SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
C E R P E N
TUJUAN PEMBELAJARAN KITA HARI INI :
1.A.MAMPU MEMAHAMI PENGERTIAN CERITA PENDEK
B.MAMPU MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK CERPEN
2.A.MAMPU MENJELASKAN TUJUAN CERPEN
B.MAMPU MEMJELASKAN CIRI-CIRI CERPEN
3.MAMPU MENJELASKAN STRUKTUR DAN ASPEK KEBAHASAAN CERITA PENDEK YANG
DIBACA ATAU DENGAR
4.A.MAMPU MENENTUKAN TEMA,ALUR ATAU PLOT CERPEN
B.MAMPU MENENTUKAN TOKOH DAN WATAK TOKOH CERPEN,
TUJUAN PEMBELAJARAN HARI INI
5.A.MAMPU MENENTUKAN LATAR ATAU TEMPAT,WAKTU CERPEN
B.MAMPU MENENTUKAN AMANAT DAN PESAN CERPEN
6.A.mampu Menyusun kerangka cerita pendek berdasarkan pengalaman
B.Mampu Menyusun cerita pendek berdasarka kerangka dengan
memperhatikan tek dan kebahasaan
PENGERTIAN CERPEN
Cerpen adalah sebuah karya sastra pendek
yang bersifat fiktif dan mengisahkan tentang
suatu permasalahan yang dialami oleh tokoh
secara ringkas mulai dari pengenalan sampai
akhir dari permasalahan yang dialami oleh
tokoh.
FUNGSI CERPEN
Fungsi cerpen tergolong menjadi lima jenis, yaitu:
1.Fungsi rekteatif: sebagai penghibur bagi para pembaca.
2.Fungsi estetis: memiliki nilai estetika atau keindahan sehingga
memberi rasa puas dalam hal estetis bagi para pembaca.
3.Fungsi didaktif: memberi pembelajaran atau pendidikan bagi para
pembaca.
4.Fungsi moralitas: memiliki nilai moral sehingga pembaca
mengetahui mana yang baik dan buruk berdasarkan cerita yang
terkandung.
5.Fungsi relegiusitas: memberi pembelajaran relijius yang ada
kaitannya dengan batin atau rohani sehingga dapat dijadikan contoh
bagi pembaca.contohnya solat atau beribadah.
CIRI-CIRI CERPEN
Sebuah cerpen memiliki ciri yang khas diantara yaitu:
1.Bersifat fiktif tidak nyata atau karangan dari penulis.
2.Tersusun tidak lebih dari 10.000 kata.
3.Dapat ( habis ) dibaca dengan sekali duduk.
4.Diksi yang dipakai tidaklah rumit sehingga mudah dipahami.
5.Memiliki alur tunggal atau satu jalan cerita.
6.Biasanya ditulis berdasarkan peristiwa dalam kehidupan.
7.Memiliki pesan moral yang terkandung.
Unsur-unsur pembangun cerpen
Terdapat dua unsur yang terkandung didalamnya yaitu unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik.
1.Unsur Intrinsik
Unsur yang membentuk atau membangun yang ada di dalam cerpen itu sendiri.
Unsur intrinsik intrinsik itu antara lain :
1.Tema: pokok pikiran yang mendasari jalannya cerita pendek.
2.Alur/Plot: urutan peristiwa yang ada di dalam cerpen. Umumnya alur dari
cerpen dimulai dengan perkenalan. konflik, klimaks lalu penyelesaian.
3.Setting: latar atau tempat, waktu dan suasana yang terdapat pada cerpen.
4.Tokoh: pemeran yang diceritakan di dalam cerpen baik pemeran utama maupun
pendukung.
Sambungan
5.Watak: sifat dari pemeran yang ada di dalam cerpen. Watak dibagi menjadi tiga yaitu protagonis
(baik), antagonis (jahat) dan netral.
6.Sudut Pandang: merupakan cara pandang penulis menceritakan isi atau kejadian dalam sebuah
cerpen. Sudut pandang dibagi menjadi dua yaitu :
1.Sudut pandang orang pertama
2.pelaku utama : “Aku” merupakan tokoh utama.
3.pelaku sampingan : “Aku” menceritakan tentang orang lain.
4.Sudut pandang orang ketiga
5.serba tahu : “dia” menjadi tokoh utama.
6.pengamat : “dia” menceritakan orang lain.
7.Amanat: pesan atau pelajaran yang terdapat di dalam cerpen baik tersirat maupun
tersurat.
Sambungan
2.Unsur Ekstrinsik
Yaitu sebuah unsur yang membangun sebuah cerpen dari
luar.Unsur ekstrinsik dari sebuah cerpen dapat berupa latar
belakang yang ada di dalam masyarakat, misalnya keadaan
sosial, budaya, politik, ideologi dan ekonomi masyarakat atau
bahkan legenda yang ada di dalam masyarakat itu
sendiri.Selain itu, terdapat unsur ekstrinsik lainnya yaitu latar
belakang pengarang baik itu berupa riwayat hidup,
pengalaman dan juga gaya penulisan yang digunakan oleh
pengarang.
STRUKTUR CERITA PENDEK
Berikut adalah struktur penyusun cerpen :
1.Abstrak: merupakan sebuah pemaparan awal dari cerita yang akan disampaikan. Abstrak
merupakan pelengkap dari sebuah cerpen. Oleh karena itu, abstrak bisa jadi tidak ada dalam
suatu cerpen.
2.Orientasi: menjelaskan tentang latar baik waktu, tempat maupun suasana yang ada di dalam
sebuah cerpen.
3.Komplikasi: struktur dimana terdapat pemaparan awal sebuah masalah yang dihadapi oleh
tokoh. Biasanya, watak dari tokoh yang diceritakan di cerpen akan dijelaskan pada bagian ini.
4.Evaluasi: masalah yang dipaparkan akan semakin memuncak. Puncak dari masalah tersebut
ditulis dalam bagian evaluasi.
5.Resolusi: merupakan akhir dari permasalahan yang ada di dalam cerpen. Solusi dari
permasalahan yang dialami oleh tokoh tersebut akan dijelaskan.
6.Koda: pesan moral yang ada dalam sebuah cerpen yang disampaikan oleh penulis kepada
pembaca.
CIRI KEBAHASAAN CERPEN
1.Memuat kata sifat yang mendeskripsikan pelaku seperti penampilan fisik
juga kepribadian tokoh yang diceritakan dalam cerpen, seperti sosoknya
tinggi atau perawakannya gagah, rambutnya beruban dan sifat tokoh
lainnya.
2.Memuat kata keterangan untuk mendeskripsikan latar waktu tempat dan
suasana, sebagai contoh misalnya: di pagi hari yang cerah, di kebun bambu
yang rimbun dengan dedaunan dan lain sebagainya.
3.Menggunakan kalimat langsung dan juga tidak langsung untuk penulisan
dalam percakapan di dalam cerpen
4.Bisa menggunakan gaya bahasa yang bersifat konotasi misalnya : pucuk
langit, memanggang bus, bajing loncat dan mulut terminal.
5.Bahasa yang digunakan tidak baku dan tidak formal.
6.Bisa menggunakan gaya bahasa Perbandingan, pertentangan, pertautan
maupun perulangan.
Kata sifat
Kata sifat (adjektiva) adalah kata yang digunakan untuk menyatakan atau
menjelaskan sesuatu, baik itu benda atau manusia. Kata sifat termasuk dalam
frasa adjektival dan disebut juga sebagai kata keadaan.
Penggunaan kata sifat akan membantu kita dalam memahami karakter atau sifat
yang melekat pada sesuatu. Pelajari lebih lanjut tentang penjelasan kata sifat dan
contohnya di bawah ini.
Arti Kata Sifat
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mendefinisikan arti kata sifat yaitu kata
yang menerangkan kata benda yang umumnya dapat bergabung dengan kata
sangat ataupun lebih.
Kata sifat akan membatasi atau memberi sifat pada kata ganti atau kata benda.
Hal yang dijelaskan kata sifat dapat mengenai:Sifat Watak Kuantitas Kualitas
Kecukupan Keadaan Ukuran Jarak Binatang Hal Peristiwa
Jenis kata sifat
1. Kata Sifat Dasar :Pandai,Malas,Cerdas,Rajin,Bingung,Sombong,
2. Kata Sifat untuk Orang
:Cantik,Mani,Tampan,Wangi,Bau,Halus,Lembut,Kasar
3. Kata Sifat Positi :DisiplinJujurBerintegritasHormatSetiaTanggung
