2. PENDAHULUAN
Motivasi
Harus ditumbuhkan pada semua pihak baik pengusaha,
karyawan dan mahasiswa untuk peka terhadap etika dan
tanggung jawab sosial mereka
Kerangka kerja pengambilan keputusan etis
Konsekuensi atau kekayaan yang dibuat dalam hal
keuntungan bersih atau biaya
Hak dan kewajiban yang terkena dampak
Kesetaraan yang dilibatkan
Motivasi atau kebijakan yang diharapkan
3. PENDEKATAN FILOSOFIS
Konsekuensialisme, Utilitarianisme atau Teleologi
Konsekuensialisme bertujuan untuk memaksimalkan
hasil akhir dari sebuah keputusan
Sebuah perbuatan benar secara moral jika dan hanya
jika tindakan tersebut mampu memaksimalkan
kebaikan bersih
Deontologi
Berfokus pada kewajiban atau tugas memotivasi
keputusan atau tindakan, bukan pada konsekuensi dari
tindakan
Kebenaran bergantung pada rasa hormat yang
ditunjukkan dalam tugas, serta hak dan keadilan yang
dicerminkan oleh tugas-tugas tersebut
4. Etika Kebajikan (virtue Ethics)
Etika kebajikan berfokus pada karakter atau integritas
moral para pelaku dan melihat pada moral
masyarakat, seperti masyarakat profesional untuk
membantu mengidentifikasikan isu-isu etis dan
panduan tindakan etis
Tiga kebajikan penting yaitu: keberanian,
kesederhanaan dan keadilan
5. Pengujian Untuk Pengambilan
Keputusan Etis
Akankah saya merasa nyaman jika tindakan atau
keputusanini muncul di halaman depan surat
kabar nasional besok pagi?
Akankah saya bangga dengan keputusan ini?
Akankah ibu saya bangga dengan keputusan ini?
Apakah tindakan atau keputusan ini sesuai
dengan nilai dan kode etik perusahaan?
Apakah hal ini terasa benar bagi saya?
6. Aturan Praktis Untuk Pengambilan
Keputusan Etis
Golden Rule
Perlakukan orang lain seperti anda ingin diperlakukan
Peraturan Pengungkapan
Jika anda merasa nyaman dengan tindakan atau
keputusan setelah bertanya pada diri sendiri apakah
anda akan keberatan jika semua rekan, teman, dan
keluarga anda menyadari hal itu, maka anda harus
bertindak atau memutuskan
7. Aturan Praktis Untuk Pengambilan
Keputusan Etis
Etika Intuisi
Lakukan apa yang “firasat anda” katakan untuk anda
lakukan
Imperatif Kategoris
Jangan mengadopsi prinsip-prinsip tindakan, kecuali
prinsip tersebut dapat tanpa adanya inkonsistensi,
diadopsi oleh orang lain
8. Aturan Praktis Untuk Pengambilan
Keputusan Etis
Etika Profesi
Lakukan hanya apa yang bisa anda jelaskan di depan
komite dari rekan0rekan profesional anda
Prinsip Utilitarian
Lakukan “yang terbaik untuk jumlah terbesar”
Prinsip Kebajikan
Lakukan apa yang menunjukkan kebajikan yang
diharapkan
9. Kepentingan Dasar Bagi Para
Stakeholder
Kesejahteraan
Keputusan yang diusulkan akan menghasilkan lebih
banyak keuntungan daripada biaya
Keadilan
Distribusi manfaat dan beban harus berimbang
Hak
Keputusan yang diusulkan tidak boleh melanggar
hak pemangku kepentingan dan pembuat
keputusan
Sifat Kebajikan
Keputusan yang diusulkan harus menunjukkan
kebajikan seperti yang diharapkan
10. Penilaian Dampak Bagi Stakeholder
Dampak yang dapat dikuantifikasi
Hanya laba atau Rugi
Analisis biaya manfaat (ABM)
Analisis resiko manfaat (RBA)
ABM atau RBA ditambah peringkat stakeholder
11. Penilaian Dampak Bagi Stakeholder
Penilaian Dampak yang tidak dapat dikuantifikasikan
Keadilan di antara para stakeholder
Hak stakeholder
Kehidupan
Kesehatan dan keselamatan
Perlakuan adil
Penggunaan hati nurani
Harga diri dan privasi
Kebebasan berbicara
12. Pendekatan Tradisional dalam
Pengambilan Keputusan Etis
Pendekatan 5 –pertanyaan
Apakah keputusan itu
Menguntungkan?
Sah dimata hukum?
Adil?
Benar?
Mendukung pembangunan berkelanjutan lebih lanjut?
13. Pendekatan Tradisional dalam
Pengambilan Keputusan Etis
Pendekatan standar moral tradisional
Standar moral
Utilitarian
Memaksimnalkan keuntungan bersih bagi seluruh masyarakat
Hak-hak individu
Dihormati dan dilindungi
Keadilan
Distribusi manfaat dan beban yang adil
14. Pendekatan Komprehensip (+
Motivasi Kebajikan)
Konsekuensialisme
Keputusan yang diusulkan akan menghasilkan
keuntungan lebih besar dari biaya
Hak-hak, tugas atau deontologi
Keputusan hyang diusulkan tidak boleh menyinggung
hak para stakeholder termasuk pengambil keputusan
Kejujuran/kesetaraan atau keadilan
Distribusi manfaat dan beban harus adil
Etika Kebajikan
Motivasi untuk keputusan harus mencerminkan ekspektasi
kebajikan
16. Permasalahan Dalam Pengambilan
Keputusan Etis
Kekeliruan umum dalam pengambilan keputusan etis
Menyetujui budaya perusahaan yang tidak etis
Salah menafsirkan harapan masyarakat
Berfokus pada keuntungan jangka pendek dan dampak
pada pemegang saham
Berfokus hanya pada legalitas
Batas keberimbangan
Batas untuk meneliti hak
Konflik kepentingan
17. 17
TUGAS
Fadil, usia 33th, sudah 8th. bekerja di pabrik ban di Jawa Barat sebagai
Akuntan. Saudaranya merencanakan membuka pabrik yang sama di
Sumatera dan ingin menarik Fadil untuk jabatan Direktur Keuangan.
Pabrik akan beroperasi ½ tahun lagi, ia ingin juga sempat
mempersiapkan pabrik baru. Sesudah menerima tawaran ini, Fadil
dengan sengaja mengurangi disiplin kerja sampai suatu tingkatan yang
cukup mengkhawatirkan pimpinannya. Ia sering datang terlambat dan
pulang sebelum jam kerja selesai. Kadang-kadang samasekali tidak
masuk kerja tanpa membertitahukan alasannya. Sudah beberapakali ia
tidak mengikuti rapat antar bagian, juga tidak mnyelesai Laporan
bulanan yang lalu. Ia mengharapkan akan dipecat, supaya mendapat
pensangon yang cukup besar sementara menunggu Pabrik di Sumatera
selesai dan ekonomi keluarganya tidak terbengkalai.
1. Bagaimana hubungan antara disiplin kerja, tanggung jawab akuntan
dan moral ? Jelaskan dalam ilmu lain yang juga membicarakan
tingkah laku manusia !
2. Apa yang menjadi kekhususan dalam kecakapan profesional dan
terbengkalainya kerja akuntansi yang merupakan tugas dan tanggung
jawab Fadil?
3. Apa yang mencolok, jika seorang akuntan memandang bahwa dalam
family business akan ada masa depan yang lebih cerah daripada
meniti karir di perusahaan lain? Jelaskan jawaban saudara dengan
sudut pandang etika bisnis.