PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Makalah
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam semesta adalah fana. Ada penciptaan, proses dari ketia-daan menjadi ada, dan
akhirnya hancur. Di antaranya ada pen-ciptaan manusia dan makhluk hidup lainnya. Di sana
berlang-sung pula ribuan, bahkan jutaan proses fisika, kimia, biologi dan proses-proses lain
yang tak diketahui
Apakah sumber energi utama bagi kehidupan utama di Bumi? Ya, jawabannya adalah
matahari. Matahari merupakan salah satu bintang karena dapat memancarkan cahaya
sendiri. Matahari adalah salah satu dari sekian banyak benda langit yang beredar di
angkasa. Matahari dan semua benda langit yang mengitarinya menyusun sistem tata surya.
Sedangkan bulan merupakan yang memantulkan cahaya dari matahari kemudian memantul
ke bumi. Aneka pertanyaan seperti ini telah menarik perhatian sejak ras manusia bermula.
Para ilmuwan dan filsuf yang mencari jawaban dengan kecerdasan dan akal sehat mereka
sampai pada kesimpulan bahwa rancangan dan keteraturan alam semesta merupakan bukti
keberadaan Pencipta Maha Tinggi yang menguasai seluruh jagat raya.
Ini adalah kebenaran tak terbantahkan yang dapat kita capai dengan menggunakan
kecerdasan kita. Allah mengungkapkan kenyataan ini dalam kitab suci-Nya, Al Quran, yang
telah diwahyukan empat belas abad yang lalu sebagai penerang jalan bagi kemanusiaan.
Allah menya-takan bahwa Dia telah menciptakan alam semesta dari ketiadaan, untuk suatu
tujuan khusus, serta dilengkapi dengan semua sistem dan keseimbangannya yang dirancang
khusus untuk kehidupan manusia.
Allah mengajak manusia untuk mempertimbangkan kebenaran ini dalam ayat berikut:
“Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah
membangunnya. Dia meninggikan bangunannya lalu me-nyempurnakannya. Dan Dia
menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan
bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.” (QS. An-Naazi’aat, 79: 27-30) !
2. 2
B. Pembahasan Masalah
Dengan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka penulis membahas
masalah yang akan dianalisa mengingat adanya keterbatasan waktu dalam proses penyusutan
yaitu anggota tata surya, dan bulan sebagai satelit bumi serta bintang sebagai bintang berfijar
di tata surya
C. Tujuan
1. Mengetahui matahari sebagai sumber tata surya.
2. Mengetahui bintang sebagai satelit bumi.
3. Mengetahui bintang sebagai benda langit yang memancarkan cahaya sendiri.
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. MATAHARI
1. Pengertian Matahari
Dan kami membangun di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh, dan kami menjadikan
pelita yang terang-benderang (matahari)” (al qur'an, 78:12-13)
Ungkapan "pelita" dalam ayat di atas adalah terjemahan dari kata arab "sirajan," yang paling
sempurna menggambarkan matahari sebagai sumber cahaya dan panas. Dalam al qur'an allah
menggunakan kata yang berbeda ketika mengacu pada benda langit seperti bulan, matahari
dan bintang-bintang. Hal tersebut menerangkan bagaimana perbedaan antara struktur
matahari dan bulan. Kata yang digunakan untuk matahari mengacu pada benda angkasa yang
selalu terbakar, sumber konstan panas dan cahaya.
Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium. Matahari
termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya. Seluruh komponen
tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet,
dan debu angkasa berputar mengelilingi matahari. Di samping sebagai pusat peredaran,
matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. Panas matahari
menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi bumi serta
dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa matahari, tidak akan ada kehidupan
di bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.