jawabBahagia
4. Kata Sifat
Superlatif:Terkenal,Tercantik,Tertampan,Terpintar,Tercepat,Terbagus
6. Kata Sifat Warna :Merah,Kuning,Biru,Ungu,Putih,Hitam,Hijau,Abu,Coklat
7. Kata Sifat Ukuran
:Ringan,Tinggi,Rendah,Panjang,Pendek,Kecil,Besar,Tebal,Luas
8. Kata Sifat untuk Mendeskripsikan Makanan :Pedas,Asam,Asin,Manis
9. Kata Sifat Reduplikasi :Kecil-keci,lBesar-besar,Sepintar-
pintarnya,Rumah-rumahan
10. Kata Sifat Majemuk :Panjang tangan,Rendah hati,Ringan tangan
Kata Keterangan Tempat
Kata Keterangan Tempat
Kata adverbial ini menunjukkan tempat terjadinya kegiatan atau peristiwa.
Contoh : di, ke, dari
Contoh kalimat :
1.Lian berkuliah di kelas A lantai 3.
2.Akhir tahun ini Desi sekeluarga berencana liburan ke Sidney, Australia.
3.Ayah baru saja pulang dari Eropa.
4.Gajah putih merupakan hewan yang berasal dari negara Thailand.
Contoh keterangan waktu
Kata Keterangan Waktu
Kata adverbial ini menunjukkan keterangan waktu saat kegiatan atau
peristiwa itu terjadi.
Contoh : pada… , kemarin, besok, lusa, sekarang, dan lainnya.
Contoh kalimat :
1.Aku harus pergi ke rumah paman sekarang.
2.Ibu berkata tidak bisa tidur semalam.
3.Jadwal kuliah dengan professor akan dilaksanakan besok jam 15.00.
4.Bibi membuat janji rapat dengan karyawannya minggu depan.
Contoh kalimat langsung
1. “Kamu memang anak yang baik.” kata kakek kepada tari
2.Kata Lisa, “saya nanti sore akan ke rumahmu.”
3.Ayah menyuruh, “antarkan surat ini ke kantor pos.”
4.“Ayo masuk ke mobil satu – satu!.” Gertak seorang polisi kepada empat kawanan
maling yang tertangkap basah itu.
5.“Tante, tante dipanggil ibu!” kata lilis, “Di suruh makan.”
6.“Siapa biang keladi dari kasus bom bunuh diri Surabaya?” tanya wartawan kepada
kadispen polri.
Contoh kalimat tidak langsung
1.Ibu berkata kepadaku jika aku memang benar – benar anak yang baik.
2.Dissa mengatakan bahwa dia akan datang ke rumahku untuk main nanti sore.
3.Ayah menyuruh ku untuk mengantar surat ini ke kantor pos.
4.Polisi berhasil menangkap basah empat orang maling dan membawanya dengan
mobil polisi.
5.Wartawan bertanya kepada Kadispen polri tentang siapa saja yang menjadi dalang
di balik bom bunuh diri di Surabaya.
Contoh kalimat perbandingan
1. Dalam lingkaran pertemanan Martha, Jodie adalah yang paling
tidak ramah di antara mereka dan itu membuatku takut untuk
atau bahkan sekadar menyapanya.
2. Gedung kantor wali kota adalah bangunan terbesar yang ada di
kotaku, sementara menara jam adalah bangunan tertinggi di kotaku.
3. Jarak antara rumah Cindy dan rumah Maya seperti jarak antara
sekolah dan pasar.
4. Di antara semua sepupuku, aku adalah gadis terpendek karena
tinggi badanku hanya 150 cm, sementara semua tinggi badan
sepupuku dari 160 cm hingga 180 cm.
Sambungan
5. Hasil penjualan roti bakar malam ini tidak seperti hasil penjualan
roti bakar yang kemarin.
6. Nilai Amanda semester ini lebih meningkat jika dibandingkan
dengan nilainya pada semester kemarin.
7. Kasih sayang seorang ibu bagaikan sang surya yang selalu
menyinari bumi tanpa henti.
8. Pada turnamen kemarin, kecepatan mobil Aji jauh lebih cepat jika
dibandingkan kecepatan mobil Andra. Jelas saja Aji yang keluar
sebagai pemenangnya.
9. Anak kucing lebih sering mengeong dibandingkan kucing dewasa.
Sambungan
10. Makanan yang dibuat ibu rasanya seperti makanan restoran
hotel bintang lima.
11. Udara di Kota Malang lebih dingin jika dibandingkan dengan
udara di Kabupaten Lahat.
12. Kulit Ardi lebih gelap daripada kulit Bobi.
13. Perkataan Budi sangat tajam seperti pisau.
14. Badan Gio lebih gemuk daripada badan Jojo.
15. Harga ayam saat ini lebih mahal daripada bulan lalu.
16.Sekarang wajahku lebih cerah jika dibandingkan sebelum memakai
sabun wajah.
Contoh kalimat pertentangan
1.Meskipun ayah dan ibunya tidak setuju, saudara itu tetap teguh dengan sudut
pandangnya.
2.Saudara masih pergi ke rumah sakit, meskipun hujan deras, disertai sambaran petir.
3.Gadis itu memberi Romi hadiah kucing, meskipun dia tahu bahwa Romi tidak suka
kucing.
4.Meskipun kabut sudah tebal di Sumatra, warga masih tidak mau pindah dari daerah itu.
5.Warga masih membuang sampah ke sungai, meski banjir disebabkan oleh sampah di
sungai.
6.Meskipun rumah ini penuh dengan fasilitas mewah, saya tidak merasa senang berada di
rumah.
Sambungan
6.Saya benar-benar ingin datang dan bergabung dengan reunifikasi sekolah, tetapi
sayangnya saya berada di luar kota sehingga saya tidak dapat bergabung dengan
reunifikasi sekolah dan bertemu teman-teman lama.
7.Saya menyambutnya ketika saya bertemu di jalan, tetapi dia berpura-pura tidak
melihat saya dan sepertinya tidak mengenal saya, meskipun dia dan saya berteman
baik ketika saya masih di sekolah dasar.
8.Saya ingin membersihkan rumah dan membersihkan lantai, tetapi saya tidak bisa
karena adik laki-laki bermain di lantai.
Unsur unsur kebahasaan cerpen
a. Ragam Bahasa Sehari-hari atau Bahasa Tidak Resmi
Cerpen merupakan cerita fiksi bukan karangan ilmiah
(nonfiksi) yang harus menggunakan bahasa resmi. Cerpen
mengisahkan kehidupan sehari-hari. Kalimat ujaran langsung
yang digunakan sehari-hari membuat cerpen terasa lebih nyata.
Contoh:
“Coba deh kamu pikir alasan kamu ingin jadi psikolog, penyiar,
novelis, pasti ada alasannya, kan?” potong kak Ruri. “Aku ingin
jadi psikolog karena aku ingin memotivasi orang. Aku ingin jadi
penyiar karena aku menganggap pekerjaan itu asyik. Aku ingin
novelis karena aku suka nulis. Aku ingin jadi guru karena…”
Sambungan
b. Kosakata
Penulis cerpen harus mempunyai banyak perbendaharaan kata. Pilihan kata atau
diksi sangatlah penting karena menjadi tolak ukur kualitas cerpen yang dihasilkan.
Diksi menambah keserasian antara bahasa dan kosakata yang dipakai dengan pokok
isi cerpen yang ingin disampaikan kepada pembaca.Contoh kosakata yang terdapat
dalam cerpen “Aku dan Cita-Citaku”
1.antusias = bergairah; bersemangat.
2.kriteria = ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu
3.motivasi = dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak
sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
4.monoton = selalu sama dengan yang dulu; itu-itu saja; tidak ada ragamnya
5.mantan = bekas pemangku jabatan, (catatan: eks/bekas kekasih)
Sambungan
c. Majas (Gaya Bahasa)
Peristiwa pemakaian kata yang melewati batas-batas maknanya yang lazim atau
menyimpang dari arti harfiahnya. Majas disebut juga bahasa berkias yang dapat
menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu.
Terdapat sekitar enam puluh gaya bahasa, namun Gorys Keraf membaginya
menjadi empat kelompok, yaitu
