuhan Paku
(Pteridophyta)
Tumbuhan Biji
(Spermatophyta)
19. 2. Siklus
Hidup
3. Metagenesis
4. Klasifikasi
1. Ciri-Ciri
Tumbuhan paku pada
umumnya mudah
dikenal dari pada
tumbuhan lumut
karena ukurannya
besar-besar dan
mudah dilihat.
Dapat digunakan
sebagai tanaman
hias.
Tumbuhan Paku
(Pteridophyta)
5. Manfaat
20. Ciri-Ciri Tumbuhan Paku
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tumbuhan paku memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Berbeda dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang,
dan daun sejati. Oleh karena itu, tumbuhan paku termasuk kormophyta
berspora.
Baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi sudah memiliki berkas
pembuluh angkut, yaitu xilem yang berfungsi mengangkut air dan garam
mineral dari akar menuju daun untuk proses fotosintesis, dan floem yang
berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di perairan
serta ada yang hidupnya menempel.
Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku menggulung dan
bersisik.
Tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual dengan
pembentukan gemmae dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet jantan
dan gamet betina.
Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit, yaitu tumbuhan
paku sendiri.
Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih
dominan daripada fase gametofitnya.
Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof.
21. Siklus Hidup Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku mengalami metagenesis (pergiliran
keturunan). Pada tumbuhan paku sporofit berukuran
lebih besar daripada gametofitnya. Gametofit dalam
paku disebut protalium, sedangkan sporofitnya adalah
tumbuhan paku itu sendiri.
Tiap spora yang tumbuh akan membentuk protalium.
Protalium memiliki rhizoid yang berfungsi untuk
melekatkan ke tanah dan menghisap air serta makanan.
Pada permukaan bawah protalium akan tumbuh
arkegonium (kelamin betina) yang menghasilkan sel
telur dan anteridium (kelamin jantan) yang
menghasilkan spermatozoid.
Gambar
28. A. Psilotinae
Psilotinae termasuk tumbuhan paku tingkat
rendah, sering disebut tumbuhan paku telanjang.
Disebut paku telanjang karena sporofit pada
tumbuhan paku kelas ini mempunyai ciri yaitu tidak
mempunyai akar sejati tetapi masih berupa rhizoid
dan mempunyai batang yang sering tidak berdaun.
Contohnya adalah Psilotum nodum. Anggota kelas
ini banyak yang telah punah.
29. B. Equisetinae
Memiliki ciri batangnya yang bertuas, berbuku,
berongga dan mengandung silika. Sporangiumnya
melekat pada sporofit yang berbentuk perisai dan
bertangkai. Spora yang dihasilkan equisetinae
mempunyai bentuk sama yang dilengkapi dengan empat
ekor. Ekor (elatera) ini berfungsi sebagai proses
penyebaran dan bersifat higroskopik.
Contohnya adalah Equisetum debile atau paku
ekor kuda.
30. C. Lycopodinae
Lycopodinae sudah memiliki akar, batang dan
daun. Tumbuhan paku jenis kelas ini berupa
tumbuhan menjalar di permukaan tanah. Sporangium
yang dihasilkan tunggal dan terletak pada ketiak
daun. Daun yang fertil disebut sporofil, dan
biasanya sporofil-sporofil terdapat pada ujung
cabang. Kumpulan sporofil pada paku kelas ini
disebut dengan strobilus, yaitu struktur penghasil
spora menyerupai kerucut.
Contohnya adalah Lycopodium atau paku kawat
dan Marsilea crenata (semanggi).
31. D. Filicinae
Paku jenis kelas ini biasanya hidup didaerah
tropis. Sporanya dihasilkan dari sporangium.
Sporangium tersusun dalam kumpulan sporangium yang
disebut sorus (jamak = sori). Sorus umumnya
terletak pada permukaan bawah daun. Paku kelas ini
termasuk paku homospor dan paku heterospor.
Contohnya adalah paku pakis.
