1. FISIKA KELAS X
Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.
BAB I
PENGUKURAN BERBAGAI BESARAN
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya Kamu memerlukan alat penunjuk waktu. Setiap orang
memerlukan penunjuk waktu untuk memantau segala aktivitasnya. Kamu sering melihat jam
dinding atau menggunakan arloji sebagai jam tangan. Jam beker sering menolong
membangunkan Kamu dengan membunyikan alarm untuk mengingatkan waktu bangun dari tidur
sudah tiba. Di jaman dahulu orang menggunakan jam matahari sebagai alat penunjuk waktu
yang tidak memerlukan energi penggerak dan tidak pernah mengalami kerusakan.
Waktu merupakan salah satu besaran dalam fisika yang selalu Kamu akrabi kesehariannya.
Kamu sering menjadwalkan semua aktivitasmu dengan mencatat waktunya dan selalu
mengandalkan jam tanganmu atau telepon genggam yang juga ada penunjuk waktunya. Secara
1
2. tidak kamu sadari, sudah seringkali Kamu melakukan pengukuran besaran waktu. Dalam bab ini
kamu akan memperdalam besaran-besaran lain dalam fisika beserta pengukuran besaran-
besaran itu.
2
3. Pengantar
Buku teks pelajaran fisika ini ditulis untuk membantu proses belajar mengajar
guru siswa untuk satuan pendidikan SMA kelas X. Buku Fisika berdasarkan
kurikulum Revisi 2006 yang menyempurnakan Standart Kompetensi dan
Kompetensi Dasar dari kurikulum 2004. Diterbitkannya buku teks pelajaran
fisika ini juga bertujuan untuk memberikan bahan bacaan untuk memahami
fisika bagi para siswa baik ketika berada di sekolah maupun ketika sudah
berada di rumah.
Dengan demikian buku teks pelajaran fisika ini ditulis untuk dapat dipelajari
dengan mudah oleh para siswa dengan atau tanpa adanya guru. Sistematika
buku ini menyajikan konsep-konsep fisika yang kontekstual dengan
memberikan contoh-contoh yang dapat dimengerti dengan mudah oleh para
siswa. Analisa, latihan dan tugas diberikan agar lebih memantakan para siswa
mendalami deskripsi konseptual fisika. Untuk keperluan itu beberapa
pengerjaan boleh berkelompok namun penilaian tetap bersifat individual. Di
akhir tiap-tiap bab terdapat soal latihan akhir bab dimana untuk lebih
merangsang para siswa mengerjakannya disajikan pula kunci jawabannya.
3
4. Soal Latihan blok disajikan untuk mengukur kompetensi siswa setelah
mendalami beberapa bab. Soal semester disajikan untuk mengukur
kompetensi siswa setelah satu semester mempelajari fisika.
Kegiatan Percobaan dalam buku ini dapat dilakukan di laboratorium atau di
dalam kelas oleh para siswa bersama bimbingan guru dan diakhiri dengan
pembuatan laporan oleh para siswa secara individual
Akhirnya cara paling tepat mempelajari buku ini adalah membacanya dengan
alur yang runtut bukan dibaca cepat atau terpisah-pisah. Itulah cara belajar
fisika yang benar : membaca buku teks fisika dengan penuh nikmat.
4
5. Peta Konsep Bab 1
Pengukuran Alat Ukur
Pengukuran Alat Ukur
Besaran
Besaran
Panjang
Besaran Pokok Mistar dll
Besaran Pokok
Massa Neraca dll
Besaran Turunan
Satuan
Satuan
Luas Gaya Waktu Arloji dll
Konversi
Suhu Termometer dll
Volume Usaha
Kuat Arus Listrik Amperemeter
Angka Kecepatan
Angka
Penting Tekanan dll
Penting
Percepatan Intensitas Cahaya
Daya Candelameter
dll
Jumlah Zat
Momentum Impuls Molmeter dll
Dimensi
Dimensi
dan lain-lain
5
7. Kata Kunci (Key-words)
• Angka Penting
• Besaran Pokok
• Besaran Skalar
• Besaran Turunan
• Besaran Vektor
• Dimensi
• Konversi
• Pengukuran
• Satuan
• Sistem Metriks
• Sistem MKS
• Sistem cgs
• Sistem Internasional
Daftar Konstanta
8
Cepat rambat cahaya c 3,00 x 10 m/s
9 2 2
Konstanta Coulomb k 8,99 x 10 N.m /C
Konstanta gas umum R 8,314 J/K.mol
7
9. BAB I
PENGUKURAN BERBAGAI BESARAN
Standar Kompetensi
Menerapkan konsep besaran
fisika dan pengukurannya
Kompetensi Dasar
Mengukur besaran fisika
(massa, panjang, dan waktu)
9
10. Advance Organizer
Tahun 2006, Kasus SUTET mencuat di berbagai media cetak maupun
visual menjadi pemberitaan yang hangat. Menara listrik dan kabel
jaringan listrik yang dekat dengan pemukiman penduduk diprotes warga,
hingga ada pendemo yang sampai menjahit mulutnya. Pendemo
beranggapan bahwa adanya kelahiran anak-anak cacat di wilayah itu
disebabkan oleh jaringan instalasi listrik. Ada besaran fisika yang terkait
dengan kasus itu, menurut Kamu besaran apakah itu? Arus listrik?
Tegangan listrik? Coba pikirkan sekali lagi, besaran yang ditimbulkan
oleh kuat arus listrik yang menjangkau medan di sekitar penghantar
listrik.
Sebenarnya yang dimaksud pada kasus itu adalah besaran kuat medan
magnet, yang menurut Oersted disekitar kawat berarus timbul medan
magnet, yang arahnya dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan.
Besar medan magnet dapat diukur dengan alat teslameter dan arahnya
dicari dengan kompas.
Dalam bab ini Kamu akan belajar lebih jauh tentang berbagai besaran dan
pengukuran besaran-besaran itu. Kamu akan mengetahui lebih banyak
besaran-besaran yang dikelompokkan menjadi besaran pokok dan
besaran turunan. Selain itu Kamu akan mengetahui juga pengukuran
besaran dan satuan yang sesuai untuk masing-masing besaran. Dengan
demikian Kamu dapat menyikapi setiap fenomena dalam kehidupan
sehari-hari dengan tepat dan benar.
10
11. Tujuan Pembelajaran Bab 1
• Membandingkan besaran pokok dan besaran turunan serta
dapat memberikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
• Menerapkan pengukuran berbagai besaran pokok seperti
panjang, massa dan waktu.
• Menuliskan jumlah angka penting hasil pengukuran
Apabila di sebuah ruang tunggu praktek dokter di kotamu ada seorang
yang akan memeriksakan anaknya bercerita berulang-ulang dengan
nyaring bahwa, Ia semalam telah mengukur suhu badan anaknya
menggunakan barometer, ternyata suhu badan anaknya 40 kg.
Bagaimana reaksi orang-orang lain yang mendengar pernyataan itu? Bisa
dipastikan banyak yang tersenyum atau menahan tawa.Kenapa? karena
ada kejanggalan yang tidak selazimnya dari pernyataan itu.
Suhu badan sebagai salah satu besaran harus dinyatakan dengan tepat
nilai. satuan maupun alat ukur yang digunakannya. Ketepatan itu akan
menghilangkan kejanggalan sehingga meniadakan bias pentafsiran.
Dalam fisika besaran-besaran dan pengukurannya menjadi salah satu hal
mendasar yang harus dipahami oleh para siswa sebelum mempelajari
konsep-konsep lainnya. Pada bab ini kamu akan memperdalam
11
12. pengukuran berbagai besaran pokok maupun turunan yang pernah kamu
pelajari juga di kelas VII semasa SMP
A. Besaran Fisika dan Satuan
1. Pengertian Besaran fisika, Besaran Pokok dan Turunan
Seringkah Kamu mengamati benda-benda atau kejadian yang ada di
sekitarmu?
Hangatnya sinar matahari; kenapa air bisa membeku menjadi es; berapa ukuran
baju kamu. Tanpa Kamu sadari dalam pengamatan dan melakukan kegiatan
sehari-hari kita sedang belajar fisika. Dalam belajar Fisika berarti kita
mempelajari benda, kejadian, energi serta gejala alam di sekitar kehidupan kita.
Contoh lain kejadian yang ada di sekitar kita adalah; Seorang dokter memeriksa
suhu badan pasiennya, pedagang di pasar menimbang gula yang bermassa 1
kg, seorang pegawai PLN memeriksa kuat arus listrik di sebuah rumah, sedih,
gembira, lelah,. Dari contoh-contoh kejadian tersebut ada yang dapat kita ukur,
akan tetapi ada juga yang tidak terukur.
Sesuatu yang dapat diukur dan hasilnya dapat dinyatakan dengan nilai
dan satuan disebut Besaran Fisika. Jadi suhu, massa, kuat arus merupakan
besaran fisika, karena dapat diukur. Suhu dapat diukur dengan termometer,
12
13. massa diukur dengan neraca timbangan, kuat arus listrik dapat diukur dengan
ampermeter, Sedangkan sedih, gembira, lelah bukan besaran fisika karena tidak
dapat diukur.
Menurut Bueche besaran menurut arahnya dibedakan menjadi dua, yaitu
besaran skalar yang hanya memiliki besar, dan besaran vektor yang selain
memiliki besar memiliki arah pula. Besaran vektor akan dibahas lebih mendalam
pada bab 2 buku ini. Sedangkan besaran Fisika menurut cara penurunannya
dikelompokkan menjadi Besaran Pokok dan Besaran Turunan. Besaran pokok
adalah besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu dan merupakan besaran
dasar. Besaran pokok meliputi tujuh macam besaran seperti pada tabel 1.
