SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik hidayah-Nya kami dapat menyelasaikan makalah tentang
“Puasa” makalah tentang ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki
dan bantuan dari beberapa referensi lainnya. Shalawat serta salam kami selalu
curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw.
Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada Guru
pembimbing yang telah banyak memnbantu dalam proses penyelesaian makalah
ini.
Semoga makalah yang kami buat dapat dinilai dengan baik dan dihargai
oleh pembaca.kami mohon maaf atas kesalahan maupun kekurangan yang ada
pada makalah ini, kami selaku penyusun mohon kritik dan sarannya. Terima
kasih.
Bogor, 20 november 2019
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan penulisan .............................................................................................2
D. Metode penulisan............................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORITIS ...............................................................................................3
A. Pengertian Puasa.............................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................5
A. Konsep Puasa Menurut Ulama..........................................................................5
1. Pengertian Puasa.........................................................................................5
2. Syarat-syarat puasa......................................................................................5
3. Rukun-rukun puasa......................................................................................6
4. Tujuan Puasa...............................................................................................7
5. Hikmah puasa..............................................................................................8
BAB IV IMPLEMENTASI................................................................................................9
A. Di lingkungan Keluarga.....................................................................................9
B. Di lingkungan masyarakat.................................................................................9
C. Di lingkungan kampus......................................................................................9
BAB V PENUTUP........................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................10
B. Saran ............................................................................................................10
C. Kosa Kata......................................................................................................11
LAMPIRAN................................................................................................................14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kondisi Masyarakat DiIndonesia saat ini, kurangnya yang beranggapan
puasa sebagai moment untuk mendekatkan diri kepada Allahh
SWT.Kebanyakan dari Merekaberanggapan bahwa puasa hanyalah menahan
Rasa lapar dan haus saja, sedangkan Puasa tidak hanya sebagai rutinitas belaka.
Namun, terkandungnya nilai-nilai sosial terhadap sesama dan dapat
menjadikebiasaan untuk memperbaiki diri dan masyarakat. Akan tetapi dalam
kasus yang berkembang saat ini umat Muslim di Indonesia masih belum
mampu mengimplementasikan ajaran agama dalam kehidupan nyata.
Di tengah masyarakat saat ini bahkan diantara kaum pemuda pemudi yang
lebih banyak meremehkan tentang puasa tersebut contohnya ialah banyaknya
pemuda pemudi saat ini makan secara sembunyi-sembunyi ataupun secara
terang-terangan sebelum waktu berbuka puasa tiba, seperti dalam kasus
“Seorang pria kepergok minum disiang bolong pada bulan Ramadhan” 1
Hal ini dapat menimbulkan kebiasaan buruk bagi masyarakat atupun
pemuda pemudi lainnya, karena hal ini adalah perbuatan yang tercela dan harus
di minimalisir secara perlahan atau adanya tindakan (razia) saat bulan suci
Ramadhan. Contohnya ketempat-tempat seperti warung makan , Mall atau
tempat yang lainnya yang sering di kunjungi oleh masyarakat dan pemuda
pemudi disaat siang bolong pada bulan Ramadhan.
Islam mengajarkan diri kita untuk saling menghargai dan saling
menyayangi, Islam juga mengajarkan diri untuk berbuat kebaikan dan
menjauhi segala keburukan yang dapat merusak. Puasa merupakan media
pembelajaran bagi umat Islam untuk menambahKeimanan dan ketaqwaannya.
1www.liputan6.com oleh Gautama Adianto 10 mei 2019,21:00 WIB.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian puasa?
2. Apa syarat dan hukum puasa?
3. Bagaimana implementasi puasa dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk memahami apa yang di maksud dengan puasa.
2. Untuk mengetahui syarat dan hukum untuk puasa.
3. Untuk mengetahui implementasi puasa dalam kehidupan sehari-hari.
D. Metode penulisan
Adapun metode penulisan makalah ini adalah dengan cara diskusi dengan
mencari sumber dari buku Fiqih dan situs internet.
3
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian Puasa
Puasa secara bahasa (etimologi) adalah “As-shoum (‫)الصوم‬ atau As-
shiam(‫الصيام‬ )” yang berarti Al-imsaak(‫)اإلمساك‬ (menahan).2 Sedangkan
menurut istilah ulama fiqih (terminology), puasa berarti menahan diri dari hal-
hal yang membatalkan puasa, disertai niat pada malam harinya, sejak terbitnya
fajar sampai terbenamnya matahari. Adapun puasa menurut pandangan para
ulama Sufi puasa mempunyai pengertian yang sangat luas dan tinggi, bukan
hanya sekedar menahan makan dan minum sebagaimana puasa menurut syar’i
namun mereka mendefinisikan puasa adalah menahan makan dan minum serta
menahan semua anggota tubuh, fikiran dan hati dari segala macam perbuatan
dosa.
Berikut wawancara Kendi Setiawan dari NU Online dengan KH Lukmanul
Hakim, dari Majelis Ifta’ Jam’iyyah Ahlu at-Thariqah Al-Mu’tabarah An-
Nahdliyyah (Jatman) DKI Jakarta3. Ibadahpuasa itu menurut tasawuf seperti
apa?
Ibadah adalah perbuatan yang berdasarkan Al-Qur’an dan hadits.Nah,
puasa itu menahan makan dan minum dari fajar sidiq sampai terbenamnya
matahari.Puasa menurut tasawuf, bukan hanya menahan makan minum
saja.Tapi harus bisa menjaga lisan dan hati. Makanya apa yang bisa
membatalkan pahala puasa harus kita jaga.
Ada lima hal yang bisa membatalkan pahala ibadah puasa, yaitu
berbohong, mengadu domba, gibah, bersumpah palsu, dan mengumbar
pandangan secara syahwat. Jikalau kita sanggup menghindarkan itu, maka kita
bisa menjaga pahala puasa kita.Bukan hanya pahala puasa, tapi mendapatkan
