SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Bahan
1. Bahan Utama
a. Ampas Tahu
1) Pengertian Ampas Tahu
Ampas Tahu merupakan limbah padat yang diperoleh dari
proses pembuatan tahu dari kedelai . Sedangkan yang dibuat tahu
adalah cairan atau susu kedelai yang lolos dari kain saring.
Ditinjau dari komposisi kimianya ampas tahu dapat digunakan
sebagai sumber protein. kandungan protein dan lemak pada ampas
tahu yang cukup tinggi namun kandungan tersebut berbeda tiap
tempat dan cara pemprosesannya. Terdapat laporan bahwa
kandungan ampas tahu yaitu protein 8,66%; lemak 3,79%; air
51,63% dan abu 1,21%, maka sangat memungkinkan ampas tahu
dapat diolah menjadi bahan makanan ternak (Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Timur, 2011).
Ampas tahu yang merupakan limbah industri tahu memiliki
kelebihan, yaitu kandungan protein yang cukup tinggi. Ampas tahu
memiliki kelemahan sebagai bahan pakan yaitu kandungan serat
kasar dan air yang tinggi. Kandungan serat kasar yang tinggi
menyulitkan bahan pakan tersebut untuk dicerna itik dan kandungan
8
air yang tinggi dapat menyebabkan daya simpannya menjadi lebih
pendek ((Masturi et al., 1992 dan Mahfudz et al., 2000).
Ampas Tahu adalah sisa barang yang telah diambil sarinya
atau patinya atau limbah industri pangan yang telah diambil sarinya
melalui proses pengolahan secara basah seperti ampas kecap,ampas
tahu, ampas bir, dan ampas ubi kayu. Masyarakat kita umumnya
ampas tahu tersebut digunakan sebagai pakan ternak dan sebagian
dipakai sebagai bahan dasar pembuataan tempe gembus.
2) Cara Pembuatan Ampas Tahu
Proses pembuatan tahu melalui beberapa tahap pengolahan
yaitu perendaman, penggilingan, ekstraksi, protein, penggumpalan
dan pencetakan. Banyaknya air yang digunakan untuk ekstraksi
protein menentukan banyaknya yang terekstrak, ditandai dengan
banyaknya rendaman yang dihasilkan. Ekstraksi dilakukan dengan
menggunakan sejumlah air tertentu dan pada suhu pendidihan bubur
kedelai selanjutnya dilakukan penyaringan dan penggumaplan serta
pencetakan. Sehingga pembuatan tahu ini didapatkan dua macam
limbah yaitu limbah cairan dan limbah padat (ampas tahu).
3) Kandungan Gizi Ampas Tahu
Ditinjau dari komposisi kimianya ampas tahu dapat
digunakan sebagai sumber protein. Ampas tahu lebih tinggi
kualitasnya dibandingkan dengan kacang kedelai. Prabowo dkk.,
(1983) menyatakan bahwa protein ampas tahu mempunyai nilai
9
biologis lebih tinggi dari pada protein biji kedelai dalam keadaan
mentah, karena bahan ini berasal dari kedelai yang telah dimasak.
Ampas tahu juga mengandung unsur-unsur mineral mikro
maupun makro yaitu untuk mikro; Fe 200-500 ppm, Mn 30-100
ppm, Cu 5-15 ppm, Co kurang dari 1 ppm, Zn lebih dari 50 ppm.
Ampas tahu dalam keadaan segar berkadar air sekitar 84,5 % dari
bobotnya. Kadar air yang tinggi dapat menyebabkan umur
simpannya pendek. Ampas tahu basah tidak tahan disimpan dan akan
cepat menjadi asam dan busuk selama 2-3 hari, sehingga ternak tidak
menyukai lagi. Ampas tahu kering mengandung air sekitar 10,0 -
15,5 % sehingga umur simpannya lebih lama dibandingkan dengan
ampas tahu segar (Widjatmoko, 1996-133).
Tabel 1. Komposisi Nutrisi/Kimia
Nutrisi
Ampas tahu
Basah (%) Kering (%)
Bahan. Kering 14,69 88,35
Protein Kasar 2,91 23,39
Serat. Kasar 3,76 19,44
Lemak kasar 1,39 9,96
Abu 0,58 4,58
BETN 6,05 30,48
Sumber :(Suprapti, 2005:4)
Tahu diproduksi dengan memanfaatkan sifat protein, yaitu
akan menggumpal bila bereaksi dengan asam. Penggumpalan protein
oleh asam cuka akan berlangsung secara cepat dan bersamaan
10
diseluruh bagian cairan sari kedelai, sehingga sebagian besar air
yang semula tercampur dalam sari kedelai akan terkumpul di
dalamnya. Pengeluaran air yang terkumpul tersebut dapat dilakukan
dengan memberikan tekanan. Semakin besar tekanan yang diberikan,
semakin banyak air dapat dikeluarkan dari gumpalan protein.
Gumpalan protein itulah yang disebut dengan tahu (Suprapti,
2005:4). Sebagai akibat proses pembuatan tahu, sebagian protein
terbawa atau menjadi produk tahu, sisanya terbagi menjadi dua, yaitu
terbawa dalam limbah padat (ampas tahu) dan limbah cair.
Kandungan gizi dalam kedelai, tahu dan ampas tahu
masing-masing dapat dilihat dalam Tabel 2.
Tabel 2. Kandungan Unsur Gizi dan Kalori dalam Kedelai, Tahu dan
Ampas Tahu
(Suprapti, 2005: 5)
No Unsur Gizi
Kadar/100 g Bahan
Kedelai Tahu
Ampas
Tahu
1 Energi (kal) 382 79 393
2 Air (g) 20 84,4 4,9
3 Protein (g) 30,2 7,8 17,4
4 Lemak (g) 15,6 4,6 5,9
5 Karbohidrat (g) 30,1 1,6 67,5
6 Mineral (g) 4,1 1,2 4,3
7 Kalsium (g) 196 124 19
8 Fosfor (g) 506 63 29
9 Zat besi (mg) 6,9 0,8 4
10 Vitamin A (mg) 29 0 0
11 Vitamin B (mg) 0,93 0,06 0,2
11
4) Tepung Ampas Tahu
Tepung ampas tahu adalah tepung yang diperoleh dari hasil
pengeringan dari bahan ampas tahu yang masih basah, dengan alat
pengeringan atau sinar matahari. Selanjutnya diayak hingga menjadi
halus. Proses Pembuatan Ampas Tahu dicuci sampai bersih lalu
diperas seteleh itu dikeringkan dengan cara disangari dengan api kecil
selama 45-60 menit atau sampai kering setelah itu blender dan ayak
sebanyak dua kali. Hasil yang didapat warnanya lebih putih dan bersih
butiran lebih halus dantidak bau asam.
Dicuci
Diperas
Disangrai selama 45-60 menit dengan api kecil
Diayak kasar
Diblender
Diayak halus
Gambar 1. Proses Pembuatan Tepung ampas tahu (Cara kering)
Sumber: Evri Hastuti 2005
Cara Penyimpanan Tepung ampas tahu agar tetap baik,
perlu disimpan di tempat kering dan tertutup, dikemas dalam plastik
Ampas tahu
Tepung ampas tahu
12
dan jauh dari kelembaban, karena tepung mudah rusak oleh udara
lembab,sehingga mudah ditumbuhi jamur.
Cara penyimpanan tepung ampas tahu sebagai berikut :
a) Suhu (temperatur)
Suhu yang baik untuk menyimpan tepung agar tetap baik
adalah suhu gudang yang temperaturnya 65 derajat -75 derajat
c.dengan suhu tersebut tepung ampas tahu dapat disimpan dalam
jangka waktu lama. Lama penyimpanan tepung dapat berkisar 1-2
bulan.
b) Lubang udara (ventilasi)
Ventilasi yang ada didalam ruang penyimpanan tepung
cukup dan agak lebar supaya udara dapat bebas bertukar diantara
timbunan sak-sak tepung, maka dibuatlah rak atau pembatas
diantara timbunan tepung. Selain mempermudah peredaran atau
pertukaran udara dengan penataan yang berlapis-lapis akan
mempermudahdalam pengambilan tepung.
c) Bau-bauan
Tepung dapat menyerap bau-bauan dari bahan yang
lainnya, oleh karena itu dalam penyimpanan tepung dijauhkan dari
bahan-bahan lain yang bisa mengubah bau dari tepung
tersebut.bau-bauan yang dapat menyebabkan tepung menjadi
berubah misalnya rempah-rempah, minyak tanah, bensin.
13
2. Bahan Tambahan
a. Tepung terigu
Tepung terigu adalah tepung yang dibuat dari kulit endosperm biji
