Pelumas adalah minyak lumas dan gemuk lumas yang berasal dari minyak bumi, bahan sintetik, pelumas bekas dan bahan lainnya yang tujuan utamanya untuk pelumasan mesin dan peralatan lainnya (PERMEN ESDM No 053 TAHUN 2006)

1. JAKARTA, 16 MARET 2016 (PPPTMGB “LEMIGAS”)

2. Pelumas adalah minyak lumas dan gemuk
lumas yang berasal dari minyak bumi, bahan
sintetik, pelumas bekas dan bahan lainnya
yang tujuan utamanya untuk pelumasan
mesin dan peralatan lainnya (PERMEN ESDM
No 053TAHUN 2006)

3. DEFINISI
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di
antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini
merupakan fraksi hasil destilasi minyak bumi yang memiliki suhu 105-
135 derajat celcius. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang
memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas
terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu
penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin yang dipakai
pada mesin pembakaran dalam. (wikipedia )

4. DEFINISI
Minyak lumas : pelumas cair hasil proses
pencampuran minyak lumas dasar yang berasal
dari minyak bumi (mineral), minyak lumas dasar
daur ulang dan bahan lainnya termasuk bahan
sintetik ditambah aditif, yang dipergunakan untuk
tujuan pelumasan tertentu (SNI 06-7069.1-2005 )

5. DEFINISI (lanjutan)
 Mutu minyak lumas : kualitas minyak lumas yang dinyatakan
dalam spesifikasi parameter unjuk kerja dan spesifikasi fisika
kimia
 Spesifikasi : nilai batas minimum dan/atau maksimum
 Tingkat mutu unjuk kerja : klasifikasi (penggolongan) unjuk
kerja minyak lumas yang dikeluarkan oleh lembaga internasional
independen sepertiAPI, ILSAC,ACEA, dan lain-lain, atau oleh
pembuat mesin seperti Mercedes-Benz,Volvo, General Motor,
dan lain-lain
Sumber: SNI 06-7069.1-2005

6.  CAIR (MINERAL ATAU SINTETIK)
 SEMI SOLID (GREASE)
 SOLID (GRAPHITE, MoS2)
 GAS (Oli 2T teratomisasi)

7. FUNGSI UTAMA PELUMAS
Mengurangi gesekan atau keausan
Sebagai media pendingin
Sebagai media pembersih
Sebagai media penyekat
 Dan Lain-Lain.

9. JENIS MINYAK LUMAS
Otomotif
Mesin (Bensin, Diesel)
Transmisi (Manual,
Otomatis,CVT)
Roda Gigi
Industri
Hidrolik
Kompresor
Turbin (Gas, Uap,Air)
MetalWorking (Cutting, forging, drawing,
honing,stamping, dll)
Roda Gigi Industri
Trafo
Dan Lain-Lain
MARINE

10. FORMULA PELUMAS
Minyak Lumas
Dasar
(75-99)%brt
+
Aditif
(1-25)% brt
= Pelumas
100% brt

11. FORMULA MINYAK LUMAS MESIN

12. Komposisi Hidrokarbon Umpan

14. HUBUNGAN KOMPOSISI DAN SIFAT-SIFAT BASE LUBE

15. MINYAK LUMAS DASAR SINTETIK
▪ Minyak lumas dasar sintetik yang banyak dikenal adalah
Polyalphaolefin (PAO)
▪ Dibentuk dari proses oligomerisasi alphaolefin dengan katalis
tertentu seperti boron trifluorida dan protik kokatalis
(alkohol, asam karboksilat )
▪ PAO tidak mengandung senyawa aromatik

16. PENGELOMPOKAN
MINYAK LUMAS DASAR
Sulfur, % Saturate, % Indeks Visk
Group I Min 0.03 Max 90 80 – 120
Group II Max 0.03 Min 90 80 – 120
Group III Max 0.03 Min 90 Min 120
Group IV PAO – –
Group V Selain group
I - IV
– –