Nicolaus copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa matahari
adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16. Teori ini kemudian dibuktikan oleh galileo
galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori yang kemudian dikenal dengan nama
heliosentrisme ini mematahkan teori geosentrisme (bumi sebagai pusat tata surya) yang
dikemukakan oleh ptolemeus dan telah bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi. Konsep
fusi nuklir yang dikemukakan oleh subrahmanyan chandrasekhar dan hans bethe pada tahun
1930 akhirnya dapat menjelaskan apa itu matahari secara tepat
2.Karakteristik Umum Matahari
Matahari berbentuk bola yang berpijar dengan senyawa penyusun utama berupa gas
hidrogen (74%) dan helium (25%) terionisasi. Senyawa penyusun lainnya terdiri dari besi,
nikel, silikon, sulfur, magnesium, karbon, neon, kalsium, dan kromium. Cahaya matahari
berasal dari hasil reaksi fusi hidrogen menjadi helium.
4. 4
Berdasarkan penghitungan menggunakan hukum newton dengan melibatkan nilai
kecepatan orbit bumi, jarak matahari, dan gaya gravitasi, diperoleh massa matahari sebesar
1,989x1030
kilogram. Angka tersebut sama dengan 333.000 kali massa bumi. Sementara itu,
diameter matahari adalah 1.392.000 kilometer atau 865.000 mil, sama dengan 109 kali
diameter bumisebagai perbandingan, sebanyak 1,3 juta planet seukuran bumi dapat masuk ke
dalam matahari. Oleh karena itu, matahari menjadi obyek terbesar di tata surya dengan massa
mencapai 99,85% dari total massa tata surya.
Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi, yaitu berjarak rata-rata
149.600.000 kilometer (92,96 juta mil).
Matahari diperkirakan berusia sekitar 7 miliar tahun lagi, sebelum hidrogen di intinya
habis. Bila hal tersebut terjadi, matahari akan berekspansi menjadi bintang raksasa berwarna
merah yang dingin dan 'memakan' planet-planet kecil di sekitarnya (mungkin termasuk bumi)
sebelum akhirnya kembali menjadi bintang kerdil berwarna putih kembali.
3.Struktur Matahari
Matahari memiliki enam lapisan yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu.
Keenam lapisan tersebut meliputi inti matahari, zona radiatif, dan zona konvektif yang
membentuk lapisan dalam (interior); fotosfer; kromosfer; dan korona sebagai daerah terluar
dari matahari.
4.Inti Matahari
Inti adalah area terdalam dari matahari yang memiliki suhu sekitar 15 juta derajat
celcius (27 juta derajat fahrenheit). Berdasarkan perbandingan radius/diameter, bagian inti
berukuran seperempat jarak dari pusat ke permukaan dan 1/64 total volume matahari.
Kepadatannya adalah sekitar 150 g/cm3
. Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya
memungkinkan adanya pemecahan atom-atom menjadi elektron, proton, dan neutron.
Neutron yang tidak bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian matahari yang lebih
luar.
a. Zona radiatif
Zona radiatif adalah daerah yang menyelubungi inti matahari. Energi dari inti dalam
bentuk radiasi berkumpul di daerah ini sebelum diteruskan ke bagian matahari yang lebih
luar..
5. 5
b. Zona konvektif
Zona konvektif adalah lapisan di mana suhu mulai menurun. Suhu zona konvektif adalah
sekitar 2 juta derajat celcius (3.5 juta derajat fahrenheit)..
c. Fotosfer
Fotosfer atau permukaan matahari meliputi wilayah setebal 500 kilometer dengan suhu
sekitar 5.500 derajat celcius (10.000 derajat fahrenheit). Sebagian besar radiasi matahari yang
dilepaskan keluar berasal dari fotosfer. Energi tersebut diobservasi sebagai sinar matahari di
bumi, 8 menit setelah meninggalkan matahari.
d. Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer. Warna dari kromosfer biasanya tidak terlihat
karena tertutup cahaya yang begitu terang yang dihasilkan fotosfer.
e. Korona
Korona merupakan lapisan terluar dari matahari. Lapisan ini berwarna putih, namun hanya
dapat dilihat saat terjadi gerhana karena cahaya yang dipancarkan tidak sekuat bagian
matahari yang lebih dalam. Saat gerhana total terjadi, korona terlihat membentuk mahkota
cahaya berwarna putih di sekeliling matahari..