gandum Triticum aestivum L. (Club wheat) dan/atau Triticum campactum
Host atau campuran keduanya dengan penambahan fortifikan zat besi
(Fe), seng (Zn), vitamin B1, vitamin B2 dan asam folat. (Badan
Standarisasi Nasional, 2006:1)
Tepung terigu berdasarkan kadar protein dibagi menjadi tiga
golongan yaitu tepung terigu kuat/protein tinggi dengan kadar
protein/gluten dalam kisaran 7-9%, tepung terigu protein sedang/ protein
sedang dengan kadar protein/gluten dalam kisaran 9,5-11% dan tepung
terigu kuat dengan kadar protein/gluten dalam kisaran 11,5-14%.
b. Gula
Gula merupakan bahan yang banyak digunakan dalam pembuatan
cookies. Jumlah gula yang ditambahkan biasanya berpengaruh terhadap
tekstur dan penampilan cookies. Fungsi gula dalam proses pembuatan
cookies selain sebagai pemberi rasa manis, juga berfungsi memperbaiki
tekstur, memberikan warna pada permukaan cookies dan mempengaruhi
cookies.
Cookies sebaiknya menggunakan gula halus. Jenis gula ini akan
menghasilkan kue berpori-pori kecil dan halus. Di dalam pembuatan
adonan cookies gula berfungsi sebagai pemberi rasa, dan berperandalam
menentukan penyebaran dan struktur rekahan kue. Gunakan gula sesuai
14
ketentuan resep, pemakaian gula yang berlebihan menjadikan kue cepat
menjadi browning akibat dari reaksi karamelisasi. Dampak yang lain kue
akan melebar sewaktu dipanggang (Anni Faridah, dkk:2008:302).
c. Lemak (Margarine)
Lemak merupakan salah satu komponen penting dalam pembuatan
cookies. Kandungan lemak dalam adonan cookies merupakan salah satu
faktor yang berkontribusi pada variasi berbagai tipe cookies. Didalam
adonan lemak memberikan fungsi shortening dan fungsi tekstur sehingga
cookies menjadi lebih lembut. Selain itu lemak juga berfungsi sebagai
pemberi flavor. Gunakan lemak sebanyak 65-75% dari jumlah tepung.
Prosentase ini akan menghasilkan cookies yang rapuh, kering, gurih dan
warna kuning mengkilat. Jangan menggunakan lemak berlebihan
akibatnya cookies akan melebar dan mudah hancur, sedangkan jumlah
lemak terlalu sedikit akan menghasilkan cookies yang bertekstur keras
dengan rasa seret di mulut (Anni Faridah, dkk:2008:301).
d. Telur
Telur berpengaruh terhadap tekstur produk patiseri sebagai hasil
dari fungsi emulsifikasi, pelembut tekstur dan daya pengikat.Penggunaan
kuning telur memberikan tekstur cookies yang lembut, tetapi struktur
dalam cookies tidak sebaik jika digunakan keseluruhan bagian telur.
Merupakan pengikat bahan-bahan lain, sehingga struktur cookies lebih
stabil. Telur digunakan untuk menambah warna dan rasa.Telur juga
membuat produk lebih mengembang karena menangkap udara selama
15
pengocokan. Putih telur bersifat sebagi pengikat/pengeras. Kuning telur
berfungsi sebagai pengempuk (Anni Faridah, dkk:2008:300)
e. Garam
Garam ditambahkan untuk membangkitkan rasa lezat bahan-bahan
lain yang digunakan dalam pembuatan cookies. Tepung dengan kadar
protein yang lebih rendah akan membutuhkan lebih banyak garam karena
garam akan memperkuat protein.
f. Bahan pengembang
Kelompok leavening agents (pengembang adonan) merupakan
kelompok senyawa kimia yang akan terurai menghasilkan gas di dalam
adonan. Salah satu leavening agents yang sering digunakan dalam
pengolahan cookies adalah baking powder. Baking powder memiliki sifat
larut pada suhu kamar dan tahan selama pengolahan.Fungsi bahan
pengembang adalah untuk meng”aerasi” adonan, sehingga menjadi
ringan dan berpori, menghasilkan cookies yang renyah dan halus
teksturnya ( Faridah, dkk:2008:304).
g. Maizena
Tepung maizena terbuat dari saripati biji jagung. Penambahan
maizena pada pembuatan cake sekitar 5 – 7 % dari kebutuhan tepung.
Tepung maizena jarang sekali digunakan sebagai bahan utama pada
pembuatan cake dan cookies, tapi selalu menjadi bahan pembantu untuk
mendapatkan tekstur sempurna(http://www.bahankue.info.com).
16
h. Vanilla essen
Merupakan bahan yang hampir selalu disertakan dalam proses
pembuatan kue atau dessert manis. Ada 2 macam vanili yang beredar
dipasaran, yang alami (buah kering vanili mirip seperti buncis yang
kering dan ekstraknya) serta sintetis (vanili bubuk dan esens
vanili).(http://kamusdapurku.blogspot.com/2007/bahankuetambahan.html
i. Cokelat bubuk
Coklat bubuk terbuat dari bungkil/ampas biji coklat yang telah
dipisahkan lemak coklatnya. Bungkil ini dikeringkan dan digiling halus
sehingga terbentuk tepung coklat. Coklat bubuk ada 2 jenis, yang
pertama melalui proses natural dan yang kedua melalui proses dutch.
Cocoa natural sedikit asam, sedangkan cocoa dutch warnanya lebih gelap
dan coklatnya lebih lembut. Coklat bubuk natural dibuat dari bubur
coklat atau balok coklat pahit, dengan menghilangkan sebagian besar
lemaknya hingga tinggal 18-23%.Coklat jenis ini berbentuk tepung,
mengandung sedikit lemak, dan rasanya pahit. Banyak sekali yang
menggunakan coklat bubuk jenis ini sebagai bahan campuran untuk
membuat kue.
(http://4rmita.wordpress.com/2010/03/11/pengertian-coklat-bubuk/
j. Keju
Keju adalah hasil olahan susu dengan bantuan fermentasi bakteri.
Selain lezat dan gurih, dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber zat
gizi andalan, yang dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan yang
17
menggugah selera. Pada umumnya, keju dibuat dari susu, baik susu
murni, susu rendah lemak, maupun susu tanpa lemak, yang telah
disterilkan (bebas kuman) dengan cara Pasteurisasi.
k. Jeruk lemon
Jeruk lemon dapat digunakan sebagai penambah ekstak aroma pada
cookies.
l. Pewarna makanan.
Pewarna digunakan untuk memberikan warna hiasan cookies, agar
terlihat lebih cantik.
B. Kajian Produk
1. Pengertian Cookies
Cookies atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan kue kering
adalah kue yang berbentuk kecil-kecil dengan rasa manis. Cookies ini
adalah jenis kue yang mempergunakan adonan sweet pastry (Dewantari,
2006). Bahan dasar yang digunakan untuk membuat cookies adalah lemak,
gula, telur, terigu. Selain itu masih banyak juga bahan-bahan lain yang
berfungsi sebagai penambah seperti bahan pengembang misalnya baking
powder atau soda kue (Yuni Heruwati, 2006). Karakteristik cookies pada
umumnya ditentukan dari tekstur renyah, bentuk, ketebalan, kadar air,
struktur (berpori besar/kecil) dan juga warnanya.
2. Klasifikasi Cookies
Menurut Brown (2006) cara pengolahan atau pencetakan cookies
dapat dibagi atau diklasifikasikan menjadi 6 jenis yaitu :
18
a. Drop Cookies
Adonan yang dicetak dengan menggunakan sendok teh kemudian di drop
diatas loyang pembakaran.
b. Bar cookies
Adonan yang dimasukkan ke dalam loyang pembakaran yang sudah
dialas kertas roti dengan ketebalan ½ cm, dimasak setengah matang lalu
dipotong bujur sangkarkemudian dibakar kembali sampai matang.
