SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, Bogor Indonesia
Temu Teknis Fungsiona! non Peneliti 2000
PERBANDINGAN KANDUNGAN OMEGA-3 DAN
OMEGA-6 DALAM MINYAK MAN LEMURU DENGAN
TEKNIK KROMATOGRAFI
Farihak Wddan
RINGKASAN
Ikan lemuru merupakan bahan makanan yang dikonsumsi oleh manusia juga sumber
protein hewani yang berasal dari lautan . Minyak ikan lemuru didapat dan hasil ekstraksi ikan
lemuru atau limbah industri pengalengan ikan lemuru yang merupakan salah satu sumber
Omega-3. Omega-3 (asam lemak Omega-3) yaitu asam lemak karboksilat yang posisi ikatan
rangkap pertamanya terletak pada atom karbon nomor tiga dan ujung gugus metylnya, sedangkan
Omega-6 posisi ikatan rangkap pertamanya terletak di posisi 6 daii ujung gugus metylnya .
Minyak ikan lemuru mengandung asam lemak Omega-3 (EPA) dan asam lemak Omega-6 (DHA)
yang berfungsi mencegah pengerasan pembuluh darah, mengurangi rangsangan penggumpalan
darah dan dapat meningkatkan daya intelegensia manusia umumnya balita, juga memberikan
nilai tambah minyak ikan lemuru dan nilai ekonomis pada telur Omega-3 . Tujuan penulisan ini
untuk mengetahui kandungan Omega-3 dan Omega-6 pada minyak ikan lemuru dan minyak ikan
lemuru biolife dengan metoda gas kromatografi. Hasil analisis menunjukan kandungan Omega-3
(EPA) pada minyak ikan lemuru A= 14,38%, minyak ikan lemuru B= 10,58% dan minyak ikan
lemuru biolife = 5,07%, minyak ikan lemuru B = 5,62% dan minyak ikan lemuru biolife =
8,99%.
Kata kunci : Omega-3 danomega-6,minyak ikan lemucu, gas kromatogafi.
PENDAHULUAN
Produksi ikan lemuru (sardinlella longiceps) rata-rata mencapai ±15,84
satu-satunya per tahun dan produksi total semua jenis ikan di Indonesia (BANDIE,
1982). Limbah pengalengan ikan lemuru dapat menghasilkan imyak sebesar 3,9%
(CAHYANTO DKK, 1997). Minyak ikan lemuru yang didapatkan dari basil ekstraksi
limbah industri pengalengan ikan lemuru, merupakan salah satu sumber Omega-3
(CAHYANTO DKK, 1997). Hasil limbah ikan lemuru ini dapat diolah pula menjadi
tepung ikan, yang merupakan sumber sumber protein utama dalam penyusunan ransum
ternak, terutama ternak ayam dan babi (KOMPIANG, 1982) penggunaan minyak ikan
lemuru dalam ransum ayam petelur dapat meningkatkan nilai tambah minyak ikan
lemuru, disisi lain meningkatkan nilai ekonomis telur Omega-3 (WINDIASTVTI, 1998) .
Minyak ikan lemuru selain mengandung asam lemak Omega-3 juga mengandung asam
lemak Omega-6 (asam Linoleat W6) yang diperlukan untuk kualitas telur yang baik
yaitu meningkatkan besar telur (ANGGORODI, 1994).
204
Asam lemak Omega-3 (Omega-3) yaitu asam lemak yang posisi ikatan
rangkap pertamanya terletak pada atom karbon nomor tiga dan ujung gugus metylnya.
Sedangkan asam lemak Omega-6 (Omega-6) posisi ikatan rangkap pertamanya berada
pada atom karbon nomor enam di gugus metylnya yang diperlihatkan pada gambar 1.
Rumus molekul asam lemak Omega-3 EPA dan DHA.
Turunan asam lemak Omega-3 yaitu asam eic osapentanoat (EPA) dan asam
dokosaheksanoat (DHA) yang banyak terdapat dalam produk-produk ikan dan minyak
ikan (FARREL, 1993). Fungsi dari EPA dan DHA antara lain: mencegah pengerasan
pembuluh darah, mengurangi Rangsangan penggumpalan darah dan dapat
meningkatkan daya intelegensia manusia pada umumnya balita, serta telah dibuktikan
pula bahwa bayi yang lahir prematur ternyata mengalami difisiensi DHA (SIMopouLus,
1989).
Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui membandingkan kandungan
asam lemak Omega-3 dan asam lemak Omega-6, khususnya EPA dan DHA dalam
minyak ikan lemuru dan minyak ikan lemuru biolife dengan metoda gas kromatografi.
Alat
MATERI DAN METODA
Materi
Contoh minyak ikan lemuru A, minyak ikan lemuru B yang didapat dari
koleksi Laboratorium Ciawi dan minyak ikan lemuru Bio-life yang diperoleh dari
pasaran bebas. Larutan asam sulfat-methanol 15%. kloroform, air deion, air es (es
batu). standard Omega-3 (PUFA-Mix :1) dari Polyunsaturafed Fatty Acid mixture .
Temu Teknis Fungsional non Peneliti 2000
Alat gas kromatografi Hewlet Packard 5890, integrator model 3396 A. kertas
kromatogram. detektor ionisasi nyala, kolom stainless, 10% sp 2330 kromosorb WAW-
DMCS °/200 mesh, panjang 3 meter, diameter dalam 0.2 cm dan diameter luar 0 .4
cm, jarum suntik Hamilton, oven, neraca analitik dan peralatan ekstrak lemak Soxlet .
Kondisi alat
Suhu kolom : gradien (suhu awal 190° C selama 10 menit, kenaikan suhu 100
C/ menit. suhu akhir 230), suhu injektor 210° C, suhu detektor 230° C. Kecepatan alit
gas nitrogen 30 ml/ menit. Kecepatan alir gas oksigen 300 ml/ menit, kecepatan alit
hidrogen 30 ml/ menit. kecepatan kertas integrator 0.5 cm/ menit. attemasi 8, luas area
100.000 dan lebar puncak 0.04.
Cara kerja
Contoh minyak ikan lemuru ditimbang ±0.5 gr kedalam tabung bertutup
teflon. ditambahkan 15 nil larutan sulfat methanol 15% kemudian dikocok dengan alat
shaker sampai tercampur rata. Dimetilasi di oven selama 2 jam pada suhu 100° C,
205
Temu Tekms Fungsional non Penelin 2000
didinginkan dengan air es (es batu) . lalu ditambahkan 15 ml kioroform dan 15 ml air
deion, dikocok sampai tercampur rata. Larutan didiamkan beberapa saat lalu terbentuk
dua lapisan larutan, larutan lapisan atas dan larutan lapisan bawah . Larutan lapisan
bawah disuntikan ke alat gas kromatografi sebanyak 1 pl (AOAC, 1984).
Sebelum menvuntikkan contoh. terlebih dahulu suntikan 1 µl standard
PUFA-Mix-1 ke alat gas kromatografi.
Perhitungan
Kadar asam lemak Omega-3 dan Omega-6 dihitung dalam persen komposisi
(gr/ 100 gr total asam lemak) .
Komposisi contoh =
area contoh
x 100%
total area contoh
Keterangan
Area contoh
	
