SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
- 9 -
Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
Vol. VIII, No. 07/I/P3DI/April/2016KESEJAHTERAAN SOSIAL
Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis
Majalah
DAMPAK SOSIAL TRANSPORTASI
BERBASIS ONLINE
Rohani Budi Prihatin*)
Abstrak
Aksi demo pengemudi taksi konvensional pada 22 Maret 2016 menuntut diblokirnya
layanan transportasi berbasis online berakhir dengan kerusuhan. Dalam perpektif
akademis, fenomena ini disebut revolusi industri tahap keempat yang ditandai saling
terhubungnya antarindividu dan perubahan struktur bisnis konvensional. Dalam jangka
pendek, polemik ini harus diselesaikan dengan cara membuat atau memperbarui regulasi
yang adil bagi kedua pihak. Cara lain adalah dengan memaksa perusahaan penyedia
transportasi berbasis online untuk tunduk pada aturan yang ada. Dalam jangka panjang,
pemerintah harus mempersiapkan segala pranata sosial akibat penggunaan aplikasi daring
yang berpotensi merambah pada semua bidang kehidupan, tidak hanya transportasi.
Pendahuluan
Pada Desember 2015, Menteri Perhubungan
Ignasius Jonan mengeluarkan larangan operasi
bagi kendaraan bermotor bukan angkutan umum
yang berbasis aplikasi online karena perusahaan-
perusahaan tersebut tidak memenuhi ketentuan
regulasi angkutan umum. Larangan tersebut
tertuang dalam Surat Pemberitahuan Nomor
UM.3012/1/21/Phb/2015 yang ditandatangani
oleh Menteri Perhubungan tertanggal 9 November
2015. Tidak sampai 24 jam, larangan tersebut
dicabut kembali setelah mendapat intervensi dari
Presiden Joko Widodo.
Hanya berjarak beberapa bulan kemudian,
tepatnya 22 Maret 2016, giliran sejumlah sopir
taksi konvensional berdemo di jalan-jalan di
Jakarta untuk menuntut pelarangan beroperasinya
angkutan umum berbasis online. Yang lebih
menyedihkan, terjadi bentrokan antara pengemudi
taksi reguler dan pengemudi Transportasi Berbasis
Online (selanjutnya disingkat TBO).
Berdasarkan aturan yang ada, TBO dinilai
tidak memenuhi ketentuan sebagai angkutan
umum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan serta Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan Jalan.
Walau tidak sesuai dengan regulasi, fenomena
TBO tetap marak di perkotaan. Maraknya TBO
menunjukkan adanya keinginan masyarakat
mencari alternatif transportasi yang murah dan
cepat sebagai respons terhadap buruknya layanan
transportasi umum yang disediakan pemerintah.
Harus diakui, perkembangan teknologi ala TBO
semakin mempermudah konsumen dalam
memilih angkutan yang sesuai dengan keinginan
mereka.
*)	 Peneliti Muda Studi Masyarakat dan Sosiologi Perkotaan pada Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR
RI. Email: rohbudbud@gmail.com.
- 10 -
Tulisan ini akan mengulas status TBO
dalam peraturan perundang-undangan yang
ada, hubungan perusahaan pemilik aplikasi TBO
dengan pengemudi, hubungan pengemudi dengan
keselamatan pelanggan, dan perspektif sosiologis
mengenai dampak sosial TBO dalam sistem
transportasi perkotaan.
Status TBO dalam Regulasi
Banyak negara yang menolak kehadiran
TBO (Brazil, Inggris, Canada, China, Perancis,
Jerman, India, Jepang, Korea, Spanyol, dan
Colombia) dengan berbagai alasan. Di Indonesia
sendiri, penolakan muncul karena keberadaan
TBO dianggap telah mengusik kenyamanan,
ketenteraman, dan kesejahteraan pengemudi taksi
konvensional. Penyelenggaraan TBO menurut
pengemudi taksi konvensional yang tergabung
dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat
(PPAD) tidak sejalan dengan ketentuan yang diatur
dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014
Tentang Angkutan Jalan, yaitu tidak berbadan
hukum, tidak memiliki surat domisili usaha,
tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, tidak
memiliki armada minimal lima unit, tidak memiliki
pul untuk servis dan perawatan serta kesiapan
administrasi.
Tuntutan ini terasa wajar, mengingat
substansi yang dituntut adalah soal
ketidakberdayaan mereka terhadap iklim kerja
yang tidak adil. Pada satu sisi, taksi konvensional
dituntut untuk tunduk pada ketatnya aturan
transportasi umum, sementara para pengemudi
yang berbasis TBO tidak tunduk pada aturan
tersebut. Padahal ceruk pasarnya sama yaitu
mencari penumpang.
Jika dikaji secara mendalam, yang menjadi
akar permasalahan adalah belum adanya
regulasi yang jelas terkait mekanisme TBO
ini yang menyebabkan beberapa orang nekat
mengais untung dari ranah transportasi dengan
menjalankan bisnis TBO. Hal penting yang perlu
dicatat adalah layanan TBO di berbagai negara
harus tunduk pada aturan hukum. Oleh sebab itu,
pemerintah harus sesegera mungkin membuat
aturan yang jelas terkait media transportasi ini.
Jika tidak, permasalahan seperti sebelumnya
akan terus terjadi dan melahirkan konflik sosial
yang berkepanjangan antara pengemudi taksi
konvensional maupun pengemudi TBO.
Setidaknya ada dua hal penting yang
perlu mendapat perhatian pemerintah dalam
meregulasi TBO yaitu soal status dan soal tarif.
Dalam hal status, ke depan, kedudukan TBO ini
harus diperjelas, apakah masuk kategori angkutan
umum ataukah angkutan privat. Menurut hemat
penulis, TBO yang ada saat ini tidak masuk sebagai
kategori transportasi umum karena tidak ada satu
kriteria pun yang dipenuhi oleh TBO berdasarkan
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang
Angkutan Jalan.
Namun begitu, praktik TBO harus
