Dokumen tersebut membahas tentang legenda Gunung Kelud di Jawa Timur. Legenda ini menceritakan tentang seorang putri bernama Pusparani yang ditantang untuk menikah dengan pemenang sayembara. Pemenangnya adalah Raden Lembu Sura yang berkepala lembu. Putri mengajukan syarat agar Lembu Sura dapat membuat sumur di puncak Gunung Kelud. Namun akhirnya Lembu Sura ditimbun hidup-hidup di dalam sumur tersebut
5. Siswa dapat mendiskripsikan secara lisan teks cerpen
ondel-ondel.
Siswa dapat menentukan ide-ide pokok yang akan
dikembangkan ke paragraf orientasi,klasifikasi,dan
resolusi.
Siswa dapat membuat teks cerpen.
Siswa dapat menentukan unsur kebahasaan yang
berupa kalimat tunggal dan majemuk.
Siswa dapat menentukan makna kata yang terdapat
dalam teks cerpen.
12. KOMPLIKASI
Komplikasi yaitu tahap pemunculan
masalah. Masalah tidak hanya dialami
oleh tokoh utama namun, tokoh
lainnya juga dapat menciptakan
masalah. Apabila dalam cerita pendek
tidak terdapat masalah, maka masalah
harus diciptakan sendiri.
14. CARA MEMBUAT CERPEN
1. Memilih ide cerita yang paling
menarik.
2. Menentukan garis besar ide.
3. Meringkas garis besar yang telah
ditentukan menjadi cerita pendek.
4. Membaca dan mengevaluasi
cerita pendek
16. Ondel -ondel adalah pertunjukan rakyat yang sudah
berabad -abad yang terdapat di Jakarta dan sekitarnya terutama
Betawi. Ondel -ondel berbentuk boneka besar dengan rangka
anyaman bambu dengan ukuran kurang lebih 2,5 meter tingginya
dan diameternya kurang lebih 80 cm. Rambutnya berasal dari ijuk .
Mukanya berbentuk topeng atau kedok, dengan mata bundar
melotot.
Ondel -ondel digunakan untuk memeriahkan arak-arakan.
Biasanya, ondel -ondel diiringi oleh musik pengiring yang tidak
tetap. Maksudnya, musik yang mengiringi ondel- ondel
bermacam-macam, sesuai dengan budayanya. Musiknya antara lain
musik tanjidor, gendang pencak, bende, kemes, ningnong, dan
rebana ketimpring. Pada saat ini, musik ondel-ondel telah
dimodifikasi dengan musik yang berasal dari negara lain
seperti musik Tanjidor yang dimodifikasi dengan alat
musik klarinet, trompet, dan sebagainya.
17.
18. 1. Untuk melatih kemampuan lisanmu, kamu diminta
mendeskripsi secara lisan apa yang kamu lihat dalam
gambar tersebut. Deskripsi secara terperinci apa yang
kamu lihat dan sampaikan dalam 1-2 paragraf dengan
menggunakan bahasa lisan.
2. Bacalah cerita pendek yang
kamu buat di depan kelas!
3. Berdasarkan deskripsi dalam bahasa lisan yang kamu
buat sesuai dengan gambar diatas, sekarang kamu
diminta menuliskannya. Untuk itu, tulislah ide-ide
pokok yang akan dikembangkan ke paragraf orientasi,
komplikasi/definisi, dan resolusi!
19. Buatlah teks cerita
pendek sebagai
wadah kamu
untuk
berekspresi! Tema
yang disarankan
adalah
“pariwisata”.
20. 1. Kamu diminta mengidentifikasi
struktur teks cerita pendek dari
karangan yang telah kamu buat
berdasarkan gambar itu, yaitu gambar
“Ondel-Ondel”.
2. Berdasarkan karanganmu, pada bagian
ini kamu diminta mengidentifikasi
kalimat sederhana atau kalimat tunggal
dan kalimat majemuk atau kalimat
kompleks.
3. Untuk lebih memahami teks tersebut, kamu
juga diminta mengenali makna kata. Setiap
kata mempunyai maknanya sendiri. Untuk
pengenalan makna kata, kamu dapat
mendeskripsinya sendiri/ mencarinya dalam
kamus.
21. 4. Carilah teks cerita pendek tentang
pariwisata dan cerita legenda di media
massa cetak seperti koran atau majalah!
Identifikasilah apakah teks yang kamu
temukan itu betul-betul merupakan
cerita pendek! Kamu juga boleh mencari
teks cerita pendek di internet. Perlu
kamu ingat lagi bahwa teks cerita
pendek mempunyai tata organisasi
khusus, yaitu orientasi, komplikasi, dan
resolusi. Sebagai perbandingan, kamu
boleh melihat kembali teks yang
dicontohkan itu. Seandainya teks yang
kamu temukan itu bukan teks cerita
pendek, modifikasilah agar menjadi teks
eksposisi yang bagus!
