Dokumen tersebut membahas tentang plasenta previa, yaitu kondisi di mana plasenta terletak di bagian bawah rahim sehingga menutupi pembukaan jalan lahir. Plasenta previa dapat menyebabkan perdarahan yang berbahaya bagi ibu dan janin. Diagnosis didasarkan pada gejala perdarahan tanpa rasa sakit, dan pemeriksaan lebih lanjut seperti USG dan pemeriksaan di ruang operasi. Penanganannya meliputi pen
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
PLASENTAPREVIADANPENANGANNYA
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Implantasi plasenta normalnya terletak di bagian fundus (bagian puncak atau atas rahim).
Bisa agak ke kiri atau ke kanan sedikit, tetapi tidak sampai meluas ke bagian bawah apalagi
menutupi jalan lahir. Patahan jalan lahir ini adalah ostium uteri internum, sedangkan dari luar
dari arah vagina disebut ostium uteri eksternum.
Perdarahan pada kehamilan harus dianggap sebagai kelainan yang berbahaya. Perdarahan
pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus, sedangkan pada kehamilan tua disebut
perdarahan antepartum. Plasenta previa merupakan salah satu penyebab utama perdarahan
antepartum pada trimester ketiga.
Setelah persalinan terjadi beberapa perubahan penting diantaranya makin meningkatnya
pembentukkan urin untuk mengurangi hemodilusi darah, terjadi penyerapan beberapa bahan
tertentu melalui pembuluh darah vena sehingga terjadi peningkatan suhu badan sekitar 0,5 oC
yang bukan merupakan keadaan patologis atau menyimpang pada hari pertama. Perlukaan karena
persalinan merupakan tempat masuknya kuman kedalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi
pada kala nifas. Infeksi kala nifas adalah infeksi peradangan pada semua alat genitalia pada masa
nifas oleh sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya suhu badan melebihi 38 oC tanpa
menghitung hari pertama dan berturut-turut selama dua hari.
1.2. Rumusan masalah
1. Apa pengertian plasenta previa ?
2. Bagaimana jenis plasenta previa ?
3. Bagaimana gejala plasenta previa ?
4. Bagaimana diagnosis plasenta previa?
5. Bagaimana penyebab plasenta previa ?
6. Bagaimana mekanisme perdarahan plasenta previa?
7. Bagaimana pengaruh plasenta previa terhadap kehamilan ?
8. Bagaimana komplikasi pada plasenta previa ?
9. Bagaimana penatalaksanaan pada plasenta previa ?
10. Bagaimana penangannya ?
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui :
1. Pengertian plasenta previa
2. Jenis plasenta previaGejala plasenta previa
3. Diagnosis plasenta previaPenyebab plasenta previa
4. Mekanisme perdarahan
5. Komplikasi plasenta previa
6. Penatalaksanaan plasenta previa
1.4. Manfaat
1. Manfaat Bagi Masyarakat.
Meningkatkan kesadaran terhadap perlunya pengetahuan mengenai tanda-tanda bahaya dan
usaha penanggulangan sehingga diharapkan dapat dicegah secara dini.
2. Manfaat Bagi Mahasiswa
Merupakan sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat untuk mendapatkan
pengalaman nyata.
2. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Plasenta Previa
Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim
sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (ostium uteri internum). Plasenta
previa, perdarahan yang terjadi pada implantasi plasenta, yang menutupi sebagian atau seluruh
ostium uteri internum. Menurut jenisnya plasenta previa terbagi menjadi 4 yaitu sebagai berikut :
1. Plasenta previa totalis. Plasenta yang menutupi ostium uteri internum seluruhnya pada
pembukaan 4 cm. Plasenta sentralis adalah salah satu bentuk penutupan yang sentral
plasenta sesuai atau identik dengan garis tengah ostium uteri internum
2. Plasenta previa lateralis, bila menutupi ostium uteri internum sebagian pada
pembukaan 4 cm.
3. Plasenta previa marginalis, bila tepi plasenta berada pada tepi ostium uteri internum
pada pembukaan 4 cm.
4. Plasenta previa letak rendah, bila tepi plasenta masih dapat disentuh dengan jari, melalui
ostium uteri internum pada pembukaaan 4 cm.