1.majas perbandingan (metafora, personifikasi, depersonifikasi, alegori, antitesis),
2.majas pertentangan (hiperbola, litotes, ironi, satire, paradoks, klimaks,
antiklimaks),
3.majas pertautan (metonimis, sinekdoke, alusio, eufemisme, ellipsis), dan
4.majas perulangan (aliterasi, asonansi, antanaklasis, anafora, simploke).
Sambungan
1. Majas perbandingan
Majas Perbandingan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan
untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.
Ditinjau dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan dibagi
menjadi:
1.Metafora: majas yang mengandung perbandingan yang tersirat sebagai
pengganti kata atau tingkatan lain. Metafora merupakan majas perbandingan
langsung, tidak menggunakan kata penanda perbandingan; seperti, bagaikan,
laksana. Contoh: Raja siang telah bangun dari peraduannya (matahari).
2.Personifikasi: penginsanan yang meletakkan sifat- sifat manusia/insan kepada
benda yang tidak bernyawa. Contoh: Mobil itu menjerit- jerit di tikungan yang
menanjak
Sambungan
3.Depersonikasi: majas berupa perbandingan manusia dengan hewan atau dengan
benda. Contoh: Dikau langit, daku bumi.; Aku heran melihat Joko mematung.
4.Alegori : majas yang membandingkan suatu hal secara tidak langsung melalui
kiasan atau penggambaran yang berhubungan dalam kesatuan yang utuh. Contoh:
Suami sebagai nahkoda, istri sebagai jurumudi.
5.Antitesis : majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan paduan kata
berlawanan arti. Contoh: Hidup matinya manusia adalah kuasa Tuhan.
6.Ironi adalah kata yang digunakan mempunyai makna bertentangan dengan
maksud sesungguhnya, misalnya mengemukakan ketidaksesuaian antara harapan
dan kenyataan dan ketidaksesuaian antara suasana yang diketengahkan dan
kenyataan yang mendasarinya. Contoh: Merdu sekali suaramu hingga membuatku
terbangun.
Sambungan
3. Majas pertautan
Majas Pertautan adalah ”Kata-kata berkias yang bertautan (berasosiasi) dengan gagasan, ingatan atau kegiatan
panca indra pembicara atau penulisnya”. Terdapat bermacam-macam asosiasi sehingga membentuk bermacam-
macam Majas Pertautan.
1.Eufemisme adalah majas yang menggunakan ungkapan lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang
dirasakan kasar yang dianggap merugikan atau tidak menyenangkan. Contoh: Rupanya anak ibu sudah berubah
akal. (gila)
2.Metonimis adalah majas yang mengemukakan merek dagang atau nama barang untuk melukiskan sesuatu
yang dipergunakan atau dikerjakan sehingga kata itu berasosiasi dengan benda keseluruhan. Contoh: Ayahku ke
Bali naik Rajawali. (Rajawali nama pesawat terbang)
3.Sinekdoke adalah majas yang menyebutkan nama bagian untuk menyebut nama seluruhnya (pars prototo)
dan menyebutkan nama keseluruhan sebagai pengganti nama bagiannya (totum proparte). Contoh: Saya tidak
melihat batang hidungnya Steve hari ini. (pars prototo), Indonesia mengalahkan Malaysia dengan skor 3:0.
(totum preparte).
Sambungan
4. Majas perulangan
Majas peruulangan merupakan ungkapan gaya bahasa yang menegaskan pernyataan
dengan tujuan peningkatan pengaruh dan kesan tertentu terhadap pembaca atau
pendengar.
jenis majas perulangan beserta contohnya!
1.Repetisi adalah majas penegasan yang mengulang melukiskan sesuatu perulangan
kata atau beberapa kata pada beberapa kalimat. Contoh: Hidup adalah perjuangan. Hidup
adalah pengorbanan.
2.Tautologi adalah majas yang mengulang kata beberapa kali dalam sebuah kalimat.
Contoh: Sungguh teganya, teganya, teganya, teganya.
3.Anafora adalah majas penegasan seperti repetisi tetapi biasa digunakan dalam puisi.
Contoh: Memberi tak harus kaya// Memberi tak harus ada// Memberi dengan hati
Sambungan
2. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan
pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau
penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan
pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Yang termasuk Majas
Pertentangan:
1.Litotes adalah majas yang di dalam ungkapannya menyatakan sesuatu
yang positif dengan bentuk yang negatif yang tujuannya untuk merendahkan
hati. Contoh: Datanglah ke gubuk orang tuaku.
2.Hiperbola adalah majas jika orang ingin melukiskan peristiwa atau
keadaan dengan cara berlebih-lebihan. Contoh: Hatiku terbakar, darahku
mendidih mendengar kabar yang kau berikan.
3.Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan yang hanya
kelihatan pada arti kata yang berlawanan, padahalnya maksud
sesungguhnya tidak karena objeknya berlainan. Contoh: Zuqi merasa
kesepian di tengah kota yang ramai.
4.Klimaks adalah majas berupa susunan ungkapan yang semakin lama
semakin menekan dan memuncak. Contoh: Sejak menuai benih,
tumbuh, hingga menuainya, aku sendiri yang mengerjakannnya.
5.Antiklimaks adalah majas yang bertentangan dari klimaks. Pada
antiklimaks makna yang tergantung pada kata-kata diucapkan berturut-
turut makin lama makin melemah tingkatannya. Contoh: Dari pejabat
tinggi, menengah, sampai rendah turut merasakan keprihatinan itu.
CITA-CITAKU INGIN JADI DOKTER
Sejak aku masuk SD,aku sudah mulai bercita-cita
menjadi seorang dokter.Keinginanku didukung oleh kedua
orang tuaku.Di samping itu tempat tinggalku jauh dari
rumah sakit atau puskesmas.Nama desaku Desa Kerta
Sari.Bahkan karena terpencilnya tempat tinggalku sampai-
sampai Pustupun tidak ada.Jarak dari tempat tinggalku ke
Puskesmas 50Km.Bahkan mobilpun jarang kedesaku,dua
kali seminggu datang ke desaku,itulah sebabnya besar
keinginanku untuk menjadi seorang dokter.Begitu juga
supaya dapat membantu saudara-saudaraku yang sakit dan
mengabdi di desaku.
Namun seketika aku berpikir,mungkinkan aku menjadi
seorang dokter.Ayahku hanya seorang petani dan
pengembala kambing.Ayahku punya sawah hanya 50 are
dan kambing 25 ekor.Sedangkan ibuku seorang ibu rumah
tangga.Hidup kamipun pas-pasan,tidak seperti orang lain
hidupnya berkecukupan.Sementara itu juga aku punya
saudara-saudara yang ingin mendapat Pendidikan yang
layak sama seperti aku.
Sambungan
Tak lama kemudian itu semuanya kungggap sebagai ujian
dalam menjalankan cita-citaku.Mekipun kondisiku seperti itu,aku
tetap menjadi seorang dokter untuk mengabdi didesaku,dan
membahagiakan kedua orang tuaku nanti.Disamping itu tidak
kujadikan kendala,karena tidak semua orang yang pas-pasan
hidupnya tidak menjadi seorang dokter.Bahkan orang yang
kayapun tidak mungkin jadi dokter.Sejak itulah aku mulai rajin
belajar,dan tak lupa memohon kepada yang maha kuasa.Karena
dialah yang menentukan segala-galanya,hanya manusia yang
berencana.
DO’AKU MENYERTAIMU
SEKIAN DAN TRIMAKASIH SAMPAI
JUMPA DI LAIN KESEMPATAN

