2. (Sumber : Direktorat Pengembangan Strategi PB Badan Nasional Penanggulangan Bencana)
Disusun berdasarkan
Kajian Risiko Bencana,
meliputi :
o Jiwa terdampak
o Rupiah yang hilang
o HA Lingkungan
1
4
Dapat ditinjau sebelum habis masa
perencanaan. Peninjauan ulang
tersebut dapat dilakukan setiap
2 (dua) tahun, atau bila terjadi
bencana besar
Oleh Pemerintah dan
pemerintah daerah sesuai
dengan kewenangan untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun”
yang perlu di legitimasi
menjadi Perda atau Peraturan
Kepala Daerah
2
Menjadi masukan bagi dokumen
perencanaan pembanguann di daerah
3
o AKSI
TERARAH/SPESIFIK
UNTUK TIAP JENIS
BAHAYANYA
o AKSI TERARAH
MENYELURUH
BERSIFAT
UMUM/GENERIK
3. (Sumber : Direktorat Pengembangan Strategi PB
Badan
Nasional Penanggulangan Bencana)
4. RPB
MASUKAN UNTUK RPJMD,
RKPD, RENSTRA OPD,
DAN RENJA OPD
BAHAN PENYUSUNAN RTRW /
REVISI
RTRW
RUJUKAN UNTUK BENTUK
DUKUNGAN DARI LEMBAGA
LAIN
(LSM, PERGURUAN TINGGI,
LEMBAGA USAHA, DONOR,
DAN MEDIA)
RUJUKAN PEMERINTAH
DESA/KELURAHAN UNTUK
MERENCANAKAN KEGIATAN
PENANGGULANGAN BENCANA
(Sumber : Direktorat Pengembangan Strategi PB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana)
5. Memberikan pedoman atau panduan dalam menyusun Rencana
Penanggulangan Bencana (disaster management plan) yang menyeluruh,
terarah dan terpadu di tingkat Kabupaten.
Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana ini meliputi :
1. pengenalan dan pengkajian ancaman bencana
2. pemahaman tentang kerentanan masyarakat
3. analisis kemungkinan dampak bencana
4. pilihan tindakan pengurangan risiko bencana
5. penentuan mekanisme kesiapan dan penanggulangan dampak bencana; dan
6. alokasi tugas, kewenangan, dan sumber daya yang tersedia.
(Sumber : Direktorat Pengembangan Strategi PB Badan
Nasional Penanggulangan Bencana)
6. (Sumber : Direktorat Pengembangan Strategi PB Badan Nasional Penanggulangan
Bencana)
7.
8. o Penyusunan RPB dikoordinasikan oleh BPBD, Jika di suatu daerah belum memiiliki BPBD
maka Bappeda/
OPD yang memiliki tusi penanggulangan bencana,
o Penyusunan dokumen rencana penanggulangan bencana baik tingkat pusat maupun daerah
harus disusun dengan juga melibatkan partisipasi publik pemangku kepentingan Non
Pemerintah dan Masyarakat selain Pemerintah,
o Pelaksanaan penyusunan melalui Swakelola dan Kontraktual,
o Waktu ideal penyusunan dokumen RPB adalah sebelum ditetapkannya RPJMD yang baru,
sehingga dokumen RPB dapat menjadi masukan bagi penyusunan RPJMD. Namun, jika
RPB disusun setelah RPJMD ditetapkan, maka RPB dapat menjadi penterjemahan dari
RPMJD, dan
o Pembaruan RPB dilaksanakan setiap habis masa perencanaannya, yaitu dalam kurun 5
(lima) tahun. RPB dapat ditinjau sebelum habis masa perencanaan. Peninjauan ulang
tersebut dapat dilakukan setiap 2 (dua) tahun, bila terjadi bencana besar yang membutuhkan
perubahan pada sasaran dan aksi daerah atau telah disusun kajian risiko bencana terbaru.
9. Tahapan
Output
Waktu
PERSIAPAN
Persiapan
Administratif
Persiapan
Teknis
Kerangka acuan
kerja (KAK),
rancangan
anggaran belanja
(RAB),
data/dokumentasi
SK Tim Teknis
dan Rencana
Kerja.
pendukung, dan
peta pemangku
kepentingan.
