Makalah ini membahas tentang besaran dan satuan serta kesalahan dalam pengukuran. Terdapat berbagai alat ukur besaran pokok yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti penggaris, timbangan, termometer, dan jam. Makalah ini juga menjelaskan pengertian besaran dan satuan serta jenis-jenis kesalahan yang dapat terjadi dalam pengukuran.
1. BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Tanpa kita sadari, setiap hari kita menggunakan alat ukur sebagai alat
untuk mempermudah pekerjaan maupun untuk mempermudah aktivitas kita.
Alat ukur yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita temui
adalah alat ukur dari besaran pokok. Berbagai macam alat ukur dari besaran
pokok inilah yang mempermudah kita mengetahui berapa hasil dari
pengukuran yang didapat. Ndalamun yang sering kita temui dan kita gunakan,
dari 7 besaran pokok yang ditetapkan dalam satuan internasional berupa
panjang, suhu, massa, waktu, kuat arus listirik, intensitas cahaya dan jumlah
zat, untuk daerah di kabupaten situbondo hanya 5 besaran pokok yang sering
ditemui dalam kehidupan sehari-hari meiputi panjang, suhu, massa, waktu
dan kuat arus listrik.
Contoh sederhana penggunaan alat ukur besaran pokok adalah
mahasiswa di kampus yang masih menggunakan mistar (penggaris) untuk
mengerjakan soal yang berhubungan dengan menggambar atau lainnya. Tak
hanya itu saja, di kampus maupun di sekolah-sekolah memiliki laboratorium
dimana dalam laboratorium terdapat berbagai alat yang diantaranya
merupakan alat ukur besaran pokok seperti termometer, jangka sorong,
mikrometer sekrup dan stopwatch.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini :
1. Pengertian dari Besaran Dan Satuan ?
2. Bagaimana Kesalahan Dalam Pengukuran ?
C. Tujuan
Adapun Tujuan dalam penulisan makalah ini :
1. Menjelaskan tentang Pengertian Besaran Dan Satuan
2. Menjelaskan tentang Kesalahan Dalam Pengukuran
1
2. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Besaran Dan Satuan
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, memiliki
nilai dan satuan.
Satuan adalah pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap
besaran memiliki satuan masing-masing.
Berdasarkan dari arah dan nilainya, besaran dikelompokan menjadi dua,
yaitu:
1. Besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memiliki nilai tanpa memiliki
arah. Contoh: massa, panjang, waktu, energi, usaha, suhu, kelajuan dan
jarak.
2. Besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki nilai dan arah. Contoh: gaya,
berat, kuat arus, kecepatan, percepatan dan perpindahan.
Berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2
macam yaitu :
1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena
diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh
adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur
dengan menggunakan neraca.
2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan.
Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal
kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah Jumlah.
Berdasarkan jenis satuannya, besaran dibagi menjadi 2 meliputi :
1. Besaran pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan
kesepakan para ahli fisika, berdasarkan satuan SI (Sistem internasional)
besaran pokok yaitu :
2
3. 2. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran yang
diturukan dari besaran pokok. Meliputi :
Dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hal bekerja atau aktivitas
lainnya, biasanya kita lebih banyak menggunakan 5 besaran pokok dari 7 besaran
pokok satuan internasional yaitu panjang, massa, waktu, suhu dan arus listrik.
3
4. Misalnya saja saat kita sekolah ataupun mengerjakan tugas, kita menggunakan
penggaris sebagai alat ukur. Berbeda saat kita berada di pasar, kita sering melihat
atau bertransaksi secara langsung menggunakan timbangan pasar, saat kita
mengantarkan keluarga yang memiliki balita untuk dibawa ke puskesmas
ditimbang berat badannya menggunakan timbangan badan, saat kita berada di
laboratorium sekolah atau kampus atau pun peneliti disana kita akan melihat dan
menggunakan neraca 2 lengan-jangka sorong-mikrometer sekrup, saat kita ke
tukang jahit dan tukang kayu maka kita akan melihat mereka menggunakan
meteran jahit dan meteran kayu maupun meteran lipat, saat kita ke pelelangan
ikan biasanya kita melihat timbangan gantung, saat sakit kita menggunakan
termometer untuk melihat suhu badan, dan lain sebagainya.
