Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan, komunikasi organisasi, dan penerapannya dalam dunia bisnis. Secara ringkas, dibahas mengenai proses kepemimpinan dalam memengaruhi anggota organisasi, unsur-unsur komunikasi efektif, serta bentuk komunikasi internal dan eksternal yang diterapkan dalam perusahaan.
1. pg. 1
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan I
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA
Oleh :
Xena Levina – 43217110142
2. pg. 2
A. Kepemimpinan
Kepemimpinan (leadership) adalah proses dalam mengarahkan dan
mempengaruhi para anggota dalam melakukan berbagai aktivitas di suatu organisasi.
Proses disini, bagaimana pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas
tujuan organisasi pada bawahannya, memotivasi mereka untuk memcapai tujuan
organisasi dan membantu menciptakan suasana kerja agar para karyawan bisa produktif
dalam bekerja. Kepemimpinan merupakan hal yang penting untuk dimiliki seorang
pemimpin, kemampuan untuk dapat mempengaruhi orang lain tanpa menggunakan
kekuatan, sehingga orang yang dipimpinnya menerima sebagai sosok yang layak untuk
memimpin.
Hal-hal yang menyebabkan seseorang menjadi pemimpin :
1. Tradisi, menjadi pemimpin karena warisan/keturunan
2. Kekuatan pribadi, menjadi pemimpin karena memiliki kemampuan, baik fisik
maupun kecakapannya.
3. Pengangkatan atasan, menjadi pemimpin karena diangkat oleh atasannya.
4. Pemilihan, menjadi pemimpin berdasarkan hasil pemilihan yang sudah
dilakukan Seorang pemimpin yang sukses adalah seseorang yang dapat
menciptakan kerjasama antara internal environment, yakni keseluruhan
perusahaan seperti karyawan, kegiatan produksi, pemasaran, administrasi,
finansial, dan lainnya dengan external environment, yakni hal-hal luar yang dapat
mempengaruhi perusahaan seperti perekonomian, teknologi, politik, kebijakan
pemeritah, konsumen, kompetitor dan lainnya.
B. Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian dan pertukaran informasi
sekurang-kurangnya antara 2 pihak yang berperan sebagai pengirim (sender) dan
penerima (receiver) dengan menggunakkan berbagai media yang ada.
Komunikasi memiliki beberapa elemen penting, yaitu :
1. Komunikasi melibatkan orang-orang, sehingga komunikasi yang efektif
terkait dengan bagaimana orang-orang dapat berinteraksi satu sama lain dengan
lebih efektif.
2. Dalam komunikasi terjadi penyampaian dan pertukaran informasi dan
pengertian, sehingga agar proses ini dapat terjadi dan dapat dipahami, maka
pihak-pihak yang berkomunikasi perlu meyadari dan mengerti berbagai istilah
dalam berkomunikasi.
3. Komunikasi dapat berupa bentuk-bentuk simbolis seperti suara, huruf, angka,
bahasa tubuh, dan lainnya.
Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang
memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui
simbol – simbol atau sinyal. Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok,
yaitu:
3. pg. 3
Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni
komunikator dan komunikan.
Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya
beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap
muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan
orang secara bersamaan.
Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat
dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan
organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.
Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran
pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi
tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan
hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi organisasi terjadi kapan pun, setidak-tidaknya satu orang yang
menduduki suatu jabatan dalam suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukkan.
Karena fokusnya adalah komunikasi di antara anggota-anggota suatu organisasi.
Analisi komunikasi organisasi menyangkut penelaahan atas banyak transaksi yang
terjadi secara simultan.
Di dalam komunikasi organisasi ada proses – prosesnya yaitu :
Komunikasi Internal
Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu
perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara
horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan [operasi
dan manajemen]
Komunikasi Eksternal
Komunikasi antara pimpinan organisasi [perusahaan] dengan khalayak audience di
luar organisasi.
