SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
TEKNIK MONITORING MUTUTEKNIK MONITORING MUTU
PRODUK HASIL PERIKANANPRODUK HASIL PERIKANAN
A. Cakra Gunar Putra, S.Pi
Penyuluh Perikanan
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan
Perikanan
Latar Belakang
Semangkin meningkatnya kesejahteraan dan
kualitas hidup masyarakat konsumen secara
global
Hasil perikanan yang memenuhi jaminan mutu
keamanan pangan (quality assurance) semangkin
meningkat
Lanjutan………
Pengawasan mutu secara terpadu dalam
seluruh rangkaian proses produksi hasil
perikanan mulai dari prapanen, pemanenan
dan pasca panen sampai siap di perdagangkan
Perlu adanya sistim pengawasan dan
pengendalian mutu hasil perikanan yang
selalu berkembang menyesuaikan
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Program monitoring hasil perikanan
Sesuai dengan SK Dirjen P2HP Nomor KEP.135/DJ-
P2HP/2009
Tugas monitoring dilakukan terhadap dua bagian rantai
Pada tahap pendaratan, pembangkaran, dan
distribusi bahan baku segar di tingkat PPI/TPI yang
aktif di setiap provinsi
Pada tahap penerimaan, pengolahan dan distribusi
produk akhir di tingkat UPI
Monitoring hasil perikanan sesuai dengan
Persyaratan Uni Eropa
Ikan tuna , marlin segar maupun bentuk olahan
Cephalopoda (Cumi-cumi, sotong )
Parameter uji dan frekuensi sesuai
SK Dirjen P2HP Nomor KEP.135/DJ-P2HP/2009
Jenis parameter uji
Kesegaran
 Organoleptik
 Histamin
 TVB-N
Residu bahan kimia berbahaya
 Bahan kimia berbahaya
 Pestisida
Parasit
Kontaminasi logam berat (Hg,Pb,Cd) dan Tin
Bakteri phatogen
Pengambilan contoh uji
Proses pengambil atau memilih kemasan atau
unit contoh pengujian dari suatu lot untuk
memperoleh keterangan mutu dari produk
tersebut sesuai dengan SNI 2326:2010
 Contoh adalah sejumlah unit contoh yang di
gunakan untuk pemeriksaan
 Lot atau lot yang di periksa adalah sekelompok
kemasan terkecil atau unit contoh yang
mempunyai ukuran, jenis, cara dan waktu proses
dalam kondisi yang sama
 Unit contoh adalah kemasan terkecil, sebagian
isi kemasan atau komposist contoh dari produk
yang diperiksa atau di uji
Lanjutan
 Unit contoh adalah kemasan terkecil, sebagian isi
kemasan atau komposist contoh dari produk yang
diperiksa atau di uji
 Tingkat pemeriksaan adalah jumlah relatif
pengambilan contoh yang di lakukan terhadap
produk tertentu atau kelompok tertentu
 Pengambilan contoh harus representatif
Untuk setiap produk perikanan yang di kemas dalam
suatu wadah(prepackaged) besarnya jumlah contoh
uji (sampling size) adalah sebagai berikut;
Pemeriksaan tingkat I dengan berat bersih kemasan
terkecil setara atau kurang dari 1 kg (2,2 lb)
Besarnya Lot
(N)
Besarnya
jumlah
contoh (n)
Jumlah
penyimpangan
yang
diperbolehkan
(c)
Jumlah arsip
contoh
√n
4.800 atau kurang 6 1 2
4.801 – 24.000 13 2 4
24.000 – 48.000 21 3 5
48.001 – 84.000 29 4 5
84.001 – 144.000 48 6 7
144.001 – 240.000 84 9 9
Lebih dari 240.000 126 13 11
Pemeriksaan tingkat I dengan berat bersih kemasan terkecil
lebih dari 1 kg tetapi kurang dari 4,5 kg (10 lb)
Besarnya Lot
(N)
Besarnya
jumlah
contoh (n)
Jumlah
penyimpangan
yang
diperbolehkan
(c)
Jumlah arsip
contoh
√n
2.400 atau kurang 6 1 2
2.401 – 15.000 13 2 4
15.000 – 24.000 21 3 5
24.001 – 42.000 29 4 5
42.001 – 72.000 48 6 7
72.001 – 120.000 84 9 9
Lebih dari 120.000 126 13 11
Pemeriksaan tingkat I dengan berat bersih kemasan terkecil
lebih dari 1 kg tetapi kurang dari 4,5 kg (10 lb)
Besarnya Lot
(N)
Besarnya
jumlah
contoh (n)
Jumlah
penyimpangan
yang
diperbolehkan
(c)
Jumlah arsip
contoh
√n
600 atau kurang 6 1 2
601 – 2.000 13 2 4
2.001 – 7200 21 3 5
7.201 –15.000 29 4 5
15.001 – 24.000 48 6 7
24.001 – 42.000 84 9 9
Lebih dari 42.000 126 13 11
Lanjutan pengambilan contoh
Apa bila ada perbeda pendapat atau sangahan maka
di lakukan pemerikasaan tingkat II yang sudah di
sepakati oleh ke dua belah pihak sudah sepakat
