SlideShare a Scribd company logo
1 of 86
Pernikahan
hikmah
hukum mahram
memilih rukun
talak rujuk pernikahan terlarang
wali saksi uu nikah
Rian
Hidayat,
Q.S Ar-Ruum: 21
• “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya
kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. “ (QS. Ar-Ruum: 21)
Pra-Menikah
• Minta pertimbangan
• Shalat Istikharah
• Ta’aruf
• Khitbah (peminangan)
Wanita boleh dipinang jika memiliki 2 syarat:
1. Pada waktu dipinang tidak ada halangan-halangan syar’i
yang menyebabkan laki-laki dilarang memperisterinya
saat itu
2. Belum dipinang orang lain secara sah, sebab Islam
mengharamkan seseorang meminang saudaranya
• Melihat wanita yang dipinang
PENGERTIAN NIKAH
• Etimologis :
– Berkumpul/mengumpulkan
• Terminologis :
– Akad yang menghalalkan
suami istri bermesraan
dengan cara yang
ditetapkan oleh syara’
(Islam)
– Akad yang menghalalkan
hubungan kelamin antara lk
& pr dalam rangka
memenuhi ketentuan
syariat.
Tujuan Nikah
• Merasa tentram (QS. 30 :
21)
• Menumbuhkan rasa cinta
(wanita, anak2, harta: QS.
3:14 )
• Penyaluran naluri secara
halal
• Mendapat kebahagiaan
hidup
sunnah para nabi
menjadi kaya
tanda kekuasaan Allah
setengah agama
tidak ada pembujangan
URGENSI
NIKAH
ciri makhluk hidup
‫ر‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫س‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ َ‫و‬
ِّ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ‫ن‬ِّ‫م‬ ً‫ال‬‫س‬
َ‫ك‬
َ‫و‬ ْ‫ز‬َ‫أ‬ ْ‫م‬‫ه‬َ‫ل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َ‫و‬
ًً‫ة‬َّ ِّ
‫ر‬ُ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ج‬‫جا‬
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus
beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami
memberikan kepada mereka isteri-isteri dan
keturunan (QS. Ar-Ra’d :38)
Empat hal yang merupakan sunnah para rasul :
Hinna', berparfum, siwak dan menikah.
(HR. At-Tirmizi)
َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِّ‫ه‬ِّ‫ت‬‫ا‬ََّ‫آ‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ َ‫و‬
َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ‫م‬‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ق‬
ْ‫م‬‫ك‬ِّ‫س‬‫نف‬
‫ن‬‫ك‬ْ‫س‬َ‫ت‬ِّ‫ل‬ ‫ا‬ً‫ج‬‫جا‬ َ‫و‬ ْ‫ز‬َ‫أ‬
‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِّ‫إ‬ ‫وجا‬
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu
sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya (QS. Ar-Ruum :21)
َّ ‫جاء‬َ‫ر‬َ‫ق‬‫ف‬ ‫وجا‬‫ون‬‫ك‬ََّ ‫ن‬ِّ‫إ‬
‫ة‬
‫ّللا‬ ‫م‬ِّ‫ه‬ِّ‫ن‬ْ‫غ‬
‫ن‬ِّ‫م‬
ِّ‫س‬‫جا‬ َ‫و‬ ‫ة‬
‫ّللا‬ َ‫و‬ ِّ‫ه‬ِّ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬
ٌ ‫م‬‫ي‬ِّ‫ل‬ََ ٌ ‫ع‬
Jika mereka miskin Allah akan memampukan
mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha
luas lagi Maha Mengetahui.(QS. An-Nur : 32)
Orang yang diberi rizki oleh Allah SWT
seorang istri shalihah berarti telah dibantu
oleh Allah SWT pada separuh agamanya.
Maka dia tinggal menyempurnakan
separuh sisanya. (HR. Thabarani dan Al-
Hakim 2/161).
wajib
mubah
sunnah
makruh
mampu lahir batin
HUKUM
NIKAH
haram
beresiko zina
mampu lahir batin tidak beresiko zina
tidak mampu lahir/batin istri rela
tidak mampu lahir batin istri tidak rela
tidak mampu lahir batin istri disakiti / niat buruk
1
asasi
manusiawi
MEMILIH
PASANGAN
kualitas agama
keturunan
kecantikan
harta
taktis
kesuburan
kesetaraan
kesehatan
ilmu
budaya
status
harta
lifestyle
selamanya
MAHRAM
nasab pernikahan penyusuan
sementara
haram bersentuhan
haram berkhalwat
boleh terlihat aurat kecil
boleh bersentuhan
boleh berkhalwat
haram terlihat aurat kecil
haram bepergian
boleh bepergian
keponakan keponakan
sdri
sdra
anak pr
sdri
sdri
ibu
bibi
ayah
bibi
LAKI
MAHRAM KARENA NASAB
(SILSILAH KETURUNAN)
istri ayah
mertua
anak laki istri anak
ayah
anak tiri
istri LAKI
MAHRAM KARENA
PERNIKAHAN
ibu
sdri
nenek
ibu suami
anak pr
sdri
LAKI
wanita
MAHRAM KARENA
PENYUSUAN
masuk ke perut
minimal 5 kali
sampai kenyang
maksimal 2 tahun
SYARAT
PENYUSUAN
wali
ijab kabul
2 saksi
suami (calon)
RUKUN
NIKAH
Istri (calon)
Islam
Berakal
Baligh
Merdeka/tdk dipaksa
Syarat Wali
Tambahan Imam
Syafi’i:
1.Laki-Laki
2.Tidak dipaksa
3.Tidak sedang ihram
4.Tdk cacat
penglihatannya
Ayah, ayahnya ayah, dan seterusnya
Saudara laki-laki seayah
Saudara laki-laki se-ayah se-ibu
Anak laki-laki saudara laki-laki se-ayah se-ibu
Anak laki-laki saudara laki-laki se-ayah
SUSUNAN
WALI Saudara laki-laki ayah yg se-ayah & se-ibu dg ayah
Saudara laki-laki ayah yg se-ayah dg ayah
Anak laki-laki saudara laki-lakinya ayah yg se-ayah &
se-ibu dg ayah
Anak laki-laki saudara laki-lakinya ayah yg se-ayah
dg ayah
tidak poligami
di masjid
bulan syawwal
hari jumat
melihat calon
SUNNAH
NIKAH
penyebutan mahar & waktu pelunasan
khutbah sebelum akad
Diumumkan-undangan
undangan makan
doa & tahniah (ucapan selamat)
doa suami untuk istri
selamanya tidak sah bila dibatasi waktu
lazim tidak sah dibatalkan salah satu pihak
KARAKTER
AKAD NIKAH
MAHAR / Mas Kawin
Islam memuliakan wanita dengan
mewajibkan laki-laki yang hendak
menikahinya menyerahkan mahar (mas
kawin). Islam tidak menetapkan
batasan nilai tertentu dalam mas kawin
ini, tetapi atas kesepakatan kedua
belah pihak dan menurut kadar
kemampuan. Rasulullah Saw bersabda
:"Sebaik-baik mahar adalah
yang paling ringan." (HR. Al-
Hakim dan Ibnu Majah)
Kupinang engkau
dengan al-Qur’an
Hal-Hal yg berkenaan dg teknik pernikahan
UU. RI. No. 1/74
pasal 2 dan PP
No. 9/75 ttg
pencatatan
perkawinan
1. Keduanya harus Islam (kep.
Menag no. 154/91 pasal 40c &
44)
2. Sudah sampai umur: 21 th
(kep. Menag no. 154/91 pasal
7).
3. Tdk dipaksa (kep Menag no.
154/91 pasal 71-72).
4. Tidak ada halangan nikah
antara kedua calon (UU. No.
1/74 pasal 8-11).
Pernikahan Dini
Undang-Undang ttg Aqad Nikah
UU. No. 1/74
pasal 12
1. Dilakukan menurut
hukum masing masing
agama &
kepercayaannya
2. Dilakukan di depan
petugas pencatat
3. Dihadiri oleh 2 orang
saksi
Undang-Undang ttg Aqad Nikah
Kep Menag No.
154/91 pasal
27 & 29
1. Ijab adalah ucapan
wali / wakilnya, kabul
adalah jawaban dari
calon mempelai pria atau
wakilnya
2. Ucapan ijab & kabul
harus jelas
3. Antara ijab & kabul
harus beruntun, dan