5.Pergerakan Matahari
Ilustrasi rotasi matahari. Terdapat perubahan posisi bintik matahari selama terjadi
pergerakan
Matahari mempunyai dua macam pergerakan, yaitu sebagai berikut :
Matahari berotasi pada sumbunya dengan selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu
kali putaran. Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap
perubahan posisi bintik matahari.
Matahari terletak sejauh 28.000 tahun cahaya dari pusat
galaksi bimasakti.
Kecepatan rata-rata pergerakan ini adalah 828.000 km/jam sehingga
diperkirakan akan membutuhkan waktu 230 juta tahun untuk mencapai satu putaran
sempurna mengelilingi galaksi
6. Manfaat Dan Peran Matahari
Matahari adalah sumber energi bagi kehidupan. Matahari memiliki banyak manfaat
dan peran yang sangat penting bagi kehidupan seperti:
6. 6
a. Panas matahari memberikan suhu yang pas untuk kelangsungan hidup organisme di
bumi. Bumi juga menerima energi matahari dalam jumlah yang pas untuk membuat
air tetap berbentuk cair, yang mana merupakan salah satu penyokong kehidupanselain
itu panas matahari memungkinkan adanya angin, siklus hujan, cuaca, dan iklim.
b. Cahaya matahari dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan berklorofil untuk
melangsungkan fotosintesis, sehingga tumbuhan dapat tumbuh serta menghasilkan
oksigen dan berperan sebagai sumber pangan bagi hewan dan manusia. Mahluk hidup
yang sudah mati akan menjadi fosil yang menghasilkan minyak bumi dan batu bara
sebagai sumber energi. Hal ini merupakan peran dari energi matahari secara tidak
langsung
c. Panel surya dipasang di atap rumah untuk menangkap sinar matahari dan
mengubahnya menjadi energi listrik.
d. Pergerakan rotasi bumi menyebabkan ada bagian yang menerima sinar matahari dan
ada yang tidak. Hal inilah yang menciptakan adanya hari siang dan malam di bumi.
Sedangkan pergerak bumi mengelilingi matahari menyebabkan terjadinya musim.
e. Matahari menjadi penyatu planet-planet dan benda angkasa lain di sistem tata surya
yang bergerak atau berotasi mengelilinya. Keseluruhan sistem dapat berputar di luar
angkasa karena ditahan oleh gaya gravitasi matahari yang sangat besar.
7. 7
B. Bulan
1. Pengertian Bulan
Tidakkah kamu melihat bagaimana Dia menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, dan
ditempatkan bulan sebagai cahaya di dalamnya dan membuat matahari pelita (yang
cemerlang)? (Al Qur'an, 71:15-16)
Dalam ayat di atas, kata "cahaya" digunakan untuk Bulan ("nooran" dalam bahasa Arab)
dan kata "lampu" untuk matahari ("sirajan" dalam bahasa Arab.) Kata yang digunakan untuk
Bulan
Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5
di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya
berasal dari pantulan cahaya Matahari.
Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter
Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km,[1]
sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi.
2. Bulan sebagai penanda waktu
Bulan purnama adalah keadaan ketika Bulan tampak bulat sempurna dari Bumi. Pada
saat itu, Bumi terletak hampir segaris di antara Matahari dan Bulan, sehingga seluruh
permukaan Bulan yang diterangi Matahari terlihat jelas dari arah Bumi.
Kebalikannya adalah saat bulan mati, yaitu saat Bulan terletak pada hampir segaris di antara
Matahari dan Bumi, sehingga yang 'terlihat' dari Bumi adalah sisi belakang Bulan yang gelap,
alias tidak nampak apa-apa.
Di antara kedua waktu itu terdapat keadaan bulan separuh dan bulan sabit, yakni pada saat
posisi Bulan terhadap Bumi membentuk sudut tertentu terhadap garis Bumi - Matahari. Pada
saat itu, hanya sebagian permukaan Bulan yang disinari Matahari yang terlihat dari Bumi.
