Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer memberikan panduan implementasi integrasi pelayanan kesehatan primer di tingkat puskesmas, pustu, posyandu, dan masyarakat. Dokumen ini menjelaskan konsep integrasi pelayanan yang menitikberatkan pada penguatan promotif dan preventif melalui sistem jejaring hingga tingkat dusun/RT/RW serta pemantauan wilayah setempat. Integrasi pelayanan dilaksanakan di empat klaster utama yaitu manaj
1. Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan
Kesehatan Primer
Bidang Kesehatan Masyarakat – Seksi Promosi Kesehatan
Taliwang, 25 September 2023
2. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI
NO HK.01.07/MENKES/2015/2023
MENETAPKAN:
Integrasi pelayanan kesehatan primer merupakan upaya untuk menata dan mengoordinasikan berbagai
pelayanan kesehatan primer berdasarkan siklus hidup bagi perseorangan, keluarga dan masyarakat
Bertujuan untuk mendekatkan akses dan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif, dan/atau paliatif
Menitikberatkan pada penguatan promotif dan preventif, pendekatan pelayanan kesehatan melalui
sistem jejaring pelayanan kesehatan primer, dan penguatan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
Integrasi Pelayanan kesehatan primer dilaksanakan di Puskesmas, jejaring dan jaringan pelayanan
kesehatan primer
Integrasi Pelayanan kesehatan primer harus didukung dengan sistem informasi yang terintegrasi dengan
Sistem Informasi Kesehatan Nasional.
3. 3
BAB I
Pendahuluan
Substansi
utama
1. Latar belakang : konsep pelayanan kesehatan primer,
data masalah kesehatan, sistem layanan primer saat ini,
perlunya integrasi pelayanan kesehatan primer.
2. Tujuan Juknis sebagai panduan dalam implementasi
Integrasi Pelayanan Kesehatan primer
3. Sasaran
a. Tenaga kesehatan di Puskesmas dan jaringan
Puskesmas
b. Lintas program di Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kabupaten/Kota
c. Pemangku kepentingan terkait
4. 4
BAB II
Konsep
Integrasi
Pelayanan
Kesehatan
Primer
Substansi Utama
1. Pilar Transformasi Sistem Kesehatan, termasuk
Transformasi pelayanan kesehatan primer
2. Tujuan transformasi pelayanan kesehatan
primer
3. Fokus dari transformasi sistem pelayanan
kesehatan primer
4. Integrasi pelayanan kesehatan primer di
Puskesmas
5. Integrasi pelayanan kesehatan primer di Pustu
6. Integrasi pelayanan kesehatan primer di
Posyandu
5. Fokus Transformasi
Pelayanan Kesehatan Primer
Tingkatan kelembagaan Target jangkauan
7,281 Kecamatan
83,794 Desa / Kelurahan
~300,000 Dusun / RT/RW
~273.5 juta
penduduk
PUSKESMAS
Unit Kesehatan di
desa/kelurahan
POSYANDU
Klinik
Klinik
Pratama
Praktek Mandiri
MASYARAKAT
Fasyankes
Penunjan
g
Kunjungan runah
Mendekatkan layanan kesehatan
melalui jejaring hingga tingkat
desa dan dusun, termasuk
untuk memperkuat promosi
dan pencegahan serta resiliensi
terhadap pandemi
Siklus hidup sebagai fokus
integrasi pelayanan
kesehatan sekaligus sebagai
fokus penguatan promosi
dan pencegahan
Memperkuat Pemantauan
Wilayah Setempat (PWS)
melalui pemantauan dengan
dashboard situasi kesehatan
per desa
6. 6
Puskesmas
(Kecamatan)
Ilustrasi Pola Kerja SistemLayanan Kesehatan Primer
Klaster Manajemen
Klaster Ibu -Anak
Klaster Usia
Dewasa-Lansia
Klaster
Penanggulangan
Penyakit Menular
Laboratorium
Dusun/RT/RW
Pemantauan
Wilayah Setempat
(PWS) Dashboard
hingga tingkat desa
Pustu
1
ANC rendah; Bumil KEK tinggi;
Cakupan imunisasi rendah
Puskesmas melakukan evaluasi
cakupan berdasar wilayah
2
Puskesmas meneruksan data
evaluasi capaian ke unit di
Desa
3
Posyandu meneruskan data
evaluasi capaian ke Kader di
Dusun/RT/RW
5
Kunjungan terjadwal untuk
kader melakukan pengecekan
catatan home based record
(buku KIA) saat kunjungan
rumah dan mengidentifikasi
missing services
Dusun/RT/RW
4
Kader menindaklanjuti
permasalahan evaluasi capaian
dan masalah yang ditemukan
dari kegiatan Posyandu dengan
melakukan kunjungan rumah
6
Unit di Desa dan Dusun
melakukan evaluasi
mingguan
7