 Pengambilan jumlah contoh sebagai berikut
Apa bila ada sangahan ,pemeriksaan tingkat II dengan berat
bersih kemasan terkecil lebih dari1 kg tetapi kurang dari 4,5
kg (10 lb)
Besarnya Lot
(N)
Besarnya
jumlah
contoh (n)
Jumlah
penyimpangan
yang
diperbolehkan
(c)
Jumlah arsip
contoh
√n
2.400 atau kurang 13 2 4
2.401 – 15.000 21 3 5
15.001 – 24.000 29 4 5
24.001 –42.000 48 6 7
42.001 – 72.000 84 9 9
72.001 – 120.000 126 13 11
Lebih dari 120.000 200 19 14
Pemeriksaan tingkat II dengan berat bersih kemasan terkecil
lebih dari 4,5 kg
Besarnya Lot
(N)
Besarnya
jumlah
contoh (n)
Jumlah
penyimpangan
yang
diperbolehkan
(c)
Jumlah arsip
contoh
√n
600 atau kurang 13 2 4
601 – 2.000 21 3 5
2.001 – 7200 29 4 5
7.201 –15.000 48 6 7
15.001 – 24.000 84 9 9
24.001 – 42.000 126 13 11
Lebih dari 42.000 200 19 14
Pemeriksaan tingkat II dengan berat bersih kurang
dari 10 kg (untuk pemeriksaan yang tidak di kemas)
(unprepackaged)
Besarnya Lot
(N)
Besarnya
jumlah
contoh (n)
Jumlah
penyimpangan
yang
diperbolehkan
(c)
Jumlah arsip
contoh
√n
8.000 atau kurang 3 1 2
8.001 – 14.000 5 2 2
14.001 – 24.000 8 3 3
24.001 – 40.000 14 4 4
Lebih dari 40.000 21 5 5
Pemeriksaan tingkat II dengan berat bersih lebih dari 10 kg
tetapi kurang dari 30 kg (unprepackaged)
Besarnya Lot
(N)
Besarnya
jumlah
contoh (n)
Jumlah
penyimpangan
yang
diperbolehkan
(c)
Jumlah arsip
contoh
√n
1.200 atau kurang 3 1 2
1.201 – 2.100 5 2 2
Lebih dari 2100 8 3 3
CATATAN *) hanya berlaku untuk jenis analisa mikrobiologis kuantitatif
Pemeriksaan tingkat II dengan berat bersih lebih
dari 30 kg (unprepackaged)
Besarnya Lot
(N)
Besarnya
jumlah
contoh (n)
Jumlah
penyimpangan
yang
diperbolehkan
(c)
*)
Jumlah arsip
contoh
√n
420 atau kurang 1 - -
Lebih dari 420 2 1 1
Penanganan contoh
Pada contoh ikan segar contoh langsung di
tangani untuk mempertahankan mutu,
contoh ditempatkan dalam wadah kedap
udara dengan menambahkan es
Pada contoh beku dilakukan pengukuran
suhu pusat ikan pengukuran di lakukan pada
tempat penyimpanan beku sesuai dengan SNI
01.2372.1 2006
Persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI)
pada suhu pusat produk beku sebesar -18o
C
Monitoring untuk pengujian secara
organoleptik
Frekuensi pengambilan contoh 1 kali/bulan
Contoh ikan yang di ambil di lakukan pengujian
secara organoleptik oleh panelis standar
Contoh ikan di uji dengan mengunakan score
sheet (lembar penilaian) sebagai alat bantu sesuai
dengan jenis ikan yang di uji (ikan segar, tuna
segar dll )
Nilai Organoleptik ikan segar sesuai dengan SNI
01.2729.1.2006 nilai minimal 7
Lanjutan …..
Cara penilaian dan perhitungan nilai organoleptik
sesuai dengan (SNI 2346-2011)
Monitoring mutu ikan secara organoleptik sangat
penting untuk dilakukan mulai dari kegiatan
pasca panen hasil perikanan sebelum dilakukan
pengujian lebih lanjut (uji kimia,mikrobiologi)
Lanjutan ……..
Perlu pengambilan contoh yang tepat untuk
mendapatkan hasil yang valid
Hasil pengujian yang dapat di pertanggung
jawabkan
Apabila pengamatan di temukan indikasi
ketidaksesuain dengan persyaratan mutu
Lanjutan …..
Hasil uji kesegaran ikan yang meragukan, maka
harus dilakukan pengambilan contoh dan
pengujian parameter uji lainnya
Hentikan distribusi
Dinyatakan tidak aman di konsumsi maka
diambil contoh untuk analisis laboratorium (uji
kimia, mikrobiologi)
Pelaporan dan tindak lanjut
Hasil monitoring yang membahayakan
harus segera di laporkan tidak menunggu
periode pelaporan
Hasil pengujian rutin di laporkan ke BBP2HP
setiap 3 bulan sekali untuk di evaluasi
Hasil evaluasi oleh BBP2HP di sampaikan ke
Ditjen P2HP untuk di verifikasi dan tindak
lanjut
24
NONO
..
KONDISIKONDISI
IKANIKAN
SPESIFIKASISPESIFIKASI
1.
MATA Cerah, bola mata menonjol, kornea jernih
2. INSANG
Merah, cemerlang tanpa lendir
3. SAYATAN
DAGING
Berwarna asli menurut jenis tidak ada