3. Asal-usul bulan
Asal - usul bulan tidak diketahui secara pasti, tetapi para ilmuwan menemukan bukti
bahwa Bulan berasal dari tubrukan Bumi dengan planet kecil yang bernama Theia sekitar 4,5
miliar tahun yang lalu, dan menghasilkan debu yang berjumlah sangat banyak dan mengorbit
di sekeliling Bumi dan akhirnya debu mengumpul dan membentuk bulan. Pada awalnya jarak
8. 8
bulan pada pertama kali hanya sekitar 30.000 mil atau 15 kali lebih dekat dari jarak Bulan
dengan Bumi sekarang. Dari hasil penelitian Bulan menjauh sekitar 3,8 cm per tahunnya.
Sedangkan di dalam alquran asal-usul bulan yaitu “Kami jadikan malam dan siang sebagai
dua tanda (Kebesaran Kami), kemudian Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda
siang itu terang benderang , agar kalian (dapat) mencari karunia dari Rabb kalian , dan agar
kalian mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Dan segala sesuatu telah Kami
terangkan dengan jelas “ (Qur‟an Surah Al Isra 17 : 12)
Dijelaskan dalam kitab Dalail an-Nubuwah , Imam Baihaqi dan Ibnu Asakir
meriwayatkan sebuah hadits dari Said al Maqbari :
Abdullah bin Salam bertanya pada Rasulullah tentang bercak hitam yang terdapat pada
permukaan bulan.
Rasulullah Shalallahu „Alaihi Wassalam menjawab :Asalnya , matahari dan bulan adalah 2
buah matahari. Lalu Allah berfirman,”Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda
(kebesaran Kami) , kemudian Kami hapuskan tanda malam jadi bercak hitam yang kau lihat
itulah yang dihapus oleh Allah”.
Ikrimah menyebut,”Allah mencipta sinar matahari dalam 139 bagian, sementara bulan hanya
diberi satu bagian saja”
Ibnu Abu Hatim pernah meriwayatkan dari Muhammad bin Ka‟b Ahbar yang berkata,”Ada 1
matahari pada malam hari, ada 1 matahari pada siang hari. Tapi kemudian Allah menghapus
matahari yang ada pada malam. Itulah penyebab bercak hitam yang ada pada bulan”.
4. Fungsi bulan
a. Fungsi satelit (bulan) secara tidak langsung bagi planet induk adalah melindungi planet
induk dari hentaman benda langit seperti komet dan asteroid
b. Masyarakat Islam di serata dunia berpandukan kepada bulan untuk kalendar hijrah dan
juga melihat pada anak bulan untuk menentukan tarikh mula berpuasa dan perayaan
c. Gravitasi bulan membantu memperlambat rotasi bumi dari sehari enam jam lebih awal
menjadi 24 jam.
d. Tarikan graviti bulan juga menyebabkan terjadinya kejadian air pasang surut di
bumi. Graviti bulan juga membantu penyesuaian perubahan musim daripada cuaca yang
ekstrem dan aktiviti-aktiviti kehidupan yang terganggu kerana siang dan malam yang
pendek
9. 9
C. Bintang
1. Pengertian Bintang
Di sisi lain, kata "bintang" berasal dari akar kata bahasa Arab "nejeme," yang berarti
"muncul, muncul, terlihat." Seperti dalam ayat berikut ini, bintang juga disebut dengan kata
"thaqib," yang digunakan untuk yang bersinar dan menembus kegelapan dengan cahaya:
memakan sendiri dan pembakaran:
"yaitu bintang yang menembus kegelapan!" (Al Qur'an, 86:3)
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu
dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri,
tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang
yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa
yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).
Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah semua benda masif (bermassa antara
0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan
energi melalui reaksi fusi nuklir
Oleh sebab itu bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah tidak
memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat dengan
bumi adalah matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh proxima centauri
dalam rasi bintang centaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya
2. Pembentukan bintang
Bintang terbentuk di dalam awan molekul; yaitu sebuah daerah medium antarbintang
yang luas dengan kerapatan yang tinggi (meskipun masih kurang rapat jika dibandingkan
dengan sebuah vacuum chamber yang ada di Bumi). Awan ini kebanyakan terdiri dari
hidrogen dengan sekitar 23–28% helium dan beberapa persen elemen berat. Komposisi
elemen dalam awan ini tidak banyak berubah sejak peristiwa nukleosintesis Big Bang pada
saat awal alam semesta.