Puskesmas dan Unit di
Desa melakukan evaluasi
bulanan
Tindaklanjut
Tindak
lanjut
• Untuk meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi
X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu Hamil-Remaja
Unit Kesehatan
Desa/Kelurahan
Posyandu
Kegiatan Posyandu
melayani semua
siklus hidup
7. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas (1/2)
7
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
Kepala Puskesmas
Klaster 1
(Manajemen)
Ketatausahaan
Manajemen
Puskesmas
Manajemen Mutu
dan Keselamatan
Manajemen Jejaring
Puskesmas
Sistem
Informasi
Puskesmas dan
Dashboard
PWS
Klaster 2
(Ibu dan Anak)
Ibu Hamil,
Bersalin, Nifas
Balita, Anak
Prasekolah
AnakUsia
Sekola
h,
Remaj
a
Klaster 3
(Usia
Dewasa dan
Lansia)
Usia Dewasa
Lanjut Usia
Klaster 4
(Penanggulangan
Penyakit
Menular)
Kesehatan
Lingkungan
Surveilans
Lintas Klaster
Kegawatdaruratan
Rawat Inap*
Laboratorium
Kefarmasian
* Pada Puskesmas Rawat Inap
Manajemen
Sumber Daya
Klaster 1 mengkoordinir
manajemen dan
ketatausahaan
Klaster 2 dan 3 memberikan
pelayanan komprehensif
(prom,prev, kuratif, rehab
dan/atau paliatif) serta PWS
Klaster 4 menghentikan
penularan penyakit dengan
surveilans dan pengawasan
kualitas lingkungan
Dalam hal keterbatasan
SDM, pelayanan dapat
diberikan oleh petugas dari
klaster lainnya yang memiliki
kompetensi dan kewenangan
yang sesuai.
Pembagian ruang pelayanan
mengikuti sistem klaster dan
sasaran pelayanan,
diutamakan
ruangan tersebut berdekatan
dalam 1 klaster.
8. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas (2/2)
• Pasien dilakukan identifikasi masalah
kesehatan dan ditentukan skrining sesuai
siklus kehidupan yang perlu dilakukan pada
saat kunjungan tersebut.
• Pasien diarahkan ke petugas di klaster
pelayanan siklus hidup yaitu Klaster ibu dan
anak atau klaster usia dewasa dan Lansia untuk
dilakukan skrining tersebut dan dilakukan
penanganan terhadap masalah Kesehatan yang
dialami sesuai paket pelayanan.
• Penanganan diklaster komprehensif
terIntegrasi berbagai program
• Pelayanan yang dilakukan di ke-2 klaster
tersebut didukung dengan Pelayanan
laboratorium, kefarmasian dan lainnya.
• Pembagian ruang pelayanan
mengikuti sistem klaster dan sasaran
pelayanan mempertimbangkan SDM,
ruangan dan luas gedung puskesmas
• Petugas dicKlaster melakukan
pencatatan pelayanan di
sisteminformasi Puskesmas. Variabel
penting yang dipantau akan muncul
dalam dashboard situasi kesehatan
wilayahnya.
Dashboard PWS dipantau dan dianalisis morbiditas dan cakupan
pelayanan/program. Notifikasi ke Pustu jika ada yang perlu di
tindaklanjuti di desa/kelurahan.
Puskesmas melakukan evaluasi bulanan atas hasil PWS bersama
seluruh perwakilan Pustu.
Dapat melibatkan FKTP lain.
P
W
S
Alur pelayanan kesehatan yang komprehensif untuk seluruh siklus hidup
9. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pustu
9
Unit kesehatan di desa/kelurahan yang memberikan pelayanan kesehatan dan mengkoordinir pemberdayaan
masyarakat desa/kelurahan
Unit Kesehatan di
Desa/Kelurahan
Sarana, prasarana dan Alkes sesuai
standar
SDM:min. 1 perawat dan 1 bidan
Paket Layanan terstandar sesuai
siklus hidup:
1. Skrining, edukasi kesehatan
2. Pengobatan terbatas
3. Laboratorium dengan PoCT
4. Perencanaan Desa dan
pendampingan Posyandu
5. Kunjungan rumah
6. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
Kegiatan
pemberdayaan
Masyarakat
• Terencana
• Evaluasi
• mingguan
Ruang:untuk aktivitas kader
SDM:2 kader
Kegiatan pemberdayaan:
1. Perencanaan desa &
Pemberdayaan Masyarakat Desa
2. Manajemen Kader Posyandu
3. Kunjungan rumah
4. Pemantauan wilayah setempat
Layanan
kesehatan
•Setiap hari kerja
•Layanan dalam dan luar
gedung
10. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu
10
Posyandu merupakan Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/K), dibentuk
berdasarkan prakarsa pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat yang ditetapkan dalam
peraturan desa atau peraturan bupati/walikota.