PENYUSUNAN
Penyusunan
Rancangan
Awal RPB
Penyusunan
Rancangan
RPB
Penyusunan
Rancangan
Akhir RPB
Rancangan awal
RPB yang telah
mendapatkan Rancangan RPB
review dan telah
sinkron dengan
yang telah
mendapatkan
Dokumen final
RPB
kebijakan nasional, masukan publik.
provinsi, dan
kota/kabupaten.
PENETAPAN
Penetapan
RPB
Penyusunan
dokumen RPB
dalam bentuk
PERBUP
5 Bulan
1 Bulan 1 Bulan 1 Bulan 1/2 Bulan 1 Bulan
(Sumber : Direktorat Pengembangan Strategi PB Badan Nasional Penanggulangan
Bencana)
10. Persiapan
- KAK dan RAB
- Data/Informa
si
pendukung
- Peta
pemangku
kepentingan
Persiapan
KAK dan RAB
yang telah
direview
PERSIAPAN
TEKNIS
Audiensi
Kepala Daerah
Komitmen dan
dukungan
Pimpinan Daerah
PERSIAPAN
UMUM
Rakor Pimpinan OPD
dan Stakeholder
Kebencanaan
- Kajian
Risiko
Bencana
- Tersosialisasik
an nya
rencana
penyusunan
RPB
- Usulan
Tim
Teknis
Pembentukan
Tim Teknis
SK Kepala Daerah
Penyusunan
Rencana Kerja
Rencana kerja
Penyusunan RPB
PENYUSUNAN
RANCANGAN
AWAL RPB
Lokakarya Penyusunan
Rancangan Awal RPB
Rancangan Isu
Strategis, Tujuan,
Strategi, Arah
Kebijakan, dan
Program, serta
Rencana Aksi.
Aistensi II
Tinjauan proses,
hasil- hasil
rumusan, dan
sinkronisasi
kebijakan daerah
dan nasional
PENYUSUNAN
RANCANGAN
RPB
Konsultasi
Publik
Rancangan
RPB
Masukan publik
tentang Isu Strategis,
Tujuan Strategi, Arah
Kebijakan, dan
Program, serta
Rencana Aksi.
Penyempurnaan
Rancangan RPB
Rancangan RPB
yang
disempurnakan
Penyampaian
Rancangan RPB
ke Kepala
Daerah
Arahan, persetujuan,
dan komitmen Kepala
Daerah
Aistensi III
Tinjauan
kelengkapan RPB
dan kesesuaian
aksi-lokasi PB
PENYUSUNAN
RANCANGAN
AKHIR RPB
Penyampaian
Rancangan
RPB ke
Kepala Daerah
Harmonisasi program
RPB dengan
perencanaan
pembangunan di
daerah dan
peninjauan anggaran
Konsultasi
Publik
Akhir
Masukan akhir dan
kesepakatan
stakeholder daerah
Finalisasi
Dokumen
Dokumen Final
Rencana
Penanggulangan
Bencana
PENETAPAN
Legalisasi
Dokumen
Penetapan
Peraturan Kepala
Daerah /
Peraturan Daerah
1 BULAN
1 BULAN
1 BULAN
1 / 2
BULAN
1 BULAN
(Sumber : Direktorat Pengembangan Strategi PB
Badan
Nasional Penanggulangan Bencana)
11. Penyusun Penjabaran Tugas
Tim Fasilitator Seseorang atau beberapa orang yang
membantu suatu kelompok untuk memahami tujuan
bersama dan
membantu proses pelaksanaan guna mencapai tujuan
tersebut tanpa mengambil posisi tertentu dalam
diskusi
- Menyiapkan bahan-bahan untuk fasilitasi
- Menentukan metode fasilitasi yang sesuai dengan tujuan dan
kondisi
peserta
- Mengarahkan/mengingatkan peserta
kembali pada tujuan jika diskusi meluas ke
tema yang berbeda
Tim
Penyelengg
ara
(Sekretariat)
Tim yang bertanggung jawab
mengkoordinasikan penyusunan dokumen RPB secara
teknis
penyelenggaraan kegiatan. Tim ini dapat berasal dari
BPBD atau instansi lain (misalnya Bappeda) jika di
daerah belum ada BPBD atau kondisi lain yang
menyebabkan BPBD tidak mampu menjadi pelaksana
- Menyusun timeline tiap tahapan penyusunan RPB
- Mengidentifikasi pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam
proses
penyusunan RPB
- Mempersiapkan penyelenggaraan secara teknis untuk
tiap tahapan penyusunan RPB
- Melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan
administrasi kegiatan
(Sumber : Direktorat Pengembangan Strategi PB
Badan
Nasional Penanggulangan Bencana)
12. 7. Keberadaan Pengelolaan wilayah sungai
lintas
administratif
8. Keberadaan DAS/Sub DAS
9. Informasi jenis bencana yang ada, baik
yang
pernah terjadi maupun yang berpotensi
10.Informasi terkait daya dukung dan daya
tampung di setiap ekoregion
11.dan data lainnya yang terkait.