c. Rolled cookies
Adonan diletakkan diatas papan atau meja kerja kemudian digiling
dengan menggunakan rolling pin lalu adonan dicetak sesuai dengan
selera.
d. Ice box cookies
Adonan cookies dibungkus dan disimpan dalam refrigerator setelah agak
mengeras adonan diambil sedikit-sedikit adonan sudah dapat
dicetak/dipotong atau dibentuk sesuai selera.
e. Pressed cookies
Adonan yang dimasukkan kedalam cetakan semprit dan baru setelah itu
disemprotkan di atas loyang.
f. Molded cookies
Adonan yang dibentuk dengan alat atau dengan tangan. Chocolate
cookies, pie lemon cookies, dan bulan sabit cookies di klasifikasi dalam
molded cookies.
19
3. Kajian formula
a. Chocolate cookies merupakan produk cookies yang bertekstur
renyah,lembut, rasanya manis, dan jenis cookies yang paling tahan lama
karena bahan-bahan yang digunakan banyak menggunakan bahan kering
sehingga bisa bertahan 1-6 bulan. Chocolate cookies terbuat dari
margarine, kuning telur, coklat blok, coklat bubuk, maizena,dan tepung
terigu
Gambar 2. Chocolate cookies
http://www.google.co.id/imgres?q=chocolate+cookies&u
b. Pie Lemon cookies terbuat dari campuran margarine, gula, vanilli,
telur, tepung maizena dan tepung terigu, soda kue dan bubuk jeruk
instan,kulit lemon parut . Cookies ini biasanya dicetak bermacam-
macam bentuk yang lucu dan diberi hiasan coklat leleh. Dalam
pembuatan adonan pie menggunakan teknik flaky. Teknik flaky yaitu
teknik pengadukan lemak dan tepung terigu dengan mengaduk
menggunakan ujung dua pisau secara bersamaan sehingga
menghasilkan adonan berpasir. Kedua jenis adonan tersebut
menggunakan teknik olah baking. Teknik olah baking adalah teknik
mengolah panas kering dengan oven tanpa menggunakan air atau
20
minyak, sehingga produk yang dihasilkan dari proses baking memiliki
permukaan lebih renyah dan warna cerah. (Faridah, 2008:225)
Gambar 3. Lemon cookies
http://www.google.co.id/imgres?q=lemon+cookies&um
c. Bulan sabit cookies terbuat dari campuran margarine, gula bubuk,
tepung terigu, keju dan telur. Cookies ini biasanya dicetak bermacam-
macam bentuk yang lucu dan diberi hiasan coklat leleh.Teknik olah
baking adalah teknik mengolah panas kering dengan oven tanpa
menggunakan air atau minyak, sehingga produk yang dihasilkan dari
proses baking memiliki permukaan lebih renyah dan warna cerah.
(Faridah, 2008:225).
Gambar 4. Bulan Sabit Cookies
http://www.google.co.id/imgres?q=bulan+sabit+cookies&um
21
C. Kajian Teknik Pengolahan
1. Chocolate cookies
Pembuatan adonan chocolate cookies, metode yang digunakan
adalah creaming method yaitu bahan lemak dan gula dicampur dan
dikocok hingga creamy. Kemudian tambahkan telur, coklat leleh dan
kocok lagi hingga rata dan homogen. Setelah itu masukkan tepung dan
bahan-bahan yang lain, aduk sampai tercampur rata. Cookies yang dibuat
adalah jenis molded cookies yaitu adonan yang dibentuk dengan alat atau
dengan tangan (Brown, 2000). Setelah itu menggunakan teknik olah
baking.Teknik olah baking adalah teknik mengolah panas kering dengan
oven tanpa menggunakan air atau minyak, sehingga produk yang
dihasilkan dari proses baking memiliki permukaan lebih renyah dan warna
cerah(Faridah, 2008:225)
2. Pie Lemon cookies
Pembuatan adonan lemon cookies, metode yang digunakan adalah
creaming method yaitu bahan lemak dan gula dicampur dan dikocok
hingga creamy. Kemudian tambahkan telur, dan kocok lagi hingga rata
dan homogen.Setelah itu masukkan tepung dan bahan-bahan yang lain,
aduk sampai tercampur rata.Cookies yang dibuat adalah jenis molded
cookies yaitu adonan yang dibentuk dengan alat atau dengan tangan
(Brown, 2000). Setelah itu menggunakan teknik olah baking. Teknik olah
baking adalah teknik mengolah panas kering dengan oven tanpa
menggunakan air atau minyak, sehingga produk yang dihasilkan dari
22
proses baking memiliki permukaan lebih renyah dan warna cerah(Faridah,
2008:225)
3. Bulan sabit cookies
Pembuatan bulan sabit cookies sama seperti chocolate cookies dan
lemon cookies namun kuning telur dikocok bersama gula dan margarine.
Setelah itu masukkan tepung dan bahan-bahan yang lain, aduk sampai
tercampur rata. Cookies yang dibuat adalah jenis molded cookies yaitu
adonan yang dibentuk dengan alat atau dengan tangan (Brown,
2000).Setelah itu menggunakan teknik olah baking.Teknik olah baking
adalah teknik mengolah panas kering dengan oven tanpa menggunakan air
atau minyak, sehingga produk yang dihasilkan dari proses baking memiliki
permukaan lebih renyah dan warna cerah(Faridah, 2008:225)
D. Kajian Teknik Penyajian Produk
Kualitas suatu makanan ditentukan oleh berbagai faktor, seperti bentuk,
aroma, rasa, tekstur, warna, penampakan dan kandungan gizi-nya. Pertama
sekali seseorang memilih makanan, didahului oleh panca indera penglihatan.
Warna dan penampilan makanan yang menarik dan menimbulkan selera,
merupakan daya tarik tersendiri bagi seseorang untuk mencicipi makanan
tersebut. (Faridah, 2008:225). Maka dari itu penyajian makanan juga harus
mempunyai nilai seni yang indah dan enak dinikmati mata.
Dekorasi / Menghias cookies:
1. Menggunakan Kuning Telur
Cookies dapat dihias dengan berbagai macam bentuk hiasan diatas
23
cookies sebelum pembakaran, hal ini dapat dilakukan dengan cara
2. Menggunakan Icing
Menghias cookies dengan icing dapat dilakukan sebelum pembakaran
(biasanya jika icing yang digunakan tebal dan besar) dan dapat juga setelah
pembakaran.
3. Menggunakan Tepung Gula
Mendekorasi cookies dengan menggunakan tepung gula dilakukansetelah
cookies keluar dari oven dan telah dingin. Cookies yang dihias juga harus
berwarna kontras dengan warna hiasan supaya terlihat bentuk dari hiasan.
Mendekorasi dengan tepung gula ini harus lebih hati-hati karena kalau
ceroboh kemungkinan pola yang diinginkan tidak seperti yang diinginkan.
4. Menggunakan Cokelat
Cookies yang dihias harus telah matang dan dingin. Cairkan cokelat(warna
cokelat atau putih) dengan cara mengetim cokelat. Pencairan cokelat dapat
juga dilakukan dalam kantong plastik. (Faridah, 2008:510)
24
E. Kerangka Pemikiran
Ampas tahu
Tepung ampas tahu
Resep acuan
Resep dasar
Resep pengembangan /modifikasi
Gambar 5. Alur kerangka pemikiran
Kelebihan Kekurangan
Lebih murah
harganya,mudah
diperoleh dan
memiliki gizi yang
cukup tinggi
Bila ampas tahu tidak
segera diolah atau
ditangani akan
menimbulkan bau
yang tidak sedap .
Kelebihan Kekurangan
Lebih tahan lama
tepung ampas
tahu
Tekstur yang
kasar
Penepungan
Pemanfaatan tepung ampas tahu pada
chocolate cookies, bulan sabit cookies,
dan pie lemon cookies
Analisis resep acuan
Formulasi
Validasi I
Validasi II
Uji penerimaan
Pameran
Chocolate cookies, Bulan sabit
cookies dan pie lemon cookies