= area masing-masing komponen contoh .
Total area contoh
	
= jumlah dari area contoh keseluruhan.
AASIL DAN PEMBAHASAN
Kandungan asam lemak Omega-3 dan asam lemak Omega-6 pada minyak
ikan lemuru dengan metoda gas kromatografi diperlihatkan pada tabel 1 . Dimana
kandungan lemak Omega-3 (EPA) pada minyak ikan lemuru A sebesar 14,38%,
minyak kan lemuru B sebesar 10,58% dan minvak ikan lemuru biolife sebesar 17.07%.
Kandungan asam lemak Omega-6 (DHA) pada minyak ikan lemuru B sebesar 5,62%
dan minyak ikan biolife sebesar 8,99%.
Akan tetapi bila dibandingkan kandungan EPA dan DHA pada masing-
masing komponen di minyak ikan lemuru, maka kandungan EPA lebih besar daripada
kandungan DHA, contoh pada minyak ikan lemuru A, EPA = 14,38% > DHA = 5,73%,
juga pada minyak ikan lemuru B, EPA = 10,58% > DHA = 5,62%, begitu pula pada
minyak ikan lemuru biolipe, EPA = 17,07% > DHA = 8,99%.
Minvak ikan lemuru selain mengandung asam lemak Omega-3 dan asam
lemak Omega-6 yang termasuk dalam asam lemak tidak jenuh (Altj), juga mengandung
asam lemak jenuh (Alj), yaitu asam miristat (C14 : o) dan asam palmitat (C16 : o)-
Kandungan total Alj pada minvak minyak lemuru A dan minyak ikan lemuru B vaitu
53,02% dan 53,80% lebih besar dibandingkan dengan kandungan total Altj yaitu
46,96% clan 46,18%. Akan tetapi kandungan total Alj pada minyak ikan lemuru biolife
lebih kecil dari kandungan total Altj yaitu 26,38% < 73,56%. Hal ini mungkin
disebabkan oleh preparasi/ pengambilan lemak ikan yang berbeda.
Jika dilihat dari hasil keseluruhan asam lemak, contoh yang paling lengkap
mengandung asam lemak Omega-3 adalah minyak ikan lemuru biolife dibandingkan
dengan contoh minyak ikan lemuru A dan contoh minyak ikan lemuru B, karena
minyak ikan lemuru biolife mengandung semua unsur yang ada dalam standard
206
Tenw Tekms Fungsional non Peneliti 2000
Omega-3 (PUFA-Mix :1).Hal ini mungkin disebabkan oleh preparasi/ pengambilan
lemak ikan yang berbeda, contoh kromatogram lrdnyak ikan lemuru biolife dapat
dilihat pada gambar 2.
Tabel 1. Perbandingan kandungan asam lemak Omega-3 dan Omega-6 pada
minyak ikan lemuru dengan metoda gas kromatografi (% komposisi
=gram/100 gr total FA).
Keterangan :Alj = asam lemak jenuk Altj = asam lemak tidak jenu ; % omposist =gr
	