pemerahan sepanjang tulang belakang, perut
utuh, sulit menyobek daging dari tulang
belakang
25
NN
O.O.
KONDISIKONDISI
IKANIKAN
SPESIFIKASISPESIFIKASI
4.
TEKTUR Sangat elastis bila di tekan dengan jari
5. BAU
Sangat segar, spesifik jenis
26
NO.NO.
KONDISIKONDISI
IKANIKAN
SPESIFIKASISPESIFIKASI
1.
MATA Bola mata agak cekung, pupil keabu-abuan
kornea agak keruh
2. INSANG
Mulai ada diskolorasi, merah kecoklatan sedikit
lendir
3. SAYATAN
DAGING
Berwarna mulai pudar, bnyak pemerahan pada
tulang belakang, dinding perut agak lunak
27
NO.NO.
KONDISIKONDISI
IKANIKAN
SPESIFIKASISPESIFIKASI
4.
TEKTUR Agak lunak, bila di tekan dengan jari
5. BAU
Sedikit bau asam
LEMBAR PENILAIAN ORGANOLEPTIK IKAN SEGAR
Nama Panelis : …………………………….. Tanggal: …………………….
 Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum
melakukan pengujian.
 Berilah tanda √ pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang
diuji.
Kode Contoh
Spesifikasi
Nil
ai 1 2 3 4 5
1. Kenampakan
1. Mata
 Cerah, bola mata menonjol, kornea jernih. 9
 Cerah, bola mata rata, kornea jernih. 8
 Agak cerah, bola mata rata, pupil agak keabu-
abuan, kornea agak keruh.
7
 Bola mata agak cekung, pupil berubah keabu-
abuan, kornea agak keruh.
6
 Bola mata agak cekung, pupil keabu-abuan,
kornea agak keruh.
5
 Bola mata cekung, pupil mulai berubah
menjadi putih susu, kornea keruh.
3
 Bola mata sangat cekung, kornea agakkuning. 1
2. Insang
• Warna merah cemerlang, tanpa lendir. 9
• Warna merah kurang cemerlang, tanpa lendir. 8
• Warna merah agak kusam, tanpa lendir. 7
• Merah agak kusam, sedikit lendir. 6
• Mulai ada perubahan warna, merah kecoklatan, sedikit
lendir, tanpa lendir.
5
• Warna merah coklat, lendir tebal. 3
• Warna merah coklat ada sedikit putih, lendir tebal 1
3. Lendir Permukaan Badan
• Lapisan lendir jernih, transparan, mengkilat cerah. 9
• Lapisan lendir jernih, transparan, cerah, belum ada
perubahan warna.
8
• Lapisan lendir mulai agak keruh, warna agak putih,
kurang transparan.
7
• Lapisan lendir mulai keruh, warna putih agak kusam,
kurang transparan
6
• Lendir tebal menggumpal, mulai berubah warna putih,
keruh.
5
• Lendir tebal menggumpal, berwarna putih kuning. 3
• Lendir tebal menggumpal, warna kuning kecoklatan 1
Kode Contoh
Spesifikasi
Nila
i 1 2 3 4 5
2. Daging (warna dan kenampakan).
• Sayatan daging sangat cemerlang, spesifik
jenis, tidak ada pemerahan sepanjang tulang
belakang, dinding perut daging utuh.
9
• Sayatan daging cemerlang spesifik jenis,
tidak ada pemerahan sepanjang tulang
belakang, dinding perut utuh.
8
• Sayatan daging sedikit kurang cemerlang,
spesifik jenis, tidak ada pemerahan
sepanjang tulang belakang, dinding perut
daging utuh.
7
• Sayatan daging mulai pudar, banyak
pemerahan sepanjang tulang belakang,
dinding perut agak lunak.
5
• Sayatan daging kusam, warna merah jelas
sekali sepanjang tulang belakang, dinding
perut lunak.
3
• Sayatan daging kusam sekali, warna merah
jelas sekali sepanjang tulang belakang,
dinding perut sangat lunak.
1
3. Bau
• Bau sangat segar, spesifik jenis. 9
• Segar, spesifik jenis. 8
• Netral. 7
• Bau amoniak mulai tercium, sedikit bau asam. 5
• Bau amoniak kuat, ada bau H2S, bau asam jelas
dan busuk.
3
• Bau busuk jelas. 1
4. Tekstur
• Padat, elastis bila ditekan dengan jari, sulit
menyobek daging dari tulang belakang.
9
• Agak padat, elastis bila ditekan dengan jari, sulit
menyobek daging dari tulang belakang.
8
• Agak padat, agak elastis bila ditekan dengan jari,
sulit menyobek daging dari tulang belakang.
7
• Agak lunak, kurang elastis bila ditekan dengan jari,
agak mudah menyobek daging dari tulang
belakang.
5
• Lunak, bekas jari terlihat bila ditekan, mudah
menyobek daging dari tulang belakang.
3
• Sangat lunak, bekas jari tidak hilang bila ditekan,
mudah sekali menyobek daging dari tulang
belakang.
1
Terimakasih