More Related Content

What's hot

27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapikutarni
 
Analisis lemak dengan menggunakan metode goldfisch
Analisis lemak dengan menggunakan metode goldfischAnalisis lemak dengan menggunakan metode goldfisch
Analisis lemak dengan menggunakan metode goldfischjusaay
 
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPASLaporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
laporan pengetahuan bahan pangan telur
laporan pengetahuan bahan pangan telurlaporan pengetahuan bahan pangan telur
laporan pengetahuan bahan pangan telurYuni Qurrota
 
Laporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepungLaporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepungReza Fahlevi
 
Acara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah TanggaAcara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah TanggaMelina Eka
 
AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2PPGhybrid3
 
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPASLaporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURMuhammad Eko
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanFitri Andriani
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiErnalia Rosita
 
Analisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestAnalisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestYusuf Ahmad
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtErnalia Rosita
 

What's hot (20)

27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
 
Analisis lemak dengan menggunakan metode goldfisch
Analisis lemak dengan menggunakan metode goldfischAnalisis lemak dengan menggunakan metode goldfisch
Analisis lemak dengan menggunakan metode goldfisch
 
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPASLaporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
 
laporan pengetahuan bahan pangan telur
laporan pengetahuan bahan pangan telurlaporan pengetahuan bahan pangan telur
laporan pengetahuan bahan pangan telur
 
Susu kedelai
Susu kedelaiSusu kedelai
Susu kedelai
 
Laporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepungLaporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepung
 
Acara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah TanggaAcara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah Tangga
 
AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2
 
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPASLaporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
 
Tabel hartadi
Tabel hartadiTabel hartadi
Tabel hartadi
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELUR
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum Selai
 