Kader Posyandu minimal 5 orang
Kegiatan:
1. sebelum hari buka Posyandu,
2. hari buka Posyandu minimal 1 kali sebulan untuk semua sasaran siklus hidup (ibu hamil,
bayi, balita, anak usia prasekolah, anak usia sekolah, remaja, usia produktif serta lansia),
3. Setelah hari buka Posyandu: kunjungan rumah dan kegiatan lainnya sebagai tindak lanjut
PWS.
Kunjungan rumah rutin terencana untuk mengidentifikasi sasaran yang tidak akses pelayanan
kesehatan (missing services), ketidakpatuhan pengobatan (non compliance), dan tanda
bahaya (danger sign) serta memberikan edukasi.
Kunjungan rumah yang dilakukan oleh kader dilakukan terintegrasi dengan kunjungan rumah
dalam rangka pendekatan keluarga. Hasil kunjungan rumah disampaikan kepada petugas Pustu
untuk ditindaklanjuti dan sebagai bahan evaluasi mingguan.
11. BAB III
Klaster
Manajemen
Substansi utama
Lingkup tugas: ketatausahaan, manajemen sumber daya, manajemen
jaringan dan jejaring Puskesmas, sistem informasi dan
mengoordinasikan pelaksanaan manajemen Puskesmas serta
manajemen mutu pelayanan dan keselamatan bagi masyarakat,
pasien, dan petugas.
Manajemen
Puskesmas
Perencanaan (P1)Keterpaduan LP dan LS untuk
semua siklus hidup.Target kinerja disusun
masing-masing klaster Puskesmas
Penggerakan pelaksanaan: Lokmin membahas
pelaksanaan kegiatan dan hasil PWS untuk
dirumuskan tindak lanjutnya.
Pengawasan, pengendalian dan penilaian
dilakukan terhadap aspek administratif dan
kinerja Puskesmas.
Manajemen mutu
pelayanan dan
keselamatan bagi
masyarakat,
pasien dan
petugas:
Pengukuran mutu, pencegahan dan pengendalian
infeksi (PPI), keselamatan pasien, manajemen
risiko, budaya mutu dan keselamatan,
keselamatan dan kesehatan kerja (K3),
manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK)
12. BAB III
Klaster
Manajemen
Manajemen
Jaringan
dan
Jejaring
Puskesmas
Kerjasama dan pembinaan ke Pustu, FKTP lain,
Posyandu dan UKBM lain
Dalam pemenuhan dibutuhkan sumber daya,
pengendalian mutu pelayanan kefarmasian
derta formularium Puskesmas
Puskesmas, Pustu, kegiatan Posyandu dan
kunjungan rumah menggunakan sistem
informasi yang terstandar dan terintegrasi ke
Platform Satu Sehat
Manajemen
pengelolaan
Sediaan
Farmasi dan
Bahan Medis
Habis Pakai
(BMHP)
Sistem
Informasi
13. BAB IV
Klaster Pelayanan
Kesehatan Ibu
dan Anak
Substansiutama
• Penjelasan terkait alur pelayanan dan paket pelayanan.