tidak berselang waktu
FOTO – FOTO PERNIKAHAN
2
Ucapan Akad (JIKA
AYAH KANDUNG)
ْ‫ج‬ ‫ة‬‫و‬َ‫ز‬ َ‫و‬ َ‫ك‬‫ت‬ْ‫َح‬‫ک‬ْ‫ن‬َ‫جا‬
َ‫ت‬َ‫ب‬ ْ‫و‬‫ط‬ْ‫خ‬َ‫م‬ َ‫ك‬‫ت‬
َ‫ك‬
ْ‫ي‬ِّ‫ت‬ْ‫ن‬ِّ‫ب‬
....
َ‫م‬ْ‫جال‬ ‫ی‬َ‫ل‬ََ
ِّ
‫ر‬ْ‫ه‬
....
“Aku nikahkan engkau, dan aku
kawinkan engkau dengan
pinanganmu puteriku (sebut
nama pengantin putri) dengan
mahar .....”
ْ‫ج‬ ‫ة‬‫و‬َ‫ز‬ َ‫و‬ َ‫ك‬‫ت‬ْ‫َح‬‫ک‬ْ‫ن‬َ‫جا‬
َ‫ت‬َ‫ب‬ ْ‫و‬‫ط‬ْ‫خ‬َ‫م‬ َ‫ك‬‫ت‬
َ‫ك‬
....
ِّ‫ت‬ْ‫ن‬ِّ‫ب‬
....
َ‫م‬ْ‫جال‬ ‫ی‬َ‫ل‬ََ
ِّ
‫ر‬ْ‫ه‬
....
“Aku nikahkan engkau, dan
aku kawinkan engkau
dengan pinanganmu ....
Puteri/binti ..... dengan
mahar .....”
Ucapan Akad (Wali
Hakim)
Versi Lengkap
• ِّ‫ْم‬‫ي‬ ِّ‫ج‬‫ة‬‫جالر‬ ِّ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ط‬ْ‫ي‬‫ة‬‫ش‬‫جال‬ َ‫ن‬ِّ‫م‬ ِّ‫هلل‬‫ا‬ِّ‫ب‬ ُ‫و‬ََ‫جا‬
*
ِّ‫ب‬
ْ‫ي‬ ِّ‫ح‬‫ة‬‫جالر‬ ِِّ ِِِّّ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬‫ة‬‫جالر‬ ِّ‫هللا‬ ِّ‫م‬ْ‫س‬
ِّ‫م‬
*
ِّ‫ْم‬‫ي‬ِّ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫جال‬ َ‫هللا‬ ‫ر‬ِّ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫جا‬
…
×
3
‫جالذ‬ َ‫و‬ ْ‫ي‬ ِّ
‫اص‬َ‫ع‬َ‫م‬ْ‫جال‬ ِّ‫ْع‬‫ي‬ِّ‫م‬َ‫ج‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬
ِّ‫ب‬ ْ‫و‬‫ن‬
ِّ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬‫ِّجا‬ ‫ب‬ ْ‫و‬‫ت‬َ‫جا‬ َ‫و‬
‫هللا‬‫ة‬‫ال‬ِّ‫جا‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِّ‫جا‬‫آل‬ ْ‫ن‬َ‫جا‬ ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫جا‬
*
‫م‬ ‫ة‬‫أن‬ ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫جا‬ َ‫و‬
ِّ‫هللا‬ ُ ْ‫و‬‫س‬‫ة‬‫ر‬ ‫جا‬ً‫د‬‫ة‬‫م‬َ‫ح‬
*
‫ة‬‫س‬‫جال‬ َ‫و‬ ‫ة‬َ‫ال‬‫ة‬‫ص‬‫جال‬ َ‫و‬ ِّ‫هلل‬ ِِّ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫جال‬ َ‫و‬ ِّ‫هللا‬ ِّ‫م‬ْ‫س‬ِّ‫ب‬
ِّ‫د‬ِّ‫ي‬‫ـ‬َ‫س‬ ِّ‫هلل‬ ُِّ ْ‫و‬‫س‬َ‫ر‬ ‫ى‬َ‫ل‬ََ ‫م‬َ‫ال‬
‫َا‬‫ن‬
‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫جا‬ َ‫و‬ ِّ‫ه‬ِّ‫ل‬‫آ‬ ‫لى‬ََ َ‫و‬ ِّ‫هللا‬ِّ‫د‬ْ‫ب‬ََ ِّ‫ْن‬‫ب‬‫جا‬ ِّ‫د‬‫ة‬‫م‬َ‫ح‬‫م‬
‫ر‬َ‫ـ‬َ‫ص‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ‫ه‬َ‫ع‬‫ـ‬ِّ‫ب‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِّ‫ه‬ِّ‫ب‬
‫ه‬
‫ه‬َ‫ل‬‫جا‬ ‫ة‬‫و‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬
–
ِّ‫ب‬‫ة‬‫ال‬ِّ‫جا‬ َ‫ة‬ ‫ة‬‫و‬‫ق‬َ‫ال‬ َ‫و‬ َُ ْ‫و‬َ‫ح‬َ‫ال‬ َ‫و‬
‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ا‬‫ة‬‫م‬َ‫جا‬ ِّ‫هلل‬‫ا‬
:
َ‫و‬ ْ‫م‬‫ْك‬‫ي‬ ِّ
‫ص‬ َ‫و‬‫أ‬
َ‫ةاي‬َِّّ‫جا‬
‫ن‬ ْ‫و‬‫ق‬‫ة‬‫ت‬‫م‬ْ‫جال‬َ‫از‬َ‫ف‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ‫هللا‬ ‫ي‬ َ‫و‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ِّ‫ب‬
-
‫ا‬ََّ
………
..
ْ‫ن‬ِّ‫ب‬
…………
!
ْ‫ج‬ ‫ة‬‫و‬َ‫ز‬ َ‫و‬ َ‫ك‬‫ـت‬ْ‫ح‬َ‫ك‬ْ‫ن‬َ‫جا‬
ْ‫ي‬ِّ‫ت‬َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ِّجا‬ َ‫ك‬‫ـت‬
ْ
JAWABAN MEMPELAI PRIA
"Saya terima nikah dan kawinnya FULANAH binti FULAN
dengan mahar (disebutkan maharnya) tunai."
َِّّ‫و‬ ْ‫ز‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ك‬ِّ‫ن‬ ‫ت‬ْ‫ل‬ِّ‫ب‬َ‫ق‬
‫ا‬َ‫ه‬َ‫ج‬ْ‫ـ‬
ْ‫ق‬‫َـ‬‫ن‬ ِّ
‫ر‬ ْ‫و‬‫ْك‬ ‫ذ‬َ‫م‬ْ‫جال‬ ِّ
‫ر‬ْ‫ه‬َ‫م‬ْ‫ال‬ِّ‫ب‬
‫جا‬ً‫د‬
Bahasa Arab
Bahasa Indonesia
Saksi Nikah
Masalah per-saksi-an dlm pernikahan
• Kedudukan saksi :
– 1. M. Syafi’I: saksi merupakan rukun nikah; sedangkan
Hanafi & Hambali : saksi adalah syarat sahnya akad
nikah
– 2. M. Maliki: saksi adalah syarat dibolehkannya suami-
istri melakukan hub seksual, bkn syarat sahnya nikah
– 3. Syiah: saksi bkn rukun nikah, bkn syarat nikah dan
bkn pula syarat boleh melakukan hub seksual (saksi sbg
pelengkap saja)
Tujuan Adanya Saksi
• Supaya aqad nikah diketahui oleh umum dan
tidak bersifat rahasia, sebab:
–1. Aqad nikah yang dirahasiakan dapat
menimbulkan fitnah
–2. Akan mudah timbul pengakuan bahwa mereka
sudah menikah.
Syarat-Syarat saksi : Madzab Syafi’i
• Baligh
• Berakal sehat
• Merdeka
• Mampu mendengar, melihat & berbicara dg baik
• 2 org laki-laki; tdk boleh diganti dg wanita
• Adil, bukan fasik ( otomatis Islam )
• Boleh keluarga dekat, blh orang yg bermusuhan dg
pengantin
• Bkn orang yg sekaligus bertindak sbg wali
Syarat-Syarat saksi : Madzab Hanafi
–Baligh
–Berakal sehat
–Merdeka
–Mampu mendengar dg baik, meskipun buta
–2 org laki-laki atau 1 laki-laki ditambah 2
wanita
–Boleh tidak (memiliki sifat) adil
–Boleh keluarga dekat
–Islam
Syarat-Syarat saksi : Mazhab Hanbali
• Baligh
• Berakal sehat
• Boleh budak ( tdk hrs merdeka )
• Mampu mendengar & berbicara dg baik
• Laki-laki
• Adil, bkn fasik ( otomatis Islam )
• Bukan keluarga dekat, paman dan bukan
musuh
HALANGAN NIKAH
• Halangan melakukan pernikahan antara laki-laki
& wanita, ada 2 macam :
–1. Halangan selamanya, karena: hubungan
darah, hubungan persusuan, persemendaan &
hubungan li’an.
–2. Halangan sementara, karena; wanita yg
msh bersuami, dlm masa iddah, laki-laki yg msh
memiliki 4 istri, muhrim sementara, ditalak 3,
sedang ihram, beda agama, perzinahan, budak,
dan karena sakit keras.
HAK & KEWAJIBAN SUAMI-ISTRI
• Persamaan derajat & tanggung jawab :
1. Suami & istri mempunyai derajat yg sama, hak
& kedudukan yg seimbang
2. Suami & istri mempunyai kewajiban & tanggung
jawab bersama dalam RT.
3. Pembagian tugas sesuai dengan kodrat
masing2 antara suami dan istri
Hak bersama suami - istri
• Hak bergaul sebagai suami-istri : QS. 23 : 5-7
• Hak mu’asyarah bil ma’ruf: QS. 4: 19 (menggauli dg baik)
• Hak menisbahkan (menyatakan nasab) anak kpd suami
• Hak saling mewarisi : QS. 4 : 12
• Hak/Kewajiban mengasuh anak (hadlanah): QS. 66 : 6
Kewajiban Istri
• 1. Patuh & berbakti kpd suami
• jika istri membangkang, maka suami berhak:
– Menasehati
– Tdk menegur istri & pisah tempat tidur
– Memukul & meninggalkan sendirian di tempat tidur
– Suami menghentikan nafkah & tempat tinggal istrinya
– Meminta nasehat kpd kerabat yg dihormati
• 2. Istri tinggal di rumah yg disediakan suami
• 3. Menyusukan anak dua tahun penuh: QS. 2: 233
Kewajiban Suami
• Membayar maskawin kepada istri : QS. 4 : 4
• Memberi nafkah istri : QS. 2 : 233, QS. 65 : 6-7
• Biaya pengobatan istri
• Menyediakan tempat tinggal
• Pengadaan perabot RT
Hak & Kewajiban Suami Istri menurut UU
Indonesia
Hak & Kewajiban suami –
istri menurut UU No. 1/74
& Kep. Menag No. 154/91 =
dengan aturan fiqih Islam

