SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
MUNAKAHAT
ASPEK SYARI’AH
HOME
MUNAKAHAT
SK PETA KONSEP
INDIKATOR
KD BAHAN AJAR
EVALUASI
HOME
Standar Kompetensi:
Memahami hukum Islam
tentang hukum keluarga
BACK
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam Islam
2. Menjelaskan hikmah perkawinan
3. Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-
undangan di Indonesia
BACK
INDIKATOR
•Menjelaskan hukum Islam tentang talak
•Menjelaskan hukum Islam tentang ruju
•Menjelaskan hikmah nikah
•Menjelaskan hikmah talak
•Menjelaskan hikmah ruju’
•Menjelaskan ketentuan perka-winan menurut perundang-
undangan tentang perkawinan di Indonesia.
•Menguraikan kompilasi hukum tentang perkawinan di
Indonesia
• Pengertian
• Hukum Nikah
• Tujuan Nikah
• Rukun nikah
• Kewajiban Suami Istri
• Hikmah Nikah
• Talak
• Idah
• Rujuk
• Ila’, Lian, Zihar, Khuluk dan
Fasakh
• Perkawinan menurut Undang-
undang Nomor 1 Tahun 1974
PETA KONSEPNIKAH
BACK
Tadarus
‫س‬ٍ ‫ف‬ْ ‫ن‬َ ‫ن‬ْ ‫م‬ِ ‫م‬ْ ‫ك‬ُ ‫ق‬َ ‫ل‬َ ‫خ‬َ ‫ذي‬ِ ‫ل‬ّ ‫ا‬ ‫م‬ُ ‫ك‬ُ ‫ب‬ّ ‫ر‬َ ‫قوا‬ُ ‫ت‬ّ ‫ا‬ ‫س‬ُ ‫نا‬ّ ‫ال‬ ‫ها‬َ ‫ي‬ّ ‫أ‬َ ‫يا‬َ
‫را‬ً ‫ثي‬ِ ‫ك‬َ ‫ل‬ً ‫جا‬َ ‫ر‬ِ ‫ما‬َ ‫ه‬ُ ‫ن‬ْ ‫م‬ِ ‫ث‬ّ ‫ب‬َ ‫و‬َ ‫ها‬َ ‫ج‬َ ‫و‬ْ ‫ز‬َ ‫ها‬َ ‫ن‬ْ ‫م‬ِ ‫ق‬َ ‫ل‬َ ‫خ‬َ ‫و‬َ ‫ة‬ٍ ‫د‬َ ‫ح‬ِ ‫وا‬َ
‫م‬َ ‫حا‬َ ‫ر‬ْ ‫ل‬َ ‫وا‬َ ‫ه‬ِ ‫ب‬ِ ‫ن‬َ ‫لو‬ُ ‫ء‬َ ‫سا‬َ ‫ت‬َ ‫ذي‬ِ ‫ل‬ّ ‫ا‬ ‫ه‬َ ‫ل‬ّ ‫ال‬ ‫قوا‬ُ ‫ت‬ّ ‫وا‬َ ‫ء‬ً ‫سا‬َ ‫ن‬ِ ‫و‬َ
) ‫با‬ً ‫قي‬ِ ‫ر‬َ ‫م‬ْ ‫ك‬ُ ‫ي‬ْ ‫ل‬َ ‫ع‬َ ‫ن‬َ ‫كا‬َ ‫ه‬َ ‫ل‬ّ ‫ال‬ ‫ن‬ّ ‫إ‬ِ1(‫مى‬َ ‫تا‬َ ‫ي‬َ ‫ل‬ْ ‫ا‬ ‫توا‬ُ ‫آ‬َ ‫و‬َ
‫لوا‬ُ ‫ك‬ُ ‫أ‬ْ ‫ت‬َ ‫ل‬َ ‫و‬َ ‫ب‬ِ ‫ي‬ّ ‫ط‬ّ ‫بال‬ِ ‫ث‬َ ‫بي‬ِ ‫خ‬َ ‫ل‬ْ ‫ا‬ ‫لوا‬ُ ‫د‬ّ ‫ب‬َ ‫ت‬َ ‫ت‬َ ‫ل‬َ ‫و‬َ ‫م‬ْ ‫ه‬ُ ‫ل‬َ ‫وا‬َ ‫م‬ْ ‫أ‬َ
) ‫را‬ً ‫بي‬ِ ‫ك‬َ ‫با‬ً ‫حو‬ُ ‫ن‬َ ‫كا‬َ ‫ه‬ُ ‫ن‬ّ ‫إ‬ِ ‫م‬ْ ‫ك‬ُ ‫ل‬ِ ‫وا‬َ ‫م‬ْ ‫أ‬َ ‫لى‬َ ‫إ‬ِ ‫م‬ْ ‫ه‬ُ ‫ل‬َ ‫وا‬َ ‫م‬ْ ‫أ‬َ2(‫ن‬ْ ‫إ‬ِ ‫و‬َ
‫ب‬َ ‫طا‬َ ‫ما‬َ ‫حوا‬ُ ‫ك‬ِ ‫ن‬ْ ‫فا‬َ ‫مى‬َ ‫تا‬َ ‫ي‬َ ‫ل‬ْ ‫ا‬ ‫في‬ِ ‫طوا‬ُ ‫س‬ِ ‫ق‬ْ ‫ت‬ُ ‫ل‬ّ ‫أ‬َ ‫م‬ْ ‫ت‬ُ ‫ف‬ْ ‫خ‬ِ
‫ل‬ّ ‫أ‬َ ‫م‬ْ ‫ت‬ُ ‫ف‬ْ ‫خ‬ِ ‫ن‬ْ ‫إ‬ِ ‫ف‬َ ‫ع‬َ ‫با‬َ ‫ر‬ُ ‫و‬َ ‫ث‬َ ‫ل‬َ ‫ث‬ُ ‫و‬َ ‫نى‬َ ‫ث‬ْ ‫م‬َ ‫ء‬ِ ‫سا‬َ ‫ن‬ّ ‫ال‬ ‫ن‬َ ‫م‬ِ ‫م‬ْ ‫ك‬ُ ‫ل‬َ
‫نى‬َ ‫د‬ْ ‫أ‬َ ‫ك‬َ ‫ل‬ِ ‫ذ‬َ ‫م‬ْ ‫ك‬ُ ‫ن‬ُ ‫ما‬َ ‫ي‬ْ ‫أ‬َ ‫ت‬ْ ‫ك‬َ ‫ل‬َ ‫م‬َ ‫ما‬َ ‫و‬ْ ‫أ‬َ ‫ة‬ً ‫د‬َ ‫ح‬ِ ‫وا‬َ ‫ف‬َ ‫لوا‬ُ ‫د‬ِ ‫ع‬ْ ‫ت‬َ
) ‫لوا‬ُ ‫عو‬ُ ‫ت‬َ ‫ل‬ّ ‫أ‬َ3(‫ن‬ْ ‫إ‬ِ ‫ف‬َ ‫ة‬ً ‫ل‬َ ‫ح‬ْ ‫ن‬ِ ‫ن‬ّ ‫ه‬ِ ‫ت‬ِ ‫قا‬َ ‫د‬ُ ‫ص‬َ ‫ء‬َ ‫سا‬َ ‫ن‬ّ ‫ال‬ ‫توا‬ُ ‫آ‬َ ‫و‬َ
‫ئا‬ً ‫ري‬ِ ‫م‬َ ‫ئا‬ً ‫ني‬ِ ‫ه‬َ ‫ه‬ُ ‫لو‬ُ ‫ك‬ُ ‫ف‬َ ‫سا‬ً ‫ف‬ْ ‫ن‬َ ‫ه‬ُ ‫ن‬ْ ‫م‬ِ ‫ء‬ٍ ‫ي‬ْ ‫ش‬َ ‫ن‬ْ ‫ع‬َ ‫م‬ْ ‫ك‬ُ ‫ل‬َ ‫ن‬َ ‫ب‬ْ ‫ط‬ِ
)4/ ] (‫النساء‬1–4[
BACK
A. Ketentuan Hukum Islam Tentang Pernikahan
Pengertian
Munakahat berarti pernikahan atau perkawinan.
Dalam istilah syari’at nikah berarti melakukan suatu akad
atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang
laik-laki dan seorang perempuan serta menghalalkan
hubungan kelamin antara keduanya dengan dasar
sukarela dan persetujuan bersama demi terwujudnya
keluarga yang bahagia yang diridhai oleh Allah swt
“Saya shalat, tidur, berpuasa, makan dan menikahi wanita. Barang
siapa yang tidak suka dengan perbuatan(sunnah)ku maka dia
bukanlah dari golonganku”
(H.R. Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik r.a)
Hukum Nikah
1.Sunah
Bagi yang ingin menikah, mampu menikah dan mampu pula
mengendalikan diri dari perzinaan (walaupun tidak segera menikah)
2.Wajib
Bagi yang ingin menikah, mampu menikah dan ia khawatir
berbuat zina jika tidak segera menikah
3.Makruh
Bagi yang ingin menikah tetapi belum mampu memberi nafkah
terhadap istri dan anaknya
4.Haram
Bagi yang ingin menikah dengan maksud menyakiti wanita yang
akan dinikahinya
“Wahai para pemuda, jika diantara kamu
sudah memiliki kemampuan untuk
menikah, hendaklah ia menikah, karena
pernikahan itu dapat menjaga pandangan
mata dan lebih memelihara kemaluan
(kehormatan) dan barangsiapa tidak
mampu menikah hendaklah ia berpuasa.
Sebab puasa itu penjaga baginya.”
(H.R, bukhari dan Muslim)
Tujuan Pernikahan
1. Untuk memperolah rasa cinta dan kasih sayang.
....... ......‫ة‬ً ‫م‬َ ‫ح‬ْ ‫ر‬َ ‫و‬َ ‫ة‬ً ‫د‬ّ ‫و‬َ ‫م‬َ ‫م‬ْ ‫ك‬ُ ‫ن‬َ ‫ي‬ْ ‫ب‬َ ‫ل‬َ ‫ع‬َ ‫ج‬َ ‫و‬َ
/ ]‫الروم‬21[
Artinya: “… dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan
sayang….”
2. Untuk memperoleh ketenangan hidup
‫جا‬ً ‫وا‬َ ‫ز‬ْ ‫أ‬َ ‫م‬ْ ‫ك‬ُ ‫س‬ِ ‫ف‬ُ ‫ن‬ْ ‫أ‬َ ‫ن‬ْ ‫م‬ِ ‫م‬ْ ‫ك‬ُ ‫ل‬َ ‫ق‬َ ‫ل‬َ ‫خ‬َ ‫ن‬ْ ‫أ‬َ ‫ه‬ِ ‫ت‬ِ ‫يا‬َ ‫آ‬َ ‫ن‬ْ ‫م‬ِ ‫و‬َ
/ ] ....‫الروم‬ ‫ها‬َ ‫ي‬ْ ‫ل‬َ ‫إ‬ِ ‫نوا‬ُ ‫ك‬ُ ‫س‬ْ ‫ت‬َ ‫ل‬ِ21[