5. proses thermal
5. proses thermal5. proses thermal
5. proses thermal
 
Analisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestAnalisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soest
 
Unggas
Unggas   Unggas
Unggas
 
pengolahan daging
pengolahan dagingpengolahan daging
pengolahan daging
 
Ketengikan
KetengikanKetengikan
Ketengikan
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
 

Similar to Ampas tahu

Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi  PakanPoir Poin Klh S2 2009 Formulasi  Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakanptkonline
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahErnalia Rosita
 
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...Asvif Ma'rufah
 
Tapai dari beras jagung
Tapai dari beras jagungTapai dari beras jagung
Tapai dari beras jagungSilvi Natalia
 
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2PPGhybrid3
 
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan ConfectionaryAcara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan ConfectionaryMelina Eka
 
makalah pengendalian mutu pada tempe
makalah pengendalian mutu pada tempemakalah pengendalian mutu pada tempe
makalah pengendalian mutu pada tempeAncela Rebeka
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE RiaAnggun
 
Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosoh
Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosohPerbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosoh
Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosohZelika Gita Sari
 
Bioteknologi
Bioteknologi Bioteknologi
Bioteknologi Anisa II
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuErnalia Rosita
 
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docxBAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docxmuhammadsabir463751
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternakMemanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternakGufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptxTrisnawati62
 

Similar to Ampas tahu (20)

mekanikal
mekanikalmekanikal
mekanikal
 
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi  PakanPoir Poin Klh S2 2009 Formulasi  Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie Basah
 
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
 
Tapai dari beras jagung
Tapai dari beras jagungTapai dari beras jagung
Tapai dari beras jagung
 
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2
 
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan ConfectionaryAcara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
 
makalah pengendalian mutu pada tempe
makalah pengendalian mutu pada tempemakalah pengendalian mutu pada tempe
makalah pengendalian mutu pada tempe
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
 
Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosoh
Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosohPerbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosoh
Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosoh
 
Bioteknologi
Bioteknologi Bioteknologi
Bioteknologi
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum Tahu
 
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docxBAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
tugas 1
tugas 1tugas 1
tugas 1
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
 
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternakMemanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
 
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
 
5. serealia dan kacang kacangan
5. serealia dan kacang kacangan5. serealia dan kacang kacangan
5. serealia dan kacang kacangan
 
