Dokumen tersebut membahas tentang efektivitas komunikasi interpersonal yang diukur dari tiga hal yaitu pesan dapat dimengerti sebagaimana maksud pengirim, pesan ditindaklanjuti secara sukarela oleh penerima, dan dapat meningkatkan kualitas hubungan. Tiga faktor penentu keberhasilan komunikasi adalah komunikator, komunikan, dan pesan itu sendiri. Komunikasi interpersonal yang efektif dapat membantu mencapai tujuan
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara dua orang atau lebih secara langsung. Komunikasi jenis ini dipengaruhi oleh persepsi, konsep diri, daya tarik, dan hubungan antarpribadi. Hubungan antarpribadi yang baik ditandai dengan kepercayaan, sikap mendukung, dan keterbukaan.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai komunikasi. Secara ringkas, komunikasi adalah proses penyampaian mesej dari satu pihak ke pihak lain, yang melibatkan unsur-unsur penghantar, mesej, dan penerima. Komunikasi efektif memerlukan pemahaman yang sama antara penghantar dan penerima terhadap mesej, serta mampu mencapai hasil yang diinginkan. Terdapat juga berbagai kemahir
Komunikasi Efektif (Makul Dasar-dasar komunikasi)BEM FKM UNSRI
materi persentasi mata kuliah dasar-dasar komunikasi. smt I. fakultas kesehatan masyarakat. universitas sriwijaya palembang. tahun 2013-2014. created by : dhiahRF
Komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima pesan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Komunikasi efektif memerlukan lima unsur utama yaitu respek, empati, kejelasan pesan, pesan dapat didengar, dan sikap rendah hati. Komunikasi yang baik dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan.
Komunikasi merupakan proses pertukaran informasi antara dua pihak atau lebih untuk memahami maksud pesan. Dokumen menjelaskan berbagai aspek komunikasi seperti unsur-unsurnya, gaya komunikasi yang efektif, teknik bertanya, dan negosiasi.
Dokumen tersebut membahas tentang efektivitas komunikasi interpersonal yang diukur dari tiga hal yaitu pesan dapat dimengerti sebagaimana maksud pengirim, pesan ditindaklanjuti secara sukarela oleh penerima, dan dapat meningkatkan kualitas hubungan. Tiga faktor penentu keberhasilan komunikasi adalah komunikator, komunikan, dan pesan itu sendiri. Komunikasi interpersonal yang efektif dapat membantu mencapai tujuan
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara dua orang atau lebih secara langsung. Komunikasi jenis ini dipengaruhi oleh persepsi, konsep diri, daya tarik, dan hubungan antarpribadi. Hubungan antarpribadi yang baik ditandai dengan kepercayaan, sikap mendukung, dan keterbukaan.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai komunikasi. Secara ringkas, komunikasi adalah proses penyampaian mesej dari satu pihak ke pihak lain, yang melibatkan unsur-unsur penghantar, mesej, dan penerima. Komunikasi efektif memerlukan pemahaman yang sama antara penghantar dan penerima terhadap mesej, serta mampu mencapai hasil yang diinginkan. Terdapat juga berbagai kemahir
Komunikasi Efektif (Makul Dasar-dasar komunikasi)BEM FKM UNSRI
materi persentasi mata kuliah dasar-dasar komunikasi. smt I. fakultas kesehatan masyarakat. universitas sriwijaya palembang. tahun 2013-2014. created by : dhiahRF
Komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima pesan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Komunikasi efektif memerlukan lima unsur utama yaitu respek, empati, kejelasan pesan, pesan dapat didengar, dan sikap rendah hati. Komunikasi yang baik dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan.
Komunikasi merupakan proses pertukaran informasi antara dua pihak atau lebih untuk memahami maksud pesan. Dokumen menjelaskan berbagai aspek komunikasi seperti unsur-unsurnya, gaya komunikasi yang efektif, teknik bertanya, dan negosiasi.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi interpersonal, termasuk definisi, tujuan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya seperti persepsi diri, kepercayaan diri, serta model-model hubungan interpersonal. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya memiliki keahlian komunikasi interpersonal bagi kelancaran proses komunikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang penyiar dan pembawa acara sebagai komunikator profesional. Prinsip komunikasi efektif membutuhkan respek, empati, pesan yang jelas dan dapat didengar, serta sikap yang rendah hati. Seorang komunikator perlu memiliki kredibilitas, daya tarik, dan kekuasaan untuk memengaruhi audiens. Kredibilitas dibentuk oleh karakter pribadi, kemampuan mengendalikan emosi, dan ke
Dokumen tersebut membahas 12 prinsip komunikasi menurut Deddy Mulyana. Prinsip-prinsip tersebut mencakup bahwa komunikasi adalah proses simbolik, setiap perilaku memiliki potensi komunikasi, dan komunikasi melibatkan prediksi dari para pesertanya.