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya
kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya …”
3. Untuk memenuhi kebutuhan seksual (birahi) secara sah dan
diridhoi Allah swt
4. Untuk memperoleh keturunan yang sah dalam masyarakat
5. Untuk mewujudkan keluarga bahagia dunia dan akherat
Rukun Nikah :
1.Ada calon suami.
Syarat seorang suami:
- Seorang laki-laki dewasa
- Beragama islam
- Tidak dipaksa/terpaksa
- Tidak sedang dalam ihram haji arau umrah
- Bukan muhrim calon istrinya
2.Ada calon istri
Syarat sorang istri:
- seorang wanita yang cukup umur
- bukan perempuan musyrik
- tidak dalam ikatan perkawinan dengan laki-laki lain
- bukan mahram calon suaminya
- tidak dalam keadaan ihram haji atau umrah
Rukun Nikah
3.Ada wali nikah. Yaitu wali yang menikahkan mempelai laki-laki dengan
mempelai wanita atau mengizinkan penikahannya.
Pembagian wali nikah
Syarat-Syarat seorang wali nikah:
a.Beragama Islam
b.Laki-laki
c.Baligh dan berakal
d.Merdeka dan bukan hamba sahaya
e.Bersifat adil
f.Tidak sedang ihram haji atau umrah
Yaitu, kepala
negara yang
beragama Islam.
Di Indonesia
wewenang
presiden sebagai
wali hakim
dilimpahkan
kepada
pembantunya yaitu
menteri agama.
Dan menteri
agama
melimpahkan
kepada
pembantunya
kepala kantor
urusan agama di
setiap kecamatan
Yaitu, wali
yang
mempunyai
pertalian darah
dengan
mempelai
wanita yang
akan
dinikahkannya
3. Ada dua orang saksi
syarat saksi:
- beragama islam
- laki-laki
- baligh dan berakal sehat
- dapat mendengar
- dapat melihat
- dapat berbicara
- adil
- tidak dalam keadaan ihram haji atau umrah
2. Ada akad nikah
yaitu ucapan ijab qabul.
Ijab adalah ucapan wali (dari pihak mempelai wanita) sebagai
penyerahan kepada laki-laki
Qabul adalah ucapan mempelai laki-laki sebagai tanda
penerimaan.
Muhrim
Pengertian Muhrim
Muhrim secara bahasa berarti diharamkan. Dalam masalah fikih
muhrim bermakna wanita yang haram untuk di nikahi
Wanita
yang
haram
dinikahi
Karena keturunan:
a.Ibu kandung dan
seterusnya keatas
b.Anak perempuan
kandung dan seterusnya
ke bawah
c.Saudara perempuan
(sekandung, sebapak
atau seibu)
d.Anak perempuan dari
saudara laki-laki dan
seterusnya ke bawah
e.Anak perempuan dari
saudara perempuan dan
seterusnya ke
bawah
Karena hubungan
sepersusuan:
a.Ibu yang menyusui
b.Saudara perempuan
sesusuan
Karena perkawinan:
a.Ibu dari istri
b.Anak tiri, apabila suami
sudah berkumpul dengan
ibunya
c.Ibu tiri baik sudah dicerai
atau belum
d.Menantu. Baik yang
sudah dicerai atau belum
Karena ada
pertalian
muhrim dengan
istri
Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-
anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang
perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan;
saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak
perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-
anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan;
ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan
sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu
yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu
campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu
(dan sudah kamu ceraikan), Maka tidak berdosa kamu
mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak
kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam
perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang
telah terjadi pada masa lampau; Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Q.s an Nisa: 23)
KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI
Suami:
a.Memberi nafkah
b.Memimpin serta membimbing istri dan anak-anak
c.Bergaul dengan istri dan anak-anak yang baik
d.Menjaga istri dan anak dari bencana
e.Membantu istri dalam tugas sehari-hari
Istri :
a. Taat pada suami dalam batas yang sesuai dengan ajaran Islam
b. Memelihara diri serta kehormatan dan harta benda suami
c. Membantu suami dalam memimpin keselamatan dan kesejahteraan
keluarga
d. Menerima dan menghormati pemberian suami
e. Hormat dan sopan pada suami dan keluarganya
f. Memelihara, mengasuh dan mendidik anak
Perceraian
Perceraian berarti pemutusan ikatan perkawinan antar suami
dan istri
Hal-hal yang
dapat
memutuskan
pernikahan
Talak Li’an
Ila’
Zihar Khulu’
Fasakh
pembatalan pernikahan
antara suami dan istri
karena sebab-sebab
tertentu
sumpah suami yang menuduh
istrinya berzina dikarenakan suami
tidak bisa mendatangkan 4 orang
saksi
talak yang dijatuhkan
suami kepada
istrinya atas
permintaan istrinya.