Makalah tphp
Makalah tphpMakalah tphp
Makalah tphp
 

Ampas tahu

  • 1. 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Bahan 1. Bahan Utama a. Ampas Tahu 1) Pengertian Ampas Tahu Ampas Tahu merupakan limbah padat yang diperoleh dari proses pembuatan tahu dari kedelai . Sedangkan yang dibuat tahu adalah cairan atau susu kedelai yang lolos dari kain saring. Ditinjau dari komposisi kimianya ampas tahu dapat digunakan sebagai sumber protein. kandungan protein dan lemak pada ampas tahu yang cukup tinggi namun kandungan tersebut berbeda tiap tempat dan cara pemprosesannya. Terdapat laporan bahwa kandungan ampas tahu yaitu protein 8,66%; lemak 3,79%; air 51,63% dan abu 1,21%, maka sangat memungkinkan ampas tahu dapat diolah menjadi bahan makanan ternak (Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, 2011). Ampas tahu yang merupakan limbah industri tahu memiliki kelebihan, yaitu kandungan protein yang cukup tinggi. Ampas tahu memiliki kelemahan sebagai bahan pakan yaitu kandungan serat kasar dan air yang tinggi. Kandungan serat kasar yang tinggi menyulitkan bahan pakan tersebut untuk dicerna itik dan kandungan
  • 2. 8 air yang tinggi dapat menyebabkan daya simpannya menjadi lebih pendek ((Masturi et al., 1992 dan Mahfudz et al., 2000). Ampas Tahu adalah sisa barang yang telah diambil sarinya atau patinya atau limbah industri pangan yang telah diambil sarinya melalui proses pengolahan secara basah seperti ampas kecap,ampas tahu, ampas bir, dan ampas ubi kayu. Masyarakat kita umumnya ampas tahu tersebut digunakan sebagai pakan ternak dan sebagian dipakai sebagai bahan dasar pembuataan tempe gembus. 2) Cara Pembuatan Ampas Tahu Proses pembuatan tahu melalui beberapa tahap pengolahan yaitu perendaman, penggilingan, ekstraksi, protein, penggumpalan dan pencetakan. Banyaknya air yang digunakan untuk ekstraksi protein menentukan banyaknya yang terekstrak, ditandai dengan banyaknya rendaman yang dihasilkan. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan sejumlah air tertentu dan pada suhu pendidihan bubur kedelai selanjutnya dilakukan penyaringan dan penggumaplan serta pencetakan. Sehingga pembuatan tahu ini didapatkan dua macam limbah yaitu limbah cairan dan limbah padat (ampas tahu). 3) Kandungan Gizi Ampas Tahu Ditinjau dari komposisi kimianya ampas tahu dapat digunakan sebagai sumber protein. Ampas tahu lebih tinggi kualitasnya dibandingkan dengan kacang kedelai. Prabowo dkk., (1983) menyatakan bahwa protein ampas tahu mempunyai nilai
  • 3. 9 biologis lebih tinggi dari pada protein biji kedelai dalam keadaan mentah, karena bahan ini berasal dari kedelai yang telah dimasak. Ampas tahu juga mengandung unsur-unsur mineral mikro maupun makro yaitu untuk mikro; Fe 200-500 ppm, Mn 30-100 ppm, Cu 5-15 ppm, Co kurang dari 1 ppm, Zn lebih dari 50 ppm. Ampas tahu dalam keadaan segar berkadar air sekitar 84,5 % dari bobotnya. Kadar air yang tinggi dapat menyebabkan umur simpannya pendek. Ampas tahu basah tidak tahan disimpan dan akan cepat menjadi asam dan busuk selama 2-3 hari, sehingga ternak tidak menyukai lagi. Ampas tahu kering mengandung air sekitar 10,0 - 15,5 % sehingga umur simpannya lebih lama dibandingkan dengan ampas tahu segar (Widjatmoko, 1996-133). Tabel 1. Komposisi Nutrisi/Kimia Nutrisi Ampas tahu Basah (%) Kering (%) Bahan. Kering 14,69 88,35 Protein Kasar 2,91 23,39 Serat. Kasar 3,76 19,44 Lemak kasar 1,39 9,96 Abu 0,58 4,58 BETN 6,05 30,48 Sumber :(Suprapti, 2005:4) Tahu diproduksi dengan memanfaatkan sifat protein, yaitu akan menggumpal bila bereaksi dengan asam. Penggumpalan protein oleh asam cuka akan berlangsung secara cepat dan bersamaan
  • 4. 10 diseluruh bagian cairan sari kedelai, sehingga sebagian besar air yang semula tercampur dalam sari kedelai akan terkumpul di dalamnya. Pengeluaran air yang terkumpul tersebut dapat dilakukan dengan memberikan tekanan. Semakin besar tekanan yang diberikan, semakin banyak air dapat dikeluarkan dari gumpalan protein. Gumpalan protein itulah yang disebut dengan tahu (Suprapti, 2005:4). Sebagai akibat proses pembuatan tahu, sebagian protein terbawa atau menjadi produk tahu, sisanya terbagi menjadi dua, yaitu terbawa dalam limbah padat (ampas tahu) dan limbah cair. Kandungan gizi dalam kedelai, tahu dan ampas tahu masing-masing dapat dilihat dalam Tabel 2. Tabel 2. Kandungan Unsur Gizi dan Kalori dalam Kedelai, Tahu dan Ampas Tahu (Suprapti, 2005: 5) No Unsur Gizi Kadar/100 g Bahan Kedelai Tahu Ampas Tahu 1 Energi (kal) 382 79 393 2 Air (g) 20 84,4 4,9 3 Protein (g) 30,2 7,8 17,4 4 Lemak (g) 15,6 4,6 5,9 5 Karbohidrat (g) 30,1 1,6 67,5 6 Mineral (g) 4,1 1,2 4,3 7 Kalsium (g) 196 124 19 8 Fosfor (g) 506 63 29 9 Zat besi (mg) 6,9 0,8 4 10 Vitamin A (mg) 29 0 0 11 Vitamin B (mg) 0,93 0,06 0,2
  • 5. 11 4) Tepung Ampas Tahu Tepung ampas tahu adalah tepung yang diperoleh dari hasil pengeringan dari bahan ampas tahu yang masih basah, dengan alat pengeringan atau sinar matahari. Selanjutnya diayak hingga menjadi halus. Proses Pembuatan Ampas Tahu dicuci sampai bersih lalu diperas seteleh itu dikeringkan dengan cara disangari dengan api kecil selama 45-60 menit atau sampai kering setelah itu blender dan ayak sebanyak dua kali. Hasil yang didapat warnanya lebih putih dan bersih butiran lebih halus dantidak bau asam. Dicuci Diperas Disangrai selama 45-60 menit dengan api kecil Diayak kasar Diblender Diayak halus Gambar 1. Proses Pembuatan Tepung ampas tahu (Cara kering) Sumber: Evri Hastuti 2005 Cara Penyimpanan Tepung ampas tahu agar tetap baik, perlu disimpan di tempat kering dan tertutup, dikemas dalam plastik Ampas tahu Tepung ampas tahu
  • 6. 12 dan jauh dari kelembaban, karena tepung mudah rusak oleh udara lembab,sehingga mudah ditumbuhi jamur. Cara penyimpanan tepung ampas tahu sebagai berikut : a) Suhu (temperatur) Suhu yang baik untuk menyimpan tepung agar tetap baik adalah suhu gudang yang temperaturnya 65 derajat -75 derajat c.dengan suhu tersebut tepung ampas tahu dapat disimpan dalam jangka waktu lama. Lama penyimpanan tepung dapat berkisar 1-2 bulan. b) Lubang udara (ventilasi) Ventilasi yang ada didalam ruang penyimpanan tepung cukup dan agak lebar supaya udara dapat bebas bertukar diantara timbunan sak-sak tepung, maka dibuatlah rak atau pembatas diantara timbunan tepung. Selain mempermudah peredaran atau pertukaran udara dengan penataan yang berlapis-lapis akan mempermudahdalam pengambilan tepung. c) Bau-bauan Tepung dapat menyerap bau-bauan dari bahan yang lainnya, oleh karena itu dalam penyimpanan tepung dijauhkan dari bahan-bahan lain yang bisa mengubah bau dari tepung tersebut.bau-bauan yang dapat menyebabkan tepung menjadi berubah misalnya rempah-rempah, minyak tanah, bensin.