• Penjelasan masing-masing skrining meliputi siapa saja
sasaran, frekuensi, dimana pemberian layanan, metode,
interpretasi hasil skrining, dan tindaklanjut di Puskesmas,
Pustu, Posyandu dan atau kunjungan rumah oleh kader
• Paket layanan terdiri atas:
Pelayanan khususuntuk ibu hamil,
bersalin dan nifas
Pelayanan khususuntuk balita
dan usia pra sekolah
Pelayanan khususuntuk anak usia
sekolah dan remaja
Pelayanan ibu dan anak
14. 19
Delivery Unit
Puskesmas
(Kecamatan)
Pustu
(Desa / Kelurahan)
Posyandu
(Dusun / RT
/RW)
Sasaran
Masalah
Kesehatan
Upaya standarisasilayanan di Puskesmas, Pustu,Posyandu— lintas siklus hidup (1/2)
Ibu
hamil,
bersalin,
nifas
1. ANC Terpadu (6x + USG oleh dokter)
2. Kelas ibu hamil
3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil
K urang Energi Kronik (KEK)
4. Persalinan normal
5. Pelayanan Pasca Persalinan (nifas)
6. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan
Anak (KtPA)
7. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
8. Pengobatan
1. Kelas ibu hamil
2. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu
Hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
1. ANC Terpadu (K2,K3, K4, K6)
2. Kelas ibu hamil
3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu
Hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
4. Pelayanan Pasca Persalinan ( nifas)
5. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan
Anak (KtPA)
6. Pengobatan sederhana
Usia sekolah
dan remaja
1. Skrining kesehatan (PTM & PM)
2. Vaksinasi / Imunisasi
3. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
4. Fasilitasi UKS
5. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan
Anak (KtPA)
6. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
7. Pengobatan
1. KIE Kesehatan Remaja
2. Pencegaham anemia
1. S
krining kesehatan
2. Vaksinasi / Imunisasi
3. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
4. Pencegahan anemia
5. Pengobatan sederhana
Bayi dan
anak pra-
sekolah
1. Pelayanan Neonatal Esensial
2. Kelas Ibu Balita
3. Pelayanan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
4. Pengambilan dan pengiriman sampel SHK
5. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
6. Imunisasi Rutin Lengkap
7. Pemberian Vitamin A dan obat cacing
8. Pencegahan, deteksi dini , Tatalaksana dan
rujukan balita weight faltering, underweight, gizi
kurang, gizi buruk dan stunting
9. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
10. S
krining kasus T
BC
11. Skrining Talasemia
12. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan
Anak (KtPA)
13. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
14. Pengobatan
1. Pelayanan Neonatal Esensial
2. Kelas Ibu Balita
3. Pemantauan Bayi dengan Berat Lahir Rendah
(BBLR)
4. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
5. Imunisasi Rutin Lengkap
6. Pemberian Vitamin A dan obat cacing
7. Pencegahan, deteksi dini, tatalaksana dan
rujukan balita weight faltering, underweight,
gizi kurang, gizi buruk dan stunting
8. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
9. Skrining kasus TBC
10. S
krining T
alasemia
11. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan
dan Anak (KtPA)
12. Pengobatan sederhana
1. Kelas Ibu Balita
2. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
3. Imunisasi Rutin Lengkap
4. Pemberian Vitamin A dan obat cacing
5. Deteksi dini, Pendampingan serta rujukan balita
weight faltering, underweight, gizi kurang, gizi
buruk dan stunting
6. Skrining kasus TBC
15. BAB V
Klaster Pelayanan
Kesehatan Usia
Produktif dan
Lanjut Usia
Substansi utama
• Penjelasan terkait alur pelayanan dan paket pelayanan.
• Penjelasan masing-masing skrining meliputi siapa saja
sasaran, frekuensi, dimana pemberian layanan, metode,
interpretasi hasil skrining, dan tindaklanjut di Puskesmas,
Pustu, Posyandu dan atau kunjungan rumah oleh kader
• Paket layanan terdiri atas:
1. Pelayanan untukusia produktif dan Lansia
2. Pelayanan khusus untuk usia produktif
3. Pelayanan khususuntuk Lansia
16. 20
Usia Produktif
dan Lansia
1. Skrining Obesitas
2. Skrining Hipertensi
3. Skrining DM
4. Skrining faktor risiko stroke
5. Skrining faktor risiko penyakit jantung
6. Skrining kanker ( Kanker Leher Rahim,
Kanker Payudara, Kanker Kolorektal,
Kanker Paru)
7. Skrining PPOK
8. Skrining TBC
9. Skrining Indera Penglihatan
10. S
krining Malaria
10. Skrining kebugaran
11. Skrining Talasemia
12. Skrining kasus kekerasan terhadap
perempuan
13. Skrining masalah kesehatan jiwa
14. Pelayanan kesehatan reproduksi
bagi calon pengantin
15. Skrining layak hamil bagi PUS
16. Pelayanan KB
17. Pelayanan Penyakit Akibat Kerja
18. Skrining Geriatri
19. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
20. Pelayanan Pengobatan
1. Skrining Obesitas
2. Skrining Hipertensi
3. SKrining DM
4. Skrining kanker (Kanker
payudara, Kanker Leher Rahim,
Kanker Paru)
5. Skrining Talasemia
6. Skrining PPOK
7. Skrining TBC
8. Skrining Malaria
9. Skrining Indera Penglihatan
10. Skrining masalah kesehatan jiwa
11. Skrining layak hamil bagi PUS
12. Skrining kasus kekerasan
terhadap perempuan
13. Pelayanan KB
14. Skrining Geriatri
15. Pengobatan sederhana
1. S
krining Obesitas
2. S
krining Hipertensi
3. S
krining DM
4. S
krining T
BC
5. S
krining PPOK
6. S
krining Malaria
7. S
krining Indera Penglihatan
8. S
krining masalah kesehatan jiwa
9. S
krining layak hamil bagi PUS
10. Pelayanan KB
11. S
krining Geriatri
Delivery Unit
Puskesmas
Kecamatan)
Pustu
Desa / Kelurahan)
Posyandu
(Dusun / RT
/RW)
Sasaran
Masalah
Kesehatan
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu,Posyandu— lintas siklus hidup (2/2)
17. • Pasien dilakukan identifikasi masalah
kesehatan dan ditentukan skrining sesuai
siklus kehidupan yang perlu dilakukan pada
saat kunjungan tersebut.