More Related Content

What's hot

Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanLiswan Suhly
 
2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahunaEly John Karimela
 
Ikan dan Hasil Perairan
Ikan dan Hasil PerairanIkan dan Hasil Perairan
Ikan dan Hasil PerairanAgnescia Sera
 
Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional
Pengolahan Hasil Perikanan TradisionalPengolahan Hasil Perikanan Tradisional
Pengolahan Hasil Perikanan TradisionallombkTBK
 
Teknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananTeknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananHeru Pramono
 
Teknik Pengambilan Contoh
Teknik Pengambilan ContohTeknik Pengambilan Contoh
Teknik Pengambilan ContohlombkTBK
 
Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil Perikanan
Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil PerikananPrinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil Perikanan
Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil PerikananEly John Karimela
 
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)imroatulM
 
Penilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananPenilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananAgnescia Sera
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme Titis Sari
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananAgnescia Sera
 
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)fathriska
 
Ringkasan pengalengan ikan
Ringkasan pengalengan ikanRingkasan pengalengan ikan
Ringkasan pengalengan ikanDarwin Adar
 
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikanan
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikananPenerapan konsep HACCP untuk produk perikanan
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikananAdi Wibowo
 

What's hot (20)

Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
 
2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna
 
5. pengasapan
5. pengasapan5. pengasapan
5. pengasapan
 
Ikan dan Hasil Perairan
Ikan dan Hasil PerairanIkan dan Hasil Perairan
Ikan dan Hasil Perairan
 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
 
Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional
Pengolahan Hasil Perikanan TradisionalPengolahan Hasil Perikanan Tradisional
Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional
 
Teknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananTeknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikanan
 
Teknik Pengambilan Contoh
Teknik Pengambilan ContohTeknik Pengambilan Contoh
Teknik Pengambilan Contoh
 
Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil Perikanan
Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil PerikananPrinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil Perikanan
Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil Perikanan
 
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
 
Penilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananPenilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu Makanan
 
Ikan
IkanIkan
Ikan
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
 
Penggaraman
PenggaramanPenggaraman
Penggaraman
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
 
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
 
Ringkasan pengalengan ikan
Ringkasan pengalengan ikanRingkasan pengalengan ikan
Ringkasan pengalengan ikan
 
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikanan
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikananPenerapan konsep HACCP untuk produk perikanan
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikanan
 

Similar to TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANAN

Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriBasyrowi Arby
 
Studi Kasus Ikan cakalang asap.pptx
Studi Kasus Ikan cakalang asap.pptxStudi Kasus Ikan cakalang asap.pptx
Studi Kasus Ikan cakalang asap.pptxssuser838ac61
 
Sni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meterSni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meterwanta Tatik
 
Proposal pembangunan laboratorium tambak udang
Proposal pembangunan laboratorium tambak udangProposal pembangunan laboratorium tambak udang
Proposal pembangunan laboratorium tambak udangIrJum Jaya
 
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasanSni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasanUnayah91
 
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdfKelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdfMaretaWindi
 
Cfc fao pekanbaru, 13 september 2013
Cfc fao pekanbaru, 13 september 2013Cfc fao pekanbaru, 13 september 2013
Cfc fao pekanbaru, 13 september 2013King Aga
 
Daftar Harga dan Matriks 27 agst 2021..-dikonversi-1.pdf
Daftar Harga dan Matriks 27 agst 2021..-dikonversi-1.pdfDaftar Harga dan Matriks 27 agst 2021..-dikonversi-1.pdf
Daftar Harga dan Matriks 27 agst 2021..-dikonversi-1.pdfHana949769
 
