Teks tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen yang diterapkan oleh PT Kokoh Inti Arebama. Perusahaan tersebut menerapkan sistem Microsoft Axapta untuk mengintegrasikan proses bisnisnya agar dapat bersaing di industri dengan memberikan informasi real-time kepada manajemen untuk pengambilan keputusan.
1, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, karakteristik system informasi untuk keunggulan bersaing, mercu buana university, 2018
1. Nama : Yuni Rahmayani
NIM : 43116010068
Dosen Pengampu : Hapzi, Prof. Dr. MM
SISTEM INFORMASI MANAGEMENT
1. Karakteristik system informasi untuk keunggulan bersaing :
a. Komponen-komponen
Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :
โข Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub system. Contohnya : sistem komputer terdiri
dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.
โข Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Contohnya : bila perangkat keras
adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem
perangkat keras ialah sistem computer.
b. Batas sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya
atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai
suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan
sistem tersebut.Lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan
demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus
ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem .
2. d. Penghubung
Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output
dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung.
Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya
membentuk satu kesatuan.
e. Masukkan
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance
input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
f. Keluaran
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain
atau kepada supra sistem.
g. Pengolah
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai
pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi
akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa
barang jadi.
h. Sasaran atau tujuan
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran,
maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali
masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis,
maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi, tingkat perencanaan strategis-sistem
informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan dalam mendapatkan
keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali manajemen (menengah), manajer dapat
memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana strategis akan diimplementasikan sehingga
3. menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat kendali operasional (lebih rendah), manajer
dapat menggunakan teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan
informasi yang akan memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional.
2. Karena sistem Persaingan yang ketat dalam era globalisasi saat ini menuntut perusahaan
untuk dapat memilih strategi terbaik agar tujuan perusahaan dapat tercapai dan aktifitas
perusahaan dapat berjalan dengan baik. Banyak alternatif strategi yang dapat dipilih perusahaan
untuk mencapai tujuannya, salah satunya ialah penggunaan sistem informasi. Sistem informasi
dapat digunakan untuk menciptakan keunggulan strategis. Keunggulan strategis merupakan
keunggulan yang memiliki dampak fundamental dalam membentuk operasi perusahaan (Mc
Leod, 2008).
Daftar Pustaka :
Rani, 2017. http://ranosa27.blogspot.com/2017/10/sistem-informasi-untuk-keunggulan.html
(14 September 2018 13.30 AM)
Mia, 2010. http://mia.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/27/sistem-informasi-dalam-suatu-
perusahaan-untuk-menunjang-strategisnya. (14 September 2018 13.30 AM)
4. A. Sistem dan Komponen Sistem Informasi
1. Sistem dan komponen sistem informasi di PT. Kokoh Inti Arebama
Kita semua tentu tahu bahwa dalam sebuah perusahaan, diperlukan adanya sistem informasi
manajemen untuk mengatur arus kegiatan dan informasi dalam perusahaan yang bersangkutan.
Dengan sistem informasi manajemen yang terorganisir, manajemen dapat mengambilkeputusan
yang tepat bagi perusahaan. Tanpa adanya sistem informasi yang baik, niscaya perusahaan akan
mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan bersaing dengan para kompetitornya. Beberapa
tahun yang lalu,sistem informasi perusahaan mungkin masih dikembangkan secara sederhana.
Sistem yang ada akan diatur dan dikembangkan sendiri oleh manajemen perusahaan. Tetapi
memasuki era globalisasi dimana teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam
kehidupan manusia, sistem informasi manajemen pun mengalami kemajuan. Mulai banyak
perusahaan yang melirik sistem informasi manajemen berbasis TI untuk meningkatkan kinerja
perusahaan. Memang banyak manfaat dan kemudahan yang akan didapat, tidak hanya bagi pihak
perusahaan, tapi juga untuk para customer yang melakukan hubungan dengan perusahaan.
