Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori pembentukan tata surya, kedudukan planet dalam sistem tata surya, ciri-ciri planet dan satelit, serta kedudukan Bumi. Terdapat empat teori pembentukan tata surya yaitu teori Big Bang, awan debu, planetisimal, dan nebula. Dokumen juga menjelaskan hukum-hukum gerak planet menurut Kepler serta ciri-ciri delapan planet besar dan satelit-satelitnya.
2. A. Teori-teori pembentukan tata surya
1. Teori Big Bang
2. Teori Proto Planet
3. Teori Planetisimal
4. Teori Kabut
B. Kedudukan Planet
1. Sistem Tata Surya
2. Hukum Gerak Planet
3. Ciri-Ciri Planet dan satelit
C. Kedudukan Bumi dalam Tata Surya
1. Rotasi dan akibatnya
2. Revolusi dan akibatnya
3. Sejarah kehidupan di bumi
D. Lapisan bumi
1. Bumi dan Lapisannya 2. pergeseran lempeng bumi
3. Pengertian Alam Semesta
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “alam” memiliki arti
segala yang ada di langit dan di bumi (seerti bumi, bintang, kekuatan).
Sedangkan kata “semesta” berarti seluruh; segenap; semuanya:
semua yang ada di alam – tidak dapat lepas dari takdirnya masing-
masing; (berlaku untuk) seluruh dunia, universal.
Alam semesta, menurut orang Babylonia (kuranglebih 700-600 SM),
merupakan suatu ruangan atau selungkup dengan bumi yang datar
sebagai lantainya dan langit beserta bintang sebagai atapnya. Jadi,
alam semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang maha besar
yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotic dan abiotik, serta di
dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan
manusia maupun yang tidak.
4. A. TEORI-TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA
1.Teori Ledakan Dahsyat [The Big Bang]
Teori ini menyatakan bahwa adanya suatu massa
yang sangat besar dan mempunyai berat jenis
yang besar pula. Karena ada reaksi inti, maka
massa tersebut meledak dengan hebatnya (big
bang). Bagian yang berserakan dengan cepat
menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta
tahun, bagian-bagian yang berserakan tersebut
membentuk kelompok-kelompok dengan berat
jenis yang lebih rendah. Kelompok-kelompok
tersbut yang menjadi galaksi sekarang ini.
5. 2.Teori Proto Planet (Awan Debu) [Carl Von
Weizsaecker, G.P. Kuiper & Subrahmanyan
Chandarasekhar]
Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Alam
semesta saat ini juga terdapat gumpalan awan dan debu yang
bertebaran di angkasa. Selama kurang lebih 5.000 juta tahun
yang lalu, salah satu awan gas tersebut mengalami
pemampatan. Pada proses pemampatan tersebut partikel-
partikel debu tertarik ke pusat awan dan membentuk gumpalan
bola dan mulai berpilin.
Selanjutnya gumpalan bola gas tersebut memipih berbentuk
cakram. Partikel-pertikel di bagian tengah cakaram kemudian
saling menekan sehingga menimbulkan panas dan menjadi
pijar (matahari). Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat
sehingga terpecah menjadi gumpalan-gumpalan kecil.
Gumpalan kecil ini berpilin juga dan mengalami pembekuan
6. 3.Teori Planetisimal [Moulton
dan Chamberlain]
Pada mulanya telah terdapat “matahari asal”. Pada
suatu ketika matahari asal ini didekati oleh sebuah
bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan
pada bagian matahari. Oleh tenaga penarikan pada
matahari asal tadi, maka terjadilah peledakan-
peledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari
atmosfer matahari, kemudian mengembun dan
membeku sebagai benda-benda yang padat dan disebut
planetesimal. Benda padat yang disebut planetesimal ini
dalam perkembangan selanjutnya menjadi planet-planet
yang salah satunya adalah bumi kita. Teori ini
dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton.