2.2 Gejala
Gejala umum plasenta previa meliputi perdarahan tanpa rasa sakit. Kondisi ini terjadi pada
saat pembentukan segmen bawah rahim, sehingga terdapat pergeseran dinding rahim dengan
plasenta yang menimbulkan perdarahan. Bentuk perdarahan yang dialami sedikit tanpa
menimbulkan gejala klinis atau banyak disertai gejala klinis pada ibu dan janin. Gejala klinis ibu
bergantung pada keadaan umum dan jumlah darah yang hilang, yang bersifat sedikit demi sedikit
atau dalam jumlah besar dalam waktu singkat; terjadi gejala kardiovaskuler dalam bentuk
frekuensi nadi meningkat dan tekanan darah menurun, anemia disertai ujung jari dingin,
perdarahan banyak dapat menimbulkan syok sampai kematian. Sedangkan gejala klinis janin
meliputi bagian terndah belum masuk PAP atau terdapat kelainan letak, perdarahan yang
menggangu sirkulasi retroplasenter yang menimbulkan asfiksia intrauterin sampai kematian
janin, hemoglobin berkisar 5 gr% dapat menimbulkan kematian janin serta ibunya.
2.3. Diagnosis
Dasar diagnosis gangguan ini meliputi adanya perdarahan tanpa rasa sakit ; keadaan umum
setelah perdarahan tergantung pada keadaan umum sebelumnya, jumlah, kecepatan, dan lamanya
perdarahan serta menimbulkan gejala klinis pada ibu dan janin; perut ibu lemas sehingga mudah
meraba bagian terendah; terdapat kelainan letak atau bagian terendah belum masuk PAP.
Pemeriksaan tambahan meliputi double set di meja operasi,dapat menentukan klasifikasi plasenta
previa dengan memasukkan jari ke ostium uteri internum atau meraba forniks, atau melakukan
pemeriksaan dengan ultra-sonografi.
2.4 Penyebab Plasenta Previa
1. Gangguan kesuburan endomerium sehingga perlu implantasi yang luas
Multiparitas dengan jarak hamil pendek
Beberapa kali menjalani seksio sesareaBekas dilatasi dan kuretase
Ibu dengan gizi rendah
Usia hamil pertama di atas usia 35 tahun
2. Pelebaran implantasi plasenta yang terjadi pada kehamilan ganda yang memerlukan
perluasan plasenta untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin karena endometrium kurang
subur.
3. 2.5 Mekanisme Perdarahan
Gambaran skematis berikutnya menunjukkan bagaimana perdarahan pada plasenta previa
dapat terjadi, karena sirkulasi retroplasentanya tetap berada di pembukaan serviks. Setiap
gerakan yang akan membentuk segmen bawah rahim pada trimester ketiga yang menimbulkan
pergeseran antara plasenta dan timbulnya pembukaan kanalis servikalis, maka terjadi perdarahan.
Ciri khas plasenta previa adalah perdarahan yang tidak disertai rasa sakit. Oleh karena itu tidak
boleh dilakukan pemeriksaan dalam untuk menegakkan diagnosis, kecuali dilakukan di kamar
operasi menjelang tindakan. Karena akan merusak keseimbangan bekuan darah dan akan
menimbulkan perdarahan baru.