gr to asam
') Sumber : 8ldan F. 1999.
CH3-CH2-CH = CH-CH2-CH = CH-CH2-CH = CH-CH2-CH = CH3-
(CH2)3-000H
5,8,11,14,17 - eicosapentanoat acid (C20 : 5n-3)
CH3-CH2-CH = CH-CH2-CH = CH-CH2-CH = CH-CH2-CH = CH-CH2-
CH = CH-(CH2)2-000H
4,7,10,13,16,19 - docosaheksanoid acid (C22 : 6n-3)
Gambar 1 . Rumus molekul asam lemak Omega-3 EPA dan DHA
207
Rumus kimia
asam lemak
Komponen asam lemak Std PUFA
Mix : 1
Minyak ikan
lemuru
biolife
Mnyak 0)
ikan lemutu
A
Minyak *)
ikan lemuru
B
C14 :0 Asamnunstat 7.23 8.66 27.41 2734
C16 : 0 Asam palm" 8.22 17.72 25.61 26.46
C16 : 1 w 7 Asam palmrtoleat w7
14.46 11 .07 13.48 14.99
C18 : 1 w 9 Asam oleat w9 2.15 4.62 - -
C18 : 1 w 7 Asmm olaat w7 34.87 16.95 13 .37 14.99
C 18 : 2 w 6 A- ImolatW6 2.01 5.51 - -
C20 : 1 w 9 Asamiikoamoat w9 18.03 2.93 - -
C 18 : 4 w 3 Asam stwidmat w3
097 3.09 -
C22 : i w 11 AsIm a k t -11 9-34 1 .04 - -
C22 : 1 w 9 A .sam &ukat w9 0.27 0.69 - -
C20 : 5 w 3 Asam eikoaapentanoal w3 (EPA) 1 .43 17.07 14.38 10.58
C22 : 5 w 3 Man dokosapentanoat w3 tr 1 .60 - -
C22 : 6 w 3 Asam dakosapetuanoat w6 (DHA) 0.94 8.99 5 .73 5.62
Total A1j 15.45 2638 53 .02 53 .80
i Total Altj 84.47 73.56 46.96 46.18
208
1
Gambar 2. Kromatogram minyak ikan lemuru biolipe
KESIMPULAN
• Kandungan asam lemak Omega-3 (EPA) dengan metoda gas kromatografi pada
minyak ikan lemuru A sebesar 14,38%, minyak ikan lemuru B sebesar 10,58% dan
minyak ikan lemuru biolpe sebesar 17,07%.
• Kandungan asam lemak Omega-6 (DHA) path minyak ikan lemuru A sebesar
5,73%, minyak ikan lemuru B sebesar 5,62% dan minyak ikan lemuru biolife
sebesar 8,99%.
DAFTAR BACAAN
ANGGORODI, R 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia. Jakarta.
A.O.A.C., 1984. Preparation ofMethyl Esters H2SO4 McOHMethod. 10 Edition, see
26.054. Arlington, Virginia 2220 USA.
BANDIE, M.J. 1982. Status Perikanan Lemuru di jawa Timur. Prosiding Seminar
Perikanan Lemuru . Banyuwangi 18-21 Januari 1982. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perikanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian .
Departemen Pertanian . Jakarta. Hal 37-45.
CAHYANTO, M.N., U. SANToso., ZuPRIzAL., H.E. IRIANTO dan S. SosRODIHARDJO.
1977. Ekstraksi Minyak Mengandung Asam Lemak Omega-3 dari Limbah
Industri Minyak Ran Lemuru dan Penggunaannya dalam Meningkatkan
Kandungan Asam Lemak Omega-3. Laporan Hasil Penelitian. kerjasama
Temu Teknis Fungsional non Penebd 2000
Tenor Teknts FLngsional non Peneliti 2000
Lembaga Penelitian UGM dengan Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian.
FARREL, D.J. 1993 . Manipulating the Composition of the Egg to Improve Human
Health. RPAN Seminar a New Concept in Poultry Feed Technology . Jakarta
16 September.
KoMP Ai G, I.P. 1982. Pendayagunaan Hasil Limbah Perikanan Lemuru untuk
Makanan Ternak dan Ikan. Prosiding Seminar Perikanan Lemuru.
Banyuwangi 18-21 Januari 1982. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perikanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian . Departemen
Pertanian. Jakarta. Hal 117-121 .
SIMoPOULus, A.P. 1989. Summary of the NATO Advanced Research Workshop on
Dietary W-3 and W-6 Fatty Acid.. Biological Effect and Nutritional
Essentially. Nutrition Journal . 119 : 521-528.
WI DIASTuri, E. 1998. Kandungan Omega-3 dan Omega-6 Telur Ayam yang diberi
Ransum Menggunakan Minyak Ikan Lemuru dan Minyak Kelapa Sawit
dengan Tingkat Energi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Hal.
1-2.
Wildan, F. 1999. Analisis asam lemak omega-3 dengan alat Kromatografi gas cairan.
Prowling Lokakarya Fungsional Non Peneliti. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Petermkan.
209

More Related Content

What's hot

7 pelabelan-dan-iklan-pangan
7 pelabelan-dan-iklan-pangan7 pelabelan-dan-iklan-pangan
7 pelabelan-dan-iklan-panganNurlina Arfah
 
Kimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
Kimia Pangan - Bahan Tambahan PanganKimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
Kimia Pangan - Bahan Tambahan PanganRatnawati Sigamma
 
Kalimat Efektif dan Tidak Efektif
Kalimat Efektif dan Tidak EfektifKalimat Efektif dan Tidak Efektif
Kalimat Efektif dan Tidak EfektifIman Trianto
 
Pangan fungsional (2)
Pangan fungsional (2)Pangan fungsional (2)
Pangan fungsional (2)Agnescia Sera
 
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
7. Sistem Pencernaan Ikan.pptAriyandiSyamsir
 
Karakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptx
Karakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptxKarakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptx
Karakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptxVennyAgustin3
 
Presentasi lemak
Presentasi lemakPresentasi lemak
Presentasi lemaksicua050896
 
PERTUMBUHAN IKAN 2.ppt
PERTUMBUHAN IKAN 2.pptPERTUMBUHAN IKAN 2.ppt
PERTUMBUHAN IKAN 2.pptmuhammadsahir5
 
Makna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental Bangsa
Makna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental BangsaMakna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental Bangsa
Makna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental BangsaMirda DC
 