• Pasien diarahkan ke petugas di klaster
pelayanan siklus hidup yaitu Klaster ibu dan
anak atau klaster usia dewasa dan Lansia untuk
dilakukan skrining tersebut dan dilakukan
penanganan terhadap masalah Kesehatan yang
dialami sesuai paket pelayanan.
• Penanganan diklaster komprehensif
terIntegrasi berbagai program
• Pelayanan yang dilakukan di ke-2 klaster
tersebut didukung dengan Pelayanan
laboratorium, kefarmasian dan lainnya.
• Pembagian ruang pelayanan
mengikuti sistem klaster dan sasaran
pelayanan mempertimbangkan SDM,
ruangan dan luas gedung puskesmas
• Petugas dicKlaster melakukan
pencatatan pelayanan di
sisteminformasi Puskesmas. Variabel
penting yang dipantau akan muncul
dalam dashboard situasi kesehatan
wilayahnya.
Dashboard PWS dipantau dan dianalisis morbiditas dan cakupan
pelayanan/program. Notifikasi ke Pustu jika ada yang perlu di
tindaklanjuti di desa/kelurahan.
Puskesmas melakukan evaluasi bulanan atas hasil PWS bersama
seluruh perwakilan Pustu.
Dapat melibatkan FKTP lain.
P
W
S
Alur pelayanan kesehatan yang komprehensif untuk seluruh siklus
hidup
18. 17
BAB VI
Klaster
Penanggulangan
Penyakit
Menular
Alur kerja: mulai dari menganalisis data PWS,
pengelolaan penyakit menular bukan atau berpotensi
KLB, dan kegiatan surveilans rutin.
Pelayanan mencakup:
1. Prevensi, deteksi dan respon penyakit menular
2. Surveilans
3. Kesehatan Lingkungan
Substansi utama
19. 18
Pengendalian
Penyakit
Menular
1. Pencegahan,Kewaspadaan Dini, Respon
2. Pengawasan Kualitas Lingkungan
Delivery Unit
Puskesmas
Kecamatan)
Pustu
Desa / Kelurahan)
Posyandu
(Dusun / RT
/RW)
Sasaran
Masalah
Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Usia Produktif dan LanjutUsia
Draft Juknis ILP, 2023
20. Alur kerja klaster 4
19
• Petugas memantau data PWS: morbiditas
dan mortalitas penyakit menular dan
cakupan pelayanan di wilayah kerja
Puskesmas.
• Data penyakit menular dinilai apakah
berpotensi KLB atau bukan.
• Penyakit berpotensi KLB dilaporkan ke
dalam aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini
dan Respon (SKDR).
• Dilakukan tindak lanjut penyelidikan
epidemiologi,kontak erat penelusuran
pengendalian faktor resiko dan
lingkungan/vektor/binatang pembawa
penyakit termasuk pemeriksaan
laboratorium serta pemberian imunisasi
(untuk KLB Penyakit yang Dapat Dicegah
dengan Imunisasi/PD31).
•Klaster 4 melakukan kegiatan dengan
melibatkan Pustu dan kader serta lintas
sektor terkait lainnya.
