SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
KELAINAN PADA ORGAN EKSKRESI
1. GINJAL
Batu ginjal terbentuk dari mineral dan asam garam. Batu ginjal dapat disebabkan oleh
berbagai hal. Pada skenario yang umum, batu ginjal terbentuk ketika urin berkonsentrasi, mineral
mengkristal dan menggumpal.
Sakit batu ginjal biasanya dimulai pada sisi tubuh atau punggung, di bawah pinggul serta
bergerak ke perut bagian bawah dan pangkal paha. Rasa nyeri berubah seiring dengan
pergerakan batu ginjal pada saluran urin. Batu ginjal biasanya tidak menyebabkan kerusakan
permanen. Pengobatan rasa sakit dan minum banyak air merupakan bagian dari pengobatan yang
sering dibutuhkan. Bagaimanapun, pengobatan dapat membantu mencegah terbentuknya batu
ginjal pada mereka dengan peningkatan risiko.
Penyebab & Faktor Risiko
Batu ginjal sering tidak terdefinisikan dengan satu penyebab. Beberapa faktor yang sering
berkombinasi, membuat kondisi dimana seseorang rentan mengalami batu ginjal. Batu ginjal
terbentuk ketika komponen urin –cairan dan berbagai mineral dan asam- hilang keseimbangan.
Ketika hal ini terjadi, urin anda terdapat lebih banyak zat yang mengkristal, seperti kalsium,
oxalate dan uric acid, daripada cairan. Pada saat yang sama, pada urin anda terdapat zat yang
mengkristal dan menggumpal sehingga terbentuk batu ginjal. Hal ini membuat kondisi dimana
batu ginjal lebih mungkin terbentuk.
Jenis-Jenis Batu Ginjal Dan Cara Pencegahan
Jenis-Jenis Batu Ginjal
Penyakit batu ginjal memiliki beberapa jenis berdasarkan sumber pembentuknya.
1. Batu Kalsium
Banyak batu ginjal adalah batu kalsium yang biasanya berbentuk kalsium oxalate. Kadar
oxalate yang tinggi dapat ditemukan pada beberapa buah dan sayuran, kacang dan coklat. Hati
anda juga menghasilkan oxalate. Makanan, vitamin D dosis tinggi, operasi saluran pencernaan
dan beberapa kelainan metabolisme dapat meningkatkan konsentrasi kalsium atau oxalate pada
urin. Batu kalsium juga dapat terjadi dalam bentuk kalsium fosfat.
2. Batu Struvite
Batu struvite terbentuk sebagai respon terhadap infeksi, seperti infeksi saluran urin. Batu
struvite dapat berkembang dengan cepat dan menjadi cukup besar.
3. Batu Uric Acid
Ini terbentuk pada mereka yang mengalami dehidrasi, mereka yang makan makanan
tinggi protein dan mereka yang memiliki encok. Faktor genetik tertentu dan kelainan pada
jaringan penghasil darah juga dapat membuat anda cenderung mengalami batu uric acid.
4. Batu Cystine
Batu ginjal jenis ini memiliki kasus yang sedikit. Batu ini terbentuk pada mereka yang
memiliki kelainan secara turun temurun yang menyebabkan ginjal menghasilkan asam amino
(cystinuria) tertentu dalam jumlah banyak.
Pencegahan Penyakit Batu Ginjal
Penyakit batu ginjal bisa dicegah dengan membiasakan diri mempraktekan pola hidup
sehat. Lebih jelasnya seperti poin-poin di bawah ini:
 Perubahan gaya hidup:
 Minum cukup air setiap hari
 Makan lebih sedikit makanan kaya oxalate, seperti bayam, ubi, teh, cokelat dan produk
kedelai
 Memilih makanan yang rendah garam dan protein hewani
 Makan makanan kaya kalsium, akan tetapi membatasi penggunaan suplemen kalsium
2. PENYAKIT HATI
Penyakit hati atau penyakit liver. Penyebab penyakit hati lebih dari 20. Paling sering
disebabkan oleh infeksi. Bisa infeksi oleh parasit (amuba disentri, malaria, cacing, toxoplasma)
dan terbanyak oleh virus.
Sampai sekarang dikenal delapan jenis virus hati. Paling jahat virus hepatitis B (HBV)
dan hepatitis C (HCV). Ujung dari hepatitis bisa cirrhosis. Hati yang cirrhosis sel-selnya berubah
menjadi jaringan ikat yang tak bisa pulih normal lagi, sehingga menurun fungsinya. Jika
cirrhosisnya pada seluruh hati, fungsi hati lumpuh dan berakhir dengan gagal hati.
Hati yang cirrhosis sel-selnya berubah menjadi jaringan ikat yang tak bisa pulih normal
lagi, sehingga menurun fungsinya. Jika cirrhosisnya pada seluruh hati, fungsi hati lumpuh dan
berakhir dengan gagal hati. Hati juga bisa sakit oleh obat-obatan, minum alkohol, tercemar bahan
kimia dan bisa juga bila ada sumbatan empedu akibat infeksi kandung empedu atau salurannya.
Di Indonesia hati bisa rusak oleh racun aflatoxin dari kacang busuk atau bahan jamu yang sudah
berjamur. Selain itu, hati juga bisa kanker dan mengalami perlemakan hati (fatty liver).
Tubuh orang yang terserang penyakit hati, harus dihindarkan dari makanan dan masakan
berlemak atau yang digoreng. Pada saat yang sama, jika bisa hendaklah mengonsumsi sedikit
minyak zaitun mentah. Sebaiknya menghindari makanan yang manis-manis, seperti cokelat dan
krim yang mengandung banyak busa dan telur.
Penyakit Hati Disebabkan Oleh Banyak Faktor Penyebab, Di Antaranya :
- Pola hidup yang tak sehat. Tubuh dipaksa untuk bekerja keras sampai-sampai tidak
memperhatikan asupan gizi.
- Pekerja malam atau orang yang sering begadang, rentan mengidap penyakit hati. Ini
disebabkan secara biologis fungsi hatinya dipicu untuk bekerja lebih cepat sehingga
detoksifikasi lebih tinggi. Akibatnya, kondisi tubu mudah drop.
- Adanya infeksi virus atau bakteri
- Kecanduan alkohol
- Efek samping obat-obatan tertentu yang merupakan racun bagi hati
- Kelainan bawaan lahir
- Kelainan-kelainan dalam metabolisme tubuh
- Adanya trauma atau luka
- Kurang gizi
- Tidak memperhatikan kebersihan alat-alat makan dan minum
- Penyakit hati menular lewat darah, keringat, hubungan seks dan air liur.
Penyakit Hati Kronis
Pada umumnya, gambaran penyakit hati kronis yang tipikal adalah stigmata perifer
seperti eritema palmaris, kontraktur Dupuytren, spider nevi dan ginekomastia. Pada prakteknya
gambar klinis hipertensi portal seperti asites dan splenomegali sering merupakan tanda fisik yang
lebih menonjol.
Pemeriksan Penunjang Dari Penyakit Hati Kronis
- Tes darah : hitung darah lengkap-makrositosis, trombositopenia atau ureum yang rendah bisa
ditemukan pada penyakit hati kronis. Natrium yang rendah (bukan disebabkan oleh diuretik)
adalah tanda prognostik yang buruk.
- Tes fungsi hati : kadar albumin yang rendah mungkin nonspesifik. Transminase bisa memberi
petunjuk apakah ikterus terutama terjadi karena penyebab hepatoselular (SGOT dan SGPT>
fosfatase alkali) atau kolestatik (fostatse alkali atau GT (gamma-glutomyl transferase >
SGOT), walaupun dapat juga bersifat campuran. Transminase yang normal menunjukkan
kelainan hemolisis yang lebih jarang.
- Tes serologi hepatitis virus : IgM hepatitis A adalah pemeriksaan diagnostik untuk hepatitis A
akut. Hepatitis B akut ditandai oleh adanya HBSAg (antigen permukaan hepatitis B) dan
deteksi DNA hepatitis B. Hepatitis C jarang menyebabkan hepatitis akut namun sering
menyebabkan penyakit hati kronis.
- Profil autoantibodi dan imunologbulin
- USG hati : bisa membantu menegakkan diagnosis klinis, karena bisa menunjukkan
abnormalitas hati fokal seprti metatastasis, abses hati, atau kelainan vaskular. Bisa
menemukan tanda-tanda obstruksi bilier (dilatasi duktus biliarus) dan penyebab ikterus (batu
empedu, kanker pankreas). Bisa juga tidak nampak kelainan.
USG sangat bermanfaat untuk pemeriksan massa di hati dan tumor yang berasal dari
ginjal dan organ pelvis (ovarium, uterus). Kurang bermanfaat bagi untuk menentukan sifat massa
yang berasal dari saluran pencernaan atau pankreas. USG biasanya tidak terlalu sensitif pada
pasien penyakit hati kronis yang memiliki berat badan berlebih atau kegemukan.
- ERCP : jika ada tanda-tanda obstruksi blilier, ERCP tetap merupakan tes definitif untuk
menentukan apakah obstruksi terjadi intraluminal (batu empedu pada duktus biliaris komunis
(CBD) atau ekstraluminal (struktur maligna dari karsinoma pankreas). Pemeriksaan ini juga
bisa mengurangi derajat obstruksi.
- Biopsi hati : histologi hati tetap merupakan pemeriksaan definitif untuk ikterus hepatosellular
dan beberapa kasus ikterus kolestatik (sirosis biliaris proimer, kolestasis intrahepatik akibat
obat-obatan (drug induced). Terdapat berbagai indikasi absolut untuk pemeriksaan ini.
Derajat ikterus sebenarnya tidak terlalu penting. Yang lebih penting adalah mengenali
tanda tanda gagal hati dan menentukan penyakit hati kronis.
Pencegahan Penyakit Hati
Penyakit hati atau liver yang umumnya diketahui oleh masyarakat umum sebagai penyaki
kuning atau hepatitis. Karena penyakit hepatitis ini menyerang fungsi organ hati. Namun, tak
semua jenis penyakit dicegah atau diobati, karena bergantung pada tingkat keparahan dan
lamanya penyakit yang dialami, misalnya hepatitis A dan hepatitis B masih dapat dicegah
dengan vaksinasi yang awalnya diberikan kepada bayi setelah berusia 2 atau 3 bulan setelah
kelahiran dengan rentang waktu pemberian vaksin secara berkala sesuai petunjuk dari dokter.
Namun masih ada cara lainnya untuk mencegah atau mengurangi risiko dari penyakit
infeksi hati, antara lain :
1. Membiasakan diri dan keluarga untuk menjaga kebersihan minimal dilingkungan dalam
rumah dan sekitra luar rumah.
2. Membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan atau usai buang air.
3. Menghindari penggunaan obat-obat terlarang seperti penggunaan jarum suntik bersama.
4. Melakukan hubungan seksual yang aman
5. Menjaga kebersihan diri misalnya dengan menggunting kuku
6. Menghindari penggunaan alat bersama dengan penderita yang teridentifikasi penyakit ini
misalnya sisir, alat cukur, sabun dsb
7. Mengurangi pemakaian produk yang berbahan kimia baik dalam bentuk obat, makanan dll
8. Lakukan diet sehat dan tetap menjaga keseimbangan dan kelengkapan akan kebutuhan gizi
dan nutrisi yang lengkap untuk tubuh
9. Konsultasi atau melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, dan pada bayi lakukan
pemeriksaan kesehatan dan pemberian vaksin hepatitis sejak awal secara berkala sesuai
dengan petunjuk dokter.
Dengan mencoba mencegah, menerapkan pola hidup yang sehat dengan berbagai cara
yang dinilai aman dan memberi manfaat yang positif bagi tubuh dan menjaga kesehatan dengan
minum air putih sebanyak-banyak, mengkonsumsi suplemen dari bahan-bahan alami terbaik,
hindari rokok dan minum alkohol merupakan cara terbaik sebagi salah satu upaya pencegahan
dan mengurangi risiko dari penyakit berbahaya ini.
Penyakit-penyakit hati jika tidak ditangani dnegan segera akan menyebabkan timbulnya
penyakit yang semakin memperparah keadaan fungsi dan menurunkan kinerja organ hati.
Diketahui penyakit-penyakit hati yang berbahaya dapat menyebabkan kematian.
Faktor Risiko dan Penyebab Penyakit Hati
Penyakit hati atau yang biasa disebut oleh masyarakat pada umumnya sebagai sakit
kuning, namun sakit hati dalam bahasa medis disebut hepatitis. Ada 5 jenis hepatitis yang
diketahui yakni hepatitis A, B, C, D dan E. Penyakit hepatitis ini menyerang organ hati.
Kebanyakan penderita penyakit hati atau liver/hepatitis ini adalah mereka yang memiliki
tingkat ekonomi yang rendah, bermukim pada daerah yang kurang layak dijadikan tempat
tinggal, lingkungan sekitar yang kurang bersih, dan kurangnya pengetahun tentang bahaya
penyakit hati atau hepatitis ini. Namun, tak menutup kemungkinan mereka yang tergolong
ekonomi menengah keatas tidak memiliki risiko yang sama. Risiko penyakit hati yang
kebanyakan disebabkan oleh salah satu virus hepatitis yang terus berkembang dapat menyerang
siapa saja dan kapan saja.
Bahaya penyakit hati yang disebabkan karena adanya virus, bakteri, kuman dan parasit
yang berasal dari berbagai sumber yang terkadang tidak kita sadari, bahkan mungkin terabaikan
seperti pada obat-obatan kimia, makanan, minuman bahkan yang bersumber dari tubuh kita
sendiri karena kebiasaan buruk, kurang gizi, dan penyebab lainnya yang mendukung suatu
penyakit mudah datang dan menyerang tubuh kita.
Penyakit hati ini harus segera diatasi sebelum mewabah atau virus penyebab penyakit ini
semakin berkembang, karena tingkat penyebaran atau penularan penyakit ini disinyalir 100 kali
lebih kuat daripada virus HIV yang menular.
Macam-Macam Penyakit Pada Hati
Penyakit liver dapat diartikan juga sebagai penyakit hati dalam arti yang luas karena pada
dasarnya penyakit hati merupakan gangguan fungsi hati sehingga menyebabkan hati gagal atau
tidak dapat bekeraja secara optimal sesuai dengan fungsi kerjanya. Umumya sekitar 75% atau