Kendati telah dibuktikan bahwa penerapan TI pada perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan
performa, namun bukan berarti semua perusahaan serta merta memutuskan untuk menggunakan
SIM berbasis TI bagi perusahaan mereka. Perusahaan ini adalah salah satu contoh perusahaan
yang telah merasakan manfaat dan kemudahan dari adanya sistem informasi manajemen yang
mutakhir. Dengan penerapan SIM yang baru dan berbasis teknologi, perusahaan ini telah
mengalami kemajuan. Untuk selanjutnya, kami akan menguraikan hal โ hal yang terkait dengan
SIM dan penerapan SIM pada PT Kokoh Inti Arebama.
Arti dari sistem adalah suatu sususan yang teratur dari kegiatan โ kegiatan yang
saling berkaitan dan susunan prosedur โ prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan
dan mempermudah kegiatan โ kegiatan utama organisasi/institusi. Sedangkan informasi sendiri
memiliki arti sebagai data โ data yang telah diolah/diproses sehingga memiliki arti atau manfaat
yang berguna. Yang terakhir yaitu manajemen. Manajemen sebagai proses, adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama โ sama atau melibatkan orang
lain demi mencapai tujuan yang sama. Dari semua penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan
dalam suatu sistem (terintegrasi) dengan maksud memberikan informasi (yang bersifat intern dan
ekstern) kepada manajemen, sebagai dasar pengambilan keputusan. Sebagai seorang wirausaha,
staff manajemen atau terlebih sebagai manajer harus dapat menghargai dan mampu mengelola
informasi bagi kemajuan perusahaan atau usahanya.
Komponen dari SIM antara lain adalah Input (aktivitas masukan),Processing
(pemrosesan), dan Output (keluaran/hasil). Input sendiri terdiri dari berbagai hal yang berperan
sebagai alat dalam memasukkan data โ data yang ada. Pemrosesan adalah tahap dalam
mengartikan segala data yang didapat guna menghasilkan informasi yang bermanfaat. Sedangkan
output sendiri adalah segala alat yang dapat menampilkan hasil dari data โ data yang telah
diproses (informasi). Informasi yang telah dihasilkan tadi kemudian akan dijadikan sebagai dasar
5. dalam membuat keputusan yang akan diambil bagi kelangsungan perusahaan. Dalam penerapan
SIM juga terdapat beberapa hambatan yang bisa terjadi. Diantaranya adalah :
โข Kekurangpahaman para pemakai tentang komputer.
Dalam hal ini, tidak semua orang mengerti dan menguasai tentang penggunaan komputer. Masih
banyak orang yang masih sangat awam tentang pengoperasian komputer itu sendiri. Oleh karena
itu, kekurangpahaman terhadap komputer menjadi salah satu hambatan dalam dalam penerapan
SIM.
โข Kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran manajemen.
Beberapa tahun yang lalu,para ahli di bidang TI mungkin belum menemukan hubungan antara
teknologi dan bisnis/manajemen. Tapi tahun โ tahun belakangan ini, para ahli TI sudah
memikirkan adanya manfaat yang sangat besar jika teknologi dijadikan sebagai bagian dari
bisnis dan manajemen. Oleh karena itulah, sekarang mulai berkembang kegiatan โ kegiatan
bisnis dan manajemen yang didukung dengan teknologi.
โข Pemikiran bahwa komputer merupakan kebutuhan yang tidak terlalu penting.
Sekarang, sudah banyak perusahaan yang melirik SIM berbasis TI dengan bantuan komputer
untuk melancarkan kegiatan โ kegiatan perusahaan. Tapi bukan berarti semua perusahaan
berpikiran seperti itu. Masih ada pula perusahaan yang mempertahankan SIM dengan proses
manual. Tetapi dapat dilihat bahwa SIM yang didukung dengan teknologi (komputer) lebih
efisien dibandingkan yang tidak menggunakan komputer.
Sedangkan peran utama dari SIM ada tiga, yaitu :
1. Mendukung berjalannya proses bisnis dan operasi. Ini adalah peran paling dasar dari sebuah
SIM. Dengan SIM, proses bisnis yang dilakukan oleh para karyawan akan berjalan baik. SIM
yang terorganisir akan memudahkan karyawan dalam melaksanakan tugasnya masing โ masing.
2. Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan SIM yang baik, maka pengambilan
keputusan yang tepat akan lebih mudah dilakukan. Informasi yang jelas akan membantu pihak
manajemen dalam menentukan langkah yang akan diambil perusahaan.