21. 20
BAB VII
Lintas Klaster
Substansi utama
• Mencakup pelayanan kesehatan untuk mendukung
pemberian paket pelayanan pada klaster ibu dan anak;
klaster usia produktif dan lanjut usia, serta klaster
penanggulangan penyakit menular:
• Meliputi:
1. pelayanan gawat darurat
2. pelayanan rawat inap
3. pelayanan kefarmasian
4. pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat
23. 22
Pelayanan Kefarmasian
22
Lingkup pelayanan kefarmasian:
1. Pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP:
perencanaan, pengadaan/permintaan,penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan
penarikan, pengendalian, pencatatan dan
pelaporan, pemantauan dan evaluasi pengelolaa
2. Pelayanan farmasi klinis:
• Pengkajian dan pelayanan resep
• Pelayanan informasi obat
• Konseling
• Visite
• Pemantauan terapi obat
• Evaluasi penggunaan obat
• Home Pharmacy Care
• Monitoring efek samping obat
3. Edukasi penggunaan obat
Bagan Pendistribusian Sediaan Farmasi dan BMHP
24. Pelayanan Laboratorium lintas klaster
Klaster 2 ( Ibu dan Anak ) Klaster 3 (Usia Produktif-Lansia)
1. Ibu Hamil :
• T
es kehamilan
• Kadar hemoglobin darah,
• Golongan darah
• Gluko-protein urin
• Tes triple eliminasi (HIV, Sifilis dan Hepatitis
B),
Malaria (daerah endemis),
• Gula darah sewaktu ,
• Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA)
• Pemeriksaan darah rutin untuk mengetahui
ada tidaknya pembawa penyakit talasemi
2. Bayi :
Pengambilan dan pengiriman sampel SHK
3. Remaja
• kadar hemoglobin darah di sekolah
• Skrining fakor risiko PTM :DM, thalasemia
• Skrining TBC, HIV, dll
2. Lanjut Usia
Skrining penyakit menular : TBC, HIV
Skrining faktor risiko PTM : Stroke dan Jantung, DM, penyakit paru obstruksi
kronik, kanker paru, hepatitis, thalassemia, anemia, kanker payudara,
kanker, kanker usus
Skrining khusus geriatri tentang tingkat kemandirian aktivitas sehari-hari
1. Usia Produktif
Skrining penyakit menular : TBC, HIV, IMS, dll
Skrining PTM : Stroke dan Jantung, DM, penyakit paru obstruksi kronik,
kanker paru, hepatitis, thalassemia, anemia, kanker payudara, kanker
serviks, kanker usus
Skrining pada calon pengantin : minimal pengukuran status gizi (BB, TB, IMT,
Lingkar Lengan Atas / LiLa) dan pemeriksaan tanda anemia (pem.konjungtiva
dan Hb), pemeriksaan tambahan diantaranya atas indikasi thalasemia,
TBC,HIV, Sifilis, hepatitis dan lain-lain
Ditemukan kasus penyakit menular di klaster 2 dan 3
Klaster 4 ( Penanggulangan penyakit menular )
Tindak lanjut :Pencegahan, Kewaspadaan dini dan Respon ( Surveilans Pasif dan Aktif)
25. Alur Pelayanan labkesmas tk 1- Spesimen klinis -
Peran Labkesmas :
Peningkatan deteksi dini pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular, penyakit menular serta faktor risiko kesehatan
lingkungan, vektor dan binatang pembawa penyakit serta
peningkatan kesehatan masyarakat
26. Alur Pelayanan Labkesmas Tk 1 Sampel Vektor , Binatang
Pembawa Penyakit dan Lingkungan Sampel manusia
Pengambilan sampel vektor,
Binatang pembawa penyakit
dan Lingkungan
Petugas klaster 4
menindaklanjuti laporan dari
klaster 2 dan 3 untuk kasus
penyakit menular
Penyelidikan epidemiologi / contact
tracing
Dapat dilakukan
pemeriksaan di
laboratorium
Puskesmas?