pahala di hadapan Allah Swt.
2https://islamhariini.com/pengertian-puasa/ rabu,23 November 2019 , 13:30
3 https://www.nu.or.id/post/read/69223/bagaimana-puasa-dalam-pandangan-tasawuf
Rabu, 23 November 2019, 13:45
4
Pengertian puasa menurut 4 madzhab:4
a. Al-Imam Syafi’i
Puasa secara bahasa berarti menahan.Menurut istilah syara’ berarti
menahan diri dari sesuatu perkara yang membatalkan puasa, mulai terbit
fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat tertentu.
Puasa adalah terjemahan dari Ash-Shiyam.Menurut istilah bahasa
berarti menahan diri dari sesuatu dalam pengertian tidak terbatas. Arti ini
sesuai dengan firman Allah dalam surat Maryam ayat 26:
‫ا‬ً‫م‬ ْ‫و‬َ‫ص‬ ِ‫من‬ْ‫ح‬َّ‫ر‬‫ل‬ِ‫ل‬ ُ‫ت‬ ْ‫ر‬َ‫ذ‬َ‫ن‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬.
“sesungguhnya aku bernazar shaum ( bernazar menahan diri dan
berbiacara ).”
Menurut istilah agama Islam yaitu “menahan diri dari sesuatu yang
membatalkannya, satu hari lamanya, mulai dari terbit fajar sampai
terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat.”
b. Al Imam Maliki
Puasa adalah menahan diri dari hawa nafsu yang ditimbulkan perut
dan kemaluan, atau sesuatu yang mempunyai kedudukan yang sama
dengan kedua jenis hawa nafsu tersebut,karena menta’ati Allah diseluruh
waktu siang dengan berniat sebelum fajar atau diwaktu fajar selama dia
tidak haid,nifas dan bukan pada hari raya.
c. Al Imam Hanafi
Puasa adalah menahan diri dari sesuatu yang tertentu yaitu makan,
minum, jima, dan sesuatu yang membatalkan puasa dengan persyaratan
tertentu, yaitu niat.
d. Al Imam Hambali
Puasa adalah menahan diri (mencegah diri) dari mulai terbit fajar
sampai maghrib dengan niat dari sebelum fajar dari hal-hal yang
membatalkan puasa yaitu segala sesuatu yang masuk kedalam perut,
tenggorokan dan otak melalui mulut.
4Abu Sari’ Muhammad Abdul Hadi,Shaum Dan I’tikaf (perbandingan antara Madzhab
Berdasarkan Dalil-dalil shahih),Jakarta:Al-Amanah,1993.Cet ke 1, hal 2-3
5
BAB III
PEMBAHASAN
A. Konsep Puasa Menurut Ulama
1. Pengertian Puasa
Puasa secara bahasa berarti menahan.Menurut istilah syara’5 berarti
menahan diri dari sesuatu perkara yang membatalkan puasa, mulai terbit
fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat tertentu.
Puasa adalah terjemahan dari Ash-Shiyam.Menurut istilah bahasa
berarti menahan diri dari sesuatu dalam pengertian tidak terbatas. Arti ini
sesuai dengan firman Allah dalam surat Maryam ayat 26.
Menurut istilah agama Islam yaitu “menahan diri dari sesuatu yang
membatalkannya, satu hari lamanya, mulai dari terbit fajar sampai
terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat.”
2. Syarat-syarat puasa
i. Syarat Sah Puasa
 Islam
 Tamyiz
 Suci dari haid dan nifas
 Dan bukan pada hari-hari yang diharamkan puasa
ii. Syarat-syarat wajib puasa
 Islam
 Baligh / dewasa
 Berakal
 Suci dari haid dan nifas
 Mampu melaksanakan puasa
55Abu Sari’ Muhammad Abdul Hadi,Shaum Dan I’tikaf (perbandingan antara Madzhab
Berdasarkan Dalil-dalil shahih),Jakarta:Al-Amanah,1993.Cet ke 1, hal 2-3
6
3. Rukun-rukun puasa
a. Niat
Niat dan doa di bulan Ramadhan merupakan tahapan penting
dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Niat dilakukan sebelum
menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Niat doa puasa Ramadhan
diucapkan sebelum fajar tiba. Beberapa hadist menjelaskan juga bahwa
niat bisa diucapkan malam harinya sebelum sahur atau setelah sholat
tarawih. Adapun niatnya :
َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬ َ‫ر‬ ِ‫ْر‬‫ه‬َ‫ش‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ‫ف‬ ِ‫َاء‬‫د‬َ‫ا‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ٍ‫د‬َ‫غ‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ص‬ ُ‫ْت‬‫ي‬ َ‫و‬َ‫ن‬‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ِ‫هلل‬ِ ِ‫ة‬َ‫ن‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫هذ‬
b. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa
Rukun puasa Ramadan yang kedua adalah menahan diri dari hal-
hal yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar sampai waktu berbuka
puasa.
c. Hal-hal yang membatalkan puasa
 Makan dan minum
 Muntah disengaja
 Haid dan nifas
 Bersetubuh pada siang hari atau setelah terbit fajar
 Memasukan benda/sesuatu ke dalam rongga badan dengan
sengaja
 Keluar mani karena masturbasi (istimta’)
 Hilang akal karena mabuk, gila, atau pingsan
 Murtad (keluar dari agama Islam)
d. Macam-Macam Puasa
Puasa terbagi ke dalam 4 kategori, yaitu :
1. Puasa Wajib :
 Puasa di bulan ramadhan
 Puasa qadha
 Puasa nadzar
 Puasa kifarat
7
2. Puasa sunnat :
 Puasa hari senin dan kamis
 Puasa 6 hari dibulan syawal
 Puasa di hari Arafah (9 Dzul Hijjah)
 Puasa hari ‘asyura’ (10 muharram)
 Puasa hari tenang bulan qamariyah (tanggal 13, 14, dan 15)
3. Puasa Haram :
 Puasa di hari raya Idul Fitri (tanggal 1 syawal) dan hari raya
Idul Adha (tanggal 10 Dzul Hijjah)
 Puasa hari Tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Dzul Hijjah)
 Puasa terus menerus tanpa berbuka
 Puasa wanita yang sedng haid dan nifas
 Puasa yang pasti mengakibatkan bahaya bagi yang
melaksanakannya.
 Puasa sunnat seorang istri tanpa izin suami padahal
suaminya ada di rumah (hadir dan tidak musafir).
4. Puasa Makruh :
 Puasa hari jum’at
 Puasa hari sabtu
 Puasa orang yang dalam keadaan sakit parah dan susah
payah
 Puasa hari “syak” (hari yang masih diragukan adanya hilal
pada awal dan akhir sya’ban)
4. Tujuan Puasa
Secara jelas Al-qur’an menyatakan bahwa tujuan puasa6 yang
hendaknya diperjuangkan adalah untuk mencapai ketaqwaan atau
laalakum tattaqun.dalam rangka memahami tujuan tersebut perlu di
garis bawahi beberapa penjelasaan dari Nabi Saw.misalnya,banyak di
antara orang yang berpuasa tidak memperoleh sesuatu dari puasanya.
6Fiqi praktis,Drs.Ahmad Yani.Cetakan-1, juli 2004.Iman Bela Bogor Leuwiliang
8
5. Hikmah puasa
 Melatih diri menjadi pribadi yang lebih tabah serta sabar
 Tercapainya derajat ketaqwaan seseorang
 Melatih seorang menjadi disiplin
 Menjadikan seseorang menjadi lebih peduli dengan sesame
 Mempererat silaturahmi
 Semua hal yang dilakukan merupakan Ibadah
 Membiasakan diri untuk lebih berhati-hati dalam berbuat
 Menjadikan pribadi menjadi lebih baik lagi
 Dengan puasa kita menunjukan keseimbangan hidup
9
BAB IV
IMPLEMENTASI
A. Di lingkungan Keluarga
Di lingkungan keluarga para orang tua selalu mengajak anaknya
untuk membiasakan melaksanakan puasa sunnat hari senin dan kamis, dan
puasa sunnat lainnya seperti puasa arafah, tarwiyah dll.