Tabel 1 Tujuh Besaran Pokok
Besaran Pokok Keterangan Satuan Lambang Satuan
1 Panjang Panjang dari suatu benda meter m
2 Massa Jumlah materi dalam benda kilogram kg
3 Waktu Lama atau selang waktu sekon s
4 Suhu Derajat panas dingin suatu kelvin K
5 Kuat Arus benda amper A
6 Intensitas Jumlah muatan listrik yang candela Cd
7 Cahaya mengalir mol Mol
Jumlah Zat Daya pancaran cahaya per luas
Jumlah partikel dalam benda
Besaran lain di luar besaran pokok dinamakan besaran turunan. Besaran
turunan diartikan sebagai besaran yang dijabarkan atau diturunkan dari besaran-
13
14. besaran pokok ataupun besaran turunan lainnya. Seringkali besaran turunan
diistilahkan sebagai besaran terjabar.
Seorang petani ingin mengukur luas ladangnya. Ia tidak dapat langsung
mengukur luasnya menggunakan alat bantu apa pun, melainkan ia harus
mengukur panjang dan lebarnya, dimana keduanya merupakan besaran pokok.
Kemudian petani tersebut harus menghitung luas ladangnya dengan cara : Luas
= panjang x lebar. Luas temasuk salah satu contoh besaran turunan.
Menurut Alonso dan Finn menyatakan suatu besaran turunan harus operasional
dalam arti harus mengisyaratkan secara eksplisit atau implisit bagaimana
besaran yang didefinisikan itu dapat diukur. Sebagai contoh, mengatakan bahwa
kecepatan adalah kelajuan yang menyebabkan benda bergerak, bukan definisi
operasional bagi kecepatan. Tetapi mengatakan bahwa kecepatan adalah jarak
yang ditempuh dibagi dengan waktu, adalah definisi operasional dari kecepatan.
Besaran turunan ada banyak sekali yang bisa disebutkan. Contoh-contoh
besaran turunan yang umum dipakai dalam kehidupan sehari-hari antara lain
terdapat dalam tabel 2 berikut ini.
Tabel 2 Besaran Turunan
14
15. Besaran Definisi operasional Berasal dari besaran Berasal dari besaran
pokok turunan
Luas Panjang dikali lebar 2 besaran panjang _
Volume Luas alas dikali tinggi 1 besaran panjang Luas
Massa Jenis Massa dibagi volume Massa volume
Kecepatan Perpindahan dibagi waktu Panjang dan waktu _
Kelajuan Jarak dibagi waktu Panjang dan waktu _
Percepatan Kecepatan dibagi waktu Waktu Kecepatan
Gaya Massa dikali percepatan Massa Percepatan
Usaha/Kerja Gaya dikali perpindahan Panjang (perpindahan) Gaya
Tekanan Gaya dibagi luas _ Gaya dan luas
Analis a
Kerjakan di buku latihanmu!
Setiap benda yang bermassa bergerak dengan kecepatan tertentu memiliki
energi kinetik. Dengan energinya benda dapat melakukan usaha untuk
berpindah tempat. Usaha yang dilakukan benda dalam selang waktu tertentu
dikenal dengan daya.
Dari pernyataan di atas yang bercetak miring, Sebutkan besaran-besaran yang
termasuk dalam besaran Pokok dan besaran Turunan ?
Tugas
Kerjakan di buku tugasmu!
15
16. Bukalah tajuk utama suatu harian/koran yang kau temukan. Catat edisi (hari,
tanggal dan judul, tajuknya). Selidikilah kata-kata yang termasuk besaran, lalu
tulislah nama besarannya (besaran fisika atau bukan) serta jenis kelompok
besaran pokok atau turunan? Tulislah hasil tugasmu itu di buku tugas.
2. Menerapkan Satuan Besaran Pokok dalam Sistem
Internasional
a. Pengertian Satuan dan Satuan Internasional
Kebanyakan masyarakat kita tidak terbiasa menggunakan besaran
secara lengkap dalam komunikasi lesan atau tulisan. Sebagai contoh, orang
menyebut jarak suatu tempat hanya dengan jauh atau dekat. Semestinya
besaran jarak yang dikomunikasikan itu diikuti dengan nilai besaran beserta
satuannya. Satuan adalah sesuatu yang menyatakan hasil pengukuran.
Umpamanya dikatakan bahwa, sekolah saya berjarak 850 meter dari rumah,
bukan sekedar sekolah saya jaraknya jauh. 850 merupakan nilai jarak dan meter
satuan dari besaran jarak. Komunikasi menggunakan besaran secara kuantitatif
itu sangat penting dibiasakan sejak dini dari pada sekedar komunikasi kualitatif.
Bukankah lebih enak rasanya mengatakan bahwa, tadi pagi saya mandi dengan
air bersuhu 33 ºC daripada mengatakan tadi pagi mandi dengan air panas.
16
17. Disamping itu sering kita jumpai masyarakat banyak yang menyatakan hasil
pengukuran dengan menggunakan satuan sehari-hari yang berlaku lokal di
daerahnya masing-masing. Misalnya untuk satuan panjang masih menggunakan
: bahu, jengkal, depa, bata dan sebagainya, untuk satuan massa masih
digunakan : pikul, gayung, tumbu dan lain-lain. Sistem satuan pada dasarnya
memiliki satuan standar atau baku. Satuan baku tersebut harus memenuhi
syarat-syarat antara lain bersifat tetap, berlaku universal, mudah digunakan
setiap saat dengan tepat. Bila syarat-syarat itu dipenuhi boleh dikatakan satuan
yang bersangkutan sudah baik dan baku
Sistem satuan yang dipakai standar sejak tahun 1960 melalui pertemuan
para ilmuwan di Sevres, Paris menyepakati, terutama digunakan dalam dunia
pendidikan dan pengetahuan dinamakan sistem metriks yang dikelompokkan
menjadi sistem metriks besar atau MKS (Meter Kilogram Second) yang disebut
sistem internasional atau disingkat SI dan sistem metriks kecil atau CGS
(Centimeter Gram Second). Satuan beberapa besaran pokok dapat dilihat dalam
tabel berikut ini.
Tabel 3. Satuan besaran pokok dalam sistem metrik
17
18. No Besaran Pokok Satuan Sistem Satuan Sistem
Internasional/MKS CGS
1 panjang meter centimeter
2 massa kilogram gram
3 waktu detik detik
4 suhu Kelvin Kelvin
5 kuat arus listrik ampere stat ampere
6 intensitas cahaya candela candela
7 jumlah zat kilo mol mol
Sistem Internasional biasa disingkat SI sudah mencakup
luas penggunaannya di negara-negara seluruh dunia.
Satuan Sistem Internasional berguna untuk
Gambar 1. Obat perkembangan ilmu pengetahuan serta hubungan
Mengandung mol tertentu
perdagangan antara negara. Dapatkah kamu
bayangkan apa yang akan terjadi bila di pasar
tradisional tidak memiliki satu kilogram standart.
1) Satuan Internasional untuk Panjang
Hasil pengukuran besaran panjang biasanya dinyatakan dalam satuan meter,
centimeter, millimeter atau kilometer. Satuan besaran panjang dalam SI adalah
meter. Pada mulanya satu meter ditetapkan sama dengan panjang sepersepuluh
juta dari jarak kutub utara ke katulistiwa melalui Paris). Kemudian dibuat batang
18
19. meter standart dari campuran Platina – Iridium. Satu meter didefinisikan sebagai
jarak dua goresan pada batang ketika bersuhu 0 C. Meter standart ini disimpan
di Internasional Bureau of Weights an Measure di Sevres dekat Paris.
Batang meter standart dapat berubah dan rusak karena dipengaruhi suhu,
serta kesulitan dalam menentukan ketelitian pengukuran, maka tahun 1960
batang meter standart dirubah. Satu meter didefinisikan sebagai jarak
1650763,72 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom
gas krypton 86 dalam ruang hampa pada suatu lucutan listrik.
Pada tahun 1983 Konferensi Internasional tentang timbangan dan ukuran
memutuskan satu meter merupakan jarak yang ditempuh cahaya pada selang
waktu 1/299792458 sekon. Penggunaan kecepatan cahaya ini, karena nilainya
dianggap selalu konstan.
2) Satuan Internasional untuk Massa
Pernakah kamu pergi ke pasar tradisional?. Dalam pembicaraan sehari-hari
pedagang di pasar sering menggunakan satuan massa untuk besaran berat,
misalnya berat beras itu 50 Kg, berat gula pasir tersebut 80 ons. Hal ini dapat
membingungkan. Dalam SI satuan berat adalah Newton, nilainya dapat
berubah–rubah karena dipengaruhi gaya gravitasi bumi, sedangkan massa
mempunyai satuan Kg, ons, gr atau ton. Dan nilainya tetap.
19
20. Dalam hubungan perdagangan tradisional dan internasional sangatlah
diperlukan suatu besaran massa yang standart. Besaran massa dalam SI
dinyatakan dengan satuan kilogram (Kg). Para ahli mendefinisikan satu kilogram
sebagai massa sebuah silinder yang terbuat dari bahan campuran Platina dan
Iridium yang disimpan di Sevres dekat Paris. Massa standart 1 Kg dapat juga
disamakan dengan massa satu liter air murni pada suhu 4 C.