3. Membantu dalam menentukan strategi untuk menciptakan keunggulan dibandingkan
kompetitor. Ketika sebuah perusahaan sudah memiliki SIM yang baik, maka perusahaan dapat
memikirkan langkah โ langkah baru yang inovatif agar bisa lebih maju dari para pesaingnya
dalam melayani customer.
Setelah mengetahui tentang hambatan penerapan serta manfaat dari SIM itu sendiri, padabahasan
selanjutnya, kami akan menjelaskan tentang penerapan SIM pada perusahaan.
2. Penerapan Sistem Informasi pada PT. Kokoh Inti Arebama
6. Contoh penerapan SIM yang cukup bagus dapat kita lihat pada PT. Kokoh Inti
Arebama. PT Kokoh Inti Arebama merupakan perusahaan distributor terbesar bahan-bahan
bangunan yang didirikan pada tahun 2004. Dalam tahun pertamanya, perusahaan telah berhasil
mengembangkan bisnisnya dengan pesat didukung oleh jaringan distribusi yang kuat di 14 kota
di Indonesia. Selama tahun 2004, perusahaan telah mendistribusikan produk-produk bahan
bangunan kepada sekitar 2.500 outlet-outlet ritel di seluruh Indonesia. Salah satu prinsipal
terbesar perusahaan saat ini adalah PT KIA Keramik yang baru-baru ini memenangkan ICSA
Awards kedua kalinya dari majalah SWA. Tahun ini, PT Kokoh Inti Arebama berencana
menambah jaringan distribusinya menjadi 16 cabang di akhir tahun nanti dan target menjadi 20
cabang di 20 kota pada tahun 2006 mendatang. Dengan penambahan jumlah cabang diharapkan
perusahaan dapat melayani sekitar 2.940 outlet pada akhir tahun ini dan sebanyak 3.500 di tahun
2006. Sebagai salah satu pemain di industri bahan bangunan, PT Kokoh Inti Arebama dituntut
untuk terus berinovasi dan menyediakan layanan yang memberikan nilai tambah pada prinsipal
dan konsumennya. Pada awalnya, PT KIA menggunakan sistem TI inti buatan sendiri (in-house).
Tapi Guna mendukung ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT
Kokoh Inti Arebama rela mengganti sistem TI yang lama dengan aplikasi dari vendor besar. Hal
ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan
dengan mengintegrasikan proses bisnis sehingga memiliki daya saing tinggi di industri.
Untuk mewujudkan ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di
Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama meminta bantuan beberapa ahli untuk menentukan SIM yang
bisa memenuhi kebutuhan dari sisi kontrol internal, serta informasi yang cepat dan akurat bagi
manajemen. Pada pertengahan 2005 disusunlah SOP internal untuk menentukan sistem TI yang
hendak diterapkan. Untuk itu manajemen Kokoh lebih dulu melakukan benchmarking ke
perusahaan sejenis (dalam hal ini PT Surya Toto) dan distribusi farmasi (PT Anugerah
Pharmindo Lestari); disusul dengan mengundang vendor solusi TI (SAP, Oracle dan Microsoft).
Setelah melakukan evaluasi, akhirnya diputuskan untuk memakai solusi dari Microsoft.
Pertimbangannya, selain cukup sesuai dengan kebutuhan, juga sistemnya dianggap relatif lebih
mudah digunakan (user-friendly).
PT KIA memutuskan mengimplementasikan sistem teknologi informasi
terintegrasi dari Microsoft, yakni Microsoft Business Solutions - Axapta untuk menjamin
penyediaan layanan terbaik bagi konsumen. Solusi Microsoft Axapta yang sangat fleksibel
dinilai mampu memenuhi kebutuhan komputerisasi yang terintegrasi serta menyajikan informasi
secara real-time untuk menunjang proses bisnis PT Kokoh Inti Arebama di masa mendatang.
Dengan informasi real โ time tersebut, PT KIA dapat mengambil keputusan mengenai strategi
bisnis dengan lebih mudah, cepat dan akurat.