More Related Content

Similar to C E R P E N.pptx bahasa indonesia kelas8

Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 NSS Slide
 
Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 NSS Slide
 
ppt kls 9 bab 3 cerpen.pptx
ppt kls 9 bab 3 cerpen.pptxppt kls 9 bab 3 cerpen.pptx
ppt kls 9 bab 3 cerpen.pptxDiniWinantiPutri
 
KISI-KISI SOAL PH teks pidato persuasif.doc
KISI-KISI SOAL PH teks pidato persuasif.docKISI-KISI SOAL PH teks pidato persuasif.doc
KISI-KISI SOAL PH teks pidato persuasif.docThreeU1
 
bahasa indonesia revisi
bahasa indonesia revisibahasa indonesia revisi
bahasa indonesia revisiranisagita
 
Cerpen dan penokohan
Cerpen dan penokohanCerpen dan penokohan
Cerpen dan penokohanIka Yuanita
 
PPT BAB 3 CERPEN.pptx
PPT BAB 3 CERPEN.pptxPPT BAB 3 CERPEN.pptx
PPT BAB 3 CERPEN.pptxHaniPTara
 
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)suhaini99
 
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)suhaini99
 
PPT KD 4.9 KELAS XI.pptx
PPT KD 4.9 KELAS XI.pptxPPT KD 4.9 KELAS XI.pptx
PPT KD 4.9 KELAS XI.pptxAyuniWidia
 

Similar to C E R P E N.pptx bahasa indonesia kelas8 (20)

Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2
 
Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2
 
ppt kls 9 bab 3 cerpen.pptx
ppt kls 9 bab 3 cerpen.pptxppt kls 9 bab 3 cerpen.pptx
ppt kls 9 bab 3 cerpen.pptx
 