Ruang Lingkup Keamanan Hasil Perikanan.pptx
Ruang Lingkup Keamanan Hasil Perikanan.pptxRuang Lingkup Keamanan Hasil Perikanan.pptx
Ruang Lingkup Keamanan Hasil Perikanan.pptxigustiayu
 
Standar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahan
Standar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahanStandar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahan
Standar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahanEly John Karimela
 
Design Experimen Produk Tahu
Design Experimen Produk TahuDesign Experimen Produk Tahu
Design Experimen Produk Tahuanapriyangga
 
Analisis HACCP pada produk fish nugget
Analisis HACCP pada produk fish nuggetAnalisis HACCP pada produk fish nugget
Analisis HACCP pada produk fish nuggetDwi Astuti
 
Sni 0129 2004 semen portland putih
Sni 0129 2004 semen portland putihSni 0129 2004 semen portland putih
Sni 0129 2004 semen portland putihsarmancapitalao
 
Paparan LPKIL Ambarawa 2021.pptx
Paparan LPKIL Ambarawa 2021.pptxPaparan LPKIL Ambarawa 2021.pptx
Paparan LPKIL Ambarawa 2021.pptxDuafarm
 

Similar to TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANAN (20)

Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
 
Studi Kasus Ikan cakalang asap.pptx
Studi Kasus Ikan cakalang asap.pptxStudi Kasus Ikan cakalang asap.pptx
Studi Kasus Ikan cakalang asap.pptx
 
Sni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meterSni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meter
 
Proposal pembangunan laboratorium tambak udang
Proposal pembangunan laboratorium tambak udangProposal pembangunan laboratorium tambak udang
Proposal pembangunan laboratorium tambak udang
 
Pres 7
Pres 7Pres 7
Pres 7
 
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasanSni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
 
Sni 01-3553-2006
Sni 01-3553-2006Sni 01-3553-2006
Sni 01-3553-2006
 
Protap produk-jadi-fix
Protap produk-jadi-fixProtap produk-jadi-fix
Protap produk-jadi-fix
 
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdfKelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
 
Cfc fao pekanbaru, 13 september 2013
Cfc fao pekanbaru, 13 september 2013Cfc fao pekanbaru, 13 september 2013
Cfc fao pekanbaru, 13 september 2013
 
Daftar Harga dan Matriks 27 agst 2021..-dikonversi-1.pdf
Daftar Harga dan Matriks 27 agst 2021..-dikonversi-1.pdfDaftar Harga dan Matriks 27 agst 2021..-dikonversi-1.pdf
Daftar Harga dan Matriks 27 agst 2021..-dikonversi-1.pdf
 
Ruang Lingkup Keamanan Hasil Perikanan.pptx
Ruang Lingkup Keamanan Hasil Perikanan.pptxRuang Lingkup Keamanan Hasil Perikanan.pptx
Ruang Lingkup Keamanan Hasil Perikanan.pptx
 
Hari Haryanto | Karantina ikan
Hari Haryanto | Karantina ikanHari Haryanto | Karantina ikan
Hari Haryanto | Karantina ikan
 
Penurunan mutu
Penurunan mutuPenurunan mutu
Penurunan mutu
 
Standar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahan
Standar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahanStandar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahan
Standar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahan
 
Laporan praktikum fix
Laporan praktikum fixLaporan praktikum fix
Laporan praktikum fix
 
Design Experimen Produk Tahu
Design Experimen Produk TahuDesign Experimen Produk Tahu
Design Experimen Produk Tahu
 
Analisis HACCP pada produk fish nugget
Analisis HACCP pada produk fish nuggetAnalisis HACCP pada produk fish nugget
Analisis HACCP pada produk fish nugget
 
Sni 0129 2004 semen portland putih
Sni 0129 2004 semen portland putihSni 0129 2004 semen portland putih
Sni 0129 2004 semen portland putih
 
Paparan LPKIL Ambarawa 2021.pptx
Paparan LPKIL Ambarawa 2021.pptxPaparan LPKIL Ambarawa 2021.pptx
Paparan LPKIL Ambarawa 2021.pptx
 

Recently uploaded

Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024panyuwakezia
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdfAfriYani29
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 

Recently uploaded (20)

Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 

TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANAN

  • 1. TEKNIK MONITORING MUTUTEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANANPRODUK HASIL PERIKANAN A. Cakra Gunar Putra, S.Pi Penyuluh Perikanan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan
  • 2. Latar Belakang Semangkin meningkatnya kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat konsumen secara global Hasil perikanan yang memenuhi jaminan mutu keamanan pangan (quality assurance) semangkin meningkat
  • 3. Lanjutan……… Pengawasan mutu secara terpadu dalam seluruh rangkaian proses produksi hasil perikanan mulai dari prapanen, pemanenan dan pasca panen sampai siap di perdagangkan Perlu adanya sistim pengawasan dan pengendalian mutu hasil perikanan yang selalu berkembang menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
  • 4. Program monitoring hasil perikanan Sesuai dengan SK Dirjen P2HP Nomor KEP.135/DJ- P2HP/2009 Tugas monitoring dilakukan terhadap dua bagian rantai Pada tahap pendaratan, pembangkaran, dan distribusi bahan baku segar di tingkat PPI/TPI yang aktif di setiap provinsi Pada tahap penerimaan, pengolahan dan distribusi produk akhir di tingkat UPI
  • 5. Monitoring hasil perikanan sesuai dengan Persyaratan Uni Eropa Ikan tuna , marlin segar maupun bentuk olahan Cephalopoda (Cumi-cumi, sotong ) Parameter uji dan frekuensi sesuai SK Dirjen P2HP Nomor KEP.135/DJ-P2HP/2009
  • 6. Jenis parameter uji Kesegaran  Organoleptik  Histamin  TVB-N Residu bahan kimia berbahaya  Bahan kimia berbahaya  Pestisida Parasit Kontaminasi logam berat (Hg,Pb,Cd) dan Tin Bakteri phatogen
  • 7. Pengambilan contoh uji Proses pengambil atau memilih kemasan atau unit contoh pengujian dari suatu lot untuk memperoleh keterangan mutu dari produk tersebut sesuai dengan SNI 2326:2010  Contoh adalah sejumlah unit contoh yang di gunakan untuk pemeriksaan  Lot atau lot yang di periksa adalah sekelompok kemasan terkecil atau unit contoh yang mempunyai ukuran, jenis, cara dan waktu proses dalam kondisi yang sama  Unit contoh adalah kemasan terkecil, sebagian isi kemasan atau komposist contoh dari produk yang diperiksa atau di uji
  • 8. Lanjutan  Unit contoh adalah kemasan terkecil, sebagian isi kemasan atau komposist contoh dari produk yang diperiksa atau di uji  Tingkat pemeriksaan adalah jumlah relatif pengambilan contoh yang di lakukan terhadap produk tertentu atau kelompok tertentu  Pengambilan contoh harus representatif Untuk setiap produk perikanan yang di kemas dalam suatu wadah(prepackaged) besarnya jumlah contoh uji (sampling size) adalah sebagai berikut;
  • 9. Pemeriksaan tingkat I dengan berat bersih kemasan terkecil setara atau kurang dari 1 kg (2,2 lb) Besarnya Lot (N) Besarnya jumlah contoh (n) Jumlah penyimpangan yang diperbolehkan (c) Jumlah arsip contoh √n 4.800 atau kurang 6 1 2 4.801 – 24.000 13 2 4 24.000 – 48.000 21 3 5 48.001 – 84.000 29 4 5 84.001 – 144.000 48 6 7 144.001 – 240.000 84 9 9 Lebih dari 240.000 126 13 11
  • 10. Pemeriksaan tingkat I dengan berat bersih kemasan terkecil lebih dari 1 kg tetapi kurang dari 4,5 kg (10 lb) Besarnya Lot (N) Besarnya jumlah contoh (n) Jumlah penyimpangan yang diperbolehkan (c) Jumlah arsip contoh √n 2.400 atau kurang 6 1 2 2.401 – 15.000 13 2 4 15.000 – 24.000 21 3 5 24.001 – 42.000 29 4 5 42.001 – 72.000 48 6 7 72.001 – 120.000 84 9 9 Lebih dari 120.000 126 13 11
  • 11. Pemeriksaan tingkat I dengan berat bersih kemasan terkecil lebih dari 1 kg tetapi kurang dari 4,5 kg (10 lb) Besarnya Lot (N) Besarnya jumlah contoh (n) Jumlah penyimpangan yang diperbolehkan (c) Jumlah arsip contoh √n 600 atau kurang 6 1 2 601 – 2.000 13 2 4 2.001 – 7200 21 3 5 7.201 –15.000 29 4 5 15.001 – 24.000 48 6 7 24.001 – 42.000 84 9 9 Lebih dari 42.000 126 13 11
