Penelitian ini membahas peran Imigrasi DIY dalam menangani keberadaan pencari suaka dan pengungsi di wilayah DIY. Terdapat beberapa hasil utama:
1) Peran Imigrasi DIY meliputi pengamanan, identifikasi, koordinasi, dan rotasi pencari suaka serta pengungsi antar fasilitas di DIY dan luar DIY.
2) Hambatan meliputi keterbatasan anggaran, fasilitas, jaringan penyelundup, sikap tidak ko
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Tesis kualitatif penelitian sosial
1. PERAN IMIGRASI DIY
DALAM MENANGANI
KEBERADAAN PENCARI
SUAKA DAN PENGUNGSI
DI WILAYAH DIY
Disusun Oleh:
ZUKY IRIANI
NIM 12155140037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2014
3. LBM IM PM
Dibatasi pada permasalahan
belum optimalnya peranan
Imigrasi DIY dalam
menangani keberadaan
imigran ilegal, dalam hal ini
pencari suaka dan pengungsi
di DIY.
4. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana peran Imigrasi DIY
dalam menangani keberadaan
pencari suaka dan pengungsi di
wilayah DIY yang sudah dilakukan
selama ini?
2. Apa hambatan-hambatan yang
dialami oleh Imigrasi DIY dalam
menangani keberadaan pencari
suaka dan pengungsi di wilayah
DIY?
3. Bagaimana upaya-upaya yang
dilakukan oleh Imigrasi DIY dalam
menangani hambatan-hambatan
tersebut?
5. 1. Untuk mengetahui peran Imigrasi DIY
dalam menangani keberadaan pencari suaka
dan pengungsi di wilayah DIY yang sudah
dilakukan selama ini.
2. Untuk mengungkap hambatan-hambatan
yang dialami oleh Imigrasi DIY dalam
menangani keberadaan pencari suaka dan
pengungsi di wilayah DIY.
3. Untuk mengetahui upaya-upaya yAng
dilakukan oleh Imigrasi DIY dalam
menangani hambatan-hambatan tersebut.
7-an
6. TEORITIS
Diharapkan dapat
memberikan sumbangan
pengetahuan dalam
bidang ilmu sosial,
terutama studi
mengenai masalah sosial
PRAKTIS
>Bagi mahasiswasebagai
bahan kajian
>Imigrasi DIYoptimalisasi
peranan
>Kepolisiandalam
penegakan hukum
>Pemda DIYmerangkul
semua pihak agar concern
>Masyarakatpositive
MANFAAT PENELITIAN cooperative
7.
8. Tesis. Heru Hartono
(2010) “Peran
Imigrasi dalam
Penanganan
Pengungsi Warga
Negara Asing di Kota
Medan”. FH.
Univ.Sumatera Utara.
Tesis. Sam Fernando
(2013):”Politik Hukum
Pemerintah (Dirjen
Imigrasi) dalam
Menanggulangi Masalah
Penyelundupan
Manusia”. FH.
Univ.Brawijaya.
9. LBM
Rumusan Masalah
Imigran pelanggar
imigrasi murni
Pencari Suaka
Mengungkap temuan
berdasarkan domain2
1. Wawancara
2. Observasi
3. Dokumentasi
Pengungsi
Keberadaan
imigran ilegal
Pengumpulan Data
Analisis Data Model
Spradley, dengan
analisis komponensial
Rumusan Masalah
Terjawab
Hasil Akhir
Penelitian
Menentukan fokus
pada domain2
tertentu persamaan
penanganan
kontras2 dalam
penanganan
keberadaan ps + p
1. Sajian data
penelitian
2. Penyimpulan hasil
penelitian C. KP
10. 1. Bagaimana peran Imigrasi DIY
dalam menangani keberadaan
pencari suaka dan pengungsi di
wilayah DIY yang sudah
dilakukan selama ini?
2. Apa hambatan-hambatan yang
dialami oleh Imigrasi DIY dalam
menangani keberadaan pencari
suaka dan pengungsi di wilayah
DIY?
3. Bagaimana upaya-upaya yang
dilakukan oleh Imigrasi DIY
dalam menangani hambatan-hambatan
tersebut?
11. JENIS >>
Penelitian DESKRIPTIF
:bertujuan menggambarkan
secara sistematik dan
akurat, fakta dan
karakteristik mengenai
bidang-bidang tertentu
:dimaksudkan untuk menjaring
data atau informasi yang
bersifat sewajarnya mengenai
masalah, kondisi, serta aspek
yang berkaitan dengan objek
penelitian
PENDEKATAN
KUALITATIF
12. LOCUS ‘N TIME
IMIGRASI
DIY
DIVISI IMIGRASI
KANWIL KEMENKUMHAM
DIY
18 Maret – 28
April 2014
KANTOR IMIGRASI
KLAS I DIY
28 Maret – 9
MEI 2014
13. Kepala DIVISI
Wakil Kepala
DIVISI
2 Staf Divisi
Kasubbid Inteldak
Ka.Wasdakim
Kanim
Ka.subbid
Pengawasan
Kanim
Ka.Subbid
Penindaka
n Kanim
2 Staf
Wasdakim
Kanim
AS A KEY
INFORMAN
>>Purposive snow ball sampling
17. TAHAP OBSERVASI B’DASAR
FORMULA SPRADLEY
Secara TIDAK TERSTRUKTUR
NON-PARTICIPANT observation
DIRECT observation
>>OBSER
VATION
1. Observasi DESKRIPTIF
2. Observasi TERFOKUS
3. Observasi TERSELEKSI
18. GO
AHEAD..