3) Satuan Internasioanl untuk Waktu
Pada awalnya satuan waktu dinyatakan atas dasar waktu rotasi bumi
pada porosnya yaitu 1 hari. Karena waktu berputar bumi tidak tetap maka waktu
1 hari berubah-rubah. Dalam SI, satuan waktu dinyatakan dalam satuan detik
atau sekon. Para ahli mendefinisikan satu detik sama dengan selang waktu yang
diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak
9192631770 kali.
b. Mengkonversi berbagai satuan besaran Pokok maupun
besaran Turunan .
20
21. Hasil suatu pengukuran besaran pokok belum tentu dinyatakan dalam
satuan yang sesuai dengan keinginan kita atau yang kita perlukan. Contohnya
panjang meja 150 cm, sedangkan kita memerlukan dalam satuan meter, contoh
lainnya dari satuan gram dinyatakan dalam kilogram, dari satuan jam menjadi
sekon. Untuk mengkonversi atau merubah dari suatu satuan ke satuan yang
lainnya diperlukan tangga konversi. Penggunaan tangga konversi sudah kalian
pelajari di kelas VII.
Untuk satuan Besaran turunan dapat dijabarkan dari satuan besaran-besaran
pokok yang mendifinisikan besaran turunan tersebut. Contoh satuan besaran-
besaran turunan dapat diperlihatkan pada tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Beberapa besaran turunan beserta satuannya
N Besaran Penjabaran dari Besaran Satuan Sistem
o Turunan Pokok MKS
2
1 Luas panjang x lebar m
3
2 volume panjang x lebar x tinggi m
3
3 massa jenis massa : volume kg/m
4 kecepatan jarak : waktu m/s
2
5 percepatan kecepatan : waktu m/s
2
6 gaya massa x percepatan newton = kg.m/s
2 2
7 usaha gaya x jarak joule = kg.m /s
2 3
8 daya usaha : waktu watt = kg.m /s
2
9 tekanan gaya : luas pascal = N/m
10 momentum massa x kecepatan kg.m/s
21
22. Satuan dari setiap besaran turunan diperoleh dari penjabaran satuan besaran-
besaran pokok yang menyertai penurunan definisi dari besaran turunan yang
bersangkutan. Oleh karena itu seringkali dijumpai satuan turunan dapat
berkembang lebih dari satu macam karena penjabaran besaran turunan dari
definisi yang berbeda. Sebagai contoh, satuan percepatan dapat ditulis dengan
2
m/s dapat juga ditulis dengan N/kg. Kelak akan diketahui kesamaan satuan-
satuan yang sepintas berbeda itu dengan ditinjau dari dimensinya. Satuan
besaran turunan dapat juga dikonversi. Perhatikan beberapa contoh di bawah
ini.
-5
• 1 dyne = 10 newton
-7
• 1 erg = 10 joule
• 1 kalori = 0,24 joule
22
23. 6
• 1 kWh = 3,6 x 10 joule
-3 3 3
• 1 liter = 10 m = 1 dm
3
• 1 ml = 1 cm = 1 cc
5
• 1 atm = 1,013 x 10 pascal
-4
• 1 gauss = 10 tesla
Berikut ini adalah contoh pengkonversian dari satuan besaran turunan yang
dapat dikonversikan berdasarkan penjabaran dari konversi satuan besaran
pokok yang diturunkan.
Contoh 1:
Nyatakan satuan kecepatan 36 Km/jam kedalam satuan m/s ?
Jawab :
jarak
Kecepatan = waktu
36 Km(jarak) 36000 m m
Kecepatan 36 Km/jam = 1 jam(waktu) = 3600 sekon = 10 s = 10 m/s
Contoh 2 :
3 3
Konversikan satuan massa jenis air 1 gr/cm kedalam satuan Kg/m
Jawab:
massa
Massa Jenis = volume
3
1 gr (massa) 1/10 3.Kg 1 10 6 Kg
Massa Jenis 1 gr/cm = 1cm 3 ( volume) v = 1/10 6 m 3 = 103 X 1 m3
3 3
= 10 Kg/m
23
24. Analisa
Kerjakan di buku latihanmu!
1. Kakak sedang mengendarai motornya dengan kelajuan 72 km/jam. Konversikan
satuan kelajuan kendaraan Kakak dalam satuan m/s ?
2. Sebongkah Es dapat terapung dipermukaan air karena massa jenis es lebih kecil
3 3
dari air. Es bermassa jenis 0,8 gr/cm dan air 1 gr / cm . Konversikan satuan
3
massa jenis es dan air dalam satuan kg/m ?
3. Adik sedang sakit batuk. Ibu memberinya obat sehari 3X1 sendok makan. 1
3
Sendok makan sama dengan 5 ml. Nyatakan satuannya dalam cc, liter, dm dan
3
m ?.
Tugas
Buatlah kliping (boleh fotokopi) tentang sistem konversi besaran apapun yang
Anda jumpai. Carilah sumber-sumber informasi di perpustakaan, media cetak
atau browsing internet. Susun dan kelompokkanlah ke dalam besaran pokok dan
besaran turunan dalam tabel yang terpisah.
24
25. c. Awalan satuan dan Sistem satuan di luar Sistem Metriks
Disamping satuan sistem metriks juga dikenal satuan
lainnya yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-
hari misalnya liter, inchi, yard, feet, mil, ton, ons dan lain-
lain. Namun demikian satuan-satuan tersebut dapat
dikonversi atau diubah ke dalam satuan sistem metriks dengan patokan yang
ditentukan. Misalkan patokan untuk besaran panjang berlaku sistem konversi
sebagai berikut.
Gambar 2. Satuan ml
sebagai satuan volume
• 1 mil = 1760 yard (1 yard adalah jarak pundak sampai ujung jari tangan orang
dewasa).
• 1 yard = 3 feet (1 feet adalah jarak tumit sampai ujung jari kaki orang dewasa).
• 1 feet = 12 inci (1 inci adalah lebar maksimal ibu jari tangan orang dewasa).
• 1 inci = 2,54 cm
• 1 cm = 0,01 m.
Satuan mil, yard, feet, inci tersebut dinamakan satuan sistem Inggris, sehingga
bayangkanlah patokan ukuran yang dipakai adalah ukuran orang Inggris yang
dewasa.
Untuk besaran massa berlaku juga sistem konversi satuan sehari-hari maupun
sistem Inggris ke dalam sistem SI. Contohnya sebagai berikut.
•1 ton = 907,2 kg
•1 kuintal = 100 kg
25
26. •1 ons (oz) = 0,02835 kg
•1 pon (lb) = 0,4536 kg
•1 slug = 14,59 kg
Untuk satuan waktu dalam kehidupan sehari-hari dapat dikonversi ke dalam
sistem SI yaitu detik atau sekon. Contohnya sebagai berikut.
7
•1 tahun = 3,156 x 10 detik
4
•1 hari = 8,640 x 10 detik
•1 jam = 3600 detik
•1 menit = 60 detik.
Di dalam sistem metriks juga dikenal sistem awalan naik sampai ke sistem
makro sistem mikro, dari acuan sistem MKS. Perhatikan tabel 5 berikut ini.
Tabel 5. Awalan satuan sistem metrik besaran panjang
SISTEM AWALAN SATUAN DISINGKAT KONVERSI
18
Eksa E 10
15
Peta P 10
12
Tera T 10
Konversi Makro Giga G 10
9
6
Mega M 10
3
Kilo k 10
2
Hekto h 10
1
Deka da 10
MKS Meter 1
-2
Centi c 10
26
27. -3
Mili m 10
Mikro µ 10
-6
-9
Konversi Mikro nano n 10
-12
piko p 10
-15
femto f 10
-18
atto a 10
Dalam bidang teknologi dewasa ini banyak
berkembang penelitian jagad mikro dengan
konversi sistem mikro contohnya teknologi
nano yang menyelidiki jagad renik
Gambar 3. Untaian DNA dan Sel embrio
seperti sel, virus, bakteriofage, DNA dan lain-lain. Selain itu penelitian jagad
makro menggunakan konversi sistem makro karena obyek penelitiannya
mencakup wilayah lain dari jagad raya, yaitu obyek alam semesta di luar bumi.
Tugas
Kerjakan di buku tugasmu!
Konversikan satuan – satuan berikut ini ? Kerjakan di buku tugasmu!
a. 1 cm = …….µm e. 10 gr = ….. Mg = …..µg = …..Kg
b. 3 km = …….Mm f. 3 ons = ……gr = ………Kg
c. 254 cm = …….inci g. 30 ms = …….menit =……….jam
d. 3 feet = …….cm h. 0,5 hm = …….µm =.. ……..pm
27
28. B. Pengukuran
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang didasarkan pada
eksperimen. Dalam eksperimen tersebut dilakukan pengamatan,
pengukuran, menganalisis dan membuat laporan hasil eksperimen.
Untuk memperoleh data yang akurat dalam eksperimen diperlukan
pengukuran dan penulisan hasil pengukuran dalam satuan yang benar
serta seuai dengan aturan penulisan amgka penting.
Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan suatu
satuan. Misalnya kamu mengukur panjang meja guru dengan mistar,
didapat panjang meja 121,2 cm. Panjang meja merupakan besaran,
121,2 adalah nilai dari pengukuran dan cm satuan dengan
menggunakan mistar. Untuk mendapatkan pengukuran yang akurat,
maka kamu perlu memperhatikan beberapa aspek pengukuran dan
disamping itu pentingnya untuk memilih instrument yang sesuai.