2.6. Pengaruh Plasenta Previa Terhadap Kehamilan
a. bagian terbawah janin tidak terfiksir ke dalam PAP
b. terjadi kesalahan letak janin
c. partus prematurus karena adanya rangsangan koagulum darah pada serviks
2.7. Pengaruh Plasenta Previa Terhadap Partus
a. letak janin yang tidak normal menyebabkan partus akan menjadi patologik
b. bila pada plasenta previa lateralis, ketuban pecah dapat terjadi prolaps funikulli
c. sering dijumpai inersia primer
d. perdarahan
2.8 Komplikasi Plasenta Previa
a. Komplikasi pada ibu
Infeksi karena anemia
Robekan plasenta di bagian belakang segemen bawah rahim (dangerous plasenta
previa)
Terjadi ruptur uteri karena susunan jaringan rapuh dan sulit diketahui
b. Komplikasi pada janin
Prematuritas dengan morbiditas dan mortalitas tinggi
Mudah infeksi karena disertai daya tahan rendah
Asfiksia intrauterine sampai kematian
2.9 Penatalaksanaan
Dalam skema menghadapi plasenta previa dapat dilakukan tindakan oleh bidan yang
menghadapinya dengan cara berikut :
1. Pasang infus dengan cairan pengganti ( NaCl, Ringer Laktat, Glukosa)
2. Jangan melakukan pemeriksaan dalam karena akan berakibat perdarahan tambah banyak
3. Segera lakukan tindakan rujukan ke rumah sakit dengan fasilitas yang cukup untuk
tindakan operasi dan sebagainya
Disamping itu bila terpaksa melakukan persalinan pada janin dalam keadaan prematuritas
maka diperlukan asuhan neonatus di unit perawatan intensif. Dalam kasus yang sangat istimewa,
misalnya prematuritas, dan setelah dilakukan pemeriksaan dalam di kamar operasi ternyata
ditemukan plasenta previa marginalis, dapat dilakukan terapi “ memecah ketuban” untuk
menghentikan perdarahan. Tekanan bagian terendah janin akan menekan plasenta previa
sehinggga perdarahan terhenti. Tujuannya untuk menyelamatkan jiwa ibunya dari morbiditas
serta mortalitas yang lebih tinggi.
2.10 Penangan penyakit
Penanganan Ekspektif
Kriteria : - Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
- Perdarahan sedikit
- Belum ada tanda-tanda persalinan
- Keadaan umum baik, kadar Hb 8 gr% atau lebih.
Rencana Penanganan :
1. Istirahat baring mutlak.
2. Infus D 5% dan elektrolit
4. 3. Spasmolitik. tokolitik, plasentotrofik, roboransia.
4. Periksa Hb, HCT, COT, golongan darah.
5. Pemeriksaan USG.
6. Awasi perdarahan terus-menerus, tekanan darah, nadi dan denyut jantung janin.
7. Apabila ada tanda-tanda plasenta previa tergantung keadaan pasien ditunggu sampai
kehamilan 37 minggu selanjutnya penanganan secara aktif.
Penanganan aktif
Kriteria :
umur kehamilan >/ = 37 minggu, BB janin >/ = 2500 gram.
Perdarahan banyak 500 cc atau lebih.
Ada tanda-tanda persalinan.
Keadaan umum pasien tidak baik ibu anemis Hb < 8 gr%. Untuk menentukan tindakan
selanjutnya SC atau partus pervaginum, dilakukan pemeriksaan dalam kamar operasi,
infusi transfusi darah terpasang.
Partus per vaginam.
Dilakukan pada plasenta previa marginalis atau lateralis pada multipara dan anak sudah
meninggal atau prematur.
1. Jika pembukaan serviks sudah agak besar (4-5 cm), ketuban dipecah (amniotomi) jika his
lemah, diberikan oksitosin drips.
2. Bila perdarahan masih terus berlangsung, dilakukan SC.
3. Tindakan versi Braxton-Hicks dengan pemberat untuk menghentikan perdarahan
(kompresi atau tamponade bokong dan kepala janin terhadap plasenta) hanya dilakukan
pada keadaan darurat, anak masih kecil atau sudah mati, dan tidak ada fasilitas untuk
melakukan operasi.
Penanganan Placenta Previa
Penanganan aktif bila : a. Perdarahan banyak tanpa memandang usia kehamilan.
1. Umur kehamilan 37 minggu atau lebih.
2. Anak mati
Perawatan konservatif berupa :
Istirahat.
Memberikan hematinik dan spasmolitik unntuk mengatasi anemia.
Memberikan antibiotik bila ada indikasii.
Pemeriksaan USG, Hb, dan hematokrit.
Bila selama 3 hari tidak terjadi perdarahan setelah melakukan perawatan konservatif maka
lakukan mobilisasi bertahap. Pasien dipulangkan bila tetap tidak ada perdarahan. Bila timbul
perdarahan segera bawa ke rumah sakit dan tidak boleh melakukan senggama.
Penanganan aktif berupa :
Persalinan per vaginam.
Persalinan per abdominal.