B. Di lingkungan masyarakat
Di lingkungan masyarakat banyak dari warga yang melaksanakan
puasa sunnat hari senin dan kamis, dan puasa sunnat lainnya. Seperti puasa
sunnat arafah tarwiyah dll. Dan khususnya bagi para wanita banyak dari
mereka puasa sunnat hari senin dan kamis untuk mengganti puasa mereka
yang tertinggal pada puasa ramadhan.
C. Di lingkungan kampus
Di lingkungan kampus tidak mewajibkan untuk berpuasa sunnat hari
senin dan kamis. akan tetapi, banyak dari mahasiswa yang berpuasa sunnat
pada hari itu. Dan dari kalangan wanita banyak dari mereka yang berpuasa
untuk menggantikan puasa mereka yang tertinggal pada puasa ramadhan.
10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Puasa adalah terjemahan dari Ash-Shiyam.Menurut istilah bahasa
berarti menahan diri dari sesuatu dalam pengertian tidak terbatas. Arti ini
sesuai dengan firman Allah dalam surat Maryam ayat 26:
‫ا‬ً‫م‬ ْ‫و‬َ‫ص‬ ِ‫من‬ْ‫ح‬ َّ‫لر‬ِ‫ل‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬َ‫ذ‬َ‫ن‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬.
“sesungguhnya aku bernazar shaum ( bernazar menahan diri dan
berbiacara ).”
“Shoumu” (puasa), menurut bahasa Arab adalah “menahan dari
segala sesuatu”, seperti makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang
tidak bermanfaat dan sebagainya.
B. Saran
Sebaiknya dalam berpuasa, kita niatkan hati dan fikiran kita kepada
Allah SWT agar kita menjalani puasa dengan niat yang ikhlas tanpa
mengharapkan pujian dari orang lain.
11
C. Kosa Kata
Ayat 183.
َ‫ب‬ِ‫ت‬ُ‫ك‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬‫م‬ٰ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫اَال‬‫ه‬ُّ‫ي‬‫أ‬ٰ‫ي‬
telah diwajibkan Beriman wahai orang-orang yang
َ‫ب‬ِ‫ت‬ُ‫ك‬َ‫ا‬‫م‬‫ك‬ َُ‫م‬‫ا‬‫ي‬ ِ‫الص‬ َُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬‫ل‬‫ع‬
sebagaimana diwajibkan Berpuasa atas kamu
َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ت‬ َْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬‫ع‬‫ل‬ َْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬‫ََق‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ىَال‬‫ل‬‫ع‬
bertakwa agar kamu sebelum kamu atas orang-orang yang
Ayat 184.
َْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫ََم‬‫ان‬‫ك‬ َْ‫ن‬‫م‬‫ف‬ َ‫ت‬ٰ‫د‬ ْ‫ُو‬‫د‬ْ‫ع‬َّ‫م‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ا‬َّ‫ي‬‫أ‬
di antara kamu maka barang siapa yang tertentu (yaitu) beberapa hari
َ‫ام‬َّ‫ي‬‫ََأ‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫َّة‬‫د‬ِ‫ع‬‫ف‬ َ‫ر‬‫ف‬‫ىَس‬ٰ‫ل‬‫ََع‬ْ‫و‬‫أ‬ ‫ا‬ً‫ض‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬َّ‫م‬
pada hari-hari maka (wajib
mengganti) bilangan
hari itu
atau dalam perjalanan
(lalu tidak berpuasa)
Sakit
َ‫ة‬‫ْي‬‫د‬ِ‫ف‬ َ‫ه‬‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬ْ‫ي‬ِ‫ط‬ُ‫ي‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ىَال‬‫ل‬‫ع‬‫و‬ َ‫ر‬‫خ‬ُ‫أ‬
wajib membayar
fidyah
berat menjalankannya dan bagi orang yang yang lain
‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ي‬‫خ‬ َ‫ع‬ َّ‫و‬‫ط‬‫ت‬ َْ‫ن‬‫م‬‫ف‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ك‬ْ‫س‬ِ‫ََم‬ُ‫م‬‫ا‬‫ع‬‫ط‬
kebajikan dengan kerelaan hati
mengerjakan
tetapi barang siapa (yaitu memberi)
makan seorang miskin
‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ ْ‫و‬ُ‫ص‬‫ََت‬ْ‫ن‬‫أ‬‫و‬ َ‫ه‬‫ل‬ َ‫ر‬ْ‫ي‬‫خ‬ َ‫و‬ُ‫ه‬‫ف‬
dan puasamu itu Baginya lebih baik maka itu
َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬‫ل‬ْ‫ع‬‫ت‬ َْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ََْ‫ن‬ِ‫إ‬ َْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ َ‫ر‬ْ‫ي‬‫خ‬
mengetahui jika kamu bagimu lebih baik
12
Ayat 185.
‫ًى‬‫د‬ُ‫ه‬ َُ‫ن‬ٰ‫ا‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ََال‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ََ‫ل‬ ِ‫ز‬ْ‫ن‬ُ‫أ‬ َْ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ََال‬‫ان‬‫ض‬‫م‬‫ََر‬ُ‫ر‬ْ‫ه‬‫ش‬
(sebagai) petunjuk di dalamnya diturunkan Al
Quran
bulan Ramadhan adalah
(bulan) yang
َِ‫ان‬‫ق‬ْ‫ر‬ُ‫ف‬ْ‫ال‬‫و‬ ‫ى‬ٰ‫د‬ُ‫ه‬ْ‫ََال‬‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ت‬ٰ‫ن‬ِ‫ي‬‫ب‬‫و‬ َ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬
dan pembeda (antara yang
benar dan yang batil)
mengenai
petunjuk itu
dan
penjelasan-
penjelasan
bagi manusia
َ‫ر‬ْ‫ه‬َّ‫ش‬‫ال‬ َُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫د‬ِ‫ه‬‫ش‬ َْ‫ن‬‫م‬‫ف‬
bulan itu di antara kamu menyaksikan barang siapa
َ‫ر‬‫ف‬‫ىَس‬‫ل‬‫ََع‬ْ‫و‬‫أ‬ ‫ا‬ً‫ض‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬‫ََم‬‫ان‬‫ك‬ َْ‫ن‬‫م‬‫و‬ َُ‫ه‬ْ‫م‬ُ‫ص‬‫ي‬ْ‫ل‬‫ف‬
atau dalam perjalanan
(dia tidak berpuasa)
Sakit dan barang siapa maka berpuasalah
َُ ٰ‫َُاّلل‬‫د‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ي‬ َ‫ر‬‫خ‬ُ‫أ‬ َ‫ام‬َّ‫ي‬‫ََأ‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫َّة‬‫د‬ِ‫ع‬‫ف‬
Allah menghendaki yang lain pada hari-hari maka (wajib
mengganti) bilangan
hari itu
َُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ‫د‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ي‬ََ‫ل‬‫و‬ َ‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ي‬ْ‫ال‬ َُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬
bagimu dan tidak menghendaki kemudahan bagimu
َٰ‫واَاّلل‬ُ‫ر‬ِ‫ب‬‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬‫و‬ َ‫َّة‬‫د‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬‫و‬ َ‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬
dan mengagungkan
Allah
Bilangannya dan hendaklah kamu
mencukupkan
kesukaran
َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬‫ت‬ َْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬‫ع‬‫ل‬‫و‬ َْ‫م‬ُ‫ك‬ٰ‫د‬‫اَه‬‫ىَم‬ٰ‫ل‬‫ع‬
bersyukur agar kamu atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu
13
Ayat 186.
َْ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬‫ف‬ َْ‫ي‬ِ‫ن‬‫ع‬ َْ‫ِي‬‫د‬‫ا‬‫ب‬ِ‫ع‬ََ‫ك‬‫ل‬‫أ‬‫اَس‬‫ذ‬ِ‫إ‬‫و‬
maka sesungguhnya Aku tentang Aku dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu
(Muhammad)
َِ‫ان‬‫ع‬‫اَد‬‫ذ‬ِ‫إ‬ َِ‫َّاع‬‫د‬‫ََال‬‫ة‬‫و‬ْ‫ع‬‫د‬ َُ‫ب‬ْ‫ي‬ ِ‫ج‬ُ‫أ‬ َ‫ب‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬‫ق‬
apabila dia berdoa
kepada-Ku
permohonan orang
yang berdoa
Aku kabulkan dekat
َ‫ن‬ ْ‫ُو‬‫د‬ُ‫ش‬ ْ‫ر‬‫ي‬ َْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ع‬‫ل‬ َْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬‫و‬ َْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬ْ‫ي‬ ِ‫ج‬‫ت‬ْ‫س‬‫ي‬ْ‫ل‬‫ف‬
memperoleh
kebenaran
agar mereka dan beriman kepada-
Ku
hendaklah mereka itu
memenuhi (perintah-
)Ku
14
LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

