kamu bisa membaca, meng-coppy, atau mendownloadnya secara gratis di sini, semoga makalah yang aku buat bisa membantu tugas atau memperluas pengetahuan kamu tentang Matahari aamiin :)
1. MATAHARI
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kosmografi. Dan untuk
memperluas pengetahuan pembaca tentang Matahari.
Disusun oleh :
1. Ade Rio (142170131)
2. Asri Laila Yunita (142170124)
3. Dini Karsiti (142170121)
4. Ikeu Nurjanah (142170140)
5. Rifan Rahmat Fadillah (142170142)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2014
2. i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang membahas tentang Matahari dalam bentuk maupun isi
yang sederhana.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang
Matahari. Makalah ini juga disusun untuk memenuhi salah satu tugas di mata
kuliah Kosmografi.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Penyusun menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,
kepada dosen pembimbing, saya meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca.
Tasikmalaya, 5 Oktober 2014
Penyusun
3. ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................... i
Daftar Isi ......................................................................................................... ii
Bab 1 Pendahuluan.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
C. Tujuan.................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan ......................................................................................... 3
A. Pengertian Matahari .............................................................................. 3
B. Terbentuknya Matahari ......................................................................... 6
C. Struktur Matahari .................................................................................. 7
D. Pergerakan Matahari ............................................................................. 10
E. Energi Pancaran Matahari ..................................................................... 11
F. Perputaran Matahari .............................................................................. 13
G. Bintik Matahari ..................................................................................... 14
H. 10 Bintang Terdekat dari Bumi ............................................................. 15
I. Manfaat Matahari Bagi Bumi ................................................................ 17
J. Fenomena Matahari............................................................................... 18
Bab III Penutup ............................................................................................... 28
A. Kesimpulan ............................................................................................ 29
B. Saran ..................................................................................................... 29
Daftar Pustaka
Daftar Gambar
4. BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
Jagat raya adalah istilah lain dari alam semesta. Jagat raya adalah sebuah
ruang tempat segenap benda langit berada, termasuk bumi tempat manusia hidup.
Di jagat raya terdapat bermilyar-milyar bintang, planet-planet, komet, meteor,
galaksi, nebula, satelit , komet, asteroid/planetoid, debu dan gas.
Bintang adalah semua benda langit yang dapat memancarkan cahaya
sendiri. Oleh karena itu bintang merupakan benda langit yang sangat indah yang
bisa anda lihat pada saat malam hari. Seperti definisinya , yang termasuk bintang
di tata surya kita ialah matahari. Karena matahari dapat memancarkan cahaya
sendiri sedangkan bulan tidak termasuk. Mengapa demikian ? hal tersebut
dikarenakan bulan hanya memantulkan cahaya dari matahari.
Di makalah ini penyusun akan menerangkan salah satu bintang di jagat
raya ini, yang menerangi permukaan bumi tempat kita tinggal, yang bisa kita lihat
dan nikmati manfaatnya setiap hari secara gratis.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud matahari ?
2. Apakah lapisan-lapisan matahari?
3. Bagaimanakah energi pancaran matahari?
4. Bagaimanakah perputaran matahari?
5. Apakah manfaat matahari bagi bumi?
5. 2
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuann untuk :
1. memenuhi salah satu tugas kelompok dari pelajaran Kosmografi.
2. Menambah pengetahuan pembaca tentang Matahari di tata surya kita.
3. Memperdalam materi tentang Matahari di alam semesta
4. Dan meningkatkan rasa syukur kita atas kebesaran-NYA
6. BAB II
PEMBAHASAN
3
A. PENGERTIAN MATAHARI
Matahari menjadi pusat dan induk tata surya kita ini. Matahari merupakan
pusat yang sekelilingnya menjadi tampat berputar Bumi dan berbagai planet
tatasurya. Manusia purba di seluruh dunia menyembah matahari. Mereka
menyerahkan kurban dan mendirikan candi-candi untuk matahari. Penghidupan
mereka sebagian besar bergantung pada pertanian, sedangkan mereka
menghubungkan panas matahari dengan terjadinya musim.
Matahari atau Surya adalah bintang di pusat Tata Surya. Bentuknya nyaris
bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet. Diameternya sekitar
1.392.684 km, kira-kira 109 kali diameter Bumi, dan massanya (sekitar
2×1030 kilogram, 330.000 kali massa Bumi) mewakili kurang lebih 99,86 %
massa total Tata Surya. Secara kimiawi, sekira tiga perempat massa Matahari
terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium. Sisa massa tersebut
(1,69%, setara dengan 5.629 kali massa Bumi) terdiri dari elemen-elemen berat
seperti oksigen, karbon, neon, besi, dan lain-lain.
Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori
bahwa Matahari adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16. Teori ini
kemudian dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori
yang kemudian dikenal dengan nama heliosentrisme ini mematahkan teori
geosentrisme (bumi sebagai pusat tata surya) yang dikemukakan oleh Ptolemeus
dan telah bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi. Konsep fusi nuklir yang
dikemukakan oleh Subrahmanyan Chandrasekhar dan Hans Bethe pada tahun
1930 akhirnya dapat menjelaskan apa itu Matahari secara tepat.
Matahari sesungguhnya adalah sebuah bintang, tidak jauh bebeda dengan
bintang-bintang lain yang kelihatan di langit malam. Yang membedakannya
adalah jaraknya dari bumi. Bintang di langit berjarak jutaan, bahkan miliaran kali
jarak matahari ke bumi sehingga cahaya bintang yang sampai di bumi sudah
sangat lemah, sehingga terlihat berkedip.
7. 4
Matahari merupakan sebuah bintang biasa yang sebenarnya hanya bintang
biasa. Matahari kita ini hanya sedang saja besarnya. Banyak bintang lainnya
ternyata lebih besar, lebih berat, lebih pangas, dan lebih cerah karena letaknya
jauh lebih dekat kepada kita daripada bintang lainnya. Jauhnya kira kira
149.000.000 km. Bintang berikutnya yang terdekat ialah Alpha Centuri, jauhnya
lebih dari 40.000.000.000.000 km.
Jika pancaran yang menjadi sumber energi kehidupan di bumi ini musnah,
bumi menjadi dingin, gelap dan sepi. Itulah sebabnya matahari menduduki tempat
yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Matahari tampak seperti bola pijar di langit yang bergerak dari timur dan
tenggelam di tengah warna kemerahan di langit di ufuk barat. Dari belahan
spektrum matahari diketahui bahwa matahari adalah bola gas raksasa dengan
komposisi utama berupa gas hidrogen, unsur yang paling ringan dan sederhana.
Bintang lain yang merupakan kembaran matahari ialah bintang 18 Scorpi dengan
jarak 46 triliun cahaya. Bintang ini mempunyai kelas spektrum sama dan hanya
5% lebih terang luminositasnya. Keanggunan matahari terlihat saat terjadinya
gerhana matahari total. Struktur lengkungan-lengkungan atau “streamer” dan
garis-garis yang dinamis metentang sampai beberapa kali ukuran matahari.
Matahari kita hanyalah salah satu dari kira kira 100.000.000.000 bintang
dalam kelompok bintang kita atau rasi bintang yang disebut Bimasakti. Matahari
dan keluarga planetnya bertempat di salah satu tangan-tangan spiral Bimasakti
pada sebuah titik kita-kira tiga perempat jarak dari pusat hingga tepi rasi bintang
ini.