KISI-KISI SOAL PH teks pidato persuasif.doc
KISI-KISI SOAL PH teks pidato persuasif.docKISI-KISI SOAL PH teks pidato persuasif.doc
KISI-KISI SOAL PH teks pidato persuasif.doc
 
materi_cerpen.pptx
materi_cerpen.pptxmateri_cerpen.pptx
materi_cerpen.pptx
 
Paragrafff
ParagrafffParagrafff
Paragrafff
 
Apa itu cerpen
Apa itu cerpenApa itu cerpen
Apa itu cerpen
 
ppt 3.5 4.5 cerpen.pptx
ppt 3.5 4.5 cerpen.pptxppt 3.5 4.5 cerpen.pptx
ppt 3.5 4.5 cerpen.pptx
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
bahasa indonesia revisi
bahasa indonesia revisibahasa indonesia revisi
bahasa indonesia revisi
 
Teks Cerita Pendek
Teks Cerita PendekTeks Cerita Pendek
Teks Cerita Pendek
 
Cerpen dan penokohan
Cerpen dan penokohanCerpen dan penokohan
Cerpen dan penokohan
 
PPT BAB 3 CERPEN.pptx
PPT BAB 3 CERPEN.pptxPPT BAB 3 CERPEN.pptx
PPT BAB 3 CERPEN.pptx
 
Elemen komsas
Elemen komsasElemen komsas
Elemen komsas
 
Tugas 4 tik makalah lisa 2 a
Tugas 4 tik makalah lisa 2 aTugas 4 tik makalah lisa 2 a
Tugas 4 tik makalah lisa 2 a
 
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
 
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
 
PPT KD 4.9 KELAS XI.pptx
PPT KD 4.9 KELAS XI.pptxPPT KD 4.9 KELAS XI.pptx
PPT KD 4.9 KELAS XI.pptx
 
materi_cerpen.pptx
materi_cerpen.pptxmateri_cerpen.pptx
materi_cerpen.pptx
 
Cerita pendek 2
Cerita pendek 2Cerita pendek 2
Cerita pendek 2
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

