Dokumen tersebut membahas tentang strategi sumber daya manusia (SDM), mulai dari pengertian strategi, SDM, dan strategi SDM. Selanjutnya dibahas mengenai proses pembentukan fungsi SDM melalui langkah-langkah tertentu."
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Saat ini adalah waktu yang menarik bagi para manajer sumber daya
manusia (SDM). Globalisasi produksi dan penjualan menunjukkan bahwa
tingkat persaingan semakin tinggi, dan tingkat persaingan yang semakin
tinggi berarti semakin banyak tuntutan perbaikan mengurangi biaya,
meningkatkan produktivitas karyawan, dan melakukan hal-hal dengan lebih
baik dan murah.
Bagi para karyawan di seluruh dunia, fungsi sumber daya manusia adalah
sebagai pemain kunci dalam menolong perusahaan-perusahaan mencapai
tujuan-tujuan strategis ini. Sebagai contoh, lebih dari sepertiga dari seluruh
perusahaan saat ini bergantung pada teknologi sumber daya manusia yang
telah dikomputerisasikan untuk cara, tes dan/seleksi para pelamar
pekerjaan lebih efisien.
5. 1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
a. Mengetahui pengertian strategi
b. Mengetahui pengertian sdm
c. Mengetahui apa itu strategi sdm
d. Langkah Proses Strategi SDM :
Pembentuk Fungsi SDM
6. 1.4 Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat
memberikan manfaat kepada semua pihak,
khususnya kepada mahasiswa untuk menambah
pengetahuan dan wawasan dalam mengetahui
pengertian strategi, sdm serta apa yang dimaksud
dengan strategi sdm. Manfaat lain dari penulisan
makalah ini adalah dengan adanya penulisan
makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan
didalam pembuatan makalah selanjutnya bagi
teman- teman mahasiswa yang membutuhkannya.
7. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Strategi
Kata “strategi” berasal dari turunan kata bahasa
Yunani, “stratēgos”. yang dapat diterjemahkan
sebagai ‘komandan militer’ pada zaman demokrasi
Athena.
Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan
jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan
geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk,
penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi
dan joint venture
(David, p.15, 2004).
8. Pengertian strategi adalah Rencana yang
disatukan, luas dan berintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategis
perusahaan dengan tantangan lingkungan,
yang dirancang untuk memastikan bahwa
tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai
melalui pelaksanaan yang tepat oleh
organisasi (Glueck dan Jauch, p.9, 1989).
9. Pengertian strategi secara umum
dan khusus sebagai berikut:
1. Pengertian Umum
Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu
cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
2. Pengertian khusus
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan
demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan
bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar
yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core
10. Perumusan Strategi
Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan
dalam merumuskan strategi, yaitu:
Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh
perusahaan di masa depan dan menentukan misi
perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan
dalam lingkungan tersebut.
Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal
untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta
peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh
perusahaan dalam menjalankan misinya.
11. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key
success factors) dari strategi-strategi yang dirancang
berdasarkan analisis sebelumnya.
Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi
berbagai alternatif strategi dengan
mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan
kondisi eksternal yang dihadapi.
Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai
tujuan jangka pendek dan jangka panjang. (Hariadi,
2005).
12. Tingkat-tingkat Strategi
Dengan merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles
Hofer,Higgins (1985) menjelaskan adanya empat tingkatan strategi.
1) Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat.
Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan
masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang
berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol.
2) Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering
disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh
suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi bisnis atau
urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak
semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga
oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit.
13. 3) Functional Strategy
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk
menunjang suksesnya strategi lain. Business Strategy
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana
merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana
menempatkan organisasi di hati para penguasa, para
pengusaha, para donor dan sebagainya.
4) Functional Strategy
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk
menunjang suksesnya strategi lain.
14. Ada tiga jenis strategi functional yaitu:
1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang
sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber
daya, penelitian dan pengembangan.
2) Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen
yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading,
motivating, communicating, decision making, representing, dan integrating.
3) Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik
situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum
diketahui atau yang selalu berubah (J. Salusu, p 101, 1996).
Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi
isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola
organisasi tidak boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata,
tetapi juga hendaknya memperhitungkan soal “kesehatan” organisasi dari
sudut ekonomi (J. Salusu, p 104, 1996).
15. Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut:
1) Strategi Integrasi
Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi
horizontal kadang semuanya disebut sebagai
integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal
memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan
para distributor, pemasok, dan / atau pesaing.
2) Strategi Intensif
Penetrasi pasar, dan pengembangan produk
kadang disebut sebagai strategi intensif karena
semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika
posisi persaingan perusahaan dengan produk
yang ada hendak ditingkatkan.