5
Pernikahan Terlarang
1. Nikah
Mut’ah/Kontrak
– Nikah yang diniatkan,
diucapkan dalam aqad nikah
serta dijanjikan hanya akan
berlangsung selama masa
tertentu saja.
– Yaitu menikahnya seorang laki-
laki dengan seorang wanita
dalam jangka waktu tertentu;
satu hari, tiga hari, sepekan,
sebulan, atau lebih.
2. Nikah Muhallil
• Nikah yang sengaja dilakukan antara laki-
2 dg janda talak 3; dg tujuan supaya
wanita halal nikah kembali dg mantan
suaminya setelah pernikahannya putus
baik dg talak maupun karena suami wafat
: QS : 2 : 220.
• Nikah semacam ini haram hukumnya dan
termasuk dalam perbuatan dosa besar.
Rasulullah saw. bersabda. “Artinya :
Rasulullah saw melaknat muhallil dan
muhallala lahu.”
3. Nikah Syigar (Tukaran)
Definisi nikah ini sebagaimana yang
disabdakan oleh Rasulullah Saw:
“Nikah syighar adalah seseorang
yang berkata kepada orang lain,
‘Nikahkanlah aku dengan
puterimu, maka aku akan
nikahkan puteriku dengan dirimu.’
Atau berkata, ‘Nikahkanlah aku
dengan saudara perempuanmu,
maka aku akan nikahkan saudara
perempuanku dengan dirimu.”
4. Nikah dalam masa ‘iddah.
Menikahi seorang wanita
yang masih dalam masa
iddah adalah haram.
Berdasarkan firman Allah
Swt:
“Dan janganlah kamu
menetapkan akad nikah,
sebelum habis masa
‘iddahnya.” [QS. Al-
Baqarah : 235]
5. Nikah dengan Beda Agama
“Dan janganlah kaum nikahi
perempuan musyrik, sebelum
mereka beriman. Sungguh, hamba
sahaya perempuan yang beriman
lebih baik daripada perempuan
musyrik meskipun ia menarik hatimu.
Dan janganlah kamu nikahkan orang
(laki-laki) musyrik (dengan
perempuan yang beriman) sebelum
mereka beriman…” [QS. Al-Baqarah
: 221]
6. Nikah Incest (Sedarah)
“Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu, anak-anak perempuanmu,
saudara-saudara perempuanmu, saudara-saudara perempuan ayahmu,
saudara-saudara perempuan ibumu, anak-anak perempuan dari saudara
laki-lakimu, anak-anak perempuan dari saudara perem-puanmu, ibu-ibu
yang menyusuimu, saudara-saudara perempuan yang satu susuan
denganmu, ibu-ibu isterimu (mertua), anak-anak perempuan dari isterimu
(anak tiri) yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu
campuri, tetapi jika kamu belum mencampurinya (dan sudah kamu
ceraikan) maka tidak berdosa atasmu (jika menikahinya), (dan
diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu), dan
(diharamkan) mengumpulkan (dalam pernikahan) dua perempuan yang
bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau. Sungguh, Allah
Maha Pengampun, Maha Penyayang.” [QS. An-Nisaa' : 23]
7. Sepersusuan
• Nikah dengan wanita yang haram dinikahi disebabkan
sepersusuan, berdasarkan ayat [QS. An-Nisaa' : 23]
• “Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-
anakmu yang perempuan[281]; saudara-saudaramu yang
perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan;
saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak
perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-
anak perempuan dari saudara-saudaramu yang
perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara
perempuan sepersusuan….”
8. Nikah dengan isteri yang telah ditalak
tiga.
• Wanita diharamkan bagi suaminya
setelah talak tiga. Tidak dihalalkan
bagi suami untuk menikahinya hingga
wanitu itu menikah dengan orang lain
dengan pernikahan yang wajar (bukan
nikah tahlil), lalu terjadi cerai antara
keduanya. Maka suami sebelumnya
diboleh-kan menikahi wanita itu
kembali setelah masa ‘iddahnya
selesai.
• Lihat surat Al-Baqarah : 230
9. Nikah pada saat melaksanakan
ibadah ihram
• Orang yang sedang melaksanakan
ibadah ihram tidak boleh menikah,
berdasarkan sabda Nabi Saw:
• “Orang yang sedang ihram tidak
boleh menikah atau melamar”.
(HR. Muslim (no. 1409), at-Tirmidzi
(no. 840) dan an-Nasa-i (V/192),
dari Shahabat ‘Utsman bin ‘Affan
ra).
10. Nikah dengan wanita
yang masih bersuami.
• Berdasarkan firman
Allah:
“Dan (diharamkan juga
kamu menikahi)
perempuan yang
bersuami...” [QS. An-
Nisaa' : 24]
11. Nikah dengan wanita pezina/pelacur.
• “Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina perempuan,
atau dengan perempuan musyrik; dan pezina perempuan tidak boleh
menikah kecuali dengan pezina laki-laki atau dengan laki-laki musyrik;
dan yang demikian itu diharamkan bagi orang-orang mukmin.” [QS. An-
Nuur : 3]
• “Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki
yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan
perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki
yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu
bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan
dan rizki yang mulia (Surga).” [QS. An-Nuur : 26]
12. Nikah dengan lebih dari
empat wanita.
• Lihat An-nisa ayat 3
• Ketika ada seorang Sahabat bernama
Ghailan bin Salamah masuk Islam
dengan isteri-isterinya, sedangkan ia
memiliki sepuluh orang isteri. Maka Nabi
saw memerintahkan untuk memilih
empat orang isteri, beliau bersabda:
“Artinya : Tetaplah engkau bersama
keempat isterimu dan ceraikanlah
selebihnya.”
13. Nikah yang menghimpun wanita dengan bibinya, baik
dari pihak ayahnya maupun dari pihak ibunya.
Sabda Rasulullah Saw. Artinya :
• Tidak boleh dikumpulkan
antara wanita dengan bibinya
(dari pihak ayah), tidak juga
antara wanita dengan bibinya
(dari pihak ibu).”
14. Nikah Istibdha'
• Nikah Istibdha' adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh
keturunan atau "bibit unggul". Dalam prakteknya, nikah ini atas usul
dan kemauan si suami setelah melihat ada orang yang dipandang
hebat, pintar atau 'aneh' dari yang lainnya sehingga ia pun
berkeinginan untuk mendapatkan putra seperti dia. Sang suami
biasanya berkata kepada isterinya: "Apabila kamu sudah suci dan
selesai haidmu, pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan
bersenang-senanglah dengannya sampai kamu hamil". Ketika sudah
hamil, baru isteri tersebut pulang lagi dan kembali lagi kepada
suaminya. Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkan
putra yang sangat diinginkannya. Istibdha' secara bahasa artinya
bersetubuh (jima'). Pernikahan seperti ini jelas diharamkan.
15. Nikah ar-Raht.
• Raht secara bahasa berarti rombongan, kelompok. Dalam
pernikahan ini, sekelompok laki-laki (syaratnya tidak boleh
lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk
menggauli seorang perempuan secara bergantian dan
bergilir. Ketika wanita tadi hamil dan melahirkan, semua
laki-laki yang ikut menanam "saham" pada wanita tadi
harus berkumpul di hadapan wanita tadi. Setelah
berkumpul si wanita berkata: "Kalian telah maklum dengan
apa yang telah kalian lakukan. Kini, saya sudah
melahirkan, maka anak ini adalah anakmu wahai fulan
(sambil menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya)".
16. Nikah Sesama Jenis
• “Dan orang-orang yang
menjaga kemaluannya, kecuali
terhadap isteri-isteri mereka
atau budak yang mereka miliki,
maka sesungguhnya mereka
dalam hal ini tiada tercela.
Barangsiapa mencari yang di
balik itu maka mereka itulah
orang-orang yang melampaui
batas” [Al-Mukminun/23: 5-7]
BEBERAPA
PERSOALAN DALAM
RUMAH TANGGA
1. NUSYUZ ( durhaka )
– Yaitu tindakan istri yang menentang kehendak suami, yang tdk
ada alasan yg dapat diterima menurut hukum syara’ a.l:
Istri tdk mau tinggal di rumah yg disediakan suami
Apabila istri bepergian dg tidak beserta suami atau muhrimnya
malaupun perjalanan itu wajib spt pergi haji, sbb perjalanan
perempuan yg tidak beserta muhrim adalah maksiat.
dll
2. TALAQ (perceraian)
• Adalah melepaskan ikatan pernikahan yg disebabkan oleh
perselisihan antara suami istri yg menimbulkan bibit
permusuhan dan kebencian diantara keduanya .
• Macam thalaq ada 2:
Thalaq Raj’i : thalaq sementara (bisa ruju’ kembali )
Thalaq Ba’in : thalaq selamanya (tdk bisa rujuk / kembali )
HUKUM TALAQ
• WAJIB: apabila terjadi perselisihan antara suami istri,
sedangkan hakim sudah memandang perlu keduanya
bercerai.
• SUNNAH: apabila suami tdk lagi sanggup membayar
kewajibannya (nafkah), atau istri tdk menjaga kehormatan
dirinya.
• HARAM (Bid’ah): dalam 2 keadaan: pertama:
menjatuhkan thalaq sewaktu istri sedang haidh; kedua:
menjatuhkan thalaq sewaktu suci yg telah dicampurinya
dlm waktu suci itu
• MAKRUH : yaitu hukum asal dari thalaq adalah dibenci
LAFADH TALAQ ( Ucapan Cerai )
• Kalimat yang dipakai untuk perceraian ada 2 macam :
Sharih: terang atau jelas; bahwa suami tidak ragu-ragu lagi
memutuskan ikatan pernikahan dg mengatakan : kamu terthalaq
atau saya ceraikan kamu
Kinayah: sindiran; bahwa suami masih ragu-ragu untuk
mengucapkan kata cerai, shg suami hanya melakukan sindiran
saja. Msl: pulanglah kamu ke rumah keluargamu
Rukun-Rukun Talaq
• Suami yang mukalaf. Jika suami tidak berakal, mabuk,
tidak baligh, atau tidak sukarela (dipaksa), maka talaknya
tidak sah.
• Istri yang diikat dengan ikatan pernikahan yang hakiki
dengan suami yang menyeraikannya.
HIKMAH TALAK
• Merupakan jalan keluar darurat dari kemelut rumah tangga yang berkepanjangan
sebagai akibat tidak harmonisnya hubungan antara suami istri
• Mengakhiri pernderitaan batin yang lama terpendam oleh kedua belah pihak
• Alat untuk meredam kemarahan dan sikap membenci yang terdapat pada kedua
belah pihak
• Memungkinkan kedua belah pihak akan kembali saling menghormati dan saling
menghargai satu sama lainnya dan akan menyadari bahwa persaudaraan sesama
muslim harus dibina kembali, tanpa harus menyimpan dendam
• Pembuka jalan untuk merintis kembali mencari pasngan baru yang lebih sesuaui
setelah mendapat pengalaman dari kegagalan rumah tangga sebelumnya
• Apabila tidak ad apercerain, akan terjadi beberap kendala dalam penyelesaian
masalah yang menyangkut hukum
3. ILA’
• Adalah sumpah suami bahwa dia tdk akan
mencampuri istrinya selama 4 bulan (atau dg
tdk menyebut masa )
• Apabila suami kembali kpd istrinya sebelum 4
bulan, maka ia harus membayar KIFARAT
(denda sumpah) kpd istrinya, sebaliknya bila
suami tdk kembali maka berlaku thalaq ba’in.
• KIFARATNYA: memberi makan fakir miskin
10 orang, atau memerdekakan budak, jika
tidak sanggup, maka puasa 3 hari.
4. DZIHAR
• Yaitu seorang suami menyerupakan istri
dg ibunya shg haram atasnya (atau
perempuan lain yang dinikah baginya).
Misalkan: engkau tampak olehku spt
punggung ibuku.
• Hukumnya haram.
• Apabila suami mengatakan dzihar
kepada istrinya, maka wajib baginya
membayar KIFARAT dan haram atasnya
bercampur dg istrinya sebelum ia
membayar kifarat.
MACAM-MACAM KIFARAT
( denda ) Dzihar.
• Tingkatan kifarat dzihar ada 3
yaitu :
Memerdekakan budak
Puasa 2 bulan BERTURUT-TURUT
Memberi makan 60 orang miskin
5. LI’AN (Saling Laknat)
Adalah perkataan atau tuduhan suami kepada istri telah
berbuat zina, dan perkataan itu diulang sampai 4 kali
Apabila tuduhan itu tdk benar / tdk mampu menghadirkan 4
org saksi/ tidak mau bersumpah, maka suami harus dipukul 80
kali (QS. An-nur : 6-7)
Apabila istri tdk melakukan zina, maka ia hrs mengucapkan
sumpah li’an 4 kali dan yg ke-5nya adalah amarah Allah jika
suaminya benar atas tuduhannya (QS. An-nur: 8-9), berlaku
cerai selamanya. Jika tidak mau sumpah, berlaku hukum zina
baginya.
Jika terjadi li’an, berlaku cerai selama-lamanyaa
6. IDDAH
• Yaitu masa tunggu (menanti) bagi istri yang diceraikan
suaminya (baik cerai hidup atau cerai mati ).
Bagi istri yg hamil, maka iddahnya sampai dg lahirnya anak yg
dikandungnya baik cerai mati atau hidup ( QS. Thalaq : 4)
Bagi istri yg tidak hamil, maka iddahnya 4 bulan 10 hari bila cerai
mati; dan 3 kali suci bila cerai hidup (QS. Al-baqarah 234 & 228)
Bagi istri yg tdk haidh (menopous), maka iddahnya adalah 3
BULAN (QS. Thalaq : 4)
Istri dicerai belum dicampuri, tidak ada iddah.
Iddah Wanita Dicerai (3 Quru`)
– 3 kali haidh
– 3 kali suci
Masa Suci 1 Haidh Masa Suci 2 Haidh Masa Suci 3
Masa Suci 1 Haidh Masa Suci 2 Haidh Masa Suci 3 Haidh Masa Suci 4
1 2 3
1 2 3
7. RUJUK
• Yaitu kembalinya suami kepada istri atau
kembalinya istri kepada suami yg telah
menceraikannya.
• Rukun Rujuk:
1. Istri
2. Suami
3. Saksi
4. Sighat ( lafadz )
HUKUM RUJUK
• WAJIB : terhadap suami yg menthalaq salah seorang
istrinya sbl dia sempurnakan pembagian waktunya thd istri
yg dithalaq
• HARAM : apabila terjadi dari sebab ruju’nya itu menyakiti
istri
• JAIZ : boleh (hukum ruju’ yg asli)
• SUNNAH : jika lebih berfaedah bagi keduanya
Syarat-
syarat Rujuk
• Atas kemauan sendiri atau kemauan
kedua belah pihak
• Dinyatakan dengan perkataan
• Mantan istri dalam keadaan iddah
• Saksi, harus disaksikan oleh 2 orang
laki-laki
KETENTUAN
RUJUK
• Rujuk hanya boleh dilakukan jika membawa
kebaikan bagi istri dan anak-anaknya
• Rujuk hanya dapat dilaksanakan jika
perceraian terjadi satu atau dua kali
• Rujuk dilakukan sebelum masa iddahnya
HIKMAH RUJUK
• Mengembalikan hubungan persaudaraan.
• Alat islah (perdamaian) untuk memperbaiki
kesalahan.
• Menyelamatkan masa depan anak – anaknya,
khususnya dalam hal pendidi.kan
8. KHULU’
• Khulu’ adalah seorang suami menceraikan isterinya
dengan imbalan mengambil sesuatu darinya. Dan khulu’
disebut juga fidyah atau if fah (tebusan).
• Menurut Kompilasi Hukum Islam tahun 1991 dalam pasal 1
huruf i Khuluk adalah perceraian yang terjadi atas
permintaan istri dengan memberikan tebusan atau
iwadh kepada dan atas persetujuan suaminya.
9. FASAKH
• Fasakh berarti memutuskan pernikahan, perkara ini hanya diputuskan
apabila pihak isteri membuat pengaduan kepada Mahkamah dan
hakim, karena sebab tertentu, misal; suami tidak bisa bekerja, suami
berpenyakit, dsb.
Syarat Fasakh:
• 1. Istri harus selalu tinggal dalam rumah ketika ditinggal suami
• 2. Istri tidak melakukan nusyuz (durhaka kepada suami )
• 3. Istri telah bersumpah mengenai dua hal diatas
• 4. Istri bersumpah bahwa suaminya tidak mempunyai harta ditempat dan tidak
meninggalkan nafkah untuk dirinya.
• 5. Istri menyatakan bahwa suaminya tidak sanggup memberikan nafkah dirinya.
Hikmah Nikah
• Mendorong seseorang untuk hidup lebih berencana, aktif &
kreatif dalam memenuhi kebutuhan keluarga
• Hidup akan lebih bertanggung jawab
• Terwujud keluarga yang bahagia & sejahtera
kesimpulan
• Islam mengajarkan bahwa pernikahan adalah untuk mewujudkan
keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah
• Pernikahan mempunyai kata dasar nikah, menurut Bahasa Indonesia,
nikah artinya bersatu atau berkumpul
• Menurut istilah syariat, nikah adalah bersatu/berkumpul antara
seorang laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya untuk
membangun rumah tangga sebagai suami istri menurut ketentuan
Islam
• Dalam ketentuan Islam nikah menghalalkan hubungan seksual antara
keduanya dengan dasar sukarela dan persetujuan bersama demi
terwujudnya keluarga bahagia yang diridhai Allah swt
• Hukum nikah adalah mubah (boleh dilakukan) bagi sebagian ulama
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