3/4 dari jaringan hati akan terpengaruh sebelum terjadiny penurunan fungsi hati.
Sirosis hati yang merupakan salah satu penyakit pada organ hati
Jenis penyakit hati sangat beragam tergantung dari penyebabnya. Berikut ini ada
beberapa faktor penyebab umum dari penyakit hati :
1. Penyakit hati karena infeksi, jenis penyakit ini terjadi karena adanya penularan virus
hepatitis yang dapat bersumber dari bahan makanan dan minuman yang telah terkontaminasi,
jarum suntik, aktivitas seksual yang tidak sehat dll.
2. Penyakit hati karena toksin/racun dapat terjadi karena konsumsi obat-obatan, alkohol yang
ersifat toksik pada hati. terlalu banyak mengkonsumsi obat akan menimbulkan penimbunan
obat dalam hati sehingga beresiko pada kesehatan hati.
3. Gentik atau keturunan, penyakit hati juga dapat terjadi karena faktor keturunan seperti
pada beberapa kasus penyakit hati hemochromatosis.
4. Penyait hati karena gangguan kekebalan atau sistem imun tubuh seperti pada kasus
hepatitis autoimun dimana gangguan pada sistem kekebalan melakukan perlawanan terhadap
jaringan tubuh sendiri terutama pada sel-sel hati sehingga menimbulkan peradangan pada
hati.
3. PENYAKIT KULIT
Penyakit kulit sangat rentan dan sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Memang
kebanyakan penyakit kulit tidak berupa jahat, tetapi memiliki dampak yang menjengkelkan.
Beberapa contoh dari penyakit kulit, misalnya panu, kudis, jerawat, dan masih banyak lagi
Macam-macam Penyakit Kulit yang ada pada era saat ini. Lapisan kulit pada tubuh, memiliki
ukuran yang sama dan kecuali telapak tangan, telapak kaki, dan bibir, memiliki ketebalan beda
dari lapisan kulit lainnya.
Penyakit kulit banyak ditemukan timbulnya dari kesalahan penderita sendiri, misalanya
kesehatan kurang baik, tidak memperhatikan kulit dan kesehatan. Sehingga setelah mendapatkan
penyakit yang tidak di inginkan baru si penderita sadar akan apa yang dia lakukan. Dari sekian
banyak penyakit kulit, mungkin tidak bisa saya sebutkan pada artikel ini, tetapi ada beberapa
bagian dan macam yang bisa saya berikan berikut ini.
Macam-Macam Penyakit Kulit
1. Panu
Penyakit umum yang sangat dikenal dan banyak ditemukan ditemukan di masyarat ini,
mempunyai dampak pada kulit yang lumyan gatal. Jamur adalah penyebab utama dari panu.
Dan tentunya jamur tersebut munculnya dari kurangnya perhatian kesehatan terhadap tubuh,
sehingga saat makan, makanan yang mengandung protein tinggi sering memunculkan dan
bertambah banyaknya panu di badan. Panu, pada kulit pertama akan muncul bercak putih-
putih dan berkelanjutan akan menyebar berbentuk pulau-pulau pada badan. Hal ini sunggu
memalukan jika dilihat oleh teman, pacar, atau orang yang sepesial bagi anda. Tapi, mau
diakata apalagi, inilah penyakit yang ada saat ini di badan anda. Jika keringat becucuran,
maka saat itulah muncul gatal-gatal pada kulit terkena panu. Panu, bisa dihilangkan dengan
obat-obat kimia atau jika anda lebih suka alami, banyak juga bahan-bahan dijadikan obat
untuk menghilangka panu. Solusi untuk menghilangkan panu dengan obat alami adalah
sebagai berikut:
“ Ambil lenguas muda lalu tumbuk dan haluskan, kemudian diusapkan pada tubuh
yang terkena panu. Dan bisa juga digosok-gosokkan langsung menggosok-
gosokkan lengkuas muda pada permukaan daerah yang terkena panu ”.
2. Kudis
Tungau yang belapak kaki adalah menyebabkan kudis ini muncul. Gerakan dari tunggau
yang dikenal Sarcoptes scabiei ini menyebabkan gatal yang luar biasa pada kulit yang
terkena kudis. Anak kecil sangat mudah sekali terkena kudis, ini dikarenakan sistem imun
pada anak belum terlalu kuat. Kudis sendiri biasanya ditemukan pada selah-selah jari tangan,
pergelangan tangan, dan pinggang batas celana. Rasa gatal pada kulit, sering muncul dan
gatal pada saat malam hari. Dan penuluran kudis biasanya dari kontak langsung dan tidak
lansung, misalnya dari pakaian, handuk, atau benda yang bersifat kontak langsung. Kudis
dapat diobati dari dengan salep atau obat herlbal. Jika anda sudah sembuh dari kudis, maka
sebaiknya untuk mewaspadai dan mencegah infeksi tersebut datang lagi. Kesehatan dan
kebersihan lingkungan anda haurslah dijaga sebaik mungkin.
3. Eksim
Badan yang meradang dan iritasi adalah bentuk dari ciri-ciri eksim. Eksim sama seperti
penyait lainnya yaitu gatal-gatal. Eksim bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya
setelah memegang sabun ternyata tangan terasa gatal. Gejala yang timbul pada kulit
bervariasi, ada yang terasa gatal ringan dan ada juga yang merasaan panas. Jika penderita
terasa kulitnya semakin gatal dan tingkat kestersan terhadap gatal tersebut akan
menghasilkan penyakit eksim semakin buruk. Ada beberapa cara bisa dilakukan sebagai
bahan pengobatan. Misalnya salap dan krim yang mengandung kortikosteroid seperti
hydrokortison bisa mengurangi proses inflamasi atau keradangan.
4. Jerawat
Pada umumnya jerawat pernah muncul disetiap individu, karena jerawat sangat mudah sekali
muncul pada permukaan kotor dan berminyak. Tapi, bagi remaja saat masa pubernya. Jangan
terlalu heran dan kuwatir, karena jerawat yang muncul pada wajah kalian ada dampak dari
stresnya sistem pertumbuhan anda sehingga muncul jerawat. Jerawat sangat suka pada wajah
memiliki kulit yang berminyak banyak. Apalagi wajah tersebut berminyak dan kotor, pasti
para jamur sangat sedang dan berkembang biak di wajah anda. Jerawat akan berhenti muncul
pada usia sudah lebih dari 25 tahun. Jika masih ada muncul, maka jerawat tersebut tidak
sebanyak waktu usia sebelum 25 tahun. Jerwat terbagi dari 3 macam, yaitu:
o Jerawat Biasa
Jerwat biasa sangat mudah untuk ditemukan, karena disetiap wajah dan tempat-tempat
yang berminyak sering muncul jerwat biasa. Jerawat biasa berbentuk kemerah-merahan
kecil dan pemicu utamanya adalah kelebihan minyak pada kulit. Dan jerawat inipun
sering dipengaruhi oleh sifat dari penderita, misalnya stres menghadapi suatu masalah,
faktor hormonal dan udara dan membuat minyak yang mestinya keluar dari pori-pori
sehingga sumbat menjadi jerawat biasa.
o Jerawat Batu
Jerawat batu sangat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Karena dari bentuk
berukuran besar maka inilah membuat faktor dari malunya seseorang. Beberapa faktor
yang membuat jerawat batu muncul adalah kelenjar minyak yang terlalu aktif dan
cendrung membanjiri pori-pori kulit, pertumbuhan sel-sel kulit yang terlalu lambat dari
bawah normal. Sehingga akan mengakibatkan sel kulit tidak bergenerasi secepat orang
yang mempunyai kulit normal, dan trakhir kulit terlalu sensitif, sehingga jika ada sesuatu
yang terlalu tidak baik pada kulit akan memunculkan jerwat.
o Komedo
Jerawat ini banyak sekali ditemukan di hidung. Komedo disebabkan oleh banyaknya
kelenjar minyak pada kulit yang berlebihan, sehingga menumpuk dan mengeluarkan
putih-putih dari kumpulan minyak yang mati.
Beberapa Macam Penyakit Kulit di atas, memang rentan dan mudah sekali kita temukan
di kalangan masyarakat. Dan dari hal di atas, penyakit kulit umumnya terjadi disebabkan oleh
kurangnya perilaku kesehatan yang baik dan tidak memperhatikan lingkungan. Untuk itu dari
sekarang cobalah lebih memperhatikan gaya hidup yang sehat.
4. PENYAKIT PANKREAS
1. Pankreatitis
Pankreatitis (inflamasi pankreas) merupakan penyakit yang serius pada pankreas dengan
intensitas yang dapat berkisar mulai dari kelainan yang relatif ringan dan sembuh sendiri hingga
penyakit yang berjalan dengan cepat dan fatal yang tidak bereaksi terhadap berbagai pengobatan.
(Brunner & Suddart, 2001; 1338).
Pankreatitis adalah kondisi inflamasi yang menimbulkan nyeri dimana enzim pankreas
diaktifasi secara prematur mengakibatkan autodigestif dari pankreas. (Doengoes, 2000;558)
Pankreatitis akut adalah inflamasi pankreas yang biasanya terjadi akibat alkoholisme dan
penyakit saluran empedu seperti kolelitiasis dan kolesistisis. (Sandra M. Nettina, 2001).
a. Pemeriksaan Penunjang
1. Scan-CT : menentukan luasnya edema dan nekrosis
2. Ultrasound abdomen: dapat digunakan untuk mengidentifikasi inflamasi pankreas, abses,
pseudositis, karsinoma dan obstruksi traktus bilier.
3. Endoskopi : penggambaran duktus pankreas berguna untuk diagnosa fistula, penyakit
obstruksi bilier dan striktur/anomali duktus pankreas. Catatan : prosedur ini dikontra
indikasikan pada fase akut.
4. Aspirasi jarum penunjuk CT : dilakukan untuk menentukan adanya infeksi.
5. Foto abdomen : dapat menunjukkan dilatasi lubang usus besar berbatasan dengan pankreas
atau faktor pencetus intra abdomen yang lain, adanya udara bebas intra peritoneal
disebabkan oleh perforasi atau pembekuan abses, kalsifikasi pankreas.
6. Pemeriksaan seri GI atas : sering menunjukkan bukti pembesaran pankreas/inflamasi.
7. Amilase serum : meningkat karena obstruksi aliran normal enzim pankreas (kadar normal
tidak menyingkirkan penyakit).
8. Amilase urine : meningkat dalam 2-3 hari setelah serangan.
9. Lipase serum : biasanya meningkat bersama amilase, tetapi tetap tinggi lebih lama.
10. Bilirubin serum : terjadi pengikatan umum (mungkin disebabkan oleh penyakit hati
alkoholik atau penekanan duktus koledokus).
11. Fosfatase Alkaline : biasanya meningkat bila pankreatitis disertai oleh penyakit bilier.
12. Albumin dan protein serum dapat meningkat (meningkatkan permeabilitas kapiler dan
transudasi cairan kearea ekstrasel).
13. Kalsium serum : hipokalsemi dapat terlihat dalam 2-3 hari setelah timbul penyakit
(biasanya menunjukkan nekrosis lemak dan dapat disertai nekrosis pankreas).
14. Kalium : hipokalemia dapat terjadi karena kehilangan dari gaster; hiperkalemia dapat
terjadi sekunder terhadap nekrosis jaringan, asidosis, insufisiensi ginjal.
15. Trigliserida : kadar dapat melebihi 1700 mg/dl dan mungkin agen penyebab pankreatitis
akut.
16. LDH/AST (SGOT) : mungkin meningkat lebih dari 15x normal karena gangguan bilier
dalam hati.
17. Darah lengkap : SDM 10.000-25.000 terjadi pada 80% pasien. Hb mungkin menurun
karena perdarahan. Ht biasanya meningkat (hemokonsentrasi) sehubungan dengan muntah
atau dari efusi cairan kedalam pankreas atau area retroperitoneal.
18. Glukosa serum : meningkat sementara umum terjadi khususnya selama serangan awal atau
akut. Hiperglikemi lanjut menunjukkan adanya kerusakan sel beta dan nekrosis pankreas
dan tanda aprognosis buruk. Urine analisa; amilase, mioglobin, hematuria dan proteinuria
mungkin ada (kerusakan glomerolus).
19. Feses : peningkatan kandungan lemak (seatoreal) menunjukkan gagal pencernaan lemak
dan protein (Dongoes, 2000).
b. Penatalaksanaan Medis
Tidak ada terapi yang diketahui dapat menghentikan siklus aktivasi enzim pankreas
dengan inflamasi dan nekrosis kelenjar. Tetapi definitif ditujukan pada penyebab gangguan.
Prioritas keperawatan dan medis untuk penatalaksanaan pendukung dari pankreatitis akut
termasuk sebagai berikut:
- Penggantian Cairan Dan Elektrolit
- Pengistirahatan Pancreas
- Penatalaksanaan nyeri
- Analgesik diberikan untuk kenyamanan pasien maupun untuk mengurangi rangsangan saraf
yang diinduksi stress atau sekresi lambung dan pankreas. Meferidan (dimerol) digunakan
menggantikan morfin karena morfin dapat menginduksi spasme sfingter oddi (Sabiston,
1994).
- Pencegahan komplikasi
- Karena sebab utama kematian adalah sepsis maka antibiotika diberikan. Antasid biasanya
diberikan untuk mengurangi pengeluaran asam lambung dan duodenum dan resiko perdarahan
sekunder terhadap gastritis atau duodenitis (Sabiston, 1994).
- Diet
- Tinggi kalori tinggi protein rendah lemak (Barabara C. long, 1996).
- Pemberian enzim pankreas : pankreatin (viakose), pankrelipase (cotozym), pankrease
(Barbara C. long, 1996).
- Fiberoscopy dengan kanulisasi dan spingterotomi oddi (Barbara C. long,1996).
- Intervensi bedah
c. Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan nyeri perutnya yang khas, terutama pada orang yang
menderita penyakit batu empedu atau pada alkoholik. Pada pemeriksaan fisik, otot dinding perut
tampak kaku. Pada pemeriksan dengan stetoskop, suara pergerakan usus terdengar berkurang.
Kadar enzim yang dihasilkan oleh pankreas (amilase dan lipase) biasanya meningkat pada hari
pertama namun segera kembali normal pada hari ke3 dan ke7. Kadang-kadang, kadar enzim ini