16. 3) Strategi Diversifikasi
Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi
konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk
atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut
diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang
tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut
diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang
tidak disebut diversifikasi konglomerat.
4) Strategi Defensif
Disamping strategi integrative, intensif, dan diversifikasi,
organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya,
divestasi, atau likuidasi.
Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan
restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk
meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang
menurun.
17. 5. Strategi Umum Michael Porter
Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat
membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu
keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan
ketiganya strategi umum.
Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk
standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen
yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah
strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa
yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada
konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan
harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa
yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.
18. Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah manusia yang
bekerja dilingkungan suatu
organisasi(disebutjugapersonil, tenagakerja,
pekerjaataukaryawan).
Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi
sebagai penggerak organisasi dalamme wujudkan
eksistensinya. •Sumber Daya Manusia(SDM) adalah
potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai
modal (non material/non finansial) didalam organisasi
bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi
potensinyata(real) secara fisik dan non fisikdalam
mewujudkan eksistensi organisasi.
19. Pengertian Manajemen Sumber
Daya Manusia Menurut :
Mary Parker Follett
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah
suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi melalui pengaturan orang-
oranglain untuk melaksanakan berbagai
pekerjaan yang diperlukan, atau dengan
kata lain tidak melakukan pekerjaan-
pekerjaan itu sendiri.
20. Edwin B. Flippo
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah
perencanaan, pengorganisasian,
Pengarahan dan pengawasan kegiatan-
kegiatan pengadaan, pengembangan,
Pemberian kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan dan pelepasan sumber daya
manusia agar tercapai berbagai tujuan individu,
organisasi dan masyarakat
22. Pengertian Strategi SDM
Strategic SDM adalah proses dari hubungan praktek SDM pada
strategi bisnis. Manajer lini menjalankan fungsi SDM dan
strategic SDM. Strategic SDM menciptakan sebuah proses
untuk berpindah dari strategi bisnis ke kemampuan
berorganisasi pada praktek SDM.
Strategi SDM berbicara tentang membangun sebuah agenda
pada fungsi SDM. Strategi SDM membuat sebuah tujuan dan
fokus pada fungsi SDM.
Organisasi SDM adalah proses menegenal dan
mengembangkan sebuah fungsi SDM untuk menyampaikan
servis SDM. Organisasi SDM adalah penerapan yang
dilaksanakan oleh eksekutif SDM pada Profesional SDM.
Proses perumusan strategi, eksekutif mengembangkan visi
masa depan, mengalokasikan sumberdaya untuk
merealisasikan visi, dan berjanji pada stakeholder untuk
mencapai tujuannya.
23. STRATEGI SDM: PEMBENTUKAN
FUNGSI SDM
Ketika strategi SDM memastikan bahwa sebuah perusahaan
mempunyai sumber daya yang penting untuk
menyelesaikan tujuan bisnis perusahaan, strategi SDM
menggambarkan penciptaan nilai oleh fungsi SDM.
Langkah 1: menggambarkan suatu arsitektur organisasional
Shared Mindset: tingkat untuk Fungsi sumber daya manusia
memiliki suatu mindset bersama atau identitas umum
Competence : tingkat untuk Fungsi sumber daya manusia
yang diorganisir oleh individu yang mempunyai
pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan untuk
melaksanakan pekerjaan sekarang dan yang akan datang.
24. Consequence : tingkat yang mana sistem
manajemen untuk dicapai yang digunakan oleh
sumber daya manusia Para profesional memusatkan
pada hasil dan perilaku.
Governance : tingkat yang mana Fungsi sumber
daya manusia mempunyai hubungan efektif,
komunikasi, pengambilan keputusan, dan kebijakan.
Work process / Capacity for change : tingkat untuk
mana Fungsi sumber daya manusia dalam latihan
dan penyesuaian dan pemahaman dan peningkatan
proses.
25. Leadership : tingkat untuk kepemimpinan yang
efektif yang menyebar keseluruh bagian Fungsi
sumber daya manusia.
Langkah 2: menciptakan suatu proses penilaian
Hasil diagnosa Suatu sumber daya manusia
menyarankan audit atau penilaian untuk
mengidentifikasi dari sumber daya manusia
Organisasi.
Langkah 3: menyediakan sumber daya manusia
Organisasi
Fungsi sumber daya manusia berlaku bagi kepada
dirinya sendiri model praktek Sumber daya manusia.
Ketika ini terjadi, praktek ini menjadi bangunan blok
menyangkut Sumber daya manusia organisasi.
26. Langkah 4: prioritas yang di-set
Langkah 4 hasil diagnosa organisasional
menentukan prioritas perhatian dari Sumber
daya manusia pada beberapa isu kritis.