  • 7. 13 2. Bahan Tambahan a. Tepung terigu Tepung terigu adalah tepung yang dibuat dari kulit endosperm biji gandum Triticum aestivum L. (Club wheat) dan/atau Triticum campactum Host atau campuran keduanya dengan penambahan fortifikan zat besi (Fe), seng (Zn), vitamin B1, vitamin B2 dan asam folat. (Badan Standarisasi Nasional, 2006:1) Tepung terigu berdasarkan kadar protein dibagi menjadi tiga golongan yaitu tepung terigu kuat/protein tinggi dengan kadar protein/gluten dalam kisaran 7-9%, tepung terigu protein sedang/ protein sedang dengan kadar protein/gluten dalam kisaran 9,5-11% dan tepung terigu kuat dengan kadar protein/gluten dalam kisaran 11,5-14%. b. Gula Gula merupakan bahan yang banyak digunakan dalam pembuatan cookies. Jumlah gula yang ditambahkan biasanya berpengaruh terhadap tekstur dan penampilan cookies. Fungsi gula dalam proses pembuatan cookies selain sebagai pemberi rasa manis, juga berfungsi memperbaiki tekstur, memberikan warna pada permukaan cookies dan mempengaruhi cookies. Cookies sebaiknya menggunakan gula halus. Jenis gula ini akan menghasilkan kue berpori-pori kecil dan halus. Di dalam pembuatan adonan cookies gula berfungsi sebagai pemberi rasa, dan berperandalam menentukan penyebaran dan struktur rekahan kue. Gunakan gula sesuai
  • 8. 14 ketentuan resep, pemakaian gula yang berlebihan menjadikan kue cepat menjadi browning akibat dari reaksi karamelisasi. Dampak yang lain kue akan melebar sewaktu dipanggang (Anni Faridah, dkk:2008:302). c. Lemak (Margarine) Lemak merupakan salah satu komponen penting dalam pembuatan cookies. Kandungan lemak dalam adonan cookies merupakan salah satu faktor yang berkontribusi pada variasi berbagai tipe cookies. Didalam adonan lemak memberikan fungsi shortening dan fungsi tekstur sehingga cookies menjadi lebih lembut. Selain itu lemak juga berfungsi sebagai pemberi flavor. Gunakan lemak sebanyak 65-75% dari jumlah tepung. Prosentase ini akan menghasilkan cookies yang rapuh, kering, gurih dan warna kuning mengkilat. Jangan menggunakan lemak berlebihan akibatnya cookies akan melebar dan mudah hancur, sedangkan jumlah lemak terlalu sedikit akan menghasilkan cookies yang bertekstur keras dengan rasa seret di mulut (Anni Faridah, dkk:2008:301). d. Telur Telur berpengaruh terhadap tekstur produk patiseri sebagai hasil dari fungsi emulsifikasi, pelembut tekstur dan daya pengikat.Penggunaan kuning telur memberikan tekstur cookies yang lembut, tetapi struktur dalam cookies tidak sebaik jika digunakan keseluruhan bagian telur. Merupakan pengikat bahan-bahan lain, sehingga struktur cookies lebih stabil. Telur digunakan untuk menambah warna dan rasa.Telur juga membuat produk lebih mengembang karena menangkap udara selama
  • 9. 15 pengocokan. Putih telur bersifat sebagi pengikat/pengeras. Kuning telur berfungsi sebagai pengempuk (Anni Faridah, dkk:2008:300) e. Garam Garam ditambahkan untuk membangkitkan rasa lezat bahan-bahan lain yang digunakan dalam pembuatan cookies. Tepung dengan kadar protein yang lebih rendah akan membutuhkan lebih banyak garam karena garam akan memperkuat protein. f. Bahan pengembang Kelompok leavening agents (pengembang adonan) merupakan kelompok senyawa kimia yang akan terurai menghasilkan gas di dalam adonan. Salah satu leavening agents yang sering digunakan dalam pengolahan cookies adalah baking powder. Baking powder memiliki sifat larut pada suhu kamar dan tahan selama pengolahan.Fungsi bahan pengembang adalah untuk meng”aerasi” adonan, sehingga menjadi ringan dan berpori, menghasilkan cookies yang renyah dan halus teksturnya ( Faridah, dkk:2008:304). g. Maizena Tepung maizena terbuat dari saripati biji jagung. Penambahan maizena pada pembuatan cake sekitar 5 – 7 % dari kebutuhan tepung. Tepung maizena jarang sekali digunakan sebagai bahan utama pada pembuatan cake dan cookies, tapi selalu menjadi bahan pembantu untuk mendapatkan tekstur sempurna(http://www.bahankue.info.com).
  • 10. 16 h. Vanilla essen Merupakan bahan yang hampir selalu disertakan dalam proses pembuatan kue atau dessert manis. Ada 2 macam vanili yang beredar dipasaran, yang alami (buah kering vanili mirip seperti buncis yang kering dan ekstraknya) serta sintetis (vanili bubuk dan esens vanili).(http://kamusdapurku.blogspot.com/2007/bahankuetambahan.html i. Cokelat bubuk Coklat bubuk terbuat dari bungkil/ampas biji coklat yang telah dipisahkan lemak coklatnya. Bungkil ini dikeringkan dan digiling halus sehingga terbentuk tepung coklat. Coklat bubuk ada 2 jenis, yang pertama melalui proses natural dan yang kedua melalui proses dutch. Cocoa natural sedikit asam, sedangkan cocoa dutch warnanya lebih gelap dan coklatnya lebih lembut. Coklat bubuk natural dibuat dari bubur coklat atau balok coklat pahit, dengan menghilangkan sebagian besar lemaknya hingga tinggal 18-23%.Coklat jenis ini berbentuk tepung, mengandung sedikit lemak, dan rasanya pahit. Banyak sekali yang menggunakan coklat bubuk jenis ini sebagai bahan campuran untuk membuat kue. (http://4rmita.wordpress.com/2010/03/11/pengertian-coklat-bubuk/ j. Keju Keju adalah hasil olahan susu dengan bantuan fermentasi bakteri. Selain lezat dan gurih, dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber zat gizi andalan, yang dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan yang
  • 11. 17 menggugah selera. Pada umumnya, keju dibuat dari susu, baik susu murni, susu rendah lemak, maupun susu tanpa lemak, yang telah disterilkan (bebas kuman) dengan cara Pasteurisasi. k. Jeruk lemon Jeruk lemon dapat digunakan sebagai penambah ekstak aroma pada cookies. l. Pewarna makanan. Pewarna digunakan untuk memberikan warna hiasan cookies, agar terlihat lebih cantik. B. Kajian Produk 1. Pengertian Cookies Cookies atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan kue kering adalah kue yang berbentuk kecil-kecil dengan rasa manis. Cookies ini adalah jenis kue yang mempergunakan adonan sweet pastry (Dewantari, 2006). Bahan dasar yang digunakan untuk membuat cookies adalah lemak, gula, telur, terigu. Selain itu masih banyak juga bahan-bahan lain yang berfungsi sebagai penambah seperti bahan pengembang misalnya baking powder atau soda kue (Yuni Heruwati, 2006). Karakteristik cookies pada umumnya ditentukan dari tekstur renyah, bentuk, ketebalan, kadar air, struktur (berpori besar/kecil) dan juga warnanya. 2. Klasifikasi Cookies Menurut Brown (2006) cara pengolahan atau pencetakan cookies dapat dibagi atau diklasifikasikan menjadi 6 jenis yaitu :