memperhatikan tarif yang objektif agar tidak
ada kesenjangan dan memicu konflik. Dengan
demikian, tidak ada yang terlalu mahal dan tidak
ada yang terlalu murah sehingga semuanya adil
dan merata. Kalaupun ada perbedaan, khususnya
bagi TBO oleh karena dianggap efektif dan efisien,
maka pemerintah selayaknya mengatur aturan
terkait dengan pajak yang harus disetorkan
ke negara. Kesamaan tarif ini sekaligus juga
mengoreksi tarif yang selama ini berlaku bagi taksi
konvensional yang oleh sebagian besar konsumen
dianggap terlalu mahal. Selama ini, kehadiran
TBO dipersepsi oleh publik bahwa tarif mahal taksi
konvensional ternyata dapat dibuat murah dengan
mekanisme TBO.
Penetapan TBO sebagai transportasi
privat juga menambah tugas Pemerintah
dalam memerhatikan persoalan keamanan dan
perlindungan konsumen. Pemerintah sebagai
regulator harus menyiapkan regulasi terkait
dengan sistem keamanan dan perlindungan
yang harus dipenuhi oleh TBO ketika mereka
menjalankan bisnisnya.
Jika dilihat dari sisi hubungan perusahaan
pemilik aplikasi TBO dengan pengemudi,
maka seringkali hubungan mereka disebut
sebagai hubungan kemitraan. Namun jika
diperhatikan secara seksama, sebenarnya
hubungan keduanya mirip relasi majikan dan
buruh. Pemilik aplikasi TBO bertindak sebagai
majikan dalam memberikan informasi pelanggan
yang membutuhkan, sementara pengemudi
hanya menjalankan perintah aplikasi. Tarif dan
persentase bagi hasil menjadi wewenang penuh
dan ditetapkan secara sepihak oleh si pemilik
aplikasi. Namun jika terjadi kecelakaan, maka
si pengemudi yang menanggungnya. Jika ia
sakit, pengemudilah yang bertanggung jawab
sendirian. Di sini terlihat adanya ketidakadilan,
yaitu saat menguntungkan dibagi berdua, namun
saat menghadapi risiko, pengemudi dibiarkan
sendiri. Absennya regulasi negara dalam TBO ini
berpotensi menjadikan para pengemudi ini sebagai
buruh precariat atau buruh yang tidak memiliki
- 11 -
hak-haknya yang jelas dan dijamin oleh kepastian
hukum oleh negara.
Sementara itu, jika dilihat dari sisi hubungan
pengemudi dengan keselamatan dan keamanan
penumpang, TBO menerapkan kedua faktor
tersebut menjadi tanggung jawab pengemudi
sepenuhnya. Sistem rekrutmen pengemudi
juga terlihat longgar jika dibandingkan dengan
persyaratan yang diterapkan pada tranportasi
umum. Peluang terjadinya problem keselamatan
dan keamanan penumpang lebih mudah terjadi
pada TBO karena sistem monitoring sepenuhnya
ada di tangan pengemudi. Di sini juga letak
kelemahan TBO jika mereka tetap memaksakan
diri sebagai tranportasi privat.
Dampak Sosial
Fenomena TBO oleh sebagian orang
disebut sebagai fenomena “sharing economy”
di mana pemilik sumber daya seperti kendaraan
maupun tenaga manusia dapat memberikan akses
sementara atas sumber daya yang dimiliki kepada
pelanggan atau konsumen. Peranan perusahaan
TBO dalam hal ini adalah sebagai perantara
dengan menyediakan platform marketplace yang
mempertemukan pemilik sumber daya tersebut
dengan pelanggan.
Kehadiran TBO ini menandakan kita saat
ini telah memasuki revolusi industri ke empat,
semua orang dapat terhubung dalam waktu yang
bersamaan. Pemanfaatan teknologi komunikasi
dan informasi ke depan telah mengubah secara
radikal mekanisme bisnis dalam produk dan jasa.
Dalam konteks connecting-generation, produsen
dan konsumen akan dapat bertransaksi langsung
dengan sangat efisien, andal, dan efektif tanpa
membutuhkan jasa dan bisnis antara. Pada satu
sisi, revolusi ini melahirkan peluang usaha baru,
namun pada saat yang bersamaan mengurangi
para pekerja yang selama ini menggantungkan
diri pada usaha konvensional yang berisiko akan
meredup dan hilang dengan hadirnya revolusi
industri keempat ini.
Ke depan, konflik antara perusahaan
konvensional dengan perusahaan berbasis aplikasi
berpotensi tidak hanya di sektor transportasi,
tetapi juga akan merambah sektor-sektor lain.
Teknologi telah mengubah perilaku belanja
masyarakat menjadi online shopping, sehingga
pusat perbelanjaan akan sepi dan melahirkan PHK
besar-besaran. Dengan meningkatnya jumlah
kelas menengah di tengah perlambatan ekonomi
dunia yang terjadi saat ini, peluang lahirnya model
layanan berbasis online bisa menjadi peluang yang
akan semakin berkembang.
Dalam siklus transportasi di perkotaan,
TBO memainkan peranan penting untuk
mentransformasi cara orang memanfaatkan
moda transportasi. Kehadiran aplikasi TBO
terbukti telah memberikan banyak pilihan dan
kemudahan bagi masyarakat sebagai pengguna
atau konsumen. Artinya, sisi positifnya masyarakat
menikmati keuntungan ekonomi karena fakta di
lapangan layanan TBO dirasakan jauh lebih murah
tarifnya dibandingkan dengan jasa transportasi
konvensional. Kehadiran TBO menyebabkan
pelanggan (1) memiliki akses untuk mendapatkan
transportasi sesuai waktu dan tempat yang
diinginkan; (2) tidak perlu menunggu taksi di jalan;
dan (3) menghemat pengeluaran ongkos.
Sementara itu, bagi pengemudi kehadiran
TBO memudahkan dalam mencari penumpang
sehingga kinerja mereka lebih efektif dan efisien.
Pengemudi punya kebebasan untuk menentukan
berapa penghasilan yang ingin didapatkan
setiap harinya. Taksi konvensional yang masih
menggunakan model setoran maupun persentase
dirasa tidak memberikan keleluasaan bagi
pengemudi.
Sementara bagi pemilik aplikasi, demand
yang tinggi dari masyarakat dalam menggunakan
TBO merupakan peluang bisnis yang sangat