Gravitasi mengambil peranan sangat penting dalam proses pembentukan bintang.
Pembentukan bintang dimulai dengan ketidakstabilan gravitasi di dalam awan molekul yang
dapat memiliki massa ribuan kali Matahari. Ketidakstabilan ini seringkali dipicu oleh
gelombang kejut dari supernova atau tumbukan antara dua galaksi. Sekali sebuah wilayah
10. 10
mencapai kerapatan materi yang cukup memenuhi syarat terjadinya instabilitas Jeans, awan
tersebut mulai runtuh di bawah gaya gravitasinya sendiri.
Berdasarkan syarat instabilitas Jeans, bintang tidak terbentuk sendiri-sendiri,
melainkan dalam kelompok yang berasal dari suatu keruntuhan di suatu awan molekul yang
besar, kemudian terpecah menjadi konglomerasi individual. Hal ini didukung oleh
pengamatan dimana banyak bintang berusia sama tergabung dalam gugus atau asosiasi
bintang.
Begitu awan runtuh, akan terjadi konglomerasi individual dari debu dan gas yang
padat yang disebut sebagai globula Bok. Globula Bok ini dapat memiliki massa hingga 50
kali Matahari. Runtuhnya globula membuat bertambahnya kerapatan. Pada proses ini energi
gravitasi diubah menjadi energi panas sehingga temperatur meningkat. Ketika awan
protobintang ini mencapai kesetimbangan hidrostatik, sebuah protobintang akan terbentuk di
intinya. Bintang pra deret utama ini seringkali dikelilingi oleh piringan protoplanet.
Pengerutan atau keruntuhan awan molekul ini memakan waktu hingga puluhan juta tahun.
Ketika peningkatan temperatur di inti protobintang mencapai kisaran 10 juta kelvin, hidrogen
di inti 'terbakar' menjadi helium dalam suatu reaksi termonuklir. Reaksi nuklir di dalam inti
bintang menyuplai cukup energi untuk mempertahankan tekanan di pusat sehingga proses
pengerutan berhenti. Protobintang kini memulai kehidupan baru sebagai bintang deret utama.
3. Fungsi bintang
Allah Ta'ala berfirman yang artinya, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-
lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu
yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang
tidak seimbang?” Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali
kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam
keadaan payah. Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-
bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami
sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala." (QS. Al Mulk: 3-5)
Allah menjelaskan kebagusan langit ciptaan-Nya. Langit tersebut menjadi indah dan
menawan karena dihiasi dengan bintang-bintang. Bintang dalam ayat di atas disebutkan
11. 11
berfungsi untuk melempar setan dan sebagai penghias langit. Namun sebenarnya fungsi
bintang masih ada satu lagi. Bintang secara keseluruhan memiliki tiga fungsi
1. Untuk melempar setan-setan yang akan mencuri berita langit
firman Allah swt bewrfirman:
Artinya “Dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan
Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al Mulk: 5)
Setan mencuri berita langit dari para malaikat langit. Lalu ia akan
meneruskannya pada tukang ramal. Akan tetapi, Allah senantiasa menjaga langit
dengan percikan api yang lepas dari bintang, maka binasalah para pencuri berita
langit tersebut. Apalagi ketika diutus Nabi shallallahu „alaihi wa sallam, langit
terus dilindungi dengan percikan api.
2. Sebagai penunjuk arah seperti rasi bintang yang menjadi penunjuk bagi nelayan di
laut
Allah SWT berfirman :
Artinya” Dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan
bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk.” (QS. An Nahl: 16)
3. sebagai hiasan langit dunia
Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT.