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan interpersonal. Secara singkat, dibahas definisi keterampilan interpersonal, pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk mempelajarinya seperti pendekatan perilaku, kognitif, dan transaksional, serta manfaat memiliki keterampilan interpersonal yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep relasi dan proses pembentukannya. Secara singkat, relasi dimulai dari kesadaran akan interaksi, berkembang melalui komunikasi yang terkoordinasi, lalu dievaluasi secara terbuka. Relasi dipengaruhi faktor internal maupun eksternal dan memiliki siklus perkembangan sendiri. Proses pertolongan sosial juga melibatkan pembentukan relasi antara pekerja sosial dan klien melalui be
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi efektif, termasuk definisi, tujuan, bentuk, ciri-ciri, prinsip dasar, hambatan, dan etika dalam komunikasi. Komunikasi efektif adalah proses penyampaian pesan yang mampu mengubah sikap penerima sesuai harapan pengirim melalui pesan yang jelas, audibel, dan diucapkan dengan sikap rendah hati.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi verbal yang efektif. Ia menjelaskan pengertian komunikasi verbal, fungsi bahasa, unsur-unsur tatabahasa, dan teknik berkomunikasi secara efektif untuk menyampaikan pesan secara jelas dan dipahami.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi yang efektif dalam organisasi. Komunikasi yang baik antara manajer dan karyawan penting untuk mencapai kepuasan kerja karyawan. Komunikasi efektif juga dapat meningkatkan produktivitas organisasi dengan meningkatkan sikap dan perilaku karyawan. Beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi organisasi adalah saluran komunikasi formal, struktur wewenang, dan spesialisasi pekerja
Dokumen tersebut membahas tentang strategi mengembangkan komunikasi yang efektif, termasuk pengertian komunikasi, syarat-syarat komunikasi yang baik, ciri-ciri komunikasi yang efektif, dan dampak dari berkomunikasi yang baik. Dokumen ini juga memberikan contoh strategi untuk mengembangkan komunikasi seperti senyum, sapaan, mendengarkan, tidak memojokan lawan bicara, serta meningkatkan kualitas dan pemahaman diri.
1. Bab pertama membahas latar belakang pentingnya kemampuan berkomunikasi interpersonal yang efektif dalam kehidupan sehari-hari. Bab ini juga mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai proses penyampaian dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih.
2. Bab kedua menjelaskan konsep komunikasi interpersonal, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan konsep diri dalam komunikasi antarpribadi, serta pentingnya
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer memberikan panduan implementasi integrasi pelayanan kesehatan primer di tingkat puskesmas, pustu, posyandu, dan masyarakat. Dokumen ini menjelaskan konsep integrasi pelayanan yang menitikberatkan pada penguatan promotif dan preventif melalui sistem jejaring hingga tingkat dusun/RT/RW serta pemantauan wilayah setempat. Integrasi pelayanan dilaksanakan di empat klaster utama yaitu manaj
Dokumen tersebut merangkum Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) di Kabupaten Sumbawa Barat. GP2SP bertujuan meningkatkan sumber daya pekerja perempuan yang sehat dan produktif melalui peningkatan upaya kesehatan. Dokumen menjelaskan latar belakang, tujuan, sasaran, kebijakan, dan strategi pelaksanaan GP2SP di Kabupaten Sumbawa Barat serta peran dan tanggung jawab berbagai instansi ter
More Related Content
Similar to EFEKTIVITAS_KOMUNIKASI_INTERPERSONAL(2).ppt
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi interpersonal, termasuk definisi, tujuan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya seperti persepsi diri, kepercayaan diri, serta model-model hubungan interpersonal. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya memiliki keahlian komunikasi interpersonal bagi kelancaran proses komunikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang penyiar dan pembawa acara sebagai komunikator profesional. Prinsip komunikasi efektif membutuhkan respek, empati, pesan yang jelas dan dapat didengar, serta sikap yang rendah hati. Seorang komunikator perlu memiliki kredibilitas, daya tarik, dan kekuasaan untuk memengaruhi audiens. Kredibilitas dibentuk oleh karakter pribadi, kemampuan mengendalikan emosi, dan ke
Dokumen tersebut membahas 12 prinsip komunikasi menurut Deddy Mulyana. Prinsip-prinsip tersebut mencakup bahwa komunikasi adalah proses simbolik, setiap perilaku memiliki potensi komunikasi, dan komunikasi melibatkan prediksi dari para pesertanya.