C E R P E N.pptx bahasa indonesia kelas8

  • 1. C E R P E N TUJUAN PEMBELAJARAN KITA HARI INI : 1.A.MAMPU MEMAHAMI PENGERTIAN CERITA PENDEK B.MAMPU MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK CERPEN 2.A.MAMPU MENJELASKAN TUJUAN CERPEN B.MAMPU MEMJELASKAN CIRI-CIRI CERPEN 3.MAMPU MENJELASKAN STRUKTUR DAN ASPEK KEBAHASAAN CERITA PENDEK YANG DIBACA ATAU DENGAR 4.A.MAMPU MENENTUKAN TEMA,ALUR ATAU PLOT CERPEN B.MAMPU MENENTUKAN TOKOH DAN WATAK TOKOH CERPEN,
  • 2. TUJUAN PEMBELAJARAN HARI INI 5.A.MAMPU MENENTUKAN LATAR ATAU TEMPAT,WAKTU CERPEN B.MAMPU MENENTUKAN AMANAT DAN PESAN CERPEN 6.A.mampu Menyusun kerangka cerita pendek berdasarkan pengalaman B.Mampu Menyusun cerita pendek berdasarka kerangka dengan memperhatikan tek dan kebahasaan
  • 3. PENGERTIAN CERPEN Cerpen adalah sebuah karya sastra pendek yang bersifat fiktif dan mengisahkan tentang suatu permasalahan yang dialami oleh tokoh secara ringkas mulai dari pengenalan sampai akhir dari permasalahan yang dialami oleh tokoh.
  • 4. FUNGSI CERPEN Fungsi cerpen tergolong menjadi lima jenis, yaitu: 1.Fungsi rekteatif: sebagai penghibur bagi para pembaca. 2.Fungsi estetis: memiliki nilai estetika atau keindahan sehingga memberi rasa puas dalam hal estetis bagi para pembaca. 3.Fungsi didaktif: memberi pembelajaran atau pendidikan bagi para pembaca. 4.Fungsi moralitas: memiliki nilai moral sehingga pembaca mengetahui mana yang baik dan buruk berdasarkan cerita yang terkandung. 5.Fungsi relegiusitas: memberi pembelajaran relijius yang ada kaitannya dengan batin atau rohani sehingga dapat dijadikan contoh bagi pembaca.contohnya solat atau beribadah.
  • 5. CIRI-CIRI CERPEN Sebuah cerpen memiliki ciri yang khas diantara yaitu: 1.Bersifat fiktif tidak nyata atau karangan dari penulis. 2.Tersusun tidak lebih dari 10.000 kata. 3.Dapat ( habis ) dibaca dengan sekali duduk. 4.Diksi yang dipakai tidaklah rumit sehingga mudah dipahami. 5.Memiliki alur tunggal atau satu jalan cerita. 6.Biasanya ditulis berdasarkan peristiwa dalam kehidupan. 7.Memiliki pesan moral yang terkandung.
  • 6. Unsur-unsur pembangun cerpen Terdapat dua unsur yang terkandung didalamnya yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. 1.Unsur Intrinsik Unsur yang membentuk atau membangun yang ada di dalam cerpen itu sendiri. Unsur intrinsik intrinsik itu antara lain : 1.Tema: pokok pikiran yang mendasari jalannya cerita pendek. 2.Alur/Plot: urutan peristiwa yang ada di dalam cerpen. Umumnya alur dari cerpen dimulai dengan perkenalan. konflik, klimaks lalu penyelesaian. 3.Setting: latar atau tempat, waktu dan suasana yang terdapat pada cerpen. 4.Tokoh: pemeran yang diceritakan di dalam cerpen baik pemeran utama maupun pendukung.
  • 7. Sambungan 5.Watak: sifat dari pemeran yang ada di dalam cerpen. Watak dibagi menjadi tiga yaitu protagonis (baik), antagonis (jahat) dan netral. 6.Sudut Pandang: merupakan cara pandang penulis menceritakan isi atau kejadian dalam sebuah cerpen. Sudut pandang dibagi menjadi dua yaitu : 1.Sudut pandang orang pertama 2.pelaku utama : “Aku” merupakan tokoh utama. 3.pelaku sampingan : “Aku” menceritakan tentang orang lain. 4.Sudut pandang orang ketiga 5.serba tahu : “dia” menjadi tokoh utama. 6.pengamat : “dia” menceritakan orang lain. 7.Amanat: pesan atau pelajaran yang terdapat di dalam cerpen baik tersirat maupun tersurat.
  • 8. Sambungan 2.Unsur Ekstrinsik Yaitu sebuah unsur yang membangun sebuah cerpen dari luar.Unsur ekstrinsik dari sebuah cerpen dapat berupa latar belakang yang ada di dalam masyarakat, misalnya keadaan sosial, budaya, politik, ideologi dan ekonomi masyarakat atau bahkan legenda yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.Selain itu, terdapat unsur ekstrinsik lainnya yaitu latar belakang pengarang baik itu berupa riwayat hidup, pengalaman dan juga gaya penulisan yang digunakan oleh pengarang.
  • 9. STRUKTUR CERITA PENDEK Berikut adalah struktur penyusun cerpen : 1.Abstrak: merupakan sebuah pemaparan awal dari cerita yang akan disampaikan. Abstrak merupakan pelengkap dari sebuah cerpen. Oleh karena itu, abstrak bisa jadi tidak ada dalam suatu cerpen. 2.Orientasi: menjelaskan tentang latar baik waktu, tempat maupun suasana yang ada di dalam sebuah cerpen. 3.Komplikasi: struktur dimana terdapat pemaparan awal sebuah masalah yang dihadapi oleh tokoh. Biasanya, watak dari tokoh yang diceritakan di cerpen akan dijelaskan pada bagian ini. 4.Evaluasi: masalah yang dipaparkan akan semakin memuncak. Puncak dari masalah tersebut ditulis dalam bagian evaluasi. 5.Resolusi: merupakan akhir dari permasalahan yang ada di dalam cerpen. Solusi dari permasalahan yang dialami oleh tokoh tersebut akan dijelaskan. 6.Koda: pesan moral yang ada dalam sebuah cerpen yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca.
  • 10. CIRI KEBAHASAAN CERPEN 1.Memuat kata sifat yang mendeskripsikan pelaku seperti penampilan fisik juga kepribadian tokoh yang diceritakan dalam cerpen, seperti sosoknya tinggi atau perawakannya gagah, rambutnya beruban dan sifat tokoh lainnya. 2.Memuat kata keterangan untuk mendeskripsikan latar waktu tempat dan suasana, sebagai contoh misalnya: di pagi hari yang cerah, di kebun bambu yang rimbun dengan dedaunan dan lain sebagainya. 3.Menggunakan kalimat langsung dan juga tidak langsung untuk penulisan dalam percakapan di dalam cerpen 4.Bisa menggunakan gaya bahasa yang bersifat konotasi misalnya : pucuk langit, memanggang bus, bajing loncat dan mulut terminal. 5.Bahasa yang digunakan tidak baku dan tidak formal. 6.Bisa menggunakan gaya bahasa Perbandingan, pertentangan, pertautan maupun perulangan.
  • 11. Kata sifat Kata sifat (adjektiva) adalah kata yang digunakan untuk menyatakan atau menjelaskan sesuatu, baik itu benda atau manusia. Kata sifat termasuk dalam frasa adjektival dan disebut juga sebagai kata keadaan. Penggunaan kata sifat akan membantu kita dalam memahami karakter atau sifat yang melekat pada sesuatu. Pelajari lebih lanjut tentang penjelasan kata sifat dan contohnya di bawah ini. Arti Kata Sifat Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mendefinisikan arti kata sifat yaitu kata yang menerangkan kata benda yang umumnya dapat bergabung dengan kata sangat ataupun lebih. Kata sifat akan membatasi atau memberi sifat pada kata ganti atau kata benda. Hal yang dijelaskan kata sifat dapat mengenai:Sifat Watak Kuantitas Kualitas Kecukupan Keadaan Ukuran Jarak Binatang Hal Peristiwa