sumpah suami yang
mengatakan bahwa ia
tidak akan meniduri
istrinya selama 4 bulan
atau lebih
ucapan suami yang
menyerupakan istrinya
dengan ibunya
melepaskan ikatan
pernikahan dengan
mengucapkan secara
sukarela oleh pihak suami
Iddah
Yaitu: masa menunggu bagi istri yang ditinggal mati atau bercerai
dari suaminya untuk bisa mneikah kembali
Lama masa iddah
1. Karena suami wafat
a. 4 bulan sepuluh hari bagi istri yang tidak hamil. Baik sudah
bercampur atau belum
b. Sampai melahirkan jika istri sedang hamil
2. Karena talak, fasajh dan khulu’
a. Tidak ada iddah bagi istri yang belum bercampur
b. bagi yang sudah bercampur:
- 3 kali suci, bagi yang masih menstruasi
- 3 bulan., bagi yang sudah berhenti menstruasi
- sampai melahirkan, bagi istri yang sedang hamil
Rujuk
Rujuk berarti kembalinya suami kepada ikatan pernikahan dengan
istrinya yang dicerai dalam masa iddah
Rukun rujuk
a.Istri sudah bercampur dengan suami yang mentalaknya dan
masih berada dalam masa iddah
b.Keinginan rujuk suami atas kehendaknya sendiri
c.Ada dua orang laki-laki yang adil sebagai saksi
d.Ada shigat atau ucapan rujuk
Hukum
Rujuk
Wajib
HaramMakruh
Sunnah
jika sebelum mentalak
suami belum
menyempurnakan
pembagian waktunya
rujuknya suami
untuk menyakiti istri
atau mendurhakai
Allah swt
jika perceraian lebih
mashlahat
jika rujuknya suami
dengan niat karena
Allah
B. Hikmah Pernikahan
1. Pernikahan merupakan cara yang benar, baik
dan diridhai Allah swt untuk memperoleh anak
serta mengembangkan keturunan yang sah
2. Melalui pernikahan suami-istri dapat memupuyk
rasa tanggungjawab membaginya dalam rangka
memelihara, mengasuh dan mendidik anak-
anaknya
3. Menjalin hubungan silaturahim antara keluarga
suami dan keluarga istri
C. Pernikahan Menurut Perundang-undangan di
Indonesia
Pengertian dan Tujuan Pernikahan
Pengertian pernikahan
Dalam pasal 2 dan 3 dari Kompilasi Hukum Islam, pernikahan
adalah akad yang sangat kuat untuk menaati perintah Allah swt
dan melaksanakannya merupakan ibadah
Tujuan pernikahan
Untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan
rahmah
Pernikahan diatur dalam keputusan menteri agama RI no.
154/1991 tentang pelaksanaan intruksi presiden RI no. 1/1991
tanggal 1991 mengenai Kompilasi Hukum Islam di Bidang Hukum
Pernikahan
Sahnya Pernikahan:
Dalam pasal 4 dari Kompilasi Hukum Islam pernikahan sah jika
dilakukan menurut hukum islam sesuai dengan pasal 2 ayat (1)
undang-undang RI no. 1 tahun 1974 tentang pernikahan yang
menegaskan pernikahan sah apabila dilakukan menurut hukum
masing-masing agama dan kepercayaannya
Penjelasan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia:
 Dengan perumusan pasal 2 ayat (1) ini, tidak ada pernikahan di luar
hukum masing-masing agama dan kepercayaanya itu sesuai dengan
Undang – Undang Dasar 1945
 Yang dimaksud dengan hukum masing-masing agama dan
kepercayaannya itu termasuk ketentuan perundang-undangan yang
berlaku bagi golongan agama dan kepercayaannya itu sepanjang
tidak bertentangan atau tidak ditentukan lain dalam undang-undang
ini
Akta Nikah
Dalam pasal 7 ayat (1) dari Kompilsai Hukum Islam di bidang
hukum pernikahan dijelaskan bahwa pernikahan hanya bisa
dibuktikan dengan Akta nikah yang dikeluarkan oleh Pegawai
Pencatat Nikah.
Akta Nikah mempunyai nama lain Buku Nikah adalah surat
keterangan yang dibuat oleh pegawai pencatat nikah yakni
Kantor Urusan Agama Kecamatan. Di dalamnya memuat
informasi tempat berlangsungnya penikahan, yang terjadi
pada hari, tanggal, bulan, tahun dan jam telah terjadinya
akad nikah antara seorang laki-laki dan seorang perempuan
berikut para saksinya
Kawin Hamil
Dalam pasal 53 ayat (1), (2) dan (3) dari Kompilasi Hukum Islam
di bidang hukum pernikahan dijelaskan:
a. Seorang wanita hamil di luar nikah dapat dinikahkan dengan
pria yang menghamilinya
b. Perkawinan dengan wanita hamil yag disebut pada ayat (1)
dapat dilangsungkan tanpa menunggu kelahiran terlebih
dahulu
c. Dengan dilangsungkannya pernikahan pada saat wanita
hamil, tidak diperlukan perkawinan ulang setelah anak yang
dikandung lahir
BACK
EVALUASII
1.SEBUTKAN RUKUN NIKAH!
2.SEBUTKAN HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI!
3.SEBUTKAN TUJUAN PERNIKAHAN!
4.BAGAIMANAKAH HUKUMNYA TALAK!
5.SEBUTKAN MACAM-MACAM TALAK!
6.APA YANG DISEBUT RUJUK ITU?
7.APA YANG DIMAKSUD IDDAH DAN SEBUTKAN
MACAMNYA!
8.BAGAIMANAKAH PROSES PELAKSANAAN
PERKAWINAN MENURUT UU PERKAWINAN TH 1974?
BACK
WASSALAM….
BACK