17. Base Oil Neutral Base Oil Pale/Pucat
Bright Stock

18. ADITIF PELUMAS
 Bahan tambahan (kimia) yang ditambahkan
kedalam minyak lumas dasar untuk memperbaiki
sifat fisika kimia dan unjuk kerjanya minyak
lumas dasar tersebut

19. Fungsi Utama Aditif

20. 1. KEBUTUHAN PELUMASAN DASAR
ADALAH --- VISKOSITAS
SEBAB :
1. RPM Mesin TURUN ----> VISKOSITAS TINGGI
RPM Mesin NAIK ----> VISKOSITAS RENDAH
2. BEBAN NAIK ----> VISKOSITAS TINGGI
(Boundary lubrication perlu minyak EP)
3. CELAH MEMBESAR ----> VISKOSITAS TINGGI
CELAH KECIL ----> VISKOSITAS RENDAH
4. TEKANAN NAIK ----> VISKOSITAS NAIK
5. SUHU NAIK ----> VISKOSITAS AKAN TURUN
SUHU TURUN ----> VISKOSITAS AKAN NAIK
6. PANAS YG TIMBUL NAIK ----> BUTUH VISKOSITAS NAIK
PANAS YG TIMBUL TURUN-BUTUH VISKOSITAS TURUN

21. KLASIFIKASI KEKENTALAN/VISKOSITAS
MINYAK LUMAS
 DIDEFINISIKAN SEBAGAI :
 PENGGOLONGAN VISKOSITAS BERDASARKAN RANGE NILAI
TERTENTU (SPESIFIKASI), YANG DITETAPKAN OLEH LEMBAGA
BERWENANG DAN DIAKUI SECARA INTERNASIONAL
MISALNYA :
 SAE (SOCIETY OF AUTOMOTIVE ENGINGEER)
 ISO (INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR STANDARDIZATION)

26. KARAKTERISTIK MINYAK LUMAS
 Viskositas
 Indeks viskositas
 Titik nyala
 Titik tuang
 TBN
 TAN
 Kandungan sulfat
 Kandungan logam
 Pembusaan
 Penguapan
 Dll

27. UNJUK KERJA/PERFORMACE
 KETAHANAN OKSIDASI
 PERLINDUNGAN TERHADAP KEAUSAN
 TEKANAN EKSTRIM
 KEMAMPUAN UNTUK DISPERSI
 PERLINDUNGAN TERHADAP KARAT
 PERLINDUNGAN TERHADAP KOROSI
 KEMAMPUAN TIDAK BEREMULSI
 TIDAK MEMBUSA
 Dll.

28. Model Pengujian Unjuk Kerja

29. LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR : 2808 K/20/MEM/2006
TANGGAL : 6 NOVEMBER 2006
Beberapa Spesifikasi
Karakteristik Fisika Kimia Minyak Lumas

30. No Karakteristik Satuan Batasan Metode uji
Min. Maks.
1 Viskositas kinematik pada 100oC cSt 1) ASTM D 445
2 Indeks viskositas 2) --- ASTM D 2270
3 Viskositas pada temperatur rendah
(CCS)
cP 1) ASTM D 5293
4 Viskositas pada temperatur tinggi
(HTHS)
cP 1) ASTM D 4683 ASTM D
4741/ ASTM D 5481
5 Titik nyala, COC oC *) --- ASTM D 92
6 Titik tuang oC --- 3) ASTM D 97
7 Angka basa total mgKOH/g 5,0 --- ASTM D 2896
8 Kandungan abu sulfat % massa 0,6 --- ASTM D 874
9 Kandungan logam/ non
logam:
Ca % massa
4)
ASTM D 4628/ ASTM D
5185
Mg % massa
Zn % massa 0.06 ---
P
% massa
0,06 0,08**) ASTM D 4047/ ASTM D
4951
S
% massa
-- ***) ASTM D 2622/ ASTM D
4951
10 Sifat pembusaan :
tendensi/stabilitas
Sq.I ml --- 10/0
ASTM D 892Sq.II ml --- 50/0
Sq.III ml --- 10/0
11 Sifat pembusaan temperatur tinggi
tendensi/stabilitas
ml --- 100/0 ASTM D 6082 (Option
A)
12 Sifat penguapan, Noack, at 250oC % massa --- 15 ASTM D 5800/ CEC L-
40-A-93
Sifat Penguapan, Noack, at 371oC % massa --- 10 ASTM D 6417
13 Korosi bilah tembaga --- 1b 5) ASTM D 130
Spesifikasi karakteristik fisika kimia
Minyak Lumas Motor Bensin Empat Langkah Kendaraan Bermotor
UntukTingkat Mutu Unjuk Kerja Api SN Dan ILSAC GF-5