menguntungkan. Walaupun investasi di bidang
teknologi aplikasi sarat modal, namun peluang
untuk kembali modal serta mendapatkan
keuntungan besar terbuka lebar.
Bagi perusahaan transportasi konvensional
yang tidak siap dengan perkembangan teknologi
maka kehadiran TBO akan dianggap sebagai
ancaman terhadap kelangsungan bisnisnya.
Prinsipnya, ketika kemajuan teknologi tidak dapat
dibendung, pilihannya tiada lain adalah ikut
beradaptasi sehingga manfaatnya bisa sama-sama
dirasakan. Di era revolusi industri ke empat ini,
terjadi fusi berbagai kemajuan teknologi. Inovasi
bergerak cepat dan semua serba terkoneksi. Ini
eranya internet of things (IoT), bahkan internet of
everything, termasuk di dalamnya adalah TBO.
Solusi
Sebagian pihak memandang Pemerintah
dinilai lamban dalam mengantisipasi munculnya
TBO. Pemerintah perlu memberikan perlakuan
yang sama pada penyedia transportasi,
dengan berorientasi pada perlindungan
kepada masyarakat, termasuk perlindungan
bagi masyarakat untuk mencari nafkah dan
menjalankan pekerjaan.
Saat ini dua kewenangan mengenai TBO
ini berada pada dua kementerian yang berbeda,
untuk aspek transportasi berada di Kementerian
Perhubungan sementara untuk aspek teknologi
- 12 -
aplikasinya berada di Kementerian Komunikasi
dan Informatika. Ke depan, agar regulasi soal TBO
ini bisa efektif, maka Kementerian Perhubungan
harus dibekali kewenangan untuk melakukan
blokir apabila ada pelanggaran serius dan berulang
terhadap standar pelayanan, karena Kementerian
Perhubunganlah yang bisa mengevaluasi
apakah standar keselamatan transportasi sudah
diterapkan oleh perusahaan tersebut.
Untuk itu pemerintah sebagai regulator
harus mulai menyiapkan aturan-aturan yang bisa
menampung berbagai jasa atau layanan yang
berbasis pada teknologi komunikasi dan informasi,
seperti TBO ini. Pada sisi lain, besarnya demand
masyarakat pada TBO mendorong pemerintah
menerapkan pajak konsumen pengguna TBO
sehingga memperbesar pendapatan negara.
Penutup
Terkait polemik TBO, setidaknya ada dua
hal yang perlu ditindaklanjuti. Pertama, kehadiran
teknologi aplikasi yang berbasis online harusnya
tidak dihambat apalagi ditentang. Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dalam pemerintahan justru dapat dipergunakan
untuk menggerakkan roda perekonomian dengan
menciptakan potensi-potensi bisnis baru bagi
masyarakat serta perbaikan sistem layanan
kepada masyarakat. Dari sisi ini, justru akan dapat
diharapkan terjadinya peningkatan produktivitas
nasional yang muaranya pada peningkatan daya
saing bangsa (nation competitiveness).
Kedua, kehadiran TBO belum terakomodasi
dalam regulasi yang ada. Ada dua pilihan yang
bisa diambil oleh pemerintah yaitu memperbaiki
aturan yang ada dengan memasukkan substansi
mengenai TBO, atau pilihan yang kedua
dengan memaksa TBO untuk mengikuti aturan
mengenai transportasi umum sebagaimana
yang sudah diatur. Tampaknya, pemerintah
memilih opsi dengan meminta kepada TBO untuk
menyesuaikan diri dengan aturan yang ada sampai
dengan akhir Mei 2016.
Kurang tegasnya pemerintah dalam
menyelesaikan konflik ini berujung pada
ketidakpastian konsumen, pengemudi, dan
pengusaha TBO. Oleh karena itu Pemerintah perlu
bersuara bulat untuk: (1) segera mendefinisikan
TBO, berikut hak dan kewajibannya; dan (2)
memberlakukan peraturan khusus TBO yang
segera berlaku setelah Mei 2016.
Terkait dengan fungsi legislasi DPR, maka
kehadiran TBO menjadi alasan kuat untuk
merevisi peraturan perundang-undangan yang
ada sehingga kepentingan konsumen yang terkait
dengan status TBO, hubungan pemilik aplikasi
TBO dengan pengemudi, hubungan pengemudi
dengan penumpang, keamanan transaksi online,
keamanan selama berkendara dengan TBO dan
lainnya akan tercakup dan terjamin.
Referensi
Anindya Bakrie. 2016. “Revolusi Industri 4 dan
Peluang Indonesia”, Suara Karya 21 Maret
2016.
Airlangga Pribadi Kusman. 2016. “Eufisme
Kemitraan Taksi Online”, Koran Sindo 31
Maret 2016.
Firmanzah. 2016. “Revolusi Industri 4.0 dan
Transisi Ekonomi”, Koran Sindo 28 Maret
2016.
Heru Gunadi. 2016. “Melawan Kodrat Teknologi.”
Koran Sindo, 21 Maret 2016.
Mohamad Mova Al’afghani. 2016. “Dapatkah Uber
dan Gojek Mengatur Dirinya Sendiri?” Koran
Sindo, 24 Maret 2016.
Mohamad Mova Al’Afghani. 2016. “Jokowi dan
Problem Regulasi Ekonomi Berbagi”, http://
geotimes.co.id/httpgeotimes-co-idjokowi-dan-
problem-regulasi-ekonomi-berbagi/, diakses 1
April 2016.
Ramen Antonov Purba. 2016. “Selesaikan Polemik
Transportasi Daring.” Harian Medan Bisnis,
29 Maret 2016.
Sarlito Wirawan Sarwono. 2016. “Revolusi Sopir
Taksi” Koran Sindo, 27 Maret 2016.
Sukemi. 2016. “Dilema Transportasi Online”,
Koran Sindo, 16 Maret 2016.
Yuswohady. 2016. “Sharing Economy dan
Koperasi.” Koran Sindo, 27 Maret 2016.
“Solusi Kisruh Transportasi, Harus Adil”, Koran
Sindo, 24 Maret 2016.
“Pemerintah Lamban, Rakyat Saling Serang”,
Koran Sindo, 23 Maret 2016.
“Atur Taksi Online, UU Lalu Lintas Harus
Direvisi”, Koran Sindo, 18 Maret 2016.
“Pemerintah Didesak Atur Taksi Berbasis Online”,
Koran Sindo, 15 Maret 2016.
“Pemerintah Tak Satu Suara Soal Taksi Online”,
Koran Sindo, 16 Maret 2016.
“Mobil Beraplikasi Harus Daftar.”Kompas, 15
Maret 2016.
“Tak Cuma Berkantor, Uber akan Bikin PT di
Indonesia”, http://www.cnnindonesia.com/
teknologi/20150707192338-185-65040/
tak-cuma-berkantor-uber-akan-bikin-pt-di-
indonesia/, diakses 4 April 2016.