Ketersediaan data dan informasi yang cepat adalah salah satu kunci sukses untuk
bisa unggul dalam persaingan bisnis. Axapta menawarkan itu semua, plus segala kemudahan dari
Microsoft. Microsoft Axapta adalah sebuah aplikasi bisnis yang dilengkapi banyak fungsi
terpadu. Mulai dari modul manufacturing, supply chain management, financial management,
7. distribution, project accounting, customer relationship management, human resources
management, sampai business analysis. Istimewanya, karena menggunakan platform Microsoft,
solusi ini amat mudah diintegrasikan dengan produk Microsoft lainnya, umpamanya Microsoft
Word, Excel dan lain-lain. Tampilannya pun mirip aplikasi Microsoft pada umumnya. Jika
dibanding solusi sejenis lainnya, Microsoft Axapta sangat fleksibel dan mudah dimodifikasi. Hal
ini sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Artinya sistem prosedur kerja dan
pemasukan data yang sudah biasa dilakukan sebelumnya tak perlu mengalami perubahan berarti.
Dari sisi investasi, jelas lebih efisien buat perusahaan. Microsoft Axapta menggunakan sistem
lisensi berbasis concurrent, maksudnya customer hanya membeli lisensi sejumlah klien yang
terhubung ke server pada saat yang bersamaan. Apabila perusahaan memiliki 500 unit komputer,
namun pada saat yang bersamaan hanya ada 20 komputer yang terhubung ke server Axapta,
maka perusahaan ini hanya perlu membeli 20 buah lisensi, bukan 500 buah. Apalagi Microsoft
Axapta hanya memerlukan satu atau dua buah server dengan konfigurasi standar berbasis
Microsoft Windows Server. Lalu untuk komputer klien juga tidak memerlukan spesifikasi
khusus karena Microsoft Axapta masih keluarga Microsoft seperti halnya Microsoft Word,
Excel, dan Power Point.
Fleksibilitas Microsoft Axapta tidak sampai disitu, solusi ini juga sangat scalable-
solusi yang sangat mudah diaplikasikan dengan performa yang tinggi guna mendukung
perkembangan perusahaan. Dan, tak kalah penting, Microsoft Axapta merupakan solusi global
yang mampu mendukung kebutuhan perusahaan yang menggunakan bahasa atau mata uang yang
berbeda.
Implementasi sistem Enterprise Resources Planning (ERP) baru ini mulai
dilakukan pada Oktober 2005, di 8 cabang. Sasarannya adalah mengintegrasikan sistem logistik
Kokoh dengan sistem manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan, serta mengintegrasikan
cabang-cabang. Dan hanya dalam rentang tiga bulan, implementasi sudah kelar (go live). Total
investasi yang mencapai US$ 500 ribu. Itu sudah termasuk biaya pembelian hardware, software
dan lisensi. Sejak awal implementasi, PT KIA sudah mengantisipasi kemungkinan yang dapat
menghambat migrasi sistem. Upaya pendekatan yang dilakukan, antara lain: manajemen
memberikan dukungan top-down dan penuh ke semua jajaran operasional; mengadakan
prapelatihan bagi kepala cabang dan administrasi sebelum dilakukan pelatihan untuk end user,
serta berbagi informasi dengan melakukan demo aplikasi ke seluruh user di cabang melalui
kepala cabang.
Mengingat cabang Kokoh tersebar di berbagai kota, maka untuk koneksi dari
cabang seluruhnya menggunakan fasilitas jaringan dari Lintasarta (VPN-IP). Semua koneksi
disentralisasi pada dua terminal server yang ada di kantor pusat. Terminal server ini
menghubungkan user ke aplikasi sistem melalui server aplikasi. Sementara data disimpan di
server database, yang secara fisik terpisah dari server aplikasi. Adapun untuk koneksi para user
yang ada di kantor pusat, dibuatkan jaringan LAN. Dengan sistem terpusat seperti itu dan
dikontrol melalui pembagian hak akses ke user, memudahkan tim TI memonitor pemakaian
8. sistem yang sedang berjalan. Dengan koneksi jaringan seperti itu, semua transaksi apa pun โ
seperti penjualan, pembelian, inventori dan pencatatan keuangan โ bisa dilakukan melalui sistem
secara real time.