Beberapa aspek pengukuran adalah sebagai berikut : Ketepatan ,
Kalibrasi Alat, Ketelitian , Kepekaan.
Pada bagian ini Kamu akan memperdalam pengukuran besaran,
terutama besaran pokok.
28
29. 1. Mengukur Panjang dengan Alat Ukur Mistar, Jangka
Sorong, dan Mikrometer Sekrup
Pernahkah kamu mengukur tinggi badanmu ? Barangkali kamu pernah
melakukannya sendiri. Dengan menggunakan penggaris panjang atau meteran
kita dapat mengukur tinggi badan kita. Mengukur adalah membandingkan suatu
besaran dengan satuan yang sudah baku.
Dalam melakukan pengukuran orang selalu berhadapan dengan benda atau
objek yang diukur, alat ukur, dan satuan yang digunakan baik yang baku
maupun yang tidak baku. Satuan yang tak baku merupakan satuan yang nilainya
tidak tetap dan tidak standart. Seorang petani tradisional mungkin melakukan
pengukuran panjang dan lebar sawahnya menggunakan satuan bata, dan
tentunya alat ukur yang digunakan adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang
insinyur sipil mengukur lebar jalan menggunakan alat meteran kelos untuk
mendapatkan satuan meter.
Alat ukur adalah alat yang digunakan dalam pengukuran dan mempunyai
satuan yang baku. Banyak sekali alat ukur yang sudah diciptakan manusia baik
yang tradisional maupun yang sudah menjadi produk teknologi modern. Untuk
melengkapkan hasil pengukuran agar lebih bermakna harus disertai satuan.
29
30. Satuan Panjang dalam SI adalah meter. Untuk mengukur panjang suatu benda
haruslah dipilih alat ukur yang sesuai dengan panjang benda yang diukur.
Perhatikan tabel beberapa alat ukur panjang di bawah ini.
Batas ukur alat Nama alat ukur yang Batas Ketelitian
digunakan
Beberapa meter Meteran pita 0,1 cm
Beberapa cm sampai 1 m Mistar 0,1 cm
Diantara 1 cm sampai 10 Jangka Sorong 0,01 cm
cm Mikrometer sekrup 0,001 cm
Kurang dari 2 cm
a. Mistar
Mistar mempunyai ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.
Bagian skala terkecil mistar adalah 1mm. Untuk
menghindari kesalahan pembacaan hasil
pengukuran akibat paralaks (beda kemiringan
dalam melihat ), maka ketika membaca mata
harus melihat tegak lurus terhadap skala.
Gambar 4. Mistar/penggaris
30
31. Contoh mengukur panjang dengan mistar.
Tentukan panjang karet penghapus A dan B ?
Karet penghapus B
Jawab ;
* Panjang karet penghapus A
Ujung depan dititik 0 dan ujung belakang di 2 cm lebih 3mm. Jadi
panjangnya 2,3 cm.
31
32. * Panjang karet penghapus B
Ujung depan di titik 3 cm dan ujung belakang di 4 cm lebih 7 mm.
Jadi panjang karet penghapus B 4,7 cm – 3 cm = 1,7 cm.
Meteran pita tidak berbeda jauh penggunaannya seperti
mistar. Perbedaannya hanya terletak pada skalanya
yang lebih banyak, dan terbuat dari bahan yang mudah
digulung, misalnya plat logam atau plastik.
Alat ukur ini banyak digunakan oleh mekanik ahli
bangunan yang memerlukan pengukuran obyek-obyek
berukuran panjang.
Gambar 5. Meteran pita
b. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai ketelitian 0,1
mm atau 0.01 cm. Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur diameter
kelereng dan diameter bagian dalam pipa. Jangka sorong mempunyai 2 bagian
penting.
• Bagian tetap (rahang tetap), skala tetap terkecil 1mm atau 0,1 cm.
32
33. • Bagian yang dapat digeser (rahang geser). Pada rahang geser ini
dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih
0,1mm.
Contoh Pengukuran dengan jangka sorong.
Tentukan diameter kelereng ?
c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang paling teliti
disbanding dengan jangka sorong dan mistar, dengan ketelitian 0,01 mm atau
0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur ketebalan plat
33
34. alumunium, diameter kawat yang kecil dan benda yang mempunyai ukuran kecil
dan tipis.
Bagian-bagian skala mikrometer sekrup :
• Skala utama
• Skala terkecil dari skala utama adalah 0,1 mm.
• Skala putar
Skala terkecil dari skala putar 0,01 mm, dengan batas ukur dari 0,01 mm – 0,50
mm
Contoh Pengukuran panjang dengan mikrometer sekrup.
Tentukan diameter kawat ?
34
35. 2. Mengukur Massa Benda
Untuk mengukur masssa benda dapat digunakan alat ukur timbangan
dacin, timbangan pasar, neraca Ohauss dua lengan dan tiga lengan, timbangan
berat badan serta neraca digital.
a. Pengukuran Massa benda dengan neraca dua lengan
Gambar 6. Neraca untuk menimbang emas Gambar
7. Neraca dua lengan
Untuk menentukan hasil pengukuran massa benda dengan neraca dua lengan
baik itu timbangan dacin, Ohauss, timbangan pasar, cukup dengan cara
meletakkan beban pada salah satu lengan, dan meletakkan massa kalibrasi
standar pada lengan satunya. Amati sampai punggung lengan pada posisi sama
mendatar.
35
36. b. Pengukuran Massa benda dengan neraca Ohauss tiga lengan
Bagian – bagian Neraca Ohauss tiga lengan
• Lengan depan memiliki anting logam yang dapat
digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, 4,…..10gr, terdiri
10 skala tiap skala 1 gr.
• Lengan tengah, dengan anting lengan dapat
digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala dari 0,
100, 200, ………500 gr.
• Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram,
dari skala 0, 10, 20 , ……..100 gr.
Gambar 8. Neraca Ohauss
Untuk menentukan hasil pengukuran massa benda dengan cara menjumlahkan
skala yang ditunjukan pada skala lengan depan, tengah dan belakang
Contoh Mengukur massa dengan neraca Ohauss tiga lengan
Sebuah buku fisika kelas X ditimbang, setelah keadaan setimbang didapat
keadaan lengan depan, tengah dan belakang seperti pada gambar disamping.
Tentukan massa buku tersebut ?
36
37. Jawab:
1. Posisi anting depan 5,8 gram
2. Posisi anting tengah 300,0 gram
3. Posisi anting belakang 40,0 gram +
Massa buku fisika 345,8 gram
3. Mengukur Luas dan Volume benda
Bagaimanakah kita mengukur luas meja Belajar kita ? Volume minyak
tanah dalam drum, volume patung ?. Untuk benda–benda berbentuk teratur kita
dapat mengukurnya secara tidak langsung. Pertama kali kita hitung dulu ukuran
benda yang misalnya panjang, lebar, tinggi, diameter benda. Selanjutnya kita
hitung luas atau volume benda dengan rumus yang sesuai dengan bentuk
benda. Misalnya luas meja dengan rumus panjang x lebar; Volume drum
merupakan hasil kali luas alas dengan tinggi drum.
37
38. Untuk benda yang berbentuk tidak teratur kita dapat menggunakan gelas
ukur dan gelas pancuran. Volume benda yang diukur sama dengan volume air
digelas pancuran.
Gambar 9. Gelas berpancuran untuk mengukur volume batu
4. Mengukur Massa Jenis Zat
Untuk mengukur massa jenis zat dapat diukur secara langsung dan tak
langsung. Secara tak langsung, terlebih dahulu kita mengukur massa dan
volume benda. Kemudian menentukan massa jenis benda dengan rumus massa
m
dibagi dengan volume benda, atau ρ = V . Untuk massa jenis zat cair dapat
dihitung secara langsung dengan alat yang dinamakan Hidrometer.
4. Mengukur Kuat Arus listrik atau Medan Magnet.
Alat ukur besaran arus listrik dapat
berupa ampermeter, galvanometer,
multitester/ AVO meter, sedangkan
Gambar 10. AVOmeter Gambar 11. Teslameter
38
39. untuk mengukur medan magnet dapat dipakai alat teslameter. AVO meter
bahkan dapat dipakai untuk mengukur besaran listrik lainnya seperti hambatan
listrik atau beda potensial listrik.
Dengan kemajuan teknologi banyak alat ukur yang
dapat menunjukkan datum-datum atau data pengukuran
secara tepat dan akurat, karena sudah menggunakan
Gambar 12. Datum digital
teknologi digital. Menggunakan
amperemeter digital mungkin lebih disukai daripada
menggunakan alat ukur sejenis yang manual.
Menggunakan teslameter digital lebih menguntungkan dari pada
Gambar 13. Teslameter
teslameter jarum yang manual. Produsen alat-alat ukur digital digital
telah membuat sistem kalibrasi khusus pada alat-alat tersebut.
Orang yang hendak menggunakan alat ukur dalam pengukuran hendaknya
memahami cara menggunakannya dan cara membaca skala yang ditunjuk
selama pengukuran. Salah satu contoh adalah, untuk membaca pengukuran
arus listrik biasanya digunakan cara sebagai berikut.
skala yang ditunjuk
Arus listrik = X batas ukur
skala maksimum
39
40. Gambar 14. Mengukur kuat arus listrik menggunakan ampermeter yang disusun seri
Hal yang perlu diingat dalam pembacaan arus listrik menggunakan amperemeter
adalah bahwa amperemeter harus dirangkai seri dengan komponennya.