More Related Content

What's hot

Busana dan rias pengantin jogjakarta dan solo
Busana dan rias pengantin jogjakarta dan soloBusana dan rias pengantin jogjakarta dan solo
Busana dan rias pengantin jogjakarta dan soloRema Marninda Zahara
 
Larutan Penyangga (Buffer) Materi Asam Basa Kelas XI
Larutan Penyangga (Buffer) Materi Asam Basa Kelas XILarutan Penyangga (Buffer) Materi Asam Basa Kelas XI
Larutan Penyangga (Buffer) Materi Asam Basa Kelas XIamaliadeww
 
pakaian adat jawa gagrak surakarta
pakaian adat jawa gagrak surakarta  pakaian adat jawa gagrak surakarta
pakaian adat jawa gagrak surakarta rndtnt
 
Tugas sel volta dalam kehidupan sehari hari
Tugas sel volta dalam kehidupan sehari hariTugas sel volta dalam kehidupan sehari hari
Tugas sel volta dalam kehidupan sehari hariYouta-Icha S-Saeng
 
12.Kerajaan mataram islam
12.Kerajaan mataram islam12.Kerajaan mataram islam
12.Kerajaan mataram islamaswansetiawan
 
Makalah kimia reaksi redoks
Makalah kimia reaksi redoksMakalah kimia reaksi redoks
Makalah kimia reaksi redoksYunan Malifah
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikujangsupiandi
 
hubungan Kelarutan dan Ksp
hubungan Kelarutan dan Ksphubungan Kelarutan dan Ksp
hubungan Kelarutan dan Kspastini58
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenMuhammad Nanda
 
Proses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas muliaProses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas muliaAditya Brahmanto
 
Tradisi pernikahan jawa
Tradisi pernikahan jawaTradisi pernikahan jawa
Tradisi pernikahan jawambak_aul
 
Kinetika kimia
Kinetika kimiaKinetika kimia
Kinetika kimiakarisnda
 
Soal-jawab Sifat Koligatif Larutan
Soal-jawab Sifat Koligatif LarutanSoal-jawab Sifat Koligatif Larutan
Soal-jawab Sifat Koligatif LarutanFatiya Robbaniyah
 
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XIPowerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XIwisnuwms
 
Alkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-pointAlkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-pointfidrotul
 
Unsur golongan IA IIA IIIA
Unsur golongan IA IIA IIIAUnsur golongan IA IIA IIIA
Unsur golongan IA IIA IIIAEKO SUPRIYADI
 

What's hot (20)

Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)
 
Rumus dasar python
Rumus dasar pythonRumus dasar python
Rumus dasar python
 
Busana dan rias pengantin jogjakarta dan solo
Busana dan rias pengantin jogjakarta dan soloBusana dan rias pengantin jogjakarta dan solo
Busana dan rias pengantin jogjakarta dan solo
 
Larutan Penyangga (Buffer) Materi Asam Basa Kelas XI
Larutan Penyangga (Buffer) Materi Asam Basa Kelas XILarutan Penyangga (Buffer) Materi Asam Basa Kelas XI
Larutan Penyangga (Buffer) Materi Asam Basa Kelas XI
 
pakaian adat jawa gagrak surakarta
pakaian adat jawa gagrak surakarta  pakaian adat jawa gagrak surakarta
pakaian adat jawa gagrak surakarta
 
Tugas sel volta dalam kehidupan sehari hari
Tugas sel volta dalam kehidupan sehari hariTugas sel volta dalam kehidupan sehari hari
Tugas sel volta dalam kehidupan sehari hari
 
12.Kerajaan mataram islam
12.Kerajaan mataram islam12.Kerajaan mataram islam
12.Kerajaan mataram islam
 
Makalah kimia reaksi redoks
Makalah kimia reaksi redoksMakalah kimia reaksi redoks
Makalah kimia reaksi redoks
 
Laporan penelitian Sejarah
Laporan penelitian SejarahLaporan penelitian Sejarah
Laporan penelitian Sejarah
 
Kimia [ksp]
Kimia [ksp]Kimia [ksp]
Kimia [ksp]
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodik
 
hubungan Kelarutan dan Ksp
hubungan Kelarutan dan Ksphubungan Kelarutan dan Ksp
hubungan Kelarutan dan Ksp
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
 
Proses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas muliaProses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas mulia
 
Tradisi pernikahan jawa
Tradisi pernikahan jawaTradisi pernikahan jawa
Tradisi pernikahan jawa
 
Kinetika kimia
Kinetika kimiaKinetika kimia
Kinetika kimia
 
Soal-jawab Sifat Koligatif Larutan
Soal-jawab Sifat Koligatif LarutanSoal-jawab Sifat Koligatif Larutan
Soal-jawab Sifat Koligatif Larutan
 
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XIPowerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
 
Alkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-pointAlkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-point
 
Unsur golongan IA IIA IIIA
Unsur golongan IA IIA IIIAUnsur golongan IA IIA IIIA
Unsur golongan IA IIA IIIA
 

Similar to Nikah Segi Hukum dan Teknis

Andi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanAndi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanIntanPrawisti
 
Fiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinanFiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinanbudistaiattanwir
 
Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121Ahmad Nizam
 
Perkawinan part 1
Perkawinan part 1Perkawinan part 1
Perkawinan part 1Yaya Nicky
 
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxKelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxShalsaNurliza
 
Materi Pertama mata kuliah fiqh I STIT At-Taqwa Ciparay Bandung.pptx
Materi Pertama mata kuliah fiqh I STIT At-Taqwa Ciparay Bandung.pptxMateri Pertama mata kuliah fiqh I STIT At-Taqwa Ciparay Bandung.pptx
Materi Pertama mata kuliah fiqh I STIT At-Taqwa Ciparay Bandung.pptxGaulLemburTamada
 
PPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptxPPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptxfuadfahmy1
 
Hukum pernikahan
Hukum pernikahanHukum pernikahan
Hukum pernikahanalaulawy
 
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlamPAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlamrahmaaeni667
 
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPMPendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPMMuhammad Fareez Iqmal
 
makalah pernikahan.docx
makalah pernikahan.docxmakalah pernikahan.docx
makalah pernikahan.docxrusmanwarsit0
 
Pernikahan dan Harta Warisan.pptx
Pernikahan dan Harta Warisan.pptxPernikahan dan Harta Warisan.pptx
Pernikahan dan Harta Warisan.pptxFathanMubina18
 
HUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHANHUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHANNur Huda
 

Similar to Nikah Segi Hukum dan Teknis (20)

Fiqih III
Fiqih IIIFiqih III
Fiqih III
 
Andi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanAndi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahan
 
BAB Pernikahan.pptx
BAB Pernikahan.pptxBAB Pernikahan.pptx
BAB Pernikahan.pptx
 
Fiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinanFiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinan
 
Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121
 
Perkawinan part 1
Perkawinan part 1Perkawinan part 1
Perkawinan part 1
 
Pernikahan dalam islam
Pernikahan dalam islamPernikahan dalam islam
Pernikahan dalam islam
 
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxKelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
 
Makalah munakahat
Makalah munakahatMakalah munakahat
Makalah munakahat
 
Materi Pertama mata kuliah fiqh I STIT At-Taqwa Ciparay Bandung.pptx
Materi Pertama mata kuliah fiqh I STIT At-Taqwa Ciparay Bandung.pptxMateri Pertama mata kuliah fiqh I STIT At-Taqwa Ciparay Bandung.pptx
Materi Pertama mata kuliah fiqh I STIT At-Taqwa Ciparay Bandung.pptx
 
PPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptxPPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptx
 
Hukum pernikahan
Hukum pernikahanHukum pernikahan
Hukum pernikahan
 
7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat
 
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlamPAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
 
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPMPendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
 
makalah pernikahan.docx
makalah pernikahan.docxmakalah pernikahan.docx
makalah pernikahan.docx
 
Pernikahan dan Harta Warisan.pptx
Pernikahan dan Harta Warisan.pptxPernikahan dan Harta Warisan.pptx
Pernikahan dan Harta Warisan.pptx
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
HUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHANHUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHAN
 

More from MukhlisMukhlis25

MATERI KLS X (PENELITIAN SEJARAH) .pptx
MATERI KLS X (PENELITIAN SEJARAH) .pptxMATERI KLS X (PENELITIAN SEJARAH) .pptx
MATERI KLS X (PENELITIAN SEJARAH) .pptxMukhlisMukhlis25
 
Penjajahan Belanda di Indonesia - Idsejarah.net.pptx
Penjajahan Belanda di Indonesia - Idsejarah.net.pptxPenjajahan Belanda di Indonesia - Idsejarah.net.pptx
Penjajahan Belanda di Indonesia - Idsejarah.net.pptxMukhlisMukhlis25
 
Sejarah sebagai Ilmu, Peristiwa, Kisah, dan Seni - Idsejarah.net.pptx
Sejarah sebagai Ilmu, Peristiwa, Kisah, dan Seni - Idsejarah.net.pptxSejarah sebagai Ilmu, Peristiwa, Kisah, dan Seni - Idsejarah.net.pptx
Sejarah sebagai Ilmu, Peristiwa, Kisah, dan Seni - Idsejarah.net.pptxMukhlisMukhlis25
 
cupdf.com_kompetisi-dalam-kebaikan-56ad55712b10f.pptx
cupdf.com_kompetisi-dalam-kebaikan-56ad55712b10f.pptxcupdf.com_kompetisi-dalam-kebaikan-56ad55712b10f.pptx
cupdf.com_kompetisi-dalam-kebaikan-56ad55712b10f.pptxMukhlisMukhlis25
 
perbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptx
perbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptxperbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptx
perbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptxMukhlisMukhlis25
 
XII_Gasal_6.-Rahmat-Islam-Bagi-Nusantara.pptx
XII_Gasal_6.-Rahmat-Islam-Bagi-Nusantara.pptxXII_Gasal_6.-Rahmat-Islam-Bagi-Nusantara.pptx
XII_Gasal_6.-Rahmat-Islam-Bagi-Nusantara.pptxMukhlisMukhlis25
 
pengaruh-islam_yayuk-yarnita.ppt
pengaruh-islam_yayuk-yarnita.pptpengaruh-islam_yayuk-yarnita.ppt
pengaruh-islam_yayuk-yarnita.pptMukhlisMukhlis25
 
Asuransi Bank-WPS Office.pptx
Asuransi Bank-WPS Office.pptxAsuransi Bank-WPS Office.pptx
Asuransi Bank-WPS Office.pptxMukhlisMukhlis25
 

More from MukhlisMukhlis25 (13)

MATERI KLS X (PENELITIAN SEJARAH) .pptx
MATERI KLS X (PENELITIAN SEJARAH) .pptxMATERI KLS X (PENELITIAN SEJARAH) .pptx
MATERI KLS X (PENELITIAN SEJARAH) .pptx
 
Penjajahan Belanda di Indonesia - Idsejarah.net.pptx
Penjajahan Belanda di Indonesia - Idsejarah.net.pptxPenjajahan Belanda di Indonesia - Idsejarah.net.pptx
Penjajahan Belanda di Indonesia - Idsejarah.net.pptx
 
Sejarah sebagai Ilmu, Peristiwa, Kisah, dan Seni - Idsejarah.net.pptx
Sejarah sebagai Ilmu, Peristiwa, Kisah, dan Seni - Idsejarah.net.pptxSejarah sebagai Ilmu, Peristiwa, Kisah, dan Seni - Idsejarah.net.pptx
Sejarah sebagai Ilmu, Peristiwa, Kisah, dan Seni - Idsejarah.net.pptx
 
KESEPAKATAN KELAS.pptx
KESEPAKATAN KELAS.pptxKESEPAKATAN KELAS.pptx
KESEPAKATAN KELAS.pptx
 
cupdf.com_kompetisi-dalam-kebaikan-56ad55712b10f.pptx
cupdf.com_kompetisi-dalam-kebaikan-56ad55712b10f.pptxcupdf.com_kompetisi-dalam-kebaikan-56ad55712b10f.pptx
cupdf.com_kompetisi-dalam-kebaikan-56ad55712b10f.pptx
 
perbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptx
perbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptxperbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptx
perbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptx
 
XII_Gasal_6.-Rahmat-Islam-Bagi-Nusantara.pptx
XII_Gasal_6.-Rahmat-Islam-Bagi-Nusantara.pptxXII_Gasal_6.-Rahmat-Islam-Bagi-Nusantara.pptx
XII_Gasal_6.-Rahmat-Islam-Bagi-Nusantara.pptx
 
pengaruh-islam_yayuk-yarnita.ppt
pengaruh-islam_yayuk-yarnita.pptpengaruh-islam_yayuk-yarnita.ppt
pengaruh-islam_yayuk-yarnita.ppt
 
PERJUANGAN_DI_MADINAH.ppt
PERJUANGAN_DI_MADINAH.pptPERJUANGAN_DI_MADINAH.ppt
PERJUANGAN_DI_MADINAH.ppt
 
9 - TOLERANSI.pptx
9 - TOLERANSI.pptx9 - TOLERANSI.pptx
9 - TOLERANSI.pptx
 
Asuransi Bank-WPS Office.pptx
Asuransi Bank-WPS Office.pptxAsuransi Bank-WPS Office.pptx
Asuransi Bank-WPS Office.pptx
 
6-munakahat (1).ppt
6-munakahat (1).ppt6-munakahat (1).ppt
6-munakahat (1).ppt
 
presentsi-ttg-puasa.ppt
presentsi-ttg-puasa.pptpresentsi-ttg-puasa.ppt
presentsi-ttg-puasa.ppt
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