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan interpersonal. Secara singkat, dibahas definisi keterampilan interpersonal, pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk mempelajarinya seperti pendekatan perilaku, kognitif, dan transaksional, serta manfaat memiliki keterampilan interpersonal yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep relasi dan proses pembentukannya. Secara singkat, relasi dimulai dari kesadaran akan interaksi, berkembang melalui komunikasi yang terkoordinasi, lalu dievaluasi secara terbuka. Relasi dipengaruhi faktor internal maupun eksternal dan memiliki siklus perkembangan sendiri. Proses pertolongan sosial juga melibatkan pembentukan relasi antara pekerja sosial dan klien melalui be
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi efektif, termasuk definisi, tujuan, bentuk, ciri-ciri, prinsip dasar, hambatan, dan etika dalam komunikasi. Komunikasi efektif adalah proses penyampaian pesan yang mampu mengubah sikap penerima sesuai harapan pengirim melalui pesan yang jelas, audibel, dan diucapkan dengan sikap rendah hati.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi verbal yang efektif. Ia menjelaskan pengertian komunikasi verbal, fungsi bahasa, unsur-unsur tatabahasa, dan teknik berkomunikasi secara efektif untuk menyampaikan pesan secara jelas dan dipahami.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi yang efektif dalam organisasi. Komunikasi yang baik antara manajer dan karyawan penting untuk mencapai kepuasan kerja karyawan. Komunikasi efektif juga dapat meningkatkan produktivitas organisasi dengan meningkatkan sikap dan perilaku karyawan. Beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi organisasi adalah saluran komunikasi formal, struktur wewenang, dan spesialisasi pekerja
Dokumen tersebut membahas tentang strategi mengembangkan komunikasi yang efektif, termasuk pengertian komunikasi, syarat-syarat komunikasi yang baik, ciri-ciri komunikasi yang efektif, dan dampak dari berkomunikasi yang baik. Dokumen ini juga memberikan contoh strategi untuk mengembangkan komunikasi seperti senyum, sapaan, mendengarkan, tidak memojokan lawan bicara, serta meningkatkan kualitas dan pemahaman diri.
1. Bab pertama membahas latar belakang pentingnya kemampuan berkomunikasi interpersonal yang efektif dalam kehidupan sehari-hari. Bab ini juga mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai proses penyampaian dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih.
2. Bab kedua menjelaskan konsep komunikasi interpersonal, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan konsep diri dalam komunikasi antarpribadi, serta pentingnya
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer memberikan panduan implementasi integrasi pelayanan kesehatan primer di tingkat puskesmas, pustu, posyandu, dan masyarakat. Dokumen ini menjelaskan konsep integrasi pelayanan yang menitikberatkan pada penguatan promotif dan preventif melalui sistem jejaring hingga tingkat dusun/RT/RW serta pemantauan wilayah setempat. Integrasi pelayanan dilaksanakan di empat klaster utama yaitu manaj
Dokumen tersebut merangkum Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) di Kabupaten Sumbawa Barat. GP2SP bertujuan meningkatkan sumber daya pekerja perempuan yang sehat dan produktif melalui peningkatan upaya kesehatan. Dokumen menjelaskan latar belakang, tujuan, sasaran, kebijakan, dan strategi pelaksanaan GP2SP di Kabupaten Sumbawa Barat serta peran dan tanggung jawab berbagai instansi ter
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang evaluasi penanganan COVID-19 dan kesiapan pelaksanaan PPKM level 3 di NTB pada masa Natal dan Tahun Baru. Terdapat penurunan kasus harian COVID-19 di NTB selama 2 bulan terakhir, namun perlu antisipasi terhadap lonjakan kasus. Laju vaksinasi mengalami peningkatan signifikan sejak September 2021.
This document outlines plans to strengthen school health program teams (TP.UKS) in West Sumbawa Regency in 2023. It discusses introducing the program, goals of increasing annual revenue and quarterly performance, areas for growth like niche markets and supply chains, and a timeline from September 2023 to May 2023 for planning, marketing, design, strategy, and launch. The presentation emphasizes collaborating to foster innovation, leveraging agile frameworks, and focusing on customers.
