1. Puasa
Hakekat Puasa
Mengapa Allah Mewajibkan Puasa
Tujuan Dan Fungsi Puasa
Hikmah Puasa
Makna Spiritual Puasa
Puasa Dan Pembentukan Insan
Berkarakter
2. Makna Puasa
Shaum menurut bahasa yaitu alimsak
(menahan diri), adapun pengertian
menurut syari' yaitu menahan diri
dengan niat dari seluruh yang
membatalkan puasa seperti makan,
minum dan bersetubuh mulai dari terbit
fajar sampai dengan terbenam
matahari. (Anas ismail Abu Dzaud,
1996: 412)
3. Hakikat Puasa
hakekat atau esensi puasa tidak
hanya menahan rasa lapar, haus dan
gairah birahi saja, melainkan dalam
puasa terkandung berbagai aturan,
makna dan faedah yang mesti diikuti.
Sebagai pendidik terhadap keinginan,
nafsu, Nilai Ketuhanan, dan kesucian
4. Mengapa Allah Mewajibkan
Puasa
Rukun Islam
Perintah Agama
Dengan Puasa Kita Bisa Bertaqwa
Begitu Banyaknya Keutamaan Di
Bulan Ramadhan
Sebagai bentuk Rahmat dari Allah
subhanuwata’ala
5. Tujuan Dan Fungsi Puasa
Tujuan puasa adalah mencapai derajat
takwa. Ini dikatakan dalam sebuah ayat Al-
Quran yang memerintahkan orang yang
beriman untuk berpuasa
Menjadikan takwa sebagai asas dan
pandangan hidup yang benar.
Dengan menahan diri secara jasmani,
nafsani dan ruhani ada proses penyucian
yang akan memperkuat segi-segi
kelemahan manusiawi dalam
kecenderungannya mengambil hal-hal
jangka pendek, karena daya tariknya, dan
lengah terhadap akibat buruk jangka
panjang
6. Manfaat puasa Ramadhan bagi
kesehatan :
Puasa dan khususnya puasa Ramadan, akan mengistirahatkan organ pencernaan dan perut dari
kelelahan kerja yang terus menerus dalam sehari-hari tanpa istirahat, mengeluarkan sisa makanan
dari dalam tubuh, memperkuat badan.
Puasa bisa menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan mengendalikan tekanan darah. Itulah
sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes,
kolesterol tinggi (kolesterol jahat), kegemukan dan juga penyakit hipertensi.
Puasa maka hal tersebut akan utrut membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi).
Puasa merupakan terapi detoksifikasi yang paling tua dalam sejarah peradaban manusia. Dengan
puasa, berarti kita membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita sehingga hal ini akan
menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dari dalam
tubuh.
Puasa juga akan mendorong peremajaan dan juga pergantian sel-sel tubuh yang rusak dengan yang
baru. Sehingga sel-sel tubuh akan mengalami proses peremajaan yang lebih cepat daripada
biasanya.
Saat berpuasa ternyata hal tersebut juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian
menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan
sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikan pesat. Dengan kenaikan yang
cukup signifikan hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan kekebalan tubuh kita.
Saat menjalankan ibadah puasa, maka keadaan psikologi kita akan lebih tenang daripada keadaan
tidak sedang berpuasa. Keadaan jiwa yang tenang, tidak dipenuhi marah maka hal tersebut akan
dapat menurunkan kadar adrenalin dalam tubuh kita. Seperti kita ketahui bahwa Rasulullah juga
melarang kita untuk marah, ternyata dalam kondisi marah akan terjadi peningkatan jumlah adrenalin
sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan
pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial
dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah denyut jantung. Adrenalin juga dapat
menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat
7. Hikmah Puasa
Bulan Ramadhan bulan melatih diri untuk disiplin waktu. Dalam tiga puluh hari kita dilatih
disiplin bagai tentara, waktu bangun kita bangun, waktu makan kita makan, waktu menahan
kita sholat, waktu berbuka kita berbuka, waktu sholat tarawih, iktikaf, baca qur’an kita lakukan
sesuai waktunya. Bukankah itu disiplin waktu namanya? Ya kita dilatih dengan sangat disiplin,
kecuali orang tidak mau ikut latihan ini.
Bulan Ramadhan bulan yang menunjukkan pada manusia untuk seimbang dalam hidup. Di
bulan Ramadhan kita bersemangat untuk menambah amal-amal ibadah, dan amal-amal sunat.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang mengajarkan Manusia akan pentingnya arti
persaudaraan, dan silaturahmi.
Bulan Ramadhan mengajarkan agar peduli pada orang lain yang lemah.
Bulan Ramadhan mengajarkan akan adanya tujuan setiap perbuatan dalam kehidupan.
Bulan Ramadhan mengajarkan pada kita hidup ini harus selalu mempunyai nilai ibadah. Setiap
langkah kaki menuju masjid ibadah, menolong orang ibadah, berbuat adil pada manusia
ibadah, tersenyum pada saudara ibadah, membuang duri di jalan ibadah, sampai tidurnya
orang puasa ibadah, sehingga segala sesuatu dapat dijadikan ibadah. Sehingga kita terbiasa
hidup dalam ibadah. Artinya semua dapat bernilai ibadah.
Bulan Ramadhan melatih diri kita untuk selalu berhati-hati dalam setiap perbuatan, terutama
yang mengandung dosa.
Bulan Ramadhan melatih kita untuk selalu tabah dalam berbagai halangan dan rintangan.
Bulan Ramadhan mengajarkan pada kita akan arti hidup hemat dan sederhana.
Bulan Ramadhan mengajarkan pada kita akan pentingnya rasa syukur kita, atas nikmat-nikmat
yang diberikan pada kita.
