SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
KEANEKARAGAMAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN
       DAN HUKUM MENDEL (I DAN II)




       Nuramelia                      109016100066

       Mirna Mardianah                109016100047

       Bangga Praharja                109016100057

       Dwi Septiana                   109016100061



             Program Studi Pendidikan Biologi

                   Jurusan Pendidikan IPA

           Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

              UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

                           2010
PRAKTIKUM I

           KEANEKARAGAMAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN



I.    Tujuan Praktikum
      1.      Mendeskripsikan berbagai variasi pada hewan atau tumbuhan berdasarkan hasil
              pengamatannya.
      2.      Membuat dendogram Indeks Kesamaan Sorenson


II.   Dasar Teori
             Keanekaragaman      hayati   adalah   keanekaragaman     makhluk     hidup    yang
      menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah. Ada dua
      faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor
      genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme.
      Sebaliknya, faktor luar relatif stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme.
      Lingkungan atau faktor eksternal seperti makanan, suhu, cahaya matahari, kelembaban,
      curah hujan dan faktor lainnya bersama-sama faktor menurun yang diwariskan dari kedua
      induknya sangat berpengaruh terhadap fenotip suatu individu. Dengan demikian fenotip
      suatu individu merupakan hasil interaksi antara genotip dengan lingkungannya
             Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari
      organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel
      satu hingga mahluk bersel banyak dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai
      tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem.
             Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu :
      1.     Keanekaragaman gen
             Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen)
             yang berasal dari kedua induknya Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan
             dengan adanya variasi dalam satu jenis.
2.      Keanekaragaman jenis (spesies)

               Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada keanekaragaman gen.
               Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka
               macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan
               mikroba.

       3.      Keanekaragaman ekosistem
               Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari
               ekosistem di biosfir.

       Ketiga macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
       Ketiganya dipandang sebagai suatu keseluruhan atau totalitas                yaitu sebagai
       keanekaragaman hayati.



III.   Bahan

       Tumbuhan      : mawar, soka, aster, dahlia dan bougenville


IV.    Cara Kerja
       1.    Tentukan bahan yang hendak digunakan dan sifat yang diamati, meliputi: warna,
             ukuran, dan ciri khas lainnya.
       2.    Pengamatan meliputi sifat dari bahan yang telah ditentukan, dan carilah variasinya.
       3.    Carilah seluruh pengamatan pada LKS dan lengkapi dengan foto dari variasi sifat
             yang diamati.


V.     Hasil Pengamatan
       Tumbuhan yang diamati: mawar, soka, aster, dahlia dan bougenville
        Sifat yang
                                Mawar           Soka         Aster        Dahlia       bougenville
        diamati

        Warna mahkota            Merah          merah        Ungu          Putih          putih
Ukuran mahkota       sedang        Kecil         Kecil           Kecil       Sedang


                                   Belah
Bentuk mahkota        Bulat                    Segitiga        Lonjong      bulat telur
                                  ketupat

                     Berduri,                                   Keras,
Tangkai bunga                   Kecil, lunak     Kecil                     Keras, besar
                      keras                                     sedang

Putik                 Ada          Ada           Ada             Ada           Ada

Benang sari            ada         Ada         Tidak ada       Tidak ada       Ada

Kelopak                ada       Tidak ada     Tidak ada         Ada           Ada


Jml mahkota          banyak          4            3             banyak       Banyak



Keterangan gambar:




   mawar                          soka                             bougenvillee




                        aster                         dahlia
VI.    Pembahasan

               Pada kegiatan praktikum tentang keanekaragaman pada tumbuhan, kami
       melakukan identifikasi pada beberapa tanaman yang berbeda yang telah ditentukan.
       Tumbuhan yang kami identifikasi merupakan beberapa jenis tanaman dengan beberapa
       variasi yang berbeda. Jenis tanaman yang kamiamati adalah tanaman Bunga Mawar
       (Rosa sp), Soka (Ixora paludosa), Bougenvill (Bougenvilia spectabilis), Aster (Aster
       novae-angeliae), dan Dahlia (Dahlia pinata). Dari kelima tanaman tersebut sifat atau
       karakter yang kami amati, antara lain: warna mahkota, ukuran mahkota, bentuk mahkota,
       tangkai bunga, adanya putik, adanya benang sari, kelopak, dan jumlah mahkota.

             Setiap tumbuhan memiliki karakter yang berbeda-beda, hal ini menunjukkan
       adanya variasi sifat dari masing-masing individu. Terdapat beberapa perbedaan dan
       persamaan dari setip individu yang diamati. Perbedaan setiap individu terdapat pada
       warna mahkota, bentuk mahkota, tangkai bunga, dan jumlah mahkotanya. Persamaan
       masing-masing individu terdapat pada adanya putik, adanya benang sari, kelopak.


VII.   Kesimpulan

              Dalam beberapa spesies, terdapat beragam variasi dan karakteristik dari masing-
       masing individu. Individu yang memiliki kesamaan karakteristik berdasarkan percobaan
       yang kami lakukan dan amati terdapat pada tanaman bunga Aster dan Dahlia, yaitu pada
       adanya putik dan bentuknya, selain itu pada tangkai sama-sama keras, bentuk daunya pun
       serupa namun Dahlia ukurannya lebih besar, helaian mahkotanya lepas(tidak berlekatan),
       berbau, sama-sama tidak memiliki kelenjar madu.