31. No Karakteristik Satuan Batasan Metode uji
Min. Ma
ks.
1 Viskositas kinematik pada 100oC cSt 1) ASTM D 445
2 Indeks viskositas 2) --- ASTM D 2270
3 Viskositas pada temperatur rendah (CCS) cP 1) ASTM D 5293
4 Viskositas pada temperatur tinggi (HTHS) mPa2.s 2,9 --- JPI-5S-36/ ASTM D 4683/
ASTM D 4741/ ASTM D 5481
5 Titik nyala, COC oC 200 --- ASTM D 92
6 Titik tuang oC --- 3) ASTM D 97
7 Angka basa total mgKOH/g 5,0 --- ASTM D 2896
8 Kandungan abu sulfat % massa --- 1,2 JIS K 2272 / ASTM D 874
9 Kandungan phosphorus 4) P % massa 0,08 0,1
2
JPI-5S-38 / ASTM D 4047/
ASTM D 4951
10 Kandungan logam: Ca % massa
5)
ASTM D 4628/ ASTM D 5185Mg % massa
Zn % massa
11 Sifat pembusaan :
tendensi/stabilitas,
Sq.I ml --- 10/
0
ASTM D 892
Sq.II ml --- 50/
0
Sq.III ml --- 10/
0
12 Stabilitas shear
setelah 30 siklus,
XW-30 9,0 ---
CEC L-14-A-93/ JPI-5S-29XW-40 cSt 12,0 ---
XW-50 15,0 ---
Grade lain cSt Stay in grade
13 Sifat penguapan, Noack % massa --- 20 JPI-5S-41/ ASTMD5800/ CEC
L-40-A-93
14 Korosi bilah tembaga --- 1b
6)
ASTM D 130
Spesifikasi Karakteristik Fisika Kimia
Minyak Lumas Motor Bensin Empat Langkah Kendaraan Sepeda Motor
UntukTingkat Mutu Unjuk Kerja JASO MA, JASO MA1, JASO MA2 Dan JASO
MB

32. No Karakteristik Satuan
Spesifikasi
Metode uji
Min. Maks.
1 Viskositas Kinematik pada 100oC cSt 1) ASTM D 445
2 Indeks Viskositas 2) --- ASTM D 2270
3 Viskositas pada temperatur rendah
(CCS)
cP 1) ASTM D 5293
4 Viskositas pada temperatur tinggi
(HTHS) Viskositas
at 150oC, 3,5 mPa.s
cP 3,8 --- ASTM D 4683/ ASTM D
4741/ ASTM D 5481
5 Titik nyala, COC oC 200 --- ASTM D 92
6 Titik tuang oC --- 3) ASTM D 97
7 Angka basa total mgKOH/g 4) ASTM D 2896
8 Kandungan abu sulfat % massa --- 1.0 ASTM D 874
9 Kandungan phosphorus (P)
% massa
--- 0,12 ASTM D 4047/ ASTM D
4951
10 Kandungan sulfur (S) % massa --- 0,4 ASTM 4951
11 Kandungan logam : Ca % massa
4) ASTM D 4628/ ASTM D
5185
Mg % massa
Zn % massa
12 Sifat pembusaan :
tendensi/stabilitas
Sq.I ml --- 10/0 ASTM D 892
Sq.II ml --- 20/0
Sq.III ml --- 10/0
13 Sifat penguapan, Noack pada
250oC
% massa --- 5) ASTM D 5800/ CEC L-
40-A-93
14 Stabilitas shear, setelah 30 siklus cSt 6) --- CEC L-14-A-93
15 Korosi bilah tembaga --- 1b 7) ASTM D 130
Spesifikasi Karakteristik Fisika Kimia
Minyak Lumas Motor Diesel PutaranTinggi
UntukTingkat Mutu Unjuk Kerja API CJ-4