Cahaya yang diterima oleh bumi kita tidak sampai berjumlah separuh dari
sepermiliar seluruh cahaya yang dipancarkannya. Walaupun demikian, panas dan
cahayanya itu memungkinkan adalanya kehidupan di bumi. Semua tenaga yang
kita perlukan pada hakikatnya berasal dari matahari, seperti tenaga air, listrik,
angin panas dari batu bara, panas dari minyak bumi, dan lain-lain.
8. 5
1. Dimensi Matahari
Mungkin kita mengira bahwa Matahari yang ukurannya 109 kali lebih
besar dari bumi akan luar biasa berat. Tapi kenyatananya, massa matahari itu
sama dengan 333.420 kali massa bumi. Karena berat jumlah gas yang mahabesar
inim tekanan pada pusat matahari lebih dari satu juta metrik ton setiap cm2.
2. Kepadatan Matahari
Walaupun massa Matahari itu besar, kepadatan rata-rata berat suatu
volume standar zatnya hanya 1,4 kali berat satu volume air yang sama.
Sebaliknya, bumi 5,5 kali lebih padat daripada air.
Kepadatan Matahari yang rendah ini dikarenakan pusat matahari, karena
tekanan yang mahabesar, lebih dari 100 kali kepadatan air. Namun, sebagian
besasr matahari di luar pusatnya tersusun oleh gas yang seringkali lebih tipis
daripada atmosfer Bumi. Bila berbagai kepadatan ini diambil rata rata secara
bersama, kepadatan umum matahari ternyata sangat rendah.
3. Gravitasi Matahari
Karena massanya yang besar itu, matahari mempunyai suatu tarikan
gravitasi sebesar 28 kali lebih kuat daripada gravitasi bumi.
4. Suhu Matahari
Pusat matahari memiliki suhu 14.000.0000C atau lebih. Namun, suhu pada
permukaan matahari menjadi jauh lebih dingin yaitu 50000-60000C. Dengan suhu
ini masih cukup panas untuk menguapkan hampir semua zat yang ada di Bumi,
baik zat padat maupun zat cair.
9. 6
B. TERBENTUKNYA MATAHARI
Matahari terbentuk sebelum bumi. Itulah yang di terangkan oleh ahli
science dan astronmi. Para astronom berpikir bahwa Matahari terbentuk dari awan
raksasa yang berputar perlahan-lahan, sekitar lima ribu juta tahun yang lalu.
Pendapat itu di peroleh setelah mempelajari peluruhan radioaktif dari unsur-unsur
tertentu dalam batuan geologi. Batuan tertua yang di temukan di bumi berusia
antara 3-4 ribu juta tahun. Usia batuan bumi tersebut ternyata lebih mudah
daripada meteorit tertua yang di temukan di bumi yang berusia sekita 4,5 ribu juta
tahun.
Tidak ada seorangpun ilmuwan yang dapat membuktikan secara
pasti bagaimana matahari terbentuk. Tetapi ada banyak penjelasan dan teori yang
di cetuskan oleh para ilmuwan tentang bagaimana asal mula terbentuknya
matahari. Terbentuknya matahari selalu di kaitkan dengan terbentuknya alam
semesta. Teori yang paling banyak pendukungnya adalah teori big bang. Setelah
terjadi ledakan besar, alam semesta terisi oleh material yang berupa gas dan debu.
Gas tersebut merupakan unsur-unsur sangat ringan seperti hidrogen, helium dan
litium. Gelombang energi yang terlepas saat terjadi supernova, membuat gas dan
debu tersebut berputar. Putaran itu menciptakan gaya gravitasi yang membuat
material tersebut saling melekat satu sama lain sehingga terbentuk padatan yang
solid yang disebut protosun. Sedangkan material yang tidak tertarik oleh gaya
gravitasi terlempar keluar dan berputar membentuk protosun-protosun yang lain.
Karena terus berotasi, materi di bagian dalam padatan solid yang terbentuk
menjadi sangat panas sehingga molekulnya saling bertabrakan. Tabrakan antar
molekul ini menyebabkan terjadinya reaksi fusi pada hidrogen. Saat itulah
padatan tersebut berubah menjadi bintang muda yang kemudian di sebut matahari.
Di alam semesta ini terdapat banyak sekali bintang. Menurut penelitian para ahli,
bintang jarang sekali terbentuk secara sendiri-sendiri. Biasanya mereka terbentuk
secara bersamaan dari satu awan besar yang berisi debu dan gas. Tetapi karena
bintang-bintang terus berputar, baik secara berlawanan, maupun searah, maka
jarak mereka menjadi saling berjauhan ataupun saliang berdekatan. Yang
berdekatan, pada suatu masa akan saling bertabrakan sehingga
10. 7
menimbulkan energi supernova- baru yang merangsang terbentuknya bintang
ataupun tata surya baru.
Menurut para ahli, proses terbentuknya matahari ini dari sejak berupa
material angkasa yang berupa debu dan gas hingga menjadi protosun lalu berubah
menjadi matahari di perlukan waktu lebih dari 100 ribu tahun. Setelah bersinar
lebih dari 5 ribu juta tahun, beberapa juta tahunlagi dari sekarang, hidrogen
dalam matahari akan habis, dan bintang tersebut akan membengkak menjadi
raksasa merah dengan radius yang semakin meluas hingga mencapai orbit Bumi.
Helium pada intinya juga akan terkonsumsi habis. Matahari tidak akan pernah
cukup panas untuk membakar oksigen dan karbon yang tertinggal, sehingga
matahari akan ‘mati’ dan menjadi white dwarf.
C. STRUKTUR MATAHARI
Matahari memiliki enam lapisan yang masing-masing memiliki karakteristik
tertentu. Keenam lapisan tersebut meliputi inti Matahari, zona radiatif, dan zona
konvektif yang membentuk lapisan dalam (interior); fotosfer, kromosfer; dan
korona sebagai daerah terluar dari Matahari (Atmosfer Matahari).
1. Lapisan Dalam (Interior)
a. Inti Matahari
Inti adalah area terdalam dari Matahari yang memiliki suhu sekitar 15
juta derajat Celcius (27 juta derajat Fahrenheit), berdiameter sekitar
500.000 km. Berdasarkan perbandingan radius/diameter, bagian inti
berukuran seperempat jarak dari pusat ke permukaan dan 1/64 total
volume Matahari. Kepadatannya adalah sekitar 150 g/cm3. Suhu dan
tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya pemecahan
atom-atom menjadi elektron, proton, dan neutron. Neutron yang tidak
bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian Matahari yang lebih
luar. Sementara itu, energi panas di dalam inti menyebabkan pergerakan
elektron dan proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain
menyebabkan reaksi fusi nuklir (sering juga disebut termonuklir). Inti
Matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi nuklir helium menjadi
11. 8
hidrogen. Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar gamma dan
neutrino memberi tenaga sangat besar sekaligus menghasilkan seluruh
energi panas dan cahaya yang diterima di Bumi. Energi tersebut dibawa
keluar dari Matahari melalui radiasi.
b. Zona Radiatif
Zona radiatif adalah daerah yang menyelubungi inti Matahari. Energi
dari inti dalam bentuk radiasi berkumpul di daerah ini sebelum diteruskan
ke bagian Matahari yang lebih luar. Kepadatan zona radiatif adalah sekitar
20 g/cm3 dengan suhu dari bagian dalam ke luar antara 7 juta hingga 2 juta
derajat Celcius. Suhu dan densitas zona radiatif masih cukup tinggi, namun
tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi nuklir.
c. Zona Konvektif
Zona konvektif adalah lapisan di mana suhu mulai menurun. Suhu
zona konvektif adalah sekitar 2 juta0C. Energi dari inti Matahari
membutuhkan waktu 170.000 tahun untuk mencapai zona konvektif. Saat
berada di zona konvektif, pergerakan atom akan terjadi secara konveksi di
area sepanjang beberapa ratus kilometer yang tersusun atas sel-sel gas
raksasa yang terus bersirkulasi. Atom-atom bersuhu tinggi yang baru
keluar dari zona radiatif akan bergerak dengan lambat mencapai lapisan
terluar zona konvektif yang lebih dingin menyebabakan atom-atom
tersebut "jatuh" kembali ke lapisan teratas zona radiatif yang panas yang
kemudian kembali naik lagi. Peristiwa ini terus berulang menyebabkan
adanya pergerakan bolak-balik yang menyebabakan transfer energi seperti
yang terjadi saat memanaskan air dalam panic. Oleh sebab itu, zona
konvektif dikenal juga dengan nama zona pendidihan (the boiling zone).
