SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
AKHLAK TASAWUF
Oleh:
Dra. Hj. Ninik Masruroh, M.Pd.I.
1
A. KONSEP DASAR TASAWUF
1. Al-Ghazali di dalam kitabnya, al-Munqidz min ad-Dhalal, menulis bahwa para
sufi adalah mereka yang menempuh (suluk) jalan Allah, yang berakhlak tinggi
nan bersih, bahkan juga berjiwa cemerlang lagi bijaksana.
2. Radim bin Ahmad al-Baghdadi berpendapat, tasawuf memiliki tiga elemen
penting, yaitu faqr, rela berkorban, dan meninggalkan kebatilan (ghurur).
3. Al-Junaid mendefinisikan bahwa tasawuf sebagai “an-Takuna ma’a Allah bi-la
‘alaqah”, hendaknya engkau bersama-sama dengan Allah tanpa adanya hijab.
4. Samnun berpendirian bahwa tasawuf adalah an-tamlika syaian wa la yamlikuka
syaiun, hendaknya engkau merasa tidak memiliki sesuatu dan sesuatu itu pun
tidak menguasaimu.
5. Ma‟ruf al-Kharkhi, mengemukakan tasawuf dengan kalimat “mengambil yang
hakikat dengan mengabaikan segala kenyataan yang ada pada selain Allah, dan
barang siapa yang belum mampu merealisasikan hidup miskin maka ia belum
mampu dalam bertasawuf.
Definisi-definisi tasawuf yang dituturkan oleh para sufi ataupun pakar tasawuf
adalah sebagai berikut:
2
LANJUTAN SLIDE 2
6. Amin al-Kurdi, mengatakan bahwa tasawuf adalah suatu ilmu yang mempelajari
tentang kebaikan dan keburukan jiwa, bagaimana cara membersihkan sifat-sifat
buruk dan menggantinya dengan sifat-sifat terpuji, serta bagaimana jalan
menuju keridhaan Allah.
7. Dzun Nun al-Misri berpendapat bahwa sufi adalah orang yang di dalam
hidupnya tidak disusahkan dengan permintaan dan tidak pula dicemaskan
dengan terampasnya barang. Selanjutnya, al-Misri juga mengatakan bahwa
mereka itu merupakan komunitas yang mendahulukan Allah di atas segalanya,
sehingga Allah pun mendahulukan mereka diatas segalanya.
8. Abu Yazid al-Bustami menjelaskan tasawuf dengan perumpamaan suatu kondisi
dimana seseorang mengencangkan ikat pinggangnya (karena menahan lapar)
dan pengekangan terhadap syahwat duniawi sesaat. Al-Bustami juga
menambahkan, yaitu ungkapan “melemparkan kepentingan pribadi kepada Allah
dengan mencurahkan secara totalitas kepada-Nya”.
9. Ibnu Jala‟ berpandangan bahwa tasawuf adalah apa yang menjadi esensi, dan
tidak ada suatu formalitas apapun baginya.
3
LANJUTAN SLIDE 3
10.Abu al-Wafa‟ at Taftazani menjelaskan definisi tasawuf secara substansi, yakni
tasawuf adalah sebuah pandangan filosofis kehidupan yang bertujuan
mengembangkan moralitas jiwa manusia yang dapat direalisasikan melalui
latihan-latihan praktis tertentu yang mengakibatkan larutnya perasaan dalam
hakikat transidental. Pendekatan yang digunakan adalah dzauq (intuisi) yang
menghasilkan kebahagiaan spiritual. Pengalaman yang tak kuasa diekspresikan
melalui bahasa biasa karena bersifat emosional dan individual.
4
B. ASAL-USUL KATA TASAWUF
1. Shafa berarti suci
2. Ahl ash-Shuffah, yaitu para sahabat yang ikut hijrah bersama Rasulullah SAW.
ke Madinah dengan meninggalkan seluruh kekayaannya di Makkah.
3. Shaf artinya baris.
4. Theosophy (Theo=Tuhan, Shopos=hikmah), berasal dari bahasa Yunani yang
masuk ke dalam terma filsafat Islam.
5. Shuf (kain yang terbuat dari wol).
6. Shafwah (yang terpilih atau yang terbaik).
5
C. MAQAMAT DAN AHWAL
a. Taubat
Pengertian taubat bagi kalangan sufi adalah memohon ampun atas segala
dosa yang disertai dengan penyesalan dan berjanji dengan sungguh-
sungguh untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut dan dibarengi
dengan melakukan kebajikan yang dianjurkan oleh Allah.
b. Zuhud
Menurut pandangan para sufi, zuhud secara umum diartikan sebagai
suatu sikap melepaskan diri dari rasa ketergantungan terhadap kehidupan
duniawi dengan mengutamakan kehidupan ukhrawi.
c. Sabar
Sabar adalah suatu keadaan jiwa yang kokoh, stabil, dan konsekwen
dalam pendirian.