33. No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode Uji
1. Viskositas Kinematik pd 100 o
C
cSt Sesuai SAE ASTM D 445
2. Indeks viskositas - Min. 90 ASTM D
2270
3. Titik Nyala COC o C Min. 200 ASTM D 92
4. Angka Basa Total mg
KOH/g
Min 40,00 ASTM D
22896
5. Kandungan Abu Sulfat % massa Sesuai Spesifikasi
Produsen
ASTM D 874
6. Kandungan metal :
Ca,
Mg,
Zn
% massa Sesuai Spesifikasi
Produsen ASTM D
4628/ASTM
D 5185
Spesifikasi Karakteristik Fisika Kimia
Minyak Lumas Silinder Motor Diesel Putaran Rendah untuk
Industri dan Kapal

34. No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode Uji
1. Viskositas Kinematik pada 100 o C cSt Sesuai SAE J-306 ASTM D 445
2. Indeks viskositas - Min. 90 ASTM D 2270
3. Titik Nyala COC o C Min. 200 (Monograde)
Min. 150 (SAE 75WXX)
Min. 165 (SAE 80WXX)
Min. 180 (SAE 85WXX)
ASTM D 92
4. Max. temperature pada viscositas
150.000 mPa.s (Brookfield)
o C Sesuai SAE J-306 ASTM D 2983
5. Kandungan non metal :
S
P
% massa
% massa
Sesuai Spesifikasi Produsen
Sesuai Spesifikasi Produsen
ASTM D 1266
ASTM D 4047
6. Tendensi/Stabilitas pembusaan
Seq. I
Seq. II
Seq. III
ml
Maks. 20/0
Maks. 50/0
Maks. 20/0
ASTM D 892
7. Sifat Penguapan, Noack % massa Dilaporkan ASTM D 5800 /
CEC L–40–A-93
Untuk pengawasan disamping karakteristik tersebut diatas atau yang disepakati wajib ditambah karakteristik
berikut :
8. Stabilitas Shear 20 jam cSt Sesuai SAE J 306 CEC L–45–T-93
9. Korosi Billah Tembaga 1 jam 121 0 C
(hanya berlaku pengawasan)
- Maks. 1b ASTM D 130
Spesifikasi Karakteristik Fisika Kimia
Minyak LumasTransmisi Manual dan Gardan
Tingkat Unjuk Kerja API GL- 5

35. No Karakteristik Satuan
Batasan
Metode uji
Min. Maks.
1 Viskositas kinematik pd 100oC cSt Sesuai spesifikasi
produsen
ASTM D 445
2 Indeks viskositas 130 --- ASTM D 2270
3 Titik nyala, COC oC 170 --- ASTM D 92
4 Titik bakar, COC oC 195 --- ASTM D 92
5 Brookfield Viscosity pd -40oC cP --- 20000 ASTM D2983
6 Warna 6,0 - 8,0
Merah
ASTM D 1500
Visual
7 Sifat pembusaan untuk
tendensi/stabilitas
Sq.I --- 20/0 ASTM D 892
Sq.II ml --- 50/0
Sq.III --- 20/0
8 Kandungan logam dan unsur lain ppm **) ASTM D 4628
ASTM D 5185
ASTM D 4047
ASTM D 4629
9 Korosi bilah tembaga --- 1b ASTM D 130
10 Stabilitas shear cSt *) CEC L-14-A-93
CATATAN
*) Untuk : mineral - minimum 5,3
semi sintetik - minimum 5,5
sintetik - minimum 5,7
**) Uji kualitatif logam/unsur yang dinyatakan produsen.
Spesifikasi karakteristik fisika kimia dan parameter unjuk kerja minyak
lumas
untuk tingkat mutu unjuk kerja DEXRON®-III H

