bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Paradigma baru pendidikan sistemik organik
1. PARADIGMA BARU PENDIDIKAN
SISTEMIK-ORGANIK
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan
Kurikulum IPS Terpadu
Dosen Pengampu: Dra. Hj. Sri Pawiti, M.Pd
Disusun Oleh:
ZUKY IRIANI
(NIM 12155140037)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2012
3. A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia yang handal
merupakan modal utama dalam
pembangunan, terutama di era globalisasi
yang penuh tantangan.
Paradigma pendidikan nasional belum
mampu menjadi penggerak kemajuan dan
pembangunan bangsa secara optimal.
Masih rendahnya kualitas SDM Indonesia.
Angka penggangguran tinggi, termasuk
angka penggangguran terdidik.
4. Lanjutan..
Lembaga pendidikan formal mempunyai andil
yang besar dalam ‘pembentukan’ dan
‘pembangunan’ SDM Indonesia .
Pendidikan di Indonesia masih bersifat eksklusif,
terpisah dan belum benar-benar berinteraksi
dengan dunia luar.
Paradigma pendidikan sistemik-organik
menuntut pendidikan bersifat double track.
Implementasi pada tataran mikro, dapat dimulai
dari GURU, melalui proses pembelajaran.
5. B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ciri-ciri paradigma baru
pendidikan sistemik-organik?
2. Bagaimana implementasi paradigma baru
pendidikan sistemik-organik di Indonesia?
3. Bagaimana peranan guru dalam
mewujudkan pendidikan-sistemik organik?
6. C. Tujuan
untuk menjawab pertanyaan
dalam rumusan masalah.
D. Manfaat
1. Secara teoritis
2. Secara praktis
Back..
7. A. Ciri-ciri paradigma baru
pendidikan sistemik-organik
1. Pendidikan lebih menekankan pada proses
pembelajaran (learning) daripada mengajar
(teaching).
Porsi Mengajar
GURU
PESERT
A DIDIK
Porsi pembelajaran
GURU
PSERTA
DIDIK
Ket: porsi berdasarkan aktivitas guru dan murid dalam proses belajar
8. 2. Pendidikan diorganisir dalam struktur yang
fleksibel.
Pendidikan
Sistemik-
Organik
Proses
Pembelajaran
Kultur
Sekolah
Managemen
Sekolah
Pola interaksi
tiga komponen
pendidikan
dalam
pendidikan
sistemik-organik
9. 3. Pendidikan memperlakukan peserta didik
sebagai individu yang memiliki karakter
khusus yang mandiri.
Model pabrik dalam lembaga pendidikan
(Dave Meier, 2002: 62)
MASUK KELUAR
10. 4. Pendidikan merupakan proses yang
berkesinambungan dan senantiasa
berinteraksi dengan lingkungan.
pendidikan
Lingkungan
yang mampu
membentuk
karakter
siswa
Lingkungan
yang berkaitan
dengan dunia
kerja
Lingkungan
yang mampu
memberikan
pengalaman
belajar bagi
siswa
Back..
11. B. Implementasi Paradigma
Baru Pendidikan Sistemik-
Organik di Indonesia.
Paradigma pendidikan yang selama ini
berkembang di Indonesia adalah paradigma
struktural fungsional dan paradigma sosial.
Keduanya dirasakan belum mampu
mengatasi problematika pendidikan di
Indonesia.
Muncul konsepsi baru mengenai paradigma
pendidikan sistemik-organik.
12. Lanjutan...
Konsepsi mengenai pendidikan sistemik-
organik masih multi tafsir dan belum ada
arahan yang jelas.
Namun demikian, jika dianalisis, telah ada
implementasinya di lembaga pendidikan
formal, meskipun masih parsial.
Muara dari paradigma baru pendidikan
sistemik-organik adalah kemampuan
lembaga pendidikan formal untuk dapat
menghasilkan SDM Indonesia yang
dibutuhkan jaman.
Back..
13. C. Peranan Guru dalam
Mewujudkan Pendidikan
Sistemik-Organik
Guru sebagai ujung tombak dalam
penyelenggaraan pendidikan.
Guru memiliki posisi yang signifikan dalam
pelaksanaan pembelajaran yang relevan dengan
paradigma pendidikan sistemik-organik.
Implementasi pendidikan sistemik-organik dapat
dimulai pada lingkup mikro, yaitu dimulai dari
pembelajaran di kelas yang melibatkan interaksi
antara guru dengan murid.
14. Lajutan...
Pendidikan sistemik-organik menghendaki
siswa ditempatkan sebagai subjek belajar
dalam suatu proses pembelajaran.
Guru sebagai
fasilitator, pembimbing, sekaligus partner
siswa dalam proses pembelajaran.
Sayangnya, banyak guru di Indonesia yang
‘terjebak’ dalam kebiasaan mengajar yang
konvensional.
15. Lanjutan...
Komitmen kuat yang dimiliki oleh guru, akan
mendorong guru untuk kreatif dan inovatif
dalam pembelajaran yang dilangsungkannya.
‘Penerimaan’ satu sama lain menjadi hal yang
penting agar proses dan tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
Pentingnya prinsip-prinsip pembelajaran yang
seimbang dalam pendidikan sistemik-
organik, antara lain:
16. Lanjutan...
1. Pembelajaran yang seimbang dalam porsi
pengaturan waktu/jam pelajaran secara fair.
2. Pembelajaran yang seimbang dalam porsi
penyampaian materi (dalam hal ini secara
kognisi).
3. Pembelajaran yang seimbang dalam porsi
hard skill dan soft skill.
Back..
17. A. Kesimpulan
Pendidikan memiliki peranan vital dalam
pembentukan sumber daya manusia bagi
pembangunan.
Paradigma baru pendidikan sistemik-organik
diharapkan mampu meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.
Guru memiliki peranan penting untuk
mengambil bagian dan memulai
implementasi pendidikan sistemik-organik
dalam proses pembelajaran yang diampunya.
18. B. Implikasi
Diharapkan mampu memberikan pengaruh
positif, terutama bagi guru untuk memulai
mengaplikasikan pendidikan sistemik-
organik pada lingkup mikro.
Diharapkan mampu mendorong berbagai
pihak untuk menyatakan perluasan
pandangan terkait konsepsi baru mengenai
paradigma pendidikan sistemik-
organik, untuk memperjelas konsepsi yang
telah ada.
19. C. Saran
Minimnya sumber mengenai konsepsi
pendidikan sistemik-organik menyebabkan
konsepsi ini dimaknai secara multi
tafsir, sehingga diharapkan agar pelaku dan
pemerhati pendidikan memberikan ulasan dan
formulasi yang lengkap dan jelas mengenai
paradigma baru pendidikan sistemik-organik.
Pendidikan sistemik-organik menuntut agar
penyelenggaraan pendidikan bersifat double
track, maka langkah-langkah untuk merangkul
stakeholders perlu diupayakan secara serius.