7. 4.Teori Kabut (nebula) [Kant-
Lapplace, 1755]
Di jagat raya telah terdapat gas yang kemudian berkumpul
Di jagat menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar
gas hingga membentuk kumpulan kabut yang sangat besar
ini berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang
kencang ini, menyebabkan materi kabut bagian
khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena
pendinginan). Fragmen yang terlempar inilah yang
kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya. Bagian
inti kabut tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat sebagai
matahari sekarang ini.
8. B. Kedudukan Planet
1. SISTEM TATA SURYA
Tata surya adalah kumpuan benda-benda langit
yang
Terdiri dari sebuah bintang besar yang disebut
Matahari,dan semua objek yang terikat oleh
gaya
Grafitasinya
Dan adapula berbagai teori-teori mengenai alam
Semesta: teori antroposentrisme
: teori geosentrisme
: teori heliosentrisme
9. Antroposentrisme Socrates dan
Plato
Antroposenterisme adalah manusia menjadi
sentral pengetahuan bukan lagi berpusat pada alam,
dizaman yunani kuno ada bebarapa tokoh filsuf
antropologi yang terkenal pada waktu itu di antranya,
socrates, plato dan aristoteles. Di sini berawal
adanya strata sosial, Yang tertinggi: Filsuf, Pejabat,
Pedagang/Tabit kemudian Buruh.
Scrates mengajarkan bahwa manusia harus mencari
kebenaran dan kebijakan dengan cara berpikir
secara dialektis. Plato mengatakan kebenarannya
hanya ada di alam ide yang bisa diselami dengan
akal, sedangkan Aristoteles merupakan peletak
dasar empirisme, yaitu kebenaran harus dicari
melalui pengalaman panca indera Plato menyatakan
filsafat ialah pengetahuan yang bersifat untuk
mencapai kebenaran yang asli.
10. TEORI GEOCENTRIS
Hipparchus (190-120 SM )
Perintis dan bapak astronomi. Astronom terbesar pada zaman era klasik, ahli
geografi dan matematikawan yunani kuno pada zaman Helenistik
Bumi sebagai pusat edar tata surya
Bulan sebagai planet pertama-merkurius-venus-matahari-mars-jupiter-
saturnus (pada langit kedua sampai ketujuh)
Semakin lambat pergerakannya, jaraknya dari bumi semakin jauh.
- Tidak ada peninggalan buku yang tertulis sebagai catatan sejarah
– Tidak dapat dibuktikan
– Sedikit penganutnya
– Lingkaran / bulat / bola adalah bentuk geometri yang paling sempurna orbit
benda dalam sistem tata surya berbentuk lingkaran.
– Semua benda bergerak mengelilingi bumi dengan kecepatan konstan.
Menggunakan sistem gerak Retrograde, yaitu setiap gerak yang berlawanan
dengan kebiasaan atau umum. Retrograde planet adalah gerak yang
berlawanan dengan arah putaran bumi dengan matahari.
– Sistem ptolomeus (penerus system ini) cenderung lebih sulit dan rumit.
- Benda-benda langit memiliki baik gerakan timur-barat maupun rotasi pada
arah yang berlawanan.
11. TEORI HELIOCENTRIS
Nicolas Copernicus (1473-1543 M)
Pada tanggal 19 Pebruari 1473 Copernicus lahir di-Torun, Polandia.
Copernicus hidup pada peralihan zaman abad pertengahan dan zaman
pencerahan (renaissance).
Matahari sebagai pusat edar tata surya
Merkurius sebagai planet pertama-venus-bumi-mars-jupiter-saturnus-
uranus-neptunus
Perputaran harian langit akibat perputaran bumi pada sumbu putarannya
dan perubahan tahunan langit akibat perputaran planet mengelilingi
matahari.
– Ada 2 buah buku yang mendukung adanya teori ini revolusi benda-benda
langit dan hukum gerakan planet / hukum kepler.
– Pak Bradley menemukan adanya aberasi bintang (1725 M).
– Bessel (1838) menemukan paralaks bintang pertama kali.
Bentuk lintasan orbit semua benda adalah elips.