32. Manfaat Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku juga berperan dalam kehidupan
sehari-hari,antara lain:
a. Sebagai tanaman hias, misalnya Adiantum
cuneatum (suplir), Asplenium nidus (paku sarang
burung) dan Platycerium biforme (paku simbar
menjangan).
b. Sebagai tanaman obat, misalnya rimpang dari
Aspidium filixmas (Dryopteris) yang mampu
mengobati cacingan.
c. Sebagai bingkai dalam karangan bunga.
d. Sebagai pupuk hijau.
e. Sebagai sayuran, contohnya adalah Marsilea
crenata (semanggi).
33. Sering juga disebut
sebagai tumbuhan
bunga atau Anthophyta
(Anthos=bunga) karena
hampir seluruhnya
tumbuhan biji adalah
berbunga. Sering
disebut phanerogamae
yang artinya “alat
perkawinannya tampak
jelas”.
4.
Manfaat
Tumbuhan
Biji
(Spermatophy
ta)
3.
Klasifik
asi
1. CiriCiri
2.
perkemban
gbiakan
34. Ciri-Ciri Tumbuhan Biji
Ciri-cirinya adalah:
1. Struktur perkembangan yang khas adalah biji yang
dihasilkan oleh bunga.
2. Kormophyta : sudah mempunyai akar, batang dan
daun sejati
3. Tracheophyta : sudah mempunyai pembuluh angkut
berupa xylem dan floem.
4. Pada hakekatnya tumbuhan berbiji memiliki pigmen
hijau (klorofil), hanya beberapa spesies yang
tidak memilikinya sehingga bersifat parasit.
5. Ada yang bersifat sporofit yang mendapatkan
makanan dari bahan-bahan organic.
36. Reproduksi Vegetatif
Reproduksi Vegetatif: Merupakan cara
reproduksi tanpa melibatkan gamet jantan dan gamet
betina. Reproduksi vegetatif dapat terjadi secara
alami atau buatan:
1. Vegetatif alami: Rizom (akar tungal), Stolon
(geragih), Umbi Lapis (bulbus), Tunas, Umbi
Batang dan Kormus.
2. Vegetatif buatan: Mencangkok, Menempel (okulas),
Menyambung, Menyetek, Merunduk dan Kultur
Jaringan.
37. Reproduksi Generatif
Merupakan cara reproduksi yang melibatkan
gamet jantan dan gamet betina. Dengan cara generatif
dilakukan juga dengan:
Penyerbukan
Pembuahan
38. Penyerbukan
Reproduksi Generatif
1. asal serbuk sari: Autogami,
Kleistogami, Geitongami, Aloami
(xenogami), dan Bastar (hibridogami).
2. Faktor yang membantu: Anemogami,
Hidrogami, dan Zoidiogami.
39. Pembuahan
Reproduksi Generatif
Merupakan proses penyatuan atau
peleburan gamet jantan (sperma) dan gamet
betina (ovum). Biasanya, proses pembuahan
tersebut terjadi tidak lama setelah proses
penyerbukan.
42. Ciri Umum Gymnospermae
(Biji Terbuka)
1. Ciri Umum Tumbuhan Berbiji Terbuka
2. Pohon besar
3. Berakar tunggang
4. Daun berbentuk jarum atau sisik ataupun lebar
• Contohnya pinus dan cemara
43. Klasifikasi Gymnospermae
(Biji Terbuka)
Terdiri dari empat suku :
1. Cycadaceae , contohnya pakis haji (Cycas rumphii)
2. Gnetaceae , contohnya melinjo (Gnetum genmon)
3. Coniferaceae , contohnya pinus (Pinus merkusii),
damar putih (Agathis alba), dan cemara (Cupressus
macrocarpa). Merupakan kelompok tumbuhan biji
terbuka yang paling banyak jenisnya dan paling
besar manfaatnya bagi manusia. Tidak menghasilkan
bunga. Alat perkembangbiakannya disebut strobilus
(rujung). Terdapat strobilus jantan dan strobilus
betina yang memiliki sisik tempat pembentukan sel
kelamin.