  • 12. Jenis kata sifat 1. Kata Sifat Dasar :Pandai,Malas,Cerdas,Rajin,Bingung,Sombong, 2. Kata Sifat untuk Orang :Cantik,Mani,Tampan,Wangi,Bau,Halus,Lembut,Kasar 3. Kata Sifat Positi :DisiplinJujurBerintegritasHormatSetiaTanggung jawabBahagia 4. Kata Sifat Superlatif:Terkenal,Tercantik,Tertampan,Terpintar,Tercepat,Terbagus 6. Kata Sifat Warna :Merah,Kuning,Biru,Ungu,Putih,Hitam,Hijau,Abu,Coklat 7. Kata Sifat Ukuran :Ringan,Tinggi,Rendah,Panjang,Pendek,Kecil,Besar,Tebal,Luas 8. Kata Sifat untuk Mendeskripsikan Makanan :Pedas,Asam,Asin,Manis 9. Kata Sifat Reduplikasi :Kecil-keci,lBesar-besar,Sepintar- pintarnya,Rumah-rumahan 10. Kata Sifat Majemuk :Panjang tangan,Rendah hati,Ringan tangan
  • 13. Kata Keterangan Tempat Kata Keterangan Tempat Kata adverbial ini menunjukkan tempat terjadinya kegiatan atau peristiwa. Contoh : di, ke, dari Contoh kalimat : 1.Lian berkuliah di kelas A lantai 3. 2.Akhir tahun ini Desi sekeluarga berencana liburan ke Sidney, Australia. 3.Ayah baru saja pulang dari Eropa. 4.Gajah putih merupakan hewan yang berasal dari negara Thailand.
  • 14. Contoh keterangan waktu Kata Keterangan Waktu Kata adverbial ini menunjukkan keterangan waktu saat kegiatan atau peristiwa itu terjadi. Contoh : pada… , kemarin, besok, lusa, sekarang, dan lainnya. Contoh kalimat : 1.Aku harus pergi ke rumah paman sekarang. 2.Ibu berkata tidak bisa tidur semalam. 3.Jadwal kuliah dengan professor akan dilaksanakan besok jam 15.00. 4.Bibi membuat janji rapat dengan karyawannya minggu depan.
  • 15. Contoh kalimat langsung 1. “Kamu memang anak yang baik.” kata kakek kepada tari 2.Kata Lisa, “saya nanti sore akan ke rumahmu.” 3.Ayah menyuruh, “antarkan surat ini ke kantor pos.” 4.“Ayo masuk ke mobil satu – satu!.” Gertak seorang polisi kepada empat kawanan maling yang tertangkap basah itu. 5.“Tante, tante dipanggil ibu!” kata lilis, “Di suruh makan.” 6.“Siapa biang keladi dari kasus bom bunuh diri Surabaya?” tanya wartawan kepada kadispen polri.
  • 16. Contoh kalimat tidak langsung 1.Ibu berkata kepadaku jika aku memang benar – benar anak yang baik. 2.Dissa mengatakan bahwa dia akan datang ke rumahku untuk main nanti sore. 3.Ayah menyuruh ku untuk mengantar surat ini ke kantor pos. 4.Polisi berhasil menangkap basah empat orang maling dan membawanya dengan mobil polisi. 5.Wartawan bertanya kepada Kadispen polri tentang siapa saja yang menjadi dalang di balik bom bunuh diri di Surabaya.
  • 17. Contoh kalimat perbandingan 1. Dalam lingkaran pertemanan Martha, Jodie adalah yang paling tidak ramah di antara mereka dan itu membuatku takut untuk atau bahkan sekadar menyapanya. 2. Gedung kantor wali kota adalah bangunan terbesar yang ada di kotaku, sementara menara jam adalah bangunan tertinggi di kotaku. 3. Jarak antara rumah Cindy dan rumah Maya seperti jarak antara sekolah dan pasar. 4. Di antara semua sepupuku, aku adalah gadis terpendek karena tinggi badanku hanya 150 cm, sementara semua tinggi badan sepupuku dari 160 cm hingga 180 cm.
  • 18. Sambungan 5. Hasil penjualan roti bakar malam ini tidak seperti hasil penjualan roti bakar yang kemarin. 6. Nilai Amanda semester ini lebih meningkat jika dibandingkan dengan nilainya pada semester kemarin. 7. Kasih sayang seorang ibu bagaikan sang surya yang selalu menyinari bumi tanpa henti. 8. Pada turnamen kemarin, kecepatan mobil Aji jauh lebih cepat jika dibandingkan kecepatan mobil Andra. Jelas saja Aji yang keluar sebagai pemenangnya. 9. Anak kucing lebih sering mengeong dibandingkan kucing dewasa.
  • 19. Sambungan 10. Makanan yang dibuat ibu rasanya seperti makanan restoran hotel bintang lima. 11. Udara di Kota Malang lebih dingin jika dibandingkan dengan udara di Kabupaten Lahat. 12. Kulit Ardi lebih gelap daripada kulit Bobi. 13. Perkataan Budi sangat tajam seperti pisau. 14. Badan Gio lebih gemuk daripada badan Jojo. 15. Harga ayam saat ini lebih mahal daripada bulan lalu. 16.Sekarang wajahku lebih cerah jika dibandingkan sebelum memakai sabun wajah.
  • 20. Contoh kalimat pertentangan 1.Meskipun ayah dan ibunya tidak setuju, saudara itu tetap teguh dengan sudut pandangnya. 2.Saudara masih pergi ke rumah sakit, meskipun hujan deras, disertai sambaran petir. 3.Gadis itu memberi Romi hadiah kucing, meskipun dia tahu bahwa Romi tidak suka kucing. 4.Meskipun kabut sudah tebal di Sumatra, warga masih tidak mau pindah dari daerah itu. 5.Warga masih membuang sampah ke sungai, meski banjir disebabkan oleh sampah di sungai. 6.Meskipun rumah ini penuh dengan fasilitas mewah, saya tidak merasa senang berada di rumah.
  • 21. Sambungan 6.Saya benar-benar ingin datang dan bergabung dengan reunifikasi sekolah, tetapi sayangnya saya berada di luar kota sehingga saya tidak dapat bergabung dengan reunifikasi sekolah dan bertemu teman-teman lama. 7.Saya menyambutnya ketika saya bertemu di jalan, tetapi dia berpura-pura tidak melihat saya dan sepertinya tidak mengenal saya, meskipun dia dan saya berteman baik ketika saya masih di sekolah dasar. 8.Saya ingin membersihkan rumah dan membersihkan lantai, tetapi saya tidak bisa karena adik laki-laki bermain di lantai.
  • 22. Unsur unsur kebahasaan cerpen a. Ragam Bahasa Sehari-hari atau Bahasa Tidak Resmi Cerpen merupakan cerita fiksi bukan karangan ilmiah (nonfiksi) yang harus menggunakan bahasa resmi. Cerpen mengisahkan kehidupan sehari-hari. Kalimat ujaran langsung yang digunakan sehari-hari membuat cerpen terasa lebih nyata. Contoh: “Coba deh kamu pikir alasan kamu ingin jadi psikolog, penyiar, novelis, pasti ada alasannya, kan?” potong kak Ruri. “Aku ingin jadi psikolog karena aku ingin memotivasi orang. Aku ingin jadi penyiar karena aku menganggap pekerjaan itu asyik. Aku ingin novelis karena aku suka nulis. Aku ingin jadi guru karena…”
  • 23. Sambungan b. Kosakata Penulis cerpen harus mempunyai banyak perbendaharaan kata. Pilihan kata atau diksi sangatlah penting karena menjadi tolak ukur kualitas cerpen yang dihasilkan. Diksi menambah keserasian antara bahasa dan kosakata yang dipakai dengan pokok isi cerpen yang ingin disampaikan kepada pembaca.Contoh kosakata yang terdapat dalam cerpen “Aku dan Cita-Citaku” 1.antusias = bergairah; bersemangat. 2.kriteria = ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu 3.motivasi = dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. 4.monoton = selalu sama dengan yang dulu; itu-itu saja; tidak ada ragamnya 5.mantan = bekas pemangku jabatan, (catatan: eks/bekas kekasih)