Penderita disiapkan untuk pemeriksaan dalam di atas meja operasi (double set up) yakni dalam
keadaan siap operasi. Bila pada pemeriksaan dalam didapatkan :
1. Plasenta previa marginalis
2. Plasenta previa letak rendah
5. 3. Plasenta lateralis atau marginalis dimana janin mati dan serviks sudah matang, kepala
sudah masuk pintu atas panggul dan tidak ada perdarahan atau hanya sedikit perdarahan
maka lakukan amniotomi yang diikuti dengan drips oksitosin pada partus per vaginam
bila gagal drips (sesuai dengan protap terminasi kehamilan). Bila terjadi perdarahan
banyak, lakukan seksio sesar.
6. BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Plasenta previa, perdarahan yang terjadi pada implantasi plasenta, yang menutupi
sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Dasar diagnosis gangguan ini meliputi adanya
perdarahan tanpa rasa sakit ; keadaan umum setelah perdarahan tergantung pada keadaan umum
sebelumnya, jumlah, kecepatan, dan lamanya perdarahan serta menimbulkan gejala klinis pada
ibu dan janin; perut ibu lemas sehingga mudah meraba bagian terendah; terdapat kelainan letak
atau bagian terendah belum masuk PAP.
Gejala klinis ibu bergantung pada keadaan umum dan jumlah darah yang hilang, yang
bersifat sedikit demi sedikit atau dalam jumlah besar dalam waktu singkat; terjadi gejala
kardiovaskuler dalam bentuk frekuensi nadi meningkat dan tekanan darah menurun, anemia
disertai ujung jari dingin, perdarahan banyak dapat menimbulkan syok sampai kematian.
3.2. Saran
Ciri khas plasenta previa adalah perdarahan yang tidak disertai rasa sakit. Oleh karena itu
tidak boleh dilakukan pemeriksaan dalam untuk menegakkan diagnosis, kecuali dilakukan di
kamar operasi menjelang tindakan. Karena akan merusak keseimbangan bekuan darah dan akan
menimbulkan perdarahan baru.
Dalam skema menghadapi plasenta previa dapat dilakukan tindakan oleh bidan yang
menghadapinya dengan cara berikut :
1. Pasang infus dengan cairan pengganti ( NaCl, Ringer Laktat, Glukosa).
2. Jangan melakukan pemeriksaan dalam karena akan berakibat perdarahan tambah banyak.
3. Segera lakukan tindakan rujukan ke rumah sakit dengan fasilitas yang cukup untuk tindakan
operasi dan sebagainya.
7. DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo. S, Ilmu Kebidanan, Ed. III, cet.II, Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, 1992,hal.365-376.
Mochtar. R, Sinopsis Obstetri I, Ed. II, Jakarta, EGG, 1989,hal.300-311.
Bagian Obstetri & Ginekologi Fak. Kedokteran Universitas Sumatera Utara/R.S Dr. Pringadi
Medan, Pedoman Diagnosis dan Therapi Obstetri-Ginekologi R.S. Dr. Pringadi Medan,
1993, halo 6-10,
Bagian Obstetri & Ginekologi Fak.Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung, Obstetri
Patologi, Ed. 1984, Elstar Offset Bandung, halo 110-120.
8. KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah KDPK 2.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang plasenta previa, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah
ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa AKBID PARAMATA. Saya sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen
pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Raha, maret 2015
Penyusun
9. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
BAB II PEMBAHASAN
2.1 DEFENISI PLASENTA PREVIA
2.2 GEJALA
2.3 DIAGNOSIS
2.4 PENYEBAB PLASENTA PREVIA
2.5 MEKANISME PENDARAHAN
2.6 PENGARUH PLASENTA PREVIA TERHADAP KEHAMILAN
2.7 PENGARUH PLASENTA PREVIA TERHADAP PARTUS
2.8 KOMPLIKASI PLASENTA PREVIA
2.9 PENATALAKSANAAN
2.10 PENANGAN PENYAKIT
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR ISI
10. Tugas Makalah KDPK 2
PLASENTA PREVIA
Oleh
RISMAWATI
Dosen pembimbing
WD. SITTI ASMA, Sst
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE
AKEDEMI KEBIDANAN PARAMATA MUNA
KABUPATEN MUNA
2014/2015