Risalah ramadhan 2013
Risalah ramadhan 2013Risalah ramadhan 2013
Risalah ramadhan 2013445823
 
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 2
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 2Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 2
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 2sitisarahrahmania
 
Makalah fiqih puasa
Makalah fiqih puasaMakalah fiqih puasa
Makalah fiqih puasaNavenAbsurd
 
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 10
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 10Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 10
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 10sitisarahrahmania
 
Isi fikih puasa
Isi fikih puasaIsi fikih puasa
Isi fikih puasailmu ilmu
 
Khutbah idul fitri 1439 revised
Khutbah idul fitri 1439 revisedKhutbah idul fitri 1439 revised
Khutbah idul fitri 1439 revisedteguh.qi
 
Puasa dan pembentukan disiplin pribadi
Puasa dan pembentukan disiplin pribadiPuasa dan pembentukan disiplin pribadi
Puasa dan pembentukan disiplin pribadiEko Nugroho
 
Buletin Al Kauthar Bil. 001 (Edisi Ramadan)
Buletin Al Kauthar Bil. 001 (Edisi Ramadan)Buletin Al Kauthar Bil. 001 (Edisi Ramadan)
Buletin Al Kauthar Bil. 001 (Edisi Ramadan)Fauzul Ishak
 
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4sitisarahrahmania
 
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 4
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 4Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 4
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 4sitisarahrahmania
 
Makalah agama islam iii materi puasa
Makalah agama islam iii materi puasaMakalah agama islam iii materi puasa
Makalah agama islam iii materi puasaVindhaan
 
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfaridBab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfaridamirulmuminin9
 

What's hot (20)

Risalah ramadhan 2013
Risalah ramadhan 2013Risalah ramadhan 2013
Risalah ramadhan 2013
 
Rpp materi puasa
Rpp materi puasaRpp materi puasa
Rpp materi puasa
 
Sambut puasa zen
Sambut puasa zenSambut puasa zen
Sambut puasa zen
 
Buku pintar ramadhan
Buku pintar ramadhanBuku pintar ramadhan
Buku pintar ramadhan
 
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 2
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 2Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 2
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 2
 
Makalah fiqih puasa
Makalah fiqih puasaMakalah fiqih puasa
Makalah fiqih puasa
 
Rpp puasa
Rpp puasaRpp puasa
Rpp puasa
 
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 10
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 10Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 10
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 10
 
Isi fikih puasa
Isi fikih puasaIsi fikih puasa
Isi fikih puasa
 
Khutbah idul fitri 1439 revised
Khutbah idul fitri 1439 revisedKhutbah idul fitri 1439 revised
Khutbah idul fitri 1439 revised
 
Puasa dan pembentukan disiplin pribadi
Puasa dan pembentukan disiplin pribadiPuasa dan pembentukan disiplin pribadi
Puasa dan pembentukan disiplin pribadi
 
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015 KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
 
Makalah puasa
Makalah puasaMakalah puasa
Makalah puasa
 
Buletin Al Kauthar Bil. 001 (Edisi Ramadan)
Buletin Al Kauthar Bil. 001 (Edisi Ramadan)Buletin Al Kauthar Bil. 001 (Edisi Ramadan)
Buletin Al Kauthar Bil. 001 (Edisi Ramadan)
 
Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4
 
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 4
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 4Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 4
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 4
 
Itikaf ramadhan
Itikaf ramadhanItikaf ramadhan
Itikaf ramadhan
 
Makalah agama islam iii materi puasa
Makalah agama islam iii materi puasaMakalah agama islam iii materi puasa
Makalah agama islam iii materi puasa
 
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfaridBab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
 

Similar to Puasa Ramadhan

Impak Puasa Terhadap Muslim
Impak Puasa Terhadap MuslimImpak Puasa Terhadap Muslim
Impak Puasa Terhadap MuslimAnis Nabilah
 
Khutbah IDUL FITRI 1443.pdf
Khutbah IDUL FITRI 1443.pdfKhutbah IDUL FITRI 1443.pdf
Khutbah IDUL FITRI 1443.pdfMENDOTV
 