Fungsi dapat menetapkan prioritas untuk
mengembangkan praktek Sumber daya
manusia. Praktek ini membangun
infrastruktur dari Fungsi sumber daya
manusia efektif dan implementastion Sumber
daya manusia strategis.
27. Perumusan Stategi SDM
Proses perencanaan dua arah
Seperti strategi usaha yng lain, strategi SDM di bentuk
melalui dua proses top down dan bottom up dalam suatu
organisasi, proses top down memberikan kontek strategis
yang perlu bagi perencanaan tim maupun unit. Suatu
rencana adalah strategis sifatnya, jika rencana tersebut
difokuskan pada persoalan-persoalan penting yang di angkat
dalam sebuah penilaian lingkungan. Pada pengorganisasian
yang kompetitif sekarang ini, alangkah penting bagi
karyawan pada semua level untuk dibiasakan pada tekanan
dan perubahan eksternal dan pada arah yang strategis yang
sedang di ambil untuk diarahkan padanya.
28. b. Proses penyatuan
Dalam fase penilaian lingkungan, penilaian lingkungan SDM
dihubungkan secara terpisah tapi sejajar, bersama-sama
dan interaktif dengan stategi perusahaan. Beberapa hasil
dari pengamatan lingkungan SDM berhubungan dengan
perencanaan strategi perusahaan dan diterapkan padanya.
Dalam proses penyatuan, suatu strategi SDM dikembangkan
secara bersama-sama dengan strategi perusahaan.
Keduanya dapat di hadirkan dan didiskusikan bersama-
sama, tetapi keduanya adalah ahsil yang berbeda dari
proses yang sejajar dan bersatu. Dengan mengembangkan
dan mempertimbangkannya secara berduaan, ada
kemiripan yang saling memengaruhi satu dengan yang lain
dan di ambil sebagai keseluruhan yang terpadu stsu
sekurang-kurangnya sebagai perkat.
29. c. Proses terpisah
Pendekatan alternative dan terbaik yang menjadi pendekatan
yang paling umum di terapkan akhir-akhir ini adalah
pengembangan dari rncana SDM yang berbeda. Proses ini di
siapkan secara terpisah dari keseluruhan strategi perusahaan.
Proses ini dapat dirumuskan secara besama-sama dengan
perencanaan strategis.
Manfaat nyata dari proses ini adalah bahwa strategi SDM
benar-benar diciptakan dan dapat digunakan untuk
mengarahkan program, kebijakan, dan keputusan praktis serta
kegiatan. Sayangnya ada juga perusahaan yang kekurangan
kegiatan perumusan strategi bisnis yang tepat secara
memadai untuk meluruskan program atau kebijakan
perusahaan. Karena itu, ini hanya suatu alternative, dimana
tidak ada strategi usaha, maka teruskanlah.
30. d. Proses terpadu
Pendekatan yang lebih disukai bagi
pengembangan SDM adalah proses terpadu
yang menjadi bagian integral dari strategi
perusahaan pada masing-masing level. Jika ini
betul-betul penting sepanjang strategi fungsional
yang lain dan lebih penting dari yang lain, maka
strategi SDM seharusnya menyatu dengan
proses perumusan strategi.
31. BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SDM merupakan sumber daya yang benar-benar dapat
dijadikan sebagai strategi yang handal dalam mencari strategi
yang tepat, yaitu strategi yang unik untuk memenangkan
persaingan. Untuk itu pengelola SDM dalam sebuah
perusahaan menjadi sangat penting sehingga harus
mendapatkan prioritas utama, jika perusahaan itu ingin maju
dan menjadi pemenang dalam pentas bisnis.
Pesatnya pertumbuhan suatu perusahaan dapat dilihat dari
tingkat produktivitas karyawan. Jika suatu perusahaan
mempunyai karyawan yang produktivitasnya tinggi, maka akan
berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan tersebut
32. SARAN
Sebaiknya Startegi SDM benar-benar
diciptakan dan dapat digunakan untuk
mengarahkan program, kebijakan, dan
keputusan praktis serta kegiatan,
mengingat perlunya membangun suatu
angkatan kerja yang berdisiplin diri dan
organisasi yang tanggap dalam zaman
yang cepat berubah ini.
33. DAFTAR PUSTAKA
1) http://strategika.wordpress.com/2007/06/24/pengertian-strategi/
2) http://id.shvoong.com/business-management/human-
resources/2124600 pengertian-sumber-daya-
manusia/#ixzz1r6pP16dq
1) http://id.shvoong.com/business-management/human-
resources/2124600-pengertian-sumber-daya-
manusia/#ixzz29I8on2YR
2) Dessler, Gary. Manajemen Sumber Daya Manusia. 1997. Jakarta:
Prenhallindo.