Materi energi akan mencapai bagian atas zona konvektif dalam waktu
beberapa minggu.
12. 9
2. Daerah Terluar dari Matahari (Atmosfer Matahari).
a. Fotosfer
Fotosfer atau permukaan Matahari meliputi wilayah setebal
500 kilometer dengan suhu sekitar 5.500 derajat Celcius (10.000 derajat
Fahrenheit). Sebagian besar radiasi Matahari yang dilepaskan keluar
berasal dari fotosfer. Energi tersebut diobservasi sebagai sinar Matahari di
Bumi, 8 menit setelah meninggalkan Matahari.
b. Kromosfer
Kromosfer merupakan lapisan gas di atas fotoser yang tebalnya sekitar
l6.000 km. Oleh karena itu, kromosfer sering disebut lapisan atmosfer
matahari. suhu kromosfer diperkirakan sekitar 4.000 oC. Makin ke atas.
suhu kromosfer makin tinggi. Pada lapisan yang paling atas.,suhu
kromosfer diperkirakan mencapai 10.000 0C. Warna dari kromosfer
biasanya tidak terlihat karena tertutup cahaya yang begitu terang yang
dihasilkan fotosfer. Kromosfer hanya dapat dilihat pada saat terjadi
gerhana matahari total. Pada saat itu. Kromosfer tampak seperti gelang
atau cincin yang berwarna merah.
c. Korona
Korona merupakan lapisan terluar dari Matahari. Lapisan ini
berwarna putih, namun hanya dapat dilihat saat terjadi gerhana karena
cahaya yang dipancarkan tidak sekuat bagian Matahari yang lebih
dalam. Saat gerhana total terjadi, korona terlihat membentuk mahkota
cahaya berwarna putih di sekeliling Matahari. Lapisan korona memiliki
suhu yang lebih tinggi dari bagian dalam Matahari dengan rata-rata 2 juta
derajat Fahrenheit, namun di beberapa bagian bisa mencapai suhu 5 juta
derajat Fahrenheit.
13. 10
D. PERGERAKAN MATAHARI
Matahari mempunyai dua macam pergerakan, yaitu sebagai berikut :
a. Matahari berotasi pada sumbunya dengan selama sekitar 27 hari untuk
mencapai satu kali putaran. Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui
melalui pengamatan terhadap perubahan posisi bintik Matahari. Sumbu
rotasi Matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit Bumi sehingga
kutub utara Matahari akan lebih terlihat di bulan September sementara
kutub selatan Matahari lebih terlihat di bulan Maret. Matahari
bukanlah bola padat, melainkan bola gas, sehingga Matahari tidak
berotasi dengan kecepatan yang seragam. Ahli astronomi
mengemukakan bahwa rotasi bagian interior Matahari tidak sama
dengan bagian permukaannya. Bagian inti dan zona radiatif berotasi
bersamaan, sedangkan zona konvektif dan fotosfer juga berotasi
bersama namun dengan kecepatan yang berbeda. Bagian ekuatorial
(tengah) memakan waktu rotasi sekitar 24 hari sedangkan bagian
kutubnya berotasi selama sekitar 31 hari. Sumber perbedaan waktu
rotasi Matahari tersebut masih diteliti.
b. Matahari dan keseluruhan isi tata surya bergerak di orbitnya
mengelilingi galaksi Bimasakti. Matahari terletak sejauh 28.000 tahun
cahaya dari pusat galaksi Bimasakti. Kecepatan rata-rata pergerakan ini
adalah 828.000 km/jam sehingga diperkirakan akan membutuhkan
waktu 230 juta tahun untuk mencapai satu putaran sempurna
mengelilingi galaksi.
Jarak matahari ke bintang terdekat
Sistem bintang yang terdekat dengan matahari adalah Alpha Centauri.
Bintang yang dalam kompleks tersebut yang memilkiki posisi terdekat dengan
matahari adalah Proxima Centauri, sebuah bintang berwarna merah redup yang
terdapat dalam konstelasiCentaurus. Jarak matahari ke Proxima Centauri adalah
sejauh 4,3 tahun cahaya (39.900 juta km atau 270 ribu unit astronomi), kurang
lebih 270 ribu kali jarak matahai ke Bumi. Para ahli astronomi mengetahui bahwa
benda-benda angkasa senantiasa bergerak dalam orbit masing-masing. Oleh
14. 11
karena itu, perhitungan jarak dilakukan berdasarkan pada perubahan posisi suatu
bintang dalam kurun waktu tertentu dengan berpatokan pada posisinya terhadap
bintang-bintang sekitar. Metode pengukuran ini disebut parallaks(parallax).
E. ENERGI PANCARAN MATAHARI
Matahari sebagai pusat tata surya memegang peranan penting bagi
keberlangsunan kehidupan bumi. Matahari adalah sumber energi utama untuk
bumi kita. Energi ini tersimpan melalui; makanan yang kita konsumsi, bahan
bakar fosil, ataupun dari pancaran sinar yang kita nikmati secara langsung. Energi
ini pula yang digunakan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan melakukan proses
fotosintesis. Energi matahari dipancarkan dalam bentuk gelombang
elektromagnetik.
Jenis-jenis gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari
dan diurut berdasakan panjang gelombangnya disebut spektrum
matahari. Spektrum ini terdiri dari beberapa jenis gelombang antara lain:
1. Sinar gamma
2. Sinar X
3. Sinar ultraviolet
4. Cahaya tampak
5. Sinar inframerah
6. Gelombang radio
7. Gelombang mikro
Dalam ilmu spektroskopi, telah berhasil diketahui unsur unsur penyusun
matahari. Sebagian besar materi penyusun materi kita adalah unsur hidrogen dan
seperlimanya unsur helium. Jadi, jika dilihat dari unsur penyusunnya, maka
matahari adalah bola gas raksasa. Elemen-elemen lainnya yang lebih berat
menyumbang 2 % untuk massa matahari. Selengkapnya unsur-unsur ini terdiri
dari:
1. Hidrogen (76,4 %)
2. Helium (21,8 %)
3. Oksigen (0,8 %)
15. 12
4. Karbon (0,4 %)
5. Neon (0,2 %)
6. Besi (0,1 %)
7. Nitrogen (0,1 %)
8. Silikon (0,08 %)
9. Magnesium (0,07 %)
10. Sulfur (0,05 %)
11. Nikel (0,01 %)
Seperti semua bintang lainnya, energi matahari dihasilkan dari reaksi inti,
yaitu proses bergabungnya atom-atom hidrogen membentuk atom-atom helium.