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANANPENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANANPENYULUH PERIKANAN
 
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudafirmanahyuda
 
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanLiswan Suhly
 
TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANAN
TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANANTEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANAN
TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANANPENYULUH PERIKANAN
 
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofiliinmashar
 
Macam macam mutasi & mutasi acak
Macam macam mutasi & mutasi acakMacam macam mutasi & mutasi acak
Macam macam mutasi & mutasi acakLaily Mastika
 

What's hot (20)

7 pelabelan-dan-iklan-pangan
7 pelabelan-dan-iklan-pangan7 pelabelan-dan-iklan-pangan
7 pelabelan-dan-iklan-pangan
 
Kimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
Kimia Pangan - Bahan Tambahan PanganKimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
Kimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
 
Kalimat Efektif dan Tidak Efektif
Kalimat Efektif dan Tidak EfektifKalimat Efektif dan Tidak Efektif
Kalimat Efektif dan Tidak Efektif
 
Pangan fungsional (2)
Pangan fungsional (2)Pangan fungsional (2)
Pangan fungsional (2)
 
PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP IKAN MAS (Cyprinus carpio)
PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP  IKAN MAS (Cyprinus carpio) PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP  IKAN MAS (Cyprinus carpio)
PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP IKAN MAS (Cyprinus carpio)
 
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
 
Karakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptx
Karakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptxKarakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptx
Karakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptx
 
Presentasi lemak
Presentasi lemakPresentasi lemak
Presentasi lemak
 
PERTUMBUHAN IKAN 2.ppt
PERTUMBUHAN IKAN 2.pptPERTUMBUHAN IKAN 2.ppt
PERTUMBUHAN IKAN 2.ppt
 
Makna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental Bangsa
Makna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental BangsaMakna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental Bangsa
Makna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental Bangsa
 
Pembuatan ikan asin
Pembuatan ikan asinPembuatan ikan asin
Pembuatan ikan asin
 
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANANPENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN
 
3. perkembangan ham di dunia
3. perkembangan ham di dunia3. perkembangan ham di dunia
3. perkembangan ham di dunia
 
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
 
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Makalah protein nabati
Makalah protein nabatiMakalah protein nabati
Makalah protein nabati
 
TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANAN
TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANANTEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANAN
TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANAN
 
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
 
Macam macam mutasi & mutasi acak
Macam macam mutasi & mutasi acakMacam macam mutasi & mutasi acak
Macam macam mutasi & mutasi acak
 

Similar to OMEGA-3 DAN OMEGA-6

F98 lmu abstract
F98 lmu abstractF98 lmu abstract
F98 lmu abstractNo Free
 
V15 no3-c-21-almunadi-102-106
V15 no3-c-21-almunadi-102-106V15 no3-c-21-almunadi-102-106
V15 no3-c-21-almunadi-102-106Fhadilla Muhammad
 
Pengaruh asupan makanan undur
Pengaruh asupan makanan undurPengaruh asupan makanan undur
Pengaruh asupan makanan undurNery Azni Ch
 
[Jurnal] Penetapan Komposisi Asam Lemak dalam Minyak Kelapa Sawit (Elaeis gui...
[Jurnal] Penetapan Komposisi Asam Lemak dalam Minyak Kelapa Sawit (Elaeis gui...[Jurnal] Penetapan Komposisi Asam Lemak dalam Minyak Kelapa Sawit (Elaeis gui...
[Jurnal] Penetapan Komposisi Asam Lemak dalam Minyak Kelapa Sawit (Elaeis gui...Muhamad Imam Khairy
 
Pembahasan jurnal analitik 2 dan 3
Pembahasan jurnal analitik 2 dan 3Pembahasan jurnal analitik 2 dan 3
Pembahasan jurnal analitik 2 dan 3Eva Musifa
 
PENGARUH RLC Sargassum crassifolium TERHADAP LEMAK BROILER.pptx
PENGARUH RLC Sargassum crassifolium TERHADAP LEMAK BROILER.pptxPENGARUH RLC Sargassum crassifolium TERHADAP LEMAK BROILER.pptx
PENGARUH RLC Sargassum crassifolium TERHADAP LEMAK BROILER.pptxindahfitrisakinahlim1
 
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdf
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdfLutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdf
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdfLutfiaFalah2
 
uji toksisitas
uji toksisitasuji toksisitas
uji toksisitasNana115852
 
Reaksi metanogenik
Reaksi metanogenikReaksi metanogenik
Reaksi metanogenikGetstar Zsky
 
20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptx
20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptx20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptx
20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptxputinur1
 
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)Sutyawan
 

Similar to OMEGA-3 DAN OMEGA-6 (20)

Oseana xxviii(3)11 16
Oseana xxviii(3)11 16Oseana xxviii(3)11 16
Oseana xxviii(3)11 16
 
F98 lmu abstract
F98 lmu abstractF98 lmu abstract
F98 lmu abstract
 
V15 no3-c-21-almunadi-102-106
V15 no3-c-21-almunadi-102-106V15 no3-c-21-almunadi-102-106
V15 no3-c-21-almunadi-102-106
 
Pengaruh asupan makanan undur
Pengaruh asupan makanan undurPengaruh asupan makanan undur
Pengaruh asupan makanan undur
 