“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-
bintang.” (QS. Al Mulk: 5)
“Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan,
yaitu bintang-bintang.” (QS. Ash Shofaat: 6)
Ulama pakar tafsir –Qotadah As Sadusiy- mengatakan, “Sesungguhnya Allah
Ta‟ala hanyalah menciptakan bintang untuk tiga tujuan: [1] sebagai hiasan langit
12. 12
dunia, [2] sebagai pelempar setan, dan [3] sebagai penunjuk arah. Barangsiapa
yang meyakini fungsi bintang selain itu, maka ia berarti telah berkata-kata dengan
pikirannya semata, ia telah mendapatkan nasib buruk, menyia-nyiakan agamanya
(berkonsekuensi dikafirkan) dan telah menyusah-nyusahkan berbicara yang ia
tidak memiliki ilmu sama sekali.”
13. 13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dan kami membangun di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh, dan kami menjadikan
pelita yang terang-benderang (matahari)” (al qur'an, 78:12-13)
Ungkapan "pelita" dalam ayat di atas adalah terjemahan dari kata arab "sirajan," yang
paling sempurna menggambarkan matahari sebagai sumber cahaya dan panas. Dalam al
qur'an allah menggunakan kata yang berbeda ketika mengacu pada benda langit seperti bulan,
matahari dan bintang-bintang
Matahari memiliki enam lapisan yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu.
Keenam lapisan tersebut meliputi inti matahari, zona radiatif, dan zona konvektif yang
membentuk lapisan dalam (interior); fotosfer; kromosfer; dan korona sebagai daerah terluar
dari matahari.
Allah mengajak manusia untuk mempertimbangkan kebenaran ini dalam ayat berikut:
“Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah
membangunnya. Dia meninggikan bangunannya lalu me-nyempurnakannya. Dan Dia
menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan
bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.” (QS. An-Naazi’aat, 79: 27-30) !
e. Fungsi satelit (bulan) secara tidak langsung bagi planet induk adalah melindungi planet
induk dari hentaman benda langit seperti komet dan asteroid
f. Masyarakat Islam di serata dunia berpandukan kepada bulan untuk kalendar hijrah dan
juga melihat pada anak bulan untuk menentukan tarikh mula berpuasa dan perayaan
g. Gravitasi bulan membantu memperlambat rotasi bumi dari sehari enam jam lebih awal
menjadi 24 jam.
h. Tarikan graviti bulan juga menyebabkan terjadinya kejadian air pasang surut di
bumi. Graviti bulan juga membantu penyesuaian perubahan musim daripada cuaca yang
ekstrem dan aktiviti-aktiviti kehidupan yang terganggu kerana siang dan malam yang
pendek
14. 14
Ulama pakar tafsir –Qotadah As Sadusiy- mengatakan, “Sesungguhnya Allah Ta‟ala
hanyalah menciptakan bintang untuk tiga tujuan: [1] sebagai hiasan langit dunia, [2] sebagai
pelempar setan, dan [3] sebagai penunjuk arah. Barangsiapa yang meyakini fungsi bintang
selain itu, maka ia berarti telah berkata-kata dengan pikirannya semata, ia telah mendapatkan
nasib buruk, menyia-nyiakan agamanya (berkonsekuensi dikafirkan) dan telah menyusah-
nyusahkan berbicara yang ia tidak memiliki ilmu sama sekali.”
15. 15
B. Kritik dan saran
Setelah kami mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan matahari, bulan dan bintang,
ternyata tidak mudah untuk memilih mengetahui sebatas nama saja, sehingga membuat
kalimat yang kita gunakan bisa menjadi lebih efektif. Dengan memperhatikan syarat untuk
membuat.
Saran kami, agar tugas Dasar-Dasar Menulis yang membahas tentang matahari, bulan
dan bintang ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pembaca. Sehingga pembaca
dapat mengerti apa saja syarat-syarat yang diperlukan untuk menegetahui kebesaran Allah
swt.
16. 16
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Lily. 2004. Fisika 1 Kelas X. Bandung: PT. Rosdakarya.
Barata, Bima. 2002. Fisika Untuk SMA. Jakarta: Sagufindo Kinarya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bintang
http://id.wikipedia.org/wiki/Bulan
http://id.wikipedia.org/wiki/Matahari
Saukah, Ali, dkk. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: UM Press.
Widyartono, Didin. 2008. Kaidah-Kaidah Menulis. Malang: Indus Nesus Private