10 adab berpuasa
10 adab berpuasa10 adab berpuasa
10 adab berpuasaSharbi Ali
 
Buku Kegiatan Ramadhan - SD.docx
Buku Kegiatan Ramadhan - SD.docxBuku Kegiatan Ramadhan - SD.docx
Buku Kegiatan Ramadhan - SD.docxssuserb565d4
 
Buku Kegiatan Ramadhan - Versi 2.docx
Buku Kegiatan Ramadhan - Versi 2.docxBuku Kegiatan Ramadhan - Versi 2.docx
Buku Kegiatan Ramadhan - Versi 2.docxmohfarkun
 
Risalah ramadan 000 artikel puasa ramadan
Risalah ramadan 000 artikel puasa ramadanRisalah ramadan 000 artikel puasa ramadan
Risalah ramadan 000 artikel puasa ramadanAhmad Junaidi Mohd Said
 
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhanTiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhanMuhsin Hariyanto
 
risalah ramadhan (Adab di bulan puasa)
risalah ramadhan (Adab di bulan puasa)risalah ramadhan (Adab di bulan puasa)
risalah ramadhan (Adab di bulan puasa)misyaain
 
BUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docx
BUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docxBUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docx
BUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docxBarikGhofur
 
Makalah puasa menurut pandangan hadits
Makalah puasa menurut pandangan haditsMakalah puasa menurut pandangan hadits
Makalah puasa menurut pandangan haditsSeptian Muna Barakati
 

Similar to Puasa Ramadhan (20)

Pelajaran 4.pptx
Pelajaran 4.pptxPelajaran 4.pptx
Pelajaran 4.pptx
 
Makalah puasa
Makalah puasaMakalah puasa
Makalah puasa
 
Materi puasa
Materi puasaMateri puasa
Materi puasa
 
Agama agus[1]
Agama agus[1]Agama agus[1]
Agama agus[1]
 
Impak Puasa Terhadap Muslim
Impak Puasa Terhadap MuslimImpak Puasa Terhadap Muslim
Impak Puasa Terhadap Muslim
 
Khutbah IDUL FITRI 1443.pdf
Khutbah IDUL FITRI 1443.pdfKhutbah IDUL FITRI 1443.pdf
Khutbah IDUL FITRI 1443.pdf
 
Makna Puasa Wajib bagi Kehidupan Sehari-hari
Makna Puasa Wajib bagi Kehidupan Sehari-hariMakna Puasa Wajib bagi Kehidupan Sehari-hari
Makna Puasa Wajib bagi Kehidupan Sehari-hari
 
10 adab berpuasa
10 adab berpuasa10 adab berpuasa
10 adab berpuasa
 
Buku Kegiatan Ramadhan - SD.docx
Buku Kegiatan Ramadhan - SD.docxBuku Kegiatan Ramadhan - SD.docx
Buku Kegiatan Ramadhan - SD.docx
 
Buku Kegiatan Ramadhan - Versi 2.docx
Buku Kegiatan Ramadhan - Versi 2.docxBuku Kegiatan Ramadhan - Versi 2.docx
Buku Kegiatan Ramadhan - Versi 2.docx
 
Makalah puasa
Makalah puasaMakalah puasa
Makalah puasa
 
Risalah ramadan 000 artikel puasa ramadan
Risalah ramadan 000 artikel puasa ramadanRisalah ramadan 000 artikel puasa ramadan
Risalah ramadan 000 artikel puasa ramadan
 
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhanTiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
 
risalah ramadhan (Adab di bulan puasa)
risalah ramadhan (Adab di bulan puasa)risalah ramadhan (Adab di bulan puasa)
risalah ramadhan (Adab di bulan puasa)
 
Buku Kegiatan Ramadhan
Buku Kegiatan Ramadhan Buku Kegiatan Ramadhan
Buku Kegiatan Ramadhan
 
puasa~
puasa~puasa~
puasa~
 
BUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docx
BUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docxBUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docx
BUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docx
 
Puasa AIK II.pptx
Puasa AIK II.pptxPuasa AIK II.pptx
Puasa AIK II.pptx
 
Ppt puasaaaa
Ppt puasaaaaPpt puasaaaa
Ppt puasaaaa
 
Makalah puasa menurut pandangan hadits
Makalah puasa menurut pandangan haditsMakalah puasa menurut pandangan hadits
Makalah puasa menurut pandangan hadits
 