22. ORIENTASI :
Kringgg...Kringg...Kringg... Bel berbunyi
kencang. Saatnya aku bangun dan bersiap-siap untuk
berangkat ke kampus. Namaku Dewi. Aku seorang
mahasiswi UI yang berasal dari Grobogan, Salatiga.
Pagi ini, ada jadwal di kampusku. Oleh karena itu,
aku mengaktifkan alarm agar aku tidak bangun
kesiangan.
23. KOMPLIKASI :
Setelah menyiapkan barang, aku langsung berangkat ke
kampus. Saat berhenti di sebuah taman, aku melihat sesosok
patung besar dengan mata melotot dan wajah yang
menyeramkan. Patung tersebut menghampiriku. Karena tidak
pernah melihatnya, aku lari dan ketakutan. Akhirnya, aku
sembunyi di belakang pohon besar. Aku duduk disana. Tanpa
sadar, ternyata disebelahku juga ada sosok tersebut.
RESOLUSI :
Akhirnya, aku lari lagi dan berhenti di suatu area
peristirahatan. Disana, aku disapa dan diajak berbincang
bincang oleh Ilham. Ia adalah temanku sekampus asal Jakarta.
Setelah berbincang dengannya, akhirnya aku tahu bahwa sosok
besar yang menyeramkan tadi adalah ondel-ondel. Ternyata
aku baru sadar bahwa sebagai bangsa Indonesia, aku kurang
mengenal budaya bangsa asli Indonesia.
25. Arca Totok Kerot
Arca totok kerot adalah salah satu wisata alam
di daerah Kediri. Arca ini terletak di Desa Bulusari,
Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Menurut para
warga setempat, arca ini merupakan pintu gerbang
sebelah barat istana Kerajaan Kediri. Namun entahlah,
tak ada seorang pun yang mengetahuinya karena tidak
pernah dilakukan penggalian di sekitar arca.
Konon katanya, arca Totok Kerot adalah
prasasti pada zaman Raja Sri Aji Lodaya, Kerajaan
Pamenang. Dahulu, ada seorang putri cantik dari
Kerajaan Blitar. Sang putri datang ke Pamenang untuk
melamar Joyoboyo yang sangat tersohor
kedigdayaannya. Namun, malang bagi Sang Putri
karena Joyoboyo menolak lamarannya.
26. Akhirnya, terjadilah perang terhebat
antara Sang Putri dan Joyoboyo. Karena kurang
sakti, Sang Putri kalah dan ia mendapat kutukan
dari Joyoboyo. Karena kutukan tersebut,
berubahlah Sang Putri cantik menjadi sebuah
patung wanita raksasa yang berbentuk
Dwarapala. Patung itulah yang kini disebut
dengan arca Totok Kerot. Arca ini, dulunya
terpendam dalam tanah. Namun, pada tahun
1981 terjadi penggalian di sebuah lokasi. Entah
pada tahun berapakah penggalian ulang terjadi,
yang jelas tahun 2005 patung tersebut telah
muncul secara utuh.
27. 1.NO. STRUKTUR
PARAGRAF
KALIMAT
1. Paragraf Pembuka
(Orientasi)
1. Saatnya aku bangun dan bersiap-
siap untuk berangkat ke kampus.
2. Namaku Dewi
3. Aku seorang mahasiswi UI yang
berasal dari Grobogan, Salatiga
2. Paragraf Isi
(Komplikasi/
Definisi)
1. Saat berhenti di sebuah taman,
aku melihat sesosok patung besar
dengan mata melotot dan wajah
yang menyeramkan
2. Patung tersebut menghampiriku
3. Karena tidak pernah melihatnya,
aku lari dan ketakutan.
28. No. STRUKTUR
PARAGRAF KALIMAT
3. Paragraf Penutup
(Resolusi)
1. Akhirnya, aku lari lagi dan
berhenti di suatu area
peristirahatan.
2. Disana, aku disapa dan
diajak berbincang bincang
oleh Ilham
3. Setelah berbincang
dengannya, akhirnya aku
tahu bahwa sosok besar
yang menyeramkan tadi
adalah ondel-ondel.
29. 2.
a. Kalimat Tunggal
1. Bel berbunyi kencang.
2.Namaku Dewi.
3. Aku duduk disana.
b. Kalimat Majemuk
1. Aku seorang mahasiswi UI yang berasal dari Grobogan,
Salatiga, Jawa Tengah.
2. Saat berhenti di sebuah taman, aku melihat sesosok
patung besar dengan mata melotot dan wajah yang
menyeramkan.
3. Disana, aku disapa dan diajak berbincang
bincang oleh Ilham.
30. 3. NO. KATA MAKNA KATA
1. Pinangan Permintaan bagi anak perempuan
untuk dijadikan istri.
2. Candi Bangunan-bangunan kuno berasal
dari batu.