More Related Content

Viewers also liked

Sosiologi komunikasi
Sosiologi komunikasiSosiologi komunikasi
Sosiologi komunikasiIchan32
 
Elemen difusi inovasi
Elemen difusi inovasiElemen difusi inovasi
Elemen difusi inovasizerosugar
 
Q3L04 - Cognitive Dissonance
Q3L04 - Cognitive DissonanceQ3L04 - Cognitive Dissonance
Q3L04 - Cognitive DissonanceDickson College
 
Teori Difusi Inovasi
Teori Difusi InovasiTeori Difusi Inovasi
Teori Difusi Inovasifazi1801
 
Isu Gojek Terkait Etika Bisnis
Isu Gojek Terkait Etika BisnisIsu Gojek Terkait Etika Bisnis
Isu Gojek Terkait Etika BisnisSylvi Ellyusman
 
Cognitive Dissonance
Cognitive DissonanceCognitive Dissonance
Cognitive Dissonanceazanaboni
 
Analisis Kasus Gojek Manajemen Strategi
Analisis Kasus Gojek Manajemen StrategiAnalisis Kasus Gojek Manajemen Strategi
Analisis Kasus Gojek Manajemen StrategiFarizDS
 
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Puji Winarni
 
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Fajar Jabrik
 
Besar dan kecil itu tergantung pandangan
Besar dan kecil itu tergantung pandanganBesar dan kecil itu tergantung pandangan
Besar dan kecil itu tergantung pandanganhenry jaya teddy
 
Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN febi diostovel
 
Polling Tingkat Kepuasan Kinerja Pemprov DKI Jakarta 22-24 Februari 2017
Polling Tingkat Kepuasan Kinerja Pemprov DKI Jakarta 22-24 Februari 2017Polling Tingkat Kepuasan Kinerja Pemprov DKI Jakarta 22-24 Februari 2017
Polling Tingkat Kepuasan Kinerja Pemprov DKI Jakarta 22-24 Februari 2017Rakyat Memilih
 
Survei Persepsi Publik Terhadap Kemacetan di DKI Jakarta
Survei Persepsi Publik Terhadap Kemacetan di DKI JakartaSurvei Persepsi Publik Terhadap Kemacetan di DKI Jakarta
Survei Persepsi Publik Terhadap Kemacetan di DKI JakartaRakyat Memilih
 

Viewers also liked (15)

Sosiologi komunikasi
Sosiologi komunikasiSosiologi komunikasi
Sosiologi komunikasi
 
Elemen difusi inovasi
Elemen difusi inovasiElemen difusi inovasi
Elemen difusi inovasi
 
Q3L04 - Cognitive Dissonance
Q3L04 - Cognitive DissonanceQ3L04 - Cognitive Dissonance
Q3L04 - Cognitive Dissonance
 
Materi Sosiologi Komunikasi
Materi Sosiologi KomunikasiMateri Sosiologi Komunikasi
Materi Sosiologi Komunikasi
 
Teori Difusi Inovasi
Teori Difusi InovasiTeori Difusi Inovasi
Teori Difusi Inovasi
 
perencanaan manajemen
perencanaan manajemenperencanaan manajemen
perencanaan manajemen
 
Isu Gojek Terkait Etika Bisnis
Isu Gojek Terkait Etika BisnisIsu Gojek Terkait Etika Bisnis
Isu Gojek Terkait Etika Bisnis
 
Cognitive Dissonance
Cognitive DissonanceCognitive Dissonance
Cognitive Dissonance
 
Analisis Kasus Gojek Manajemen Strategi
Analisis Kasus Gojek Manajemen StrategiAnalisis Kasus Gojek Manajemen Strategi
Analisis Kasus Gojek Manajemen Strategi
 
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
 
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
 
Besar dan kecil itu tergantung pandangan
Besar dan kecil itu tergantung pandanganBesar dan kecil itu tergantung pandangan
Besar dan kecil itu tergantung pandangan
 
Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN
 
Polling Tingkat Kepuasan Kinerja Pemprov DKI Jakarta 22-24 Februari 2017
Polling Tingkat Kepuasan Kinerja Pemprov DKI Jakarta 22-24 Februari 2017Polling Tingkat Kepuasan Kinerja Pemprov DKI Jakarta 22-24 Februari 2017
Polling Tingkat Kepuasan Kinerja Pemprov DKI Jakarta 22-24 Februari 2017
 
Survei Persepsi Publik Terhadap Kemacetan di DKI Jakarta
Survei Persepsi Publik Terhadap Kemacetan di DKI JakartaSurvei Persepsi Publik Terhadap Kemacetan di DKI Jakarta
Survei Persepsi Publik Terhadap Kemacetan di DKI Jakarta
 

Similar to 7_Dampak Sosial TBO

Analisa kebijakan permenhub no 108 tahun 2017
Analisa kebijakan permenhub no 108 tahun 2017Analisa kebijakan permenhub no 108 tahun 2017
Analisa kebijakan permenhub no 108 tahun 2017Poten Novo
 