             Perbedaan yang kami temukan pada objek pengamatan kami misalnya pada bunga
       Soka dan Bougenville, sangat jauh perbedaannya, mulai dari helaian mahkota, tangkai,
       bentuk mahkota dll. Soka memiliki mahkota yang lebih kecil namun tidak lunak,
       sedangkan Bougenvill memiliki mahkota yang tipis, agak besar dan sedikit berkerut di
       permukaannya.

              Memang secara fisik kelima objek yang kami gunakan dalam praktikum memiliki
       kesamaan, namun secara genetik terdapat perbedaan karena tidak dalam satu sepsies dan
       genus.


VIII. Pertanyaan pascalab
       1.    Sebutkan variasi sifat dari objek pengamatan?
Jawab: warna mahkota, ukuran mahkota, bentuk mahkota, tangkai bunga, putik,
            benang sari, kelopak dan jumlah mahkota.
2.   Adakah persamaan dan perbedaannya?
     Jawab: ada, dapat dilihat pada table hasil pengamatan.
3.   Variasi apakah yang paling banyak dijumpai pada objek pengamatan?
     Jawab: warna mahkota bunga dan bentuk mahkotanya.
4.   Hitung indeks kesamaan dari objek yang diamati!
     Jawab: tidak disertakan
5.   Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan!
     Jawab: terlampir
PRAKTIKUM II

       KEANEKARAGAMAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN



I.    Tujuan Praktikum
            Tujuan praktikum adalah membuktikan perbandingan menurut Mendel 1:2:1
      untuk rasio genotip dan 3:1 untuk rasio fenotip pada persilangan monohibrid serta
      perbandingan fenotip 9:3:3:1


II.   Dasar Teori
            Salah satu aspek yang penting pada organisme hidup adalah kemampuannya
      untuk melakukan reproduksi dan dengan demikian dapat melestarikan jenisnya. Pada
      organisme yang berkembangbiak secara seksual, individu baru adalah hasil kombinasi
      informasi genetis yangdisumbangkan oleh 2 gamet yang berbeda yang berasal dari
      keduaparentalnya.
      George Mendel adalah seorang yang telah berhasil dalam percobaan-percobaannya pada
      bidang hibridasi. Mendel menyusun beberapa postulatnya, antara lain :

      1.    Sifat materai herediter berupa benda atau          partikel & bukan berupa
            cairan/homurai.
      2.    Sifat tersebut berpasangan.
      3.    Sifat yang tertutup dapat muncul kembali,artinya sifat yang resesif akan terlihat
            ekspresinya dalam keadaan yangtertentu.


            1.      Persilangan Monohibrid
                           Dalam hukum mendel I yang dikenal dengan The Law of
                    Segretation of Allelic Genesatau Hukum Pemisahan Gen yang Sealel
                    dinyatakan bahwa dalam pembentukan gamet, pasangan alel akan
                    memisah secara bebas. Peristiwa pemisahan ini terlihat ketika pembetukan
                    gamet individu yang memiliki genotif heterozigot, sehingga tiap gamet
                    mengandung salah satu alel tersebut. Dalam inidisebut juga hukum
segregasi yang berdasarkan percobaan persilangandua individu yang
                      mempunyai satu karakter yang berbeda. Berdasarkan hal ini, persilangan
                      dengan satu sifat beda akan menghasilkan perbandingan fenotif 1:2:1,
                      yaitu ekspresi gen dominan resesif = 3 : 1. Namun kadang-kadang
                      individu hasil perkawinan tidakdidominasi oleh salah satu induknya.
                      Dengan kata lain, sifat dominasitidak muncul secara penuh. Peristiwa ini
                      menunjukkan adanya sifat intermedier.
               2.     Persilangan Dihibrid
                             Dalam hukum mendel II atau dikenal dengan The Law of
                      Independent assortmen of genesatau Hukum Pengelompokan Gen Secara
                      Bebas dinyatakan bahwa selama pembentukan gamet, gen-gen sealel akan
                      memisah secara bebas dan mengelompok dengan gen lain yang bukan
                      alelnya. Pembuktian hukum ini dipakai pada dihibrid atau polihibrid, yaitu
                      persilangan dari 2 individu yang memiliki satu ataulebih karakter yang
                      berbeda. Monohibrid adalah hibrid dengan 1 sifat beda, dan dihibrid
                      adalah hibrid dengan 2 sifat beda, akan menghasilakn perbandingan
                      9:3:3:1. Fenotif adalah penampakan/ perbedaan sifat dari suatu individu
                      tergantung dari susunan genetiknya yang dinyatakan dengan kata-kata
                      (misalnya mengenai ukuran, warna, bentuk, rasa, dsb). Genotif adalah
                      susunan genetik dari suatu inidividu yang ada hubungannyadengan fenotif;
                      biasanya dinyatakan dengan simbol/tanda huruf.


III.   Bahan
       1. alat kancing genetika warna merah, putih, kuning, hijau (@25 pasang)
       2. 2 stoples


IV.    Cara Kerja
       Praktikum I (monohibrid):
       1. Pisahkan 25 kancing (warna cerah dominan) menjadi dua bagian masing- masing
          terdiri dari 25 buah kancing berlekuk sebagai gamet betina dan 25 buah kancing yang
          menonjol untuk gamet jantan.
2. Campurkan 25 kancing merah dan 25 kancing putih sebagai gamet betina dalam
        stoples yang sama (stoples I), demikian pula untuk 25 kancing merah dan 25 kancing
        putih sebagai gamet jantan dicampur dalam stoples yang lain.
     3. Lakukan pengambilan secara acak satu kancing dari stoples I dan 1 kancing dari
        stoples II, kemudian pasangkan dan catat macam dan junlah fenotip serta genotip
        dalam table.
     4. Hitung perbandingan yang diperoleh baik fenotip maupun genotip.