12. 2. HUKUM GERAK PLANET
1. Hukum Kepler I
“Orbit setiap planet berbentuk elips dengan matahari
berada di salah satu fokusnya”
2. Hukum Kepler II
“vektor radius suatu planet akan menempuh luas areal
yang sama untuk selang
waktu yang sama”
3. Hukum Kepler III
“pangkat tiga sumbu semi major orbit suatu planet
sebanding dengan kuadrat dari periode revolusi planet
tersebut”
13. 3. Ciri-Ciri Planet,Satelit dan lainnya
Planet adalah benda langit yang tidak dapat
memancarkan cahaya sendiri. Cahaya planet
merupakan pantulan dari cahaya
matahari. Kedudukan planet-planet dengan bintang-
bintang tidak tetap. Setiap planet mampunyai
periode rotasi dan revolusi yang berbeda-beda.
Planet dikelompokkan dalam dua kategori yaitu :
planet dalam dan planet luar. Planet dalam yaitu
merkurius, venus, bumi dan mars, sedangkan planet
luar yaitu yupiter, saturnus, uranus dan neptunus.
Adapun nama-nama planet adalah sebagai berikut !
14. 1. Merkurius
Merkurius adalah planet terdekat dengan matahari. Jarak
antara merkurius dengan mataharin tidak tetap, kadang
menempati jarak terdekat, kadang juga berada pada jarak
terjauh dengan matahari. Jarak rata-rata dengan matahari
adalah 57,9 juta km. Secara fisik, diameter Mermurius
mengapain4.879 km
. Waktu yang digunakan untuk melakukan satu kali putaran
pada porosnya (periode rotasi) adalah 58,6 hari. Volume
merkurius adalah sekitar 0,055 kali massa Bumi Bentuk
planet ini mirip Bulan, dengan permukaan berupa lapisan
tipis silikat. Komposisi pembentuk planet initerdiri atas besi
dan unsur berat lain. Suhu pada siang hari planet Merkurius
C, sedangkan suhu pada malam hari .
15. 2. Venus
Venus adalah planet terdekat kedua dari
Matahari. Venus memiliki jarak terhadap
matahari tidak tetap. Jarak rata-rata antara
Venus dengan matahari adalah 108 juta km.
Diameter Venus mencapai 12.100 km,
sedangkan massanya sekitar 0,815 kali massa
bumi. Periode rotasinya adalah 243,2 hari,
sedangkan periode revolusinya adalah 225 hari.
Bentuk planet ini mirip Bumi dengan permukaan
berupa awan
tebal dengan suhu permukaan C. Komposisi
pembentuk planet ini terdiri atas besi dan unsur
berat lain.
16. 3. Bumi
Bumi adalah planet terdekat ketiga matahari dan
satu-satunya yang planet yang memiliki kehidupan.
Jarak rata-rata Bumi dengan Matahari adalah 150
juta km. Diameter bumi adalah 12.760 km. Periode
rotasinya adalah 24 hari, sedangkan pariode
revolusinya 365,25 hari. Suhu rata-rata permukaan
bumi adalah 14 derajat Celcius.
Udara yang mengelilingi Bumi terdiri dari 78%
nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas lain. Air di
Bumi hampir 96% tersusun dari hidrogen dan
oksigen. Bagian gunung berapi, batuan endapan,
dan batuan metamorfik serta tanah. Bumi memiliki 1
buah satelit yaitu bulan.
17. 4. Mars
Gambar di samping kanan adalah perbandingan
ukuran planet dalam.
Mars merupakan planet keempat dalam urutan
tata surya. Jarak rata-rata dari matahari adalah
228 juta km. Diameter Mars mengapai 6.780 km,
sedangkan
massanya 0,11 kali massa bumi. Periode
rotasinya 24,6 jam, sedangkan periode
revolusinya adalah 687 hari. Bentuk planet ini
mirip Bumi dengan atmosfer
mengandung CO , sedikit N , Ar, CO, Ne, Kr, dan
Xe. Pada musim dingin suhu di plnet ini
18. 5. Jupiter
Jupiter adalah planet terbesar dalam tata surya.
