Kingdom protista memiliki anggota yang sifatnya masih sederhana dan memiliki ciri umum yaitu eukariotik (memiliki membran inti sel), uniseluler/ multiseluler, ukurannya bersifat mikroskopis/ makroskopis, dan memiliki klasifikasi yaitu protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip jamur.
2. Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk
menggolongkan protista berdasarkan
ciri-ciri umum kelas dan perannya dalam
kehidupan melalui pengamatan secara
teliti dan sistematis
4.5 Merencanakan dan melaksanan
pengamatan tentang ciri-ciri dan peran
protista dalam kehidupan dan
menyajikan hasil pengamatan dalam
bentuk model/charta/gambar
4. Karakteristik Protista
• Eukariotik ( memiliki membran inti sel )
• Tubuh
– Uniseluler : Protozoa, Alga
– Multiseluler (belum terdiferensiasi) : Alga
• Ukuran
– Mikroskopis : Protozoa, Alga, Prostist mirip jamur
– Makroskopis : Alga
• Klasifikasi
– Protista mirip hewan (Protozoa)
– Protista mirip tumbuhan (Alga)
– Protista mirip jamur
5. • Bersel satu ( uniseluler / monoseluler ) atau bersel banyak
( multiseluler ) yang masih belum terdiferensiasi
• Sel termasuk tipe eukariotik ( memiliki membran inti sel )
• Ada yang dapat membuat makanan sendiri ( autotrof , terutama
fotoautotrof ) maupun tak dapat membuat makanan sendiri
( heterotrof, baik ada yang sebagai parasit , maupun ada juga yang
sebagai saprofit )
• Umumnya ditemukan di tempat yang lembab dan lingkungan berair.
Beberapa di antaranya hidup diperairan air tawar maupun air laut.
• Berkembang biak ( pada umumnya ) secara aseksual ( vegetatif )
dengan cara pembelahan sel, fragmentasi ( pada yang hidup
berkoloni ). Dan secara seksual ( generatif ) dengan cara konjugasi,
peleburan gamet sederhana.
6. 1. Protista Seperti Tumbuhan / Algae
2. Protista Seperti Hewan / Protozoa
3. Protista Seperti Jamur
Diklasifikasikan berdasarkan kemiripannya dengan kingdom yang lebih
tinggi, menjadi 3 kelompok :
Protista Seperti Tumbuhan Protista Seperti Hewan
Protista Seperti Jamur
Klasifikasi Kingdom Protista
8. Protista seperti tumbuhan
Disebut juga Algae / Ganggang
• Ada yang uniseluler atau multiseluler
• Tubuh algae multiseluler disebut talus
(Tidak memiliki akar, batang & daun sejati)
• Memiliki klorofil → fotosintesis
• Memiliki pigmen tambahan
• Reproduksi dilakukan dapat dilakukan secara seksual (konjugasi,
anisogami, isogami) atau aseksual.
• Hidup di perairan (tawar maupun asin)
hidup melayang-layang (neustonik) dan ada yang di dasar air (bentik)
9. Klasifikasi Alga
• Alga diklasifikasikan berdasarkan pigmen dominan yang
dikandungnya.
• Pigmen yang terdapat pada alga adalah klorofil, karoten,
fikoeritrin, fukosantin, dan fikosianin.
• Alga diklasifikasikan menjadi tujuh divisio, yakni
1. Euglenophyta (Euglena)
2. Dinoflagellata (Alga api)
3. Chlorophyta (Alga hijau)
4. Chrysophyta (Alga keemasan)
5. Bacillariophyta (Diatom)
6. Phaeophyta (Alga cokelat)
7. Rhodophyta (Alga merah)
10. Euglenophyta (Euglenoid)
• Phylum Euglenophyta memiliki anggota sekitar 800 spesies.
• Dapat melakukan fotosintesis → kloroplas (klorofil a, b, dan karoten)
• Makanan cadangan hasil fotosintesis disimpan dalam bentuk
polisakarida yang disebut paramilon.
• Habitat: air tawar, seperti kolam atau danau
• Tubuh:
– Memiliki flagel yang berfungsi sebagai alat gerak di air.
– Bintik mata berfungsi sebagai penerima cahaya dan
memungkinkan Euglena bergerak menuju intensitas cahaya
lebih tinggi sehingga meningkatkan fotosintesis.
– Euglena tidak memiliki dinding sel, namun memiliki pembungkus
tubuh yang kuat dan lentur terbuat dari protein di atas membran
plasmanya, disebut pelikel.