     Praktikum II (dihibrid):
     1. Pisahkan 25 pasang kancing dari setiap warna masing- masing menjadi 2 bagian yang
        sama sebagai gamet jantan (kancing menonjol) dan gamet betina (kancing
        melengkung)
     2. Campurkan gamet jantan masing- masing dari kancing merah (M) dan kancing putih
        (m) juga gamet betina masing- masing dari kancing merah (M) dan kancing putih (m)
        kemudian pasangkan secara acak (kelompok kancing ini disebut kelompok A)
     3. Lakukan langkah seperti point nomer 2 untuk kancing hijau (H) dengan kancing
        kuning (h) (kelompok kancing ini disebut kelompok B)
     4. Pertemukan setiap pasangan dari kelompok A dan B sampai habis, catat macam dan
        jumlah fenotip yang dihasilkan pada tabel.
     5. Hitung perbandingan yang diperoleh.


V.   Data Hasil Percobaan
     Praktikum I (monohibrid):
      Genotip                Frekuensi
      MM                     12
      Mm                     25
      mm                     13


      Fenotip                Frekuensi
      Merah                  37
      Putih                  13
Jumlah                  50


      Praktikum II (dihibrid):
       Fenotip                         Frekuensi
       Merah hijau                     27
       Merah kuning                    10
       Putih hijau                     9
       Putih kuning                    4
       jumlah                          50




VI.   Pembahasan
      Praktikum I (monohibrid):
             Pada percobaan ini, gamet jantan dan gamet betina dari masing- masing kancing
      berwarna dipisahkan, kemudian dikawinkan bebas sehingga bersifat 2n dengan cara
      mengambilnya secara acak. Setelah dicermati dengan seksama ternyata hasil dari
      pengamatan ini sesuai dengan bunyi hukum Mendel 1 atau hukum pemisahan gen yang
      menyatakan bahwa pada saat pembentukan gamet terjadi segregasi alel- alel suatu gen
      secara bebas dari diploid menjadi haploid. Perbandingan genotip berdasarkan percobaan
      ini MM:Mm:mm adalah12:25:13 atau kira- kira 1:2:1. Sementara perbandingan
      fenotipnya merah:putih adalah 37:13 atau hampir setara dengan 1:3.


                Parental 1                         MM x mm
                Gamet                              M dan m
                F1                                 Mm
                Parental 2                         Mm x Mm
                F2                                 MM, Mm, Mm, mm
                Perbandingan genotip               MM:Mm:mm = 1:2:1
                Perbandingan fenotip               Merah: putih = 2:1
Praktikum II (dihibrid):
              Pada percobaan ini, 4 kancing berwarna tersebut menunjukkan individu
       monohibrid yang kemudian dikawinkan secara acak menjadi individu dihibrid. Ketika
       kami memasangkan kancing- kancing pada langkah kerja nomer 4, maka akan didapatkan
       perbandingan fenotip merah hijau: merah kuning: putih hijau: putih kuning adalah
       27:10:9:4 atau kira- kira 9:3:3:1. Hasil ini mendukung postulat Mendel pada Hukum
       Mendel II yaitu


        Parental 1              MMHH x mmhh
        Gamet                   MH dan mh
        F1                      MH, Mh, mH, mh
        Parental 2              MH, Mh, mH, mh x MH, Mh, mH, mh
        F2                      MMHH, MMHh, MmHH, MmHh, MMhh, MMhh, MmHh,
                                Mmhh, MmHH, MmHh, mmHH, mmHh, MmHh, Mmhh,
                                mmHH, mmhh
        Perbandingan fenotip    Merah hijau: marah kuning: putih hijau: putih kuning =
                                9:3:3:1




VII.   Kesimpulan
       Praktikum I (monohibrid):
       Persilangan monohybrid menghasilkan rasio genotip 1:2:1 sedan rasio fenotipnya 3:1


       Praktikum II (dihibrid):
       Persilangan dihibrid menghasilkan rasio genotip 9:3:3:1


VIII. Pertanyaan pascalab
       Praktikum I (monohibrid):
       1.     Apakah arti dari masing- masing pasangan kancing pada ke-25 pasangan kancing
              yang berwarna merah dan putih sebelum dipisahkan?
Jawab: kancing merah sebagai induk dominan homozigot sementara kancing
              putih sebagai induk resesif homozigot
2.    Gamet jantan pada generasi apa yang ditunjukkan dengan kancing merah dan
      putih pada stoples I?
      Jawab: generasi pertama / F1
3.    Generasi apakah yang ditunjukkan dengan hasil perbandingan fenotip dan genotip
      yang dihasilkan dari pengamatan ini?
      Jawab: monohibrid generasi pertama/ F1
4.    Bagaimanakah kesimpulan dari pengamatan ini?
      Jawab: terlampir


Praktikum II (dihibrid):
1.    Pada waktu dilakukan pemasangan antara kancing merah dan putih, saudara akan
      mendapatkan pasangan kancing merah merah, merah putih dan putih- putih
      (kelompok kancing A) . Sebenarnya masing- masing pasangan kancing pada
      kelompok A menunjukan apa?
      Jawab: parental
2.    Setiap dua pasang kancing dari kelompok A dan B menunjukkan keturunan kedua
      / F2 dari keturunan pertama/ F1
3.    Cara kerja nomor berapa yang menunjukkan peristiwa independent assortment?
      Jawab: nomor 4
4.    Bagaimana kesimpulan dari pengamatan ini?
      Jawab: terlampir
DAFTAR PUSTAKA


http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Pewarisan_Mendel
http://www.authorstream.com/Presentation/Kandi-176253-hukum-mendel-dan-ii-presentasi-
education-ppt-powerpoint/
http://www.riobelajar.co.cc/2010/02/berbagai-tingkatan-keanekaragaman.html

http://www.scribd.com/doc/27992718/Praktikum-Vii-Genetika-Topik-Tujuan-Persilangan
Suryo.2008.Genetika Strata I.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press