[Jurnal] Penetapan Komposisi Asam Lemak dalam Minyak Kelapa Sawit (Elaeis gui...
[Jurnal] Penetapan Komposisi Asam Lemak dalam Minyak Kelapa Sawit (Elaeis gui...[Jurnal] Penetapan Komposisi Asam Lemak dalam Minyak Kelapa Sawit (Elaeis gui...
[Jurnal] Penetapan Komposisi Asam Lemak dalam Minyak Kelapa Sawit (Elaeis gui...
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Its undergraduate-13327-paper
Its undergraduate-13327-paperIts undergraduate-13327-paper
Its undergraduate-13327-paper
 
9. 082013 57-62
9. 082013 57-629. 082013 57-62
9. 082013 57-62
 
Pembahasan jurnal analitik 2 dan 3
Pembahasan jurnal analitik 2 dan 3Pembahasan jurnal analitik 2 dan 3
Pembahasan jurnal analitik 2 dan 3
 
PENGARUH RLC Sargassum crassifolium TERHADAP LEMAK BROILER.pptx
PENGARUH RLC Sargassum crassifolium TERHADAP LEMAK BROILER.pptxPENGARUH RLC Sargassum crassifolium TERHADAP LEMAK BROILER.pptx
PENGARUH RLC Sargassum crassifolium TERHADAP LEMAK BROILER.pptx
 
artikel ilmiah
artikel ilmiahartikel ilmiah
artikel ilmiah
 
A1 c112031 artikel
A1 c112031 artikelA1 c112031 artikel
A1 c112031 artikel
 
artikel ilmiah
artikel ilmiahartikel ilmiah
artikel ilmiah
 
529 1005-1-sm
529 1005-1-sm529 1005-1-sm
529 1005-1-sm
 
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdf
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdfLutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdf
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdf
 
Ampas tahu
Ampas tahuAmpas tahu
Ampas tahu
 
uji toksisitas
uji toksisitasuji toksisitas
uji toksisitas
 
Reaksi metanogenik
Reaksi metanogenikReaksi metanogenik
Reaksi metanogenik
 
20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptx
20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptx20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptx
20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptx
 
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)
 

More from brawijaya university

0410115 absPENGARUH MINYAK IKAN (Oleum Iecoris Aselli) TERHADAP PROSES BELAJA...
0410115 absPENGARUH MINYAK IKAN (Oleum Iecoris Aselli) TERHADAP PROSES BELAJA...0410115 absPENGARUH MINYAK IKAN (Oleum Iecoris Aselli) TERHADAP PROSES BELAJA...
0410115 absPENGARUH MINYAK IKAN (Oleum Iecoris Aselli) TERHADAP PROSES BELAJA...brawijaya university
 
DIFUSI TEKNOLOGI PRODUKSI KONSENTRAT PROTEIN DARI IKAN GABUS
DIFUSI TEKNOLOGI PRODUKSI KONSENTRAT PROTEIN DARI IKAN GABUSDIFUSI TEKNOLOGI PRODUKSI KONSENTRAT PROTEIN DARI IKAN GABUS
DIFUSI TEKNOLOGI PRODUKSI KONSENTRAT PROTEIN DARI IKAN GABUSbrawijaya university
 
Kadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari Tempe
Kadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari TempeKadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari Tempe
Kadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari Tempebrawijaya university
 
Chapter1 bacterial-isolation-identification-and-storage
Chapter1 bacterial-isolation-identification-and-storageChapter1 bacterial-isolation-identification-and-storage
Chapter1 bacterial-isolation-identification-and-storagebrawijaya university
 
Pipih suptijah kajianefekdayahambat
Pipih suptijah kajianefekdayahambatPipih suptijah kajianefekdayahambat
Pipih suptijah kajianefekdayahambatbrawijaya university
 
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperIts undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperbrawijaya university
 
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...brawijaya university
 
2296 orchidea-chem-eng-pengaruh molar ratio, jumlah katalis & fa pad transest...
2296 orchidea-chem-eng-pengaruh molar ratio, jumlah katalis & fa pad transest...2296 orchidea-chem-eng-pengaruh molar ratio, jumlah katalis & fa pad transest...
2296 orchidea-chem-eng-pengaruh molar ratio, jumlah katalis & fa pad transest...brawijaya university
 

More from brawijaya university (20)

0410115 absPENGARUH MINYAK IKAN (Oleum Iecoris Aselli) TERHADAP PROSES BELAJA...
0410115 absPENGARUH MINYAK IKAN (Oleum Iecoris Aselli) TERHADAP PROSES BELAJA...0410115 absPENGARUH MINYAK IKAN (Oleum Iecoris Aselli) TERHADAP PROSES BELAJA...
0410115 absPENGARUH MINYAK IKAN (Oleum Iecoris Aselli) TERHADAP PROSES BELAJA...
 
DIFUSI TEKNOLOGI PRODUKSI KONSENTRAT PROTEIN DARI IKAN GABUS
DIFUSI TEKNOLOGI PRODUKSI KONSENTRAT PROTEIN DARI IKAN GABUSDIFUSI TEKNOLOGI PRODUKSI KONSENTRAT PROTEIN DARI IKAN GABUS
DIFUSI TEKNOLOGI PRODUKSI KONSENTRAT PROTEIN DARI IKAN GABUS
 
Kadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari Tempe
Kadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari TempeKadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari Tempe
Kadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari Tempe
 
analisis protein
analisis protein analisis protein
analisis protein
 
fermentation journal
fermentation journalfermentation journal
fermentation journal
 
Chapter1 bacterial-isolation-identification-and-storage
Chapter1 bacterial-isolation-identification-and-storageChapter1 bacterial-isolation-identification-and-storage
Chapter1 bacterial-isolation-identification-and-storage
 
fermentation journal
fermentation journalfermentation journal
fermentation journal
 
biokimia ikan
biokimia ikanbiokimia ikan
biokimia ikan
 
Tkimia netti
Tkimia nettiTkimia netti
Tkimia netti
 
Sifat fisis kimia_(abstrak)
Sifat fisis kimia_(abstrak)Sifat fisis kimia_(abstrak)
Sifat fisis kimia_(abstrak)
 