Quo Vadis Permenhub 12 Tahun 2019 Terkait Ojek Online
Quo Vadis Permenhub 12 Tahun 2019 Terkait Ojek OnlineQuo Vadis Permenhub 12 Tahun 2019 Terkait Ojek Online
Quo Vadis Permenhub 12 Tahun 2019 Terkait Ojek Onlinetordillas
 
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricingEfektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricingReinhard Simarmata
 
Tajuk rencana pengemudi becak harus taat aturan
Tajuk rencana pengemudi becak harus taat aturanTajuk rencana pengemudi becak harus taat aturan
Tajuk rencana pengemudi becak harus taat aturanOperator Warnet Vast Raha
 
169795178 makalah-seminar-lalu-lintas
169795178 makalah-seminar-lalu-lintas169795178 makalah-seminar-lalu-lintas
169795178 makalah-seminar-lalu-lintasLoebies Beken
 
3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...
3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...
3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...umilestari9
 
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...ramadhanti syifa
 
1 ekonomi mikro
1 ekonomi mikro1 ekonomi mikro
1 ekonomi mikrobonisti
 
Kelompok 3 metodologi penelitian tugas 1_penelitian masalah di lingkungan sek...
Kelompok 3 metodologi penelitian tugas 1_penelitian masalah di lingkungan sek...Kelompok 3 metodologi penelitian tugas 1_penelitian masalah di lingkungan sek...
Kelompok 3 metodologi penelitian tugas 1_penelitian masalah di lingkungan sek...Dian Karnindo
 
Caber bok trans jogja diubah jadi rp 5
Caber bok trans jogja diubah jadi rp 5Caber bok trans jogja diubah jadi rp 5
Caber bok trans jogja diubah jadi rp 5bogasi
 
16109-30657-1-PB.pdf
16109-30657-1-PB.pdf16109-30657-1-PB.pdf
16109-30657-1-PB.pdfSeptianAnsori
 
Kajian ”Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah...
Kajian ”Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah...Kajian ”Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah...
Kajian ”Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah...Tri Widodo W. UTOMO
 
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...Ikbar Nurmartanu Fajar
 
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016)
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016)Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016)
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016)ICT Watch
 

Similar to 7_Dampak Sosial TBO (20)

Analisa kebijakan permenhub no 108 tahun 2017
Analisa kebijakan permenhub no 108 tahun 2017Analisa kebijakan permenhub no 108 tahun 2017
Analisa kebijakan permenhub no 108 tahun 2017
 
Quo Vadis Permenhub 12 Tahun 2019 Terkait Ojek Online
Quo Vadis Permenhub 12 Tahun 2019 Terkait Ojek OnlineQuo Vadis Permenhub 12 Tahun 2019 Terkait Ojek Online
Quo Vadis Permenhub 12 Tahun 2019 Terkait Ojek Online
 
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricingEfektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
 
PIS as a Solution
PIS as a SolutionPIS as a Solution
PIS as a Solution
 
Tajuk rencana pengemudi becak harus taat aturan
Tajuk rencana pengemudi becak harus taat aturanTajuk rencana pengemudi becak harus taat aturan
Tajuk rencana pengemudi becak harus taat aturan
 
169795178 makalah-seminar-lalu-lintas
169795178 makalah-seminar-lalu-lintas169795178 makalah-seminar-lalu-lintas
169795178 makalah-seminar-lalu-lintas
 
Imo trans
Imo transImo trans
Imo trans
 
3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...
3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...
3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...
 
Ipi109376 2
Ipi109376 2Ipi109376 2
Ipi109376 2
 
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
 
1 ekonomi mikro
1 ekonomi mikro1 ekonomi mikro
1 ekonomi mikro
 
Kelompok 3 metodologi penelitian tugas 1_penelitian masalah di lingkungan sek...
Kelompok 3 metodologi penelitian tugas 1_penelitian masalah di lingkungan sek...Kelompok 3 metodologi penelitian tugas 1_penelitian masalah di lingkungan sek...
Kelompok 3 metodologi penelitian tugas 1_penelitian masalah di lingkungan sek...
 
Caber bok trans jogja diubah jadi rp 5
Caber bok trans jogja diubah jadi rp 5Caber bok trans jogja diubah jadi rp 5
Caber bok trans jogja diubah jadi rp 5
 
16109-30657-1-PB.pdf
16109-30657-1-PB.pdf16109-30657-1-PB.pdf
16109-30657-1-PB.pdf
 
Newsletter - Open Contracting - Desember 2019
Newsletter - Open Contracting - Desember 2019Newsletter - Open Contracting - Desember 2019
Newsletter - Open Contracting - Desember 2019
 
Kajian ”Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah...
Kajian ”Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah...Kajian ”Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah...
Kajian ”Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah...
 
Sistem Transportasi Kota.ppt
Sistem Transportasi Kota.pptSistem Transportasi Kota.ppt
Sistem Transportasi Kota.ppt
 
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
 
E govenrment
E govenrmentE govenrment
E govenrment
 
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016)
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016)Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016)
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016)
 

More from sakuramochi

9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anaksakuramochi
 
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksualsakuramochi
 
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakartasakuramochi
 
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuansakuramochi
 
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandungsakuramochi
 
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTNsakuramochi
 
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesiasakuramochi
 
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...sakuramochi
 
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasansakuramochi
 
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMPsakuramochi
 
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuansakuramochi
 
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklimsakuramochi
 
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikansakuramochi
 
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesiasakuramochi
 

More from sakuramochi (14)

9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
 
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
 
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
 
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
 
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
 
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
 
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
 
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
 
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
 
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
 
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
 
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
 
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
 
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
 

Recently uploaded

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxchleotiltykeluanan
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 