36. No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode Uji
1. Viskositas Kinematik pada 40 oC cSt Sesuai ISO VG ASTM D 445
2. Indeks viskositas
- ISO VG sama dengan atau lebih besar 32
- ISO VG lebih kecil 32
-
-
Min. 90
Sesuai spesifikasi
produsen
ASTM D 2270
3. Titik Nyala COC
- ISO VG sama dengan atau lebih besar 32
- ISO VG lebih kecil 32
o C
o C
Min. 175
Sesuai spesifikasi
produsen
ASTM D 92
4. Copper Strip Corrosion - Maks. 1b ASTM D 130
5. Tendensi/Stabilitas pembusaan
Seq. I
Seq. II
Seq. III
ml
Maks. 10/0
Maks. 50/0
Maks. 10/0
ASTM D 892
Khusus untuk pelumas yang memenuhi spesifikasi US Steel 127 harus memenuhi persyaratan ;
6. Uji Keausan (Four Ball), Scardiam., 40 kg, 1800
rpm, 1 jam, 54 o C
mm 0,5 ASTM D 4172
Spesifikasi Karakteristik Fisika Kimia dan Unjuk Kerja
Minyak Lumas Hidrolik Jenis Anti Aus
Tingkat Unjuk Kerja Denison HF- 0, HF-1, HF-2, Vickers M-2950-S/I-286-S,
Cincinnati P-681 P-691 P-70, US Steel 127 dan DIN 51 524 Part 2

37. Spesifikasi Karakteristik Fisika Kimia
Minyak Lumas Roda Gigi Industri Tertutup
Tingkat Unjuk Kerja US Steel 224
No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode Uji
1. Viskositas Kinematik pada 100 o C cSt Sesuai ISO VG ASTM D 445
2. Indeks viskositas
- ISO VG sama dengan atau lebih besar 32
- ISO VG lebih kecil 32
-
-
Min. 90
Sesuai spesifikasi
produsen
ASTM D 2270
3. Titik Nyala COC
- ISO VG sama dengan atau lebih besar 32
- ISO VG lebih kecil 32
o C
o C
Min. 175
Sesuai spesifikasi
produsen
ASTM D 92
4. Copper Strip Corrosion - Maks. 1b ASTM D 130
5. Tendensi/Stabilitas pembusaan
Seq I
Seq. II
Seq. III
ml
Maks. 75/0
Maks. 75/0
Maks. 75/0
ASTM D 892
Untuk pengawasan seluruh karakteristik tersebut diatas wajib diuji.

38. Spesifikasi Karakteristik Fisika Kimia
Minyak Lumas Transfomator
No
.
Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode
Uji
1. Viskositas Kinematik pada 40 o C cSt Maks. 16,5 ASTM D
445
2. Titik Nyala COC oC Min. 95 ASTM D 92
3. Titik Tuang o C Maks. 30 ASTM D 97
4. Netralisasi mg KOH/g Maks 0,03 ASTM D
664
5. Kekuatan Tegangan Listrik (DBV as
delivered)
kV Min. 30 ASTM D
877
Untuk pengawasan seluruh karakteristik tersebut diatas wajib diuji.