Dokumen tersebut membahas tentang pembinaan puskesmas oleh dinas kesehatan kabupaten/kota melalui Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB). TPCB dibentuk untuk melakukan pembinaan secara terpadu dan berkesinambungan guna meningkatkan mutu pelayanan puskesmas sesuai standar. Dokumen ini juga menjelaskan konsep, organisasi, indikator keberhasilan, dan pelaksanaan pembinaan oleh TPCB terhadap puskes
1. Dokumen tersebut membahas perkembangan pelaksanaan pengarusutamaan gender di Daerah Istimewa Yogyakarta, mencakup komitmen, kebijakan, dan lembaga-lembaga terkait pengarusutamaan gender di DIY.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. Komunikasi I dikatakan efektif bila :
pesan diterima dan dimengerti
sebagaimana dimaksud oleh pengirim
pesan, pesan ditindak lanjuti dengan
sebuah perbuatan secara suka rela oleh
penerima pesan, dapat meningkatkan
kualitas hubungan antar pribadi dan
tidak ada hambatan untuk hal itu (
Hardjana 2003)
3. KI dikatakan efektif, bila memenuhi 3
persyaratan utama :
1. Pesan yang dapat diterima dan
dipahami oleh komunikan sebagaimana
dimaksud oleh komunikator.
2. Ditindak lanjuti dengan perbuatan
secara suka rela.
3. Meningkatkan kualitas hubungan antar
pribadi
4. 1. Pengertian yang sama terhadap makna
pesan
Salah satu indikator yg dpt digunakan sebagai
ukuran komunikasi dikatakan efektif, bila
makna pesan yang dikirim oleh
komunikator sama dengan makna pesan
yang diterima oleh komunikan.
Makna pesan yg dikirim oleh komunikator
-------------------------------------------------------- = 1
Makna pesan yg diterima oleh komunikan
5. Sering terjadi mis komunikasi yg disebabkan
krn komunikan memahami makna pesan tdk
sesuai dgn yg dimaksudkan oleh komunikator.
Contoh : sekelompok remaja berwisata di
danau. Satu org remaja dr klmpok itu berenang,
yg lain berjalan2 di sekitar danau. Org yg
berenang itu tiba2 melambaikan tangan, dan
teman2nya membalasnya. Beberapa saat kmd,
org yg berenang tsb tdk tmpak. Teman2nya
baru menyadari telah terjadi “mis
communication”, dimana makna lambaian org
berenang itu sebenarnya “meminta
pertolongan”
6. 2. Melaksanakan pesan secara sukarela
Komunikan menindaklanjuti pesan tsb dgn
perbuatan dan dilakukan secara sukarela,
tdk krn dipaksa.
KI yg baik dan berlangsung dlm kedudukan
setara, sangat diperlukan agar kedua
belah pihak menceritakan dan
mengungkapkan isi pikirannya secara
suka rela, jujur, tanpa merasa takut.
7. KI yg efektif, mampu mempengaruhi
emosi pihak2 yg terlibat dlm komunikasi
itu ke dlm suasana yg nyaman, harmonis.
3. Meningkatkan kualitas hubungan
antarpribadi.
Efektivitas dlm KI akan mendorong tjdnya
hub yg positif thd rekan, keluarga dan
kolega. Hal ini disebabkan pihak yg saling
brkomunikasi, merasakan mmperoleh
manfaat dr komunikasi itu, shg merasa
perlu utk memelihara hub antarpribadi.
8. FUNGSI KOMUNIKASI
INTERPERSONAL YG EFEKTIF
1. Membentuk dan menjaga hubungan baik
antar individu
2. Menyampaikan pengetahuan / informasi
3. Mengubah sikap dan perilaku
4. Pemecahan masalah hubungan
antarmanusia
5. Citra diri mjd lebih baik
6. Jalan menuju sukses
9. Dalam semua aktivitas di atas, esensi KI yg
berhasil adalah : proses saling berbagi
(sharing) informasi yg menguntungkan kedua
belah pihak, Anda dan orang2 yg
berkomunikasi dgn Anda.
KI yg efektif, akan membantu Anda
mengantarkan kpd tercapainya tujuan ttt.
Contoh : Guru yg ingin mentransfer
pengetahuan dan membimbing sikap peserta
didik, tdk skedar ditentukan oleh ilmu
pengetahuan yg dia miliki, ttp jg bgmna cara
dia berkomunikasi.
10. Jika KI tdk brhasil, akibatnya bisa
membuang waktu, sampai akibat buruk yg
tragis.
Contoh : Kegagalan komunikasi antara
pengatur perjalanan KA dgn masinis, dpt
mengakibatkan tjdinya tabrakan sesama
KA yg membawa korban harta dan nyawa.