1. Pengertian Maqamat
Maqamat berarti jalan panjang atau fase-fase yang harus ditempuh oleh
seorang sufi untuk berada sedekat mungkin dengan Allah. Maqam dilalui oleh
seorang hamba melalui usaha yang sungguh-sunggguh dalam melakukan
sejumlah kewajiban yang harus ditempuh dalam jangka waktu tertentu. Seorang
hamba tidak akan mencapai maqam berikutnya sebelum menyempurnakan
maqam sebelumnya. Penejelasan semua tingkatan tersebut adalah sebagai
berikut:
6
LANJUTAN SLIDE 6
d. Wara‟
Wara‟ dalam pandangan sufi adalah meninggalkan segala sesuatu yang
tidak jelas hukumnya, baik yang menyangkut makanan, pakaian, maupun
persoalan lainnya.
e. Faqr
Dalam pandangan para sufi, faqr diartikan tidak menuntut lebih banyak
dari apa yang telah dimiliki dan merasa puas dengan apa yang dimiliki
sehingga tidak meminta sesuatu yang lain.
f. Tawakkal
Pengertian umumnya adalah pasrah dan menyerahkan semuanya kepada
Allah setelah melakukan suatu rencana atau usaha.
g. Ridha
Pengertiannya secara umum adalah tidak menentang qadha dan qadar
Allah, menerima qadha dan qadar dengan hati senang. Mengeluarkan
perasaan benci dari hati sehingga yang tinggal di dalamnya hanya
perasaan senang dan gembira. Merasa senang menerima malapetaka
sebagaimana merasa senang menerima nikmat. Tidak meminta surga
dari Allah dan tidak meminta dijauhkan dari neraka.
7
LANJUTAN SLIDE 7
h. Mahabbah
Mahabbah pada tingkatan selanjutnya dapat diartikan suatu usaha
sungguh-sungguh dari seseorang untuk mencapai tingkat rohaniah
tertinggi dengan terwujudnya kecintaan mendalam kepada Allah.
i. Ma’rifat
Ma’rifat berasal dari kata ‘arafa-ya’rifu-irfan-ma’rifat yang berarti
pengetahuan atau pengalaman. Ma‟rifat dapat pula berarti pengetahuan
rahasia hakikat agama, yaitu ilmu yang lebih tinggi daripada ilmu yang
didapat pada umumnya, dan merupakan pengetahuan yang obyeknya
bukan hal-hal yang bersifat zhahir tetapi bersifat batin, yaitu pengetahuan
mengenai rahasia-rahasia Tuhan melalui pancaran cahaya Ilahi.
8
LANJUTAN SLIDE 8
a. Al-Muraqabah
Muraqabah adalah kesadaran diri bahwa kita selalu berhadapan dengan
Allah dalam keadaan apa pun dan Dialah yang selalu mengawasi segala
apa pun yang kita lakukan.
b. Al-Khauf
Khauf adalah suatu sikap mental yang merasa takut kepada Allah karena
kurang sempurna pengabdiannya.
2. Pengertian Ahwal
Secara bahasa, ahwal merupakan jamak dari kata tunggal hal yang berarti
keadaan sesuatu (keadaan rohani). Menurut al-Ghozali, hal adalah kedudukan
atau situasi kejiwaan yang dianugrahkan Allah kepada seseorang hamba pada
suatu waktu, baik sebagai buah dari amal saleh yang mensucikan jiwa atau
sebagai pemberian semata.
Dalam penentuan hal juga terdapat perbedaan pendapat di kalangan sufi.
Adapun al-hal yang paling banyak disepakati adalah al-muraqabah, al-khauf, ar-
raja‟, ath-thuma’ninah, al-musyahadah, dan al-yaqin. Penejelasan tentang
ahwal tersebut adalah sebagai berikut:
9
LANJUTAN SLIDE 9
c. Raja’
Raja’ adalah berharap atau perasaan hati yang senang karena menanti
sesuatu yang diinginkan atau disenangi, sebagaimana al-Ghazali
mendefinisikannya dengan suatu keadaan dimana hati merasa nyaman
karena menanti sesuatu yang dicintai atau didambakan.
d. Thuma’ninah
Thuma’ninah adalah rasa tenang, tidak ada rasa was-was atau khawatir,
tak ada yang dapat mengganggu perasaan dan pikiran, karena ia telah
mencapai tingkat kebersihan jiwa yang paling tinggi.
e. Al-Uns
Uns (suka cita) dalam pandangan sufi adalah sifat merasa selalu
berteman, tak pernah merasa sepi.
f. Musyahadah
Musyahadah secara harfiah adalah menyaksikan dengan mata kepala.