  • 12. 18 a. Drop Cookies Adonan yang dicetak dengan menggunakan sendok teh kemudian di drop diatas loyang pembakaran. b. Bar cookies Adonan yang dimasukkan ke dalam loyang pembakaran yang sudah dialas kertas roti dengan ketebalan ½ cm, dimasak setengah matang lalu dipotong bujur sangkarkemudian dibakar kembali sampai matang. c. Rolled cookies Adonan diletakkan diatas papan atau meja kerja kemudian digiling dengan menggunakan rolling pin lalu adonan dicetak sesuai dengan selera. d. Ice box cookies Adonan cookies dibungkus dan disimpan dalam refrigerator setelah agak mengeras adonan diambil sedikit-sedikit adonan sudah dapat dicetak/dipotong atau dibentuk sesuai selera. e. Pressed cookies Adonan yang dimasukkan kedalam cetakan semprit dan baru setelah itu disemprotkan di atas loyang. f. Molded cookies Adonan yang dibentuk dengan alat atau dengan tangan. Chocolate cookies, pie lemon cookies, dan bulan sabit cookies di klasifikasi dalam molded cookies.
  • 13. 19 3. Kajian formula a. Chocolate cookies merupakan produk cookies yang bertekstur renyah,lembut, rasanya manis, dan jenis cookies yang paling tahan lama karena bahan-bahan yang digunakan banyak menggunakan bahan kering sehingga bisa bertahan 1-6 bulan. Chocolate cookies terbuat dari margarine, kuning telur, coklat blok, coklat bubuk, maizena,dan tepung terigu Gambar 2. Chocolate cookies http://www.google.co.id/imgres?q=chocolate+cookies&u b. Pie Lemon cookies terbuat dari campuran margarine, gula, vanilli, telur, tepung maizena dan tepung terigu, soda kue dan bubuk jeruk instan,kulit lemon parut . Cookies ini biasanya dicetak bermacam- macam bentuk yang lucu dan diberi hiasan coklat leleh. Dalam pembuatan adonan pie menggunakan teknik flaky. Teknik flaky yaitu teknik pengadukan lemak dan tepung terigu dengan mengaduk menggunakan ujung dua pisau secara bersamaan sehingga menghasilkan adonan berpasir. Kedua jenis adonan tersebut menggunakan teknik olah baking. Teknik olah baking adalah teknik mengolah panas kering dengan oven tanpa menggunakan air atau
  • 14. 20 minyak, sehingga produk yang dihasilkan dari proses baking memiliki permukaan lebih renyah dan warna cerah. (Faridah, 2008:225) Gambar 3. Lemon cookies http://www.google.co.id/imgres?q=lemon+cookies&um c. Bulan sabit cookies terbuat dari campuran margarine, gula bubuk, tepung terigu, keju dan telur. Cookies ini biasanya dicetak bermacam- macam bentuk yang lucu dan diberi hiasan coklat leleh.Teknik olah baking adalah teknik mengolah panas kering dengan oven tanpa menggunakan air atau minyak, sehingga produk yang dihasilkan dari proses baking memiliki permukaan lebih renyah dan warna cerah. (Faridah, 2008:225). Gambar 4. Bulan Sabit Cookies http://www.google.co.id/imgres?q=bulan+sabit+cookies&um
  • 15. 21 C. Kajian Teknik Pengolahan 1. Chocolate cookies Pembuatan adonan chocolate cookies, metode yang digunakan adalah creaming method yaitu bahan lemak dan gula dicampur dan dikocok hingga creamy. Kemudian tambahkan telur, coklat leleh dan kocok lagi hingga rata dan homogen. Setelah itu masukkan tepung dan bahan-bahan yang lain, aduk sampai tercampur rata. Cookies yang dibuat adalah jenis molded cookies yaitu adonan yang dibentuk dengan alat atau dengan tangan (Brown, 2000). Setelah itu menggunakan teknik olah baking.Teknik olah baking adalah teknik mengolah panas kering dengan oven tanpa menggunakan air atau minyak, sehingga produk yang dihasilkan dari proses baking memiliki permukaan lebih renyah dan warna cerah(Faridah, 2008:225) 2. Pie Lemon cookies Pembuatan adonan lemon cookies, metode yang digunakan adalah creaming method yaitu bahan lemak dan gula dicampur dan dikocok hingga creamy. Kemudian tambahkan telur, dan kocok lagi hingga rata dan homogen.Setelah itu masukkan tepung dan bahan-bahan yang lain, aduk sampai tercampur rata.Cookies yang dibuat adalah jenis molded cookies yaitu adonan yang dibentuk dengan alat atau dengan tangan (Brown, 2000). Setelah itu menggunakan teknik olah baking. Teknik olah baking adalah teknik mengolah panas kering dengan oven tanpa menggunakan air atau minyak, sehingga produk yang dihasilkan dari
  • 16. 22 proses baking memiliki permukaan lebih renyah dan warna cerah(Faridah, 2008:225) 3. Bulan sabit cookies Pembuatan bulan sabit cookies sama seperti chocolate cookies dan lemon cookies namun kuning telur dikocok bersama gula dan margarine. Setelah itu masukkan tepung dan bahan-bahan yang lain, aduk sampai tercampur rata. Cookies yang dibuat adalah jenis molded cookies yaitu adonan yang dibentuk dengan alat atau dengan tangan (Brown, 2000).Setelah itu menggunakan teknik olah baking.Teknik olah baking adalah teknik mengolah panas kering dengan oven tanpa menggunakan air atau minyak, sehingga produk yang dihasilkan dari proses baking memiliki permukaan lebih renyah dan warna cerah(Faridah, 2008:225) D. Kajian Teknik Penyajian Produk Kualitas suatu makanan ditentukan oleh berbagai faktor, seperti bentuk, aroma, rasa, tekstur, warna, penampakan dan kandungan gizi-nya. Pertama sekali seseorang memilih makanan, didahului oleh panca indera penglihatan. Warna dan penampilan makanan yang menarik dan menimbulkan selera, merupakan daya tarik tersendiri bagi seseorang untuk mencicipi makanan tersebut. (Faridah, 2008:225). Maka dari itu penyajian makanan juga harus mempunyai nilai seni yang indah dan enak dinikmati mata. Dekorasi / Menghias cookies: 1. Menggunakan Kuning Telur Cookies dapat dihias dengan berbagai macam bentuk hiasan diatas
  • 17. 23 cookies sebelum pembakaran, hal ini dapat dilakukan dengan cara 2. Menggunakan Icing Menghias cookies dengan icing dapat dilakukan sebelum pembakaran (biasanya jika icing yang digunakan tebal dan besar) dan dapat juga setelah pembakaran. 3. Menggunakan Tepung Gula Mendekorasi cookies dengan menggunakan tepung gula dilakukansetelah cookies keluar dari oven dan telah dingin. Cookies yang dihias juga harus berwarna kontras dengan warna hiasan supaya terlihat bentuk dari hiasan. Mendekorasi dengan tepung gula ini harus lebih hati-hati karena kalau ceroboh kemungkinan pola yang diinginkan tidak seperti yang diinginkan. 4. Menggunakan Cokelat Cookies yang dihias harus telah matang dan dingin. Cairkan cokelat(warna cokelat atau putih) dengan cara mengetim cokelat. Pencairan cokelat dapat juga dilakukan dalam kantong plastik. (Faridah, 2008:510)
  • 18. 24 E. Kerangka Pemikiran Ampas tahu Tepung ampas tahu Resep acuan Resep dasar Resep pengembangan /modifikasi Gambar 5. Alur kerangka pemikiran Kelebihan Kekurangan Lebih murah harganya,mudah diperoleh dan memiliki gizi yang cukup tinggi Bila ampas tahu tidak segera diolah atau ditangani akan menimbulkan bau yang tidak sedap . Kelebihan Kekurangan Lebih tahan lama tepung ampas tahu Tekstur yang kasar Penepungan Pemanfaatan tepung ampas tahu pada chocolate cookies, bulan sabit cookies, dan pie lemon cookies Analisis resep acuan Formulasi Validasi I Validasi II Uji penerimaan Pameran Chocolate cookies, Bulan sabit cookies dan pie lemon cookies