More Related Content

What's hot

PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiAgustin Dian Kartikasari
 
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanPraktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanHariyatunnisa Ahmad
 
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi SetiyanaLaporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyanadewisetiyana52
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...UNESA
 
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan TinggiFamily Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan TinggiMichu OH
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalimat lisnawati
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Maedy Ripani
 

What's hot (20)

Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanPraktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
 
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi SetiyanaLaporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
 
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan TinggiFamily Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
PPT Embriologi Tumbuhan - AngiospermaePPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
PPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
 
5. Arsitektur Pohon
5. Arsitektur Pohon5. Arsitektur Pohon
5. Arsitektur Pohon
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Protozoa volvox globator
Protozoa  volvox globatorProtozoa  volvox globator
Protozoa volvox globator
 
Laporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 MammaliaLaporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 Mammalia
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - PteridophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
 
CHLOROPHYTA
CHLOROPHYTACHLOROPHYTA
CHLOROPHYTA
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
 

Viewers also liked

Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadratLaporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadratSiti Jamilah
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...Feri Chandra
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
 
Persilangan monohibrid
Persilangan monohibridPersilangan monohibrid
Persilangan monohibriddefiyandini
 
Laporan monohibrida
Laporan monohibridaLaporan monohibrida
Laporan monohibridaRizki Putrii
 
Laporan fisika ii. kisi difraksi
Laporan fisika ii. kisi difraksiLaporan fisika ii. kisi difraksi
Laporan fisika ii. kisi difraksiTommy Rumba
 
Makalah asam nukleat
Makalah asam nukleatMakalah asam nukleat
Makalah asam nukleatWarnet Raha
 
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...f' yagami
 
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)university of Indonesia
 
Laporan Praktikum Bologi Sel Molekuler_Ma'ruf_P2BA09006
Laporan Praktikum Bologi Sel Molekuler_Ma'ruf_P2BA09006Laporan Praktikum Bologi Sel Molekuler_Ma'ruf_P2BA09006
Laporan Praktikum Bologi Sel Molekuler_Ma'ruf_P2BA09006asengsat95
 
Fisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralelFisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralelRidho Pasopati
 
7 Reasons for Attending HealthStartup
7 Reasons for Attending HealthStartup7 Reasons for Attending HealthStartup
7 Reasons for Attending HealthStartupHealthstartup
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...jackruto
 
The Newspaper 1st Edition
The Newspaper 1st EditionThe Newspaper 1st Edition
The Newspaper 1st EditionThe Newspaper
 

Viewers also liked (20)

Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadratLaporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Laporan genetika
Laporan genetika Laporan genetika
Laporan genetika
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
 
Arinda (autosaved)
Arinda (autosaved)Arinda (autosaved)
Arinda (autosaved)
 
Keanekaragaman hayati lara
Keanekaragaman hayati laraKeanekaragaman hayati lara
Keanekaragaman hayati lara
 
Persilangan monohibrid
Persilangan monohibridPersilangan monohibrid
Persilangan monohibrid
 
Makalah hukum mendel
Makalah hukum mendelMakalah hukum mendel
Makalah hukum mendel
 
Laporan monohibrida
Laporan monohibridaLaporan monohibrida
Laporan monohibrida
 
Laporan fisika ii. kisi difraksi
Laporan fisika ii. kisi difraksiLaporan fisika ii. kisi difraksi
Laporan fisika ii. kisi difraksi
 
Makalah asam nukleat
Makalah asam nukleatMakalah asam nukleat
Makalah asam nukleat
 
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
 
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
 
Rpp cix
Rpp cixRpp cix
Rpp cix
 
Laporan Praktikum Bologi Sel Molekuler_Ma'ruf_P2BA09006
Laporan Praktikum Bologi Sel Molekuler_Ma'ruf_P2BA09006Laporan Praktikum Bologi Sel Molekuler_Ma'ruf_P2BA09006
Laporan Praktikum Bologi Sel Molekuler_Ma'ruf_P2BA09006
 
Fisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralelFisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralel
 
7 Reasons for Attending HealthStartup
7 Reasons for Attending HealthStartup7 Reasons for Attending HealthStartup
7 Reasons for Attending HealthStartup
 
Malena
MalenaMalena
Malena
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...
 