Pengukuran besaran-besaran lain memerlukan cara pembacaan yang berbeda-
beda sesuai dengan alat ukur yang digunakan.
Latihan
Kerjakan di buku latihanmu!
Tentukan hasil pengukuran panjang, massa, volume dari alat ukur berikut ini ?
1. Jangka Sorong
A.
B.
40
41. C.
2. Mikrometer sekrup
A. B.
3. Neraca tiga lengan
3. Ne raca O hau ss Tig a Le nga n
Le nga n Be a
l ka ng 0 1 0 2 0 30 4 0 5 0 6 0 70 80 9 0 1 00
Le nga n Te nga h 0 1 00 2 00 30 0 40 0 5 00
Le nga n Dep an
6 7
4. Ge a
l s Uku r
1 50 ml
10 0 ml
B at u
3. Ne raca O hau ss Tig a Le nga n
L eng an Be laka ng 0 1 0 2 0 30 40 5 0 60 7 0 8 0 90 10 0
L eng an Ten gah 0 10 0 2 00 30 0 4 0 0 50 0
L eng an De pan
6 7
4. Ge a
l s Uku r
150 ml
10 0 ml
Ba tu
3. Neraca Ohauss Tig a Lengan
Lengan B e lakang 0 10 20 30 4 0 50 60 70 80 90 10 0
Lengan Tengah 0 1 00 20 0 300 4 00 50 0
Lengan De pan
6 7
4. Gelas Ukur
150 ml
100 ml
Batu
4. Gelas ukur kimia
3. Neraca Ohauss Tiga Lengan
Lengan Belakang 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Lengan Tengah 0 100 20 0 3 00 40 0 500
Lengan Depan
6 7
4. Gelas Ukur
150 ml
100 ml
Batu
41
42. 5. Mengukur Waktu
Di masa lalu kala penghuni kota masih sedikit orang tidak memerlukan
alat penunjuk waktu secara individual. Mereka cukup disediakan satu jam kota,
berupa jam matahari karena di saat itu teknologi yang masih sederhana.
Gambar 15. Jam matahari sebagai jam kota peninggalan masa lalu yang tidak
pernah rusak
Kini jaman sudah modern, dalam kegiatan sehari-hari kita menggunakan jam
tangan untuk menunjukkan kondisi jam, menit dan detik setiap saat. Namun
tidak menutup kemungkinan Kamu mampu membuat sebuah jam matahari di
dinding tembok rumahmu untuk keperluanmu sendiri, paling tidak Kamu sudah
berhemat terhadap pemakaian baterei. Hal ini juga memunculkan peluang untuk
membuat jam matahari secara massal. Bukankah Indonesia negara tropis yang
setiap hari ada matahari? Dengan alat dan bahan sederhana seperti lembaran
papan/triplek, cat, kuas, kawat, dan lain-lain, kamu dapat membuat banyak jam
42
43. matahari dan memasarkannya. Nah, Kamu sudah potensial mempunyai
pendapatan sendiri, dan membuka peluang sebagai seorang wirausaha.
Sedangkan contoh alat ukur waktu yang lainnya adalah jam dinding, jam ayun,
stop watch, jam digital, jam analog dan jam matahari.
Gambar 16. Berbagai contoh jam
a. Stop Watch
Stop watch digunakan untuk mengukur interval
waktu yang pendek. Ada dua
jenis stop watch yaitu, digital
dan manual atau analog. Stop
watch digital memiliki
pengukuran yang lebih teliti dibandingkan dengan jenis analog. Batas ketelitian
stop watch 0,1 sekon – 0,01 sekon.
±
Gambar 17. Stop watch digital
43
44. Ticker timer biasanya dilengkapi dengan
pita kertas,
digunakan untuk
menentukan
catatan waktu
dan jarak yang ditempuh pita kertas. Pita kertas
dihubungkan dengan benda yang bergerak.
Dengan mengetahui jarak dan waktu gerak pita,
maka kita dapat menentukan kecepatan pita
atau benda. Waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak dua titik pada pita kertas kira-
kira 1/50 detik
Gambar 18. Ticker timer atau 0,02 s. Berikut ini gambar waktu
antara dua titik pada pita.
Gambar 19. Pola waktu pada pita yang ditandai oleh ticker
timer
C. Batas Ketelitian Alat Ukur
44
45. Ketika mengukur lebar meja dengan menggunakan mistar penggaris,
misalnya didapat hasil pengukuran 100 cm. Hasil pengukuran tersebut dapat
ditulis dalam bentuk ( 100 ±
0,1) cm, dimana 0,1 cm adalah batas ketelitian
alat ukur mistar penggaris. Dengan demikian lebar meja tersebut berkisar 99,9
cm dan 100,1 cm.
Sedangkan ketidakpastian dalam pengukuran adalah perbandingan batas
ketelitian dengan nilai yang benda yang diukur. Dari contoh di atas dapat
dirumuskan;
batas ketelitian 0.1
% Ketidakpastian = hasil pengukuran x 100 % = 100 x 100 % = 0,1 %
Tugas
Kerjakan di buku tugasmu!
1. Diameter kawat dari hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup adalah 8,9
mm. Tentukan kisaran nilai pengukuran dan tentukan prosentase
ketidakpastiannya.
2. Tulislah hasil pengukuran disertai batas ketelitian alat dan hitunglah
prosentase ketidakpastian dari pengukuran diameter kelereng dengan
menggunakan jangka sorong, jika nilai pengukurannya sebesar 3,14 cm.
45
46. 1. Kesalahan Sistematis dan Acak
Dalam melakukan pengukuran kemungkinan terjadinya kesalahan tidak
dapat dihindari. Hal ini disebabkan tidak kesempurnaan dalam pengukuran.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan dalam pengukuran adalah
kesalahan pada alat ukur, cara menggunakan dan kondisi lingkungan tempat
pengukuran. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi kesalahan
Sistematis dan Acak.
Kesalahan sistematis meliputi kesalahan yang disebabkan pada keadaan atau
kondisi alat ukur. Misalnya kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol alat, batas
daya tahan penggunaan alat ukur.
Sedangkan kesalahan acak merupakan kesalahan pengukuran yang
disebabkan oleh gangguan yang bersifat tidak pasti atau bersifat acak. Misalnya
kesalahan pengukuran kuat arus listrik disebabkan gangguan tegangan listrik
yang tidak stabil, gangguan kondisi cuaca yang mempengaruhi pembacaan alat
ukur.
2. Pengukuran Tunggal dan Pengukuran Berulang
46
47. Biasanya pengukuran hanya dilakukan satu kali dan disebut dengan penukuran
tunggal sudah dapat memperoleh hasil pengukuran. Setiap hasil pengukuran
pasti mengandung kesalahan, baik kesalahan acak maupun sistematis.
Kesalahan acak dapat dikurangi dengan mengulang-ulang pengukuran. Jadi
pengukuran terhadap satu obyek dilakukan beberapa kali pengambilan datanya.
Jika kesalahan acaknya kecil maka dapat dikatakan pengukurannya teliti.
Kesalahan sistematis dapat terjadi terus menerus sepanjang alat ukur dan atau
orang yang mengukur sama
Sumber kesalahan sistematis adalah kesalahan alat dan kesalahan
perorangan. Kesalahan alat misalnya kesalahan titik nol, kesalahan komponen.
Kesalahan perorangan misalnya cacat alat indera, kebiasaan salah.
Penulisan hasil pengukuran
− − ∆x
x= x ±∆x atau x= x ±
x
.100%
Pengukuran tunggal dilakukan satu kali pengambilan data dengan
ketidakpastian sebesar ∆ x = ½ . skala terkecil
Sedangkan pengukuran berulang dilakukan beberapa kali pengambilan data (N
1 NΣx i − (Σx i ) 2
kali) dengan ketidakpastian sebesar ∆x= N N -1
Analisa
Jawablah di buku tugasmu!
47
48. Ukurlah hambatan suatu resistor dengan menggunakan dua alat ukur ohmmeter
yang berbeda. Ohmmeter pertama dengan menggunakan batu baterai yang
baru, sedangkan yang lainnya batu baterai yang lama. Bandingkan hasil
pengukurannya, jika berbeda, berikan alasannya.
Latihan
Kerjakan di buku latihanmu!
Sebuah gelang perunggu diukur massanya berulang lima kali dengan hasil
sebagai berikut 30 gr ; 30,2 gr ; 29,5 gr; 19,8 gr; 30, 3 gr. Carilah hasil
pengukuran gelang tersebut, nyatakan dengan ketidakpastiannya!
D. Pengolahan Data Hasil Pengukuran
Berdasarkan data-data besaran fisika dari hasil pengukuran dapat
ditentukan hubungan antara besaran-besaran tersebut. Misalnya dari besaran
massa dan volume dapat ditentukan besaran massa jenis benda. Besaran kuat
arus dan beda potensial berhubungan dengan besarnya hambatan. Hubungan
antara gaya pegas, konstanta pegas dan pertambahan panjang pegas serta
hubungan besaran-besaran fisika yang lainnya.
48
49. Hubungan besaran fisika tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk grafik.
Berdasarkan grafik akan ditentukan gradien hubungan antar besaran – besaran
yang ada.
Perhatikan contoh berikut ini.
Tabel ini hasil pengukuran massa dan volume air laut. Berdasarkan tabel
pengukuran didapat grafik seperti pada gambar. Tentukan massa jenis air laut?