pemeriksaaan laboratorium sesuai standar
Ya
Tidak
Penanggungjawab laboratorium
Rujuk
Pencatatan dan pelaporan hasil
pemeriksaan termasuk bila ada kasus
KLB/ wabah
Penanggungjawab laboratorium
Kepala Puskesmas
Kasus tersangka
KLB/ Wabah
Sampel vektor, BPP dan lingkungan
Sampel manusia
Peran Labkesmas :
Peningkatan deteksi dini pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular, penyakit menular serta faktor risiko kesehatan
lingkungan, vektor dan binatang pembawa penyakit serta
peningkatan kesehatan masyarakat
27. Pelayanan Laboratorium
26
1. Pemeriksaan specimen klinis
2. Pemeriksaan specimen
lingkungan
• Pemeriksaan kualitas air
aspek fisik dan kimia
• Pemeriksaan kualitas udara
aspek fisik, kimia
• Pemeriksaan kualitas pangan
aspek fisik, biologi dan kimia
3. Vektor dan BPP
• Identifikasi habitat vector DB,
Chikungunya dan malaria
• Identifikasi jentik/nyamuk
• Penangkapan dan
pengambilan specimen untuk
pes (daerah khusus)
• Penangkapan dan
pengambilan specimen untuk
Schistosomiasis
Rapid Tes dan PoCT
Mikroskopik Hematologi
Kimia Klinik Urine Lengkap
Kimiawi (strip
tes-carik celup)
1. Malaria*
2. HIV
3. DBD (NS1)
4. HbSAg
5. Thypoid
6. COVID19
7. Rotavirus
8. Filaria*
9. Leptospira
10. Sifilis
11. IgM anti HAV
12. PoCT Hb
13. PoCT Gula Darah
14. PoCT Kolesterol
15. PoCT Asam Urat
16. PoCT HbA1C
1. Malaria
2. Tuberculosis
3. Scistosoma* (tinja)
4. Lepra
5. Bacillus anthracis
6. Diplococcus gram
negatif
7. Trichomonas
vaginalis
8. Candida albicans
9. Bacterial vaginosis
10.Jamur permukaan
11.E. Coli
12.Kolera
13.Filaria
14.Darah samar
15.Darah tepi
16.Pemeriksaan feses
Telur cacing
Amoeba
Eritrosit
Lekosit
Sisa makanan
Lain-lain (bakteri,
jamur)
1. Hemoglobin
2. Hematokrit
3. Hitung
Eritrosit
4. Hitung
Trombosit
5. Hitung
Leukosit
6. Hitung jenis
leukosit
7. Indeks
eritrosit (MCV,
MCHC, MCH)
8. LED
9. Masa
Perdarahan
10.Masa
pembekuan
1. Glukosa
2. Bilirubin total*
3. Bilirubin direct*
4. SGOT
5. SGPT
6. Asam Urat
7. Ureum/ BUN
8. Kreatinin
9. Trigeliserida
10. Kolesterol Total
11. Kolesterol HDL
12. KolesterolL
DL
1. pH
2. Berat jenis
3. Protein
4. Glukosa
5. Bilirubin
6. Nitrit
7. Leukosit
8. Erotrosit
9. Keton
10. Urobilinogen
28. 27
BAB VIII
Integrasi
Pelayanan
Kesehatan dengan
Fasilitas
Kesehatan
Tingkat Pertama
Lain
Model Integrasi pelayanan kesehatan pada Puskesmas
dengan Fasyankes lain khususnya FKTP lain:
diselenggarakan melalui model Integrated Quality of Care
(IQ-Care)
Substansi utama
Pembentukan Jejaring
Fungsional
Identifikasi
Permasalahan
Prioritas
Menyusun Rencana
Tindak Lanjut
Implementasi
Integrasi ke Dalam
Pelayanan Kesehatan
Monitoring dan
Evaluasi
1
2
3
4
5
5 Langkah IQ-Care
29. 28
BAB IX
Peran Lintas Sektor
Untuk menyukseskan program Transformasi
Layanan Primer, Kemenkes membutuhkan kerja
sama: Kementerian/Lembaga dan lintas sektor
lainnya
Kementerian/Lembaga: Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan,
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi, Kementerian Keuangan, Bappenas,
Kementerian Komunikasi dan Informatika,
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Lintas Sektor Lain: TP-PKK
Substansi utama
30. Kementerian/Lembaga Kegiatan
Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
• Mendukung koordinasi, sinkronisasi perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, monitoring evaluasi
untuk integrasi layanan primer
• Mendukung koordinasi penyiapan regulasi integrasi layanan primer
Kementerian Kesehatan • Menyusun kebijakan trasnformasi layanan primer
• Menyusun perencanaan kebutuhan SDM, sarana prasarana alat
• Mengkoordinasikan pelaksanaan integrasi layanan primer
• Melakukan pelatihan Tenaga Kesehatan dan pelatihan Kader
• Integrasi system informasi pelaporan real-time layanan primer
Kementerian Dalam Negeri • Menyusun regulasi terkait penguatan Posyandu menjadi Pustu
• Memberikan instruksi kepada kepala daerah untuk berkomitmen mendukung transformasi layanan
primer
• Memastikan ketersediaan anggaran untuk kegiatan Pustu dan posyandu
• Mendorong Pokjanal untuk berperan aktif dalam memperkuat Posyandu sebagai LKD
• Melakukan pembinaan dan pengawasan secara berjenjang terhadap Posyandu
• Memastikan dan mengawal pemenuhan nakes di Puskesmas dan Pustu oleh Pemda
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi
• Memberi dukungan regulasi dalam pengalokasian dana desa untuk mendukung kegiatan Posyandu dan
pemberdayaan masyarakat desa lainnya
• Membina perencanaan desa agar layanan primer menjadi salah satu prioritas
Kementerian Keuangan • Mendukung dengan perencanaan dan pengalokasian anggaran untuk program layanan kesehatan
primer (Sarpras, alkes, SDM) melalui berbagai sumber pendanaan
• Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) diprioritaskan untuk transformasi Kesehatan, termasuk
penguatan layanan primer
Bappenas • Melakukan koordinasi, sinkronisasi kebijakan perencanaan (kegiatan, input SDM, sarpras, regulasi) dan
penganggaran untuk integrasi layanan primer.