4. pg. 4
Komunikasi Administrasi adalah penyampaian pesan secara timbal balik diantara
anggota untuk menumbuhkan saling pengertian dalam rangka mencapai tujaun
organiasai secara efektif dan efisien
1. Proses penggunaan lambang sekelompok orang / lebih
2. Komunikasi antar pesona
3. Sebagai proses / dilakukan dalam rangka kerja sama. “ Give and take “ timbal bali
/ bilateral
4. Penggunaan lambang bersama – sama oleh anggota organisasi
5. Komunikasi yang bersifat internal
6. Komunikasi yang berorientasi pada tujuan organisasi yang efektif dan efisien
Teori Kepemimpinan
The Traitist Theory of Leadership (Teori Sifat), teori ini mengemukakan sifat-sifat yang
dimiliki seorang pemimpin dianggap sebagai ukuran penting sebagai syarat-syarat
untuk menentukan potensi kepemimpinan sorang pemimpin.
The Situasional Theory of Leadership (Teori Situasioanl), teori ini mengemukakan
kepemimpinan dipengaruhi oleh keadaan pemimpin, pengikut organisasi, dan
lingkungan sosial. Gaya kepemimpinan seseorang dalam keadaan normal dan kritis
akan berbeda. Keberhasilan karena pengaruh situasi, artinya ada seorang pemimpin
yang berhasil dalam keadaan normal, namun ada pula yang dapat berhasil dengan
baik dalam keadaan kritis. Bagi seorang pemimpin sejati keadaan-keadaan darurat
justru merupakan kesempatan baik untuk mengatasi keadaan kritis itu.
Tipe Kepemimpinan
Tipe kepemimpinan dalam mempengaruhi para bawahannya dapat berbeda-beda.
Hal ini disebabkan latar belakang pemimpin, organisasi, pengikut dan lingkungan.
1. Kepemimpinan Otoriter
Pemimpin menganggap dirinya yang paling berkuasa. Pengarahan pada bawahan
dilakukan dengan cara memberikan instruksi atau perintah. Tujuan kepemimpinannya
hanya unutk meningkatkan produktivitas kerja dan cenderung tidak memperhatikan
kesejahteraan pekerja. Pimpinan menganut sistem manajemen tertutup, sistemnya
pun sentralisasi.
2. Kepemimpinan Partisipatif
Pemimpin melaksanakan kepemimpinannya dengan cara persuasif, menciptakan
kerjasama yang harmonis, menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi bawahannya.
Pemimpin memotivasi bawahan agar mempunyai rasa memiliki perusahaan. Falsafah
pemimpin, pemimpin adalah untuk bawahan. Sistem manajemen terbuka dan
informasi pembinaan kaderisasi sangat diperhatikan.
3. Kepemimpinan Delegatif
Pemimpin memberikan kewenangan (delegasi) pada bawahan agar besar, sehingga
bawahannya diberi keleluasaan dalam mengambil keputusan dan menbuat kebijakan.
Pimpinan menyerahkan tanggung jawab agar bawahan dapat mengendalikan dirinya
sendiri dan menyelesaikan pekerjaanya. Para bawahan dituntut untuk memiliki
5. pg. 5
kematangan kemampuan dalam bekerja dan kematangan psikologis atau kemauan
dalam bekerja.
Wewenang Pemimpin
1. Wewenang Resmi ( Formal Authority )
Wewenang resmi adalah wewenang yang sah dan legal yang dimiliki seorang
pemimpin, kerena kedudukannya dalam suatu perusahaan. Dengan wewenang
resmi pemimpin dapat memerintah. Memotivasi dan mempengaruhi tingkah laku
bawahannya. Wewenang ini dapat didelegasikan pada bawahan.
2. Wewenang kewibawaan ( Personality Authority )
Kewibawaan adalah wewenang yang didapat karena wibawa yang dimiliki seorang
pemimpin. Bisa karena kecakapannya, pendidikan, kepribadian, kharisma,
sehingga ia bisa mempengaruhi bawahannya.