– Vakuola kontraktil berfungsi sebagai pompa yang mengeluarkan
kelebihan air pada tubuh
• Contoh: Euglena viridis
11. Dinoflagellata
• Organisme uniselular, namun terdapat beberapa yang membentuk
koloni.
• Phylum Dinoflagellata memiliki anggota sekitar 1.100 spesies.
• Setiap spesies Dinoflagellata memiliki bentuk tubuh berbeda-beda yang
terbuat dari dinding internal selulosa.
• Pergerakan dua flagela pada tubuhnya menghasilkan gerakan berputar
sehingga organisme ini disebut Dinoflagellata. Dalam bahasa Yunani,
dinos artinya berputar.
• Dinoflagellata umumnya hidup di laut.
• Ledakan populasi Dinoflagellata menyebabkan gelombang merah (red
tide). Populasi ini berwarna merah kecokelatan.
• Dinoflagellata dibedakan karena memiliki permukaan tubuh dari
lempengan selulosa dan dua flagela.
12. Chlorophyta (Alga hijau)
• Kelompok algae yang memiliki anggota paling banyak.
• Memiliki pigmen dominan klorofil a dan b.
• Bentuk dari kloroplasnya bermacam-macam.
– berbentuk mangkok contohnya Chlorella;
– berbentuk spiral contohnya Spirogyra; dan
– berbentuk bintang contohnya Ygnema.
• Habitat: Umumnya ditemukan pada perairan tawar, walaupun ada yang di laut.
• Dapat juga hidup pada batuan, tumbuhan, ataupun tanah lembab.
13. a) Chlorella
a) Chlorella adalah alga hijau
uniselular yang memiliki bentuk
bulat seperti bola.
b) Kloroplasnya berbentuk mangkuk.
c) Habitat hidupnya terdapat di
perairan tawar, laut serta tempat-
tempat yang basah.
d) Chlorella berkembang biak secara
aseksual melalui pembelahan diri.
e) Peranan: Chlorella dapat dijadikan
sumber makanan baru.
b) Spirogyra
a) Spirogyra memiliki habitat di
perairan tawar.
b) Spirogyra memiliki bentuk
kloroplas menyerupai pita dan
berukuran besar.
c) Reproduksi:
aseksual: fragmentasi
seksual: konjugasi
ALGAE
15. c) Ulva
• Ulva sering disebut selada laut karena morfologinya yang mirip selada.
• Ulva hidup di lautan dan sebagian hidup di air payau.
• Ulva menempel pada dasar perairan. Tubuh talusnya berbentuk lembaran
tipis melebar dan lebarnya dapat mencapai satu meter.
• Perkembangbiakan Ulva dapat dilakukan secara aseksual maupun
seksual.
• Aseksual:
– dengan membentuk zoospora yang memiliki flagela empat buah.
• Seksual:
– telur ulva yang haploid akan menghasilkan gamet jantan dan gamet
betina, berflagela dua yang berbentuk sama (isogamet). Gamet jantan
tersebut akan membuahi gamet betina yang nantinya akan terbentuk
zigot
16.
17. Chrysophyta (Alga keemasan)
• Phylum ini memiliki jumlah sekitar 850 spesies.
• Pigmen: warna kuning keemasan. Pigmen yang dominan pada alga
ini adalah pigmen karoten. Selain pigmen tersebut, Chrysophyta
memiliki pigmen lain di dalam tubuhnya, yaitu klorofil dan
fukosantin.
• Habitat : perairan tawar dan laut.
• Tubuh: uniselular dan ada pula yang multiselular.
• Perkembangbiakan Chrysophyta yang uniselular dan multiselular
terjadi secara aseksual dan seksual.
• Reproduksi aseksual pada Chrysophyta multiseluler dilakukan
dengan spora dan pada Chrysophyta uniseluler dilakukan dengan
pembelahan biner dan pembentukan spora.
• Reproduksi seksual dilakukan dengan peleburan gamet. Makanan
cadangan alga ini berupa laminarin. Alga keemasan yang uniseluler
merupakan komponen fitoplankton.
• Contoh anggota Chrysophyta adalah Vaucheria, Synura, dan
Mischococcus
19. Bacillariophyta (Diatom)
• Phylum ini memiliki anggota yang paling banyak, yaitu sekitar
10.000 spesies.
• Diatom termasuk alga uniselular dan merupakan penyusun
fitoplankton, baik di perairan tawar maupun di lautan.
• Bentuk Diatom sangat khas dengan dinding tubuhnya yang terdiri
atas kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka).