KI merup jalan menuju sukses, apapun
kedudukan Anda, ketrampilan
berkomunikasi secara efektif
merupakan modal penting bg sebuah
keberhasilan.
11. LIMA HUKUM KOMUNIKASI EFEKTIF
The 5 Inevitable Laws of Effective
Communication : respect, empathy,
audible, clarity, humble.
disingkat REACH yg artinya meraih.
Hal ini relevan dgn Prinsip KI , yakni sbg
upaya bgmana meraih perhatian,
pengakuan, cinta kasih, simpati,
maupun respon positif dari orang lain.
12. 1. RESPECT
Sikap menghargai setiap individu yg mjd
sasaran pesan yg kita sampaikan. Rasa
hormat dan saling menghargai
merupakan hukum pertama dlm kita
berkomunikasi dgn org lain.
Ingat : prinsipnya manusia ingin dihargai
dan dianggap penting.
Jika kita hrs mengkritik / memarahi
seseorang, lakukan dgn penuh respek
thd harga diri dan kebanggaan
seseorang.
13. Jika kita membangun komunikasi dgn rasa
dan sikap saling menghargai dan
menghormati, maka kita dpt membangun
kerjasama yg menghasilkan sinergi yg
akan meningkatkan kualitas hub. Antar
manusia.
2. EMPATHY / empati
Yaitu kemampuan kita untuk
menempatkan diri kita pada situasi atau
kondisi yg dihadapi oleh orang lain.
Contoh : jgn melanggar ketertiban dlm
suatu antrian.
14. 3. AUDIBLE
Maknanya : dapat didengarkan atau
dimengerti dengan baik.
Jika empati berarti kita hrs mendengar
terlebih dahulu ataupun mampu menerima
umpan balik dgn baik, maka audible
berarti : pesan yg kita sampaikan dpt
diterima oleh penerima pesan.
15. 4. CLARITY
Adalah kejelasan dari pesan itu sendiri
shg tidak menimbulkan multi interpretasi
atau berbagai penafsiran yg berlainan.
- Atau berarti keterbukaan dan
transparansi.
Dalam berkomunikasi interpersonal kt
perlu mengembangkan sikap terbuka ( tdk
ada yg ditutupi / disembunyikan), shg dpt
menimbulkan rasa percaya / trust dr
penerima pesan.
16. 5. Humble
Adalah sikap rendah hati.
Sikap ini merupakan unsur yg terkait
dengan sikap utk membangun rasa
menghargai org lain, biasanya didasari
oleh sikap rendah hati yg kita miliki.
- Sikap rendah hati pd intinya antara
lain : sikap melayani, sikap menghargai,
mau mendengar dan menerima kritik, tdk
sombong dan memandang rendah org
lain, berani mengakui kesalahan, rela
memaafkan, lemah lembut, dan penuh
pengendalian diri, serta mengutamakan
kepentingan yg lebih besar.
17. Jika komunikasi yg kita bangun
didasarkan 5 hukum komunikasi yg efektif
ini, maka kt dpt mjd seorang
komunikator yg handal, dpt
menyampaikan pesan dgn cara yg sesuai
dgn keadaan komunikan.
KI yg tdk mempertimbangkan keadaan
komunikan, akan menghasilkan
komunikasi yg arogan, satu arah, dan
seringkali menjengkelkan orang lain.
18. Lima Sikap Positif yg Mendukung
Komunikasi Interpersonal
Devito, mengemukakan 5 sikap positif yg
perlu dipertimbangkan ketika seseorang
merencanakan KI.
Lima sikap positif tsb, meliputi :
1. Keterbukaan (opennes)
Sikap dapat menerima masukan dari
orang lain, serta berkenan menyampaikan
informasi penting kpd org lain.
19. Keterbukaan : Kesediaan untuk membuka diri
mengungkapkan informasi yg biasanya
disembunyikan, asalkan pengungkapan diri
informasi ini tdk bertentangan dgn asas
kepatutan.
Sikap keterbukaan ditandai adanya kejujuran
dlm merespon segala stimuli komunikasi. Tidak
berkata bohong, dan tdk menyembunyikan
informasi yg sebenarnya.
Dengan keterbukaan, maka KI akan
berlangsung secara adil, transparan, dua
arah, dan dpt diterima oleh semua pihak yg
berkomunikasi.
20. 2. Empati (empathy)
Adalah kemampuan seseorang untuk
merasakan kalau seandainya mjd org
lain, dpt memahami sesuatu yg sedang
dialami orang lain, dpt merasakan apa yg
dirasakan orang lain, dan dapat
memahami sesuatu persoalan dari
sudut pandang orang lain, melalui
kacamata orang lain.