Tabel hasil pengukuran
Jumlah air laut Satu gelas Dua gelas Tiga gelas
Massa 300 gr 600 gr 900 gr
3 3 3
Volume 250 cm 500 cm 750 cm
Grafik hubungan massa dengan volume air laut
Massa air laut ( gram)
900
∆
m = m3 – m1
600 = 900 - 300
= 600
300
3
volume ( cm )
250 500 750
49
50. v = v3 – v1 = 750 – 250 = 500
∆
Jawab : Dari grafik hubungan massa dan volume di dapat hubungan kemiringan
grafik atau gradien grafik yang merupakan besaran massa jenis
ρ
Δm 600 gr 3
= = = 1,2 gr/cm
ρ
Δv 500 cm3
Jadi massa jenis air laut berdasarkan data-data pengukuran adalah 1,2
3
gr/cm
Analisa
Jawablah di buku latihanmu!
1. Berikut ini adalah tabel hasil catatan waktu dan jarak
yang ditempuh seorang pembalap sepeda. Berdasarkan tabel buatlah grafik
hubungan jarak dan waktu, dengan besaran jarak pada sumbu y dan waktu
pada sumbu x. Tentukan pula kelajuan pembalap sepeda tersebut.
Jarak 0 km 10 km 20 km 30 km 40 km
Waktu 0 jam 0,25 jam 0,5 jam 0,75 jam 1 jam
2. Tabel berikut ini menyatakan hasil pengukuran
2
besaran T terhadap m dari percobaan getaran pegas. T = periode getaran; m =
massa benda. Hubungan besaran-besaran tersebut dinyatakan dengan
50
51. m
persamaan T = 2 , dimana k = konstanta pegas. Buatlah grafik dengan
π
k
2
T pada koordinat sumbu y dan m pada koordinat sumbu x dan Tentukan
besarnya konstanta pegas ?
2 2
T (s ) 1 2 3
m (kg) 1 2 3
E. Angka Penting
Ketika kamu mengukur panjang suatu benda dengan alat ukur yang
berbeda tentu hasil pengukurannya berbeda pula. Misalnya mengukur tebal
buku dengan mistar penggaris didapat hasilnya 1,7 cm sedangkan dengan
jangka sorong sebesar 1,76 cm. Tentu saja pengukuran dengan jangka sorong
lebih teliti dibandingkan dengan mistar penggaris.
Pada hasil pengukuran dengan mistar nilainya 1,7. Angka 7 dibelakang
koma merupakan angka taksiran (angka ragu), karena angka ini diperoleh dari
menaksir angka 7 dan 8. Angka 1 merupakan angka pasti (eksak). Jika
menggunakan jangka sorong kita peroleh hasil pengukuran 1,76. Angka 6
merupakan angka taksiran sedangkan angka 1 dan 7 adalah angka pasti. Angka
taksiran (angka ragu) dan Angka pasti merupakan angka penting dalam
pengukuran.
51
52. Angka penting (angka berarti atau angka benar) adalah semua angka yang
diperoleh dari hasil pengukuran, yang terdiri atas satu atau lebih angka pasti
(eksak) dan satu angka terakhir yang ditaksir atau diragukan.
1. Aturan Penulisan Angka Penting.
a. Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh: 141,5 m memiliki 4 angka penting
27,3 gr memiliki 3 angka penting
b. Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol termasuk
angka penting.
Contoh: 340,41 kg memiliki 5 angka penting
5,007 m memiliki 4 angka penting
c. Semua angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tanpa desimal tidak
termasuk angka penting, kecuali diberi tanda khusus garis mendatar atas
atau bawah termasuk angka penting
Contoh: 53000 kg memiliki 2 angka penting
530000 kg memiliki 5 angka penting
d. Semua angka nol di sebelah kiri angka bukan nol tidak termasuk angka
penting.
Contoh: 0,00053 kg memiliki 2 angka penting
0,000703 kg memiliki 3 angka penting
52
53. e. Semua angka nol di belakang angka bukan nol yang terakhir tetapi
dibelakang tanda desimal adalah angka penting.
Contoh: 7,0500 m memiliki 5 angka penting
70,5000 memiliki 5 angka penting
3 3
f. Untuk penulisan notasi ilmiah. Misalnya 2,5 x 10 , dimana 10 disebut orde.
Sedangkan 2,5 merupakan mantis. Jumlah angka penting dilihat dari
mantisnya dalam hal ini memiliki 2 angka penting.
2
Contoh lain 2,34 x 10 memiliki 3 angka penting
2. Pembulatan Bilangan Penting.
Bilangan dibulatkan sampai mengandung sejumlah angka penting yang
diinginkan dengan menghilangkan satu atau lebih angka di sebelah kanan tanda
koma desimal.
a Bila angka itu lebih besar daripada 5, maka angka terakhir yang
dipertahankan harus dinaikkan 1.
Contoh: 34,46 dibulatkan menjadi 34,5
b. Bila angka itu lebih kecil daripada 5, maka angka terakhir yang dipertahankan
tidak berubah.
Contoh: 34,64 dibulatkan menjadi 34,6
c. Bila angka itu tepat 5, maka angka terakhir yang dipertahankan harus
dinaikkan 1 jika angka itu tadinya angka ganjil, dan tidak berubah jika angka
53
54. terakhir yang dipertahankan itu tadinya angka genap.
Contoh: 34,75 dibulatkan menjadi 34,8
34,65 dibulatkan menjadi 34,6
3. Operasi Angka Penting
a. Penjumlahan dan pengurangan dua angka penting atau lebih akan
menghasilkan angka penting yang hanya memiliki satu angka taksiran atau
ragu.
Contoh: 3,2514 3,2515
0,215 + 0,215 _
3,4664 3,466 3,0365 3,036
b. Hasil perkalian atau pembagian mempunyai angka penting yang sama
dengan banyaknya angka penting dari faktor angka pentingnya paling sedikit.
Contoh: 3,14 (3 angka penting) 28,68 (4 angka penting)
2 x (1 angka penting) 1,3 : (2
angka penting)
6,28 6 ( 1 angka penting ) 22,0615 22 (2 angka
penting )
c. Bilangan eksak adalah bilangan yang pasti (tidak diragukan nilainya),
diperoleh dengan membilang.
Contoh: Banyaknya siswa dalam kelas 40 orang
54
55. 40 orang adalah bilangan eksak
Perkalian bilangan eksak dengan angka hasil pengukuran menghasilkan
angka yang jumlah angka pentingnya sama dengan jumlah angka penting
dari angka hasil pengukuran.
Contoh: 2,34 (3 angka penting) x 4 (eksak) = 9,36 9,36 (3 angka
penting)
d. Hasil pengukuran yang dipangkatkan maka hasilnya adalah bilangan yang
mempunyai angka periting sebanyak angka penting bilangan yang
dipangkatkan.
2
Contoh: (9,2) (2 angka penting) = 84,64 85 (2 angka penting)
e. Akar dari angka hasil pengukuran memiliki angka yang sama banyak dengan
angka penting bilangan yang ditarik akarnya.
Contoh: 75
(2 angka penting) = 8,660254 8,7 ( 2 angka penting )
Latihan
Kerjakan di buku latihanmu!
1. Berikut ini hasil pengukuran panjang dua batang kayu. Tentukan jumlah
panjang kedua batang dan selisih kedua panjang batang kayu tersebut
sesuai dengan aturan angka penting. Dimana semua pengukuran dalam
satuan meter.
5,678 0,6343 5,678 7,998
55
56. 1,1108 + 1,887 + 3,23 - 2,0434 –
……… ……… …….. ………
3,1 6,978 3,3333 6,28
0,11 x 0,23 x 0,33 : 0,314 :
…… ……… …….. ………
2. Eko akan membuat sebuah bingkai berbentuk bujur sangkar. Kebetulan
mempunyai sepotong kayu. Setelah diukur panjangnya 2,43 m. Dengan
menggunakan aturan angka penting bisakah Kamu membantu Eko
menentukan panjang masing-masing sisi bingkai.
2
3. Suatu taman bunga kecil berbentuk bujur sangkar dihitung luasnya 81 m .
Hitunglah panjang sisi-sisi taman tersebut. Jika sisi-sisi taman diperkecil
menjadi 2,5 m Tentukan luas taman tersebut sekarang.
Kegiatan Percobaan
(Salinlah data dan tabel laporan berikut ini Tanggal/Jam :
di kertas laporan percobaaanmu)
Kelas/ Smt : X/1
Kelompok :
1. ................... 5. ..........................
2. ................... 6. ..........................
3. ................... 7. ..........................
4. …………… 8 …………………
56
57. A. Judul Percobaan : Pengukuran Besaran
B. Petunjuk Percobaan :
1. Baca literatur yang berkaitan dengan besaran dan satuan (jangka
sorong, mikrometer sekrup, Neraca Tiga lengan)
2. Baca dengan cermat petunjuk percobaan
3. Lakukan percobaan menurut langkah-langkah yang disajikan
4. Buatlah laporan hasil percobaan (individu) di kertas laporanmu
C. Alat-alat dan Bahan :
1. jangka sorong 6. potongan kertas karton
2. mikrometer sekrup 7. potongan triplek
3. neraca tiga lengan atau tiimbangan 8 kertas HVS
4. kubus terbuat dari kayu,besi , baja,tembaga, kuningan
5. tabung reaksi
D. Langkah-langkah Kerja
1. Ukurlah panjang lebar dan ketebalan kertas karton, triplek, dan balok
dengan mnggunakan jangka sorong dan micrometer sekrup.