More Related Content

What's hot

Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang DziharMakalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang DziharAZA Zulfi
 
Kata pengantar.studi hukum islamdocx
Kata pengantar.studi hukum islamdocxKata pengantar.studi hukum islamdocx
Kata pengantar.studi hukum islamdocxRaja Aidil Angkat
 
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihadMakalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihadInternet Explorer
 
Biografi, karya dan pemikiran Ibnu Bajjah
Biografi, karya dan pemikiran Ibnu BajjahBiografi, karya dan pemikiran Ibnu Bajjah
Biografi, karya dan pemikiran Ibnu Bajjahmugnisulaeman
 
Sumber sumber kaidah fiqh
Sumber sumber kaidah fiqhSumber sumber kaidah fiqh
Sumber sumber kaidah fiqhElla Aisah
 
Sains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamSains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamRomza Baher
 
Slide share thaharah
Slide share thaharahSlide share thaharah
Slide share thaharahmateriumat
 
Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4Uli Rahmawati
 
Tradisi seputar kematian
Tradisi seputar kematianTradisi seputar kematian
Tradisi seputar kematianVisnu Candra
 
Talak, iddah, rujuk
Talak, iddah, rujukTalak, iddah, rujuk
Talak, iddah, rujukayudinss
 

What's hot (20)

Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang DziharMakalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
 
Kata pengantar.studi hukum islamdocx
Kata pengantar.studi hukum islamdocxKata pengantar.studi hukum islamdocx
Kata pengantar.studi hukum islamdocx
 
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihadMakalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
 
Biografi, karya dan pemikiran Ibnu Bajjah
Biografi, karya dan pemikiran Ibnu BajjahBiografi, karya dan pemikiran Ibnu Bajjah
Biografi, karya dan pemikiran Ibnu Bajjah
 
Sumber sumber kaidah fiqh
Sumber sumber kaidah fiqhSumber sumber kaidah fiqh
Sumber sumber kaidah fiqh
 
Makalah ijtihad
Makalah ijtihadMakalah ijtihad
Makalah ijtihad
 
Sejarah Islam Di Afganistan
Sejarah Islam Di AfganistanSejarah Islam Di Afganistan
Sejarah Islam Di Afganistan
 
Sains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamSains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islam
 
Studi hukum islam
Studi hukum islamStudi hukum islam
Studi hukum islam
 
Power poin Fiqih
Power poin FiqihPower poin Fiqih
Power poin Fiqih
 
Slide share thaharah
Slide share thaharahSlide share thaharah
Slide share thaharah
 
Istijmar & Istinja
Istijmar & IstinjaIstijmar & Istinja
Istijmar & Istinja
 
Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4
 
Tradisi seputar kematian
Tradisi seputar kematianTradisi seputar kematian
Tradisi seputar kematian
 
Jam' ul quran
Jam' ul quranJam' ul quran
Jam' ul quran
 
FIQIH THAHARAH - lengkap
FIQIH THAHARAH - lengkap FIQIH THAHARAH - lengkap
FIQIH THAHARAH - lengkap
 
Talak, iddah, rujuk
Talak, iddah, rujukTalak, iddah, rujuk
Talak, iddah, rujuk
 
4. sumber hukum islam
4. sumber hukum islam4. sumber hukum islam
4. sumber hukum islam
 
Sujud Tilawah, Sahwi & Syukur
Sujud Tilawah, Sahwi & SyukurSujud Tilawah, Sahwi & Syukur
Sujud Tilawah, Sahwi & Syukur
 
Amal jama'i
Amal jama'iAmal jama'i
Amal jama'i
 

Similar to Bab5 fiqih munakahat

Bab 1 fiqih iii munakahat
Bab 1 fiqih iii munakahatBab 1 fiqih iii munakahat
Bab 1 fiqih iii munakahatikmalabas
 
Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121Ahmad Nizam
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaYulia Fauzi
 
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikahfikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikahTohirQolby1
 
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxKelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxShalsaNurliza
 
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab NikahFiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab Nikahheckaathaya
 
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlamPAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlamrahmaaeni667
 
Andi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanAndi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanIntanPrawisti
 