• Dinding selnya mengandung pektin dan silikat.
• Apabila mati, cangkangnya akan bertumpuk membentuk tanah
diatom. Tanah ini bernilai ekonomis tinggi karena dapat digunakan
sebagai bahan penggosok, penyuling gasolin, bahan pembuatan
jalan, sampai bahan dinamit.
• Perkembangbiakan Diatom dapat dilakukan secara aseksual
maupun seksual.
– Secara aseksual, Diatom akan membelah diri dengan cara melepaskan
kotak dari tutupnya. Baik tutup maupun kotak tersebut akan membentuk
kotak di bagian dalamnya. Dengan kata lain, baik tutup maupun kotak akan
menjadi tutup. Keadaan demikian akan berlangsung terus-menerus sampai
ukurannya minimum.
21. Phaeophyta (Alga Cokelat)
• Phylum Phaeophyta adalah alga yang memiliki anggota cukup
banyak, yaitu sekitar 1.500 spesies.
• Hampir semua anggotanya adalah multiseluler dan sebagian besar
habitatnya di laut.
• Hanya beberapa jenis saja yang hidup di perairan tawar.
• Pigmen yang paling dominan pada Phaeophyta adalah fukosantin
atau warna cokelat.
• Struktur tubuh Phaeophyta mirip dengan tumbuhan tinggi karena
terdapat struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun.
• Perkembangbiakan Phaeophyta dapat terjadi secara aseksual dan
seksual.
– Secara aseksual, Phaeophyta berkembang biak dengan membentuk
zoospora.
– Untuk perkembangbiakan secara seksualnya, Phaeophyta menghasilkan
gamet jantan dan gamet betina.
Contoh dari alga cokelat adalah Sargassum, Vucus, dan Turbinaria.
22. • Beberapa jenis alga coklat seperti
Macrocystis, banyak mengandung bahan
algin pada dinding selnya.
• Bahan algin ini mempunyai nilai ekonomis
untuk bahan pembuat stabiliser dan
emulsifier pada cat, tekstil, kertas, bahan
makanan, dan bahan lain.
23.
24.
25. Rhodophyta (Alga Merah)
• Rhodophyta atau alga merah merupakan phylum yang memiliki
pigmen dominan fikoeritrin atau merah.
• Phylum ini memiliki anggota yang banyak, yaitu sekitar 4.000 spesies.
• Rhodophyta habitatnya sebagian besar di laut.
• Akan tetapi, ada pula yang hidup di perairan tawar.
• Perkembangbiakan Rhodophyta terjadi secara aseksual dan seksual.
Secara aseksual, Rhodophyta membentuk tetraspora yang akan
menjadi gamet membentuk gamet jantan dan gamet betina. Adapun
secara seksual, yaitu dengan jantan dan gamet betina. Gamet
jantannya tidak memiliki flagela dan disebut spermatium. Adapun
gamet betinanya berflagela, dan disebut karpogonium.
• Contoh spesies dari phylum Rhodophyta adalah Corallina, Eucheuma
(utk pembuatan agar-agar), dan Gelidium
26.
27. Filum
Warna Dominan dan
Pigmen Fotosintesis
Cadangan
Makanan
Penyusun
Dinding Sel
Habitat
Euglenophyta
Hijau (klorofil a, b,
karoten, xantofil)
Paramilum
Tanpa dinding
sel; Protein
submembran
Umumnya di air
tawar
Pyrrophyta
(Dinoflagellata)
Cokelat (klorofil a,
klorofil c, karoten,
xantofil)
Pati
(amilum)
Selulosa
Submembran
Di laut dan di air
tawar
Chrysophyta
Keemasan (klorofil a,
klorofil c, karoten)
Leukosin
dan
laminarin
Silika
Di laut dan di air
tawar
Bacillariophyta
Kecokelatan (klorofil a,
klorofil c, karoten,
xantofil)
Leukosin
Silika hidrat
dalam matriks
organik
Di air tawar dan
airlaut
28. Filum
Warna Dominan dan
Pigmen Fotosintesis
Cadangan
Makanan
Penyusun
Dinding Sel
Habitat
Rhodophyta
Kemerahan (klorofil a,
karoten, klorofil d pada
beberapa spesies)
Pati
Matrik selulosa
dengan
polisakarida lain.
