2. RPP adalah sebuah rancangan untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar
tatap muka. RPP dikembangkan untuk
satu kegiatan tatap muka atau lebih.
Acuan yang digunakan untuk
mengembangkan RPP adalah silabus.
Tujuan dikembangkannya RPP supaya
aktivitas belajar mengajar yang
dilaksanakan benar-benar dapat
mencapai kompetensi dasar yang telah
dicanangkan.
4. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
(KTSP) 2006
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan.
KTSP terdiri dari:
1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
2. Struktur Dan Muatan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
3. Kalender Pendidikan
4. Silabus.
(Mimin, 2009: 152)
5. Komponen RPP
Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
(KTSP) 2006
1. Tujuan Pembelajaran
2. Materi Pembelajaran
3. Metode Pembelajaran
4. Sumber Belajar
5. Penilaian Hasil Belajar
6. Langkah-Langkah
Penyusunan RPP
Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
(KTSP) 2006
1. Mencantumkan
identitas
2. Mencantumkan
tujuan pembelajaran
3. Mencantumkan
materi pembelajaran
4. Menentukan Metode
Pembelajaran
5. Mencantumkan
Langkah-Langkah
Kegiatan Pembelajaran
6. Mencantumkan
sumber belajar
6. Mencantumkan
penilaian
7. 1. Identitas sekolah
2. Identitas mata pelajaran
3. Kelas/semester
4. Materi pokok
5. Alokasi waktu
6. Kompetensi inti
7. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi
8. Tujuan pembelajaran
9. Materi pembelajaran
10.Metode pembelajaran
11.Media pembelajaran
12.Sumber belajar
13.Langkah-langkah pembelajaran
14.Penilaian hasil pembelajaran
Komponen RPP
Kurikulum 2013
(Endah, 2014: 164)
8. Langkah-Langkah Penyusunan RPP
Kurikulum 2013
1. Menuliskan identitas
2. Menuliskan
kompetensi inti
3. Menuliskan
kompetensi dasar
4. Menentukan
Indikator Pencapaian
Kompetensi
5. Menentukan Tujuan
Pembelajaran
6 Menentukan Materi
Ajar
8. Menentukan Metode
Pembelajaran
7. Menentukan Alokasi
Waktu
9. Mengembangkan
Kegiatan
Pembelajaran
10. Menentukan
Penilaian Hasil Belajar
11. Menentukan
Sumber Belajar
10. Pengertian Peer Teaching
Metode peer teaching adalah teknik menyampaikan materi
ajar melalui rekan atau bantuan teman sendiri. Mulai dari
pembahasan materi sampai penilaian juga dilakukan dari
dan oleh siswa dalam kelompok itu sendiri (self-
assessment dan peer assessment).
11. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode
Peer Teaching
1. Guru menjelaskan topik, tujuan pembelajaran, dan
langkah/kegiatan yang akan dilalui siswa.
2. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri
dari 4-6 siswa secara merata (tiap kelompok terdapat siswa
yang pintar)
3. Di dalam kelompoknya siswa belajar dari dan dengan
sesama teman lain.
4. Setiap anggota kelompok dituntut memberikan tanggapan
serta pendapat mereka sendiri yang nantinya akan
disatukan dalam satu kesimpulan.
5. Setiap kelompok merumuskan hasil diskusinya dalam satu
kesimpulan atas dasar kesepakatan bersama.
12. 7. Beberapa menit kemudian (sekitar 20 menit) salah satu
anggota masing-masing kelompok secara bergiliran
mengajarkan hasil temuannya di hadapan kelompok lain.
8. Setiap kelompok diminta memberikan tanggapan.
9. Perbedaan pendapat didiskusikan sampai permasalahan
terpecahkan
10.Setiap masalah baru yang muncul dicatat oleh guru dan
diberikan solusinya.
11.Penilaian dilakukan oleh guru saat proses pembelajaran
sedang berlangsung
13. Keunggulan Metode Peer Teaching
1. Meningkatkan motivasi belajar siswa
2. Meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran
3. Meningkatkan interaktif sosial siswa dalam pembelajaran
4. Mendorong siswa ke arah berpikir tingkat tinggi
5. Mengembangkan keterampilan bekerja dalam kelompok
6. Meningkatan rasa tanggung jawab untuk belajar sendiri
7. Membangun semangat bekerja sama
8. Melatih keterampilan berkomunikasi
9. Meningkatkan hasil belajar
14. •Kelemahan Metode Peer Teaching
1. Memerlukan waktu yang relatif lama
2. Jika siswa tidak memiliki dasar pengetahuan yang relevan
maka metode ini menjadi tidak efektif
3. Kemungkinan didominasi oleh siswa yang suka berbicara,
pintar, atau yang ingin menonjolkan diri
4. Tidak semua guru benar-benar memahami cara masing-
masing siswa bekerja di kelompok
5. Perlu dimodifikasi agar sesuai diterapkan pada siswa SD
(teknik ini biasanya diterapkan di PT)
6. Memerlukan perhatian guru yang ekstra ketat