Ketentuan pernikahan dalam perundang undangan di indonesia
Ketentuan pernikahan dalam perundang undangan di indonesiaKetentuan pernikahan dalam perundang undangan di indonesia
Ketentuan pernikahan dalam perundang undangan di indonesiaEmirSyarif
 
rumah tangga sakinah.pptx
rumah tangga sakinah.pptxrumah tangga sakinah.pptx
rumah tangga sakinah.pptxDaifanFadilah
 
Pernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut IslamPernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut IslamRani Jambak
 
Agama- Munakahat
Agama- MunakahatAgama- Munakahat
Agama- Munakahatbeksblack
 
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxBAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxahmadsamsularifin
 

Similar to Bab5 fiqih munakahat (20)

Bab 1 fiqih iii munakahat
Bab 1 fiqih iii munakahatBab 1 fiqih iii munakahat
Bab 1 fiqih iii munakahat
 
Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
 
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikahfikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
 
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxKelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab NikahFiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
 
Munahakat 12ipa 2
Munahakat 12ipa 2Munahakat 12ipa 2
Munahakat 12ipa 2
 
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlamPAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
 
Fiqih III
Fiqih IIIFiqih III
Fiqih III
 
Andi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanAndi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahan
 
Ketentuan pernikahan dalam perundang undangan di indonesia
Ketentuan pernikahan dalam perundang undangan di indonesiaKetentuan pernikahan dalam perundang undangan di indonesia
Ketentuan pernikahan dalam perundang undangan di indonesia
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
rumah tangga sakinah.pptx
rumah tangga sakinah.pptxrumah tangga sakinah.pptx
rumah tangga sakinah.pptx
 
Pernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut IslamPernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut Islam
 
Makalah munakahat
Makalah munakahatMakalah munakahat
Makalah munakahat
 
Agama- Munakahat
Agama- MunakahatAgama- Munakahat
Agama- Munakahat
 
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxBAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
 

More from bandongan

Bab 11-mawaris
Bab 11-mawarisBab 11-mawaris
Bab 11-mawarisbandongan
 
Bab 9-perilaku-terpuji 2
Bab 9-perilaku-terpuji 2Bab 9-perilaku-terpuji 2
Bab 9-perilaku-terpuji 2bandongan
 
Bab 8-imam-kepada-qada-dan-qadar
Bab 8-imam-kepada-qada-dan-qadarBab 8-imam-kepada-qada-dan-qadar
Bab 8-imam-kepada-qada-dan-qadarbandongan
 
Bab 7-ayat-al-quran-tentang-iptek1
Bab 7-ayat-al-quran-tentang-iptek1Bab 7-ayat-al-quran-tentang-iptek1
Bab 7-ayat-al-quran-tentang-iptek1bandongan
 
Bab 6-perkembangan-islam-di-indonesia
Bab 6-perkembangan-islam-di-indonesiaBab 6-perkembangan-islam-di-indonesia
Bab 6-perkembangan-islam-di-indonesiabandongan
 
Bab4 perilakuterpuji
Bab4 perilakuterpujiBab4 perilakuterpuji
Bab4 perilakuterpujibandongan
 
Bab 3-imankepadahariakhir.
Bab 3-imankepadahariakhir.Bab 3-imankepadahariakhir.
Bab 3-imankepadahariakhir.bandongan
 
Bab2 quran etoskerja1
Bab2 quran etoskerja1Bab2 quran etoskerja1
Bab2 quran etoskerja1bandongan
 
Bab2 quran etoskerja
Bab2 quran etoskerjaBab2 quran etoskerja
Bab2 quran etoskerjabandongan
 
Bab1 quran toleransi
Bab1 quran toleransiBab1 quran toleransi
Bab1 quran toleransibandongan
 

More from bandongan (10)

Bab 11-mawaris
Bab 11-mawarisBab 11-mawaris
Bab 11-mawaris
 
Bab 9-perilaku-terpuji 2
Bab 9-perilaku-terpuji 2Bab 9-perilaku-terpuji 2
Bab 9-perilaku-terpuji 2
 
Bab 8-imam-kepada-qada-dan-qadar
Bab 8-imam-kepada-qada-dan-qadarBab 8-imam-kepada-qada-dan-qadar
Bab 8-imam-kepada-qada-dan-qadar
 
Bab 7-ayat-al-quran-tentang-iptek1
Bab 7-ayat-al-quran-tentang-iptek1Bab 7-ayat-al-quran-tentang-iptek1
Bab 7-ayat-al-quran-tentang-iptek1
 
Bab 6-perkembangan-islam-di-indonesia
Bab 6-perkembangan-islam-di-indonesiaBab 6-perkembangan-islam-di-indonesia
Bab 6-perkembangan-islam-di-indonesia
 
Bab4 perilakuterpuji
Bab4 perilakuterpujiBab4 perilakuterpuji
Bab4 perilakuterpuji
 
Bab 3-imankepadahariakhir.
Bab 3-imankepadahariakhir.Bab 3-imankepadahariakhir.
Bab 3-imankepadahariakhir.
 
Bab2 quran etoskerja1
Bab2 quran etoskerja1Bab2 quran etoskerja1
Bab2 quran etoskerja1
 
Bab2 quran etoskerja
Bab2 quran etoskerjaBab2 quran etoskerja
Bab2 quran etoskerja
 
Bab1 quran toleransi
Bab1 quran toleransiBab1 quran toleransi
Bab1 quran toleransi
 