Ratnawati k
Ratnawati kRatnawati k
Ratnawati k
 
Pipih suptijah kajianefekdayahambat
Pipih suptijah kajianefekdayahambatPipih suptijah kajianefekdayahambat
Pipih suptijah kajianefekdayahambat
 
Mutu ikan cucut marita 2
Mutu ikan cucut marita 2Mutu ikan cucut marita 2
Mutu ikan cucut marita 2
 
Jurnal uji-linearitas-2
Jurnal uji-linearitas-2Jurnal uji-linearitas-2
Jurnal uji-linearitas-2
 
Jurnal sukris28
Jurnal sukris28Jurnal sukris28
Jurnal sukris28
 
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperIts undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
 
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
 
Buletin pn 9_2_2003_38-44_alina
Buletin pn 9_2_2003_38-44_alinaBuletin pn 9_2_2003_38-44_alina
Buletin pn 9_2_2003_38-44_alina
 
2296 orchidea-chem-eng-pengaruh molar ratio, jumlah katalis & fa pad transest...
2296 orchidea-chem-eng-pengaruh molar ratio, jumlah katalis & fa pad transest...2296 orchidea-chem-eng-pengaruh molar ratio, jumlah katalis & fa pad transest...
2296 orchidea-chem-eng-pengaruh molar ratio, jumlah katalis & fa pad transest...
 