Nikah Segi Hukum dan Teknis

  • 1. Pernikahan hikmah hukum mahram memilih rukun talak rujuk pernikahan terlarang wali saksi uu nikah Rian Hidayat,
  • 3. • “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. “ (QS. Ar-Ruum: 21)
  • 4. Pra-Menikah • Minta pertimbangan • Shalat Istikharah • Ta’aruf • Khitbah (peminangan) Wanita boleh dipinang jika memiliki 2 syarat: 1. Pada waktu dipinang tidak ada halangan-halangan syar’i yang menyebabkan laki-laki dilarang memperisterinya saat itu 2. Belum dipinang orang lain secara sah, sebab Islam mengharamkan seseorang meminang saudaranya • Melihat wanita yang dipinang
  • 5. PENGERTIAN NIKAH • Etimologis : – Berkumpul/mengumpulkan • Terminologis : – Akad yang menghalalkan suami istri bermesraan dengan cara yang ditetapkan oleh syara’ (Islam) – Akad yang menghalalkan hubungan kelamin antara lk & pr dalam rangka memenuhi ketentuan syariat. Tujuan Nikah • Merasa tentram (QS. 30 : 21) • Menumbuhkan rasa cinta (wanita, anak2, harta: QS. 3:14 ) • Penyaluran naluri secara halal • Mendapat kebahagiaan hidup
  • 6. sunnah para nabi menjadi kaya tanda kekuasaan Allah setengah agama tidak ada pembujangan URGENSI NIKAH ciri makhluk hidup ‫ر‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫س‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ِّ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ‫ن‬ِّ‫م‬ ً‫ال‬‫س‬ َ‫ك‬ َ‫و‬ ْ‫ز‬َ‫أ‬ ْ‫م‬‫ه‬َ‫ل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ًً‫ة‬َّ ِّ ‫ر‬ُ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ج‬‫جا‬ Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan (QS. Ar-Ra’d :38) Empat hal yang merupakan sunnah para rasul : Hinna', berparfum, siwak dan menikah. (HR. At-Tirmizi) َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِّ‫ه‬ِّ‫ت‬‫ا‬ََّ‫آ‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ َ‫و‬ َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ‫م‬‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ق‬ ْ‫م‬‫ك‬ِّ‫س‬‫نف‬ ‫ن‬‫ك‬ْ‫س‬َ‫ت‬ِّ‫ل‬ ‫ا‬ً‫ج‬‫جا‬ َ‫و‬ ْ‫ز‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِّ‫إ‬ ‫وجا‬ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya (QS. Ar-Ruum :21) َّ ‫جاء‬َ‫ر‬َ‫ق‬‫ف‬ ‫وجا‬‫ون‬‫ك‬ََّ ‫ن‬ِّ‫إ‬ ‫ة‬ ‫ّللا‬ ‫م‬ِّ‫ه‬ِّ‫ن‬ْ‫غ‬ ‫ن‬ِّ‫م‬ ِّ‫س‬‫جا‬ َ‫و‬ ‫ة‬ ‫ّللا‬ َ‫و‬ ِّ‫ه‬ِّ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ ٌ ‫م‬‫ي‬ِّ‫ل‬ََ ٌ ‫ع‬ Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas lagi Maha Mengetahui.(QS. An-Nur : 32) Orang yang diberi rizki oleh Allah SWT seorang istri shalihah berarti telah dibantu oleh Allah SWT pada separuh agamanya. Maka dia tinggal menyempurnakan separuh sisanya. (HR. Thabarani dan Al- Hakim 2/161).
  • 7. wajib mubah sunnah makruh mampu lahir batin HUKUM NIKAH haram beresiko zina mampu lahir batin tidak beresiko zina tidak mampu lahir/batin istri rela tidak mampu lahir batin istri tidak rela tidak mampu lahir batin istri disakiti / niat buruk 1
  • 9. selamanya MAHRAM nasab pernikahan penyusuan sementara haram bersentuhan haram berkhalwat boleh terlihat aurat kecil boleh bersentuhan boleh berkhalwat haram terlihat aurat kecil haram bepergian boleh bepergian
  • 11. istri ayah mertua anak laki istri anak ayah anak tiri istri LAKI MAHRAM KARENA PERNIKAHAN
  • 13. masuk ke perut minimal 5 kali sampai kenyang maksimal 2 tahun SYARAT PENYUSUAN
  • 14. wali ijab kabul 2 saksi suami (calon) RUKUN NIKAH Istri (calon) Islam Berakal Baligh Merdeka/tdk dipaksa Syarat Wali Tambahan Imam Syafi’i: 1.Laki-Laki 2.Tidak dipaksa 3.Tidak sedang ihram 4.Tdk cacat penglihatannya
  • 15. Ayah, ayahnya ayah, dan seterusnya Saudara laki-laki seayah Saudara laki-laki se-ayah se-ibu Anak laki-laki saudara laki-laki se-ayah se-ibu Anak laki-laki saudara laki-laki se-ayah SUSUNAN WALI Saudara laki-laki ayah yg se-ayah & se-ibu dg ayah Saudara laki-laki ayah yg se-ayah dg ayah Anak laki-laki saudara laki-lakinya ayah yg se-ayah & se-ibu dg ayah Anak laki-laki saudara laki-lakinya ayah yg se-ayah dg ayah
  • 16. tidak poligami di masjid bulan syawwal hari jumat melihat calon SUNNAH NIKAH penyebutan mahar & waktu pelunasan khutbah sebelum akad Diumumkan-undangan undangan makan doa & tahniah (ucapan selamat) doa suami untuk istri
  • 17. selamanya tidak sah bila dibatasi waktu lazim tidak sah dibatalkan salah satu pihak KARAKTER AKAD NIKAH
  • 18. MAHAR / Mas Kawin Islam memuliakan wanita dengan mewajibkan laki-laki yang hendak menikahinya menyerahkan mahar (mas kawin). Islam tidak menetapkan batasan nilai tertentu dalam mas kawin ini, tetapi atas kesepakatan kedua belah pihak dan menurut kadar kemampuan. Rasulullah Saw bersabda :"Sebaik-baik mahar adalah yang paling ringan." (HR. Al- Hakim dan Ibnu Majah) Kupinang engkau dengan al-Qur’an
  • 19.
  • 20. Hal-Hal yg berkenaan dg teknik pernikahan UU. RI. No. 1/74 pasal 2 dan PP No. 9/75 ttg pencatatan perkawinan 1. Keduanya harus Islam (kep. Menag no. 154/91 pasal 40c & 44) 2. Sudah sampai umur: 21 th (kep. Menag no. 154/91 pasal 7). 3. Tdk dipaksa (kep Menag no. 154/91 pasal 71-72). 4. Tidak ada halangan nikah antara kedua calon (UU. No. 1/74 pasal 8-11). Pernikahan Dini
  • 21. Undang-Undang ttg Aqad Nikah UU. No. 1/74 pasal 12 1. Dilakukan menurut hukum masing masing agama & kepercayaannya 2. Dilakukan di depan petugas pencatat 3. Dihadiri oleh 2 orang saksi
  • 22. Undang-Undang ttg Aqad Nikah Kep Menag No. 154/91 pasal 27 & 29 1. Ijab adalah ucapan wali / wakilnya, kabul adalah jawaban dari calon mempelai pria atau wakilnya 2. Ucapan ijab & kabul harus jelas 3. Antara ijab & kabul harus beruntun, dan tidak berselang waktu
  • 23. FOTO – FOTO PERNIKAHAN 2
  • 24. Ucapan Akad (JIKA AYAH KANDUNG) ْ‫ج‬ ‫ة‬‫و‬َ‫ز‬ َ‫و‬ َ‫ك‬‫ت‬ْ‫َح‬‫ک‬ْ‫ن‬َ‫جا‬ َ‫ت‬َ‫ب‬ ْ‫و‬‫ط‬ْ‫خ‬َ‫م‬ َ‫ك‬‫ت‬ َ‫ك‬ ْ‫ي‬ِّ‫ت‬ْ‫ن‬ِّ‫ب‬ .... َ‫م‬ْ‫جال‬ ‫ی‬َ‫ل‬ََ ِّ ‫ر‬ْ‫ه‬ .... “Aku nikahkan engkau, dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu puteriku (sebut nama pengantin putri) dengan mahar .....” ْ‫ج‬ ‫ة‬‫و‬َ‫ز‬ َ‫و‬ َ‫ك‬‫ت‬ْ‫َح‬‫ک‬ْ‫ن‬َ‫جا‬ َ‫ت‬َ‫ب‬ ْ‫و‬‫ط‬ْ‫خ‬َ‫م‬ َ‫ك‬‫ت‬ َ‫ك‬ .... ِّ‫ت‬ْ‫ن‬ِّ‫ب‬ .... َ‫م‬ْ‫جال‬ ‫ی‬َ‫ل‬ََ ِّ ‫ر‬ْ‫ه‬ .... “Aku nikahkan engkau, dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu .... Puteri/binti ..... dengan mahar .....” Ucapan Akad (Wali Hakim)
  • 25. Versi Lengkap • ِّ‫ْم‬‫ي‬ ِّ‫ج‬‫ة‬‫جالر‬ ِّ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ط‬ْ‫ي‬‫ة‬‫ش‬‫جال‬ َ‫ن‬ِّ‫م‬ ِّ‫هلل‬‫ا‬ِّ‫ب‬ ُ‫و‬ََ‫جا‬ * ِّ‫ب‬ ْ‫ي‬ ِّ‫ح‬‫ة‬‫جالر‬ ِِّ ِِِّّ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬‫ة‬‫جالر‬ ِّ‫هللا‬ ِّ‫م‬ْ‫س‬ ِّ‫م‬ * ِّ‫ْم‬‫ي‬ِّ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫جال‬ َ‫هللا‬ ‫ر‬ِّ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫جا‬ … × 3 ‫جالذ‬ َ‫و‬ ْ‫ي‬ ِّ ‫اص‬َ‫ع‬َ‫م‬ْ‫جال‬ ِّ‫ْع‬‫ي‬ِّ‫م‬َ‫ج‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ِّ‫ب‬ ْ‫و‬‫ن‬ ِّ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬‫ِّجا‬ ‫ب‬ ْ‫و‬‫ت‬َ‫جا‬ َ‫و‬ ‫هللا‬‫ة‬‫ال‬ِّ‫جا‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِّ‫جا‬‫آل‬ ْ‫ن‬َ‫جا‬ ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫جا‬ * ‫م‬ ‫ة‬‫أن‬ ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫جا‬ َ‫و‬ ِّ‫هللا‬ ُ ْ‫و‬‫س‬‫ة‬‫ر‬ ‫جا‬ً‫د‬‫ة‬‫م‬َ‫ح‬ * ‫ة‬‫س‬‫جال‬ َ‫و‬ ‫ة‬َ‫ال‬‫ة‬‫ص‬‫جال‬ َ‫و‬ ِّ‫هلل‬ ِِّ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫جال‬ َ‫و‬ ِّ‫هللا‬ ِّ‫م‬ْ‫س‬ِّ‫ب‬ ِّ‫د‬ِّ‫ي‬‫ـ‬َ‫س‬ ِّ‫هلل‬ ُِّ ْ‫و‬‫س‬َ‫ر‬ ‫ى‬َ‫ل‬ََ ‫م‬َ‫ال‬ ‫َا‬‫ن‬ ‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫جا‬ َ‫و‬ ِّ‫ه‬ِّ‫ل‬‫آ‬ ‫لى‬ََ َ‫و‬ ِّ‫هللا‬ِّ‫د‬ْ‫ب‬ََ ِّ‫ْن‬‫ب‬‫جا‬ ِّ‫د‬‫ة‬‫م‬َ‫ح‬‫م‬ ‫ر‬َ‫ـ‬َ‫ص‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ‫ه‬َ‫ع‬‫ـ‬ِّ‫ب‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِّ‫ه‬ِّ‫ب‬ ‫ه‬ ‫ه‬َ‫ل‬‫جا‬ ‫ة‬‫و‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ – ِّ‫ب‬‫ة‬‫ال‬ِّ‫جا‬ َ‫ة‬ ‫ة‬‫و‬‫ق‬َ‫ال‬ َ‫و‬ َُ ْ‫و‬َ‫ح‬َ‫ال‬ َ‫و‬ ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ا‬‫ة‬‫م‬َ‫جا‬ ِّ‫هلل‬‫ا‬ : َ‫و‬ ْ‫م‬‫ْك‬‫ي‬ ِّ ‫ص‬ َ‫و‬‫أ‬ َ‫ةاي‬َِّّ‫جا‬ ‫ن‬ ْ‫و‬‫ق‬‫ة‬‫ت‬‫م‬ْ‫جال‬َ‫از‬َ‫ف‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ‫هللا‬ ‫ي‬ َ‫و‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ِّ‫ب‬ - ‫ا‬ََّ ……… .. ْ‫ن‬ِّ‫ب‬ ………… ! ْ‫ج‬ ‫ة‬‫و‬َ‫ز‬ َ‫و‬ َ‫ك‬‫ـت‬ْ‫ح‬َ‫ك‬ْ‫ن‬َ‫جا‬ ْ‫ي‬ِّ‫ت‬َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ِّجا‬ َ‫ك‬‫ـت‬ ْ
  • 26. JAWABAN MEMPELAI PRIA "Saya terima nikah dan kawinnya FULANAH binti FULAN dengan mahar (disebutkan maharnya) tunai." َِّّ‫و‬ ْ‫ز‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ك‬ِّ‫ن‬ ‫ت‬ْ‫ل‬ِّ‫ب‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ج‬ْ‫ـ‬ ْ‫ق‬‫َـ‬‫ن‬ ِّ ‫ر‬ ْ‫و‬‫ْك‬ ‫ذ‬َ‫م‬ْ‫جال‬ ِّ ‫ر‬ْ‫ه‬َ‫م‬ْ‫ال‬ِّ‫ب‬ ‫جا‬ً‫د‬ Bahasa Arab Bahasa Indonesia