tidak meningkat karena begitu banyaknya bagian pankreas yang dirusak sehingga hanya sedikit
yang tertinggal dan menghasilkan enzim. Penderita pankreatitis akut berat memiliki jumlah sel
darah merah yang lebih kecil dari normal, karena adanya perdarahan ke dalam pankreas dan
perut.
Pemeriksaan foto rontgen perut standar bisa memperlihatkan pelebaran usus atau
memperlihatkan satu atau lebih batu empedu. Pemeriksaan USG bisa menunjukkan adanya batu
empedu di kandung empedu dan kadang-kadang dalam saluran empedu, selain itu USG juga bisa
menemukan adanya pembengkakan pankreas. Skening dengan tomografi bisa menunjukkan
perubahan ukuran dari pankreas dan digunakan pada kasus-kasus yang berat dan kasus-kasus
dengan komplikasi (misalnya penurunan tekanan darah yang hebat). Gambaran yang sangat jelas
pada tomografi, membantu dokter dalam menegakkan diagnosis yang tepat.
Pada pankreatitis akut yang berat, skening tomografi (CT scan) membantu menentukan
ramalan penyakitnya (prognosis). Bila pankreas tampak hanya membengkak ringan,
prognosisnya bagus. Bila tampak kerusakan pada sebagian besar pankreas, maka prognosisnya
tidak begitu baik. Endoskopi kolangiopankreatografi rertograd (tehnik sinar X yang menunjukan
struktur dari saluran empedu dan saluran pankreas) biasanya dilakukan hanya jika penyebabnya
adalah batu empedu pada saluran empedu yang besar.
Endoskopi dimasukkan melalui mulut pasien dan masuk ke dalam usus halus lalu menuju
ke sfingter Oddi. Kemudian disuntikkan zat warna radioopak ke dalam saluran tersebut. Zat
warna ini terlihat pada foto rontgen. Bila pada rontgen tampak batu empedu, bisa dikeluarkan
dengan menggunakan endoskop.
2. Tumor Pankreas
a. Definisi
Ca. pankreas adalah tumor maligna (ganas) yang terdapat pada pankreas.
Insidensi. Ditemukan sekitar 3-5% dari semua karsinoma dan mencapai 17% dari seluruh
karsinoma di saluran pencernaan. Pada beberapa penelitian di RSU Dr. Hasan Sadikin misalnya
didapatkan 0,19 % pasien dengan perbandingan antara pria dan wanita adalah 1,6 : 1, dengan
distribusi umur terbanyak 50-59 tahun.
b. Etiologi
Penyebab pasti belum diketahui, namun beberapa faktor risiko eksogen dan endogen
diduga dapat merupakan timbulnya karsinoma pankreas ini.
1. faktor risiko eksogen
Beberapa faktor resiko eksogen diantaranya ; kebiasaan makan tinggi lemak dan
kolesterol, pecandu alkohol, kebiasaan merokok, kebiasaan minum kopi, dan beberapa zat
karsinogenik.
2. Faktor resiko endogen
Beberapa faktor risiko endogen yang disebut-sebut, antara lain; genetik, penyakit diabetes
melitus, pankreatitis kronik, kalsifikasi pankreas, dan pankreatolitis.
c. Klasifikasi
Secara histologi karsinoma pankreas diklasifikasikan dalam 5 macam yaitu;
adenocarcinoma, squamous cell carcinoma, cystadenocarsinoma, acinar cell carcinoma, dan
undifferentiated carcinoma.
d. Penunjang Laboratorium
Pemeriksaan darah rutin umumnya masih dalam batas normal, hanya LED yang
meningkat. Sering memperlihatkan tanda-tanda anemi, dengan penurunan kadar hb dan
hematokrit. Selain itu kadar gula darah kadang meningkat. Serum amilase dan lipase mengalami
peningkatan. Namun kadar lipase lebih sering meningkat dibandingkan serum amilase.
Karsinoma pankreas terutama di kaput sering menyebabkan sumbatan di saluran empedu, karena
itu perlu di lakukan pemeriksaan faal hati. Dapat ditemukan kenaikan kadar serum bilirubin
terutama bilirubin konjugugasi ( direk), alkali fosfatase, dan kadar kolesterol sedangkan serum
transaminase yaitu SGOT dan SGPT sedikit naik.
- Pembedahan
- Radioterapi
- Kemoterapi
- Trimodalitas terapi
- Paliatif
- Prognosis
Pada umumnya pasien karsinoma pankreas yang datang berobat sudah berada dalam fase
lanjut dan sudah berkomplikasi, sehingga tidak mungkin dilakukan tindakan pembedahan atau
tindakan yang lain hidupnya diperkirakan kurang dari 1 tahun. Sedangkan pasien dengan
karsinoma pankreas yang bisa dilakukan reseksi atau tindakan pembedahan yang dilanjutkan
dengan kemoterapi dan radiasi, pada beberapa pasien memiliki kemungkinan kesembuhan atau
masa hidup pasien dapat ditingkatkan kurang lebih 5 0%.
3. Insulinoma
Insulinoma merupakan tumor pankreas yang jarang terjadi, dimana tumor ini
menghasilkan insulin, suatu hormon yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah. Hanya
10% insulinoma yang bersifat ganas.
b. Penyebab
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi resiko terjadinya insulinoma meningkat pada
penderita neoplasia endokrin multipel tipe I.
e. Pengobatan
Insulinoma diobati melalui pembedahan.
4. Ketosidosis Diabetik
a. Pengertian Diabetik Ketoasidosis
Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertai
gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini terkadang disebut
“akselerasi puasa” dan merupakan gangguan metabolisme yang paling serius pada diabetes
ketergantungan insulin.
b. Etiologi Diabetik Ketoasidosis
Ketoasidosis diabetik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu akibat hiperglikemia dan
akibat ketosis, yang sering dicetuskan oleh faktor-faktor :
- Infeksi
- Stress fisik dan emosional; respons hormonal terhadap stress mendorong peningkatan
proses katabolik .
- Menolak terapi insulin
c. Diagnosa Keperawatan Diabetik Ketoasidosis
1. Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik akibat hiperglikemia,
pengeluaran cairan berlebihan : diare, muntah; pembatasan intake akibat mual, kacau
mental
2. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakcukupan insulin,
penurunan masukan oral, status hipermetabolisme
3. Resiko tinggi terhadap infeksi (sepsis) berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa,
penurunan fungsi lekosit, perubahan pada sirkulasi
4. Resiko tinggi terhadap perubahan sensori-perseptual berhubungan dengan
ketidkseimbangan glukosa/insulin dan/atau elektrolit
5. Kelelalahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik, insufisiensi
insulin, peningkatan kebutuhan energi : status hipermetabolik/infeksi
6. Ketidakberdayaan berhubungan dengan penyakit jangka panjang, ketergantungan pada
orang lain
7. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis, dan pengoobatan berhubungan dengan
kesalahan menginterpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi
d. Rencana Keperawatan
1. Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik akibat hiperglikemia,
pengeluaran cairan berlebihan : diare, muntah; pembatasan intake akibat mual.
Batasan karakteristik :
- Peningkatan urin output
- Kelemahan, rasa haus, penurunan BB secara tiba-tiba
- Kulit dan membran mukosa kering, turgor kulit jelek
- Hipotensi, takikardia, penurunan capillary refill
Kriteria Hasil :
- TTV dalam batas normal
- Pulse perifer dapat teraba
- Turgor kulit dan capillary refill baik
- Keseimbangan urin output
- Kadar elektrolit normal
e. Intervensi :
1. Kaji riwayat durasi/intensitas mual, muntah dan berkemih berlebihan
Rasional : Membantu memperkirakan pengurangan volume total. Proses infeksi yang
menyebabkan demam dan status hipermetabolik meningkatkan pengeluaran cairan insensibel.
2. Monitor vital sign dan perubahan tekanan darah orthostatik
Rasional : Hypovolemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikardia. Hipovolemia
berlebihan dapat ditunjukkan dengan penurunan TD lebih dari 10 mmHg dari posisi berbaring
ke duduk atau berdiri.
3. Monitor perubahan respirasi: kussmaul, bau aceton
Rasional : Pelepasan asam karbonat lewat respirasi menghasilkan alkalosis respiratorik
terkompensasi pada ketoasidosis. Napas bau aceton disebabkan pemecahan asam keton dan
akan hilang bila sudah terkoreks.
4. Observasi kualitas nafas, penggunaan otot asesori dan cyanosis
Rasional : Peningkatan beban nafas menunjukkan ketidakmampuan untuk berkompensasi
terhadap asidosis
5. Observasi ouput dan kualitas urin.
Rasional : Menggambarkan kemampuan kerja ginjal dan keefektifan terapi
6. Timbang BB
Rasional : Menunjukkan status cairan dan keadekuatan rehidrasi
7. Pertahankan cairan 2500 ml/hari jika diindikasikan
Rasional : Mempertahankan hidrasi dan sirkulasi volume
8. Ciptakan lingkungan yang nyaman, perhatikan perubahan emosional
Rasional : Mengurangi peningkatan suhu yang menyebabkan pengurangan cairan, perubahan
emosional menunjukkan penurunan perfusi cerebral dan hipoksia
9. Catat hal yang dilaporkan seperti mual, nyeri abdomen, muntah dan distensi lambung
Rasional : Kekurangan cairan dan elektrolit mengubah motilitas lambung, sering
menimbulkan muntah dan potensial menimbulkan kekurangan cairan & elektrolit
10. Obsevasi adanya perasaan kelelahan yang meningkat, edema, peningkatan BB, nadi tidak
teratur dan adanya distensi pada vaskuler
5. Hipoglikemia
A. Pengertian
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal
rendah. Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL.
Pada diabetes, kadar gula darah terlalu tinggi; pada hipoglikemia, kadar gula darah terlalu
rendah. Kadar gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami
kelainan fungsi. Hypoglikemi adalah konsentrasi glukose darah di bawah 40mg/100ml.
Hypoglikemi merupakan keadaan yang serius dan keadaan semakin gawat jika anak semakin
muda.
Sel otak tidak mampu hidup jika kekurangan glukose. Hypoglikemi dapat terjadi
berkaitan dengan banyak penyakit, misalnya pada neonatus dengan ibu diabetes dan mengalami
Hyperglikemi in utero, atau sebagai komplikasi cidera dingin. Selama masa menggigil simpanan
glikogen tubuh tidak mencukupi, tetapi jika dihangatkan terjadi peningkatan kebutuhan glikogen.
Simpanan glikogen menurun dan cadangan tidak dapat memenuhi kebutuhan pada pemanasan
(Rosa M Sacharin, 1986). Otak merupakan organ yang sangat peka terhdap kadar gula darah
yang rendah karena glukosa merupakan sumber energi otak yang utama. Otak memberikan
respon terhadap kadar gula darah yang rendah dan melalui sistem saraf, merangsang kelenjar
adrenal untuk melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal in akan merangsang hari untuk melepaskan
gula agar kadarnya dalam darah tetap terjaga. Jika kadarnya menurun, maka akan terjadi
gangguan fungsi otak.
B. Diagnosa
Gejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50 mg/dL.
Diagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil pemeriksaan kadar
gula darah. Penyebabnya bisa ditentukan berdasarkan riwayat kesehatan penderita, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan laboratorium sederhana. Jika dicurigai suatu hipoglikemia autoimun, maka
dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya antibodi terhadap insulin.
Untuk mengetahui adanya tumor penghasil insulin, dilakukan pengukuran kadar insulin dalam
darah selama berpuasa (kadang sampai 72 jam). Pemeriksaan CT scan, MRI atau USG sebelum
pembedahan, dilakukan untuk menentukan lokasi tumor.
C. Pengobatan
Gejala hipoglikemia akan menghilang dalam beberapa menit setelah penderita
mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun minum jus buah, air
gula atau segelas susu. Seseorang yang sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita
diabetes), hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat timbul dan
memberikan sejumlah gula yang konsisten.
Baik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti dengan
makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama (misalnya roti atau biskuit). Jika
hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan gula
melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena untuk mencegah kerusakan otak yang
serius.
Seseorang yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat sebaiknya selalu
membawa glukagon. Glukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau pankreas, yang
merangsang pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan karbohidrat di dalam hati.
Glukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya mengembalikan gula darah dalam waktu
5-15 menit. Tumor penghasil insulin harus diangkat melalui pembedahan.
Sebelum pembedahan, diberikan obat untuk menghambat pelepasan insulin oleh tumor (misalnya
diazoksid). Bukan penderita diabetes yang sering mengalami hipoglikemia dapat menghindari
serangan hipoglikemia dengan sering makan dalam porsi kecil