Reaksi inti ini disebut juga reaksi fusi. Proses ini tentunya berlangsung dalam
suhu yang sangat tinggi dalam tubuh matahari. Selama proses terjadinya reaksi
fusi, massa atom-atom hidrogen sebagian hilang dan berubah menjadi energi.
Kiranya kita patut berterima kasih kepada fisikawan Albert Einstein, berkat
sumbangan teorinya tentang kesetaraan massa dan energi sehingga proses ini
dapat kita pahami. Teori ini menyatakan bahwa massa dapat berubah bentuk
menjadi energi.
Energi yang diperoleh dari reaksi fusi sangat besar dibandingkan yang
dibebaskan dari reaksi kimia biasa seperti yang terjadi dalam ledakan TNT atau
bom konvensional lainnya. Sebagai perbandingan setiap detiknya matahari
menggunakan 4000 – 5000 juta ton hidrogen untuk menghasilkan energi sebanyak
100.000 megaton TNT (1 megaton = 1 juta ton). Bumi hanya menerima sebagian
kecil dari energi tersebut. Dalam satu detik matahari memancarkan energi sama
seperti energi yang dibutuhkan bumi untuk 100 tahun.
Namun. melihat fakta bahwa setiap detik ribuan juta ton massa dari
matahari diubah menjadi energi, maka dapat saja sewaktu-waktu proses ini
terhenti karena habisnya massa dari matahari? Pertanyaan inilah yang berusaha
dijawab oleh para ilmuwan kita.
16. 13
F. PERPUTARAN MATAHARI
Matahari, seperti benda-benda astronomi lainnya (planet, asteroid, galaksi,
dan lain lain), berputar pada porosnya. Tidak seperti bumi dan benda padat
lainnya, seluruh bagian matahari tidak berputar pada tingkat yang sama. Karena
matahari tidak padat, tapi malahan sebuah bola mahabesar yang terdiri dari gas
dan plasma, bagian yang berbeda dari matahari berputar pada tingkat yang
berbeda.
Kita bisa mengatakan seberapa cepat permukan matahari berputar dengan
mengamati gerakan dari strukturnya, seperti bintik matahari yang tampak pada
permukaan matahari. Bagian matahari di dekat garis tengahnya berotasi sekali tiap
25 hari. Tingkat perputaran matahari berkurang seiring dengan bertambahnya
garis lintang, sehingga tingkat perputaran yang paling lambat di dekat kutub. Di
kutub matahari berotasi sekali setiap 36 hari.
Bagian dalam matahari tidak berputar dengan cara yang sama seperti di
permukaan. Para ilmuwan percaya bahwa bagian dalam dari matahari, termasuk
inti matahari dan zona radiatif, memutar kurang lebih seperti benda padat. Bagian
luar matahari, dari zona konvektif luar, berputar pada tingkat yang berbeda yang
bervariasi dengan garis lintang. Batas antara bagian dalam yang berputar bersama
sama secara keseluruhan dan bagian luar yang berputar dengan tingkat yang
berbeda disebut “tachocline”.
Perilaku medan magnet matahari sangat dipengaruhi oleh kombinasi arus
konveksi, yang membawa beban plasma dari dalam matahari ke permukaan
matahari, dan perbedaan rotasi dari lapisan luar matahari. Kompleks, hasil dari
gerakan yang berputar putar membuat sebuah kekacauan garis medan magnet
pada permukaan matahari. Perbedaan rotasi rupanya penggerak utama dari 11
tahun siklus bintik matahari dan berhubungan dengan 22 tahun siklus matahari.
gagasan bahwa perbedaan rotasi dan gerakan konvektif mengendalikan siklus ini
yang pertama kali dikemukaan oleh Hoarace Babcock seorang astronom amerika,
dan sekarang dikenal sebagai Babcock Model.
17. 14
G. BINTIK MATAHARI
Bintik Matahari adalah bagian dari permukaan matahari (fotosfer) yang
dipengaruhi aktivitas magnetis hebat, yang mengakibatkan terhambatnya
konveksi, membentuk daerah bersuhu lebih dingin. Bintik-bintik ini bisa terlihat
dari bumi tanpa bantuan teleskop. Meski bersuhu sekitar 4000-5000K, perbedaan
dengan materi sekelilingnya yang berkisar sekitar 5800K mengakibatkan daerah
ini tampak secara jelas sebagai noda-noda hitam karena intensitas sebuah benda
hitam yang dipanasi adalah sama dengan T (temperatur) berpangkat empat. Jika
sebuah bintik Matahari diisolir dari fotosfer sekelilingnya ia akan tampak lebih
cemerlang dari loncatan bunga api listrik.
Titik minimum dari siklus bintik Matahari sebelas tahunan mungkin telah
terlanjut pada pertengahan kedua tahun 2008, tetapi karena tidak adanya aktivitas
bintik-bintik hitam, titik minimal siklus mungkin akan berlangsung ke tahun
2009. Walaupun pembalikan polaritas bintik Matahari yang diamati pada tanggal
4 januari 2008 mungkin menandai Siklus 24, hanya sedikit bintik Matahari yang
tampak. Definisi siklus bintik Matahari baru adalah kalau rata-rata jumlah bintik
Matahari dari polaritas magnetik baru berjumlah lebih besar dari polaritas yang
sebelumnya. Perkiraan dari tahun 2006, meprediksi Siklus 24 akan mulai pada
akhir tahun 2007 atau permulaan 2008, tetapi estimasi baru memperkirakan
penundaan sampai tahun 2009.
Bintik Matahari, yang merupakan manifestari aktivitas magnetis hebat,
juga merupakan tempat terjadinya lengkung-lengkung korona (coronal loops) dan
peristiwa pemautan kembali (reconnection events). Kebanyakan lidah semburan
Matahari dan semburan massa korana berasal di daerah magnetis aktif sekitar
kelompok bintik-bintik Matahari yang tampak. Fenomena sama yang diamati
secara tidak langsung di bintang-bintang dinamai bintik-bintik bintang. Keduanya,
bintik terang and bintik gelap telah diukur.
18. 15
H. 10 BINTANG TERDEKAT DENGAN BUMI
Selain matahari kita, beberapa bintang yang paling dekat dengan bumi
sudah didaftar oleh para astronom, berikut daftarnya :
1. Proxima Centauri
Proxima Centauri adalah bintang ketiga dalam sistem bintang Alpha
Centauri, yang juga dikenal sebagai Alpha Centauri C.
Jarak: 4,2 tahun cahaya
Tipe Spektral: M5.5Vc
2. Rigil Kentaurus
Rigil Kentaurus merupakan bintang ketiga selain bintang kembar Alpha
Centauri A dan B. Ketiga bintang tersebut membentuk sistem bintang tiga
Alpha Centauri.
Jarak: 4,3 tahun cahaya
Tipe Spektral: G2V
3. Barnard’s Star
Barnard’s Star merupakan sebuah bintang katai merah samar yang
ditemukan pada tahun 1916 oleh EE Barnard.
Jarak: 5,9 tahun cahaya
Tipe Spektral: M3.8V
4. Wolf 359
Wolf 359 dikenal sebagai lokasi pertempuran terkenal di film Star Trek the
Next Generation. Bintang ini merupakan katai merah dan berukuran kecil.
Seandainya Wolf 369 menggantikan posisi matahari, pengamat dari bumi
akan memerlukan teleskop agar bisa melihatnya dengan jelas.
Jarak: 7,7 tahun cahaya
Tipe Spektral: M5.8Vc
5. Lalande 21185
Lalande 21185 merupakan bintang yang redup sehingga sulit dilihat
dengan mata secara langsung.