4. Ginkgoinaceae, contohnya Ginko biloba
44. Daur Hidup Gymnospermae
(Biji Terbuka)
Pada generasi sporofit, tumbuhan gimnosperma
menghasilkan heterospora berupa mikrospora dan
megaspore. Mikrospora berkembang menjadi mikrogametofit
dan berisi serbuk sari. Setelah dilepas, butir-butir
serbuk sari berkembang menjadi sperma. Sementara itu,
megaspore berkembang menjadi megagametofit. Pada saat
penyerbukan, serbuk sari melekat pada bakal biji.
Selanjutnya, sperma bergerak menuju sel telur melalui
buluh serbuk sari. Jika terjadi pembuahan, maka
terbentuk zigot yang berkembang menjadi embrio dan
biji. Jika biji tersebut jatuh pada tempat yang sesuai,
maka biji akan tumbuh berkembang menjadi tumbuhan baru.
Gambar
47. Ciri Morfologi Angiospermae
(Biji Tertutup)
a.
b.
c.
d.
e.
Tumbuhan berbiji tertutup mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut:
Organ tubuh seperti akar, batang, dan daun telah dapat dibedakan dengan
jelas. Tumbuhan ini telah memiliki bunga sesungguhnya (telah memiliki
kelopak, mahkota bunga, benangsari, dan putik).
Bentuk daunnya pipih, lebar, dan memiliki susunan urat daun beraneka
ragam, ada yang menyirip, menjari, menyirip-menjari, sejajar melengkung,
dan lain-lain.
Tumbuhan ini berkembang biak secara kawin dengan alat perkembangbiakan
yang terdapat pada bunga, terdiri atas alat kelamin jantan berupa benang
sari serta alat kelamin betina berupa putik. Pembuahannya merupakan
pembuahan ganda, artinya sekali proses pembuahan terjadi dua hasil, yaitu:
1)
peleburan sel antara sel telur dan spermatozoid menghasilkan embrio
atau lembaga, dan
2)
peleburan antara inti kandung lembaga dan spermatozoid menghasilkan
putik lembaga atau calon endospermae.
Selang waktu antara penyerbukan dan pembuahan relatif singkat.
Lembaga atau embrionya tersimpan di dalam bakal biji. Bakal biji
terlindung oleh daun buah sehingga bakal biji tidak tampak dari luar.
52. Suku Kacang-Kacangan
Suku Kacang-Kacangan:
1. Bunga tampak seperti kupu-kupu
2. Mahkota terdiri atas satu lembar besar (bendera) dan
dua helai kanan dan kiri (sayap)
3. Dua helai berukuran lebih kecil saling melekat
disebut lunas
4. Benang sari berjumlah sepuluh dan terbagi di dua
bagian
5. Putik terletak diatas bunga
6. Buah yang dihasilkan berupa buah polong
7. Akarnya memiliki bintil akar tempat hidup bakteri
yang bersimbiosis dengan akar untuk mengikat nitrogen
bebas dari udara.
8. Dimanfaatkan sebagai sumber protein nabati
Gambar
53.
54. Daur Hidup Angiospermae
(Biji Tertutup)
•
Proses penyerbukan pada tumbuhan berbiji tertutup sebagai berikut :
Proses jatuh dan melekatnya serbuk sari ke kepala putik disebabkan
adanya zat perekat yang dihasilkan oleh kepala putik. Serbuk sari
kemudian bergerak menuju bakal biji. Saat serbuk sari tumbuh,
dinding luarnya pecah dan dinding dalamnya larut kemudian tumbuh
memanjang. Di dalam serbuk sari, sel generatif membelah secara
meiosis membentuk dua sperma, sedangkan inti vegetatif tidak
membelah. Buluh serbuk sari menuju ke bakal biji dan kandung
lembaga. Proses selanjutnya adalah proses pembuahan.