Mempunyai jarak rata-rata dari matahari 778,3
juta km. Diameternya 14.980 km dan memiliki
massa 318 kali massa bumi. Periode rotasinya
9,8 jam, sedangkan periode revolusinya adalah
11,86 tahun. Atmosfer Jupiter mengandung
hidrogen (H), helium (He), metana (CH ), amonia
(NH ). Suhu dipermukaan berkisar C. Jupiter
memiliki 16 satelit.
19. 6. Saturnus
Saturnus adalah planet terdekat keenam setelah
Jupiter. Jarak rata-rata dari matahari adalah
1.429,4 juta km. Diameternya mengapai 120.540
km dan memiliki massa 94,3 kali dari massa
bumi. Periode rotasi nya 10,7 jam, sedangkan
periode revolusinya adalah 29,5 tahun. Planet ini
mempunyai intii dan gingin. Planet ini satu-
satunya planet yang memiliki cincin. Atmosfer
mengandung helium (He). Suhu pada puncak
awannya C. Planet ini memiliki 18 satelit.
20. 7. Uranus
Uranus memiliki jarak rata-rata dengan matahari
2.875 juta km. Diameternya 51.118 km dan
memiliki massa 14,54 massa bumi. Periode
rotasinya 17,25 jam, sedangkan periode
revolusinya 84 tahun. Bentuk planet ini mirip
dengan bulan dengan permukaan berwarna
hijau dan biru, dibungkus atmosfer yang
mengandung hidrogen (H), helium (He), metana
(CH ), dan etana. Suhu atmosfer C dan suhu
intinya mencapai C. Uranus memiliki 15 satelit.
21. 8. Neptunus
Neptunus memiliki jarak rata-rata dari matahari
4.450 juta km. Diameternya 49.530 km dan
memiliki massa 17,2 kali massa bumi. Periode
rotasinya 16,1 jam, Sedangkan periode
revolusinya 164, 8 tahun. Bentuk planet ini mirip
bulan
22. 9. Satelit
Satelit adalah anggota tata surya yang ukurannya lebih
kecil daripada planet, berputar pada porosnya, beredar
mengelilingi planet, kemudian bersama-sama dengan
planet, berputar mengelilingi matahari. Satelit melakukan
tiga gerakan,
yaitu berputar pada porosnya, berevolusi mengelilingi
planet, dan berevolusi bersama planet mengelilingi
matahari. Satelit ada dua macam yaitu :
a. Satelit alamiah yaitu satelit alamiah sudah ada dalam
tata surya dan bukan buatan manusia. contoh satelit alam
adalah bulan.
b. Satelit buatan yaitu satelit yang sengaja dibuat oleh
manusia yang memasuki ruang angkasa masuk ke orbit
bumi, baik yang berawak maupun yang tidak berawak.
Satelit buatan berguna untuk :
a. Satelit astronomi: satelit yang digunakan untuk
mengamati planet, galaksi, dan benda luar angkasa
lainnya.
b. Satelit komunikasi: satelit buatan yang dipasang di
23. 10.Asteroid
Asteroid adalah benda-benda angkasa yang berada
dalam serbuk asteroid, yakni daerah antara orbit Mars
dan Jupiter.
Ada dua teori asal mula asteroid :
1. Asteroid berasal dari planet yang terletak di antara
Mars dan Jupiter meledak karena efek gaya ganggu
Jupiter dan membentuk asteroid-asteroid.
2. Asteroid terbentuk pada awal terbentuk pada awal
terbentuknya tata surya terdapat gukup partikel di antara
Mars dan Jupiter yang membentuk batu-batu
berkelompok.
24. 11.Meteor dan Meteorid
Meteor adalah benda-benda angkasa yang jatuh ke
bumi yang pada saat menembus atmosfer terbakar
sehingga timbul nyala yang terlihat dari bumi.
Meteorit adalah meteor yang jatuh ke permukaan
bumi.