Jarak: 8,26 tahun cahaya
Tipe Spektral: M2V
19. 16
6. Luyten 726-8A dan B
Luyten 726-8A dan B ditemukan oleh Willem Jacob Luyten (1899-1994).
Kedua bintang ini merupakan katai merah yang terlalu redup untuk bisa
dilihat langsung.
Jarak: 8,73 tahun cahaya
Tipe Spektral: M5.5 de & M6 Ve
7. Sirius A dan B
Sirius, juga dikenal sebagai Bintang Anjing, adalah bintang paling terang
di langit. Sirius B telah mendapatkan banyak perhatian karena merupakan
katai putih pertama dengan spektrum untuk menunjukkan pergeseran
merah gravitasi seperti yang diperkirakan oleh teori relativitas umum.
Jarak: 8.6 tahun cahaya
Tipe Spektral: A1Vm
8. Ross 154
Ross 154 tampak seperti bintang suar, yang berarti dapat meningkatkan
kecerahannya hingga 10 kali lipat sebelum kembali ke keadaan normal,
sebuah proses yang memakan waktu hanya beberapa menit.
Jarak: 9,693 tahun cahaya
Tipe Spektral: M3.5
9. Ross 248
Meskipun Ross 248 sekarang menjadi bintang terdekat kesembilan dari
tata surya kita, sekitar tahun 38000 SM, bintang ini merupakan bintang
terdekat dan akan mengambil alih tempat Proxima Centauri.
Jarak: 10,32 tahun cahaya
Tipe Spektral: M5.5V
10. Epsilon Eridani
Eridani adalah bintang terdekat dari bumi yang diketahui memiliki planet
yaitu Epsilon Eridani b. Bintang ini adalah bintang terdekat ketiga yang
dapat dilihat tanpa teleskop.
Jarak: 10,5 tahun cahaya
Tipe Spektral: K2V
20. 17
I. MANFAT MATAHARI BAGI BUMI
Sebagai pusat dari sistem tata surya, matahari memiliki peran dan fungsi
yang sangat penting baik bagi bumi maupun mahluk hidup yang mendiaminya.
Telah banyak penelitian terkait dengan keberadaan matahari beserta pengaruhnya
terhadap mahluk hidup. Salah satu penelitian yang baru-baru ini dilakukan oleh
para ilmuwan adalah mengenai fenomena badai matahari. Badai ini merupakan
pancaran elektromagnetik yang disebabkan oleh lontaran massa korona dan
berpotensi melontarkan partikel berenergi tinggi dari matahari menuju antariksa
termasuk bumi. Dampaknya, bumi akan mendapatkan gangguan komunikasi
akibat pancaran elektromagnetik tersebut.
Badai matahari hanyalah satu dari sekian banyak hal yang dapat kita
pelajari dari bintang tersebut. Yang perlu kita ingat, kita telah banyak menikmati
manfaat dari sinar matahari di dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh
paling sederhana dari pemanfaatan cahaya matahari adalah ketika kita menjemur
pakaian setelah mencucinya. Anda tentu pernah mendengar orang terdekat anda
sedikit mengeluh karena hari sedang mendung sehingga pakaian yang dijemur
tidak kunjung kering. Selain untuk menjemur pakaian, kita juga dapat melihat
bagaimana cahaya matahari ini sangat berperan dalam kegiatan ekonomi seperti
pada produksi kerupuk, pengeringan ikan, tembakau, dan banyak lagi.
Sinar matahari yang terpancar ke bumi menghantarkan panas yang pas
untuk menjaga suhu di permukaan bumi. Hal inilah yang memungkinkan bumi
menjadi satu-satunya planet yang berpenghuni. Selain itu, jarak antara matahari
dan bumi merupakan jarak yang paling ideal sehingga bumi tidak menjadi tempat
yang terlalu dingin atau terlalu panas untuk mahluk hidup.
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan.
Gambaran yang paling logis terkait dengan hal ini adalah proses fotosintesis pada
tumbuhan yang melibatkan sinar matahari sebagai energi yang dibutuhkan. Jika
tumbuhan tidak berfotosintesis, maka kehidupan tidak akan berlanjut mengingat
sumber makanan bagi herbivora tidak akan tersedia. Sebagai akibatnya, karnivora
dan omnivora pun tidak akan mendapatkan sumber makanan lagi.
21. 18
Selain mengenai proses fotosintesis, energi yang dihasilkan dari sinar
matahari dapat dimanfaatkan sebagai energi pembangkit listrik. Saat ini, telah
banyak yang menggunakan energi ini sebagai sumber energi alternatif selain
minyak bumi dan bahan bakar fosil lainnya.
Gaya gravitasi matahari memiliki peran besar dalam menjaga planet-planet
yang mengelilinginya untuk tetap berotasi dan berevolusi pada porosnya. Tanpa
gaya gravitasi ini, planet-planet yang ada, termasuk bumi, tidak akan memiliki
orbit tetap sehingga sistem tata surya tidak akan pernah terbentuk.
Untuk kesehatan, cahaya matahari berperan besar dalam produksi vitamin
D di dalam tubuh manusia. Pancaran sinar ultraviolet dengan kadar yang cukup
(biasanya yang dapat kita nikmati di pagi hari) merupakan fakktor utama dalam
produksi vitamin D tersebut. Oleh karena itu, kegiatan berjemur di pagi hari telah
dilakukan oleh manusia sejak jaman dulu sebagai kebiasaan yang baik dan sehat.
Selain fungsi-fungsi vital di atas, cahaya matahari masih memiliki banyak
fungsi yang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Sebagai manusia, sudah
sewajarnya kita bersukur atas nikmat yang diberikan Tuhan ini dengan berperan
aktif dalam menjaga lingkungan di sekitar kita agar sinar matahari yang kita
dapatkan akan tetap pada kadar yang kita butuhkan. Ingat, pemanasan global yang
terjadi merupakan akibat dari perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab.
J. FENOMENA MATAHARI
Benda langit seperti matahari memang terkadang sangat menakutkan jika
mengalami peningkatan aktivitas. Bahkan, para kaum hawa ini juga takut pada
sinar matahari karena radiasinya dan sinar ultraviolet yang bisa merusak jaringan
kulit.
Matahari sebenarnya mempunyai sisi keindahan dan manfaat bagi makluk
hidup di bumi, sebab sumber cahaya terbesar di dunia adalah matahari. Semua
membutuhkan sinar matahari untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Tumbuhan
juga membutuhkan matahari untuk melakukan proses fotosintesis.
Berikut adalah beberapa fenomena fenomena matahari :
22. 19
1. AURORA
Fenomena Aurora terjadi karena tumbukan atom atom yang
mengenai partikel-partikel yang memiliki muatan, terutama elektron dan
proton yang berasal dari matahari. Partikel-partikel ini, kemudian
terlempar dengan kecepatan tinggi yang lebih dari 500 mil/detik,
kemudian nterhisap oleh medan manet bumi yang berada di sekitar kutub
utara dan selatan.
Pada bagian penting mengenai aurora ini bisa terbentuk karena
Solar Wind (angin Matahari) yaitu sebuah aliran partikel yang berasal dari
matahari. angin matahari tersebut membuat pergerakan sejumlah besar
partikel listrik di atmosfer(sabuk Van Allen). Energi inila yang kemuddian
mempercepat gerak partikel sampai ke atmosfer yang kemudian akan
bertabrakan dengan berbagai gas, lalu menghasilkan warna-warna
bergerak di angkasa, seperti tirai cahaya.
