2. Peserta didik dapat memahami dan menganalasis unsur
intrinsik, ekstrinsik, dan nilai-nilai dalam cerpen serta
menerapkan nilai-nilai dalam cerpen ke dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Sebuah cerpen memiliki unsur pembentuk yang ada di dalam cerpen itu sendiri.
Unsur tersebut dinamakan dengan unsur intrinsik. Terdapat berbagai unsur intrinsik
pembangun cerpen yaitu :
1. TEMA : Tema berbeda dengan judul. Tema adalah persoalan pokok sebuah cerita.
Tema disebut juga ide cerita. Tema dapat berwujud pengamatan pengarang terhadap
berbagai peristiwa dalam kehidupan ini. Kita dapat memahami tema sebuah cerita
jika sudah membaca cerita tersebut secara keseluruhan.
2. TOKOH: Tokoh adalah sosok rekaan yang diciptakan penulis, yang setelahnya akan
diberikan watak dan penempatan. Tokoh-tokoh ini tentunya ada yang diberikan
nama ataupun terjadi secara umum, seperti ayah, ibu, nenek, kakek, dsb. Pada
beberapa cerpen, pemberian nama tokoh menjadi hal yang penting. PENOKOHAN:
Tokoh yang telah diberi watak dan kapan dia akan muncul disebut dengan
penkohan.
3. WATAK : Watak atau sifat diberikan pada tokoh sehingga dapat diklasifikasi
menjadi tiga: tokoh protagonis (baik), tokoh antagonis (jahat), dan tokoh tirtagonis
(penengah). Berdasarkan perubahan wataknya, tokoh terbagi menjadi dua: tokoh
datar dan tokoh bulat. Tokoh datar adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan
watak, dan tokoh bulat adalah kebalikannya.
4. 4. ALUR: Alur adalah urutan peristiwa yang berdasarkan hukum sebab akibat.
Alur tidak hanya mengemukakan apa yang terjadi, akan tetapi menjelaskan
mengapa hal ini terjadi. Kehadiran alur dapat membuat cerita
berkesinambungan. Oleh karena itu, alur biasa disebut juga susunan cerita atau
jalan cerita. terbagi menjadi dua: linier dan kilas balik/alur mundur. Alur liner/
alur maju terjadi jika cerita bersambung ke depan. Cerpen yang isi ceritanya
terdapat bagian mengisahkan masa lalu disebut dengan alur kilas balik/ alur
mundur.
5. LATAR: Latar dalam sebuah cerita menunjuk pada pengertian tempat,
hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwaperistiwa
yang diceritakan. Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu
sebagai berikut.
a. Latar Tempat Latar tempat merujuk pada lokasi terjadinya peristiwa. Unsur
tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama
tertentu.
b. Latar Waktu Latar waktu berhubungan dengan “kapan” terjadinya
peristiwaperistiwa yang diceritakan.
c. Latar Sosial Latar sosial merujuk pada hal-hal yang berhubungan dengan
perilaku kehidupan dosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam
karya fiksi. Latar sosial dapat berupa kebiasaan hidup, istiadat, tradisi,
keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, serta hal-hal lainnya.
5. 6. GAYA BAHASA: Gaya bahasa adalah cara khas penyusunan dan penyampaian
dalam bentuk tulisan dan lisan. Ruang lingkup dalam tulisan meliputi
penggunaan kalimat, pemilihan diksi, penggunaan majas,dan penghematan kata.
Jadi, gaya merupakan seni pengungkapan seorang pengarang terhadap karyanya.
7. SUDUT PANDANG: Sudut pandang atau point of view terbagi menjadi dua: sudut
pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang orang
pertama terbagi menjadi dua: sudut pandang orang pertama sebagai pelaku
utama dan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan. Jika di
dalam cerita, tokoh utama menggunakan kata ganti Aku atau saya atau gue dan
tidak disebutkan nama tokoh lain, sudut pandang ini disebut sudut pandang
orang pertama sebagai pelaku utama. Jika terdapat nama tokoh lain, artinya
cerita menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan.
Sementara itu, sudut pandang orang ketiga artinya di dalam cerita menggunakan
kata ganti orang ketiga atau nama langsung. Jika tokoh dapat mengetahui hal-hal
yang tak kasat mata, seperti perasaan tokoh, sudut pandang yang dijelaskan
berupa sudut pandang orang ketiga serba tahu, jika sebaliknya, artinya sudut
pandang orang ketiga sebagai pelaku sampingan.
8. PESAN/AMANAT: Melalui amanat, pengarang dapat menyampaikan sesuatu,
baik hal yang bersifat positif maupun negatif. Dengan kata lain, amanat adalah
pesan yang ingin disampaikan pengarang berupa pemecahan atau jalan keluar
terhadap persoalan yang ada dalam cerita.
6. unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra,
tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangun cerita sebuah karya.
Berikut di bawah ini adalah nilai – nilai dalam cerpen, antara lain:
1. Nilai moral, merupakan nilai yang berkaitan dengan akhlak / budi
pekerti / kesusilaan ataupun baik buruknya tingkah laku seorang tokoh.
2. Nilai social / kemasyarakatan, merupakan nilai yang berkaitan dengan
norma yang hidup di dalam masyarakat.
3. Nilai religious / keagamaan, merupakan nilai yang berkaitan dengan rasa
ketuhanan.
4. Nilai Pendidikan / edukasi, merupakan nilai yang berkaitan dengan
proses merubah tingkah laku dari tingkah laku yang buruk ke tingkah
laku yang baik.
5. Nilai estetika / keindahan, merupakan nilai yang berkaitan dengan hal -
hal yang hal – hal yang menyenangkan seperti keindahan dalam
kesenian.
7. 6. Nilai etika, merupakan nilai yang berkaitan dengan sopan santun
dalam kehidupan bermasyarakat.
7. Nilai politik, merupakan nilai yang berkaitan dengan
ketatanegaraan maupun kebijakan dalam menjalankan
pemerintahan.
8. Nilai budaya, merupakan nilai yang berkaitan dengan adat
istiadat yang hidup dalam masyarakat.
9. Nilai kemanusiaan, merupakan nilai yang berhubungan dengan
sifat - sifat manusia.