Berdasarkan materi yang terkandung di dalamnya,
meteorit di bedakan menjadi dua yaitu :
1. meteorit besi : terdiri 90% zat besi dan 10% nikel
2. meteorit batu : terdiri 10% besi dan nikel dan
lainnya berupa silikon
25. 12. Matahari
Matahari adalah bintang paling besar dan
menjadi pusat tata surya. Jarak bumi ke
matahari kira-kira 149.600.000 satuan astronomi
(SA). Matahari berotasi pada sumbunya dengan
arah rotasi dari barat ke timur. Periode rotasi
matahari pada bagian equatornya adalah 34
hari, sedangkan pada bagian kutubnya
memerlukan waktu sekitar 27 hari. Perbedaan
rotasi tersebut dikarenakan matahari berbentuk
gas, sehingga bagian equator dan kutubnya
mempunyai gerak yang berbeda.
Matahari merupakan bola api yang suhu pada
intinya sekitar 35 juta derajat celcius dan suhu
pada bagian permukaannya 6000 derajat
celcius.
26. C. Kedudukan Bumi dalam
Tata Surya
1.Pengertian Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi sumbunya atau
porosnya dari arah barat ke timur. Lamanya rotasi bumi disebut
kala rotasi yaitu selama 23 jam 56 menit 4 detik (disebut satu
hari).
Akibat Rotasi Bumi
Akibat perputaran bumi pada porosnya (rotasi bumi) maka akan
terjadi beberapa peristiwa di bumi yaitu
:1). Terjadinya siang dan malam
2). Terjadinya perbedaan waktu diberbagai tempat di muka
bumi
3). Gerak semu harian bintang
4). Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi
27. 2.Pengertian Revolusi Bumi: Revolusi Bumi
adalah peredaran bumi mengelilingi matahari.
Revolusi bumi merupakan akibat tarik menarik
antara gaya gravitasi matahari dengan gaya
gravitasi bumi, selain perputaran bumi pada
porosnya atau disebut rotasi bumi.
Akibat Revolusi Bumi
1. Perbedaan Lama Siang dan Malam
2. Gerak Semu Tahunan Matahari
3. Perubahan Musim
4.Kalender Masehi
28. 3.Sejarah Kehidupan dibumi
a. Zaman Archaikum
Zaman ini sering dikenal sebagai periode
Prakambium. Zaman ini berlangsung kira-kira
4,6 miliar – 570 juta tahun lalu. Pada masa ini
keadaan kulit bumi masih sangat panas, tidak
ada tanda - tanda kehidupan dan akhir zaman ini
baru mulai ada tanda - tanda kehidupan. Zaman
ini adalah zaman pembentukan bumi dari inti
bumi sampai dengan kulit bumi. Secara lambat
laun, benua dan samudra mulai terbentuk di
muka bumi. Namun, kondisi yang sangat panas
tidak memungkinkan adanya kehidupan,
sehingga pada masa ini diperkirakan belum ada
makhluk hidup.
29. b. Zaman Palaeozoikum
Zaman ini berlangsung kurang lebih 570 - 245 juta
tahun lalu. Keadaan bumi belum stabil, iklim
masih berubah - ubah terkadang curah hujan
sangat besar. Meskipun demikian pada masa ini
sudah mulai nampak adanya tanda - tanda
kehidupan seperti binatang yang terkecil yang
tidak bertulang punggung sampai jenis ikan,
ampibi serta reptile. Pada masa ini suhu bumi
telah menurun drastis yang memungkinkan
binatang serta makhluk hidup lainnya bisa tumbuh
30. c. Zaman Mesozoikum
Zaman ini berlangsung kira - kira 208 - 65 juta
tahun lalu. Pada zaman ini kehidupan
berkembang dengan pesatnya mulai dari jenis
ikan, reptile, ampibi. Bahkan reptile jenis raksasa
seperti dinosaurus yang panjangnya antara 12 -
30 meter telah hidup di permukaan bumi. Pada
zaman ini jenis burung mulai nampak demikian
pula binatang menyusui sudah ada tanda - tanda
kemunculannya. Walaupun rendah sekali
tingkatannya. Disamping hewan - hewan yang
besar, pohon - pohon besar juga diperkirakan
telah ada pada zaman ini. Zaman Mesozoikum ini
31. d. Zaman Neozoikum
Berlangsung kira - kira 60 juta tahu yang lalu.