Aurora hanya terjadi pada belahan bumi kutub Utara dan kutub
Selatan. Yang terjadi di kutub Utara disebut aurora Borealis, aurora ini
hanya dapat dilihat pada wilayah lingkaran Arktik, di sebelah utara
Kanada, Alaska, Rusia, dan Skandianavia. Sedangkan yang terjadi di
kutub Selatan disebut aurora Australis.
Proses terjadinya aurora menimbulkan cahaya berwarna yang
merupakan hasil dari partikel atom berbeda yang mengalami benturan.
Beberapa warna yang dihasilkan aurora :
a. Aurora hijau : benturan partikel elektron dengan molekul hidrogen
b. Aurora merah : benturan partikel elektron dengan atom oksigen
c. Aurora hijau dan kuning : partikel dengan muatan bertabrakan dengan
oksigen
d. Aurora biru : partikel dengan nitrogen
23. 20
2. GERHANA MATAHARI
Proses Terjadinya Gerhana Matahari. Gerhana matahari adalah sebuah
fenomena alam yang paling di tunggu-tunggu oleh para ilmuwan dan pecinta
fenomena alam. Pasalnya, moment gerhana matahari tidak sering terjadi, terutama
Gerhana matahari total. Proses terjadinya gerhana matahari sebenarnya sangat
sederhana, yaitu ketika bulan melintas diantara matahari dan bumi pada satu garis
lurus. Peristiwa seperti ini jarang sekali terjadi. Dalam satu tahun bisa saja terjadi
gerhana lebih dari tiga kali atau sama sekali tidak terjadi gerhana. Berikut ini
adalah gambar terjadinya gerhana matahari
Ada 3 jenis Gerhana Matahari, yaitu :
a. Gerhana Matahari Total
Gerhana Matahari Total yaitu pada saat gerhana mengalami puncaknya,
piringan Matahari tertutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Pada saat itu,
Piringan Matahari lebih kecil atau sama besar dengan piringan Bulan. Ukuran
piringan Bulan dan Matahari sendiri pun bisa berubah tergantung jarak Bumi ke
Bulan dan Bumi ke Matahari.
b. Gerhana Matahari Sebagian
Gerhana Matahari Sebagian yaitu pada saat gerhana mengalami
puncaknya, piringan Matahari hanya tertutup sebagian oleh piringan Bulan.
c. Gerhana Matahari Cincin
Gerhana Matahari Cincin yaitu pada saat gerhana mengalami puncaknya,
piringan Matahari hanya tertutup sebagian oleh piringan Bulan. Dan proses
gerhana ini terjadi apabila ukuran piringan Matahari lebih besar daripada piringan
Bulan. Sehingga menyebabkan ketika piringan Bulan terletak di depan piringan
Matahari, tidak seluruhnya piringan Matahari tertutup oleh piringan Bulan. Oleh
sebab itu di sekeliling piringan Bulan akan terlihat seperti cincin yang
mengeluarkan cahaya.
3. HALO MATAHARI
Pada dasarnya fenomena halo matahari adalah merupakan kejadian alam
yang biasa. Halo, dalam bahasa dan tulisan Latin ἅλως, juga disebut sebagai
24. 21
nimbus atau gloriole. Merupakan fenomena optik yang menampilkan bentuk
cincin di sekitar sumber cahaya. Di alam biasanya kita lihat saat bulan purnama
atau saat matahari terang di siang hari.
Fenomena tersebut terjadi akibat refleksi dan refraksi cahaya
matahari/bulan oleh kristal-kristal es yang terdapat di awan cirrus, awan yang
terletak di tingkatan atmosfer yang disebut troposfer, sekitar 5-10 km dari
permukaan bumi. Halo adalah fenomena optikal berupa lingkaran cahaya di
sekitar sumber cahaya Matahari atau Bulan. Fenomena Halo matahari adalah
lingkaran seperti pelangi yang mengelilingi matahari. Halo matahari adalah
fenomena yang lebih sering terjadi di langit.
Adapun proses terjadinya halo matahari adalah saat awan cirus hanya
merefleksikan dan merefraksikan cahaya matahari, biasanya halo yang terbentuk
hanya cincin yang tak berwarna. Namun jika pada sudut yang tepat, bisa terjadi
juga dispersi sehingga cincin yang terjadi juga berwarna seperti halnya pelangi.
Contoh refraksi yang sederhana adalah saat anda melihat sedotan dalam gelas
berisi air terlihat patah, atau permukaan dasar kolam yang terlihat menjadi lebih
dekat ke permukaan daripada yang sebenarnya.
Refleksi yang terjadi saat cahaya melewati titik air, es atau kristal yang
transparan hanya terjadi pada sudut tertentu saja. Sudut ini ditentukan oleh index
refraksi medium tersebut. Contoh sederhana saat kita melihat akuarium pada
sudut tertentu kaca akuarium yang tembus pandang tiba-tiba menjadi cermin,
memantulkan bayangan isi akuarium.
4. SUNDOGS
Sun dog atau sundog, yang memiliki nama ilmiah parhelion atau parhelia
{dari bahasa Yunani parēlion, (παρήλιον), παρά (beside) + ήλιος (sun), “beside
the sun”} juga dipanggil “mock sun” adalah sebuah fenomena di atmosfer yang
menimbulkan suatu titik yang terang di langit, sering berupa cincin atau halo
di kedua sisi matahari.
25. 22
Sundogs dapat muncul sebagai cahaya berwarna disebelah kanan atau kiri
matahari. Di kejauhan 22° (atau lebih) pada ketinggian yang sama dengan
mataharipada horizon.
Sundogs dapat muncul di mana saja dibelahan bumi manapun pada musim
apa saja.Meskipun demikian, penampakanya tidak selalu jelas dan terang.
Sundogs paling menyolok terlihat pada saat matahari berada di posisi yang
rendah.
Sundogs terbentuk dari plat es kristal berbentuk hexagonal pada awan sirus
yang tinggi dan dingin, atau bisa juga terbentuk pada cuaca yang sangat dingin
oleh kristal yang bernama “diamond dust” yang melayang di udara pada
ketinggian yang rendah.
Sundogs terbentuk saat cahaya memasiki bagian prisma secara hampir
vertikal dari kristal dan keluar melalui bagian lainnya dengan sudut inklinasi 60°
dari sudut datang.
Terdapat jaring pembiasan (net refraction) dari setiap face dan cahaya di
dispersi menjadi warna-warni. Sudut deviasi minimal adalah ~22°, tidak terdapat
suatu sudut pembiasan tunggal yang melalui kristal. Ini berkaitan dengan jarak
batas dalam dari sundogs terhadap matahari saat sundogs berada pada posisi
rendah.
Seiring dengan matahari merangkak naik, cahaya yang melalui kristal
bertambah tegak lurus dari horiontal plane. Sudut deviasinya meningkat dan
sundogs menjauh dari matahari. Namun, altitudenya selalu sama dengan matahari.
Sundogs berwarna merah pada sisi yang paling dekat dengan matahari,
semakin jauh, warna bergradasi menjadi oren sampai biru. Meskipun demikian,
penumpukan warna (color overlap) lebih kuat sehingga sundogs tidak pernah
berwarna murni. Warna-warna dari sundog pada akhirnya bergabung pada
parhelic circle menjadi berwarna putih.
Secara teori, diprediksikan terdapat semacam sundogs pada
planet lain. Mars mungkin memiliki sundogs yang terbentuk dari es air maupun
es CO2. Pada planet gas raksasa macam jupiter, saturnus, uranus, dan neptunus,
26. 23
terdapat kristal dari amonia, metan dan substansi lain yang menghasilkan
halo dengan empat atau lebih sundogs.