The Newspaper 1st Edition
The Newspaper 1st EditionThe Newspaper 1st Edition
The Newspaper 1st Edition
 

Similar to Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)

Media Pembelajaran Biologi Kelas X
Media Pembelajaran Biologi Kelas XMedia Pembelajaran Biologi Kelas X
Media Pembelajaran Biologi Kelas Xpreute
 
Materi pelajaran biologi kelas x
Materi pelajaran biologi kelas xMateri pelajaran biologi kelas x
Materi pelajaran biologi kelas xpreute
 
Keanekaragaman tanaman paper
Keanekaragaman tanaman paperKeanekaragaman tanaman paper
Keanekaragaman tanaman paperFristy Novira
 
Presentasi biologi tentang keanekaragaman hayati
Presentasi biologi tentang keanekaragaman hayatiPresentasi biologi tentang keanekaragaman hayati
Presentasi biologi tentang keanekaragaman hayatiRafi Hidayat
 
08 rpp multimedia klp 3. 7 c
08 rpp multimedia klp 3. 7 c08 rpp multimedia klp 3. 7 c
08 rpp multimedia klp 3. 7 cbinasuci
 
Keanekaragaman Makhluk Hidup.pptx
Keanekaragaman Makhluk Hidup.pptxKeanekaragaman Makhluk Hidup.pptx
Keanekaragaman Makhluk Hidup.pptxAmelSidiki
 
Konsep dasar IPA MI/SD
Konsep dasar IPA MI/SDKonsep dasar IPA MI/SD
Konsep dasar IPA MI/SDdwitiara1995
 
Bab 3 Pewarisan Sifat coretan.pptx
Bab 3 Pewarisan Sifat coretan.pptxBab 3 Pewarisan Sifat coretan.pptx
Bab 3 Pewarisan Sifat coretan.pptxdinabudiono1
 
IPA Kelas 9 BAB 3 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 3 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 3 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 3 - www.ilmuguru.org.pptxbudin9
 
Ipa9 kd2-sistem perkembangbiakan tumbuhan dan hewan
Ipa9 kd2-sistem perkembangbiakan tumbuhan dan hewanIpa9 kd2-sistem perkembangbiakan tumbuhan dan hewan
Ipa9 kd2-sistem perkembangbiakan tumbuhan dan hewanSMPK Stella Maris
 
Salinan Bab Pewarisan Sifat dan kelainan genetik.pptx
Salinan Bab Pewarisan Sifat dan kelainan genetik.pptxSalinan Bab Pewarisan Sifat dan kelainan genetik.pptx
Salinan Bab Pewarisan Sifat dan kelainan genetik.pptxDidaParidAbdullah
 
Bab 3 Pewarisan Sifat.pptx
Bab 3 Pewarisan Sifat.pptxBab 3 Pewarisan Sifat.pptx
Bab 3 Pewarisan Sifat.pptxIrwanPriyanto5
 
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...ZainulHasan13
 
Keanekaragaman organisme
Keanekaragaman organismeKeanekaragaman organisme
Keanekaragaman organismeNurul Hidayah
 

Similar to Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2) (20)

Media Pembelajaran Biologi Kelas X
Media Pembelajaran Biologi Kelas XMedia Pembelajaran Biologi Kelas X
Media Pembelajaran Biologi Kelas X
 
Materi pelajaran biologi kelas x
Materi pelajaran biologi kelas xMateri pelajaran biologi kelas x
Materi pelajaran biologi kelas x
 
Nikop
NikopNikop
Nikop
 
Tugas ipa
Tugas ipaTugas ipa
Tugas ipa
 
Keanekaragaman tanaman paper
Keanekaragaman tanaman paperKeanekaragaman tanaman paper
Keanekaragaman tanaman paper
 
Presentasi biologi tentang keanekaragaman hayati
Presentasi biologi tentang keanekaragaman hayatiPresentasi biologi tentang keanekaragaman hayati
Presentasi biologi tentang keanekaragaman hayati
 
08 rpp multimedia klp 3. 7 c
08 rpp multimedia klp 3. 7 c08 rpp multimedia klp 3. 7 c
08 rpp multimedia klp 3. 7 c
 
BIOLOGI_M4KB1
BIOLOGI_M4KB1BIOLOGI_M4KB1
BIOLOGI_M4KB1
 
Keanekaragaman Makhluk Hidup.pptx
Keanekaragaman Makhluk Hidup.pptxKeanekaragaman Makhluk Hidup.pptx
Keanekaragaman Makhluk Hidup.pptx
 
Konsep dasar IPA MI/SD
Konsep dasar IPA MI/SDKonsep dasar IPA MI/SD
Konsep dasar IPA MI/SD
 
RPP SMA K 13
RPP  SMA K 13RPP  SMA K 13
RPP SMA K 13
 
Biodiversity
BiodiversityBiodiversity
Biodiversity
 
Bab 3 Pewarisan Sifat coretan.pptx
Bab 3 Pewarisan Sifat coretan.pptxBab 3 Pewarisan Sifat coretan.pptx
Bab 3 Pewarisan Sifat coretan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 3 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 3 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 3 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 3 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Ipa9 kd2-sistem perkembangbiakan tumbuhan dan hewan
Ipa9 kd2-sistem perkembangbiakan tumbuhan dan hewanIpa9 kd2-sistem perkembangbiakan tumbuhan dan hewan
Ipa9 kd2-sistem perkembangbiakan tumbuhan dan hewan
 
Salinan Bab Pewarisan Sifat dan kelainan genetik.pptx
Salinan Bab Pewarisan Sifat dan kelainan genetik.pptxSalinan Bab Pewarisan Sifat dan kelainan genetik.pptx
Salinan Bab Pewarisan Sifat dan kelainan genetik.pptx
 
Bab 3 Pewarisan Sifat.pptx
Bab 3 Pewarisan Sifat.pptxBab 3 Pewarisan Sifat.pptx
Bab 3 Pewarisan Sifat.pptx
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
 
Keanekaragaman organisme
Keanekaragaman organismeKeanekaragaman organisme
Keanekaragaman organisme
 

More from jackruto

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)jackruto
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...jackruto
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2jackruto
 