  • 27.
  • 29. Masalah per-saksi-an dlm pernikahan • Kedudukan saksi : – 1. M. Syafi’I: saksi merupakan rukun nikah; sedangkan Hanafi & Hambali : saksi adalah syarat sahnya akad nikah – 2. M. Maliki: saksi adalah syarat dibolehkannya suami- istri melakukan hub seksual, bkn syarat sahnya nikah – 3. Syiah: saksi bkn rukun nikah, bkn syarat nikah dan bkn pula syarat boleh melakukan hub seksual (saksi sbg pelengkap saja)
  • 30. Tujuan Adanya Saksi • Supaya aqad nikah diketahui oleh umum dan tidak bersifat rahasia, sebab: –1. Aqad nikah yang dirahasiakan dapat menimbulkan fitnah –2. Akan mudah timbul pengakuan bahwa mereka sudah menikah.
  • 31. Syarat-Syarat saksi : Madzab Syafi’i • Baligh • Berakal sehat • Merdeka • Mampu mendengar, melihat & berbicara dg baik • 2 org laki-laki; tdk boleh diganti dg wanita • Adil, bukan fasik ( otomatis Islam ) • Boleh keluarga dekat, blh orang yg bermusuhan dg pengantin • Bkn orang yg sekaligus bertindak sbg wali
  • 32. Syarat-Syarat saksi : Madzab Hanafi –Baligh –Berakal sehat –Merdeka –Mampu mendengar dg baik, meskipun buta –2 org laki-laki atau 1 laki-laki ditambah 2 wanita –Boleh tidak (memiliki sifat) adil –Boleh keluarga dekat –Islam
  • 33. Syarat-Syarat saksi : Mazhab Hanbali • Baligh • Berakal sehat • Boleh budak ( tdk hrs merdeka ) • Mampu mendengar & berbicara dg baik • Laki-laki • Adil, bkn fasik ( otomatis Islam ) • Bukan keluarga dekat, paman dan bukan musuh
  • 34.
  • 35. HALANGAN NIKAH • Halangan melakukan pernikahan antara laki-laki & wanita, ada 2 macam : –1. Halangan selamanya, karena: hubungan darah, hubungan persusuan, persemendaan & hubungan li’an. –2. Halangan sementara, karena; wanita yg msh bersuami, dlm masa iddah, laki-laki yg msh memiliki 4 istri, muhrim sementara, ditalak 3, sedang ihram, beda agama, perzinahan, budak, dan karena sakit keras.
  • 36. HAK & KEWAJIBAN SUAMI-ISTRI • Persamaan derajat & tanggung jawab : 1. Suami & istri mempunyai derajat yg sama, hak & kedudukan yg seimbang 2. Suami & istri mempunyai kewajiban & tanggung jawab bersama dalam RT. 3. Pembagian tugas sesuai dengan kodrat masing2 antara suami dan istri
  • 37. Hak bersama suami - istri • Hak bergaul sebagai suami-istri : QS. 23 : 5-7 • Hak mu’asyarah bil ma’ruf: QS. 4: 19 (menggauli dg baik) • Hak menisbahkan (menyatakan nasab) anak kpd suami • Hak saling mewarisi : QS. 4 : 12 • Hak/Kewajiban mengasuh anak (hadlanah): QS. 66 : 6
  • 38. Kewajiban Istri • 1. Patuh & berbakti kpd suami • jika istri membangkang, maka suami berhak: – Menasehati – Tdk menegur istri & pisah tempat tidur – Memukul & meninggalkan sendirian di tempat tidur – Suami menghentikan nafkah & tempat tinggal istrinya – Meminta nasehat kpd kerabat yg dihormati • 2. Istri tinggal di rumah yg disediakan suami • 3. Menyusukan anak dua tahun penuh: QS. 2: 233
  • 39. Kewajiban Suami • Membayar maskawin kepada istri : QS. 4 : 4 • Memberi nafkah istri : QS. 2 : 233, QS. 65 : 6-7 • Biaya pengobatan istri • Menyediakan tempat tinggal • Pengadaan perabot RT
  • 40. Hak & Kewajiban Suami Istri menurut UU Indonesia Hak & Kewajiban suami – istri menurut UU No. 1/74 & Kep. Menag No. 154/91 = dengan aturan fiqih Islam 
  • 41. 5
  • 42.
  • 43.
  • 45. 1. Nikah Mut’ah/Kontrak – Nikah yang diniatkan, diucapkan dalam aqad nikah serta dijanjikan hanya akan berlangsung selama masa tertentu saja. – Yaitu menikahnya seorang laki- laki dengan seorang wanita dalam jangka waktu tertentu; satu hari, tiga hari, sepekan, sebulan, atau lebih.
  • 46. 2. Nikah Muhallil • Nikah yang sengaja dilakukan antara laki- 2 dg janda talak 3; dg tujuan supaya wanita halal nikah kembali dg mantan suaminya setelah pernikahannya putus baik dg talak maupun karena suami wafat : QS : 2 : 220. • Nikah semacam ini haram hukumnya dan termasuk dalam perbuatan dosa besar. Rasulullah saw. bersabda. “Artinya : Rasulullah saw melaknat muhallil dan muhallala lahu.”
  • 47. 3. Nikah Syigar (Tukaran) Definisi nikah ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Saw: “Nikah syighar adalah seseorang yang berkata kepada orang lain, ‘Nikahkanlah aku dengan puterimu, maka aku akan nikahkan puteriku dengan dirimu.’ Atau berkata, ‘Nikahkanlah aku dengan saudara perempuanmu, maka aku akan nikahkan saudara perempuanku dengan dirimu.”
  • 48. 4. Nikah dalam masa ‘iddah. Menikahi seorang wanita yang masih dalam masa iddah adalah haram. Berdasarkan firman Allah Swt: “Dan janganlah kamu menetapkan akad nikah, sebelum habis masa ‘iddahnya.” [QS. Al- Baqarah : 235]
  • 49. 5. Nikah dengan Beda Agama “Dan janganlah kaum nikahi perempuan musyrik, sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik meskipun ia menarik hatimu. Dan janganlah kamu nikahkan orang (laki-laki) musyrik (dengan perempuan yang beriman) sebelum mereka beriman…” [QS. Al-Baqarah : 221]
  • 50.
  • 51. 6. Nikah Incest (Sedarah) “Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu, anak-anak perempuanmu, saudara-saudara perempuanmu, saudara-saudara perempuan ayahmu, saudara-saudara perempuan ibumu, anak-anak perempuan dari saudara laki-lakimu, anak-anak perempuan dari saudara perem-puanmu, ibu-ibu yang menyusuimu, saudara-saudara perempuan yang satu susuan denganmu, ibu-ibu isterimu (mertua), anak-anak perempuan dari isterimu (anak tiri) yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum mencampurinya (dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa atasmu (jika menikahinya), (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu), dan (diharamkan) mengumpulkan (dalam pernikahan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” [QS. An-Nisaa' : 23]
  • 52.
  • 53. 7. Sepersusuan • Nikah dengan wanita yang haram dinikahi disebabkan sepersusuan, berdasarkan ayat [QS. An-Nisaa' : 23] • “Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak- anakmu yang perempuan[281]; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak- anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan….”
  • 54.
  • 55. 8. Nikah dengan isteri yang telah ditalak tiga. • Wanita diharamkan bagi suaminya setelah talak tiga. Tidak dihalalkan bagi suami untuk menikahinya hingga wanitu itu menikah dengan orang lain dengan pernikahan yang wajar (bukan nikah tahlil), lalu terjadi cerai antara keduanya. Maka suami sebelumnya diboleh-kan menikahi wanita itu kembali setelah masa ‘iddahnya selesai. • Lihat surat Al-Baqarah : 230
  • 56. 9. Nikah pada saat melaksanakan ibadah ihram • Orang yang sedang melaksanakan ibadah ihram tidak boleh menikah, berdasarkan sabda Nabi Saw: • “Orang yang sedang ihram tidak boleh menikah atau melamar”. (HR. Muslim (no. 1409), at-Tirmidzi (no. 840) dan an-Nasa-i (V/192), dari Shahabat ‘Utsman bin ‘Affan ra).
  • 57. 10. Nikah dengan wanita yang masih bersuami. • Berdasarkan firman Allah: “Dan (diharamkan juga kamu menikahi) perempuan yang bersuami...” [QS. An- Nisaa' : 24]
  • 58. 11. Nikah dengan wanita pezina/pelacur. • “Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina perempuan, atau dengan perempuan musyrik; dan pezina perempuan tidak boleh menikah kecuali dengan pezina laki-laki atau dengan laki-laki musyrik; dan yang demikian itu diharamkan bagi orang-orang mukmin.” [QS. An- Nuur : 3] • “Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rizki yang mulia (Surga).” [QS. An-Nuur : 26]
  • 59. 12. Nikah dengan lebih dari empat wanita. • Lihat An-nisa ayat 3 • Ketika ada seorang Sahabat bernama Ghailan bin Salamah masuk Islam dengan isteri-isterinya, sedangkan ia memiliki sepuluh orang isteri. Maka Nabi saw memerintahkan untuk memilih empat orang isteri, beliau bersabda: “Artinya : Tetaplah engkau bersama keempat isterimu dan ceraikanlah selebihnya.”
  • 60. 13. Nikah yang menghimpun wanita dengan bibinya, baik dari pihak ayahnya maupun dari pihak ibunya. Sabda Rasulullah Saw. Artinya : • Tidak boleh dikumpulkan antara wanita dengan bibinya (dari pihak ayah), tidak juga antara wanita dengan bibinya (dari pihak ibu).”
  • 61. 14. Nikah Istibdha' • Nikah Istibdha' adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau "bibit unggul". Dalam prakteknya, nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orang yang dipandang hebat, pintar atau 'aneh' dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untuk mendapatkan putra seperti dia. Sang suami biasanya berkata kepada isterinya: "Apabila kamu sudah suci dan selesai haidmu, pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenang-senanglah dengannya sampai kamu hamil". Ketika sudah hamil, baru isteri tersebut pulang lagi dan kembali lagi kepada suaminya. Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkan putra yang sangat diinginkannya. Istibdha' secara bahasa artinya bersetubuh (jima'). Pernikahan seperti ini jelas diharamkan.