5. SUN PILLAR (Pilar Matahari)
Sebuah pilar cahaya adalah suatu fenomena visual yang diciptakan oleh
refleksi dari cahaya dari es kristal dengan dekat horisontal paralel permukaan
planar. Cahaya dapat berasal dari matahari (biasanya pada atau rendah untuk
cakrawala) dalam hal fenomena ini disebut pilar atau pilar surya matahari. Hal ini
juga bisa berasal dari bulan atau dari sumber-sumber terestrial seperti lampu jalan
pilar ringan sejenis fenomena optik yang dibentuk oleh pantulan sinar matahari
atau cahaya bulan oleh kristal es yang hadir di atmosfer bumi.
Pilar matahari tampak seperti kolom tipis yang memanjang vertikal di atas
dan / atau di bawah sumber cahaya. Pilar matahari jelas terlihat ketika matahari
rendah atau terletak di bawah cakrawala. Biasanya membentuk busur yang meluas
dari lima sampai sepuluh derajat di luar disk surya. pilar cahaya dapat kadang-kadang
juga terlihat timbul dari bulan
Pilar matahari bukan benar-benar merupakan sinar vertikal, sebaliknya
berbentuk glints kolektif dari jutaan kristal es. Pilar matahari mengambil warna
dari matahari dan awan, pilar matahari dapat tampak putih dan pada waktu lain
nuansa kuning, merah atau ungu. Kadang-kadang mereka muncul secara vertikal
karena beberapa patch cahaya tergantung pada lokasi dari kristal awan.
Pilar matahari Kebanyakan dibentuk oleh sebuah kristal seperti piring.
Pilar piring membentuk rentang dari kristal ideal di kiri untuk varietas semi-kepingan
salju besar dan goyah. kesempurnaan optik tidak diperlukan. Seringkali
pilar adalah hanya halo di langit karena kesalahan kristal.
Pilar Atas diciptakan oleh sinar tercermin ke bawah dari wajah bawah
kristal dimiringkan. Dalam kristal piring yang berkualitas baik, sejumlah besar
pilar membentuk sinar masukkan wajah sisi, menjalani refleksi internal total
ganjil kali dari atas dan wajah basal yang lebih rendah dan kemudian
meninggalkan melalui wajah sisi berlawanan. Pembiasan pada dua wajah yang
sama dan begitu pilar tidak berwarna. Namun, pilar mengadopsi warna dari sinar
27. 24
matahari kejadian yang mungkin sangat memerah. Turunkan pilar terbentuk
ketika cahaya ke atas tercermin dari muka kristal paling atas.
Kebanyakan lingkaran cahaya di terbaik mereka ketika kristal baik selaras.
Sebaliknya, pilar matahari membutuhkan kristal dengan besar miring. Semakin
besar miring yang lebih tinggi adalah pilar.
6. RAINBOW (Pelangi)
Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi karena
pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Pelangi adalah gejala optik dan
meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit
atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan
ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat
dilihat di sekitar air terjun yang deras.
Biasanya fenomena ini terjadi ketika udara sangat panas tetapi hujan turun
rintik-rintik. Kita dapat melihat jelas fenomena ini, jika kita berdiri membelakangi
cahaya matahari. Pelangi dapat pula terbentuk karena udara berkabut atau
berembun.
Dalam ilmu fisika, pelangi dapat dijelaskan sebagai sebuah peristiwa
pembiasan alam. Pembiasan merupakan proses diuraikannya satu warna tertentu
menjadi beberapa warna lainnya (disebut juga spektrum warna), melalui suatu
media/ medium tertentu pula.
Pada pelangi, proses berurainya warna terjadi ketika cahaya matahari yang
berwarna putih terurai menjadi spektrum warna melalui media air hujan. Adapun
spektrum warna yang terjadi terdiri atas warna merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila, dan ungu.
Fenomena pelangi dapat pula terjadi di sekitar air terjun. Percikan air di
sekitar air terjun menjadi media untuk menguraikan warna dari cahaya matahari
yang bersinar.
Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna).
Warna putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya
dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup mencerap
28. 25
paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada
pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap
warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum. Di dalam
spektrum, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi
lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
Pelangi tidak lain adalah busur spektrum besar yang terjadi karena
pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati
butiran air, ia membias seperti ketika melalui prisma kaca. Jadi di dalam tetesan
air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda memanjang dari satu sisi ke sisi
tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari
sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air.
Cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung
pada panjang gelombangnya. Perbedaan panjang gelombang ini, akan
memunculkan warna-warna pada pelangi yang tersusun dengan merah di paling
atas dan ungu di paling bawah pelangi.
Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari
bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat
harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari dibekalang orang
tersebut. Matahari, mata si pengamat dan pusat busur pelangi harus berada dalam
satu garis lurus.
7. BADAI MATAHARI
Badai Matahari terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yang
terbentuk di atmosfer Matahari. Plasma Matahari yang meningkat suhunya hingga
jutaan Kelvin beserta partikel-partikel lainnya berakselerasi mendekati kecepatan
cahaya. Total energi yang dilepaskan setara dengan jutaan bom hidrogen
berukuran 100 megaton. Jumlah dan kekuatan badai Matahari bervariasi. Ketika
Matahari aktif dan memiliki banyak bintik, badai Matahari lebih sering terjadi.
Badai Matahari seringkali terjadi bersamaan dengan luapan massa korona. Badai
Matahari memberikan risiko radiasi yang sangat besar terhadap satelit, pesawat
29. 26
ulang alik, astronot, dan terutama sistem telekomunikasi Bumi. Badai Matahari
yang pertama kali tercatat dalam pustaka astronomi adalah pada tanggal 1
September 1859. Dua peneliti, Richard C. Carrington dan Richard Hodgson yang
sedang mengobservasi bintik Matahari melalui teleskop di tempat terpisah,
mengamati badai Matahari yang terlihat sebagai cahaya putih besar di sekeliling
Matahari. Kejadian ini disebut Carrington Event dan menyebabkan lumpuhnya
jaringan telegraf transatlantik antara Amerika dan Eropa.
8. MIDNIGHT SUN (Matahari Tengah Malam)
Matahari tengah malam atau midnight sun adalah fenomena alam yang
terjadi pada bulan-bulan musim panas (summer) di lintang utara dekat Lingkaran
Arktik (kutub utara) dimana matahari masih terlihat di tengah malam pada waktu
lokal apabila cuaca cerah.
Pada bulan Mei banyak sekali turis Asia, Eropa Tengah akan berkunjung
ke ujung utara bumi itu untuk menyaksikan fenomena alam tersebut. Salah satu
kota tujuan untuk wisata ‘Midnight Sun’ itu adalah Tromso, Bodo, Hammerfest
dan Nordkapp.
Tromso adalah kota besar terakhir sebelum memasuki kawasan lingkaran
kutub utara. Kota ini terletak 69°40′ Lintang Utara, dan hanya berjarak 350 km
dari situ. Pada setiap bulan Mei, matahari akan tenggelam dan langsung terbit di
cakrwala kota Tromso. Nah turis-turis mancanegara biasanya berdatangan pada
bulan bulan ini.
Negara yang bisa merasakan fenomena ini antara lain: Kanada, AS,
Denmark (Greenland), Norwegia, Swedia, Finlandia, Rusia dan Islandia.
Seperempat wilayah Finlandia berada di bagian utara lingkaran Arktik.