Zaman ini memiliki arti yang sangat penting bagi
sejarah perkembangan manusia karena konon
kabarnya pada zaman ini khususnya zaman
quarter jenis manusia telah mulai ada di muka bumi
ini. Zaman neozoikum dibedakan menjadi 2 yaitu : -
Zaman Tersier
- Zamana Quarter
32. D. LAPISAN BUMI
1.Bumi dan lapisannya
Bumi merupakan planet urutan ke-tiga dari sembilan
planet yang mengelilingi matahari dan merupakan
satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh mahluk
hidup. Bumi terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang
lalu. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta
km, dengan radius ± 6.370 km. Bumi memiliki 2
macam lapisan, yaitu lapisan internal (dalam) dan
lapisan eksternal (luar).
1. Lapisan dalam merupakan lapisan pembentuk
bumi.
2. Lapisan luar merupakan lapisan yang melindungi
bumi dari meteor atau benda-benda luar angkasa
34. Kerak bumi (crush)
Merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan
bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km
dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari
batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi
tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di
bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC.
Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya
hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
35. Selimut atau selubung
Merupakan lapisan yang terletak di bawah
lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi
mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan
batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut
bumi mencapai 3.000 oC.
36. Inti bumi (core)
Terdiri dari material cair, dengan penyusun utama
logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang
terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan
ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan
inti dalam.
37. B. LAPISAN LUAR BUMI
1. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah
planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut
sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat
dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai
dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.
Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai
menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut.
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan
oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%),
karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap
air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di
bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari
matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang
dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari
38. 2. Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terrendah,
campuran gasnya paling ideal untuk menopang
kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan
terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan
oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan
lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang
paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari
permukaan tanah). Ketinggian yang paling rendah
adalah bagian yang paling hangat dari troposfer,
karena permukaan bumi menyerap radiasi panas
dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara.
Lapisan ini dianggap sebagai bagian atmosfer yang
paling penting, karena berhubungan langsung
dengan permukaan bumi yang
merupakan habitat dari berbagai jenis mahluk hidup
termasuk manusia, serta sebagain besar iklim
39. 3. Stratosfer
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke
stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km.
Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah
relatif stabil dan sangat dingin yaitu – 70oF atau
sekitar – 57oC. Pada lapisan ini angin yang
sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang
tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat.
Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di
lapisan paling bawah, namun tidak ada pola
cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan
ini.
40. 4. Mesosfer
Kurang lebih 25 mil atau 40km diatas permukaan
bumi terdapat lapisan transisi menuju lapisan
mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun
ketika ketinggian bertambah, sampai menjadi
sekitar – 143oC di dekat bagian atas dari lapisan
ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan
bumi. Suhu serendah ini memungkinkan terjadi
awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal es.
Daerah transisi antara lapisan mesosfer dan
termosfer disebut mesopouse dengan suhu
terendah – 110o C.
41. 5. Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada
ketinggian sekitar 81 km. Dinamai termosfer
karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup
tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC.
Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi
sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi
kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan
listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang
dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum
munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk
membantu memancarkan gelombang radio jarak
jauh. Molekul oksigen akan terpecah menjadi
oksegen atomik di sini
42. 6. Eksosfer
Merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi.
Pada lapisan ini, kandungan gas-gas atmosfer
sangat rendah. Batas antara ekosfer (yang pada
dasarnya juga adalah batas atmosfer) dengan
angkasa luar tidak jelas.