Berikut contoh alat ukur dari besaran pokok beserta fungsinya yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan yang sering kita temui dikehidupan
sehari-hari :
NO. NAMA
ALAT
UKUR
dan JENIS
ALAT
UKUR
GAMBAR FUNGSI BIASA
DITEMUKAN/BIAS
A DILIHAT
1 Penggaris
Alat ukur
panjang
Untuk
mengukur
benda
yang
ukurannya
Anak sekolahan
2 Timbangan
pasar
Alat ukur
massa
Untuk
mengetahu
i berat
benda
Dipasar, ditoko
4
5. 3 Timbangan
badan
Alat ukur
massa
Untuk
mengetahu
i berat
badan
Di rumah sakit,
puskesmas, UKS.
4 Jam
tangan, jam
dinding
Alat ukur
waktu
Untuk
melihat
waktu
Dirumah dan ditangan
5 Meteran
jahit
Alat ukur
panjang
Untuk
mengukur
panjang
suatu
benda
berupa
kain
Tukang jahit
6 Meteran
lipat
Alat ukur
panjang
Untuk
mengukur
panjang
suatu
benda
berupa
kayu, etc.
Tukang kayu
7 Termomete
r
Alat ukur
suhu
Untuk
mengetahu
i suhu
badan
Dirumah sakit,
puskesmas.
8 Stopwatch
Alat ukur
waktu
Untuk
mengetahu
i waktu
Guru olahraga,
olahragawan
5
6. 9 Jangka
sorong
Alat ukur
panjang
Untuk
mengukur
benda yag
ukurannya
kecil
Di laboratorium
10 Timbangan
gantung
untuk ikan
Alat ukur
massa
Untuk
melihat
hasil berat
ikan
Di pelelangan ikan
11 Mikromete
r sekrup
Alat ukur
panjang
Untuk
mengukur
benda
yang
ukurannya
sangat
kecl
Di laboratorium
12 Voltmeter
Alat ukur
arus listrik
Untuk
mengukur
tegangan
listrik
Orang tekhnik yang
bekerja di PLN,
komputer di sekolah-sekolah.
6
7. B. Kesalahan Dalam Pengukuran
Kesalahan dalam pengukuran adalah penyimpangan nilai yang diukur
dari nilai benar x0. Kesalahan dapat digolongkan menjadi empat golongan :
1. Keteledoran
Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya
kurang terampil menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen
canggih yang melibatkan banyak komponen yang harus diatur atau
kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang kecil.
2. Kesalahan sistematik
Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan
(kuantitatif), contoh : kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm,
jangka sorong, 0,1 mm dan mikrometer skrup 0,01 mm
3. Kesalahan acak
Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan
(kualitatif),
Contoh :
· kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang
· pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana
· pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada
percobaan hukum II Newton.
4. Ketidakpastian pada Pengukuran
Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen,
tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar X0,melainkan selalu
terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini disebabkan oleh beberapa hal
misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan kemampuan dalam
membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur.
7
8. BAB III
PENUUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dengan yang
namanya alat ukur. Alat ukur dibutuhkan dan digunakan setiap hari untuk
mempermudah pekerjaan manusia. Berbagai macam alat ukur pun beragam
dan sesuai fungsinya masing-masing. Alat ukur yang sering digunakan dan
ditemui dalam kehidupan sehari-hari merupakan alat ukur dari besaran pokok
berupa panjang, massa, suhu, waktu dan kuat arus.
B. Saran
Untuk mempermudah pekerjaan ataupun untuk mengetahui hasil
besaran, maka dibutuhkan alat ukur. Namun dalam memilih alat ukur
sebaiknya kita menyesuaikan alat ukur yang akan digunakan dengan benda
(objek) yang akan diukur. Seperti misalnya kita akan mengukur kain, maka
sebaiknya menggunakan meteran kain, bukan menggunakan meteran kayu
ataupun penggaris agar lebih efektif dan efisien serta pengukurannya lebih
valid.
8
9. DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia, 2013, pengertian besaran dan satuan, 15 November 2013.
Jasa kalibrasi, 2013, besaran dan satuan, 15 November 2013.
Rumus hitung, 2013 macam-macam alat ukur dan kegunaannya, 15
November 2013.
Edie daneva, 2013, macam-macam alat ukur dalam fisika, 15 November
2013.
Anne Ahira, 2013, macam-macam alat ukur dan fungsinya, 15 November
2013.
9
10. KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis
ucakan kepada Allah SWT, yang karena bimbingannyalah maka penulis bisa
menyelesaikan sebuah Makalah yang berjudul “BESARAN DAN SATUAN”
Makalah ini dibuat dengan berbagai makalah dalam jangka waktu tertentu
sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Saya
mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam
menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih
positif bagi kita semua,
Bima, September 2014
Penulis
10
i
ii
iii
i