01.birril azizah
01.birril azizah01.birril azizah
01.birril azizahjackruto
 
09.syifafauziah
09.syifafauziah09.syifafauziah
09.syifafauziahjackruto
 
Dunia tumbuhan
Dunia tumbuhanDunia tumbuhan
Dunia tumbuhanjackruto
 
19.santi meutia
19.santi meutia19.santi meutia
19.santi meutiajackruto
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasarijackruto
 
27.izkarsobhah
27.izkarsobhah27.izkarsobhah
27.izkarsobhahjackruto
 
02. dian ratna sari
02. dian ratna sari02. dian ratna sari
02. dian ratna sarijackruto
 
25.musliyadi
25.musliyadi25.musliyadi
25.musliyadijackruto
 
17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudin17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudinjackruto
 
02. dian ratna sari
02. dian ratna sari02. dian ratna sari
02. dian ratna sarijackruto
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasarijackruto
 
17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudin17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudinjackruto
 
25.musliyadi
25.musliyadi25.musliyadi
25.musliyadijackruto
 

More from jackruto (16)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
01.birril azizah
01.birril azizah01.birril azizah
01.birril azizah
 
09.syifafauziah
09.syifafauziah09.syifafauziah
09.syifafauziah
 
Dunia tumbuhan
Dunia tumbuhanDunia tumbuhan
Dunia tumbuhan
 
19.santi meutia
19.santi meutia19.santi meutia
19.santi meutia
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari
 
27.izkarsobhah
27.izkarsobhah27.izkarsobhah
27.izkarsobhah
 
02. dian ratna sari
02. dian ratna sari02. dian ratna sari
02. dian ratna sari
 
25.musliyadi
25.musliyadi25.musliyadi
25.musliyadi
 
17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudin17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudin
 
02. dian ratna sari
02. dian ratna sari02. dian ratna sari
02. dian ratna sari
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari
 
17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudin17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudin
 