  • 62. 15. Nikah ar-Raht. • Raht secara bahasa berarti rombongan, kelompok. Dalam pernikahan ini, sekelompok laki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauli seorang perempuan secara bergantian dan bergilir. Ketika wanita tadi hamil dan melahirkan, semua laki-laki yang ikut menanam "saham" pada wanita tadi harus berkumpul di hadapan wanita tadi. Setelah berkumpul si wanita berkata: "Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan. Kini, saya sudah melahirkan, maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya)".
  • 63. 16. Nikah Sesama Jenis • “Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas” [Al-Mukminun/23: 5-7]
  • 64.
  • 66. 1. NUSYUZ ( durhaka ) – Yaitu tindakan istri yang menentang kehendak suami, yang tdk ada alasan yg dapat diterima menurut hukum syara’ a.l: Istri tdk mau tinggal di rumah yg disediakan suami Apabila istri bepergian dg tidak beserta suami atau muhrimnya malaupun perjalanan itu wajib spt pergi haji, sbb perjalanan perempuan yg tidak beserta muhrim adalah maksiat. dll
  • 67. 2. TALAQ (perceraian) • Adalah melepaskan ikatan pernikahan yg disebabkan oleh perselisihan antara suami istri yg menimbulkan bibit permusuhan dan kebencian diantara keduanya . • Macam thalaq ada 2: Thalaq Raj’i : thalaq sementara (bisa ruju’ kembali ) Thalaq Ba’in : thalaq selamanya (tdk bisa rujuk / kembali )
  • 68. HUKUM TALAQ • WAJIB: apabila terjadi perselisihan antara suami istri, sedangkan hakim sudah memandang perlu keduanya bercerai. • SUNNAH: apabila suami tdk lagi sanggup membayar kewajibannya (nafkah), atau istri tdk menjaga kehormatan dirinya. • HARAM (Bid’ah): dalam 2 keadaan: pertama: menjatuhkan thalaq sewaktu istri sedang haidh; kedua: menjatuhkan thalaq sewaktu suci yg telah dicampurinya dlm waktu suci itu • MAKRUH : yaitu hukum asal dari thalaq adalah dibenci
  • 69. LAFADH TALAQ ( Ucapan Cerai ) • Kalimat yang dipakai untuk perceraian ada 2 macam : Sharih: terang atau jelas; bahwa suami tidak ragu-ragu lagi memutuskan ikatan pernikahan dg mengatakan : kamu terthalaq atau saya ceraikan kamu Kinayah: sindiran; bahwa suami masih ragu-ragu untuk mengucapkan kata cerai, shg suami hanya melakukan sindiran saja. Msl: pulanglah kamu ke rumah keluargamu
  • 70. Rukun-Rukun Talaq • Suami yang mukalaf. Jika suami tidak berakal, mabuk, tidak baligh, atau tidak sukarela (dipaksa), maka talaknya tidak sah. • Istri yang diikat dengan ikatan pernikahan yang hakiki dengan suami yang menyeraikannya.
  • 71. HIKMAH TALAK • Merupakan jalan keluar darurat dari kemelut rumah tangga yang berkepanjangan sebagai akibat tidak harmonisnya hubungan antara suami istri • Mengakhiri pernderitaan batin yang lama terpendam oleh kedua belah pihak • Alat untuk meredam kemarahan dan sikap membenci yang terdapat pada kedua belah pihak • Memungkinkan kedua belah pihak akan kembali saling menghormati dan saling menghargai satu sama lainnya dan akan menyadari bahwa persaudaraan sesama muslim harus dibina kembali, tanpa harus menyimpan dendam • Pembuka jalan untuk merintis kembali mencari pasngan baru yang lebih sesuaui setelah mendapat pengalaman dari kegagalan rumah tangga sebelumnya • Apabila tidak ad apercerain, akan terjadi beberap kendala dalam penyelesaian masalah yang menyangkut hukum
  • 72. 3. ILA’ • Adalah sumpah suami bahwa dia tdk akan mencampuri istrinya selama 4 bulan (atau dg tdk menyebut masa ) • Apabila suami kembali kpd istrinya sebelum 4 bulan, maka ia harus membayar KIFARAT (denda sumpah) kpd istrinya, sebaliknya bila suami tdk kembali maka berlaku thalaq ba’in. • KIFARATNYA: memberi makan fakir miskin 10 orang, atau memerdekakan budak, jika tidak sanggup, maka puasa 3 hari.
  • 73. 4. DZIHAR • Yaitu seorang suami menyerupakan istri dg ibunya shg haram atasnya (atau perempuan lain yang dinikah baginya). Misalkan: engkau tampak olehku spt punggung ibuku. • Hukumnya haram. • Apabila suami mengatakan dzihar kepada istrinya, maka wajib baginya membayar KIFARAT dan haram atasnya bercampur dg istrinya sebelum ia membayar kifarat.
  • 74. MACAM-MACAM KIFARAT ( denda ) Dzihar. • Tingkatan kifarat dzihar ada 3 yaitu : Memerdekakan budak Puasa 2 bulan BERTURUT-TURUT Memberi makan 60 orang miskin
  • 75. 5. LI’AN (Saling Laknat) Adalah perkataan atau tuduhan suami kepada istri telah berbuat zina, dan perkataan itu diulang sampai 4 kali Apabila tuduhan itu tdk benar / tdk mampu menghadirkan 4 org saksi/ tidak mau bersumpah, maka suami harus dipukul 80 kali (QS. An-nur : 6-7) Apabila istri tdk melakukan zina, maka ia hrs mengucapkan sumpah li’an 4 kali dan yg ke-5nya adalah amarah Allah jika suaminya benar atas tuduhannya (QS. An-nur: 8-9), berlaku cerai selamanya. Jika tidak mau sumpah, berlaku hukum zina baginya. Jika terjadi li’an, berlaku cerai selama-lamanyaa
  • 76. 6. IDDAH • Yaitu masa tunggu (menanti) bagi istri yang diceraikan suaminya (baik cerai hidup atau cerai mati ). Bagi istri yg hamil, maka iddahnya sampai dg lahirnya anak yg dikandungnya baik cerai mati atau hidup ( QS. Thalaq : 4) Bagi istri yg tidak hamil, maka iddahnya 4 bulan 10 hari bila cerai mati; dan 3 kali suci bila cerai hidup (QS. Al-baqarah 234 & 228) Bagi istri yg tdk haidh (menopous), maka iddahnya adalah 3 BULAN (QS. Thalaq : 4) Istri dicerai belum dicampuri, tidak ada iddah.
  • 77. Iddah Wanita Dicerai (3 Quru`) – 3 kali haidh – 3 kali suci Masa Suci 1 Haidh Masa Suci 2 Haidh Masa Suci 3 Masa Suci 1 Haidh Masa Suci 2 Haidh Masa Suci 3 Haidh Masa Suci 4 1 2 3 1 2 3
  • 78. 7. RUJUK • Yaitu kembalinya suami kepada istri atau kembalinya istri kepada suami yg telah menceraikannya. • Rukun Rujuk: 1. Istri 2. Suami 3. Saksi 4. Sighat ( lafadz )
  • 79. HUKUM RUJUK • WAJIB : terhadap suami yg menthalaq salah seorang istrinya sbl dia sempurnakan pembagian waktunya thd istri yg dithalaq • HARAM : apabila terjadi dari sebab ruju’nya itu menyakiti istri • JAIZ : boleh (hukum ruju’ yg asli) • SUNNAH : jika lebih berfaedah bagi keduanya
  • 80. Syarat- syarat Rujuk • Atas kemauan sendiri atau kemauan kedua belah pihak • Dinyatakan dengan perkataan • Mantan istri dalam keadaan iddah • Saksi, harus disaksikan oleh 2 orang laki-laki KETENTUAN RUJUK • Rujuk hanya boleh dilakukan jika membawa kebaikan bagi istri dan anak-anaknya • Rujuk hanya dapat dilaksanakan jika perceraian terjadi satu atau dua kali • Rujuk dilakukan sebelum masa iddahnya
  • 81. HIKMAH RUJUK • Mengembalikan hubungan persaudaraan. • Alat islah (perdamaian) untuk memperbaiki kesalahan. • Menyelamatkan masa depan anak – anaknya, khususnya dalam hal pendidi.kan
  • 82. 8. KHULU’ • Khulu’ adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya. Dan khulu’ disebut juga fidyah atau if fah (tebusan). • Menurut Kompilasi Hukum Islam tahun 1991 dalam pasal 1 huruf i Khuluk adalah perceraian yang terjadi atas permintaan istri dengan memberikan tebusan atau iwadh kepada dan atas persetujuan suaminya.
  • 83. 9. FASAKH • Fasakh berarti memutuskan pernikahan, perkara ini hanya diputuskan apabila pihak isteri membuat pengaduan kepada Mahkamah dan hakim, karena sebab tertentu, misal; suami tidak bisa bekerja, suami berpenyakit, dsb. Syarat Fasakh: • 1. Istri harus selalu tinggal dalam rumah ketika ditinggal suami • 2. Istri tidak melakukan nusyuz (durhaka kepada suami ) • 3. Istri telah bersumpah mengenai dua hal diatas • 4. Istri bersumpah bahwa suaminya tidak mempunyai harta ditempat dan tidak meninggalkan nafkah untuk dirinya. • 5. Istri menyatakan bahwa suaminya tidak sanggup memberikan nafkah dirinya.
  • 84. Hikmah Nikah • Mendorong seseorang untuk hidup lebih berencana, aktif & kreatif dalam memenuhi kebutuhan keluarga • Hidup akan lebih bertanggung jawab • Terwujud keluarga yang bahagia & sejahtera
  • 85. kesimpulan • Islam mengajarkan bahwa pernikahan adalah untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah • Pernikahan mempunyai kata dasar nikah, menurut Bahasa Indonesia, nikah artinya bersatu atau berkumpul • Menurut istilah syariat, nikah adalah bersatu/berkumpul antara seorang laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya untuk membangun rumah tangga sebagai suami istri menurut ketentuan Islam • Dalam ketentuan Islam nikah menghalalkan hubungan seksual antara keduanya dengan dasar sukarela dan persetujuan bersama demi terwujudnya keluarga bahagia yang diridhai Allah swt • Hukum nikah adalah mubah (boleh dilakukan) bagi sebagian ulama