•
Proses pembuahan pada tumbuhan berbiji tertutup adalah sebagai
berikut :
Sesampai di mikrofil, inti vegetatif lenyap. Inti generatif masuk
dalam kandung lembaga dan kemudian terjadi pembuahan. Salah satu
sperma yang lain membuahi inti kandung sekunder menghasilkan
endosperma.
Gambar
57. Manfaat Tumbuhan Biji:
•
•
•
•
•
Sebagai sumber bahan makanan
1)
Sumber karbohidrat: Seperti tanaman padi (Oryza sativa), jagung
(Zea mays), gandum (Tritichum sativum), ketela pohon (Manihot utilisima),
dan tebu (Saccharum officinarum).
2)
Sumber protein: Kedelai (Glycine max) dan kacang hijau (Phaseolus
radiatus).
3)
Sumber lemak: Kelapa (Cocos nucofera), kelapa sawit (Elaeis
guineensis), wijen (Sesamum indicum), dan kacang tanah (Arachis hypogaea).
4)
Sumber vitamin dan mineral: Kubis (Brassica oleracea), tomat
(Solanum lycopersicum), buncis (Phaseolus vulgaris), kapri (Pisum sativum),
jeruk (Citrus sp.).
Sebagai sumber bahan sandang, misalnya kapas (Gossypium sp.), rami
(Boehmeria sp.), dan rosela (Hibiscus sabdariffa).
Bahan obat-obatan, misalnya kina (Cinchona ledgeriana), kayu putih
(Eucaliptus alba), dan kencur (Kaemferia galanga).
Sumber bahan sedap-sedapan atau bahan penyegar, misalnya kopi (Coffea
sp.), cengkih (Eugenia aromatica), the (Camellia sinensis)
Penghasil bahan bangunan, kerajinan, dan bahan industri yang
lain, misalnya jati (Tectona grandis), sengon (Albizia sp.),
bambu, rotan, karet, dan mahoni.
58. Alternatif Pemanfaatan Tumbuhan
Pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan bagi perkembangan sains ,
teknologi dan lingkungan antaranya melalui metode-metode baru untuk
pemuliaan tumbuhan dan perbaikan sifat tumbuhan untuk keperluan
masyarakat. Pemanfaatan itu misalnya dengan teknik kultur jaringan
yang dapat memperbanyak penyediaan bibit tumbuhan tanpa harus
menunggu biji terlebbih dahulu. Cara lain dengan teknik penanaman
secara hidroponik yang dapat meningkatkan produktivitas tanpa harus
menyediakan lahan pertanian luas.
Cara-cara lain juga dapat diterapkan secara sederhana
dimasyarakat dengan memperbanyak tumbuhan secara vegetatif alami
secara menempel , mencangkok , dan stek yang dapat diterapkan pada
masyarakat.
Senyawa bioktif hasil ekstrasi dari tumbuhan ini dapat
digunakan sebagai bahan obat-obatan untuk membunuh mikroba penyebab
suatu penyakit atau dapat dijadikan bahan yang bisa memberantas
hama suatu tanaman. Memberantas hama tanaman dengan menggunakan
bahan dari ekstrak tumbuhan akan lebih murah dan ditinjau dari
sudut lingkungan lebih aman dibandingkan dengan penggunaan
pestisida buatan.
Lanjutan
59. Beberapa manfaat senyawa aktif yang diekstrasi dari
tumbuhan.
Aspek Pemanfaatan
Manfaat
Ajmalisin
Mengobati penyakit
kardiovaskuler
Vinblastin / vinkristin
Mencegah dan mengobati
leukimia
Digitalis
Memperbaiki kelainan fungsi
jantung
Kinin
Sebagai bahan obat malaria
Kodein
jasmin
Sebagai sedatif (efek
mengantuk)
Sebagai pengharum
pyrethin
Untuk insektisida