3. • Dalam konsepsi human investment, proses
pendidikan sebagai langkah riil untuk
mempersiapkan SDM.
• Secara sederhana proses pembelajaran di kelas
meliputi 3 tahapan utama (1) persiapan; (2)
pelaksanaan; dan (3) evaluasi.
• Sebagai fasilitator pembelajaran, guru memiliki
kewenangan luas dalam peranannya sebagai
learning designer, konduktor, dan evaluator.
4. Tahap Persiapan
Guru berperan
sebagai learning
designer
Pembuatan RPP
Berbagai persiapan yang dibutuhkan
sebelum proses pembelajaran
penguasaan materi, penentuan sumber +
media belajar, menentukan setting
(lingkungan belajar: situasi + suasana
belajar)
7. Lanjutan..
• Pelaksanaan pembelajaran meliputi 3
tahapan utama tsb, mutlak memerlukan
pertimbangan-pertimbangan dalam
pemilihan metode pembelajaran yang sesuai
• Konsepsi student centered, saat ini menjadi
euforia pendidikan di Indonesia yang selama
ini didominasi oleh porsi keaktifan guru
ketimbang siswa.
8. • Adanya tuntutan agar guru lebih kreatif dan
inovatif dalam penyelenggaraan
pembelajaran yang diampunya.
• Terkadang sulit memenuhi tuntutan
tersebut, manakala guru dihadapkan pada
kendala baik yang bersifat internal maupun
eksternal.
• Penyelenggaraan pembelajaran harus
mampu membentuk karakter dan nilai-nilai
budaya bangsa yang luhur, sehingga guru
harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai tsb
dalam pembelajaran yang ia selenggarakan.
9. • Melihat banyaknya tuntutan dalam
pelaksanaan pembelajaran yang
ideal, pemilihan metode pembelajaran harus
mempertimbangkan berbagai faktor.
• Tujuannya, agar pembelajaran dapat mencapai
hasil yang diharapkan, memudahkan interaksi
dan kegiatan belajar, memberikan pengalaman
belajar bagi peserta didik secara
fungsional, serta ‘membekas’.
• Keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran, bukan keberhasilan guru
seorang, tetapi keberhasilan yang sama-sama
diraih beserta peserta didik.
10. 1. Mengapa pemilihan metode
pembelajaran merupakan hal penting
dalam pelaksanaan pembelajaran di
kelas?
2. Apakah faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan metode
pembelajaran?
3. Bagaimana contoh kerangka pikir
dalam pemilihan metode
pembelajaran yang sesuai?
11. A. Pentingnya Pemilihan Metode Pembelajaran
bagi Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas
• Wajah pendidikan di masa lalu kurang
memberikan tempat dan pengakuan bagi
pengembangan multi intelegency yang
tidak hanya meliputi ranah kognitif, tetapi
juga ranah afeksi dan psikomotor peserta
didik.
• Pendekatan pembelajaran yang berbasis
student centered akan lebih aplikatif jika
dituangkan dalam bentuk metode-metode
pembelajaran.
12. • Metode pembelajaran memiliki arti
penting dalam mengatasi
permasalahan-permasalahan yang
timbul dalam pelaksanaan
pembelajaran.
• Berikut ini adalah alasan
pentingnya pemilihan metode
pembelajaran bagi pelaksanaan
pembelajaran di kelas, yakni:
13. 1. Metode sebagai startegi pembelajaran strategi pada
dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-
keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan
pembelajaran. Metode memiliki fungsi eksekusi konsepsi.
2. Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan
penggunaan metode pembelajaran yang tepat akan
menjadikan kegiatan belajar dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan adanya perubahan
perilaku (tidak hanya pada tataran pengetahuan, tapi
juga meliputi sikap dan cara pancang peserta didik
terhadap realitas disekitarnya.
3. Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
metode berfungsi sebagai alat perangsang
dari luar yang dapat membangkitkan
minatbelajar seseorang.
14. B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pemilihan Metode Pembelajaran
1.