Kebanyakan di
laut dan sebagian
di air tawar
Phaeophyta
Kecokelatan (klorofil a,
klorofil c, karoten,
xantofil)
Laminarin
Matrik selulosa
dengan
polisakarida lain
Hampir semua di
airtawar
Chlorophyta
Hijau (klorofil a, klorofil
b, karoten)
Pati
tumbuhan
Selulosa
Kebanyakan di
airtawar, namun
sebagian di laut
30. Protista mirip Hewan
• Eukariot, Uniseluler
• Heterotrof
• Umumnya memiliki alat gerak.
• Hidup pada air, atau tubuh hewan.
Di sebut juga Protozoa.
Ciri Umum Protozoa.
Diklasifikasikan berdasarkan alat gerak yang dimilikinya, menjadi 4 kelompok :
1. Ciliata
2. Rhizopoda
3. Flagelata
4. Sporozoa
31. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Ciri-ciri Protozoa
1. Unisel, ukuran tubuh 3 – 1000 µ m.
2. Heterotrof.
3. Mikroskopis.
4. Punya alat gerak bervariasi : flagellum, cilia, pseudopodia.
5. Struktur tubuh : membrane sel, sitoplasma, mitokondria, robosom, lisosom,
nucleus, vakuola berdenyut (kontraktil), vakuola makanan, kloroplas (hanya
dimiliki oleh Flagelata).
6. Membrane sel → pelindung, pengatur pertukaran makanan & gas.
7. Vakuola makanan → vakuola yg berfungsi mencerna makanan.
8. Vakuola kontraktil → vakuola yg berfungsi mengeluarkan sisa makanan
berbentuk cair, dan mengatur kadar air sel.
9. Inti sel → mengatur aktivitas sel.
10.Hidup dengan memangsa bakteri, protista lain maupun sampah organisme.
11.Soliter atau berkoloni.
12.Sebagian besar habitatnya di air tawar atau laut yang kaya dengan zat organic.
13.Reproduksi asexual : pembelahan biner.
14.Reproduksi sexual : penyatuan 2 gamet yg berbeda, atau dengan konjugasi
(penyatuan 2 inti sel vegetatif)
15.Menghasilkan kista yg diselubungi kapsul polisakarida → jika lingkungan tidak
menguntungkan.
32. Klasifikasi Protista berdasarkan alat geraknya
1. Rhizopoda (Sarcodina), rhizoid = akar, podos = kaki. Jadi semua Protozoa
yang bergerak dengan menggunakan pseudopoda (kaki semu) digolongkan
ke dalam filum Rhizopoda, misalnya Amoeba
2. Ciliata (Ciliophora / Infusoria), cilia = rambut getar. Jadi semua Protozoa
yg bergerak dengan menggunakan bulu getar yg tumbuh di permukaan
membran selnya digolongkan filum Ciliata, misalnya Paramecium
3. Flagellata (Mastigophora), flagela = cambuk. Jadi semua Protozoa yg
bergerak dgn menggunakan cambuk digolongkan filum Flagellata,
misalnya Euglena viridis
4. Sporozoa (Apicomplexa), spora = alat reproduksi yang dapat tumbuh
menjadi individu baru. Jadi semua Protozoa yg tdk memiliki alat gerak
khusus dan berkembang biak dgn spora digolongkan filum Sporozoa,
misalnya Plasmodium.
33. Rhizopoda (Sarcodina)
Ciri-ciri
1. Bergerak dgn penjuluran sitoplasma (pseudopodia/ kaki semu)
2. Fungsi pseudopodia : alat gerak & memangsa makanan.
3. Yg punya cangkang (Globigerina), tanpa cangkang (Amoeba proteus).
4. Cangkang terdiri dari silica atau CaCO3.
5. Reproduksi asexual : pembelahan biner.
6. Membentuk kista saat lingkungan tidak menguntungkan → Amoeba.
7. Habitat : tanah lembab, lingkungan berair.
8. Heterotrof.
9. Pemangsa ganggang unisel, bakteri, atau protozoa lain.
Cth : Amoeba proteus (hidup soliter di tanah), Difflugia (di air tawar),
Globigerina (di laut), Entamoeba gingivalis & Entamoeba histolytica
(parasit pd manusia)
34. Ciliata (Ciliophora)
Ciri-ciri
1. Bergerak menggunakan silia.
2. Fungsi silia : pergerakan, alat bantu makan, penerima rangsang
3. Habitat : air tawar & laut
4. Punya 2 inti makronukleus & mikronukleus.
5. Makronukleus → pertumbuhan & perkembangbiakan.
6. Mikronukleus → berfungsi saat konjugasi.
7. Hidup bersimbiosis & parasit.
8. Reproduksi asexual : pembelahan biner transversal.
9. Reproduksi sexual : konjugasi.
Cth : Paramecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella.