Bentuk-Bentuk Komunikasi
a. Komunikasi Interpersonal
Bentuk komunikasi yang dilakukan suatu individu kepada individu lain. Bisa
komunikasi secara lisan, yakni komunikasi dengan menggunakkan lisan secara
langsung bersamaan dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya, seperti
emosi, situasi dan lain hal lainnya. Komunikasi lisan dapat berupa komunikasi
formal, misalnya pembicaraan di pertemuan atau rapat, maupun informal,
misalnya berbicara di lift atau cafetaria.
Komunikasi secara tertulis, yakni komunikasi yang menggunakan mediator
sebagai penyampai pesan. Dilakukan karena komunikasi lisan tidak dapat
dilakukan, untuk mengingatkan sesuatu atau untuk memperkuat komunikasi lisan.
b. Komunikasi Lintas Budaya ( cross-cultural communication )
Bentuk komunikasi yang dilakukan antar individu yang memiliki perbedaan
budaya. Sehingga agar pesan dapat dapat disampaikan, diterima, dan dimengerti.
Perbedaan ini menimbulkan perbedaan karakter antar individu, sehingga
membutuhkan penyesuaian agar kegiatan komunikasi dapat berjalan efektif.
Pola Komunikasi
a.Faktor yang memengaruhi pola komunikasi dalam organisasi :
1) Jalur formal dari komunikasi, penggunaan legitimasi formal untuk melakukan
komunikasi. Informasi yang diberikan biasanya bersifat sangat
penting Otoritas dari hierarki organisasi, perbedaan tingkatan manajemen
akan menentukan pola komunikasi dalam suatu organisasi. Para bawahan
akan menyesuaikan diri dalam hal berkomunikasi.
2) Spesialisasi jabatan, adanya spesialisasi menyebabkan beberapa
departemen tertentu yang berbeda namun membutuhkan komunikasi,
sehingga membentuk pola komunikasi.
3) Kepemilikan informasi, mereka yang umumnya lebih mengetahui dan
menguasai berbagai informasi yang terkait dengan bagiannya, maka orang
yang diajak berkomunikasi haruslah orang yang mengetahui dan menguasai
hal-hal yang terkait di bagian itu.
6. pg. 6
b. Komunikasi Vertikal
Komunikasi veritikal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang yang
berada pada tingkat atas ke orang yang berada di bagian tingkat bawah atau
sebaliknya. Komunikasi yang terjadi biasannya mengenai pemberian tugas,
pemberian arahan ataupun pelaporan dan pertanggung jawaban.
c. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang
dengan orang lain yang memiliki tingkatan organisasi yang setara. Komunikasi
yang terjadi dalam rangka koordinasi, kerjasama, dan lain sebagainya.
Membangun Komunikasi Yang Efektif
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar komunikasi yang dilakukan
dapat berjalan dengan efektif dalam pencapaian organisasi.
a.Meminimalkan hambatan komunikasi
Kadangkala, terdapat berbagai hambatan dalam berkomunikasi sehingga pesan
atau informasi yang ingin disampaikan mengalami kesalahan penerimaan,
penafsiran dan pemahaman. Akibatnya reaksi yang diharapkan tidak terjadi.
Hambatan tersebut dapat bersifat individual yang berupa kesalahpahaman dalam
memahami pesan kesulitan berkomunikasi, kemampuan mendengar dan
menyimak yang buruk dan lainnya. Ataupun hambatan yang bersifat
organisasional yang terjadi adalah kata-kata yang dipahami berbeda-oleh orang
orang yang berbeda, sehingga terjadi perbedaan persepsi.
b.Meningkatkan keefektifan dalam berkomunikasi
Setelah hambatan dalam berkomunikasi dapat diidentifikasi, perlu adanya upaya
untuk meningkatkan efektivitas komunikasi. Peningkatan keahlian komunikasi
individu dengan dapat melalui cara: banyak melakukan komunikasi, mendorong
komunikasi yang bersifat dua arah, peningkatan kesadaran dalam memahami
pesan yang disampaikan dan pemeliharaan kredibilitas individu dengan
membangun karakter dan moralnya. Peningkatan keahlian komunikasi
organisasional dapat melalui cara: pengaturan cara berkomunikasi diantara
berbagai pihak dalam organisasi dan peningkatan kesadaran dan
pemanfaatan berbagai media sdalam berkomunikasi.
PENERAPAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA BISNIS/PERUSAHAAN
Suatu perusahaan hanya akan merealisasikan tujuannya jika setiap
petugasnya bekerja secara effisien dan ada kerjasama antara petugas yang satu
dengan yang lain. Salah satu faktor yang memungkinkan ialah adanya hubungan
baik antara pimpinan dan bawahan. Cara-cara yang dilakukan badan usaha antara
lain pertemuan,berbicara melalui telepon,mengirim email,berbicara langsung,
pemberian laporan, pemberian petunjuk dan pemberian perintah. Agar terdapat
suatu hubungan yang baik maka cara-cara tersebut harus terpelihara dengan baik.
Komunikasi secara garis besar terbagi menjadi dua,yaitu Komunikasi kedalam dan
Komunikasi keluar.
7. pg. 7
Komunikasi kedalam yang dimaksud adalah sesuai dengan tujuan kepada siapa
warta itu disampaikan. Dibedakan menjadi dua yaitu Vertikal dan Horizontal,
Komunikasi Vertikal yaitu proses penyampaian dari pihak pimpinan ke pegawai
dan sebaliknya. Masing-masing komunikasi bertujuan untuk menjamin hubungan
yang baik antara pimpinan dan bawahan dan mengkoordinasi kegiatan bawahan
itu agar tertuju kepada tujuan perusahaan. Komunikasi keatas diwujudkan dalam
bentuk penyampaian laporan-laporan.
Komunikasi keluar adalah antara pihak atasan dengan pihak luar diwujudkan
dengan telpon,berbicara langsung, atau dengan pengiriman surat.
Komunikasi berawal dari adanya pesan atau informasi yang ingin disampaikan dari
pengirim kepada penerima. Pesan tersebut kemudian akan mengalami
proses encoding, dimana pesan tersebut mengalami transformasi dalam bentuk
simbol yang menjadi representasi pengirim pesan. Misalnya ungkapan
persetujuan direprentasikan dengan anggukan kepala atau bentuk kalimat “Ya”.
Dapat pula juga menggunakan mediator, menggunakan media elektronik ataupun
melalui perantara orang lain.
Setelah diterima, pesan akan mengalami proses decoding, dimana pesan akan
ditransformasi maknanya agar dapat dimengerti penerima pesan. Lalu penerima
akan memberikan respon balasan dengan melakukan pengiriman pesan kembali
sehingga posisinya saling berganti, penerima pesan menjadi pengirim pesan dan
pengirim pesan menjadi penerima pesan dan begitu seterusnya.
Proses Komunikasi :
1. Komunikator (Orang yang menyampaikan pesan)
2. Pesan (Isi Perintah, instruksi atau pemberitahuan lain)
3. Saluran atau Channel (yang digunakan untuk menyampaikan pesan)
4. Komunikan (Orang yang menerima pesan)
5. Efek (Pengaruh akibat hasil komunikasi yang dilakukan komunikator
terhadap Komunikasi)
Dengan begitu dapat terjalin kerja sama antar karyawan dan pemimpin.
8. pg. 8
Daftar Pustaka :
Sandy Abdullah, 2014,
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/edukasi/988-
kepemimpinan-dan-komunikasi, ( 28 April 2014 )
Araisyah, 2015, https://araisyahfitria.wordpress.com/2015/04/18/tugas-komunikasi-
bisnis-komunikasi-dalam-bisnis/, ( 18 April 2015 )