More Related Content

What's hot (20)

Ulasan lengkap seputar penyakit gagal ginjal kronis
Ulasan lengkap seputar penyakit gagal ginjal kronisUlasan lengkap seputar penyakit gagal ginjal kronis
Ulasan lengkap seputar penyakit gagal ginjal kronis
 
Leaflet batu saluran kemih2
Leaflet batu saluran kemih2Leaflet batu saluran kemih2
Leaflet batu saluran kemih2
 
kolestasis
kolestasiskolestasis
kolestasis
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 
Sap gagal ginjal
Sap gagal ginjalSap gagal ginjal
Sap gagal ginjal
 
IPA Citra Nusantara
IPA Citra NusantaraIPA Citra Nusantara
IPA Citra Nusantara
 
Gangguan pencernaan
Gangguan pencernaanGangguan pencernaan
Gangguan pencernaan
 
Diet gagal ginjal
Diet gagal ginjalDiet gagal ginjal
Diet gagal ginjal
 
Maag
MaagMaag
Maag
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
Diet pada penyakit ginjal
Diet pada penyakit ginjalDiet pada penyakit ginjal
Diet pada penyakit ginjal
 
Makalah Gangguan Sistem Pencernaan
Makalah Gangguan Sistem PencernaanMakalah Gangguan Sistem Pencernaan
Makalah Gangguan Sistem Pencernaan
 
Askep pada anak dengan diare
Askep pada anak dengan diareAskep pada anak dengan diare
Askep pada anak dengan diare
 
Lapsus kolelitiasis
Lapsus kolelitiasisLapsus kolelitiasis
Lapsus kolelitiasis
 
3 kb 3 modul 3 gizi
3 kb 3 modul 3 gizi3 kb 3 modul 3 gizi
3 kb 3 modul 3 gizi
 
Leaflet gagal ginjal kronis akper pemda muna
Leaflet gagal ginjal kronis akper pemda munaLeaflet gagal ginjal kronis akper pemda muna
Leaflet gagal ginjal kronis akper pemda muna
 
Kulit Kuning
Kulit KuningKulit Kuning
Kulit Kuning
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
 
Konstipasi
KonstipasiKonstipasi
Konstipasi
 
Gangguan dan Kelainan pada Sistem Pencernaan Manusia
Gangguan dan Kelainan pada Sistem Pencernaan ManusiaGangguan dan Kelainan pada Sistem Pencernaan Manusia
Gangguan dan Kelainan pada Sistem Pencernaan Manusia
 

Similar to Tugas kelainan pada organ ekskresi

Kelainan Dan penyakit Pada Ginjal
Kelainan Dan penyakit Pada GinjalKelainan Dan penyakit Pada Ginjal
Kelainan Dan penyakit Pada GinjalDevina Alifah
 
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisMenu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisAndre Milanisti
 
6 Perawatan alami rumah untuk batu ginjal
6 Perawatan alami rumah untuk batu ginjal6 Perawatan alami rumah untuk batu ginjal
6 Perawatan alami rumah untuk batu ginjal◼ Mohammad Yusuf
 
pegelolaan penyakit asam urat pada lansia.pptx
pegelolaan penyakit asam urat pada lansia.pptxpegelolaan penyakit asam urat pada lansia.pptx
pegelolaan penyakit asam urat pada lansia.pptxJokoPuryanto
 
ASAM_URAT_PPT.pptx
ASAM_URAT_PPT.pptxASAM_URAT_PPT.pptx
ASAM_URAT_PPT.pptxsitimaria20
 
Ipa8 kd10-gangguan pada sistem ekskresi manusia dan upaya untuk mencegah atau...
Ipa8 kd10-gangguan pada sistem ekskresi manusia dan upaya untuk mencegah atau...Ipa8 kd10-gangguan pada sistem ekskresi manusia dan upaya untuk mencegah atau...
Ipa8 kd10-gangguan pada sistem ekskresi manusia dan upaya untuk mencegah atau...SMPK Stella Maris
 
materi ajar keselamatan kerja_Batu Ginjal.pdf
materi ajar keselamatan kerja_Batu Ginjal.pdfmateri ajar keselamatan kerja_Batu Ginjal.pdf
materi ajar keselamatan kerja_Batu Ginjal.pdfalipdesisuyonosaputr
 
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptx
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptxLapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptx
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptxsyahda nabilla
 
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdfPPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdfDanielMatius2
 
Renal calculi
Renal calculiRenal calculi
Renal calculikutens
 
Keluarga anda memiliki asam urat tinggi inilah 25 cara mengobati dan menormal...
Keluarga anda memiliki asam urat tinggi inilah 25 cara mengobati dan menormal...Keluarga anda memiliki asam urat tinggi inilah 25 cara mengobati dan menormal...
Keluarga anda memiliki asam urat tinggi inilah 25 cara mengobati dan menormal...Doni Nurdiansyah
 