Puasa Ramadhan

  • 1. i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik hidayah-Nya kami dapat menyelasaikan makalah tentang “Puasa” makalah tentang ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki dan bantuan dari beberapa referensi lainnya. Shalawat serta salam kami selalu curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada Guru pembimbing yang telah banyak memnbantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Semoga makalah yang kami buat dapat dinilai dengan baik dan dihargai oleh pembaca.kami mohon maaf atas kesalahan maupun kekurangan yang ada pada makalah ini, kami selaku penyusun mohon kritik dan sarannya. Terima kasih. Bogor, 20 november 2019 Tim Penyusun
  • 2. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...................................................................................................... i DAFTAR ISI................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah....................................................................................1 B. Rumusan Masalah............................................................................................2 C. Tujuan penulisan .............................................................................................2 D. Metode penulisan............................................................................................2 BAB II KAJIAN TEORITIS ...............................................................................................3 A. Pengertian Puasa.............................................................................................3 BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................5 A. Konsep Puasa Menurut Ulama..........................................................................5 1. Pengertian Puasa.........................................................................................5 2. Syarat-syarat puasa......................................................................................5 3. Rukun-rukun puasa......................................................................................6 4. Tujuan Puasa...............................................................................................7 5. Hikmah puasa..............................................................................................8 BAB IV IMPLEMENTASI................................................................................................9 A. Di lingkungan Keluarga.....................................................................................9 B. Di lingkungan masyarakat.................................................................................9 C. Di lingkungan kampus......................................................................................9 BAB V PENUTUP........................................................................................................10 A. Kesimpulan....................................................................................................10 B. Saran ............................................................................................................10 C. Kosa Kata......................................................................................................11 LAMPIRAN................................................................................................................14
  • 3. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi Masyarakat DiIndonesia saat ini, kurangnya yang beranggapan puasa sebagai moment untuk mendekatkan diri kepada Allahh SWT.Kebanyakan dari Merekaberanggapan bahwa puasa hanyalah menahan Rasa lapar dan haus saja, sedangkan Puasa tidak hanya sebagai rutinitas belaka. Namun, terkandungnya nilai-nilai sosial terhadap sesama dan dapat menjadikebiasaan untuk memperbaiki diri dan masyarakat. Akan tetapi dalam kasus yang berkembang saat ini umat Muslim di Indonesia masih belum mampu mengimplementasikan ajaran agama dalam kehidupan nyata. Di tengah masyarakat saat ini bahkan diantara kaum pemuda pemudi yang lebih banyak meremehkan tentang puasa tersebut contohnya ialah banyaknya pemuda pemudi saat ini makan secara sembunyi-sembunyi ataupun secara terang-terangan sebelum waktu berbuka puasa tiba, seperti dalam kasus “Seorang pria kepergok minum disiang bolong pada bulan Ramadhan” 1 Hal ini dapat menimbulkan kebiasaan buruk bagi masyarakat atupun pemuda pemudi lainnya, karena hal ini adalah perbuatan yang tercela dan harus di minimalisir secara perlahan atau adanya tindakan (razia) saat bulan suci Ramadhan. Contohnya ketempat-tempat seperti warung makan , Mall atau tempat yang lainnya yang sering di kunjungi oleh masyarakat dan pemuda pemudi disaat siang bolong pada bulan Ramadhan. Islam mengajarkan diri kita untuk saling menghargai dan saling menyayangi, Islam juga mengajarkan diri untuk berbuat kebaikan dan menjauhi segala keburukan yang dapat merusak. Puasa merupakan media pembelajaran bagi umat Islam untuk menambahKeimanan dan ketaqwaannya. 1www.liputan6.com oleh Gautama Adianto 10 mei 2019,21:00 WIB.
  • 4. 2 B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian puasa? 2. Apa syarat dan hukum puasa? 3. Bagaimana implementasi puasa dalam kehidupan sehari-hari? C. Tujuan penulisan 1. Untuk memahami apa yang di maksud dengan puasa. 2. Untuk mengetahui syarat dan hukum untuk puasa. 3. Untuk mengetahui implementasi puasa dalam kehidupan sehari-hari. D. Metode penulisan Adapun metode penulisan makalah ini adalah dengan cara diskusi dengan mencari sumber dari buku Fiqih dan situs internet.
  • 5. 3 BAB II KAJIAN TEORITIS A. Pengertian Puasa Puasa secara bahasa (etimologi) adalah “As-shoum (‫)الصوم‬ atau As- shiam(‫الصيام‬ )” yang berarti Al-imsaak(‫)اإلمساك‬ (menahan).2 Sedangkan menurut istilah ulama fiqih (terminology), puasa berarti menahan diri dari hal- hal yang membatalkan puasa, disertai niat pada malam harinya, sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. Adapun puasa menurut pandangan para ulama Sufi puasa mempunyai pengertian yang sangat luas dan tinggi, bukan hanya sekedar menahan makan dan minum sebagaimana puasa menurut syar’i namun mereka mendefinisikan puasa adalah menahan makan dan minum serta menahan semua anggota tubuh, fikiran dan hati dari segala macam perbuatan dosa. Berikut wawancara Kendi Setiawan dari NU Online dengan KH Lukmanul Hakim, dari Majelis Ifta’ Jam’iyyah Ahlu at-Thariqah Al-Mu’tabarah An- Nahdliyyah (Jatman) DKI Jakarta3. Ibadahpuasa itu menurut tasawuf seperti apa? Ibadah adalah perbuatan yang berdasarkan Al-Qur’an dan hadits.Nah, puasa itu menahan makan dan minum dari fajar sidiq sampai terbenamnya matahari.Puasa menurut tasawuf, bukan hanya menahan makan minum saja.Tapi harus bisa menjaga lisan dan hati. Makanya apa yang bisa membatalkan pahala puasa harus kita jaga. Ada lima hal yang bisa membatalkan pahala ibadah puasa, yaitu berbohong, mengadu domba, gibah, bersumpah palsu, dan mengumbar pandangan secara syahwat. Jikalau kita sanggup menghindarkan itu, maka kita bisa menjaga pahala puasa kita.Bukan hanya pahala puasa, tapi mendapatkan pahala di hadapan Allah Swt. 2https://islamhariini.com/pengertian-puasa/ rabu,23 November 2019 , 13:30 3 https://www.nu.or.id/post/read/69223/bagaimana-puasa-dalam-pandangan-tasawuf Rabu, 23 November 2019, 13:45