Recently uploaded

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

Bab5 fiqih munakahat

  • 2. MUNAKAHAT SK PETA KONSEP INDIKATOR KD BAHAN AJAR EVALUASI HOME
  • 3. Standar Kompetensi: Memahami hukum Islam tentang hukum keluarga BACK
  • 4. Kompetensi Dasar: 1. Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam Islam 2. Menjelaskan hikmah perkawinan 3. Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang- undangan di Indonesia BACK
  • 5. INDIKATOR •Menjelaskan hukum Islam tentang talak •Menjelaskan hukum Islam tentang ruju •Menjelaskan hikmah nikah •Menjelaskan hikmah talak •Menjelaskan hikmah ruju’ •Menjelaskan ketentuan perka-winan menurut perundang- undangan tentang perkawinan di Indonesia. •Menguraikan kompilasi hukum tentang perkawinan di Indonesia
  • 6. • Pengertian • Hukum Nikah • Tujuan Nikah • Rukun nikah • Kewajiban Suami Istri • Hikmah Nikah • Talak • Idah • Rujuk • Ila’, Lian, Zihar, Khuluk dan Fasakh • Perkawinan menurut Undang- undang Nomor 1 Tahun 1974 PETA KONSEPNIKAH BACK
  • 7. Tadarus ‫س‬ٍ ‫ف‬ْ ‫ن‬َ ‫ن‬ْ ‫م‬ِ ‫م‬ْ ‫ك‬ُ ‫ق‬َ ‫ل‬َ ‫خ‬َ ‫ذي‬ِ ‫ل‬ّ ‫ا‬ ‫م‬ُ ‫ك‬ُ ‫ب‬ّ ‫ر‬َ ‫قوا‬ُ ‫ت‬ّ ‫ا‬ ‫س‬ُ ‫نا‬ّ ‫ال‬ ‫ها‬َ ‫ي‬ّ ‫أ‬َ ‫يا‬َ ‫را‬ً ‫ثي‬ِ ‫ك‬َ ‫ل‬ً ‫جا‬َ ‫ر‬ِ ‫ما‬َ ‫ه‬ُ ‫ن‬ْ ‫م‬ِ ‫ث‬ّ ‫ب‬َ ‫و‬َ ‫ها‬َ ‫ج‬َ ‫و‬ْ ‫ز‬َ ‫ها‬َ ‫ن‬ْ ‫م‬ِ ‫ق‬َ ‫ل‬َ ‫خ‬َ ‫و‬َ ‫ة‬ٍ ‫د‬َ ‫ح‬ِ ‫وا‬َ ‫م‬َ ‫حا‬َ ‫ر‬ْ ‫ل‬َ ‫وا‬َ ‫ه‬ِ ‫ب‬ِ ‫ن‬َ ‫لو‬ُ ‫ء‬َ ‫سا‬َ ‫ت‬َ ‫ذي‬ِ ‫ل‬ّ ‫ا‬ ‫ه‬َ ‫ل‬ّ ‫ال‬ ‫قوا‬ُ ‫ت‬ّ ‫وا‬َ ‫ء‬ً ‫سا‬َ ‫ن‬ِ ‫و‬َ ) ‫با‬ً ‫قي‬ِ ‫ر‬َ ‫م‬ْ ‫ك‬ُ ‫ي‬ْ ‫ل‬َ ‫ع‬َ ‫ن‬َ ‫كا‬َ ‫ه‬َ ‫ل‬ّ ‫ال‬ ‫ن‬ّ ‫إ‬ِ1(‫مى‬َ ‫تا‬َ ‫ي‬َ ‫ل‬ْ ‫ا‬ ‫توا‬ُ ‫آ‬َ ‫و‬َ ‫لوا‬ُ ‫ك‬ُ ‫أ‬ْ ‫ت‬َ ‫ل‬َ ‫و‬َ ‫ب‬ِ ‫ي‬ّ ‫ط‬ّ ‫بال‬ِ ‫ث‬َ ‫بي‬ِ ‫خ‬َ ‫ل‬ْ ‫ا‬ ‫لوا‬ُ ‫د‬ّ ‫ب‬َ ‫ت‬َ ‫ت‬َ ‫ل‬َ ‫و‬َ ‫م‬ْ ‫ه‬ُ ‫ل‬َ ‫وا‬َ ‫م‬ْ ‫أ‬َ ) ‫را‬ً ‫بي‬ِ ‫ك‬َ ‫با‬ً ‫حو‬ُ ‫ن‬َ ‫كا‬َ ‫ه‬ُ ‫ن‬ّ ‫إ‬ِ ‫م‬ْ ‫ك‬ُ ‫ل‬ِ ‫وا‬َ ‫م‬ْ ‫أ‬َ ‫لى‬َ ‫إ‬ِ ‫م‬ْ ‫ه‬ُ ‫ل‬َ ‫وا‬َ ‫م‬ْ ‫أ‬َ2(‫ن‬ْ ‫إ‬ِ ‫و‬َ ‫ب‬َ ‫طا‬َ ‫ما‬َ ‫حوا‬ُ ‫ك‬ِ ‫ن‬ْ ‫فا‬َ ‫مى‬َ ‫تا‬َ ‫ي‬َ ‫ل‬ْ ‫ا‬ ‫في‬ِ ‫طوا‬ُ ‫س‬ِ ‫ق‬ْ ‫ت‬ُ ‫ل‬ّ ‫أ‬َ ‫م‬ْ ‫ت‬ُ ‫ف‬ْ ‫خ‬ِ ‫ل‬ّ ‫أ‬َ ‫م‬ْ ‫ت‬ُ ‫ف‬ْ ‫خ‬ِ ‫ن‬ْ ‫إ‬ِ ‫ف‬َ ‫ع‬َ ‫با‬َ ‫ر‬ُ ‫و‬َ ‫ث‬َ ‫ل‬َ ‫ث‬ُ ‫و‬َ ‫نى‬َ ‫ث‬ْ ‫م‬َ ‫ء‬ِ ‫سا‬َ ‫ن‬ّ ‫ال‬ ‫ن‬َ ‫م‬ِ ‫م‬ْ ‫ك‬ُ ‫ل‬َ ‫نى‬َ ‫د‬ْ ‫أ‬َ ‫ك‬َ ‫ل‬ِ ‫ذ‬َ ‫م‬ْ ‫ك‬ُ ‫ن‬ُ ‫ما‬َ ‫ي‬ْ ‫أ‬َ ‫ت‬ْ ‫ك‬َ ‫ل‬َ ‫م‬َ ‫ما‬َ ‫و‬ْ ‫أ‬َ ‫ة‬ً ‫د‬َ ‫ح‬ِ ‫وا‬َ ‫ف‬َ ‫لوا‬ُ ‫د‬ِ ‫ع‬ْ ‫ت‬َ ) ‫لوا‬ُ ‫عو‬ُ ‫ت‬َ ‫ل‬ّ ‫أ‬َ3(‫ن‬ْ ‫إ‬ِ ‫ف‬َ ‫ة‬ً ‫ل‬َ ‫ح‬ْ ‫ن‬ِ ‫ن‬ّ ‫ه‬ِ ‫ت‬ِ ‫قا‬َ ‫د‬ُ ‫ص‬َ ‫ء‬َ ‫سا‬َ ‫ن‬ّ ‫ال‬ ‫توا‬ُ ‫آ‬َ ‫و‬َ ‫ئا‬ً ‫ري‬ِ ‫م‬َ ‫ئا‬ً ‫ني‬ِ ‫ه‬َ ‫ه‬ُ ‫لو‬ُ ‫ك‬ُ ‫ف‬َ ‫سا‬ً ‫ف‬ْ ‫ن‬َ ‫ه‬ُ ‫ن‬ْ ‫م‬ِ ‫ء‬ٍ ‫ي‬ْ ‫ش‬َ ‫ن‬ْ ‫ع‬َ ‫م‬ْ ‫ك‬ُ ‫ل‬َ ‫ن‬َ ‫ب‬ْ ‫ط‬ِ )4/ ] (‫النساء‬1–4[ BACK
  • 8. A. Ketentuan Hukum Islam Tentang Pernikahan Pengertian Munakahat berarti pernikahan atau perkawinan. Dalam istilah syari’at nikah berarti melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang laik-laki dan seorang perempuan serta menghalalkan hubungan kelamin antara keduanya dengan dasar sukarela dan persetujuan bersama demi terwujudnya keluarga yang bahagia yang diridhai oleh Allah swt “Saya shalat, tidur, berpuasa, makan dan menikahi wanita. Barang siapa yang tidak suka dengan perbuatan(sunnah)ku maka dia bukanlah dari golonganku” (H.R. Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik r.a)
  • 9. Hukum Nikah 1.Sunah Bagi yang ingin menikah, mampu menikah dan mampu pula mengendalikan diri dari perzinaan (walaupun tidak segera menikah) 2.Wajib Bagi yang ingin menikah, mampu menikah dan ia khawatir berbuat zina jika tidak segera menikah 3.Makruh Bagi yang ingin menikah tetapi belum mampu memberi nafkah terhadap istri dan anaknya 4.Haram Bagi yang ingin menikah dengan maksud menyakiti wanita yang akan dinikahinya “Wahai para pemuda, jika diantara kamu sudah memiliki kemampuan untuk menikah, hendaklah ia menikah, karena pernikahan itu dapat menjaga pandangan mata dan lebih memelihara kemaluan (kehormatan) dan barangsiapa tidak mampu menikah hendaklah ia berpuasa. Sebab puasa itu penjaga baginya.” (H.R, bukhari dan Muslim)