Recently uploaded (9)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 

7_Dampak Sosial TBO

  • 1. - 9 - Info Singkat © 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI www.pengkajian.dpr.go.id ISSN 2088-2351 Vol. VIII, No. 07/I/P3DI/April/2016KESEJAHTERAAN SOSIAL Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis Majalah DAMPAK SOSIAL TRANSPORTASI BERBASIS ONLINE Rohani Budi Prihatin*) Abstrak Aksi demo pengemudi taksi konvensional pada 22 Maret 2016 menuntut diblokirnya layanan transportasi berbasis online berakhir dengan kerusuhan. Dalam perpektif akademis, fenomena ini disebut revolusi industri tahap keempat yang ditandai saling terhubungnya antarindividu dan perubahan struktur bisnis konvensional. Dalam jangka pendek, polemik ini harus diselesaikan dengan cara membuat atau memperbarui regulasi yang adil bagi kedua pihak. Cara lain adalah dengan memaksa perusahaan penyedia transportasi berbasis online untuk tunduk pada aturan yang ada. Dalam jangka panjang, pemerintah harus mempersiapkan segala pranata sosial akibat penggunaan aplikasi daring yang berpotensi merambah pada semua bidang kehidupan, tidak hanya transportasi. Pendahuluan Pada Desember 2015, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengeluarkan larangan operasi bagi kendaraan bermotor bukan angkutan umum yang berbasis aplikasi online karena perusahaan- perusahaan tersebut tidak memenuhi ketentuan regulasi angkutan umum. Larangan tersebut tertuang dalam Surat Pemberitahuan Nomor UM.3012/1/21/Phb/2015 yang ditandatangani oleh Menteri Perhubungan tertanggal 9 November 2015. Tidak sampai 24 jam, larangan tersebut dicabut kembali setelah mendapat intervensi dari Presiden Joko Widodo. Hanya berjarak beberapa bulan kemudian, tepatnya 22 Maret 2016, giliran sejumlah sopir taksi konvensional berdemo di jalan-jalan di Jakarta untuk menuntut pelarangan beroperasinya angkutan umum berbasis online. Yang lebih menyedihkan, terjadi bentrokan antara pengemudi taksi reguler dan pengemudi Transportasi Berbasis Online (selanjutnya disingkat TBO). Berdasarkan aturan yang ada, TBO dinilai tidak memenuhi ketentuan sebagai angkutan umum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan Jalan. Walau tidak sesuai dengan regulasi, fenomena TBO tetap marak di perkotaan. Maraknya TBO menunjukkan adanya keinginan masyarakat mencari alternatif transportasi yang murah dan cepat sebagai respons terhadap buruknya layanan transportasi umum yang disediakan pemerintah. Harus diakui, perkembangan teknologi ala TBO semakin mempermudah konsumen dalam memilih angkutan yang sesuai dengan keinginan mereka. *) Peneliti Muda Studi Masyarakat dan Sosiologi Perkotaan pada Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI. Email: rohbudbud@gmail.com.
  • 2. - 10 - Tulisan ini akan mengulas status TBO dalam peraturan perundang-undangan yang ada, hubungan perusahaan pemilik aplikasi TBO dengan pengemudi, hubungan pengemudi dengan keselamatan pelanggan, dan perspektif sosiologis mengenai dampak sosial TBO dalam sistem transportasi perkotaan. Status TBO dalam Regulasi Banyak negara yang menolak kehadiran TBO (Brazil, Inggris, Canada, China, Perancis, Jerman, India, Jepang, Korea, Spanyol, dan Colombia) dengan berbagai alasan. Di Indonesia sendiri, penolakan muncul karena keberadaan TBO dianggap telah mengusik kenyamanan, ketenteraman, dan kesejahteraan pengemudi taksi konvensional. Penyelenggaraan TBO menurut pengemudi taksi konvensional yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) tidak sejalan dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan Jalan, yaitu tidak berbadan hukum, tidak memiliki surat domisili usaha, tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, tidak memiliki armada minimal lima unit, tidak memiliki pul untuk servis dan perawatan serta kesiapan administrasi. Tuntutan ini terasa wajar, mengingat substansi yang dituntut adalah soal ketidakberdayaan mereka terhadap iklim kerja yang tidak adil. Pada satu sisi, taksi konvensional dituntut untuk tunduk pada ketatnya aturan transportasi umum, sementara para pengemudi yang berbasis TBO tidak tunduk pada aturan tersebut. Padahal ceruk pasarnya sama yaitu mencari penumpang. Jika dikaji secara mendalam, yang menjadi akar permasalahan adalah belum adanya regulasi yang jelas terkait mekanisme TBO ini yang menyebabkan beberapa orang nekat mengais untung dari ranah transportasi dengan menjalankan bisnis TBO. Hal penting yang perlu dicatat adalah layanan TBO di berbagai negara harus tunduk pada aturan hukum. Oleh sebab itu, pemerintah harus sesegera mungkin membuat aturan yang jelas terkait media transportasi ini. Jika tidak, permasalahan seperti sebelumnya akan terus terjadi dan melahirkan konflik sosial yang berkepanjangan antara pengemudi taksi konvensional maupun pengemudi TBO. Setidaknya ada dua hal penting yang perlu mendapat perhatian pemerintah dalam meregulasi TBO yaitu soal status dan soal tarif. Dalam hal status, ke depan, kedudukan TBO ini harus diperjelas, apakah masuk kategori angkutan umum ataukah angkutan privat. Menurut hemat penulis, TBO yang ada saat ini tidak masuk sebagai kategori transportasi umum karena tidak ada satu kriteria pun yang dipenuhi oleh TBO berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan Jalan. Namun begitu, praktik TBO harus memperhatikan tarif yang objektif