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-fesesEka Selvina
 
Kelainan sistem ekskresi
Kelainan sistem ekskresiKelainan sistem ekskresi
Kelainan sistem ekskresiVJ Asenk
 
Ipa8 kd5-gangguan pada sistem pencernaan dan upaya untuk mencegah atau menang...
Ipa8 kd5-gangguan pada sistem pencernaan dan upaya untuk mencegah atau menang...Ipa8 kd5-gangguan pada sistem pencernaan dan upaya untuk mencegah atau menang...
Ipa8 kd5-gangguan pada sistem pencernaan dan upaya untuk mencegah atau menang...SMPK Stella Maris
 

Similar to Tugas kelainan pada organ ekskresi (20)

Sap gagal ginjal
Sap gagal ginjalSap gagal ginjal
Sap gagal ginjal
 
Kelainan Dan penyakit Pada Ginjal
Kelainan Dan penyakit Pada GinjalKelainan Dan penyakit Pada Ginjal
Kelainan Dan penyakit Pada Ginjal
 
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisMenu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitis
 
Sistem ekresi
Sistem ekresiSistem ekresi
Sistem ekresi
 
Obat Wasir
Obat WasirObat Wasir
Obat Wasir
 
6 Perawatan alami rumah untuk batu ginjal
6 Perawatan alami rumah untuk batu ginjal6 Perawatan alami rumah untuk batu ginjal
6 Perawatan alami rumah untuk batu ginjal
 
pegelolaan penyakit asam urat pada lansia.pptx
pegelolaan penyakit asam urat pada lansia.pptxpegelolaan penyakit asam urat pada lansia.pptx
pegelolaan penyakit asam urat pada lansia.pptx
 
ASAM_URAT_PPT.pptx
ASAM_URAT_PPT.pptxASAM_URAT_PPT.pptx
ASAM_URAT_PPT.pptx
 
Ipa8 kd10-gangguan pada sistem ekskresi manusia dan upaya untuk mencegah atau...
Ipa8 kd10-gangguan pada sistem ekskresi manusia dan upaya untuk mencegah atau...Ipa8 kd10-gangguan pada sistem ekskresi manusia dan upaya untuk mencegah atau...
Ipa8 kd10-gangguan pada sistem ekskresi manusia dan upaya untuk mencegah atau...
 
materi ajar keselamatan kerja_Batu Ginjal.pdf
materi ajar keselamatan kerja_Batu Ginjal.pdfmateri ajar keselamatan kerja_Batu Ginjal.pdf
materi ajar keselamatan kerja_Batu Ginjal.pdf
 
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptx
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptxLapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptx
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptx
 
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdfPPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
 
Asam urat
Asam uratAsam urat
Asam urat
 
liver
liverliver
liver
 
Asam urat
Asam uratAsam urat
Asam urat
 
Renal calculi
Renal calculiRenal calculi
Renal calculi
 
Keluarga anda memiliki asam urat tinggi inilah 25 cara mengobati dan menormal...
Keluarga anda memiliki asam urat tinggi inilah 25 cara mengobati dan menormal...Keluarga anda memiliki asam urat tinggi inilah 25 cara mengobati dan menormal...
Keluarga anda memiliki asam urat tinggi inilah 25 cara mengobati dan menormal...
 
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
 
Kelainan sistem ekskresi
Kelainan sistem ekskresiKelainan sistem ekskresi
Kelainan sistem ekskresi
 
Ipa8 kd5-gangguan pada sistem pencernaan dan upaya untuk mencegah atau menang...
Ipa8 kd5-gangguan pada sistem pencernaan dan upaya untuk mencegah atau menang...Ipa8 kd5-gangguan pada sistem pencernaan dan upaya untuk mencegah atau menang...
Ipa8 kd5-gangguan pada sistem pencernaan dan upaya untuk mencegah atau menang...
 

More from Yasirecin Yasir (20)

Bentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinya
Bentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinyaBentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinya
Bentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinya
 
Cara menambah ram pc
Cara menambah ram pcCara menambah ram pc
Cara menambah ram pc
 
Ujian konsep dasar keperawatan
Ujian konsep dasar keperawatanUjian konsep dasar keperawatan
Ujian konsep dasar keperawatan
 
Tugas rpp
Tugas rppTugas rpp
Tugas rpp
 
Tugas ppd
Tugas ppdTugas ppd
Tugas ppd
 
Tugas pp
Tugas ppTugas pp
Tugas pp
 
Tugas pemikiran bung hatta
Tugas pemikiran bung hattaTugas pemikiran bung hatta
Tugas pemikiran bung hatta
 
Tugas jepang
Tugas jepangTugas jepang
Tugas jepang
 
Tugas ekonomi
Tugas ekonomiTugas ekonomi
Tugas ekonomi
 
Tugas biokimia gigi
Tugas biokimia gigiTugas biokimia gigi
Tugas biokimia gigi
 
Tugas biokimia air
Tugas biokimia airTugas biokimia air
Tugas biokimia air
 
Tugas bahasa
Tugas bahasaTugas bahasa
Tugas bahasa
 
Tugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesiaTugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesia
 
Tugas apresiasi prosa dan puisi
Tugas apresiasi prosa dan puisiTugas apresiasi prosa dan puisi
Tugas apresiasi prosa dan puisi
 
Tugas antropologi budaya
Tugas antropologi budayaTugas antropologi budaya
Tugas antropologi budaya
 
Translate medicene
Translate mediceneTranslate medicene
Translate medicene
 
Tanaman pangan pbh
Tanaman pangan pbhTanaman pangan pbh
Tanaman pangan pbh
 
Spesies gajah
Spesies gajahSpesies gajah
Spesies gajah
 
Rutinit as
Rutinit asRutinit as
Rutinit as
 
Rrp ng vini
Rrp ng viniRrp ng vini
Rrp ng vini
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Tugas kelainan pada organ ekskresi