• Melakukan koordinasi evaluasi program
Kementerian Komunikasi dan Informatika • Dukungan untuk penyebarluasan informasi kesehatan melalui berbagai macam media.
• Dukungan penguatan jaringan informasi untuk mendukung sistem pencatatan dan pelaporan secara
elektronik.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia
• Dukungan regulasi dalam bidang kesehatan untuk mendukung transformasi layanan primer.
TP-PKK • Melakukan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan PKK mendukung pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan
• Melakukan pembinaan kegiatan PKK di daerah secara berjenjang sampai tingkat desa/kelurahan dalam
mendukung Posyandu dan kegiatan pemberdayaan masyarakat lainnya di bidang kesehatan29
Peran Lintas Sektor
31. Kementerian/Lembaga Kegiatan
PPNI (Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
• Mendukung Pelaksanaan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer baik di
Puskesmas maupun di Puskesmas Pembantu dan Posyandu Gotong Royong
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik di Puskesmas maupun di
Puskesmas Pembantu di Desa bagi seluruh siklus hidup
PPPKMI (Perkumpulan Promotor dan
Pendidik Kesehatan Masyarakat)
• Mendukung Pelaksanaan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer baik di
Puskesmas maupun di Puskesmas Pembantu dan Posyandu Gotong Royong
• Menyelenggarakan kegiatan komunikasi, edukasi, informasi/penyuluhan
kesehatan dan ilmu perilaku baik di Puskesmas maupun di Puskesmas
Pembantu di Desa bagi seluruh siklus hidup.
PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi
Indonesia)
• Mendukung Pelaksanaan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer baik di
Puskesmas maupun di Puskesmas Pembantu dan Posyandu Gotong Royong
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan untuk memonitoring status gizi baik
di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Posyandu bagi sasaran Ibu Hamil,
Bayi dan Balita.
Peran Lintas Sektor
32. 30
BAB X
Pencatatan dan
Pelaporan
1. Dalam Gedung: Sistem informasi Puskesmas
wajib terintegrasi dan mengikuti standar Satu-
Sehat
Substansi utama
2. Luar Gedung: sistem pencatatan digital yi: ASIK, WA
Seluruh pencatatan layanan luar gedung
menyesuaikan paket-paket
yang telah ditetapkan sesuai
siklus hidup dan
layanan
klaster
klaster
penanggulangan penyakit menular.
Formulir Kunjungan Rumah yang digital dalam
ASIK:
•Data keluarga dan anggota keluarga
•Cek list KR ibu hamil; ibu bersalin dan nifas; bayi-
balita-pra sekolah; usia sekolah & remaja; usia
produktif, Lansia, penyakit menular, Rekap KR,
Tindak Lanjut KR
• Pencatatan dengan sistem digital menyesuaikan paket layanan
dalam gedung sesuai paket layanan ILP yang telah ditetapkan,
• Klaster Manajemen:pencatatan administrasi dan sumber daya
• Klaster Siklus Hidup: morbiditas dan cakupan pelayanan
• Klaster Penanggulangan PM: surveilans PM, kesling dan program
intervensi
3. Dashboard
Data hasil pencatatan dalam Gedung dan Luar Gedung ditampilkan dalam
Dashboard analisis.
33. 31
Kontributor
Lintas Program
di Kemenkes
1. Dit P2PTM
2. Dit P2PM
3. Dit Imunisasi
4. Dit SKK
5. Dit Penyehatan Lingkungan
6. Dit Pengelolaan Imunisasi
7. Dit Gikia
8. Dit UPL
9. Dit Promkes
10. Dit Keswa
11. Dit T
akelmas
12. Dit Mutu Pelayanan Kesehatan
13. Dit Pelayanan Kesehatan Masyarakat
14. Dit Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian
15. DTO
16. Pusjak UK, BKPK