8. Makna Spiritual Puasa
Nilai spiritual adalah nilai ketuhanan
yang terkandung dalam ibadah sebagai
jalan menghubungkan manusia dengan
Tuhannya.
Puasa yang dilakukan sekaligus
sebagai ajang untuk dapat menjadikan
manusia supaya lebih bertakwa, atau
suatu cara berlatih untuk selalu dapat
mengerjakan segala apa yang
diperintahkan-Nya dan mampu
menjauhi segala larangan-Nya dengan
jalan melaksanakan puasa sesuai
dengan aturan yang ditetapkan oleh
9. Puasa Dan Pembentukan Insan
Berkarakter
Berhati-hati, Teliti, dan Waspada
Berhati-hati terhadap sesuatu hal yang bisa membatalkan puasa atau mengurangi pahala
puasa. Sehingga tidak menjadi manusia yang ceroboh, reaksioner, dan mudah
terprovokasi.
Muhasabah (Evaluasi Diri)
Salah satu anjuran dalam bulan puasa adalah melakukan iktikaf di Masjid. Iktikaf tidak
hanya berisi zikir dan doa, namun juga berisi muhasabah (sadar diri dan sadar potensi),
dan juga bisa berisi renungan-renungan lain, semisal renungan untuk masa depan.
Rela Berkorban
Pengorbanan yang tidak menyakiti diri atau menyebabkan tidak baik bagi diri sendiri,
namun untuk memperoleh ganti dari Allah SWT. Dalam puasa umat Islam dilatih tidak
hanya mengorbankan diri dalam bentuk menahan makanan dan minuman yang lezat
pada siang hari, namun juga mengorbankan waktu dan tenaga untuk iktikaf serta
membaca (mengkaji) al Quran. Selain itu pengorbanan harta untuk diberikan pada para
dhuafa, dan guna memfasilitasi orang lain untuk berbuka puasa.
10. lanjutan
Mampu Memanajemen Diri
Anjuran untuk berbuka di awal waktu dan sahur di akhir waktu merupakan pembelajaran disiplin
waktu. Seakan mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi aktivitas sudah tercatat dalam fikiran
setiap pribadi yang berpuasa, kegiatan apa saja yang akan dilakukan tiap jamnya sudah
tertanam. Termasuk di dalamnya adalah juga mengendalikan diri (emosi) serta mengatur
(menseting) otak untuk melakukan hal-hal yang dianjurkan pada bulan puasa. Sehingga bisa
menciptakan etos kerja tinggi karena semua waktu, tenaga, dan fikiran sudah direncanakan
sejak awal agar tercapainya prinsip efektif dan efisien.
Berbuat Jujur
Ibadah puasa merupakan ibadah individu yang hanya pelaku dan Allah-lah yang tahu apakah ia
benar-benar puasa atau tidak. Jadi puasa adalah pendidikan bagi manusia untuk berbuat jujur
(tidak amunafiq) pada diri sendiri, orang lain, dan jujur pada Tuhannya.
Bertaqwa
Taqwa merupakan salah satu hasil yang diharapkan dari orang yang berpuasa, taqwa dapat
diartikan takut pada Allah, karena Allah adalah dari segala sesuatu yang hanya wajib ditakuti
sehingga dengan takut itu manusia akan taat pada Allah. Salah satu ciri orang bertaqwa adalah
menepati janji, sabar, menjalin siraturrahim (persaudaraan), bersyukur, menjaga diri, kepedulian
sosial, mengendalikan diri (menahan amarah), pemaaf, berbuat kebaikan, bertaubat, ikhlas,
tawadu', penyayang, tanggung jawab, dan berperilaku adil.
Gaya Hidup Sederhana
Hidup sederhana bukan berarti tidak boleh menjadi orang kaya. Dengan hidup sederhana
manusia tidak akan terjebak pada pola hidup materialistik, konsomerisme, dan cinta dunia
secara berlebih.
11. Sikap Optimis
Sebelum bulan puasa datang umat Islam dianjurkan untuk menyambutnya dengan
penuh kegembiraan dan harapan. Bukan dengan kesedihan dan menganggap
datangnya bulan puasa sebagai beban atau ancaman (masalah). Bulan Ramadan
datang setiap tahunnya adalah sebagai solusi (sumbangan keteguhan jiwa) bagi
manusia yang menjalankannya. Datangnya bulan puasa bukan merupakan sebuah
masalah atau pil pahit (racun yang harus dihadapi). Seharusnya puasa Ramadan
menjadi tantangan bagi setiap orang. Sehingga kita harus menyambut gembira
tantangan berpuasa Ramadan tersebut. Dan tentu juga harus dikejawantahkan
dalam bentuk gembira menghadapi tantangan-tantangan dalam hidup ini.
Tahan Uji (Cobaan)
Salah satu cobaan bagi orang yang mengerjakan ibadah puasa adalah ketika ada
orang lain yang meprovokasi, menyinggung perasaan, dan ada godaan-godaan lain
yang tidak sengaja untuk menggoda orang berpuasa, misalnya ada acara iklan
makanan dan minumanan, serta ketika kita melihat orang yang makan atau minum
di tempat umum.
Meneguhkan dalam Bersikap
Tegas dalam mengambil keputusan (konsisten, tidak plin-plan), siap menghadapi
resiko, serta berkomitmen menjalani keputusan yang telah menjadi pilihan, yaitu
memilih untuk tidak makan dan minum sehingga resiko yang harus dihadapi adalah
rasa lapar. Sebenarnya masih banyak sekali nilai-nilai kebaikan yang terkandung
secara tersirat dari bulan puasa serta manfaat bagi pembentukan karakter ketika
menjalani ibadah puasa. Semua manfaat yang terdaftar di atas tersebut lama
lanjutan