43. 2.Pergeseran Lempeng Bumi
1. Teori kontraksi (Contraction theory)
Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Descrates
(1596-1650). Ia menyatakan bahwa bumi semakin
lama semakin susut dan mengkerut yang
disebabkan oleh terjadinya proses pendinginan,
sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief
berupa gunung, lembah, dan dataran. Teori
kontraksi didukung pula oleh James Dana (1847)
dan Elie de Baumant (1852). Mereka berpendapat
bahwa bumi mengalami pengerutan karena terjadi
proses pendinginan di bagian dalam bumi yang
mengakibatkan bagian permukaan bumi mengerut
membentuk pegunungan dan lembah-lembah.
44. 2. Teori dua benua (Laurasia-Gondwana
theory)
Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya bumi
terdiri atas dua benua yang sangat besar, yaitu
Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di
sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua tersebut
kemudian bergerak perlahan ke arah equator
bumi, sehingga akhirnya terpecah-pecah menjadi
benua benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah
menjadi Asia, Eropa dan Amerika Utara,
sedangkan Gondwana terpecah menjadi Afrika,
Australia dan Amerika Selatan. Teori Laurasia-
Gondwana kali pertama dikemukakan oleh
Edward Zuess pada 1884.
45. 3. Teori pengapungan benua (Continental drift theory)
Teori pengapungan benua dikemukakan oleh Alfred
Wegener pada 1912. Ia menyatakan bahwa pada
awalnya di bumi hanya ada satu benua maha besar yang
disebut Pangea. Menurutnya benua tersebut kemudian
terpecah-pecah dan terus bergerak melalui dasar laut.
Gerakan rotasi bumi yang sentripugal, mengakibatkan
pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat menuju
equator. Teori ini didukung oleh bukti-bukti berupa
kesamaan garis pantai Afrika bagian barat dengan
Amerika Selatan bagian timur, serta adanya kesamaan
batuan dan fosil pada kedua daerah tersebut.
Teori ini, dikembangkan lagi dalam buku The Origin of
Continents and Oceans terbitan tahun 1915. Alfred,
mengemukakan bahwa benua-benua yang sekarang ada
dulu adalah satu bentang muka yang bergerak menjauh
sehingga melepaskan benua-benua tersebut dari inti
bumi seperti 'bongkahan es' dari granit yang bermassa
jenis rendah yang mengambang di atas lautan basal yang
lebih padat.
46. 4. Teori konveksi (Convection theory)
Menurut teori konveksi yang dikemukakan oleh Arthur
Holmes dan Harry H. Hess dan dikembangkan lebih lanjut
oleh Robert Diesz, menyatakan bahwa di dalam bumi yang
masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus
konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya,
sehingga ketika arus konveksi yang membawa materi
berupa lava sampai ke permukaan bumi di mid oceanic
ridge (punggung tengah samudera), lava tersebut akan
membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru
menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua.
Bukti kebenaran teori konveksi adalah terdapatnya tanggul
dasar samudera (Mid Oceanic Ridge), seperti Mid Atlantic
Ridge dan Pasific-Atlantic Ridge. Bukti lainnya didasarkan
pada penelitian umur dasar laut yang membuktikan bahwa
semakin jauh dari punggung tengah samudera, umur
batuan semakin tua. Artinya terdapat gerakan yang berasal
dari Mid Oceanic Ridge ke arah berlawanan yang
disebabkan oleh adanya arus konveksi dari lapisan di
bawah kulit bumi.
47. 5. Teori lempeng tektonik (Plate Tectonic
theory)
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa planet bumi
terdiri atas sejumlah lapisan. Lapisan bagian atas
bumi merupakan bagian yang tegar dan kaku.
Sedangkan lapisan dibawahnya yaitu astenosfer,
merupakan lapisan yang plastik atau cair. Hal ini
mengakibatkan lapisan permukaaan bumi bagian
atas menjadi tidak stabil dan selalu bergerak
sesuai dengan gerakan yang berada di
bawahnya. Keadaan inilah yang melatarbelakangi
lahirnya teori Lempeng Tektonik.