  • 12. Lanjutan pengambilan contoh Apa bila ada perbeda pendapat atau sangahan maka di lakukan pemerikasaan tingkat II yang sudah di sepakati oleh ke dua belah pihak sudah sepakat  Pengambilan jumlah contoh sebagai berikut
  • 13. Apa bila ada sangahan ,pemeriksaan tingkat II dengan berat bersih kemasan terkecil lebih dari1 kg tetapi kurang dari 4,5 kg (10 lb) Besarnya Lot (N) Besarnya jumlah contoh (n) Jumlah penyimpangan yang diperbolehkan (c) Jumlah arsip contoh √n 2.400 atau kurang 13 2 4 2.401 – 15.000 21 3 5 15.001 – 24.000 29 4 5 24.001 –42.000 48 6 7 42.001 – 72.000 84 9 9 72.001 – 120.000 126 13 11 Lebih dari 120.000 200 19 14
  • 14. Pemeriksaan tingkat II dengan berat bersih kemasan terkecil lebih dari 4,5 kg Besarnya Lot (N) Besarnya jumlah contoh (n) Jumlah penyimpangan yang diperbolehkan (c) Jumlah arsip contoh √n 600 atau kurang 13 2 4 601 – 2.000 21 3 5 2.001 – 7200 29 4 5 7.201 –15.000 48 6 7 15.001 – 24.000 84 9 9 24.001 – 42.000 126 13 11 Lebih dari 42.000 200 19 14
  • 15. Pemeriksaan tingkat II dengan berat bersih kurang dari 10 kg (untuk pemeriksaan yang tidak di kemas) (unprepackaged) Besarnya Lot (N) Besarnya jumlah contoh (n) Jumlah penyimpangan yang diperbolehkan (c) Jumlah arsip contoh √n 8.000 atau kurang 3 1 2 8.001 – 14.000 5 2 2 14.001 – 24.000 8 3 3 24.001 – 40.000 14 4 4 Lebih dari 40.000 21 5 5
  • 16. Pemeriksaan tingkat II dengan berat bersih lebih dari 10 kg tetapi kurang dari 30 kg (unprepackaged) Besarnya Lot (N) Besarnya jumlah contoh (n) Jumlah penyimpangan yang diperbolehkan (c) Jumlah arsip contoh √n 1.200 atau kurang 3 1 2 1.201 – 2.100 5 2 2 Lebih dari 2100 8 3 3 CATATAN *) hanya berlaku untuk jenis analisa mikrobiologis kuantitatif
  • 17. Pemeriksaan tingkat II dengan berat bersih lebih dari 30 kg (unprepackaged) Besarnya Lot (N) Besarnya jumlah contoh (n) Jumlah penyimpangan yang diperbolehkan (c) *) Jumlah arsip contoh √n 420 atau kurang 1 - - Lebih dari 420 2 1 1
  • 18. Penanganan contoh Pada contoh ikan segar contoh langsung di tangani untuk mempertahankan mutu, contoh ditempatkan dalam wadah kedap udara dengan menambahkan es Pada contoh beku dilakukan pengukuran suhu pusat ikan pengukuran di lakukan pada tempat penyimpanan beku sesuai dengan SNI 01.2372.1 2006 Persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada suhu pusat produk beku sebesar -18o C
  • 19. Monitoring untuk pengujian secara organoleptik Frekuensi pengambilan contoh 1 kali/bulan Contoh ikan yang di ambil di lakukan pengujian secara organoleptik oleh panelis standar Contoh ikan di uji dengan mengunakan score sheet (lembar penilaian) sebagai alat bantu sesuai dengan jenis ikan yang di uji (ikan segar, tuna segar dll ) Nilai Organoleptik ikan segar sesuai dengan SNI 01.2729.1.2006 nilai minimal 7
  • 20. Lanjutan ….. Cara penilaian dan perhitungan nilai organoleptik sesuai dengan (SNI 2346-2011) Monitoring mutu ikan secara organoleptik sangat penting untuk dilakukan mulai dari kegiatan pasca panen hasil perikanan sebelum dilakukan pengujian lebih lanjut (uji kimia,mikrobiologi)
  • 21. Lanjutan …….. Perlu pengambilan contoh yang tepat untuk mendapatkan hasil yang valid Hasil pengujian yang dapat di pertanggung jawabkan Apabila pengamatan di temukan indikasi ketidaksesuain dengan persyaratan mutu
  • 22. Lanjutan ….. Hasil uji kesegaran ikan yang meragukan, maka harus dilakukan pengambilan contoh dan pengujian parameter uji lainnya Hentikan distribusi Dinyatakan tidak aman di konsumsi maka diambil contoh untuk analisis laboratorium (uji kimia, mikrobiologi)
  • 23. Pelaporan dan tindak lanjut Hasil monitoring yang membahayakan harus segera di laporkan tidak menunggu periode pelaporan Hasil pengujian rutin di laporkan ke BBP2HP setiap 3 bulan sekali untuk di evaluasi Hasil evaluasi oleh BBP2HP di sampaikan ke Ditjen P2HP untuk di verifikasi dan tindak lanjut