25.musliyadi
25.musliyadi25.musliyadi
25.musliyadi
 

Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA KEANEKARAGAMAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN DAN HUKUM MENDEL (I DAN II) Nuramelia 109016100066 Mirna Mardianah 109016100047 Bangga Praharja 109016100057 Dwi Septiana 109016100061 Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010
  • 2. PRAKTIKUM I KEANEKARAGAMAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN I. Tujuan Praktikum 1. Mendeskripsikan berbagai variasi pada hewan atau tumbuhan berdasarkan hasil pengamatannya. 2. Membuat dendogram Indeks Kesamaan Sorenson II. Dasar Teori Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah. Ada dua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Sebaliknya, faktor luar relatif stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Lingkungan atau faktor eksternal seperti makanan, suhu, cahaya matahari, kelembaban, curah hujan dan faktor lainnya bersama-sama faktor menurun yang diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh terhadap fenotip suatu individu. Dengan demikian fenotip suatu individu merupakan hasil interaksi antara genotip dengan lingkungannya Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel satu hingga mahluk bersel banyak dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem. Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu : 1. Keanekaragaman gen Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen) yang berasal dari kedua induknya Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis.
  • 3. 2. Keanekaragaman jenis (spesies) Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. 3. Keanekaragaman ekosistem Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir. Ketiga macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Ketiganya dipandang sebagai suatu keseluruhan atau totalitas yaitu sebagai keanekaragaman hayati. III. Bahan Tumbuhan : mawar, soka, aster, dahlia dan bougenville IV. Cara Kerja 1. Tentukan bahan yang hendak digunakan dan sifat yang diamati, meliputi: warna, ukuran, dan ciri khas lainnya. 2. Pengamatan meliputi sifat dari bahan yang telah ditentukan, dan carilah variasinya. 3. Carilah seluruh pengamatan pada LKS dan lengkapi dengan foto dari variasi sifat yang diamati. V. Hasil Pengamatan Tumbuhan yang diamati: mawar, soka, aster, dahlia dan bougenville Sifat yang Mawar Soka Aster Dahlia bougenville diamati Warna mahkota Merah merah Ungu Putih putih
  • 4. Ukuran mahkota sedang Kecil Kecil Kecil Sedang Belah Bentuk mahkota Bulat Segitiga Lonjong bulat telur ketupat Berduri, Keras, Tangkai bunga Kecil, lunak Kecil Keras, besar keras sedang Putik Ada Ada Ada Ada Ada Benang sari ada Ada Tidak ada Tidak ada Ada Kelopak ada Tidak ada Tidak ada Ada Ada Jml mahkota banyak 4 3 banyak Banyak Keterangan gambar: mawar soka bougenvillee aster dahlia
  • 5. VI. Pembahasan Pada kegiatan praktikum tentang keanekaragaman pada tumbuhan, kami melakukan identifikasi pada beberapa tanaman yang berbeda yang telah ditentukan. Tumbuhan yang kami identifikasi merupakan beberapa jenis tanaman dengan beberapa variasi yang berbeda. Jenis tanaman yang kamiamati adalah tanaman Bunga Mawar (Rosa sp), Soka (Ixora paludosa), Bougenvill (Bougenvilia spectabilis), Aster (Aster novae-angeliae), dan Dahlia (Dahlia pinata). Dari kelima tanaman tersebut sifat atau karakter yang kami amati, antara lain: warna mahkota, ukuran mahkota, bentuk mahkota, tangkai bunga, adanya putik, adanya benang sari, kelopak, dan jumlah mahkota. Setiap tumbuhan memiliki karakter yang berbeda-beda, hal ini menunjukkan adanya variasi sifat dari masing-masing individu. Terdapat beberapa perbedaan dan persamaan dari setip individu yang diamati. Perbedaan setiap individu terdapat pada warna mahkota, bentuk mahkota, tangkai bunga, dan jumlah mahkotanya. Persamaan masing-masing individu terdapat pada adanya putik, adanya benang sari, kelopak. VII. Kesimpulan Dalam beberapa spesies, terdapat beragam variasi dan karakteristik dari masing- masing individu. Individu yang memiliki kesamaan karakteristik berdasarkan percobaan yang kami lakukan dan amati terdapat pada tanaman bunga Aster dan Dahlia, yaitu pada adanya putik dan bentuknya, selain itu pada tangkai sama-sama keras, bentuk daunya pun serupa namun Dahlia ukurannya lebih besar, helaian mahkotanya lepas(tidak berlekatan), berbau, sama-sama tidak memiliki kelenjar madu. Perbedaan yang kami temukan pada objek pengamatan kami misalnya pada bunga Soka dan Bougenville, sangat jauh perbedaannya, mulai dari helaian mahkota, tangkai, bentuk mahkota dll. Soka memiliki mahkota yang lebih kecil namun tidak lunak, sedangkan Bougenvill memiliki mahkota yang tipis, agak besar dan sedikit berkerut di permukaannya. Memang secara fisik kelima objek yang kami gunakan dalam praktikum memiliki kesamaan, namun secara genetik terdapat perbedaan karena tidak dalam satu sepsies dan genus. VIII. Pertanyaan pascalab 1. Sebutkan variasi sifat dari objek pengamatan?
  • 6. Jawab: warna mahkota, ukuran mahkota, bentuk mahkota, tangkai bunga, putik, benang sari, kelopak dan jumlah mahkota. 2. Adakah persamaan dan perbedaannya? Jawab: ada, dapat dilihat pada table hasil pengamatan. 3. Variasi apakah yang paling banyak dijumpai pada objek pengamatan? Jawab: warna mahkota bunga dan bentuk mahkotanya. 4. Hitung indeks kesamaan dari objek yang diamati! Jawab: tidak disertakan 5. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan! Jawab: terlampir
  • 7. PRAKTIKUM II KEANEKARAGAMAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN I. Tujuan Praktikum Tujuan praktikum adalah membuktikan perbandingan menurut Mendel 1:2:1 untuk rasio genotip dan 3:1 untuk rasio fenotip pada persilangan monohibrid serta perbandingan fenotip 9:3:3:1 II. Dasar Teori Salah satu aspek yang penting pada organisme hidup adalah kemampuannya untuk melakukan reproduksi dan dengan demikian dapat melestarikan jenisnya. Pada organisme yang berkembangbiak secara seksual, individu baru adalah hasil kombinasi informasi genetis yangdisumbangkan oleh 2 gamet yang berbeda yang berasal dari keduaparentalnya. George Mendel adalah seorang yang telah berhasil dalam percobaan-percobaannya pada bidang hibridasi. Mendel menyusun beberapa postulatnya, antara lain : 1. Sifat materai herediter berupa benda atau partikel & bukan berupa cairan/homurai. 2. Sifat tersebut berpasangan. 3. Sifat yang tertutup dapat muncul kembali,artinya sifat yang resesif akan terlihat ekspresinya dalam keadaan yangtertentu. 1. Persilangan Monohibrid Dalam hukum mendel I yang dikenal dengan The Law of Segretation of Allelic Genesatau Hukum Pemisahan Gen yang Sealel dinyatakan bahwa dalam pembentukan gamet, pasangan alel akan memisah secara bebas. Peristiwa pemisahan ini terlihat ketika pembetukan gamet individu yang memiliki genotif heterozigot, sehingga tiap gamet mengandung salah satu alel tersebut. Dalam inidisebut juga hukum