37. Flagellata (Mastigophora)
Ciri- ciri
1. Tubuh dilindungi pelikel, sehingga punya bentuk tetap
2. Terdiri dari zooflagellata dan fitoflagellata
3. Alat gerak : flagellum.
4. Ada 2 flagellum
5. Soliter atau berkoloni
6. Reproduksi asexual : pembelahan biner transversal.
7. Habitat : lingkungan berair, air tawar, laut.
39. Flagellata (Mastigophora)
Ciri-ciri umum :
1. Membentuk spora.
2. Tidak punya alat gerak.
3. Unisel.
4. Parasit pada hewan & manusia
5. Reproduksi sexual & asexual diserta pergiliran keturunan.
41. Daur Hidup Plasmodium sp
Pada Tubuh
Nyamuk
Makro
Gamet (Sel
Gamet
Jantan)
Mikro Gamet
(Sel Gamet
Betina)
Fertilisasi
Zigot
Oosit
Sporozoit
Pada Tubuh
Manusia
Merozoit
Sporozoit
DiSelHati
Sel Darah Merah
Menyerang
Gametosit
Dan Menghasilkan
Makro
Gamet
Mikro
Gamet
42. Plasmodium mengalami dua fase dalam
siklus hidupnya, yaitu fase sporogoni dan
fase skizogoni, yang masing-masing terjadi
pada dua organisme yang berbeda.
Fase sporogoni adalah fase di mana
Plasmodium berkembang biak membentuk
spora di tubuh nyamuk Anopheles betina.
Fase skizogoni yang merupakan fase
pembentukan gamet yang terjadi di tubuh
manusia.
43. Menguntungkan
Mengontrol jumlah bakteri di alam karena
predator bakteri
Merupakan sumber makanan bagi hewan air
Foraminifera/Globigerina, cangkangnya
sebagai petunjuk adanya minyak bumi, gas
alam dan mineral
Radiolaria, kerangkanya yang mengendap di
dasar laut dapat digunakan sebagai bahan
penggosok
Peranan
Protozoa
44. Enthamoeba histolyca, Enthamoeba disentriae,
penyebab disentri
Trypanasoma brucei, penyakit tidur di Afrika
Leishmania, penyebab penyakit lesmaniasis
yang menyerang pembuluh darah
Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit
keputihan
Balantidium coli, penyebab diare
Plasmodium sp, penyebab malaria
Merugikan
46. Ciri Umum Protista Seperti Jamur
• Heterotrof saprofit atau parasit
• Menghasilkan spora yang motil
• Menghasilkan spora
• Terdiri dari
– JAMUR AIR (OOMYCOTA)
– JAMUR LENDIR (MYXOMYCOTA)
• Jamur parasit (hidup di air pengurai
bersel 1)
• Jamur predator (mirip amoeba dan
berlendir)
47. 1. Oomycota / Jamur Air
• Heterotrof saprofit atau parasit
• Menghasilkan spora yang motil
48. Jamur Air (Oomycota)
- Ada 580 tipe yg merupakan pengurai
- Hidup bebas sebagai saprofit (pengurai)
- Tapi ada juga yang parasit co: Saprolegnia hidup di badan ikan dan
membentuk selaput
- Beberapa patogen pada buah anggur
berupa jamur putih (Plasmopora viticola),
busuk layu pada kentang dan tomat
(Phytophthora infestans)
- Reproduksi
-Asex = Membentuk spora
-Sex = Penyatuan gamet jantan dan
betina
51. 2. Myxomycota /Jamur Lendir
• Heterotrof saprofit
• Menghasilkan spora yang motil
• Memiliki 2 fase kehidupan, yaitu :
• A. Vegetatif
• B. Generatif
52. Jamur Lendir
-Hidup bebas dan bentuknya seperti amoeba
-Merupakan predator fagosit yg menelan
-bakteri,
-hama,
-spora dan
-komponen organik lain
-Disebut lendir karena jika kelaparan maka akan bergabung
dan mengeluarkan lendir agar bisa bergerak pindah ke
lingkungan yang nyaman/menguntungkan.
-Co: Dictyostelium discoideum (disebut juga dengan social amoeba)
56. Peranan Protista Bagi
Kehidupan
Physarium yang digunakan untuk mengendalikan hama
belalang
Saprolegnia parasitica yang hidup saprofit pada bangkai
hewan air
Phytophtora infestans (parasit pada kentang)
P.nicotinae (parasit pada tembakau), dan
P.palmifera (parasit pada kelapa).