3. Lesung Kayu cekung untuk menumbuk
padi
4. Arca Patung
5. Konon Kata orang; katanya
6. Kutuk Perkataan yang mendatangkan
celaka
7. Takdir Nasib yang ditentukan lebih
dahulu oleh tuhan
8. Raksasa Manusia yang amat besar
9. Takhta Kedudukan
10. Sakti Memiliki kekuatan yang luar biasa
31. 4. Legenda Gunung Kelud
Raja Brawijaya penguasa kerajaan Majapahit, mempunyai
seorang putri yang cantik yaitu Dyah Ayu Pusparani. Putri ini
memang benar-benar ayu sesuai dengan namanya. Banyak raja dan
pangeran yang melamar untuk dijadikan permaisuri. Prabu Brawijaya
bingung memilih calon menantu. Lalu raja mengadakan sayembara
siapa yang bisa merentang busur sakti Kyai Garodayaksa dan
sanggup mengangkat gong Kyai Sekardelima, dialah yang berhak
menikah dengan Putri Pusparani.
Para pelamar menguji kemampuannya namun ternyata tak
satu pun yang sanggup merentang busur apalagi mengangkat gong
yang sangat besar itu. Menjelang akhir sayembara itu datang seorang
pemuda berkepala lembu yaitu Raden Lembu Sura atau Raden
Wimba. Dia mengikuti sayembara itu dan berhasil merentang busur
serta mengangkat gong Kyai Sekardelima. Dengan demikian berarti
Raden Lembu Sura yang berhak menikah dengan Dewi Pusparani.
Melihat kemenangan Lembu Sura, Putri Pusparani langsung
meninggalkan Sitihinggil. Ia sangat sedih karena harus menikah
dengan pemuda yang bekepala lembu.
32. Putri itu lari kepada embannya. Dia tidak mau menikah dengan
manusia berkepala binatang, betapapun saktinya. Emban yang setia itu
mencari akal bagaimana agar putri itu batal menikah dengan Raden Lembu
Sura. Dia akhirnya menemukan jalan keluar.
Putri Pusparani disarankan mengajukan syarat kepada Lembu Sura.
Syaratnya, Raden Lembu Sura harus bisa membuat sumur di puncak
gunung Kelud. Mendengar saran embannya, Dyah Pusparani sangat
gembira. Dia segera menyertai ayahnya untuk menemui Lembu Sura.
"Selamat Raden Wimba. Engkau telah memenangkan sayembara dengan
gemilang."
"Terima kasih putri dan kau akan menjadi istriku."
"Saya tahu itu, namun saya masih mengajukan syarat lagi.”
"Katakanlah Putri, apa syaratmu itu?"
"Buatkan aku sumur di puncak gunung Kelud. Air sumur itu akan kita
pakai mandi berdua setelah selesai upacara perkawinan."
"Baiklah Putri. Demi cintaku padamu, akan kupenuhi permintaanmu itu."
Raden Wimba putra adipati Blambangan itu segera meninggalkan
keraton Majapahit menuju puncak Gunung Kelud. Dengan kesaktiannya,
konon dia mampu mengerahkan makhluk halus untuk membantunya
menggali sumur di puncak Gunung Kelud.
33. Ternyata benar, tak lama kemudian Lembu Sura telah menggali cukup
dalam. Melihat hal itu, Pusparani ketakutan, bagaimana pun kalau Lembu Sura
berhasil menemukan air di sumur itu dia harus menjadi istri Lembu Sura. Prabu
Brawijaya juga kebingungan. Dia bisa memahami perasaan putrinya. Dewi
Pusparani menangis di hadapan ayahnya. Dia memohon ayahandanya bisa
menolongnya.
Akhirnya Prabu Brawijaya menemukan cara. Lembu Sura harus ditimbun
hidup-hidup di dalam sumur itu. Kemudian Prabu Brawijaya menitahkan seluruh
prajurit yang menyertainya untuk menimbun sumur itu dengan batu-batuan
besar. Juga gundukan tanah yang ada di sekitar itu. Sebentar saja sumur tadi telah
rata seperti semula. Lembu Sura tertimbun di dasarnya. Meskipun begitu karena
dia sakti, dia masih sempat mengancam kepada Prabu Brawijaya.
"Prabu Brawijaya, engkau raja yang licik, culas. Meskipun aku telah terpendam di
sumur ini, aku masih bisa membalasmu. Yang terpendam ini ragaku bukan
nyawaku. Ingat-ingatlah, setiap dua windu sekali aku akan merusak tanahmu dan
seluruh yang hidup di kerajaanmu."
Setelah suara itu hilang. Seluruh prajurit yang melihat kejadian itu
ketakutan. Begitu pula Prabu Brawijaya dan putrinya. Kemudian Prabu Brawijaya
memerintahkan untuk membuat tanggul pengaman. Tanggul itu sekarang disebut
Gunung Pegat. Hingga sekarang ini jika Gunung Kelud meletus dianggap sebagai
amukan Lembu Sura untuk membalas dendam atas kelicikan Prabu Brawijaya.