4. Bapak Sosiologi
• Filsuf Prancis (1798-1857)
• “the fate of mankind depends in many
respects upon the development of a
science of human social
relationships, that establish scientific
disciplines have progressed only to the
degree that they have been grounded
in facts and experience, and that
therefore the needed new science of
human social relationships should
adopt the study and experimental
techniques of the physical sciences”
Auguste Comte
The Real
6. Positivisme
• Positivisme berusaha untuk mendeskripsikan hanya
yang “jelas” atau apa yang benar-benar positif
tentang sesuatu, yakni data empiris.
• Saya melihat seekor biri-biri, yang dari satu sisi
berwarna hitam.
7. Hukum tiga tahap
Each of our leading conceptions--each
branch of our knowledge, passes
successively through three different
theoretical conditions: the Theological or
fictitious; the Metaphysical or abstract;
and the Scientific or positive. . .
(Comte 1912:1-2)
8. The Law of Three Stages
Stage Time Period Ruled or
Dominated
Dominate
Social Unit
Theological
--Fictitious
From the dawn of
man
Priest
Military
Family
Metaphysical
--Abstract
Middle Ages
Renaissance
Churchmen
Lawyers
State
Scientific
--Positive
Industrialization Industrial
Administrators
Scientific Moral
Guides
Entire Human
Race
9. Evolusi sosial
• Herbert Spencer “Social
Darwinism” (1820-1903)
• Individu berkompetisi secara
alamiah, survival of the
fittest. Pemerintah harus
tidak campur tangan kecuali
yang ‘unfit’ mencuri dari
yang ‘fit’
10. Evolusi sosial
• Evolusi masyarakat melibatkan bertambah
kompleksnya struktur sosial dan simbol
kebudayaan, dimana kompleksitas tersebut
menambah kapasitas spesies manusia untuk
beradaptasi dan bertahan hidup di dalam
lingkungannya
11. Social statics
• Human happiness can be achieved only
when individuals can satisfy their needs
and desires without infringing on the
rights of others to do the same.
13. Emile Durkheim
• Pendiri Fungsionalisme (1857-
1917)
• Sosiologi harus mempelajari
fakta sosial, yakni “which is
general over the whole of a
given society whilst having an
existence of its
own, independent of its
individual manifestations.”
• fakta sosial:
hukum, moral, kepercayaan, ad
at, fashion, dll.
Emile Durkheim
The Real W
14. Fungsionalisme
• Analisis sosial berdasar fungsi di dalam sebuah
sistem sosiokultural.
• Masyarakat dilihat sebagai sistem, bagian-bagian
yang saling berhubungan dimana tidak ada
bagian yang bisa dipahami secara isolatif.
• Perubahan di satu bagian mengakibatkan
ketidakseimbangan, yang mengharuskan bagian
lainnya melakukan reorganisasi dari sistem secara
keseluruhan
• Didasarkan pada model sistem organik di dalam
biologi
15. equilibrium
• Kondisi ‘normal’ seperti badan yang sehat
• Menggunakan ‘shared values’ atau standar
yang diterima secara umum sebagai konsep
utama.
• Mengasumsikan individu berkomitmen secara
moral terhadap masyarakat
16. Bunuh diri egois
• Faktor sosial yang memicu bunuh diri
• Observasi: jomblo vs. menikah (egoistic suicide)
• Individualism bunuh diri
– Jomblo lebih individualistik daripada yang menikah
– Keluarga berperan sebagai struktur penopang dan alasan
ketika hidup semakin terasa berat
• Integrasi sosial bunuh diri
rendah, konformitas norma, tatanan sosial
17. Bunuh diri altruis
• Observasi: masyarakat tribal dan tentara
• Individualisme yang terlalu kecil dan integrasi
sosial yang terlalu tinggi
• Mendorong orang untuk mengorbankan diri
sendiri
18. Bunuh diri
• Humans can potentially reveal unlimited desires
and passions, which must be regulated and held in
check.
• Yet total regulation of passions and desires creates
a situation where life loses all meaning.
• Humans need interpersonal attachments and a
sense that these attachments connect them to
collective purposes.