  • 6. 4 Pengertian puasa menurut 4 madzhab:4 a. Al-Imam Syafi’i Puasa secara bahasa berarti menahan.Menurut istilah syara’ berarti menahan diri dari sesuatu perkara yang membatalkan puasa, mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat tertentu. Puasa adalah terjemahan dari Ash-Shiyam.Menurut istilah bahasa berarti menahan diri dari sesuatu dalam pengertian tidak terbatas. Arti ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Maryam ayat 26: ‫ا‬ً‫م‬ ْ‫و‬َ‫ص‬ ِ‫من‬ْ‫ح‬َّ‫ر‬‫ل‬ِ‫ل‬ ُ‫ت‬ ْ‫ر‬َ‫ذ‬َ‫ن‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬. “sesungguhnya aku bernazar shaum ( bernazar menahan diri dan berbiacara ).” Menurut istilah agama Islam yaitu “menahan diri dari sesuatu yang membatalkannya, satu hari lamanya, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat.” b. Al Imam Maliki Puasa adalah menahan diri dari hawa nafsu yang ditimbulkan perut dan kemaluan, atau sesuatu yang mempunyai kedudukan yang sama dengan kedua jenis hawa nafsu tersebut,karena menta’ati Allah diseluruh waktu siang dengan berniat sebelum fajar atau diwaktu fajar selama dia tidak haid,nifas dan bukan pada hari raya. c. Al Imam Hanafi Puasa adalah menahan diri dari sesuatu yang tertentu yaitu makan, minum, jima, dan sesuatu yang membatalkan puasa dengan persyaratan tertentu, yaitu niat. d. Al Imam Hambali Puasa adalah menahan diri (mencegah diri) dari mulai terbit fajar sampai maghrib dengan niat dari sebelum fajar dari hal-hal yang membatalkan puasa yaitu segala sesuatu yang masuk kedalam perut, tenggorokan dan otak melalui mulut. 4Abu Sari’ Muhammad Abdul Hadi,Shaum Dan I’tikaf (perbandingan antara Madzhab Berdasarkan Dalil-dalil shahih),Jakarta:Al-Amanah,1993.Cet ke 1, hal 2-3
  • 7. 5 BAB III PEMBAHASAN A. Konsep Puasa Menurut Ulama 1. Pengertian Puasa Puasa secara bahasa berarti menahan.Menurut istilah syara’5 berarti menahan diri dari sesuatu perkara yang membatalkan puasa, mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat tertentu. Puasa adalah terjemahan dari Ash-Shiyam.Menurut istilah bahasa berarti menahan diri dari sesuatu dalam pengertian tidak terbatas. Arti ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Maryam ayat 26. Menurut istilah agama Islam yaitu “menahan diri dari sesuatu yang membatalkannya, satu hari lamanya, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat.” 2. Syarat-syarat puasa i. Syarat Sah Puasa  Islam  Tamyiz  Suci dari haid dan nifas  Dan bukan pada hari-hari yang diharamkan puasa ii. Syarat-syarat wajib puasa  Islam  Baligh / dewasa  Berakal  Suci dari haid dan nifas  Mampu melaksanakan puasa 55Abu Sari’ Muhammad Abdul Hadi,Shaum Dan I’tikaf (perbandingan antara Madzhab Berdasarkan Dalil-dalil shahih),Jakarta:Al-Amanah,1993.Cet ke 1, hal 2-3
  • 8. 6 3. Rukun-rukun puasa a. Niat Niat dan doa di bulan Ramadhan merupakan tahapan penting dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Niat dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Niat doa puasa Ramadhan diucapkan sebelum fajar tiba. Beberapa hadist menjelaskan juga bahwa niat bisa diucapkan malam harinya sebelum sahur atau setelah sholat tarawih. Adapun niatnya : َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬ َ‫ر‬ ِ‫ْر‬‫ه‬َ‫ش‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ‫ف‬ ِ‫َاء‬‫د‬َ‫ا‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ٍ‫د‬َ‫غ‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ص‬ ُ‫ْت‬‫ي‬ َ‫و‬َ‫ن‬‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ِ‫هلل‬ِ ِ‫ة‬َ‫ن‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫هذ‬ b. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa Rukun puasa Ramadan yang kedua adalah menahan diri dari hal- hal yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar sampai waktu berbuka puasa. c. Hal-hal yang membatalkan puasa  Makan dan minum  Muntah disengaja  Haid dan nifas  Bersetubuh pada siang hari atau setelah terbit fajar  Memasukan benda/sesuatu ke dalam rongga badan dengan sengaja  Keluar mani karena masturbasi (istimta’)  Hilang akal karena mabuk, gila, atau pingsan  Murtad (keluar dari agama Islam) d. Macam-Macam Puasa Puasa terbagi ke dalam 4 kategori, yaitu : 1. Puasa Wajib :  Puasa di bulan ramadhan  Puasa qadha  Puasa nadzar  Puasa kifarat
  • 9. 7 2. Puasa sunnat :  Puasa hari senin dan kamis  Puasa 6 hari dibulan syawal  Puasa di hari Arafah (9 Dzul Hijjah)  Puasa hari ‘asyura’ (10 muharram)  Puasa hari tenang bulan qamariyah (tanggal 13, 14, dan 15) 3. Puasa Haram :  Puasa di hari raya Idul Fitri (tanggal 1 syawal) dan hari raya Idul Adha (tanggal 10 Dzul Hijjah)  Puasa hari Tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Dzul Hijjah)  Puasa terus menerus tanpa berbuka  Puasa wanita yang sedng haid dan nifas  Puasa yang pasti mengakibatkan bahaya bagi yang melaksanakannya.  Puasa sunnat seorang istri tanpa izin suami padahal suaminya ada di rumah (hadir dan tidak musafir). 4. Puasa Makruh :  Puasa hari jum’at  Puasa hari sabtu  Puasa orang yang dalam keadaan sakit parah dan susah payah  Puasa hari “syak” (hari yang masih diragukan adanya hilal pada awal dan akhir sya’ban) 4. Tujuan Puasa Secara jelas Al-qur’an menyatakan bahwa tujuan puasa6 yang hendaknya diperjuangkan adalah untuk mencapai ketaqwaan atau laalakum tattaqun.dalam rangka memahami tujuan tersebut perlu di garis bawahi beberapa penjelasaan dari Nabi Saw.misalnya,banyak di antara orang yang berpuasa tidak memperoleh sesuatu dari puasanya. 6Fiqi praktis,Drs.Ahmad Yani.Cetakan-1, juli 2004.Iman Bela Bogor Leuwiliang
  • 10. 8 5. Hikmah puasa  Melatih diri menjadi pribadi yang lebih tabah serta sabar  Tercapainya derajat ketaqwaan seseorang  Melatih seorang menjadi disiplin  Menjadikan seseorang menjadi lebih peduli dengan sesame  Mempererat silaturahmi  Semua hal yang dilakukan merupakan Ibadah  Membiasakan diri untuk lebih berhati-hati dalam berbuat  Menjadikan pribadi menjadi lebih baik lagi  Dengan puasa kita menunjukan keseimbangan hidup