21. Orang yg berempati, mampu memahami
motivasi dan pengalaman org lain,
perasaan dan sikap mereka, serta
harapan dan keinginan mereka.
Contoh :
Guru yg memiliki empati, tdk akan
semena-mena thd siswa yg terlambat
datang di sekolah.
Karena guru yg berempati, dpt berfikir dan
bersikap : seandainya aku jd dia, rumahku
jauh dr sekolah, hrs naik kendaraan
umum.
22. Empati akan menjadi filter agar kita tdk
mudah menyalahkan orang lain. Namun
dibiasakan utk dpt memahami esensi
setiap keadaan, tdk semata2 berdasarkan
cara pandang kita sendiri, melainkan jg
menggunakan sudut pandang org lain.
Hakikat empati :
a. Usaha masing2 pihak utk merasakan
apa yg dirasakan orang lain.
b. Dpt memahami pendapat, sikap dan
perilaku orang lain.
23. 3. Sikap Mendukung (supportiveness)
Hub Interpersonal yg efektif adalah hub
dimana tdp sikap mendukung. Artinya :
masing2 pihak yg berkomunikasi memiliki
komitmen utk mendukung terselenggaranya
interaksi secara terbuka.
Respon yg relevan adalah respon yg bersifat
spontan dan lugas, bukan respon bertahan
dan berkelit.
Pemaparan gagasan bersifat deskriptif naratif,
bukan bersifat evaluatif. Sdgkan pola
pengambilan keputusan bersifat akomodatif,
bukan intervensi yg disebabkan rasa percaya
diri yg berlebihan.
24. 4. Sikap Positif
Sikap positif ditunjukkan dlm bentuk sikap
dan perilaku.
Dalam bentuk sikap, : maksudnya adalah
bhw pihak2 yg terlibat dlm KI hrs memiliki
perasaan dan pikiran positif, bukan
prasangka dan curiga.
Dlm bntuk perilaku : artinya bhw tndakan
yg dipilih adalah yg relevan dgn tujuan KI,
yaitu secara nyata melakukan aktivitas
utk terjalinnya kerjasama.
25. Misalnya secara nyata membantu partner
komunikasi utk memhami pesan komunikasi,
yaitu kt memberikan penjelasan yg memadai
sesuai dgn karakteristik mereka.
Sikap positif dpt ditunjukkan dgn berbagai
macam perilaku dan sikap :
- Menghargai org lain
- Berpikiran positif thd org lain.
- Tidak menaruh curiga secara berlebihan
- Meyakini pentingnya org lain
- Memberikan pujian dan penghargaan
- Komitmen menjalin kerjasama
26. 5. Kesetaraan (equality)
Adalah pengakuan bahwa kedua belah
pihak memiliki kepentingan, kedua belah
pihak sama2 bernilai dan berharga, dan
saling memerlukan.
Secara alamiah, ketika 2 org komunikasi
secara interpersonal, tdk pernah tercapai
suatu situasi yg menunjukkan kesetaraan /
kesamaan secara utuh diantara keduanya.
Pastilah yg satu lebih kaya, lebih pintar,
lebih muda, lebih berpengalaman dsb.
27. Kesetaraan yg dimaksud disini adlah : berupa
pengakuan atau kesadaran, serta kerelaan utk
menempatkan diri setara (tdk ada yg superior /
inferior) dgn partner komunikasi.
Sehingga indikator kesetaraan meliputi :
- Menempatkan diri setara dgn org lain
- Menyadari akan adanya kepentingan yg
berbeda.
- Mengakui pentingnya kehadiran orang lain.
- Tidak memaksakan kehendak
- Komunikasi dua arah
- Saling memerlukan
- Suasana komunikasi : akrab dan nyaman.
28. FAKTOR KEEFEKTIFAN KI
Faktor yg sangat menentukan
keberhasilan KI bila dipandang dr sudut
komunikator, komunikan dan pesan :
1. Faktor keberhasilan dilihat dr sudut
komunikator
a. Kredibilitas : adalah kewibawaan
seorang komunikator di hadapan
komunikan. Pesan yg disampaikan oleh
seorang komunikator yg kredibilitasnya
tinggi akan lebih banyak memberi
pengaruh terhadap penerima pesan.
29. b. Daya tarik :
adalah daya tarik fisik maupun non fisik.
Adanya daya tarik ini akan mengundang
simpati penerima pesan komunikasi.
Pada akhirnya penerima pesan akan dgn
mudah menerima pesan2 yg disampaikan
oleh komunikator.