Finish
your
analysis
quickly
><sources = teknik
pengumpulan data
TRIANGGULASI
Keabsahan
data:
dari SUMBER
dari TEKNIK PENGUMPULAN DATA
=sources >< teknik
pengumpulan data
19. WHAT?!!
Are u
kidding..?
ANALISIS DATA bersifat
INDUKTIF
Dengan menggunakan
ANALISIS model
SPRADLEY, melalui
3 tahapan:
1. Analisis DOMAIN
2. Analisis Taksonomi
3. Analisis Komponensial
20. Don’t
complain..
just do it,
or she will
pull that
gun..
PREPARE
YOUR
SELF FOR
THE
NEXT
SHOOT!!!
21. IMIGRASI DIY
Pelaksanaan penanganan
keberadaan pencari suaka
dan pengungsi di wilayah
DIY merupakan otoritas
IMIGRASI DIY.
DIVISI IMIGRASI DIY
KANTOR IMIGRASI KLAS I DIY
22. GAMBARAN UMUM
MENGENAI ASYLUM
SEEKERS ‘N
REFUGEES
KANTOR IMIGRASI KLAS I DIY
Berstatus sebagai
pencari suaka
Menyatakan diri
sebagai pencari
suaka
Illegal migrant got
caught
Berstatus sebagai
pengungsi
Didapat melalui registrasi
dan pendataan oleh
UNHCR
Didapat melalui
RSD UNHCR
menentukan
3 DURABLE
SOLUTIONS:
1. 3rd country
replacement
2. Voluntary
home
3. Local
integration
23. SETIDAKNYA terdapat 5
pihak yang terlibat
(dalam garis
koordinasi tetap)
untuk penanganan
keberadaan pencari
suaka dan pengungsi
di wilayah DIY
KEPOLISIAN
IMIGRASI
IOM
UNHCR
DINSOS DIY
24. 1. Peran Imigrasi
DIY dalam
Menangani
Keberadaan
Pencari Suaka
dan Pengungsi
di DIY yang
Telah Dilakukan
Selama Ini
1st RESULT
25. KEDATANGANNYA:
a. Kedatangan
DARI NOL
b. ROTASI dari
daerah lain a. Terhadap PENCARI
SUAKA
b. Terhadap PENGUNGSI
(berkaitan dengan lokasi
penanganan)
SUBJEK PENANGANAN:
Penanganan PS + P di DIY
dapat ditinjau dari:
26. Pengamanan
BARANG,
ORANG,
TKP
Pertolongan
pertama
KOORDINASI
Ada proses mengunggu dan biasa
terjadi rotasi antar shelter
maupun rotasi antar Rudenim
di seluruh wilayah RI
NOL
PEMERIKSAAN AWAL
IDENTIFIKASI
RSD OLEH UNHCR
3 FINAL
DURABLE
SOLUTIONS
27. SHELTER RUDENIM COMMUNITY HOUSE
Berstatus
hukum
PENCARI
SUAKA
IMs
Menyatakan diri
sebagai
PENCARI
SUAKA
Menunggu proses
INDENTIFIKA
SI +
KOORDINASI
Berstatus
hukum
PENGUN
GSI
Menunggu keputusan
memperoleh satu
diantara 3 solusi
permanen oleh UNHCR
28. BASED ON DETENTION AREA
terdapat 2 jenis rotasi:
AKOMODASI
di DIY
SHELTER/AKOMODASI
di DIY
RUDENIM /
AKOMODASI di
daerah lain
RUDENIM /
AKOMODASI di
daerah lain
29. a. Pengisian Rudenim
yang kapasitasnya
masih mencukupi.