• Yet excessive attachment can undermine personal
autonomy to the point where life loses meaning
for the individual.
(Turner, Beeghley, and Powers 1998:266)
19. Anomie
• Kondisi dimana hasrat individu tidak lagi bisa
diatur oleh norma umum, konsekuensinya
individu bertindak tanpa tuntunan moral
dalam mengejar tujuannya.
• Tanpa regulasi, hasrat tak terbatas, dan
memproduksi penderitaan
• Anomy bunuh diri
20. Bunuh diri dari regulasi sosial
• Anomic suicide: terlalu sedikit regulasi
• Fatalistic suicide: terlalu banyak regulasi
21. Karl Marx
• Manifesto Komunis (1818-1883)
• Masyarakat disusun dari
kekuatan-kekuatan antitesis yang
senantiasa bergerak yang
memproduksi perubahan sosial
dengan ketegangan dan
perlawanan
• Tesis + Antitesis =Sintesis
• Konflik sosial adalah pusat dari
proses kesejarahan
24. Kapitalisme vs. Komunisme
• Kapitalisme: akumulasi modal sebesar-
besarnya dengan kepemilikan privat
• Komunisme: Kepemilikan komunal untuk
kepentingan bersama
25. Ideologi
• Cara pandang dunia yang tersimpan di dalam
doktrin agama dan politik yang membuat
mereka yang tertindas memiliki kesadaran
palsu tentang dunia. (miskin karena malas)
• Agama adalah candu
27. Max Weber
• Rasionalitas dan organisasi
(1864-1920)
• Sosiologi adalah ilmu
komprehensif tentang
tindakan sosial
• Fokus primer: makna
subjektif yang dilekatkan
manusia pada tindakan dan
interaksi mereka di dalam
konteks sosial
28. Tindakan sosial
• Perilaku vs. tindakan
• Perilaku = makan, minum, bergerak, dll.
• Tindakan = perilaku + makna
• Perilaku tanpa makna, bukanlah lapangan
kajian sosiologi
29. 4 Jenis Tindakan Sosial
1. Tindakan tradisional: dituntun oleh kebiasaan atau
adat
2. Tindakan emosional atau afektif: didorong oleh
kondisi emosional
3. Tindakan rasional berorientasi nilai: menuju tujuan
yang mungkin tidak rasional tapi melalui cara-cara
rasional
4. Tindakan rasional instrumental: tujuan dan cara
dipilih secara rasional
30. Contoh 4 tindakan sosial
• Tindakan tradisional: kuliah karena tradisi
keluarga
• Tindakan emosional: kuliah karena
gebetannya kuliah
• Tindakan rasional berorientasi nilai: kuliah
karena menjunjung nilai pengetahuan dan
pembelajaran
• Tindakan rasional instrumental: kuliah untuk
mendapatkan kerja yang bergaji besar
31. Rasionalisasi
• Fokus pada masyarakat barat yang modern
yang semakin di dominasi oleh rasionalitas
instrumental
• Kalkulasi rasional, efisiensi, dan kontrol
(birokrasi) menggantikan ikatan
afektif, spiritualitas, dan tradisi
32. Verstehen
• Makna atau motif yang mendasari tindakan
sosial
• Karena makna sebuah tindakan terletak di
kepala aktor sosial, kita harus mengetahui baik
motivasi aktor dan konteks di mana tindakan
terjadi untuk bisa memahaminya.
33. Freud
• Psikoanalisis (1856-1939)
• Seksualitas adalah dasar
motivasi perilaku manusia
• Sosiologi berhutang untuk
pemahaman yang lebih
baik tentang perilaku
manusia.
35. Tatanan sosial
• Masyarakat menggunakan beragam cara
untuk mengatur seksualitas dan agresi
– Tabu (incest taboo)
– Mengontrol dorongan seksual anak-anak
– Menghukum pelanggaran seksual
– Agama mengatur pernikahan
• Menurut Freud represi akan menghasilkan
neurosis
36. Masyarakat sebagai superego
• Sublimasi: Id diarahkan ke ekspresi yang lebih
diterima secara sosial
• Kompetisi untuk menyublimasi dorongan
agresif
• Kreativitas untuk menyublimasi dorongan
libido