30. c. Kemampuan Intelektual :
adalah tingkat kecakapan, kecerdasan,
dan keahlian seorang komunikator.
Kemampuan intelektual itu diperlukan
seorang komunikator, terutama dlm hal
menganalisis suatu kondisi shg bisa
mewujudkan cara komunikasi yg sesuai.
d. Integritas / keterpaduan sikap dan
perilaku dlm aktivitas sehari-hari.
Komunikator yg memiliki keterpaduan,
kesesuaian antara ucapan dan
tindakannya akan lebih disegani oleh
komunikan,.
31. e. Keterpercayaan : jika komunikator
dipercaya oleh komunikan maka akan
lebih mudah menyampaikan pesan dan
mempengaruhi sikap orang lain.
f. Kepekaan sosial : yaitu suatu
kemampuan komunikator untuk
memahami situasi di lingkungan hidupnya.
Apabila situasi lingkungan sedang sibuk,
maka komunikator perlu mencari waktu
lain yg lebih tepat utk menyampaikan
suatu informasi kpd org lain.
32. g. Kematangan tingkat emosional
Adalah kemampuan komunikator untuk
mengendalikan emosinya, shg tetap dpt
melaksanakan komunikasi dlm suasana
yg menyenangkan di kedua belah pihak.
h. Berorientasi kepada kondisi psikologis
komunikan, artinya seorang komunikator
perlu memahami kondisi psikologis orang
yg diajak bicara. Diharapkan komunikator
dpt memilih saat yg paling tepat utk
menyampaikan suatu pesan kpd
komunikan.
33. i. Komunikator hrs bersikap supel, ramah
dan tegas.
2. Faktor keberhasilan dilihat dari sudut
komunikan
a. Komunikan yg cakap akan mudah
menerima dan mencerna materi yg
diberikan oleh komunikator.
b. Komunikan yg mempunyai
pengetahuan yg luas akan cepat
menerima informasi yg diberikan
komunikator.
34. c. Komunikan harus bersikap ramah, supel,
dan pandai bergaul agar tercipta proses
komunikasi yg lancar.
d. Komunikan hrs memahami dengan siapa
ia berbicara
e. Komunikan bersikap bersahabat dengan
komunikator.
35. 3. Faktor keberhasilan dilihat dari sudut pesan
a. Pesan komunikasi interpersonal perlu
dirancang dan disampaikan sedemikiann
rupa shg dpt menumbuhkan perhatian
komunikan.
b. Lambang2 yg dipergunakan hrs benar2 dpt
dipahami oleh kedua belah pihak, yaitu
komunikator dan komunikan.
c. Pesan2 tsb disampaikan secara jelas dan
sesuai dgn kondisi maupun situasi setempat.
36. d. Tidak menimbulkan multi interpretasi
atau penafsiran yg berlainan.
e. Sediakan informasi yg praktis, berguna
dan membantu komunikan melakukan
tindakan yg diinginkan.
f. Berikan fakta, bukan kesan dgn cara
menyampaikan kalimat konkret, detail dan
spesifik disertai bukti utk mndukung
opini.
g. Tawarkan rekomendasi dgn cara
mengemukakan langkah2 yg disarankan
utk membantu komunikan menyelesaikan
masalah yg dihadapi.
37. 4. Faktor Penghambat Komunikasi
a. Kredibilitas komunikator rendah
Komunikator yg tdk berwibawa di hadapan
komunikan, menyebabkan berkurangnya
perhatian komunikan thd komunikator.
b. Kurang memahami latar belakang sosial
dan budaya.
Nilai2 sosial budaya yg berlaku di suatu
komunitas atau di masy hrs diperhatikan, shg
komuniktor dpt menyampaikan pesan dgn
baik, tdk bertentangan dgn nilai2 sosial
budaya yg berlaku. Sebaliknya, antara pihak2
yg berkomunikasi perlu menyesuaikan diri dgn
kebiasaan yg berlaku.
38. c. Kurang memahami karakteristik
komunikan
Karakteristik komunikan meliputi tingkat
pendidikan, usia, jenis kelamin, dsb perlu
dipahami oleh komunikator. Bila
komunikator kurang memahami, cara
komunikasi yg dipilih mgkin tdk sesuai dgn
karakteristik komunikan dan hal ini dpt
menghambat komunikasi krn dpt
menimbulkan kesalah pahaman.
39. d. Prasangka buruk
Prasangka negatif antara pihak2 yg
terlibat komunikasi hrs dihindari, krn dpt
mendorong ke arah sikap apatis dan
penolakan.
e. Verbalistis
Komunikasi yg hanya berupa penjelasan
verbal berupa kata2 saja akan
membosankan dan mengaburkan
komunikan dlm memahami makna pesan.