b. OVER CAPACITY
c. Perubahan status
individu
d. Masalah kesehatan
e. Memberikan suasana
baru
ALASAN ROTASI
30. Terhadap
pencari
suaka
Terhadap
pengungsi
Dari NOL belum
memiliki AL
Dari NOL sudah
memiliki AL
HANYA sampai
pada ROTASI
ke Rudenim di
luar DIY
Penanganan
terhadap subjek
Rotasi dari
RUDENIM
Rotasi dari
AKOMODASI
Penanganan di
AKOMODASI,
hingga
ditentukan
solusi bagi ybs
31. 2. Hambatan-hambatan
yang
dialami oleh
Imigrasi DIY
dalam
menangani
keberadaan
pencari suaka
dan pengungsi
di wilayah DIY
2nd RESULT
32. HAMBATAN
INTERN
1. Tidak ada
anggaran khusus
2. Fasilitas hunian
yang tidak
memadai
EKSTERN
1. Adanya keterlibatan
jaringan penyelundup
manusia
2. Pencari suaka dan
pengungsi tidak jarang
menunjukkan sikap tidak
bekerjasama
3. Kebijakan pemerintah
baru Australia yang
berdampak pada
meningkatnya kebutuhan
akan langkah nyata
dalam penanganan PS+P
di wilayah DIY
33. INTERN Tidak dianggarkan dalam
ANGGARAN
APBN maupun APBD
Bantuan dari pemerintah Australia
disalurkan pada IOM , UNHCR,
Kepolisian
Alur penanganan yang sangat panjang
membutuhkan pembiayaan yang besar
Mengandalkan pendanaan dari
IOM dan UNHCR
Berpengaruh pada kebutuhan penambahan
jumlah personel (lapangan) yang belum bisa
terpenuhi
34. FASILITAS
SHELTER
COMMUNITY
HOUSE
Kondisi di Imigrasi DIY
RUDENIM
Daya tampung tidak
mencukupi_Fasilitas
minim
Hotel/penginapan
Rumah warga
Rutan
Di wilayah DIY
*TIDAK ADA*
Baru terdapat 13
rudenim di SELURUH
INDONESIA
* Imigrasi DIY bekerjasama dengan Dinas
Sosial DIY sebagai penyedia fasilitas
hunian (CH/AKOMODASI) bagi pengungsi
35. EKSTERN
Sulitnya memberantas
sindikat jaringan
Dugaan: jaringan sindikat sbg
pelaku berbagai TNC
Modus operansi selalu berubah-ubag
sehingga sulit ‘dibaca’
Broker dan ABK sebagai pelaku di
Melibatkan masyarakat dalam
aksinya.
lapangan
36. UNCOOPERATIVE
ATTITUDE
Upaya untuk melarikan
diri dari pengamanan
petugas
Upaya untuk melukai diri
sendiri sampai usaha
bunuh diri
Memberikan keterangan
yang tidak benar
pada petugas
Melanggar tata tertib
dan aturan di
AKOMODASI
Melakukan tindakan yang
tidak patut
Bertindak kasar dan
mengancam ABK
37. KEBIJAKAN PEMERINTAH
AUSTRALIA
1. TURNBACK POLICY
2. TCP to RRA
TCP: 3rd Country
Processing
RRA: Regional
Resettlement Agreement
19 Juli 2013 dg
Pemerintah
PAPUA NUGINI
3 Agustur 2013 dg
Pemerintah
NAURU
38. 3rd RESULT
3. Upaya-upaya
yang dilakukan
oleh Imigrasi
DIY dalam
mengatasi
hambatan-hambatan
tersebut
39. 1
Mempererat hubungan
kerjasama dengan
lembaga-lembaga yang
berada dalam garis
koordinasi tetap
penanganan terhadap
pencari suaka dan
pengungsi di wilayah DIY
KEPOLISIAN
IOM
UNHCR
DINSOS DIY
Optimalisasi fungsi dan
porsi peran masing-masing
41. 2
Mempererat hubungan
Pendekatan FORMAL
kerjasama dengan
lembaga-lembaga yang
berada dalam garis
koordinasi tetap
penanganan terhadap
pencari suaka dan
pengungsi di wilayah DIY
SOSIALISASI
Pendekatan NON FORMAL
JARINGAN MASYARAKAT
42. IMPLIKASI
KETERBATASAN
Diharapkan agar:
1. Memberikan pengaruh
positif bagi semua pihak
yang terkait dengan
penanganan PS+P di
wilayah DIY.
2. Ada pihak lain yang
melakukan penelitian
lanjutan secara lebih
mendalam mengenai objek
yang sama.
3. Penelitian dengan
pendekatan kualitatif
mengenai permasalah sosial
yang memiliki keberagaman
objek lebih digiatkan di
kalangan mahasiswa
Pascasarjana _PIPS_UPY.
1. Dari sisi cakupan objek
penelitian
2. Keberimbangan
perolehan hasil penelitian
dengan bukti fisik
penelitian
3. Keterbatasan
kemampuan peneliti
dalam mendeskripsikan
hasil penelitian
43. SARAN-SARAN
Perlunya penambahan
personel
Mengupayakan
penambahan fasilitas
Imigrasi DIY perlu merancang
pendekatan yang lebih
membumi pada masyarakat
Melakukan pengawasan
secara intensif
Mendesak pemerintah Australia
melalui pemerintah pusat
terkait dengan keberadaan
PS+P
44. You’ve
accomplish
your
mission?
Yes I did..
Good. Now
prepare
your self 4
the next
mission