Di daerah Svalbard, Norwegia, kita tidak akan bisa melihat sunset alias
matahari terbit mulai tanggal 19 April sampai tanggal 23 Agustus. Bayangkan
ketika kalian bangun pagi ternyata langit masih gelap.
Kebalikan dari fenomena ini disebut polar night, terjadi saat musim dingin
ketika matahari tetap berada di bawah horizon (ufuk) sepanjang hari. Bahkan
30. 27
ekstrimnya di beberapa daerah di kutub, matahari akan terus nampak selama 6
bulan.
Durasi midnight sun akan meningkat dari hari ke hari selama titik balik
matahari pada musim panas di lingkaran kutub kemudian akan mencapai 6 bulan
pada kutub.
Di daerah kutub itu sendiri, matahari hanya terbit dan terbenam sekali
dalam setahun. Selama 6 bulan ketika matahari berada di atas ufuk, matahari akan
terus bergerak di sekitar ufuk, dan mencapai ketinggian tertinggi saat titik balik
matahari pada saat musim panas.
31. BAB III
PENUTUP
28
A. KESIMPULAN
1. Matahari sesungguhnya adalah sebuah bintang, tidak jauh bebeda
dengan bintang-bintang lain yang kelihatan di langit malam. Yang
membedakannya adalah jaraknya dari bumi, dan juga sebagai pusat
yang sekelilingnya menjadi tampat berputar Bumi dan berbagai planet
tatasurya
2. Lapisan-lapisan matahari :
1. Lapisan Dalam (Interior)
a. Inti Matahari
b. Zona Radiatif
c. Zona Konvektif
2. Daerah Terluar dari Matahari (Atmosfer Matahari).
a. Fotosfer
b. Kromosfer
c. Korona
3. Energi matahari dihasilkan dari reaksi inti, yaitu proses
bergabungnya atom-atom hidrogen membentuk atom-atom helium.
Reaksi inti ini disebut juga reaksi fusi. Proses ini tentunya
berlangsung dalam suhu yang sangat tinggi dalam tubuh
matahari. Selama proses terjadinya reaksi fusi, massa atom-atom
hidrogen sebagian hilang dan berubah menjadi energi.
4. Matahari sama seperti benda benda astronomi lainnya yg berputar
pada porosnya. Tapi tidak berputar seperti bumi yang padat, karena
tersusun dari gas dan plasma.
Di bagian equator berotasi lebih cepat daripada kutub matahari.
Bagian dalam matahari tidak berputar dengan cara yang sama
seperti di permukaan. Para ilmuwan percaya bahwa bagian dalam
dari matahari, termasuk inti matahari dan zona radiatif, memutar
kurang lebih seperti benda padat.
32. 29
Bagian luar matahari, dari zona konvektif luar, berputar pada
tingkat yang berbeda yang bervariasi dengan garis lintang.
Batas antara bagian dalam yang berputar bersama sama secara
keseluruhan dan bagian luar yang berputar dengan tingkat yang
berbeda disebut “tachocline”.
5. Untuk tumbuhan matahari berfungsi untuk membantu proses
fotosintesis. Matahari juga bisa difungsikan untuk pembangkit
listrik. Gaya grafitasi matahari memiliki peran besar dalam
menjaga planet planet agar tetap berotasi dan berevolusi. Dan
untuk kesahatan matahari berperan untuk produkdi vitamin D yang
berfungsi untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang, mencegah
infeksi pada kulit, dan lain lain
Selain fungsi-fungsi vital di atas, cahaya matahari masih memiliki
banyak fungsi yang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Sebagai
manusia, sudah sewajarnya kita bersukur atas nikmat yang
diberikan Tuhan ini dengan berperan aktif dalam menjaga
lingkungan di sekitar kita agar sinar matahari yang kita dapatkan
akan tetap pada kadar yang kita butuhkan. Ingat, pemanasan global
yang terjadi merupakan akibat dari perilaku manusia yang tidak
bertanggung jawab.
B. SARAN
Bagi para pembaca diharapkan untuk mempunyai banyak referensi
mengenai Matahari ini agar dapat lebih memahami lagi dan juga mempunyai
banyak pengetahuan mengenai matahari.
33. DAFTAR PUSTAKA
Endarto, Danang. 2014. Kosmografi.Yogyakarta:OMBAK
Admiranto, A. Gunawan. 2009. Menjelajahi Tata Surya.Yogyakarta:Kanisius
Afdan. 2012. Menyelidiki Energi Pancaran Matahari. Dalam
http://pustakafisika.wordpress.com/2012/11/16/menyelidiki-energi-pancaran-matahari/.
Diakses pada tanggal 5 Oktober 2014.
Miftakhuddin. 2011. Pergerakan Matahari. Dalam http://miftakhuddin---
fisip09.web.unair.ac.id/artikel_detail-37770-astronomi-
Pergerakan%20Matahari.html. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2014.
Anonim. 2014. Matahari. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Matahari. Diakses
pada tanggal 5 Oktober 2014.
Kaaro, Andita. 2012. Pengertian Bintang (Pengertian Matahari). Dalam
http://majalahkujurnalku.blogspot.com/2012/12/pengertian-bintangpengertian-matahari.
html. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2014.
Anonim. 2013. Manfaat Sinar Maatahari bagi Kehidupan. Dalam
http://infomanfaat.com/888/manfaat-sinar-matahari-bagi-kehidupan/alam. Diakses
pada tanggal 7 Oktober 2014.
Anonim. 10 Fenomena Matahari. Dalam http://www.anneahira.com/fenomena-matahari.
htm. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2014.
Anonim. 2013. Halo (Fenomena Optis). Dalam
http://id.wikipedia.org/wiki/Halo_(fenomena_optis). Diakses pada tanggal 10
Oktober 2014.
Fajar, Ibnu. 2013. Fenomena Halo Matahari Pagar Alam Kejadian Alam atau
Sebuh Pertanda. Dalam http://ibnufajar75.wordpress.com/2013/08/28/fenomena-halo-
matahari-pagar-alam-kejadian-alam-atau-sebuah-pertanda/. Diakses pada
tanggal 11 Oktober 2014.
Huteridotcom. 2010. 3 Matahari pernah terlihat di bumi (sudong). Dalam
http://www.huteri.com/186/3-matahari-pernah-terlihat-di-bumi-sundog. Diakses
pada tanggal 11 Oktober 2014.
34. Anonim. 2013. Pengertian Bintang dan Perhitungan Jaraknya dari Bumi. Dalam
http://sainsforhuman.blogspot.com/2013/03/bintang-dan-perhitungan-jaraknya-dari.
html. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2014.
Anonim. 2014. Bintik Matahari. Dalam
http://id.wikipedia.org/wiki/Bintik_matahari. Diakses pada tanggal 11 Oktober
2014.
Anonim. 2013. 10 Bintang yang terdekat dengan bumi. Dalam
http://achaqori.blogspot.com/2013/04/10-bintang-yang-terdekat-dengan-bumi.
html. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2014.
Az Zahra, Aulia. 2011. Sun PiLar (Piar Matahari). Dalam
http://simplefisika.blogspot.com/2011/06/sun-pilar-pilar-matahari.html. Diakses
pada tanggal 11 Oktober 2014.
Wahw33d, Author. 2010. Fenomena Matahari Di Tengah Malam (Midnight Sun).
Dalam http://wahw33d.blogspot.com/2010/08/fenomena-matahari-di-tengah-malam.
html. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2014.
Azizah, Nurlela. Bagaimana Matahari Terbentuk ?. Dalam
http://www.jeplax.com/2014/01/bagaimana-matahari-terbentuk.html. Diakses
pada tanggal 11 Oktober 2014.