40. f. Komunikasi satu arah
Komunikasi brjalan satu arah, dari
komunikator kepada komunikan terus
menerus dari awal smpai akhir,
menyebabkan hilangnya kesempatan
komunikan utk meminta penjelasan thd
hal2 yg belum dimengerti.
g. Tidak digunakan media yang tepat
Pilihan penggunaan media yg tdk tepat
menyebabkan pesan yg disampaikan
sukar dipahami oleh komunikan.
41. h. Perbedaan bahasa
Perbedaan bahasa menyebabkan terjadinya
perbedaan penafsiran thd simbol2 ttt.
Bahasa yg kita gunakan utk berkomunikasi
dpt berubah mjd penghambat bila dua orang
mendefinisikan kata, frasa atau kalimat ttt
secara berbeda.
Ketika pimpinan meminta Anda
menyelesaikan penyusunan konsep pidato
“sesegera mungkin” , apakah berarti 10
menit? 10 jam? Atau satu hari?
42. i. Perbedaan persepsi
Bila pesan yg dikirimkan oleh komunikator
dipersepsi sama oleh komunikan, maka
keberhasilan komunikasi menjadi lebih
baik.
43. CONTOH HASIL KOMUNIKASI
INTERPERSONAL YG EFEKTIF
1. Karyawan merasakan pimpinan telah
memberikan penjelasan langkah2 yg
perlu dilakukan oleh kedua belah pihak
sesuai dgn tujuan KI itu, yakni utk
meningkatkan kinerja organisasi,
perkantoran, atau perusahaan.
44. Berdasarkan pengetahuannya ttg jabaran
tugas yg mjd tanggungjawabnya,
karyawanpun dpt memahami saran2
dari pimpinan, misalnya : perlu
meningkatkan kedisiplinan, membina
kekompakan dgn karyawan lain,
berkonsultasi dengan penyelia dan atasan
apabila ada masalah kesulitan dalam
pelaksanaan tugas.
45. 2.Karyawan memahami dampak yg mjd
konsekuensi dari etos kerja karyawan yg
rendah, sesuai dgn penjelasan pimpinan,
spt : produktivitas menurun, kalah
bersaing dgn perusahaan lain, pelanggan
kecewa, pendapatan perusahaan
menurun, gaji karyawan terancam.
46. 3. Karyawan merasa bhw pimpinan telah
mendengarkan keluhannya dan mau
memahami berbagai kendala di
perusahaan, kemudian bersama2 mencari
solusi yg berpihak utk kemajuan
perusahaan sekaligus kesejahteraan kyw.
4. Pimpinan merasa memiliki partner yg
dpt diajak bekerjasama, berbagi
informasi, dan bertukar pikiran shg dpt
menyusun langkah2 memperoleh
kemajuan kinerja seluruh karyawan.
47. 5. Karyawan merasa dihargai, ditempatkan
dlm garda terdepan yg menentukan maju
mundurnya kinerja perusahaan.
6. Tercapainya pengertian dan
kesepakatan yg dibangun pimpinan
bersama karyawan pd setiap langkah
penyelesaian masalah perusahaan.
48. CONTOH HASIL KOMUNIKASI YG TDK
EFEKTIF
1. Karyawan tdk memahami apa yg telah
tjd, serta tdk tahu langkah2 yg harus
ditempuh. Krywan merasa bahwa
pimpinan hanya main perintah, tidak mau
bertanya dan tidak menginginkan
informasi dari karyawan. Pimpinan hanya
mengevaluasi menurut cara pandangnya
sndiri, kmd menimpakan kesalahan kpd
bawahan.
49. 2. Kyw merasa bhw pimpinan tdk memberinya
kesempatan utk bicara, pdhal ia yg
merasakan adanya ketidakberesan di dlm
perusahaan yg tdk ia mengerti dan karenanya
ia menghadap utk berkonsultasi dgn pimpinan.
Ia merasa usahanya sia2 krn sepulang dr
konsultasi dgn pimpinan ia tetap tdk tahu apa2.
3. Kyw merasa telah diperlakukan semata2
sebagai objek, bukan sbg subjek yg sedang
menghadapi masalah di perusahaan.
50. 4. Kyw ragu2, apakah ia harus mematuhi
perintah pimpinan atau tidak.
5. Karyawan memutuskan utk bekerja
sesuai kemauannya sendiri, yg ptg
selamat tdk mndpt sanksi dari
perusahaan.