2. Ukurlah diameter dalam, diameter luar dan kedalaman tabung reaksi
dengan jangka sorong dan micrometer sekrup
3. Timbanglah massa kertas karton, triplek, balok, dan tabung reaksi
57
58. dengan menggunakan neraca tiga lengan atau timbangan
4. Masukkan data hasil pengamatan pada tabel berikut ini:
E. Data Pengamatan:
Jangka Sorong
No Benda panjan lebar tebal mas volum
. g sa e
1. kertas ............. ............ ........... ......... ...........
2. karton .. . . . .
3. triplek ............. ............ ........... ......... ...........
4. tabung .. . . . .
5. reaksi ............. ............ ........... ......... ...........
6. kubus kayu .. . . . .
7. kubus besi ............. ............ ........... ......... ...........
8. kubus baja . . . . .
k. tembaga ............. ............ ........... ......... ...........
k. kuningan .. . ........... . ....... . .........
............. ............ . ... ..... ...
. . ........... ..... ...........
............. ............ ........... ......... .
............. ............ . . ...........
.. . .
58
60. F. Bagaiman kesimpulan yang Anda peroleh dari percobaan tersebut?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
F. Dimensi
Semua besaran fisika dapat diturunkan dari besaran-besaran pokok.
Misalnya kecepatan, Kecepatan diturunkan dari besaran perpindahan
dibagi dengan besaran waktu. Jadi tersusun dari besaran panjang dan
waktu.
Dimensi suatu besaran turunan adalah cara besaran itu tersusun oleh
besaran-besaran pokok.
Dari analisis dimensional dapat kita gunakan untuk mengetahui besaran-
besaran turunan yang mempunyai besaran sama, serta dapat untuk
menganalisis benar atau tidak suatu persamaan atau rumus.
1. Dimensi Besaran Pokok dan Turunan
Dimensi besaran pokok ditulis dalam bentuk huruf kapital tertentu dengan
tiap huruf diberi kurung persegi. Tiap besaran pokok mempunyai satu lambang
dimensi. Besaran lebar, tinggi, jarak, perpindahan dan jari-jari merupakan
60
61. besaran panjang. Tabel berikut ini adalah lambang dimensi besaran pokok dan
dua besaran tambahan yang tidak mempunyai lambang dimensi.
Besaran Pokok Satuan dan Lambang Lambang Dimensi
1 Panjang meter (m) L
2 Massa kilogram (kg) M
3 Waktu sekon (s) T
4 Suhu ampere (A)
θ
5 Kuat Arus candela (Cd) I
6 Intensitas Cahaya kelvin (K) J
7 Jumlah Zat mol (Mol) N
Besaran tambahan Satuan Lambang Lambang Dimensi
satuan
1 Sudut radian rad -
2 Sudut ruang steradian sr
Dimensi besaran turunan berasal dari dimensi besaran pokok, seperti pada
contoh tabel berikut ini.
61
62. Besaran Definisi Berasal dari Lambang Lambang Dimensi
Besaran Pokok- Satuan
Turunan
2
Luas Panjang dikali lebar Panjang x panjang m 2
L
3
Volume Luas alas dikali tinggi Luas x panjang m 3
L
3
Massa Jenis Massa dibagi volume Massa : volume Kg/m M
= M L- 3
L3
Kecepatan Perpindahan dibagi waktu Panjang : waktu m/s L
= L T -1
T
Kelajuan Jarak dibagi waktu Panjang : waktu m/s L
= L T -1
T
Percepatan Kecepatan dibagi waktu Kecepatan : waktu m/s L
= L T -2
s T2
Gaya Massa dikali percepatan Massa x percepatan -2
kg x
m
MLT
s2
Usaha/Kerja Gaya dikali perpindahan Gaya x panjang 2 -2
kg
m
xm ML T
s2
Muatan listrik Kuat arus listrik dikali Kuat arus listrik x A.s = C I.T
waktu waktu
Beda Energi listrik dibagi Energi : muatan J/s = volt 2 -3 -1
ML T I
Potensial muatan listrik listrik
Listrik
Hambatan Beda potensial listrik Beda potensial : V/A = ohm 2 -3 -2
ML T I
listrik dibagi kuat arus listrik kuat arus listrik
Kalor jenis Energi kalor dibagi Energi: (massa x J/kgºC 2 -2 -1
L T θ
dengan massa dikali suhu suhu)
Latihan
Kerjakan di buku latihanmu!
Tentukan Dimensi besaran berikut ini ?
F(gaya)
a. Dimensi Tekanan P = A(luas)
62
63. W(usaha)
b. Dimensi Daya P= t(waktu)
v2 2
c. Dimensi gaya sentripetal FS = m r = massa x (kecepatan) / jari-jari.
2. Analisis Dimensi Suatu Besaran
Berdasarkan analisis dari suatu besaran dapat digunakan antara lain sebagai
berikut :
a. Mengungkapkan kesetaraan dan kesamaan dua besaran yang
sepintas lalu seakan berbeda.
Misalnya energi dan usaha.
2
Dimensi energi kinetik = ½ m v
2
= massa x (kecepatan)
m2
= kg x s2
2 -2
= ML T
Dimensi Usaha = Fxs
= Gaya x perpindahan
m
= kg x s2 xm
2 -2
= ML T
63
64. Dari analisis dimensi energi dan usaha mempunyai dimensi yang sama atau
dapat kita katakan bahwa besaran energi sama dengan besaran usaha.
b. Meneliti Benar atau Salah suatu rumus atau persamaan yang
menyatakan suatu hubungan besaran fisika.
2
Misalnya pada rumus s = vo . t + ½ a t
Di ruas kiri, Dimensi pada : s = besaran panjang = L
Di ruas kanan, Dimensi : vo . t = besaran ( kecepatan x waktu)
= m/s x s = m = L
2 2
½at = besaran (percepatan x waktu )
2 2
= m/s x s = m = L
Dua besaran atau lebih yang mempunyai dimensi sama dapat dijumlahkan atau
dikurangkan dengan menghasilkan dimensi yang sama pula.
Dari analisis dimensi dapat diketahui bahwa dimensi besaran di ruas kiri dan
kanan sama, yaitu L. Jadi rumus tersebut sudah benar.
c. Menentukan satuan dari besaran turunan
berdasarkan analisis dimensional.
Misalnya satuan dari besaran Tekanan
64
65. gaya M L T -2
Tekanan = luas = dimensi besaran = L2
-1 -2
=ML T
-1 -2 -1 -2
satuan dari M L T = kg m s
-1 -2
Jadi satuan dari tekanan adalah kg m s
d. Untuk Penurunan rumus suatu besaran
fisika.
Misalnya pada besaran gaya.
-2
Dimensi gaya F adalah M L T
Berdasarkan dimensi tersebut dapat diubah ke dalam rumus besaran Fisika
sebagai berikut :
-2
F = M LT
2
= besaran massa x besaran panjang x besaran waktu
2
= besaran massa x besaran panjang/waktu
= besaran massa x besaran percepatan
=mxa
Jadi Rumus F = m x a
65
66. Info Tambahan
Kamu mengenal Ampere sebagai satuan kuat
arus listrik. Nama itu mengabadikan Andre
Marie Ampere (1775-18360 yang terlahir
sebagai anak ajaib karena di masa kecil
sudah menguasai perhitungan aritmatika.
Awalnya Ia belajar Latin namun lebih
tertarik mempelajari matematika dan
akhirnya menjadi profesor matematika di
lycee, Lion, Perancis pada tahun 1809. Pada
11 September 1820 Ia mendengar Hans
Christian Oersted menemukan medan
magnet pada kawat berarus. Satu minggu
kemudian pada 18 September 1820 Ampere
mempresentasikan fenomena itu dengan
lebih mendalam disertai perhitungan
matematis. Ampere meninggal pada tahun
1836 di Marseille, Perancis.
Rangkuman
1. Besaran menurut cara penurunannya dibedakan menjadi dua, yaitu
besaran pokok dan besaran turunan.
66
67. 2. Ada tujuh macam besaran pokok berdimensi :
Besaran Satuan (SI) Dimensi
1. Panjang m L
2. Massa kg M
3. Waktu detik T
4. Suhu Mutlak K θ
5. Intensitas Cahaya Cd J
6. Kuat Arus Ampere I
7. Jumlah Zat mol N
3. Dua macam besaran tambahan tak berdimensi :
a. Sudut datar → satuan : radian
b. Sudut ruang → satuan : steradian
4. Pengukuran suatu besaran memakai alat ukur yang tepat dan hasil
pengukurannya diikuti dengan satuan yang benar.
Contoh :
• Suhu diukur dengan termometer dengan satuan °C
• Kuat medan magnet diukur dengan teslameter dengan satuan tesla
• Diameter pipa kecil diukur dengan jangka sorong dengan satuan
cm
• Kuat arus listrik diukur dengan amperemeter dengan satuan
ampere.
67
68. 5. Sistem Satuan dipakai sistem Satuan Metrik yang terdiri dari
sistem MKS (SI) dan sistem cgs
6. Angka Penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran
dengan alat ukur, terdiri dari :
• Angka pasti
• Angka taksiran
7. Aturan angka penting dalam hal :
a. Penjumlahan / Pengurangan
Ditulis berdasarkan desimal paling sedikit
Contoh :
2,7481
8,41 +
11,1581 → 11,16
b. Perkalian / Pembagian
Ditulis berdasarkan angka penting paling sedikit
Contoh :
4,756
110 x
523,160 → 520
68
69. 8. Dimensi adalah suatu inisial atau simbol untuk membedakan besaran
yang satu dengan lainnya. Dimensi dicari melalui rumus atau Satuan
Metrik.