  • 11. 9 BAB IV IMPLEMENTASI A. Di lingkungan Keluarga Di lingkungan keluarga para orang tua selalu mengajak anaknya untuk membiasakan melaksanakan puasa sunnat hari senin dan kamis, dan puasa sunnat lainnya seperti puasa arafah, tarwiyah dll. B. Di lingkungan masyarakat Di lingkungan masyarakat banyak dari warga yang melaksanakan puasa sunnat hari senin dan kamis, dan puasa sunnat lainnya. Seperti puasa sunnat arafah tarwiyah dll. Dan khususnya bagi para wanita banyak dari mereka puasa sunnat hari senin dan kamis untuk mengganti puasa mereka yang tertinggal pada puasa ramadhan. C. Di lingkungan kampus Di lingkungan kampus tidak mewajibkan untuk berpuasa sunnat hari senin dan kamis. akan tetapi, banyak dari mahasiswa yang berpuasa sunnat pada hari itu. Dan dari kalangan wanita banyak dari mereka yang berpuasa untuk menggantikan puasa mereka yang tertinggal pada puasa ramadhan.
  • 12. 10 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Puasa adalah terjemahan dari Ash-Shiyam.Menurut istilah bahasa berarti menahan diri dari sesuatu dalam pengertian tidak terbatas. Arti ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Maryam ayat 26: ‫ا‬ً‫م‬ ْ‫و‬َ‫ص‬ ِ‫من‬ْ‫ح‬ َّ‫لر‬ِ‫ل‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬َ‫ذ‬َ‫ن‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬. “sesungguhnya aku bernazar shaum ( bernazar menahan diri dan berbiacara ).” “Shoumu” (puasa), menurut bahasa Arab adalah “menahan dari segala sesuatu”, seperti makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat dan sebagainya. B. Saran Sebaiknya dalam berpuasa, kita niatkan hati dan fikiran kita kepada Allah SWT agar kita menjalani puasa dengan niat yang ikhlas tanpa mengharapkan pujian dari orang lain.
  • 13. 11 C. Kosa Kata Ayat 183. َ‫ب‬ِ‫ت‬ُ‫ك‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬‫م‬ٰ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫اَال‬‫ه‬ُّ‫ي‬‫أ‬ٰ‫ي‬ telah diwajibkan Beriman wahai orang-orang yang َ‫ب‬ِ‫ت‬ُ‫ك‬َ‫ا‬‫م‬‫ك‬ َُ‫م‬‫ا‬‫ي‬ ِ‫الص‬ َُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬‫ل‬‫ع‬ sebagaimana diwajibkan Berpuasa atas kamu َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ت‬ َْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬‫ع‬‫ل‬ َْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬‫ََق‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ىَال‬‫ل‬‫ع‬ bertakwa agar kamu sebelum kamu atas orang-orang yang Ayat 184. َْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫ََم‬‫ان‬‫ك‬ َْ‫ن‬‫م‬‫ف‬ َ‫ت‬ٰ‫د‬ ْ‫ُو‬‫د‬ْ‫ع‬َّ‫م‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ا‬َّ‫ي‬‫أ‬ di antara kamu maka barang siapa yang tertentu (yaitu) beberapa hari َ‫ام‬َّ‫ي‬‫ََأ‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫َّة‬‫د‬ِ‫ع‬‫ف‬ َ‫ر‬‫ف‬‫ىَس‬ٰ‫ل‬‫ََع‬ْ‫و‬‫أ‬ ‫ا‬ً‫ض‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬َّ‫م‬ pada hari-hari maka (wajib mengganti) bilangan hari itu atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa) Sakit َ‫ة‬‫ْي‬‫د‬ِ‫ف‬ َ‫ه‬‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬ْ‫ي‬ِ‫ط‬ُ‫ي‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ىَال‬‫ل‬‫ع‬‫و‬ َ‫ر‬‫خ‬ُ‫أ‬ wajib membayar fidyah berat menjalankannya dan bagi orang yang yang lain ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ي‬‫خ‬ َ‫ع‬ َّ‫و‬‫ط‬‫ت‬ َْ‫ن‬‫م‬‫ف‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ك‬ْ‫س‬ِ‫ََم‬ُ‫م‬‫ا‬‫ع‬‫ط‬ kebajikan dengan kerelaan hati mengerjakan tetapi barang siapa (yaitu memberi) makan seorang miskin ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ ْ‫و‬ُ‫ص‬‫ََت‬ْ‫ن‬‫أ‬‫و‬ َ‫ه‬‫ل‬ َ‫ر‬ْ‫ي‬‫خ‬ َ‫و‬ُ‫ه‬‫ف‬ dan puasamu itu Baginya lebih baik maka itu َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬‫ل‬ْ‫ع‬‫ت‬ َْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ََْ‫ن‬ِ‫إ‬ َْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ َ‫ر‬ْ‫ي‬‫خ‬ mengetahui jika kamu bagimu lebih baik
  • 14. 12 Ayat 185. ‫ًى‬‫د‬ُ‫ه‬ َُ‫ن‬ٰ‫ا‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ََال‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ََ‫ل‬ ِ‫ز‬ْ‫ن‬ُ‫أ‬ َْ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ََال‬‫ان‬‫ض‬‫م‬‫ََر‬ُ‫ر‬ْ‫ه‬‫ش‬ (sebagai) petunjuk di dalamnya diturunkan Al Quran bulan Ramadhan adalah (bulan) yang َِ‫ان‬‫ق‬ْ‫ر‬ُ‫ف‬ْ‫ال‬‫و‬ ‫ى‬ٰ‫د‬ُ‫ه‬ْ‫ََال‬‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ت‬ٰ‫ن‬ِ‫ي‬‫ب‬‫و‬ َ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ dan pembeda (antara yang benar dan yang batil) mengenai petunjuk itu dan penjelasan- penjelasan bagi manusia َ‫ر‬ْ‫ه‬َّ‫ش‬‫ال‬ َُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫د‬ِ‫ه‬‫ش‬ َْ‫ن‬‫م‬‫ف‬ bulan itu di antara kamu menyaksikan barang siapa َ‫ر‬‫ف‬‫ىَس‬‫ل‬‫ََع‬ْ‫و‬‫أ‬ ‫ا‬ً‫ض‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬‫ََم‬‫ان‬‫ك‬ َْ‫ن‬‫م‬‫و‬ َُ‫ه‬ْ‫م‬ُ‫ص‬‫ي‬ْ‫ل‬‫ف‬ atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa) Sakit dan barang siapa maka berpuasalah َُ ٰ‫َُاّلل‬‫د‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ي‬ َ‫ر‬‫خ‬ُ‫أ‬ َ‫ام‬َّ‫ي‬‫ََأ‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫َّة‬‫د‬ِ‫ع‬‫ف‬ Allah menghendaki yang lain pada hari-hari maka (wajib mengganti) bilangan hari itu َُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ‫د‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ي‬ََ‫ل‬‫و‬ َ‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ي‬ْ‫ال‬ َُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ bagimu dan tidak menghendaki kemudahan bagimu َٰ‫واَاّلل‬ُ‫ر‬ِ‫ب‬‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬‫و‬ َ‫َّة‬‫د‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬‫و‬ َ‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬ dan mengagungkan Allah Bilangannya dan hendaklah kamu mencukupkan kesukaran َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬‫ت‬ َْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬‫ع‬‫ل‬‫و‬ َْ‫م‬ُ‫ك‬ٰ‫د‬‫اَه‬‫ىَم‬ٰ‫ل‬‫ع‬ bersyukur agar kamu atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu
  • 15. 13 Ayat 186. َْ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬‫ف‬ َْ‫ي‬ِ‫ن‬‫ع‬ َْ‫ِي‬‫د‬‫ا‬‫ب‬ِ‫ع‬ََ‫ك‬‫ل‬‫أ‬‫اَس‬‫ذ‬ِ‫إ‬‫و‬ maka sesungguhnya Aku tentang Aku dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) َِ‫ان‬‫ع‬‫اَد‬‫ذ‬ِ‫إ‬ َِ‫َّاع‬‫د‬‫ََال‬‫ة‬‫و‬ْ‫ع‬‫د‬ َُ‫ب‬ْ‫ي‬ ِ‫ج‬ُ‫أ‬ َ‫ب‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬‫ق‬ apabila dia berdoa kepada-Ku permohonan orang yang berdoa Aku kabulkan dekat َ‫ن‬ ْ‫ُو‬‫د‬ُ‫ش‬ ْ‫ر‬‫ي‬ َْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ع‬‫ل‬ َْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬‫و‬ َْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬ْ‫ي‬ ِ‫ج‬‫ت‬ْ‫س‬‫ي‬ْ‫ل‬‫ف‬ memperoleh kebenaran agar mereka dan beriman kepada- Ku hendaklah mereka itu memenuhi (perintah- )Ku