1. Kajian Risiko Bencana Provinsi
2. RPJMD Provinsi yang terkait dengan
daerah kerja
3. RTRW Provinsi
4. Pertumbuhan ekonomi wilayah
5. Keberadaan KLHS
6. Keberadaan Geoheritage, Bioheritage,
dan
Cultural Heritage
15. Nama Organinasi PERAN SAAT PRA BENCANA
Tidak Terdapat Potensi Bencana Terdapat Potensi Bencana
Bappeda ∙ Pengintegrasian pengurangan risiko bencana
dalam
perencanaan pembangunan
∙ Koordinasi antar OPD dalam penyelarasan
kebijakan
pembangunan daerah yang berbasis
pengurangan risiko bencana
∙ Koordinasi pelaksanaan sinergitas dan
harmonisasi perencanaan pembangunan
daerah bidang pemerintahan
∙ Koordinasi penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan daerah bidang pembangunan
manusia (RPJPD, RPJMD, dan RKPD)
∙ Koordinasi bidang perencanaan bidang
infrastruktur dan kewilayahan
∙ Reformasi sistem kesiapsiagaan
penanggulangan risiko bencana
∙ Akselerasi program dan kegiatan
OPD
∙ Informasi kawasan rawan
bencana serta zonasi dalam
pengembangan dan
pembangunan kawasan
∙ Terlaksananya prinsip
mitigasi bencana dalam
penataan ruang
16. Nama Organisasi PERAN SAAT PRA BENCANA
Sebelum Status
Bencana
Ditetapkan (Kesiagaan)
Dalam Status
'Siaga Darurat'
Dalam Status
'Tanggap
Darurat'
Dalam Status
'Transisi
Darurat'
Dinsos - - - -
17. Nama Organinasi PERAN SAAT PASCA BENCANA
Upaya Rehabilitas Upaya Rekonatruksi
Dinas Perumahan dan
Permukiman
∙ Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang
layak
huni bagi korban bencana provinsi
∙ Presentase warga negara yang terkena
relokasi akibat program pemerintah
daerah provinsi yang memperoleh
fasilitas penyediaan rumah yang layak
huni
∙ Pembuatan peta indeks risiko bencana di
Provinsi Jawa Barat
∙ Penataan kawasan permukiman
perdesaan
dengan prinsip konservasi dan
pengelolaan bencana
∙ Penerbitan izin pembangunan dan
pengembangan perumahan
∙ Penanganan hunian rumah untuk
pendukungan pelaksanaan
program pemerintah dan
pascabencana
∙ Persentase warga negara korban
bencana yang memperoleh rumah
layak huni
22. Dilihat dari rekapitulasi data kejadian
bencana, tercatat dalam periode 10
tahun terakhir (Tahun 2012-2022) telah
tercatat sebanyak 922 kejadian bencana
di Kabupaten Garut, yang didominasi
oleh kejadian tanah longsor, kebakaran
bangunan, banjir, dan cuaca ekstrim
(angin puting beliung).
23. PENENTUAN PRIORITAS
BENCANA
Prioritas Penanganan
Risiko Bencana
Kelas Risiko Bencana
Rendah Sedang Tinggi
Kecenderunga
n Kejadian
Bencana
Menurun ● Kegagalan Teknologi
● Likuefaksi
● Kebakaran Hutan dan Lahan
Tetap ● Letusan Gunung Api
● Gelombang Ekstrim dan
Abrasi
● Gempabumi
● Epidemi dan Wabah
Penyakit COVID-19
● Tsunami
Meningkat ● Tanah Longsor ● Banjir Bandang
● Cuaca Ekstrim
● Banjir
25. Pendekatan dalam Penentuan Masalah Pokok
1. Kerawanan
&
Kerentanan
2.
Kapasitas
Daerah
(IKD)
3. Gap
pencapaian
RPJMD/visi misi
kepala daerah
9 MASALAH
POKOK
ISU
STRATEGIS
Pembobotan