Contoh:
kg m (N)
dt 2
• Gaya :
−2
F = ⋅a
m MLT
kg m 2 ( Joule )
dt 2
• Usaha : ML2T −2
W = ⋅s
F
P=
W kg m 2 ( Watt )
dt 3
Daya : t
• ML2T −3
F kg
P=
A m dt 2
( atm )
• Tekanan : ML− T
1 −2
Soal Latihan Akhir Bab 1
Soal Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang benar! Tuliskan pilihan jawabanmu
di buku latihanmu!
1. Yang termasuk besaran pokok yaitu…
a. kuat arus, waktu, luas
69
70. b. panjang, massa, suhu
c. massa,Kelvin,gaya
d. jumlah zat, volume, berat
e. panjang, jumlah zat, berat
2. Massa jenis diturunkan dari besaran pokok …
a. massa dan volume
b. massa dan panjanhg
c. panjang dan waktu
d. massa dan waktu
e. berat dan volume
3.. Berikut ini yang termasuk besaran – besaran turunan adalah …
a. panjang, gaya, waktu
b. gaya, usaha, massa
c. massa jenis, gaya, volume
d. kecepatan, panjang, waktu
e. berat, waktu, kecepatan
4. Massa 1 kilogram setara dengan
o
a. massa 1 liter air murni dapa suhu 1 C
o
b. massa 1 liter air murni pada suhu 4 C
o
c. massa 4 liter air murni pada suhu 1 C
o
d. massa 4 liter air murni pada suhu 4 C
70
71. 0
e. massa 4 liter air murni pada suhu 0 C
5. Perhatikan pernyataan berikut :
1. Bersifat tetap
2. Tidak mudah diproduksi kembali
3. Berlaku secara internasional
4. Bahan bakunya mudah didapat
Dua syarat yang harus dipenuhi sebuah satuan yang benar ditunjukkan nomor
…
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 3 d. 3 dan 4 e. 2 saja
6. Alat ukur yang mempunyai ketelitian 0,01mm yaitu…
a. neraca c. mikrometer
b. jangka sorong d. mistar e.meteran pita
3 3
7. Massa Jenis benda 4 gr/cm setara dengan ….kg/m
a. 4000 b. 400 c. 40 d. 0,4 e. 0,004
8. Untuk mengukur diameter dalam sebuah pipa digunakan …
a. mikrometer c. mistar
b. neraca d. jangka sorong e. meteran kain
9. Hasil pengukuran yang ditunjukan pada mikrometer berikut ini adalah …
a. 13,23 cm
b. 13,73 cm
71
72. c. 13,23 mm
d. 13,73 mm
e 10,53 mm.
10. Hasil pengukuran dari jangka sorong berikut adalah …
a. 5,4 cm b. 5,1 cmc. 4,35 cm d. 4,33 cm e.4,30 cm
.
11. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu kelas 7,51 m dan 8,2 m.
2
Maka luas kelas tersebut sesuai aturan angka penting adalah …m
a. 61 b. 62 c .61,5 d. 61,6 e.61.58
12.Tiga besaran di bawah ini yang merupakan besaran skalar adalah : …
a. Perpindahan, kecepatan, percepatan
b. Jarak, waktu, kelajuan
c. Kelajuan, percepatan, perpindahan
d. Gaya, waktu, percepatan
e. Panjang, masa, kecepatan
13. Dari hasil pengukuiran di bawah ini yang memiliki 3 Angka Penting adalah:
a. 5,0603
72
73. b. 0,5063
c. 0,0506
d. 0,0056
e. 0,0005
14. Hasil operasi penjumlahan :
23,756 m + 5,2 m dinyatakan dengan Angka Penting adalah : …
a. 28,956 m
b. 28,96 m
c. 28,9 m
d. 29,0 m
e. 29 m
15. Di bawah ini merupakan dimensi usaha adalah : …
-2
a. MLT
2 -3
b. ML T
2 -1
c. ML T
-1
d. MLT
2 -2
e. ML T
Soal Uraian
Jawablah dengan singkat dan jelas ? Kerjakan di buku tugasmu!
73
74. 1. Pada alat speedometer seorang sopir dapat membaca besaran yang
diinginkan. Besaran apakah yang dimaksud, besaran skalar atau vektor,
berikan alasanmu ?
2. Lengkapilah sistem konversi berikut ini.
a. 2,5 mil = ............... m
b. 6 ons = ...............gram
c. 36 km/jam = ...............m/s
d. 2 ampere =................stat A
3
e. 40 liter = …...........m
3. Seorang Bapak sedang merenungkan tentang tegangan listrik, arus listrik,
dan hambatan listrik, apakah diantaranya ada yang besaran pokok atau
besaran turunan, Bantulah Bapak tersebut menjawabnya.
4. Misalkan layar pesawat TV yang sedang Anda tonton meradiasikan medan
-12
magnet 10 oersted, konversikan ke dalam satuan tesla !
5. Tentukan perhitungan dari hasil pengukuran berikut ini sesuai aturan angka
penting!
a. 7,33 2 5,21
1,5 : 2,543 + 3,123 -
b. 3,14 2,1 3,432 : 5,21 =
4,025 X 1,5 x
74
75. c. 8
=
2
(8,20) =
6. Sebuah bola kasti bermassa m, mula-mula diam kemudian dipukul dengan
sebuah stik (tongkat) dengan gaya sebesar F dan lama kontak sentuh bola
dengan stik sebesar ∆
t. Akibat pemukulan tersebut bola kasti bergerak dengan
kecepatan v dan momentum yang dimilikinya sebesar p, dimana p = m.v.
Sedangkan Impuls yang dialami bola kasti sebesar I, dengan I = F . ∆
t.
Berdasarkan analisis dimensi buktikan bahwa momentum dan impuls
merupakan besaran yang sama.
7. Dengan menggunakan dimensi, Tentukan rumus-rumus di bawah ini mana
yang benar dan yang salah.
2
a. vt = vo + a t
2 2
b. vt = vo + 2 a s
v0 + v t
c. s = 2 .t
dimana vo = kecepatan awal t = waktu
vt = kecepatan akhir s = Jarak
a = percepatan
8. Tahukah kamu mengapa semua benda disekitar bumi kalau jatuh menuju ke
tanah. Tentu kamu tahu bukan ?. Karena ada gaya gravitasi bumi, yaitu gaya
tarik-menarik antara dua benda yang bermassa, yaitu benda yang jatuh dengan
75
76. bumi. Besarnya gaya tersebut sebanding dengan massa kedua benda (m1, m2)
dan konstanta gravitasi G, berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pisah kedua
2
benda (r ). Dengan rumus
m1 .m 2
F=G r2
Berdasarkan rumus di atas didapat konstanta gravitasi G
F . r2
G= m1 . m2
Berdasarkan analisis dimensional tentukan satuan konstanta gravitasi G.
9. Tentukan rumus dari besaran-besaran dibawah ini dengan cara menurunkan
kembali besaran-besaran fisika dari dimensinya.
-3
a. Massa jenis ρ jika dimensinya M L
-1
b. Kecepatan v yang ber dimensi M L
Petunjuk : Besaran turunan volume disusun dari tiga besaran panjang.
10. Persamaan gas ideal dinyatakan dengan p V = n R T, dimana p adalah
tekanan, V adalah volume, n merupakan jumlah zat, R adalah konstanta gas
umum, dan T adalah suhu mutlak Kelvin. Carilah dimensi dari R !
Glosarium
76
77. • Angka Penting = semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran,
yang terdiri atas angka pasti dan angka taksiran.
• Besaran Pokok = besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu dan
tidak diturunkan dari besaran manapun.
• Besaran Skalar = besaran yang memiliki nilai saja, tidak memiliki
arah.
• Besaran Turunan = besaran yang diturunkan dari besaran-besaran
pokok ataupun besaran turunan lainnya.
• Besaran Vektor = besaran yang memiliki nilai dan memiliki arah.
• Dimensi = suatu simbol yang membedakan tiap besaran dan
menunjukkan sara-cara besaran itu tersusun.
• Konversi = pengubahan suatu sistem satuan ke bentuk siatem satuan
lainnya sesuai dengan patokan yang telah ditetapkan.
• Mengukur = membandingkan suatu besaran dengan satuan yang
sudah baku.
• Pengukuran = membandingkan suatu besaran dengan suatu satuan.
• Satuan = sesuatu yang menyatakan nilai hasil pengukuran sehingga
menjadi lebih bermakna.
77
78. • Sistem Metriks = sistem satuan yang dipakai standar sejak tahun
1960 terutama digunakan dalam dunia pendidikan dan pengetahuan
dinamakan sistem metriks.
• Sistem MKS = sistem metrik besar (Meter. Kilogram, Second)
• Sistem cgs = sistem metrik kecil (cm. Gram, second)
• Sistem Internasional = sistem MKS.
Indeks Subjeks Halaman
• Alat Ukur 17
• Analisis Dimensi 39
• Angka Pasti
32
• Angka Penting
31
• Angka Taksiran 32
• Besaran Fisika
7
• Besaran Pokok 7
• Besaran Turunan 7
78