  • 1. KELAINAN PADA ORGAN EKSKRESI 1. GINJAL Batu ginjal terbentuk dari mineral dan asam garam. Batu ginjal dapat disebabkan oleh berbagai hal. Pada skenario yang umum, batu ginjal terbentuk ketika urin berkonsentrasi, mineral mengkristal dan menggumpal. Sakit batu ginjal biasanya dimulai pada sisi tubuh atau punggung, di bawah pinggul serta bergerak ke perut bagian bawah dan pangkal paha. Rasa nyeri berubah seiring dengan pergerakan batu ginjal pada saluran urin. Batu ginjal biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen. Pengobatan rasa sakit dan minum banyak air merupakan bagian dari pengobatan yang sering dibutuhkan. Bagaimanapun, pengobatan dapat membantu mencegah terbentuknya batu ginjal pada mereka dengan peningkatan risiko. Penyebab & Faktor Risiko Batu ginjal sering tidak terdefinisikan dengan satu penyebab. Beberapa faktor yang sering berkombinasi, membuat kondisi dimana seseorang rentan mengalami batu ginjal. Batu ginjal terbentuk ketika komponen urin –cairan dan berbagai mineral dan asam- hilang keseimbangan. Ketika hal ini terjadi, urin anda terdapat lebih banyak zat yang mengkristal, seperti kalsium, oxalate dan uric acid, daripada cairan. Pada saat yang sama, pada urin anda terdapat zat yang mengkristal dan menggumpal sehingga terbentuk batu ginjal. Hal ini membuat kondisi dimana batu ginjal lebih mungkin terbentuk. Jenis-Jenis Batu Ginjal Dan Cara Pencegahan Jenis-Jenis Batu Ginjal Penyakit batu ginjal memiliki beberapa jenis berdasarkan sumber pembentuknya.
  • 2. 1. Batu Kalsium Banyak batu ginjal adalah batu kalsium yang biasanya berbentuk kalsium oxalate. Kadar oxalate yang tinggi dapat ditemukan pada beberapa buah dan sayuran, kacang dan coklat. Hati anda juga menghasilkan oxalate. Makanan, vitamin D dosis tinggi, operasi saluran pencernaan dan beberapa kelainan metabolisme dapat meningkatkan konsentrasi kalsium atau oxalate pada urin. Batu kalsium juga dapat terjadi dalam bentuk kalsium fosfat. 2. Batu Struvite Batu struvite terbentuk sebagai respon terhadap infeksi, seperti infeksi saluran urin. Batu struvite dapat berkembang dengan cepat dan menjadi cukup besar. 3. Batu Uric Acid Ini terbentuk pada mereka yang mengalami dehidrasi, mereka yang makan makanan tinggi protein dan mereka yang memiliki encok. Faktor genetik tertentu dan kelainan pada jaringan penghasil darah juga dapat membuat anda cenderung mengalami batu uric acid. 4. Batu Cystine Batu ginjal jenis ini memiliki kasus yang sedikit. Batu ini terbentuk pada mereka yang memiliki kelainan secara turun temurun yang menyebabkan ginjal menghasilkan asam amino (cystinuria) tertentu dalam jumlah banyak. Pencegahan Penyakit Batu Ginjal Penyakit batu ginjal bisa dicegah dengan membiasakan diri mempraktekan pola hidup sehat. Lebih jelasnya seperti poin-poin di bawah ini:  Perubahan gaya hidup:  Minum cukup air setiap hari  Makan lebih sedikit makanan kaya oxalate, seperti bayam, ubi, teh, cokelat dan produk kedelai  Memilih makanan yang rendah garam dan protein hewani  Makan makanan kaya kalsium, akan tetapi membatasi penggunaan suplemen kalsium 2. PENYAKIT HATI Penyakit hati atau penyakit liver. Penyebab penyakit hati lebih dari 20. Paling sering disebabkan oleh infeksi. Bisa infeksi oleh parasit (amuba disentri, malaria, cacing, toxoplasma) dan terbanyak oleh virus.
  • 3. Sampai sekarang dikenal delapan jenis virus hati. Paling jahat virus hepatitis B (HBV) dan hepatitis C (HCV). Ujung dari hepatitis bisa cirrhosis. Hati yang cirrhosis sel-selnya berubah menjadi jaringan ikat yang tak bisa pulih normal lagi, sehingga menurun fungsinya. Jika cirrhosisnya pada seluruh hati, fungsi hati lumpuh dan berakhir dengan gagal hati. Hati yang cirrhosis sel-selnya berubah menjadi jaringan ikat yang tak bisa pulih normal lagi, sehingga menurun fungsinya. Jika cirrhosisnya pada seluruh hati, fungsi hati lumpuh dan berakhir dengan gagal hati. Hati juga bisa sakit oleh obat-obatan, minum alkohol, tercemar bahan kimia dan bisa juga bila ada sumbatan empedu akibat infeksi kandung empedu atau salurannya. Di Indonesia hati bisa rusak oleh racun aflatoxin dari kacang busuk atau bahan jamu yang sudah berjamur. Selain itu, hati juga bisa kanker dan mengalami perlemakan hati (fatty liver). Tubuh orang yang terserang penyakit hati, harus dihindarkan dari makanan dan masakan berlemak atau yang digoreng. Pada saat yang sama, jika bisa hendaklah mengonsumsi sedikit minyak zaitun mentah. Sebaiknya menghindari makanan yang manis-manis, seperti cokelat dan krim yang mengandung banyak busa dan telur. Penyakit Hati Disebabkan Oleh Banyak Faktor Penyebab, Di Antaranya : - Pola hidup yang tak sehat. Tubuh dipaksa untuk bekerja keras sampai-sampai tidak memperhatikan asupan gizi.
  • 4. - Pekerja malam atau orang yang sering begadang, rentan mengidap penyakit hati. Ini disebabkan secara biologis fungsi hatinya dipicu untuk bekerja lebih cepat sehingga detoksifikasi lebih tinggi. Akibatnya, kondisi tubu mudah drop. - Adanya infeksi virus atau bakteri - Kecanduan alkohol - Efek samping obat-obatan tertentu yang merupakan racun bagi hati - Kelainan bawaan lahir - Kelainan-kelainan dalam metabolisme tubuh - Adanya trauma atau luka - Kurang gizi - Tidak memperhatikan kebersihan alat-alat makan dan minum - Penyakit hati menular lewat darah, keringat, hubungan seks dan air liur. Penyakit Hati Kronis Pada umumnya, gambaran penyakit hati kronis yang tipikal adalah stigmata perifer seperti eritema palmaris, kontraktur Dupuytren, spider nevi dan ginekomastia. Pada prakteknya gambar klinis hipertensi portal seperti asites dan splenomegali sering merupakan tanda fisik yang lebih menonjol.
  • 5. Pemeriksan Penunjang Dari Penyakit Hati Kronis - Tes darah : hitung darah lengkap-makrositosis, trombositopenia atau ureum yang rendah bisa ditemukan pada penyakit hati kronis. Natrium yang rendah (bukan disebabkan oleh diuretik) adalah tanda prognostik yang buruk. - Tes fungsi hati : kadar albumin yang rendah mungkin nonspesifik. Transminase bisa memberi petunjuk apakah ikterus terutama terjadi karena penyebab hepatoselular (SGOT dan SGPT> fosfatase alkali) atau kolestatik (fostatse alkali atau GT (gamma-glutomyl transferase > SGOT), walaupun dapat juga bersifat campuran. Transminase yang normal menunjukkan kelainan hemolisis yang lebih jarang. - Tes serologi hepatitis virus : IgM hepatitis A adalah pemeriksaan diagnostik untuk hepatitis A akut. Hepatitis B akut ditandai oleh adanya HBSAg (antigen permukaan hepatitis B) dan deteksi DNA hepatitis B. Hepatitis C jarang menyebabkan hepatitis akut namun sering menyebabkan penyakit hati kronis. - Profil autoantibodi dan imunologbulin - USG hati : bisa membantu menegakkan diagnosis klinis, karena bisa menunjukkan abnormalitas hati fokal seprti metatastasis, abses hati, atau kelainan vaskular. Bisa menemukan tanda-tanda obstruksi bilier (dilatasi duktus biliarus) dan penyebab ikterus (batu empedu, kanker pankreas). Bisa juga tidak nampak kelainan. USG sangat bermanfaat untuk pemeriksan massa di hati dan tumor yang berasal dari ginjal dan organ pelvis (ovarium, uterus). Kurang bermanfaat bagi untuk menentukan sifat massa yang berasal dari saluran pencernaan atau pankreas. USG biasanya tidak terlalu sensitif pada pasien penyakit hati kronis yang memiliki berat badan berlebih atau kegemukan. - ERCP : jika ada tanda-tanda obstruksi blilier, ERCP tetap merupakan tes definitif untuk menentukan apakah obstruksi terjadi intraluminal (batu empedu pada duktus biliaris komunis (CBD) atau ekstraluminal (struktur maligna dari karsinoma pankreas). Pemeriksaan ini juga bisa mengurangi derajat obstruksi. - Biopsi hati : histologi hati tetap merupakan pemeriksaan definitif untuk ikterus hepatosellular dan beberapa kasus ikterus kolestatik (sirosis biliaris proimer, kolestasis intrahepatik akibat obat-obatan (drug induced). Terdapat berbagai indikasi absolut untuk pemeriksaan ini. Derajat ikterus sebenarnya tidak terlalu penting. Yang lebih penting adalah mengenali tanda tanda gagal hati dan menentukan penyakit hati kronis.
  • 6. Pencegahan Penyakit Hati Penyakit hati atau liver yang umumnya diketahui oleh masyarakat umum sebagai penyaki kuning atau hepatitis. Karena penyakit hepatitis ini menyerang fungsi organ hati. Namun, tak semua jenis penyakit dicegah atau diobati, karena bergantung pada tingkat keparahan dan lamanya penyakit yang dialami, misalnya hepatitis A dan hepatitis B masih dapat dicegah dengan vaksinasi yang awalnya diberikan kepada bayi setelah berusia 2 atau 3 bulan setelah kelahiran dengan rentang waktu pemberian vaksin secara berkala sesuai petunjuk dari dokter. Namun masih ada cara lainnya untuk mencegah atau mengurangi risiko dari penyakit infeksi hati, antara lain : 1. Membiasakan diri dan keluarga untuk menjaga kebersihan minimal dilingkungan dalam rumah dan sekitra luar rumah. 2. Membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan atau usai buang air. 3. Menghindari penggunaan obat-obat terlarang seperti penggunaan jarum suntik bersama. 4. Melakukan hubungan seksual yang aman 5. Menjaga kebersihan diri misalnya dengan menggunting kuku 6. Menghindari penggunaan alat bersama dengan penderita yang teridentifikasi penyakit ini misalnya sisir, alat cukur, sabun dsb 7. Mengurangi pemakaian produk yang berbahan kimia baik dalam bentuk obat, makanan dll 8. Lakukan diet sehat dan tetap menjaga keseimbangan dan kelengkapan akan kebutuhan gizi dan nutrisi yang lengkap untuk tubuh 9. Konsultasi atau melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, dan pada bayi lakukan pemeriksaan kesehatan dan pemberian vaksin hepatitis sejak awal secara berkala sesuai dengan petunjuk dokter. Dengan mencoba mencegah, menerapkan pola hidup yang sehat dengan berbagai cara yang dinilai aman dan memberi manfaat yang positif bagi tubuh dan menjaga kesehatan dengan minum air putih sebanyak-banyak, mengkonsumsi suplemen dari bahan-bahan alami terbaik, hindari rokok dan minum alkohol merupakan cara terbaik sebagi salah satu upaya pencegahan dan mengurangi risiko dari penyakit berbahaya ini. Penyakit-penyakit hati jika tidak ditangani dnegan segera akan menyebabkan timbulnya penyakit yang semakin memperparah keadaan fungsi dan menurunkan kinerja organ hati. Diketahui penyakit-penyakit hati yang berbahaya dapat menyebabkan kematian.
  • 7. Faktor Risiko dan Penyebab Penyakit Hati Penyakit hati atau yang biasa disebut oleh masyarakat pada umumnya sebagai sakit kuning, namun sakit hati dalam bahasa medis disebut hepatitis. Ada 5 jenis hepatitis yang diketahui yakni hepatitis A, B, C, D dan E. Penyakit hepatitis ini menyerang organ hati. Kebanyakan penderita penyakit hati atau liver/hepatitis ini adalah mereka yang memiliki tingkat ekonomi yang rendah, bermukim pada daerah yang kurang layak dijadikan tempat tinggal, lingkungan sekitar yang kurang bersih, dan kurangnya pengetahun tentang bahaya penyakit hati atau hepatitis ini. Namun, tak menutup kemungkinan mereka yang tergolong ekonomi menengah keatas tidak memiliki risiko yang sama. Risiko penyakit hati yang kebanyakan disebabkan oleh salah satu virus hepatitis yang terus berkembang dapat menyerang siapa saja dan kapan saja. Bahaya penyakit hati yang disebabkan karena adanya virus, bakteri, kuman dan parasit yang berasal dari berbagai sumber yang terkadang tidak kita sadari, bahkan mungkin terabaikan seperti pada obat-obatan kimia, makanan, minuman bahkan yang bersumber dari tubuh kita sendiri karena kebiasaan buruk, kurang gizi, dan penyebab lainnya yang mendukung suatu penyakit mudah datang dan menyerang tubuh kita. Penyakit hati ini harus segera diatasi sebelum mewabah atau virus penyebab penyakit ini semakin berkembang, karena tingkat penyebaran atau penularan penyakit ini disinyalir 100 kali lebih kuat daripada virus HIV yang menular. Macam-Macam Penyakit Pada Hati Penyakit liver dapat diartikan juga sebagai penyakit hati dalam arti yang luas karena pada dasarnya penyakit hati merupakan gangguan fungsi hati sehingga menyebabkan hati gagal atau tidak dapat bekeraja secara optimal sesuai dengan fungsi kerjanya. Umumya sekitar 75% atau 3/4 dari jaringan hati akan terpengaruh sebelum terjadiny penurunan fungsi hati.