PT KIA juga tak segan mengimplementasi modul Warehouse Management
System (WMS). Dengan adanya implementasi di warehouse, diharapkan dapat memudahkan
proses penentuan lokasi penyimpanan dan pengambilan barang untuk pengiriman. Selain itu,
bisa diperoleh informasi yang tepat dan akurat terhadap kesiapan pengiriman (bagian transporter
dan ekspedisi) dan jenis pengangkutan yang dipakai, serta memudahkan analisis ongkos angkut
dan biaya lainnya, seperti untuk loading dan unloading barang. Setiap hari diusahakan tidak ada
DO yang belum selesai diproses. Umur maksimum DO hanya satu hari. Dengan kata lain, untuk
setiap DO yang sudah dibuat oleh staf penjualan, pengiriman barangnya harus segera dilakukan
dan ditindaklanjuti oleh bagian pengiriman yang ada di warehouse. Setiap pengiriman yang telah
dilakukan akan dicatat sebagai penjualan untuk kemudian ditagihkan ke pelanggan. Informasi
tagihan ini akan secara otomatis muncul di Bagian Collection dan Keuangan untuk dapat
dimonitor kapan jatuh tempo dan pembayarannya.
Dengan pengaplikasian sistem yang baru,banyak manfaat yang didapat oleh PT
KIA. Dari tiga peran utama sistem informasi manajemen, penerapan TI baru pada PT KIA
berhasil mencakup tiga tataran dari peran system informasi manajemen. Yaitu :
1. Mendukung berjalannya proses bisnis dan operasi. Peran ini ditunjukkan dari lebih efisien
dan lancarnya kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan. Pesanan dapat diproses dengan lebih
cepat. Selain itu lebih menghemat waktu karena semua hubungan antara kantor pusat dan kantor
cabang dilakukan secara real time. Pekerjaan para karyawan juga lebih ringan karena aplikasi
baru yang digunakan telah memiliki kemampuan untuk mengatur data โ data perusahaan yang
ada.
2. Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan sistem yang baru, manajemen
lebih mudah menentukan keputusan โ keputusan apa yang akan diambil terkait dengan
perusahaan. Misalkan jika ada pemesanan dari customer di kantor cabang, kantor pusat dapat
segera mendapatkan informasi dan memproses pemesanan tersebut.
3. Membantu dalam menentukan strategi untuk menciptakan keunggulan dibandingkan
kompetitor. Dengan segala kemudahan yang didapatkan dari penerapan sistem baru, PT KIA
dapat menentukan strategi untuk memajukan perusahaan. Untuk mengungguli kompetitornya, PT
KIA memutuskan untuk membuka kantor cabang baru guna menjaring lebih banyak pelanggan
dan meningkatkan penjualan.
Terbukti dari penggunaan sistem baru, PT KIA mendapatkan banyak kemudahan dan kemajuan
dalam perusahaan. Dengan sistem yang ada, bukan mustahil jika suatu saat nanti PT KIA
berhasil memenuhi ambisinya untuk menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia.
9. Kesimpulanya ialah dengan penerapan SIM yang di dukung oIeh TI sangat diperlukan untuk
meningkatkan kompetensi perusahaan dalam hal pelayanan bagi para customer. Selain itu, SIM
dengan dukungan TI akan memudahkan tugas manajemen dalam mengatur perusahaan. Tanpa
adanya SIM, perusahaan yang bersangkutan tidak akan dapat memberikan pelayanan yang
maksimal bagi para customer. Kemungkinan terjadi ketidakefisienan pengelolaan perusahaan
juga akan semakin besar. Penerapan sistem informasi manajemen berbasis TI yang dilakukan
oleh PT KIA adalah keputusan yang sangat tepat. Karena dengan adanya sistem yang lebih
mutakhir tersebut, perusahaan telah mengalami kemajuan dan proses manajemen menjadi
semakin lancar. Kami rasa cukup tepat jika kami menyimpulkan bahwa dukungan teknologi
dalam sistem informasi manajemen akan membawa banyak nilai tambah. Ada baiknya jika
perusahaan lain mulai memikirkan pentingnya SIM dan sistem informasi seperti apa yang tepat
untuk memajukan perusahaan.
Daftar Pustaka
Enno, 2013. http://ennovialk.blogspot.com/2013/04/sistem-informasi-pada-perusahaan-pt.html
(14 September 2018 14.06 )