379 465-1-pb
379 465-1-pb379 465-1-pb
379 465-1-pb
 

OMEGA-3 DAN OMEGA-6

  • 1. Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, Bogor Indonesia Temu Teknis Fungsiona! non Peneliti 2000 PERBANDINGAN KANDUNGAN OMEGA-3 DAN OMEGA-6 DALAM MINYAK MAN LEMURU DENGAN TEKNIK KROMATOGRAFI Farihak Wddan RINGKASAN Ikan lemuru merupakan bahan makanan yang dikonsumsi oleh manusia juga sumber protein hewani yang berasal dari lautan . Minyak ikan lemuru didapat dan hasil ekstraksi ikan lemuru atau limbah industri pengalengan ikan lemuru yang merupakan salah satu sumber Omega-3. Omega-3 (asam lemak Omega-3) yaitu asam lemak karboksilat yang posisi ikatan rangkap pertamanya terletak pada atom karbon nomor tiga dan ujung gugus metylnya, sedangkan Omega-6 posisi ikatan rangkap pertamanya terletak di posisi 6 daii ujung gugus metylnya . Minyak ikan lemuru mengandung asam lemak Omega-3 (EPA) dan asam lemak Omega-6 (DHA) yang berfungsi mencegah pengerasan pembuluh darah, mengurangi rangsangan penggumpalan darah dan dapat meningkatkan daya intelegensia manusia umumnya balita, juga memberikan nilai tambah minyak ikan lemuru dan nilai ekonomis pada telur Omega-3 . Tujuan penulisan ini untuk mengetahui kandungan Omega-3 dan Omega-6 pada minyak ikan lemuru dan minyak ikan lemuru biolife dengan metoda gas kromatografi. Hasil analisis menunjukan kandungan Omega-3 (EPA) pada minyak ikan lemuru A= 14,38%, minyak ikan lemuru B= 10,58% dan minyak ikan lemuru biolife = 5,07%, minyak ikan lemuru B = 5,62% dan minyak ikan lemuru biolife = 8,99%. Kata kunci : Omega-3 danomega-6,minyak ikan lemucu, gas kromatogafi. PENDAHULUAN Produksi ikan lemuru (sardinlella longiceps) rata-rata mencapai ±15,84 satu-satunya per tahun dan produksi total semua jenis ikan di Indonesia (BANDIE, 1982). Limbah pengalengan ikan lemuru dapat menghasilkan imyak sebesar 3,9% (CAHYANTO DKK, 1997). Minyak ikan lemuru yang didapatkan dari basil ekstraksi limbah industri pengalengan ikan lemuru, merupakan salah satu sumber Omega-3 (CAHYANTO DKK, 1997). Hasil limbah ikan lemuru ini dapat diolah pula menjadi tepung ikan, yang merupakan sumber sumber protein utama dalam penyusunan ransum ternak, terutama ternak ayam dan babi (KOMPIANG, 1982) penggunaan minyak ikan lemuru dalam ransum ayam petelur dapat meningkatkan nilai tambah minyak ikan lemuru, disisi lain meningkatkan nilai ekonomis telur Omega-3 (WINDIASTVTI, 1998) . Minyak ikan lemuru selain mengandung asam lemak Omega-3 juga mengandung asam lemak Omega-6 (asam Linoleat W6) yang diperlukan untuk kualitas telur yang baik yaitu meningkatkan besar telur (ANGGORODI, 1994). 204
  • 2. Asam lemak Omega-3 (Omega-3) yaitu asam lemak yang posisi ikatan rangkap pertamanya terletak pada atom karbon nomor tiga dan ujung gugus metylnya. Sedangkan asam lemak Omega-6 (Omega-6) posisi ikatan rangkap pertamanya berada pada atom karbon nomor enam di gugus metylnya yang diperlihatkan pada gambar 1. Rumus molekul asam lemak Omega-3 EPA dan DHA. Turunan asam lemak Omega-3 yaitu asam eic osapentanoat (EPA) dan asam dokosaheksanoat (DHA) yang banyak terdapat dalam produk-produk ikan dan minyak ikan (FARREL, 1993). Fungsi dari EPA dan DHA antara lain: mencegah pengerasan pembuluh darah, mengurangi Rangsangan penggumpalan darah dan dapat meningkatkan daya intelegensia manusia pada umumnya balita, serta telah dibuktikan pula bahwa bayi yang lahir prematur ternyata mengalami difisiensi DHA (SIMopouLus, 1989). Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui membandingkan kandungan asam lemak Omega-3 dan asam lemak Omega-6, khususnya EPA dan DHA dalam minyak ikan lemuru dan minyak ikan lemuru biolife dengan metoda gas kromatografi. Alat MATERI DAN METODA Materi Contoh minyak ikan lemuru A, minyak ikan lemuru B yang didapat dari koleksi Laboratorium Ciawi dan minyak ikan lemuru Bio-life yang diperoleh dari pasaran bebas. Larutan asam sulfat-methanol 15%. kloroform, air deion, air es (es batu). standard Omega-3 (PUFA-Mix :1) dari Polyunsaturafed Fatty Acid mixture . Temu Teknis Fungsional non Peneliti 2000 Alat gas kromatografi Hewlet Packard 5890, integrator model 3396 A. kertas kromatogram. detektor ionisasi nyala, kolom stainless, 10% sp 2330 kromosorb WAW- DMCS °/200 mesh, panjang 3 meter, diameter dalam 0.2 cm dan diameter luar 0 .4 cm, jarum suntik Hamilton, oven, neraca analitik dan peralatan ekstrak lemak Soxlet . Kondisi alat Suhu kolom : gradien (suhu awal 190° C selama 10 menit, kenaikan suhu 100 C/ menit. suhu akhir 230), suhu injektor 210° C, suhu detektor 230° C. Kecepatan alit gas nitrogen 30 ml/ menit. Kecepatan alir gas oksigen 300 ml/ menit, kecepatan alit hidrogen 30 ml/ menit. kecepatan kertas integrator 0.5 cm/ menit. attemasi 8, luas area 100.000 dan lebar puncak 0.04. Cara kerja Contoh minyak ikan lemuru ditimbang ±0.5 gr kedalam tabung bertutup teflon. ditambahkan 15 nil larutan sulfat methanol 15% kemudian dikocok dengan alat shaker sampai tercampur rata. Dimetilasi di oven selama 2 jam pada suhu 100° C, 205