  • 10. Tujuan Pernikahan 1. Untuk memperolah rasa cinta dan kasih sayang. ....... ......‫ة‬ً ‫م‬َ ‫ح‬ْ ‫ر‬َ ‫و‬َ ‫ة‬ً ‫د‬ّ ‫و‬َ ‫م‬َ ‫م‬ْ ‫ك‬ُ ‫ن‬َ ‫ي‬ْ ‫ب‬َ ‫ل‬َ ‫ع‬َ ‫ج‬َ ‫و‬َ / ]‫الروم‬21[ Artinya: “… dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang….” 2. Untuk memperoleh ketenangan hidup ‫جا‬ً ‫وا‬َ ‫ز‬ْ ‫أ‬َ ‫م‬ْ ‫ك‬ُ ‫س‬ِ ‫ف‬ُ ‫ن‬ْ ‫أ‬َ ‫ن‬ْ ‫م‬ِ ‫م‬ْ ‫ك‬ُ ‫ل‬َ ‫ق‬َ ‫ل‬َ ‫خ‬َ ‫ن‬ْ ‫أ‬َ ‫ه‬ِ ‫ت‬ِ ‫يا‬َ ‫آ‬َ ‫ن‬ْ ‫م‬ِ ‫و‬َ / ] ....‫الروم‬ ‫ها‬َ ‫ي‬ْ ‫ل‬َ ‫إ‬ِ ‫نوا‬ُ ‫ك‬ُ ‫س‬ْ ‫ت‬َ ‫ل‬ِ21[ Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya …” 3. Untuk memenuhi kebutuhan seksual (birahi) secara sah dan diridhoi Allah swt 4. Untuk memperoleh keturunan yang sah dalam masyarakat 5. Untuk mewujudkan keluarga bahagia dunia dan akherat
  • 11. Rukun Nikah : 1.Ada calon suami. Syarat seorang suami: - Seorang laki-laki dewasa - Beragama islam - Tidak dipaksa/terpaksa - Tidak sedang dalam ihram haji arau umrah - Bukan muhrim calon istrinya 2.Ada calon istri Syarat sorang istri: - seorang wanita yang cukup umur - bukan perempuan musyrik - tidak dalam ikatan perkawinan dengan laki-laki lain - bukan mahram calon suaminya - tidak dalam keadaan ihram haji atau umrah
  • 12. Rukun Nikah 3.Ada wali nikah. Yaitu wali yang menikahkan mempelai laki-laki dengan mempelai wanita atau mengizinkan penikahannya. Pembagian wali nikah Syarat-Syarat seorang wali nikah: a.Beragama Islam b.Laki-laki c.Baligh dan berakal d.Merdeka dan bukan hamba sahaya e.Bersifat adil f.Tidak sedang ihram haji atau umrah Yaitu, kepala negara yang beragama Islam. Di Indonesia wewenang presiden sebagai wali hakim dilimpahkan kepada pembantunya yaitu menteri agama. Dan menteri agama melimpahkan kepada pembantunya kepala kantor urusan agama di setiap kecamatan Yaitu, wali yang mempunyai pertalian darah dengan mempelai wanita yang akan dinikahkannya
  • 13. 3. Ada dua orang saksi syarat saksi: - beragama islam - laki-laki - baligh dan berakal sehat - dapat mendengar - dapat melihat - dapat berbicara - adil - tidak dalam keadaan ihram haji atau umrah 2. Ada akad nikah yaitu ucapan ijab qabul. Ijab adalah ucapan wali (dari pihak mempelai wanita) sebagai penyerahan kepada laki-laki Qabul adalah ucapan mempelai laki-laki sebagai tanda penerimaan.
  • 14. Muhrim Pengertian Muhrim Muhrim secara bahasa berarti diharamkan. Dalam masalah fikih muhrim bermakna wanita yang haram untuk di nikahi Wanita yang haram dinikahi Karena keturunan: a.Ibu kandung dan seterusnya keatas b.Anak perempuan kandung dan seterusnya ke bawah c.Saudara perempuan (sekandung, sebapak atau seibu) d.Anak perempuan dari saudara laki-laki dan seterusnya ke bawah e.Anak perempuan dari saudara perempuan dan seterusnya ke bawah Karena hubungan sepersusuan: a.Ibu yang menyusui b.Saudara perempuan sesusuan Karena perkawinan: a.Ibu dari istri b.Anak tiri, apabila suami sudah berkumpul dengan ibunya c.Ibu tiri baik sudah dicerai atau belum d.Menantu. Baik yang sudah dicerai atau belum Karena ada pertalian muhrim dengan istri Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak- anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak- anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), Maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.s an Nisa: 23)
  • 15. KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI Suami: a.Memberi nafkah b.Memimpin serta membimbing istri dan anak-anak c.Bergaul dengan istri dan anak-anak yang baik d.Menjaga istri dan anak dari bencana e.Membantu istri dalam tugas sehari-hari Istri : a. Taat pada suami dalam batas yang sesuai dengan ajaran Islam b. Memelihara diri serta kehormatan dan harta benda suami c. Membantu suami dalam memimpin keselamatan dan kesejahteraan keluarga d. Menerima dan menghormati pemberian suami e. Hormat dan sopan pada suami dan keluarganya f. Memelihara, mengasuh dan mendidik anak
  • 16. Perceraian Perceraian berarti pemutusan ikatan perkawinan antar suami dan istri Hal-hal yang dapat memutuskan pernikahan Talak Li’an Ila’ Zihar Khulu’ Fasakh pembatalan pernikahan antara suami dan istri karena sebab-sebab tertentu sumpah suami yang menuduh istrinya berzina dikarenakan suami tidak bisa mendatangkan 4 orang saksi talak yang dijatuhkan suami kepada istrinya atas permintaan istrinya. sumpah suami yang mengatakan bahwa ia tidak akan meniduri istrinya selama 4 bulan atau lebih ucapan suami yang menyerupakan istrinya dengan ibunya melepaskan ikatan pernikahan dengan mengucapkan secara sukarela oleh pihak suami