agar tidak ada kesenjangan dan memicu konflik. Dengan demikian, tidak ada yang terlalu mahal dan tidak ada yang terlalu murah sehingga semuanya adil dan merata. Kalaupun ada perbedaan, khususnya bagi TBO oleh karena dianggap efektif dan efisien, maka pemerintah selayaknya mengatur aturan terkait dengan pajak yang harus disetorkan ke negara. Kesamaan tarif ini sekaligus juga mengoreksi tarif yang selama ini berlaku bagi taksi konvensional yang oleh sebagian besar konsumen dianggap terlalu mahal. Selama ini, kehadiran TBO dipersepsi oleh publik bahwa tarif mahal taksi konvensional ternyata dapat dibuat murah dengan mekanisme TBO. Penetapan TBO sebagai transportasi privat juga menambah tugas Pemerintah dalam memerhatikan persoalan keamanan dan perlindungan konsumen. Pemerintah sebagai regulator harus menyiapkan regulasi terkait dengan sistem keamanan dan perlindungan yang harus dipenuhi oleh TBO ketika mereka menjalankan bisnisnya. Jika dilihat dari sisi hubungan perusahaan pemilik aplikasi TBO dengan pengemudi, maka seringkali hubungan mereka disebut sebagai hubungan kemitraan. Namun jika diperhatikan secara seksama, sebenarnya hubungan keduanya mirip relasi majikan dan buruh. Pemilik aplikasi TBO bertindak sebagai majikan dalam memberikan informasi pelanggan yang membutuhkan, sementara pengemudi hanya menjalankan perintah aplikasi. Tarif dan persentase bagi hasil menjadi wewenang penuh dan ditetapkan secara sepihak oleh si pemilik aplikasi. Namun jika terjadi kecelakaan, maka si pengemudi yang menanggungnya. Jika ia sakit, pengemudilah yang bertanggung jawab sendirian. Di sini terlihat adanya ketidakadilan, yaitu saat menguntungkan dibagi berdua, namun saat menghadapi risiko, pengemudi dibiarkan sendiri. Absennya regulasi negara dalam TBO ini berpotensi menjadikan para pengemudi ini sebagai buruh precariat atau buruh yang tidak memiliki
  • 3. - 11 - hak-haknya yang jelas dan dijamin oleh kepastian hukum oleh negara. Sementara itu, jika dilihat dari sisi hubungan pengemudi dengan keselamatan dan keamanan penumpang, TBO menerapkan kedua faktor tersebut menjadi tanggung jawab pengemudi sepenuhnya. Sistem rekrutmen pengemudi juga terlihat longgar jika dibandingkan dengan persyaratan yang diterapkan pada tranportasi umum. Peluang terjadinya problem keselamatan dan keamanan penumpang lebih mudah terjadi pada TBO karena sistem monitoring sepenuhnya ada di tangan pengemudi. Di sini juga letak kelemahan TBO jika mereka tetap memaksakan diri sebagai tranportasi privat. Dampak Sosial Fenomena TBO oleh sebagian orang disebut sebagai fenomena “sharing economy” di mana pemilik sumber daya seperti kendaraan maupun tenaga manusia dapat memberikan akses sementara atas sumber daya yang dimiliki kepada pelanggan atau konsumen. Peranan perusahaan TBO dalam hal ini adalah sebagai perantara dengan menyediakan platform marketplace yang mempertemukan pemilik sumber daya tersebut dengan pelanggan. Kehadiran TBO ini menandakan kita saat ini telah memasuki revolusi industri ke empat, semua orang dapat terhubung dalam waktu yang bersamaan. Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi ke depan telah mengubah secara radikal mekanisme bisnis dalam produk dan jasa. Dalam konteks connecting-generation, produsen dan konsumen akan dapat bertransaksi langsung dengan sangat efisien, andal, dan efektif tanpa membutuhkan jasa dan bisnis antara. Pada satu sisi, revolusi ini melahirkan peluang usaha baru, namun pada saat yang bersamaan mengurangi para pekerja yang selama ini menggantungkan diri pada usaha konvensional yang berisiko akan meredup dan hilang dengan hadirnya revolusi industri keempat ini. Ke depan, konflik antara perusahaan konvensional dengan perusahaan berbasis aplikasi berpotensi tidak hanya di sektor transportasi, tetapi juga akan merambah sektor-sektor lain. Teknologi telah mengubah perilaku belanja masyarakat menjadi online shopping, sehingga pusat perbelanjaan akan sepi dan melahirkan PHK besar-besaran. Dengan meningkatnya jumlah kelas menengah di tengah perlambatan ekonomi dunia yang terjadi saat ini, peluang lahirnya model layanan berbasis online bisa menjadi peluang yang akan semakin berkembang. Dalam siklus transportasi di perkotaan, TBO memainkan peranan penting untuk mentransformasi cara orang memanfaatkan moda transportasi. Kehadiran aplikasi TBO terbukti telah memberikan banyak pilihan dan kemudahan bagi masyarakat sebagai pengguna atau konsumen. Artinya, sisi positifnya masyarakat menikmati keuntungan ekonomi karena fakta di lapangan layanan TBO dirasakan jauh lebih murah tarifnya dibandingkan dengan jasa transportasi konvensional. Kehadiran TBO menyebabkan pelanggan (1) memiliki akses untuk mendapatkan transportasi sesuai waktu dan tempat yang diinginkan; (2) tidak perlu menunggu taksi di jalan; dan (3) menghemat pengeluaran ongkos. Sementara itu, bagi pengemudi kehadiran TBO memudahkan dalam mencari penumpang sehingga kinerja mereka lebih efektif dan efisien. Pengemudi punya kebebasan untuk menentukan berapa penghasilan yang ingin didapatkan setiap harinya. Taksi konvensional yang masih menggunakan model setoran maupun persentase dirasa tidak memberikan keleluasaan bagi pengemudi. Sementara bagi pemilik aplikasi, demand yang tinggi dari masyarakat dalam menggunakan TBO merupakan peluang bisnis yang sangat menguntungkan. Walaupun