39. No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode Uji
1. Penetrasi, Worked, 25 o C mm/10 220 – 340 ASTM D 217
2. NLGI Grade*) 3 – 1 Sesuai NLGI
3. Titik Leleh o C Min. 150 ASTM D 566
4. Warna - Sesuai spesifikasi produsen Visual
5. Kandungan Logam dan unsur lain
dari pengental (thickener)
% massa Sesuai spesifikasi produsen ASTM D 4628
ASTM D 5185
ASTM D 4047
ASTM D 4629
6. Uji keausan (Four ball), scar diam. Mm Maks. 0,6 ASTM D 2266
Untuk pengawasan seluruh karakteristik tersebut diatas wajib diuji.
Spesifikasi Karakteristik Fisika Kimia
Gemuk Lumas Chassis Kendaraan Bermotor
Tingkat Unjuk Kerja NLGI LB

40. No Karakteristik Satuan
Batasan
Metode uji
Min. Maks.
1 Viskositas kinematik pada 40oC cSt 1) ASTM D 445
2 Indeks viskositas --- 95 --- ASTM D 2270
3 Titik nyala, COC oC 200 --- ASTM D 92
4 Titik tuang oC --- -6 ASTM D 97
5 Angka asam total (TAN) mgKOH/g
Sesuai spes.
prod.
ASTM D 664
6 Demulsibilitas 40-37-3 menit --- 30 ASTM D 1401
7 Kadar air % berat --- 0,1 ASTM D 95
8 Conradson Carbon Residue (CCR) % berat --- 0,05 ASTM D 189
9
Sifat pembusaan untuk
tendensi / stabilitas,
Sq.I Ml --- 50 / 0
ASTM D 892
Sq.II Ml --- 50 / 0
Sq.III Ml --- 50 / 0
10 Korosi bilah baja, metoda B Pass ASTM D 665
11 Korosi bilah tembaga --- 1b ASTM D 130
CATATAN
1) Sesuai spesifikasi produsen yang memenuhi klasifikasi ISO 3448
Spesifikasi Karakteristik Fisika Kimia
Kompresor Udara

41. No Karakteristik Satuan
Batasan
Metode uji
Min. Maks.
1 Viskositas kinematik pada 40oC cSt 1) ASTM D 445
2 Indeks viskositas --- 95 --- ASTM D 2270
3 Titik nyala, COC oC 200 --- ASTM D 92
4 Titik tuang oC --- -9 ASTM D 97
5 Angka asam total (TAN) mgKOH/g --- 0,45 ASTM D 664
6 Demulsibilitas (40-37-3),ml Menit --- 30 ASTM D 1401
7 Kandungan elemen : % massa 2) ASTM D 4628
/ AAS
8
Sifat pembusaan untuk
tendensi / stabilitas,
Sq.I ml --- 2)
ASTM D 892
Sq.II ml --- 2)
Sq.III ml --- 2)
9 Korosi bilah tembaga --- 1b ASTM D 130
CATATAN
1) Sesuai spesifikasi produsen yang memenuhi klasifikasi ISO 3448
2) Sesuai spesifikasi produsen .
Spesifikasi Karakteristik Fisika Kimia
Minyak LumasTurbin

42. Tingkat Mutu Unjuk Kerja API Jenis Test Mesin Yang Disyaratkan Spesifikasi Parameter Uji Unjuk
Kerja
SL dan ILSAC GF-3
Sequence III F
Sequence V E
Sequence V G
Sequence IV A
Sequence VI B
Sequence VII
TEOST test
ASTM D 6557
GM 9099 P (EOFT)
Sesuai API SL
SM dan ILSAC GF-4 Sequence III G
Sequence IV A
Sequence V E
Sequence VIII
ASTM D 6794
ASTM D 5133
ASTM D 6557
TEOST MHT/ASTM D 7097
ASTM D 6922
SN dan ILSAC GF-5 Sequence III G
Sequence III GA
Sequence III GB
Sequence IV A
Sequence V G
Sequence VI B
Sequence VIII
ASTM D 6794
ASTM D 5133
ASTM D 6557
TEOST MHT/ASTM D 7097
ASTM D 6922
TEOST 33C/ASTM D 6335
ASTM D 7563
ASTM D 7216 Annex A2
DAN SETERUSNYA (Sampai
dengan SN)
Sesuai dengan perkembangan
Klasifikasi Mutu Unjuk Kerja dan Jenis Uji Menurut API
Untuk Minyak Lumas Motor Bensin

44. TERIMA KASIH