  • 17. Iddah Yaitu: masa menunggu bagi istri yang ditinggal mati atau bercerai dari suaminya untuk bisa mneikah kembali Lama masa iddah 1. Karena suami wafat a. 4 bulan sepuluh hari bagi istri yang tidak hamil. Baik sudah bercampur atau belum b. Sampai melahirkan jika istri sedang hamil 2. Karena talak, fasajh dan khulu’ a. Tidak ada iddah bagi istri yang belum bercampur b. bagi yang sudah bercampur: - 3 kali suci, bagi yang masih menstruasi - 3 bulan., bagi yang sudah berhenti menstruasi - sampai melahirkan, bagi istri yang sedang hamil
  • 18. Rujuk Rujuk berarti kembalinya suami kepada ikatan pernikahan dengan istrinya yang dicerai dalam masa iddah Rukun rujuk a.Istri sudah bercampur dengan suami yang mentalaknya dan masih berada dalam masa iddah b.Keinginan rujuk suami atas kehendaknya sendiri c.Ada dua orang laki-laki yang adil sebagai saksi d.Ada shigat atau ucapan rujuk Hukum Rujuk Wajib HaramMakruh Sunnah jika sebelum mentalak suami belum menyempurnakan pembagian waktunya rujuknya suami untuk menyakiti istri atau mendurhakai Allah swt jika perceraian lebih mashlahat jika rujuknya suami dengan niat karena Allah
  • 19. B. Hikmah Pernikahan 1. Pernikahan merupakan cara yang benar, baik dan diridhai Allah swt untuk memperoleh anak serta mengembangkan keturunan yang sah 2. Melalui pernikahan suami-istri dapat memupuyk rasa tanggungjawab membaginya dalam rangka memelihara, mengasuh dan mendidik anak- anaknya 3. Menjalin hubungan silaturahim antara keluarga suami dan keluarga istri
  • 20. C. Pernikahan Menurut Perundang-undangan di Indonesia Pengertian dan Tujuan Pernikahan Pengertian pernikahan Dalam pasal 2 dan 3 dari Kompilasi Hukum Islam, pernikahan adalah akad yang sangat kuat untuk menaati perintah Allah swt dan melaksanakannya merupakan ibadah Tujuan pernikahan Untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah Pernikahan diatur dalam keputusan menteri agama RI no. 154/1991 tentang pelaksanaan intruksi presiden RI no. 1/1991 tanggal 1991 mengenai Kompilasi Hukum Islam di Bidang Hukum Pernikahan
  • 21. Sahnya Pernikahan: Dalam pasal 4 dari Kompilasi Hukum Islam pernikahan sah jika dilakukan menurut hukum islam sesuai dengan pasal 2 ayat (1) undang-undang RI no. 1 tahun 1974 tentang pernikahan yang menegaskan pernikahan sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya Penjelasan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia:  Dengan perumusan pasal 2 ayat (1) ini, tidak ada pernikahan di luar hukum masing-masing agama dan kepercayaanya itu sesuai dengan Undang – Undang Dasar 1945  Yang dimaksud dengan hukum masing-masing agama dan kepercayaannya itu termasuk ketentuan perundang-undangan yang berlaku bagi golongan agama dan kepercayaannya itu sepanjang tidak bertentangan atau tidak ditentukan lain dalam undang-undang ini
  • 22. Akta Nikah Dalam pasal 7 ayat (1) dari Kompilsai Hukum Islam di bidang hukum pernikahan dijelaskan bahwa pernikahan hanya bisa dibuktikan dengan Akta nikah yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah. Akta Nikah mempunyai nama lain Buku Nikah adalah surat keterangan yang dibuat oleh pegawai pencatat nikah yakni Kantor Urusan Agama Kecamatan. Di dalamnya memuat informasi tempat berlangsungnya penikahan, yang terjadi pada hari, tanggal, bulan, tahun dan jam telah terjadinya akad nikah antara seorang laki-laki dan seorang perempuan berikut para saksinya
  • 23. Kawin Hamil Dalam pasal 53 ayat (1), (2) dan (3) dari Kompilasi Hukum Islam di bidang hukum pernikahan dijelaskan: a. Seorang wanita hamil di luar nikah dapat dinikahkan dengan pria yang menghamilinya b. Perkawinan dengan wanita hamil yag disebut pada ayat (1) dapat dilangsungkan tanpa menunggu kelahiran terlebih dahulu c. Dengan dilangsungkannya pernikahan pada saat wanita hamil, tidak diperlukan perkawinan ulang setelah anak yang dikandung lahir BACK
  • 24. EVALUASII 1.SEBUTKAN RUKUN NIKAH! 2.SEBUTKAN HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI! 3.SEBUTKAN TUJUAN PERNIKAHAN! 4.BAGAIMANAKAH HUKUMNYA TALAK! 5.SEBUTKAN MACAM-MACAM TALAK! 6.APA YANG DISEBUT RUJUK ITU? 7.APA YANG DIMAKSUD IDDAH DAN SEBUTKAN MACAMNYA! 8.BAGAIMANAKAH PROSES PELAKSANAAN PERKAWINAN MENURUT UU PERKAWINAN TH 1974? BACK