investasi di bidang teknologi aplikasi sarat modal, namun peluang untuk kembali modal serta mendapatkan keuntungan besar terbuka lebar. Bagi perusahaan transportasi konvensional yang tidak siap dengan perkembangan teknologi maka kehadiran TBO akan dianggap sebagai ancaman terhadap kelangsungan bisnisnya. Prinsipnya, ketika kemajuan teknologi tidak dapat dibendung, pilihannya tiada lain adalah ikut beradaptasi sehingga manfaatnya bisa sama-sama dirasakan. Di era revolusi industri ke empat ini, terjadi fusi berbagai kemajuan teknologi. Inovasi bergerak cepat dan semua serba terkoneksi. Ini eranya internet of things (IoT), bahkan internet of everything, termasuk di dalamnya adalah TBO. Solusi Sebagian pihak memandang Pemerintah dinilai lamban dalam mengantisipasi munculnya TBO. Pemerintah perlu memberikan perlakuan yang sama pada penyedia transportasi, dengan berorientasi pada perlindungan kepada masyarakat, termasuk perlindungan bagi masyarakat untuk mencari nafkah dan menjalankan pekerjaan. Saat ini dua kewenangan mengenai TBO ini berada pada dua kementerian yang berbeda, untuk aspek transportasi berada di Kementerian Perhubungan sementara untuk aspek teknologi
  • 4. - 12 - aplikasinya berada di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Ke depan, agar regulasi soal TBO ini bisa efektif, maka Kementerian Perhubungan harus dibekali kewenangan untuk melakukan blokir apabila ada pelanggaran serius dan berulang terhadap standar pelayanan, karena Kementerian Perhubunganlah yang bisa mengevaluasi apakah standar keselamatan transportasi sudah diterapkan oleh perusahaan tersebut. Untuk itu pemerintah sebagai regulator harus mulai menyiapkan aturan-aturan yang bisa menampung berbagai jasa atau layanan yang berbasis pada teknologi komunikasi dan informasi, seperti TBO ini. Pada sisi lain, besarnya demand masyarakat pada TBO mendorong pemerintah menerapkan pajak konsumen pengguna TBO sehingga memperbesar pendapatan negara. Penutup Terkait polemik TBO, setidaknya ada dua hal yang perlu ditindaklanjuti. Pertama, kehadiran teknologi aplikasi yang berbasis online harusnya tidak dihambat apalagi ditentang. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pemerintahan justru dapat dipergunakan untuk menggerakkan roda perekonomian dengan menciptakan potensi-potensi bisnis baru bagi masyarakat serta perbaikan sistem layanan kepada masyarakat. Dari sisi ini, justru akan dapat diharapkan terjadinya peningkatan produktivitas nasional yang muaranya pada peningkatan daya saing bangsa (nation competitiveness). Kedua, kehadiran TBO belum terakomodasi dalam regulasi yang ada. Ada dua pilihan yang bisa diambil oleh pemerintah yaitu memperbaiki aturan yang ada dengan memasukkan substansi mengenai TBO, atau pilihan yang kedua dengan memaksa TBO untuk mengikuti aturan mengenai transportasi umum sebagaimana yang sudah diatur. Tampaknya, pemerintah memilih opsi dengan meminta kepada TBO untuk menyesuaikan diri dengan aturan yang ada sampai dengan akhir Mei 2016. Kurang tegasnya pemerintah dalam menyelesaikan konflik ini berujung pada ketidakpastian konsumen, pengemudi, dan pengusaha TBO. Oleh karena itu Pemerintah perlu bersuara bulat untuk: (1) segera mendefinisikan TBO, berikut hak dan kewajibannya; dan (2) memberlakukan peraturan khusus TBO yang segera berlaku setelah Mei 2016. Terkait dengan fungsi legislasi DPR, maka kehadiran TBO menjadi alasan kuat untuk merevisi peraturan perundang-undangan yang ada sehingga kepentingan konsumen yang terkait dengan status TBO, hubungan pemilik aplikasi TBO dengan pengemudi, hubungan pengemudi dengan penumpang, keamanan transaksi online, keamanan selama berkendara dengan TBO dan lainnya akan tercakup dan terjamin. Referensi Anindya Bakrie. 2016. “Revolusi Industri 4 dan Peluang Indonesia”, Suara Karya 21 Maret 2016. Airlangga Pribadi Kusman. 2016. “Eufisme Kemitraan Taksi Online”, Koran Sindo 31 Maret 2016. Firmanzah. 2016. “Revolusi Industri 4.0 dan Transisi Ekonomi”, Koran Sindo 28 Maret 2016. Heru Gunadi. 2016. “Melawan Kodrat Teknologi.” Koran Sindo, 21 Maret 2016. Mohamad Mova Al’afghani. 2016. “Dapatkah Uber dan Gojek Mengatur Dirinya Sendiri?” Koran Sindo, 24 Maret 2016. Mohamad Mova Al’Afghani. 2016. “Jokowi dan Problem Regulasi Ekonomi Berbagi”, http:// geotimes.co.id/httpgeotimes-co-idjokowi-dan- problem-regulasi-ekonomi-berbagi/, diakses 1 April 2016. Ramen Antonov Purba. 2016. “Selesaikan Polemik Transportasi Daring.” Harian Medan Bisnis, 29 Maret 2016. Sarlito Wirawan Sarwono. 2016. “Revolusi Sopir Taksi” Koran Sindo, 27 Maret 2016. Sukemi. 2016. “Dilema Transportasi Online”, Koran Sindo, 16 Maret 2016. Yuswohady. 2016. “Sharing Economy dan Koperasi.” Koran Sindo, 27 Maret 2016. “Solusi Kisruh Transportasi, Harus Adil”, Koran Sindo, 24 Maret 2016. “Pemerintah Lamban, Rakyat Saling Serang”, Koran Sindo, 23 Maret 2016. “Atur Taksi Online, UU Lalu Lintas Harus Direvisi”, Koran Sindo, 18 Maret 2016. “Pemerintah Didesak Atur Taksi Berbasis Online”, Koran Sindo, 15 Maret 2016. “Pemerintah Tak Satu Suara Soal Taksi Online”, Koran Sindo, 16 Maret 2016. “Mobil Beraplikasi Harus Daftar.”Kompas, 15 Maret 2016. “Tak Cuma Berkantor, Uber akan Bikin PT di Indonesia”, http://www.cnnindonesia.com/ teknologi/20150707192338-185-65040/ tak-cuma-berkantor-uber-akan-bikin-pt-di- indonesia/, diakses 4 April 2016.