  • 24. Sambungan c. Majas (Gaya Bahasa) Peristiwa pemakaian kata yang melewati batas-batas maknanya yang lazim atau menyimpang dari arti harfiahnya. Majas disebut juga bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Terdapat sekitar enam puluh gaya bahasa, namun Gorys Keraf membaginya menjadi empat kelompok, yaitu 1.majas perbandingan (metafora, personifikasi, depersonifikasi, alegori, antitesis), 2.majas pertentangan (hiperbola, litotes, ironi, satire, paradoks, klimaks, antiklimaks), 3.majas pertautan (metonimis, sinekdoke, alusio, eufemisme, ellipsis), dan 4.majas perulangan (aliterasi, asonansi, antanaklasis, anafora, simploke).
  • 25. Sambungan 1. Majas perbandingan Majas Perbandingan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Ditinjau dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan dibagi menjadi: 1.Metafora: majas yang mengandung perbandingan yang tersirat sebagai pengganti kata atau tingkatan lain. Metafora merupakan majas perbandingan langsung, tidak menggunakan kata penanda perbandingan; seperti, bagaikan, laksana. Contoh: Raja siang telah bangun dari peraduannya (matahari). 2.Personifikasi: penginsanan yang meletakkan sifat- sifat manusia/insan kepada benda yang tidak bernyawa. Contoh: Mobil itu menjerit- jerit di tikungan yang menanjak
  • 26. Sambungan 3.Depersonikasi: majas berupa perbandingan manusia dengan hewan atau dengan benda. Contoh: Dikau langit, daku bumi.; Aku heran melihat Joko mematung. 4.Alegori : majas yang membandingkan suatu hal secara tidak langsung melalui kiasan atau penggambaran yang berhubungan dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, istri sebagai jurumudi. 5.Antitesis : majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan paduan kata berlawanan arti. Contoh: Hidup matinya manusia adalah kuasa Tuhan. 6.Ironi adalah kata yang digunakan mempunyai makna bertentangan dengan maksud sesungguhnya, misalnya mengemukakan ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan dan ketidaksesuaian antara suasana yang diketengahkan dan kenyataan yang mendasarinya. Contoh: Merdu sekali suaramu hingga membuatku terbangun.
  • 27. Sambungan 3. Majas pertautan Majas Pertautan adalah ”Kata-kata berkias yang bertautan (berasosiasi) dengan gagasan, ingatan atau kegiatan panca indra pembicara atau penulisnya”. Terdapat bermacam-macam asosiasi sehingga membentuk bermacam- macam Majas Pertautan. 1.Eufemisme adalah majas yang menggunakan ungkapan lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar yang dianggap merugikan atau tidak menyenangkan. Contoh: Rupanya anak ibu sudah berubah akal. (gila) 2.Metonimis adalah majas yang mengemukakan merek dagang atau nama barang untuk melukiskan sesuatu yang dipergunakan atau dikerjakan sehingga kata itu berasosiasi dengan benda keseluruhan. Contoh: Ayahku ke Bali naik Rajawali. (Rajawali nama pesawat terbang) 3.Sinekdoke adalah majas yang menyebutkan nama bagian untuk menyebut nama seluruhnya (pars prototo) dan menyebutkan nama keseluruhan sebagai pengganti nama bagiannya (totum proparte). Contoh: Saya tidak melihat batang hidungnya Steve hari ini. (pars prototo), Indonesia mengalahkan Malaysia dengan skor 3:0. (totum preparte).
  • 28. Sambungan 4. Majas perulangan Majas peruulangan merupakan ungkapan gaya bahasa yang menegaskan pernyataan dengan tujuan peningkatan pengaruh dan kesan tertentu terhadap pembaca atau pendengar. jenis majas perulangan beserta contohnya! 1.Repetisi adalah majas penegasan yang mengulang melukiskan sesuatu perulangan kata atau beberapa kata pada beberapa kalimat. Contoh: Hidup adalah perjuangan. Hidup adalah pengorbanan. 2.Tautologi adalah majas yang mengulang kata beberapa kali dalam sebuah kalimat. Contoh: Sungguh teganya, teganya, teganya, teganya. 3.Anafora adalah majas penegasan seperti repetisi tetapi biasa digunakan dalam puisi. Contoh: Memberi tak harus kaya// Memberi tak harus ada// Memberi dengan hati
  • 29. Sambungan 2. Majas Pertentangan Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Yang termasuk Majas Pertentangan: 1.Litotes adalah majas yang di dalam ungkapannya menyatakan sesuatu yang positif dengan bentuk yang negatif yang tujuannya untuk merendahkan hati. Contoh: Datanglah ke gubuk orang tuaku. 2.Hiperbola adalah majas jika orang ingin melukiskan peristiwa atau keadaan dengan cara berlebih-lebihan. Contoh: Hatiku terbakar, darahku mendidih mendengar kabar yang kau berikan.
  • 30. 3.Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan yang hanya kelihatan pada arti kata yang berlawanan, padahalnya maksud sesungguhnya tidak karena objeknya berlainan. Contoh: Zuqi merasa kesepian di tengah kota yang ramai. 4.Klimaks adalah majas berupa susunan ungkapan yang semakin lama semakin menekan dan memuncak. Contoh: Sejak menuai benih, tumbuh, hingga menuainya, aku sendiri yang mengerjakannnya. 5.Antiklimaks adalah majas yang bertentangan dari klimaks. Pada antiklimaks makna yang tergantung pada kata-kata diucapkan berturut- turut makin lama makin melemah tingkatannya. Contoh: Dari pejabat tinggi, menengah, sampai rendah turut merasakan keprihatinan itu.
  • 31. CITA-CITAKU INGIN JADI DOKTER Sejak aku masuk SD,aku sudah mulai bercita-cita menjadi seorang dokter.Keinginanku didukung oleh kedua orang tuaku.Di samping itu tempat tinggalku jauh dari rumah sakit atau puskesmas.Nama desaku Desa Kerta Sari.Bahkan karena terpencilnya tempat tinggalku sampai- sampai Pustupun tidak ada.Jarak dari tempat tinggalku ke Puskesmas 50Km.Bahkan mobilpun jarang kedesaku,dua kali seminggu datang ke desaku,itulah sebabnya besar keinginanku untuk menjadi seorang dokter.Begitu juga supaya dapat membantu saudara-saudaraku yang sakit dan mengabdi di desaku.
  • 32. Namun seketika aku berpikir,mungkinkan aku menjadi seorang dokter.Ayahku hanya seorang petani dan pengembala kambing.Ayahku punya sawah hanya 50 are dan kambing 25 ekor.Sedangkan ibuku seorang ibu rumah tangga.Hidup kamipun pas-pasan,tidak seperti orang lain hidupnya berkecukupan.Sementara itu juga aku punya saudara-saudara yang ingin mendapat Pendidikan yang layak sama seperti aku.
  • 33. Sambungan Tak lama kemudian itu semuanya kungggap sebagai ujian dalam menjalankan cita-citaku.Mekipun kondisiku seperti itu,aku tetap menjadi seorang dokter untuk mengabdi didesaku,dan membahagiakan kedua orang tuaku nanti.Disamping itu tidak kujadikan kendala,karena tidak semua orang yang pas-pasan hidupnya tidak menjadi seorang dokter.Bahkan orang yang kayapun tidak mungkin jadi dokter.Sejak itulah aku mulai rajin belajar,dan tak lupa memohon kepada yang maha kuasa.Karena dialah yang menentukan segala-galanya,hanya manusia yang berencana.
  • 34. DO’AKU MENYERTAIMU SEKIAN DAN TRIMAKASIH SAMPAI JUMPA DI LAIN KESEMPATAN