  • 24. 24 NONO .. KONDISIKONDISI IKANIKAN SPESIFIKASISPESIFIKASI 1. MATA Cerah, bola mata menonjol, kornea jernih 2. INSANG Merah, cemerlang tanpa lendir 3. SAYATAN DAGING Berwarna asli menurut jenis tidak ada pemerahan sepanjang tulang belakang, perut utuh, sulit menyobek daging dari tulang belakang
  • 25. 25 NN O.O. KONDISIKONDISI IKANIKAN SPESIFIKASISPESIFIKASI 4. TEKTUR Sangat elastis bila di tekan dengan jari 5. BAU Sangat segar, spesifik jenis
  • 26. 26 NO.NO. KONDISIKONDISI IKANIKAN SPESIFIKASISPESIFIKASI 1. MATA Bola mata agak cekung, pupil keabu-abuan kornea agak keruh 2. INSANG Mulai ada diskolorasi, merah kecoklatan sedikit lendir 3. SAYATAN DAGING Berwarna mulai pudar, bnyak pemerahan pada tulang belakang, dinding perut agak lunak
  • 27. 27 NO.NO. KONDISIKONDISI IKANIKAN SPESIFIKASISPESIFIKASI 4. TEKTUR Agak lunak, bila di tekan dengan jari 5. BAU Sedikit bau asam
  • 28. LEMBAR PENILAIAN ORGANOLEPTIK IKAN SEGAR Nama Panelis : …………………………….. Tanggal: …………………….  Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan pengujian.  Berilah tanda √ pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang diuji. Kode Contoh Spesifikasi Nil ai 1 2 3 4 5 1. Kenampakan 1. Mata  Cerah, bola mata menonjol, kornea jernih. 9  Cerah, bola mata rata, kornea jernih. 8  Agak cerah, bola mata rata, pupil agak keabu- abuan, kornea agak keruh. 7  Bola mata agak cekung, pupil berubah keabu- abuan, kornea agak keruh. 6  Bola mata agak cekung, pupil keabu-abuan, kornea agak keruh. 5  Bola mata cekung, pupil mulai berubah menjadi putih susu, kornea keruh. 3  Bola mata sangat cekung, kornea agakkuning. 1
  • 29. 2. Insang • Warna merah cemerlang, tanpa lendir. 9 • Warna merah kurang cemerlang, tanpa lendir. 8 • Warna merah agak kusam, tanpa lendir. 7 • Merah agak kusam, sedikit lendir. 6 • Mulai ada perubahan warna, merah kecoklatan, sedikit lendir, tanpa lendir. 5 • Warna merah coklat, lendir tebal. 3 • Warna merah coklat ada sedikit putih, lendir tebal 1 3. Lendir Permukaan Badan • Lapisan lendir jernih, transparan, mengkilat cerah. 9 • Lapisan lendir jernih, transparan, cerah, belum ada perubahan warna. 8 • Lapisan lendir mulai agak keruh, warna agak putih, kurang transparan. 7 • Lapisan lendir mulai keruh, warna putih agak kusam, kurang transparan 6 • Lendir tebal menggumpal, mulai berubah warna putih, keruh. 5 • Lendir tebal menggumpal, berwarna putih kuning. 3 • Lendir tebal menggumpal, warna kuning kecoklatan 1
  • 30. Kode Contoh Spesifikasi Nila i 1 2 3 4 5 2. Daging (warna dan kenampakan). • Sayatan daging sangat cemerlang, spesifik jenis, tidak ada pemerahan sepanjang tulang belakang, dinding perut daging utuh. 9 • Sayatan daging cemerlang spesifik jenis, tidak ada pemerahan sepanjang tulang belakang, dinding perut utuh. 8 • Sayatan daging sedikit kurang cemerlang, spesifik jenis, tidak ada pemerahan sepanjang tulang belakang, dinding perut daging utuh. 7 • Sayatan daging mulai pudar, banyak pemerahan sepanjang tulang belakang, dinding perut agak lunak. 5 • Sayatan daging kusam, warna merah jelas sekali sepanjang tulang belakang, dinding perut lunak. 3 • Sayatan daging kusam sekali, warna merah jelas sekali sepanjang tulang belakang, dinding perut sangat lunak. 1
  • 31. 3. Bau • Bau sangat segar, spesifik jenis. 9 • Segar, spesifik jenis. 8 • Netral. 7 • Bau amoniak mulai tercium, sedikit bau asam. 5 • Bau amoniak kuat, ada bau H2S, bau asam jelas dan busuk. 3 • Bau busuk jelas. 1 4. Tekstur • Padat, elastis bila ditekan dengan jari, sulit menyobek daging dari tulang belakang. 9 • Agak padat, elastis bila ditekan dengan jari, sulit menyobek daging dari tulang belakang. 8 • Agak padat, agak elastis bila ditekan dengan jari, sulit menyobek daging dari tulang belakang. 7 • Agak lunak, kurang elastis bila ditekan dengan jari, agak mudah menyobek daging dari tulang belakang. 5 • Lunak, bekas jari terlihat bila ditekan, mudah menyobek daging dari tulang belakang. 3 • Sangat lunak, bekas jari tidak hilang bila ditekan, mudah sekali menyobek daging dari tulang belakang. 1