  • 8. segregasi yang berdasarkan percobaan persilangandua individu yang mempunyai satu karakter yang berbeda. Berdasarkan hal ini, persilangan dengan satu sifat beda akan menghasilkan perbandingan fenotif 1:2:1, yaitu ekspresi gen dominan resesif = 3 : 1. Namun kadang-kadang individu hasil perkawinan tidakdidominasi oleh salah satu induknya. Dengan kata lain, sifat dominasitidak muncul secara penuh. Peristiwa ini menunjukkan adanya sifat intermedier. 2. Persilangan Dihibrid Dalam hukum mendel II atau dikenal dengan The Law of Independent assortmen of genesatau Hukum Pengelompokan Gen Secara Bebas dinyatakan bahwa selama pembentukan gamet, gen-gen sealel akan memisah secara bebas dan mengelompok dengan gen lain yang bukan alelnya. Pembuktian hukum ini dipakai pada dihibrid atau polihibrid, yaitu persilangan dari 2 individu yang memiliki satu ataulebih karakter yang berbeda. Monohibrid adalah hibrid dengan 1 sifat beda, dan dihibrid adalah hibrid dengan 2 sifat beda, akan menghasilakn perbandingan 9:3:3:1. Fenotif adalah penampakan/ perbedaan sifat dari suatu individu tergantung dari susunan genetiknya yang dinyatakan dengan kata-kata (misalnya mengenai ukuran, warna, bentuk, rasa, dsb). Genotif adalah susunan genetik dari suatu inidividu yang ada hubungannyadengan fenotif; biasanya dinyatakan dengan simbol/tanda huruf. III. Bahan 1. alat kancing genetika warna merah, putih, kuning, hijau (@25 pasang) 2. 2 stoples IV. Cara Kerja Praktikum I (monohibrid): 1. Pisahkan 25 kancing (warna cerah dominan) menjadi dua bagian masing- masing terdiri dari 25 buah kancing berlekuk sebagai gamet betina dan 25 buah kancing yang menonjol untuk gamet jantan.
  • 9. 2. Campurkan 25 kancing merah dan 25 kancing putih sebagai gamet betina dalam stoples yang sama (stoples I), demikian pula untuk 25 kancing merah dan 25 kancing putih sebagai gamet jantan dicampur dalam stoples yang lain. 3. Lakukan pengambilan secara acak satu kancing dari stoples I dan 1 kancing dari stoples II, kemudian pasangkan dan catat macam dan junlah fenotip serta genotip dalam table. 4. Hitung perbandingan yang diperoleh baik fenotip maupun genotip. Praktikum II (dihibrid): 1. Pisahkan 25 pasang kancing dari setiap warna masing- masing menjadi 2 bagian yang sama sebagai gamet jantan (kancing menonjol) dan gamet betina (kancing melengkung) 2. Campurkan gamet jantan masing- masing dari kancing merah (M) dan kancing putih (m) juga gamet betina masing- masing dari kancing merah (M) dan kancing putih (m) kemudian pasangkan secara acak (kelompok kancing ini disebut kelompok A) 3. Lakukan langkah seperti point nomer 2 untuk kancing hijau (H) dengan kancing kuning (h) (kelompok kancing ini disebut kelompok B) 4. Pertemukan setiap pasangan dari kelompok A dan B sampai habis, catat macam dan jumlah fenotip yang dihasilkan pada tabel. 5. Hitung perbandingan yang diperoleh. V. Data Hasil Percobaan Praktikum I (monohibrid): Genotip Frekuensi MM 12 Mm 25 mm 13 Fenotip Frekuensi Merah 37 Putih 13
  • 10. Jumlah 50 Praktikum II (dihibrid): Fenotip Frekuensi Merah hijau 27 Merah kuning 10 Putih hijau 9 Putih kuning 4 jumlah 50 VI. Pembahasan Praktikum I (monohibrid): Pada percobaan ini, gamet jantan dan gamet betina dari masing- masing kancing berwarna dipisahkan, kemudian dikawinkan bebas sehingga bersifat 2n dengan cara mengambilnya secara acak. Setelah dicermati dengan seksama ternyata hasil dari pengamatan ini sesuai dengan bunyi hukum Mendel 1 atau hukum pemisahan gen yang menyatakan bahwa pada saat pembentukan gamet terjadi segregasi alel- alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid. Perbandingan genotip berdasarkan percobaan ini MM:Mm:mm adalah12:25:13 atau kira- kira 1:2:1. Sementara perbandingan fenotipnya merah:putih adalah 37:13 atau hampir setara dengan 1:3. Parental 1 MM x mm Gamet M dan m F1 Mm Parental 2 Mm x Mm F2 MM, Mm, Mm, mm Perbandingan genotip MM:Mm:mm = 1:2:1 Perbandingan fenotip Merah: putih = 2:1
  • 11. Praktikum II (dihibrid): Pada percobaan ini, 4 kancing berwarna tersebut menunjukkan individu monohibrid yang kemudian dikawinkan secara acak menjadi individu dihibrid. Ketika kami memasangkan kancing- kancing pada langkah kerja nomer 4, maka akan didapatkan perbandingan fenotip merah hijau: merah kuning: putih hijau: putih kuning adalah 27:10:9:4 atau kira- kira 9:3:3:1. Hasil ini mendukung postulat Mendel pada Hukum Mendel II yaitu Parental 1 MMHH x mmhh Gamet MH dan mh F1 MH, Mh, mH, mh Parental 2 MH, Mh, mH, mh x MH, Mh, mH, mh F2 MMHH, MMHh, MmHH, MmHh, MMhh, MMhh, MmHh, Mmhh, MmHH, MmHh, mmHH, mmHh, MmHh, Mmhh, mmHH, mmhh Perbandingan fenotip Merah hijau: marah kuning: putih hijau: putih kuning = 9:3:3:1 VII. Kesimpulan Praktikum I (monohibrid): Persilangan monohybrid menghasilkan rasio genotip 1:2:1 sedan rasio fenotipnya 3:1 Praktikum II (dihibrid): Persilangan dihibrid menghasilkan rasio genotip 9:3:3:1 VIII. Pertanyaan pascalab Praktikum I (monohibrid): 1. Apakah arti dari masing- masing pasangan kancing pada ke-25 pasangan kancing yang berwarna merah dan putih sebelum dipisahkan?
  • 12. Jawab: kancing merah sebagai induk dominan homozigot sementara kancing putih sebagai induk resesif homozigot 2. Gamet jantan pada generasi apa yang ditunjukkan dengan kancing merah dan putih pada stoples I? Jawab: generasi pertama / F1 3. Generasi apakah yang ditunjukkan dengan hasil perbandingan fenotip dan genotip yang dihasilkan dari pengamatan ini? Jawab: monohibrid generasi pertama/ F1 4. Bagaimanakah kesimpulan dari pengamatan ini? Jawab: terlampir Praktikum II (dihibrid): 1. Pada waktu dilakukan pemasangan antara kancing merah dan putih, saudara akan mendapatkan pasangan kancing merah merah, merah putih dan putih- putih (kelompok kancing A) . Sebenarnya masing- masing pasangan kancing pada kelompok A menunjukan apa? Jawab: parental 2. Setiap dua pasang kancing dari kelompok A dan B menunjukkan keturunan kedua / F2 dari keturunan pertama/ F1 3. Cara kerja nomor berapa yang menunjukkan peristiwa independent assortment? Jawab: nomor 4 4. Bagaimana kesimpulan dari pengamatan ini? Jawab: terlampir