  • 8. Sirosis hati yang merupakan salah satu penyakit pada organ hati Jenis penyakit hati sangat beragam tergantung dari penyebabnya. Berikut ini ada beberapa faktor penyebab umum dari penyakit hati : 1. Penyakit hati karena infeksi, jenis penyakit ini terjadi karena adanya penularan virus hepatitis yang dapat bersumber dari bahan makanan dan minuman yang telah terkontaminasi, jarum suntik, aktivitas seksual yang tidak sehat dll. 2. Penyakit hati karena toksin/racun dapat terjadi karena konsumsi obat-obatan, alkohol yang ersifat toksik pada hati. terlalu banyak mengkonsumsi obat akan menimbulkan penimbunan obat dalam hati sehingga beresiko pada kesehatan hati. 3. Gentik atau keturunan, penyakit hati juga dapat terjadi karena faktor keturunan seperti pada beberapa kasus penyakit hati hemochromatosis. 4. Penyait hati karena gangguan kekebalan atau sistem imun tubuh seperti pada kasus hepatitis autoimun dimana gangguan pada sistem kekebalan melakukan perlawanan terhadap jaringan tubuh sendiri terutama pada sel-sel hati sehingga menimbulkan peradangan pada hati.
  • 9. 3. PENYAKIT KULIT Penyakit kulit sangat rentan dan sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Memang kebanyakan penyakit kulit tidak berupa jahat, tetapi memiliki dampak yang menjengkelkan. Beberapa contoh dari penyakit kulit, misalnya panu, kudis, jerawat, dan masih banyak lagi Macam-macam Penyakit Kulit yang ada pada era saat ini. Lapisan kulit pada tubuh, memiliki ukuran yang sama dan kecuali telapak tangan, telapak kaki, dan bibir, memiliki ketebalan beda dari lapisan kulit lainnya. Penyakit kulit banyak ditemukan timbulnya dari kesalahan penderita sendiri, misalanya kesehatan kurang baik, tidak memperhatikan kulit dan kesehatan. Sehingga setelah mendapatkan penyakit yang tidak di inginkan baru si penderita sadar akan apa yang dia lakukan. Dari sekian banyak penyakit kulit, mungkin tidak bisa saya sebutkan pada artikel ini, tetapi ada beberapa bagian dan macam yang bisa saya berikan berikut ini. Macam-Macam Penyakit Kulit 1. Panu Penyakit umum yang sangat dikenal dan banyak ditemukan ditemukan di masyarat ini, mempunyai dampak pada kulit yang lumyan gatal. Jamur adalah penyebab utama dari panu. Dan tentunya jamur tersebut munculnya dari kurangnya perhatian kesehatan terhadap tubuh,
  • 10. sehingga saat makan, makanan yang mengandung protein tinggi sering memunculkan dan bertambah banyaknya panu di badan. Panu, pada kulit pertama akan muncul bercak putih- putih dan berkelanjutan akan menyebar berbentuk pulau-pulau pada badan. Hal ini sunggu memalukan jika dilihat oleh teman, pacar, atau orang yang sepesial bagi anda. Tapi, mau diakata apalagi, inilah penyakit yang ada saat ini di badan anda. Jika keringat becucuran, maka saat itulah muncul gatal-gatal pada kulit terkena panu. Panu, bisa dihilangkan dengan obat-obat kimia atau jika anda lebih suka alami, banyak juga bahan-bahan dijadikan obat untuk menghilangka panu. Solusi untuk menghilangkan panu dengan obat alami adalah sebagai berikut: “ Ambil lenguas muda lalu tumbuk dan haluskan, kemudian diusapkan pada tubuh yang terkena panu. Dan bisa juga digosok-gosokkan langsung menggosok- gosokkan lengkuas muda pada permukaan daerah yang terkena panu ”. 2. Kudis Tungau yang belapak kaki adalah menyebabkan kudis ini muncul. Gerakan dari tunggau yang dikenal Sarcoptes scabiei ini menyebabkan gatal yang luar biasa pada kulit yang terkena kudis. Anak kecil sangat mudah sekali terkena kudis, ini dikarenakan sistem imun pada anak belum terlalu kuat. Kudis sendiri biasanya ditemukan pada selah-selah jari tangan, pergelangan tangan, dan pinggang batas celana. Rasa gatal pada kulit, sering muncul dan gatal pada saat malam hari. Dan penuluran kudis biasanya dari kontak langsung dan tidak lansung, misalnya dari pakaian, handuk, atau benda yang bersifat kontak langsung. Kudis dapat diobati dari dengan salep atau obat herlbal. Jika anda sudah sembuh dari kudis, maka sebaiknya untuk mewaspadai dan mencegah infeksi tersebut datang lagi. Kesehatan dan kebersihan lingkungan anda haurslah dijaga sebaik mungkin. 3. Eksim Badan yang meradang dan iritasi adalah bentuk dari ciri-ciri eksim. Eksim sama seperti penyait lainnya yaitu gatal-gatal. Eksim bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya setelah memegang sabun ternyata tangan terasa gatal. Gejala yang timbul pada kulit bervariasi, ada yang terasa gatal ringan dan ada juga yang merasaan panas. Jika penderita terasa kulitnya semakin gatal dan tingkat kestersan terhadap gatal tersebut akan menghasilkan penyakit eksim semakin buruk. Ada beberapa cara bisa dilakukan sebagai
  • 11. bahan pengobatan. Misalnya salap dan krim yang mengandung kortikosteroid seperti hydrokortison bisa mengurangi proses inflamasi atau keradangan. 4. Jerawat Pada umumnya jerawat pernah muncul disetiap individu, karena jerawat sangat mudah sekali muncul pada permukaan kotor dan berminyak. Tapi, bagi remaja saat masa pubernya. Jangan terlalu heran dan kuwatir, karena jerawat yang muncul pada wajah kalian ada dampak dari stresnya sistem pertumbuhan anda sehingga muncul jerawat. Jerawat sangat suka pada wajah memiliki kulit yang berminyak banyak. Apalagi wajah tersebut berminyak dan kotor, pasti para jamur sangat sedang dan berkembang biak di wajah anda. Jerawat akan berhenti muncul pada usia sudah lebih dari 25 tahun. Jika masih ada muncul, maka jerawat tersebut tidak sebanyak waktu usia sebelum 25 tahun. Jerwat terbagi dari 3 macam, yaitu: o Jerawat Biasa Jerwat biasa sangat mudah untuk ditemukan, karena disetiap wajah dan tempat-tempat yang berminyak sering muncul jerwat biasa. Jerawat biasa berbentuk kemerah-merahan kecil dan pemicu utamanya adalah kelebihan minyak pada kulit. Dan jerawat inipun sering dipengaruhi oleh sifat dari penderita, misalnya stres menghadapi suatu masalah, faktor hormonal dan udara dan membuat minyak yang mestinya keluar dari pori-pori sehingga sumbat menjadi jerawat biasa. o Jerawat Batu Jerawat batu sangat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Karena dari bentuk berukuran besar maka inilah membuat faktor dari malunya seseorang. Beberapa faktor yang membuat jerawat batu muncul adalah kelenjar minyak yang terlalu aktif dan cendrung membanjiri pori-pori kulit, pertumbuhan sel-sel kulit yang terlalu lambat dari bawah normal. Sehingga akan mengakibatkan sel kulit tidak bergenerasi secepat orang yang mempunyai kulit normal, dan trakhir kulit terlalu sensitif, sehingga jika ada sesuatu yang terlalu tidak baik pada kulit akan memunculkan jerwat. o Komedo Jerawat ini banyak sekali ditemukan di hidung. Komedo disebabkan oleh banyaknya kelenjar minyak pada kulit yang berlebihan, sehingga menumpuk dan mengeluarkan putih-putih dari kumpulan minyak yang mati.
  • 12. Beberapa Macam Penyakit Kulit di atas, memang rentan dan mudah sekali kita temukan di kalangan masyarakat. Dan dari hal di atas, penyakit kulit umumnya terjadi disebabkan oleh kurangnya perilaku kesehatan yang baik dan tidak memperhatikan lingkungan. Untuk itu dari sekarang cobalah lebih memperhatikan gaya hidup yang sehat. 4. PENYAKIT PANKREAS 1. Pankreatitis Pankreatitis (inflamasi pankreas) merupakan penyakit yang serius pada pankreas dengan intensitas yang dapat berkisar mulai dari kelainan yang relatif ringan dan sembuh sendiri hingga penyakit yang berjalan dengan cepat dan fatal yang tidak bereaksi terhadap berbagai pengobatan. (Brunner & Suddart, 2001; 1338). Pankreatitis adalah kondisi inflamasi yang menimbulkan nyeri dimana enzim pankreas diaktifasi secara prematur mengakibatkan autodigestif dari pankreas. (Doengoes, 2000;558) Pankreatitis akut adalah inflamasi pankreas yang biasanya terjadi akibat alkoholisme dan penyakit saluran empedu seperti kolelitiasis dan kolesistisis. (Sandra M. Nettina, 2001). a. Pemeriksaan Penunjang 1. Scan-CT : menentukan luasnya edema dan nekrosis 2. Ultrasound abdomen: dapat digunakan untuk mengidentifikasi inflamasi pankreas, abses, pseudositis, karsinoma dan obstruksi traktus bilier. 3. Endoskopi : penggambaran duktus pankreas berguna untuk diagnosa fistula, penyakit obstruksi bilier dan striktur/anomali duktus pankreas. Catatan : prosedur ini dikontra indikasikan pada fase akut. 4. Aspirasi jarum penunjuk CT : dilakukan untuk menentukan adanya infeksi. 5. Foto abdomen : dapat menunjukkan dilatasi lubang usus besar berbatasan dengan pankreas atau faktor pencetus intra abdomen yang lain, adanya udara bebas intra peritoneal disebabkan oleh perforasi atau pembekuan abses, kalsifikasi pankreas. 6. Pemeriksaan seri GI atas : sering menunjukkan bukti pembesaran pankreas/inflamasi. 7. Amilase serum : meningkat karena obstruksi aliran normal enzim pankreas (kadar normal tidak menyingkirkan penyakit). 8. Amilase urine : meningkat dalam 2-3 hari setelah serangan. 9. Lipase serum : biasanya meningkat bersama amilase, tetapi tetap tinggi lebih lama.
  • 13. 10. Bilirubin serum : terjadi pengikatan umum (mungkin disebabkan oleh penyakit hati alkoholik atau penekanan duktus koledokus). 11. Fosfatase Alkaline : biasanya meningkat bila pankreatitis disertai oleh penyakit bilier. 12. Albumin dan protein serum dapat meningkat (meningkatkan permeabilitas kapiler dan transudasi cairan kearea ekstrasel). 13. Kalsium serum : hipokalsemi dapat terlihat dalam 2-3 hari setelah timbul penyakit (biasanya menunjukkan nekrosis lemak dan dapat disertai nekrosis pankreas). 14. Kalium : hipokalemia dapat terjadi karena kehilangan dari gaster; hiperkalemia dapat terjadi sekunder terhadap nekrosis jaringan, asidosis, insufisiensi ginjal. 15. Trigliserida : kadar dapat melebihi 1700 mg/dl dan mungkin agen penyebab pankreatitis akut. 16. LDH/AST (SGOT) : mungkin meningkat lebih dari 15x normal karena gangguan bilier dalam hati. 17. Darah lengkap : SDM 10.000-25.000 terjadi pada 80% pasien. Hb mungkin menurun karena perdarahan. Ht biasanya meningkat (hemokonsentrasi) sehubungan dengan muntah atau dari efusi cairan kedalam pankreas atau area retroperitoneal. 18. Glukosa serum : meningkat sementara umum terjadi khususnya selama serangan awal atau akut. Hiperglikemi lanjut menunjukkan adanya kerusakan sel beta dan nekrosis pankreas dan tanda aprognosis buruk. Urine analisa; amilase, mioglobin, hematuria dan proteinuria mungkin ada (kerusakan glomerolus). 19. Feses : peningkatan kandungan lemak (seatoreal) menunjukkan gagal pencernaan lemak dan protein (Dongoes, 2000). b. Penatalaksanaan Medis Tidak ada terapi yang diketahui dapat menghentikan siklus aktivasi enzim pankreas dengan inflamasi dan nekrosis kelenjar. Tetapi definitif ditujukan pada penyebab gangguan. Prioritas keperawatan dan medis untuk penatalaksanaan pendukung dari pankreatitis akut termasuk sebagai berikut: - Penggantian Cairan Dan Elektrolit - Pengistirahatan Pancreas - Penatalaksanaan nyeri
  • 14. - Analgesik diberikan untuk kenyamanan pasien maupun untuk mengurangi rangsangan saraf yang diinduksi stress atau sekresi lambung dan pankreas. Meferidan (dimerol) digunakan menggantikan morfin karena morfin dapat menginduksi spasme sfingter oddi (Sabiston, 1994). - Pencegahan komplikasi - Karena sebab utama kematian adalah sepsis maka antibiotika diberikan. Antasid biasanya diberikan untuk mengurangi pengeluaran asam lambung dan duodenum dan resiko perdarahan sekunder terhadap gastritis atau duodenitis (Sabiston, 1994). - Diet - Tinggi kalori tinggi protein rendah lemak (Barabara C. long, 1996). - Pemberian enzim pankreas : pankreatin (viakose), pankrelipase (cotozym), pankrease (Barbara C. long, 1996). - Fiberoscopy dengan kanulisasi dan spingterotomi oddi (Barbara C. long,1996). - Intervensi bedah c. Diagnosa Diagnosis ditegakkan berdasarkan nyeri perutnya yang khas, terutama pada orang yang menderita penyakit batu empedu atau pada alkoholik. Pada pemeriksaan fisik, otot dinding perut tampak kaku. Pada pemeriksan dengan stetoskop, suara pergerakan usus terdengar berkurang. Kadar enzim yang dihasilkan oleh pankreas (amilase dan lipase) biasanya meningkat pada hari pertama namun segera kembali normal pada hari ke3 dan ke7. Kadang-kadang, kadar enzim ini tidak meningkat karena begitu banyaknya bagian pankreas yang dirusak sehingga hanya sedikit yang tertinggal dan menghasilkan enzim. Penderita pankreatitis akut berat memiliki jumlah sel darah merah yang lebih kecil dari normal, karena adanya perdarahan ke dalam pankreas dan perut. Pemeriksaan foto rontgen perut standar bisa memperlihatkan pelebaran usus atau memperlihatkan satu atau lebih batu empedu. Pemeriksaan USG bisa menunjukkan adanya batu empedu di kandung empedu dan kadang-kadang dalam saluran empedu, selain itu USG juga bisa menemukan adanya pembengkakan pankreas. Skening dengan tomografi bisa menunjukkan perubahan ukuran dari pankreas dan digunakan pada kasus-kasus yang berat dan kasus-kasus dengan komplikasi (misalnya penurunan tekanan darah yang hebat). Gambaran yang sangat jelas pada tomografi, membantu dokter dalam menegakkan diagnosis yang tepat.