Faktor
peserta
didik
a._Perbedaan jenjang
pendidikan
b._Latar belakang
peserta didik
c._Tingkat intelektualitas
20. KERANGKA PIKIR 1: Pemisahan antara faktor
konstan_relatif_kondisi yang menyertai
Faktor
tujuan
pembelaj
aran
Faktor
materi
pembela
jaran
Faktor
alokasi
waktu
pembela
jaran
F.KONSTAN = sudah
ada aturan baku
23. KP 3
(RL):
Cooperative
LearningM: RESITASI
INTER-
AKSI
ANTAR
FAKTOR
OUT COME. RESITASI dg kerja
kelompokkeputusan akan menghasilkan
teknis pelaksanaan pemb.
(a)_SMA/SMK, kelas
XI+sekolah swasta
pinggiran+daya serap
rendah
(b)_43 peserta
didik+gaduh+sulit
diatur+pasif+malas
(c)_tidak ada
WiFi+reverensi
perpustakaan minim tp
banyak warga sekolah
yg mampu n bsedia
dijadikan nara sumber
(d)_guru sanggup n
menginginkan pemb. Yg
dinamis
(e)_K:memahami
pandangan masy.ttg
politik figur di
Ind.+A:solid team
work n respect among
others+P: keg.yg
m‟berdayakan
(f)_PKn_politik figur di
Ind+kontent
banyak+rumit
(relatifitas berlaku)
(g)_2x45 „_tidak ada
penugasan PR_jd
harus selesai di kelas
24. KP 3
(BL):
INTER-
AKSI
ANTAR
FAKTOR
OUT COME. CERAMAH_TANYA
JAWAB_LAT.KEL_DISKUSI. Keputusan
menghasilkan teknis pelaksanaan metode
pemb.
(a)_SMP(Kls
VIII)+sekolah
negeri terletak di
desa+daya serap
sedang
(b)_32 peserta
didik+ pasif +
cenderung pemalu
(c)_peserta didik
memiliki buku paket
(d)_guru merasa perlu
menjelaskan konsep
dasar, selanjutnya guru
mengharapkan peserta
didik mampu
memberikan contoh
kongkret sbg perluasan
konsep dasar
(e)_K:mendeskripsikan
pelaku ekonomi RT
masy;perush;pemrnth+
A:melatih keberanian
berpendapat dan
percaya diri+P:kegiatan
yang memberdayakan
(f)_Mapel:IPS
Ekonomi,ttg pelaku
ekonomi RT
m;pr;pm+kontent
banyak+materi dpt
dikaitkan dg
pengetahuan n
pengalaman peserta
didik
(g)_2x40‟
25. Agar memudahkan tugas guru dalam
memilih metode pembelajaran yang hendak
diaplikasikan, guru dapat mengembangkan
kerangka pikir “Applicable Learning
Method” (ALM). ALM dapat diwujudkan
dalam bentuk sketsa rencana, maupun
cukup dalam bentuk abstraksi di dalam
pikiran guru sebagai learning designer_nya.
Hakikatnya, semua guru yang membuat
perencanaan pembelajaran telah
mempraktekkan ALM dengan caranya
masing-masing.
27. 1. Pelaksanaan pembelajaran
dituntut mampu membangun
ketiga ranah secara sinergis
dan simultan.
2. Perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi pembelajaran
merupakan tugas pendidik,
dalam hal ini guru sebagai
fasilitator pembelajaran.
3. Agar pelaksanaan
pembelajaran berjalan dengan
baik dan meraih tujuan yang
diharapkan, guru harus jeli
dalam menentukan metode
pembelajaran yang akan
digunakan.
KESIMPULAN
28. IMPLIKASI penulis
berharap kegiatan pemilihan
metode pembelajaran melalui
kerangka pikir ALM dapat
diterima dan dikembangkan
dengan perspektif yag lebih
maju.
SARAN pelaku dan
pemerhati pendidikan agar
lebih berani dan membuka
diri mengembangakan
kreatifitas dan inovasinya
melalui pemikiran-pemikiran
pendidikan.