  • 3. Temu Tekms Fungsional non Penelin 2000 didinginkan dengan air es (es batu) . lalu ditambahkan 15 ml kioroform dan 15 ml air deion, dikocok sampai tercampur rata. Larutan didiamkan beberapa saat lalu terbentuk dua lapisan larutan, larutan lapisan atas dan larutan lapisan bawah . Larutan lapisan bawah disuntikan ke alat gas kromatografi sebanyak 1 pl (AOAC, 1984). Sebelum menvuntikkan contoh. terlebih dahulu suntikan 1 µl standard PUFA-Mix-1 ke alat gas kromatografi. Perhitungan Kadar asam lemak Omega-3 dan Omega-6 dihitung dalam persen komposisi (gr/ 100 gr total asam lemak) . Komposisi contoh = area contoh x 100% total area contoh Keterangan Area contoh = area masing-masing komponen contoh . Total area contoh = jumlah dari area contoh keseluruhan. AASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan asam lemak Omega-3 dan asam lemak Omega-6 pada minyak ikan lemuru dengan metoda gas kromatografi diperlihatkan pada tabel 1 . Dimana kandungan lemak Omega-3 (EPA) pada minyak ikan lemuru A sebesar 14,38%, minyak kan lemuru B sebesar 10,58% dan minvak ikan lemuru biolife sebesar 17.07%. Kandungan asam lemak Omega-6 (DHA) pada minyak ikan lemuru B sebesar 5,62% dan minyak ikan biolife sebesar 8,99%. Akan tetapi bila dibandingkan kandungan EPA dan DHA pada masing- masing komponen di minyak ikan lemuru, maka kandungan EPA lebih besar daripada kandungan DHA, contoh pada minyak ikan lemuru A, EPA = 14,38% > DHA = 5,73%, juga pada minyak ikan lemuru B, EPA = 10,58% > DHA = 5,62%, begitu pula pada minyak ikan lemuru biolipe, EPA = 17,07% > DHA = 8,99%. Minvak ikan lemuru selain mengandung asam lemak Omega-3 dan asam lemak Omega-6 yang termasuk dalam asam lemak tidak jenuh (Altj), juga mengandung asam lemak jenuh (Alj), yaitu asam miristat (C14 : o) dan asam palmitat (C16 : o)- Kandungan total Alj pada minvak minyak lemuru A dan minyak ikan lemuru B vaitu 53,02% dan 53,80% lebih besar dibandingkan dengan kandungan total Altj yaitu 46,96% clan 46,18%. Akan tetapi kandungan total Alj pada minyak ikan lemuru biolife lebih kecil dari kandungan total Altj yaitu 26,38% < 73,56%. Hal ini mungkin disebabkan oleh preparasi/ pengambilan lemak ikan yang berbeda. Jika dilihat dari hasil keseluruhan asam lemak, contoh yang paling lengkap mengandung asam lemak Omega-3 adalah minyak ikan lemuru biolife dibandingkan dengan contoh minyak ikan lemuru A dan contoh minyak ikan lemuru B, karena minyak ikan lemuru biolife mengandung semua unsur yang ada dalam standard 206
  • 4. Tenw Tekms Fungsional non Peneliti 2000 Omega-3 (PUFA-Mix :1).Hal ini mungkin disebabkan oleh preparasi/ pengambilan lemak ikan yang berbeda, contoh kromatogram lrdnyak ikan lemuru biolife dapat dilihat pada gambar 2. Tabel 1. Perbandingan kandungan asam lemak Omega-3 dan Omega-6 pada minyak ikan lemuru dengan metoda gas kromatografi (% komposisi =gram/100 gr total FA). Keterangan :Alj = asam lemak jenuk Altj = asam lemak tidak jenu ; % omposist =gr gr to asam ') Sumber : 8ldan F. 1999. CH3-CH2-CH = CH-CH2-CH = CH-CH2-CH = CH-CH2-CH = CH3- (CH2)3-000H 5,8,11,14,17 - eicosapentanoat acid (C20 : 5n-3) CH3-CH2-CH = CH-CH2-CH = CH-CH2-CH = CH-CH2-CH = CH-CH2- CH = CH-(CH2)2-000H 4,7,10,13,16,19 - docosaheksanoid acid (C22 : 6n-3) Gambar 1 . Rumus molekul asam lemak Omega-3 EPA dan DHA 207 Rumus kimia asam lemak Komponen asam lemak Std PUFA Mix : 1 Minyak ikan lemuru biolife Mnyak 0) ikan lemutu A Minyak *) ikan lemuru B C14 :0 Asamnunstat 7.23 8.66 27.41 2734 C16 : 0 Asam palm" 8.22 17.72 25.61 26.46 C16 : 1 w 7 Asam palmrtoleat w7 14.46 11 .07 13.48 14.99 C18 : 1 w 9 Asam oleat w9 2.15 4.62 - - C18 : 1 w 7 Asmm olaat w7 34.87 16.95 13 .37 14.99 C 18 : 2 w 6 A- ImolatW6 2.01 5.51 - - C20 : 1 w 9 Asamiikoamoat w9 18.03 2.93 - - C 18 : 4 w 3 Asam stwidmat w3 097 3.09 - C22 : i w 11 AsIm a k t -11 9-34 1 .04 - - C22 : 1 w 9 A .sam &ukat w9 0.27 0.69 - - C20 : 5 w 3 Asam eikoaapentanoal w3 (EPA) 1 .43 17.07 14.38 10.58 C22 : 5 w 3 Man dokosapentanoat w3 tr 1 .60 - - C22 : 6 w 3 Asam dakosapetuanoat w6 (DHA) 0.94 8.99 5 .73 5.62 Total A1j 15.45 2638 53 .02 53 .80 i Total Altj 84.47 73.56 46.96 46.18
  • 5. 208 1 Gambar 2. Kromatogram minyak ikan lemuru biolipe KESIMPULAN • Kandungan asam lemak Omega-3 (EPA) dengan metoda gas kromatografi pada minyak ikan lemuru A sebesar 14,38%, minyak ikan lemuru B sebesar 10,58% dan minyak ikan lemuru biolpe sebesar 17,07%. • Kandungan asam lemak Omega-6 (DHA) path minyak ikan lemuru A sebesar 5,73%, minyak ikan lemuru B sebesar 5,62% dan minyak ikan lemuru biolife sebesar 8,99%. DAFTAR BACAAN ANGGORODI, R 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia. Jakarta. A.O.A.C., 1984. Preparation ofMethyl Esters H2SO4 McOHMethod. 10 Edition, see 26.054. Arlington, Virginia 2220 USA. BANDIE, M.J. 1982. Status Perikanan Lemuru di jawa Timur. Prosiding Seminar Perikanan Lemuru . Banyuwangi 18-21 Januari 1982. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian . Departemen Pertanian . Jakarta. Hal 37-45. CAHYANTO, M.N., U. SANToso., ZuPRIzAL., H.E. IRIANTO dan S. SosRODIHARDJO. 1977. Ekstraksi Minyak Mengandung Asam Lemak Omega-3 dari Limbah Industri Minyak Ran Lemuru dan Penggunaannya dalam Meningkatkan Kandungan Asam Lemak Omega-3. Laporan Hasil Penelitian. kerjasama Temu Teknis Fungsional non Penebd 2000
  • 6. Tenor Teknts FLngsional non Peneliti 2000 Lembaga Penelitian UGM dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. FARREL, D.J. 1993 . Manipulating the Composition of the Egg to Improve Human Health. RPAN Seminar a New Concept in Poultry Feed Technology . Jakarta 16 September. KoMP Ai G, I.P. 1982. Pendayagunaan Hasil Limbah Perikanan Lemuru untuk Makanan Ternak dan Ikan. Prosiding Seminar Perikanan Lemuru. Banyuwangi 18-21 Januari 1982. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian . Departemen Pertanian. Jakarta. Hal 117-121 . SIMoPOULus, A.P. 1989. Summary of the NATO Advanced Research Workshop on Dietary W-3 and W-6 Fatty Acid.. Biological Effect and Nutritional Essentially. Nutrition Journal . 119 : 521-528. WI DIASTuri, E. 1998. Kandungan Omega-3 dan Omega-6 Telur Ayam yang diberi Ransum Menggunakan Minyak Ikan Lemuru dan Minyak Kelapa Sawit dengan Tingkat Energi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Hal. 1-2. Wildan, F. 1999. Analisis asam lemak omega-3 dengan alat Kromatografi gas cairan. Prowling Lokakarya Fungsional Non Peneliti. Pusat Penelitian dan Pengembangan Petermkan. 209