  • 15. Pada pankreatitis akut yang berat, skening tomografi (CT scan) membantu menentukan ramalan penyakitnya (prognosis). Bila pankreas tampak hanya membengkak ringan, prognosisnya bagus. Bila tampak kerusakan pada sebagian besar pankreas, maka prognosisnya tidak begitu baik. Endoskopi kolangiopankreatografi rertograd (tehnik sinar X yang menunjukan struktur dari saluran empedu dan saluran pankreas) biasanya dilakukan hanya jika penyebabnya adalah batu empedu pada saluran empedu yang besar. Endoskopi dimasukkan melalui mulut pasien dan masuk ke dalam usus halus lalu menuju ke sfingter Oddi. Kemudian disuntikkan zat warna radioopak ke dalam saluran tersebut. Zat warna ini terlihat pada foto rontgen. Bila pada rontgen tampak batu empedu, bisa dikeluarkan dengan menggunakan endoskop. 2. Tumor Pankreas a. Definisi Ca. pankreas adalah tumor maligna (ganas) yang terdapat pada pankreas. Insidensi. Ditemukan sekitar 3-5% dari semua karsinoma dan mencapai 17% dari seluruh karsinoma di saluran pencernaan. Pada beberapa penelitian di RSU Dr. Hasan Sadikin misalnya didapatkan 0,19 % pasien dengan perbandingan antara pria dan wanita adalah 1,6 : 1, dengan distribusi umur terbanyak 50-59 tahun. b. Etiologi Penyebab pasti belum diketahui, namun beberapa faktor risiko eksogen dan endogen diduga dapat merupakan timbulnya karsinoma pankreas ini. 1. faktor risiko eksogen Beberapa faktor resiko eksogen diantaranya ; kebiasaan makan tinggi lemak dan kolesterol, pecandu alkohol, kebiasaan merokok, kebiasaan minum kopi, dan beberapa zat karsinogenik. 2. Faktor resiko endogen Beberapa faktor risiko endogen yang disebut-sebut, antara lain; genetik, penyakit diabetes melitus, pankreatitis kronik, kalsifikasi pankreas, dan pankreatolitis. c. Klasifikasi Secara histologi karsinoma pankreas diklasifikasikan dalam 5 macam yaitu; adenocarcinoma, squamous cell carcinoma, cystadenocarsinoma, acinar cell carcinoma, dan undifferentiated carcinoma.
  • 16. d. Penunjang Laboratorium Pemeriksaan darah rutin umumnya masih dalam batas normal, hanya LED yang meningkat. Sering memperlihatkan tanda-tanda anemi, dengan penurunan kadar hb dan hematokrit. Selain itu kadar gula darah kadang meningkat. Serum amilase dan lipase mengalami peningkatan. Namun kadar lipase lebih sering meningkat dibandingkan serum amilase. Karsinoma pankreas terutama di kaput sering menyebabkan sumbatan di saluran empedu, karena itu perlu di lakukan pemeriksaan faal hati. Dapat ditemukan kenaikan kadar serum bilirubin terutama bilirubin konjugugasi ( direk), alkali fosfatase, dan kadar kolesterol sedangkan serum transaminase yaitu SGOT dan SGPT sedikit naik. - Pembedahan - Radioterapi - Kemoterapi - Trimodalitas terapi - Paliatif - Prognosis Pada umumnya pasien karsinoma pankreas yang datang berobat sudah berada dalam fase lanjut dan sudah berkomplikasi, sehingga tidak mungkin dilakukan tindakan pembedahan atau tindakan yang lain hidupnya diperkirakan kurang dari 1 tahun. Sedangkan pasien dengan karsinoma pankreas yang bisa dilakukan reseksi atau tindakan pembedahan yang dilanjutkan dengan kemoterapi dan radiasi, pada beberapa pasien memiliki kemungkinan kesembuhan atau masa hidup pasien dapat ditingkatkan kurang lebih 5 0%. 3. Insulinoma Insulinoma merupakan tumor pankreas yang jarang terjadi, dimana tumor ini menghasilkan insulin, suatu hormon yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah. Hanya 10% insulinoma yang bersifat ganas. b. Penyebab Penyebabnya tidak diketahui, tetapi resiko terjadinya insulinoma meningkat pada penderita neoplasia endokrin multipel tipe I. e. Pengobatan Insulinoma diobati melalui pembedahan.
  • 17. 4. Ketosidosis Diabetik a. Pengertian Diabetik Ketoasidosis Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertai gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini terkadang disebut “akselerasi puasa” dan merupakan gangguan metabolisme yang paling serius pada diabetes ketergantungan insulin. b. Etiologi Diabetik Ketoasidosis Ketoasidosis diabetik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu akibat hiperglikemia dan akibat ketosis, yang sering dicetuskan oleh faktor-faktor : - Infeksi - Stress fisik dan emosional; respons hormonal terhadap stress mendorong peningkatan proses katabolik . - Menolak terapi insulin c. Diagnosa Keperawatan Diabetik Ketoasidosis 1. Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik akibat hiperglikemia, pengeluaran cairan berlebihan : diare, muntah; pembatasan intake akibat mual, kacau mental 2. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral, status hipermetabolisme 3. Resiko tinggi terhadap infeksi (sepsis) berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa, penurunan fungsi lekosit, perubahan pada sirkulasi 4. Resiko tinggi terhadap perubahan sensori-perseptual berhubungan dengan ketidkseimbangan glukosa/insulin dan/atau elektrolit 5. Kelelalahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik, insufisiensi insulin, peningkatan kebutuhan energi : status hipermetabolik/infeksi 6. Ketidakberdayaan berhubungan dengan penyakit jangka panjang, ketergantungan pada orang lain 7. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis, dan pengoobatan berhubungan dengan kesalahan menginterpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi
  • 18. d. Rencana Keperawatan 1. Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik akibat hiperglikemia, pengeluaran cairan berlebihan : diare, muntah; pembatasan intake akibat mual. Batasan karakteristik : - Peningkatan urin output - Kelemahan, rasa haus, penurunan BB secara tiba-tiba - Kulit dan membran mukosa kering, turgor kulit jelek - Hipotensi, takikardia, penurunan capillary refill Kriteria Hasil : - TTV dalam batas normal - Pulse perifer dapat teraba - Turgor kulit dan capillary refill baik - Keseimbangan urin output - Kadar elektrolit normal e. Intervensi : 1. Kaji riwayat durasi/intensitas mual, muntah dan berkemih berlebihan Rasional : Membantu memperkirakan pengurangan volume total. Proses infeksi yang menyebabkan demam dan status hipermetabolik meningkatkan pengeluaran cairan insensibel. 2. Monitor vital sign dan perubahan tekanan darah orthostatik Rasional : Hypovolemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikardia. Hipovolemia berlebihan dapat ditunjukkan dengan penurunan TD lebih dari 10 mmHg dari posisi berbaring ke duduk atau berdiri. 3. Monitor perubahan respirasi: kussmaul, bau aceton Rasional : Pelepasan asam karbonat lewat respirasi menghasilkan alkalosis respiratorik terkompensasi pada ketoasidosis. Napas bau aceton disebabkan pemecahan asam keton dan akan hilang bila sudah terkoreks. 4. Observasi kualitas nafas, penggunaan otot asesori dan cyanosis Rasional : Peningkatan beban nafas menunjukkan ketidakmampuan untuk berkompensasi terhadap asidosis 5. Observasi ouput dan kualitas urin. Rasional : Menggambarkan kemampuan kerja ginjal dan keefektifan terapi
  • 19. 6. Timbang BB Rasional : Menunjukkan status cairan dan keadekuatan rehidrasi 7. Pertahankan cairan 2500 ml/hari jika diindikasikan Rasional : Mempertahankan hidrasi dan sirkulasi volume 8. Ciptakan lingkungan yang nyaman, perhatikan perubahan emosional Rasional : Mengurangi peningkatan suhu yang menyebabkan pengurangan cairan, perubahan emosional menunjukkan penurunan perfusi cerebral dan hipoksia 9. Catat hal yang dilaporkan seperti mual, nyeri abdomen, muntah dan distensi lambung Rasional : Kekurangan cairan dan elektrolit mengubah motilitas lambung, sering menimbulkan muntah dan potensial menimbulkan kekurangan cairan & elektrolit 10. Obsevasi adanya perasaan kelelahan yang meningkat, edema, peningkatan BB, nadi tidak teratur dan adanya distensi pada vaskuler 5. Hipoglikemia A. Pengertian Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal rendah. Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL. Pada diabetes, kadar gula darah terlalu tinggi; pada hipoglikemia, kadar gula darah terlalu rendah. Kadar gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami kelainan fungsi. Hypoglikemi adalah konsentrasi glukose darah di bawah 40mg/100ml. Hypoglikemi merupakan keadaan yang serius dan keadaan semakin gawat jika anak semakin muda. Sel otak tidak mampu hidup jika kekurangan glukose. Hypoglikemi dapat terjadi berkaitan dengan banyak penyakit, misalnya pada neonatus dengan ibu diabetes dan mengalami Hyperglikemi in utero, atau sebagai komplikasi cidera dingin. Selama masa menggigil simpanan glikogen tubuh tidak mencukupi, tetapi jika dihangatkan terjadi peningkatan kebutuhan glikogen. Simpanan glikogen menurun dan cadangan tidak dapat memenuhi kebutuhan pada pemanasan (Rosa M Sacharin, 1986). Otak merupakan organ yang sangat peka terhdap kadar gula darah yang rendah karena glukosa merupakan sumber energi otak yang utama. Otak memberikan respon terhadap kadar gula darah yang rendah dan melalui sistem saraf, merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal in akan merangsang hari untuk melepaskan
  • 20. gula agar kadarnya dalam darah tetap terjaga. Jika kadarnya menurun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak. B. Diagnosa Gejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50 mg/dL. Diagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil pemeriksaan kadar gula darah. Penyebabnya bisa ditentukan berdasarkan riwayat kesehatan penderita, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium sederhana. Jika dicurigai suatu hipoglikemia autoimun, maka dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya antibodi terhadap insulin. Untuk mengetahui adanya tumor penghasil insulin, dilakukan pengukuran kadar insulin dalam darah selama berpuasa (kadang sampai 72 jam). Pemeriksaan CT scan, MRI atau USG sebelum pembedahan, dilakukan untuk menentukan lokasi tumor. C. Pengobatan Gejala hipoglikemia akan menghilang dalam beberapa menit setelah penderita mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun minum jus buah, air gula atau segelas susu. Seseorang yang sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita diabetes), hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat timbul dan memberikan sejumlah gula yang konsisten. Baik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti dengan makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama (misalnya roti atau biskuit). Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena untuk mencegah kerusakan otak yang serius. Seseorang yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat sebaiknya selalu membawa glukagon. Glukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan karbohidrat di dalam hati. Glukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya mengembalikan gula darah dalam waktu 5-15 menit. Tumor penghasil insulin harus diangkat melalui pembedahan. Sebelum pembedahan, diberikan obat untuk menghambat pelepasan insulin oleh tumor (misalnya diazoksid). Bukan penderita diabetes yang sering mengalami hipoglikemia dapat menghindari serangan hipoglikemia dengan sering makan dalam porsi kecil