Secara terminologi, musyahadah adalah menyaksikan secara jelas dan
sadar apa yang dicarinya (Allah) atau penyaksian terhadap kekuasaan
dan keagungan Allah.
10
D. SYARI’AH, THARIQAH, HAQIQAH DAN
MA’RIFAH
1. Syari’ah
Secara istilah, syari’ah ( ) adalah undang-undang yang dibuat oleh Tuhan
Allah SWT. yang tegak di atas dasar iman dan Islam, berupa seperangkat
hukum tentang perbuatan zhahir/formal manusia yang diatur berdasarkan
wahyu Al-Qur’an dan hadits/as-Sunnah.
2. Thariqah
a. Amin al-Kurdi mendefinisikan bahwa:
Artinya: “Thariqah adalah pengamalan syari‟ah dan secara serius
mengamalkan ketentuan-ketentuannya, menjauhkan diri dari sikap
mempermudah yang memang seharusnya tidak diperbolehkan
mempermudahkannya.”
b. Secara operasional, thariqah berarti:
Artinya: “Menjauhi cegahan-cegahan agama secara zhahir dan batin, serta
11
LANJUTAN SLIDE 11
c. Lebih lengkap lagi, dijelaskan, bahwa thariqah adalah
Artinya: “Menjauhkan diri dari perbuatan haram dan makruh serta hal-hal
mubah yang berlebihan; menunaikan kewajiban/faraidh hingga
membiasakan melakukan hal-hal sunnah semampunya di bawah
pengawasan/bimbingan seorang guru sufi berpengalaman (berilmu
mendalam) dari kalangan pakar yang ahli di bidangnya.”
3. Haqiqah
a. Zainuddin bin „Ali al-Ma‟bary al-Malaybary menjelaskan sebagai berikut:
Artinya: “Haqiqah adalah sampainya seorang sufi yang menempuh (jalan
spiritual) tarekat pada tujuannya, yaitu mengenal Allah SWT. dan
menyaksikan cahaya penampakan Allah, yang mana menurut al-Qusyairy 12
LANJUTAN SLIDE 12
b. Sedangkan menurut asy-Syadzili adalah sebagai berikut:
Artinya: “Haqiqah adalah pemahaman yang menetap di hatimu bahwa tiada
yang dapat membahayakan, tiada yang berguna, tiada yang memberi
anugrah, dan tiada yang mencegah anugrah melainkan Allah SWT.. Setelah
itu, kamu tidak ragu-ragu lagi dan tidak merasa tenang dan tergantung pada
selain-Nya (yakni kepada makhluk) sekalipun kamu digergaji dengan gergaji
dan digunting”.
c. Hakikat merupakan pengetahuan tentang tujuan sesuatu, inti sesuatu,
realitas yang sebenarnya, serta menyatakan bahwa hakikat dalam
pembahasan ini terarah pada makna pengetahuan batin, kesadaran hati, dan
juga pengetahuan mendalam tentang sesuatu.
13
LANJUTAN SLIDE 13
4. Ma’rifat
a. Secara istilah, sebagaimana pakar ilmu haqiqah, dikatakan sebagai berikut:
Artinya: “Ma’rifat adalah mengerti dan memahami nama-nama Allah SWT.
dan sifat-sifat-Nya secara jujur dan tulus untuk berinteraksi dengan-Nya dan
serius dalam segala kondisinya, dan senantiasa berkoneksi dengan-Nya
dalam kondisi suasana sirri, serta berupaya kembali kepada-Nya dalam
segala sesuatunya dengan membersihkan dirinya dari sifat-sifat rendah dan
tercela”.
b. Selanjutnya, terdapat uraian tentang ma’rifat, yaitu:
Artinya: “Ma’rifat adalah kemantapan (ketetapan) hati untuk mempercayai
Dzat yang wajib wujudnya yang bersifat dengan segala kesempurnaan”.
c. Dalam ungkapan lain dinyatakan sebagai berikut:
14
E. DOKTRIN TASAWUF TENTANG FANA’, BAQA’,
ITTIHAD, DAN WIHDAT AL-WUJUD
1. Pengertian Fana’
a. Dalam istilah tasawuf, fana‟ adakalanya diartikan sebagai keadaan moral
yang luhur. Menurut Abu Bakar al-Kalabadzi, fana‟ adalah hilangnya semua
keinginan hawa nafsu seseorang, tidak ada pamrih dari segala perbuatan
manusia, sehingga kehilangan segala perasaan dan dapat membedakan
sesuatu secara sadar, dan telah menghilangkan semua kepentingan ketika
berbuat sesuatu.
b. Al-Qusyairi mendefinisikan fana‟ menjadi tiga tingkatan maknanya. Pertama,
yaitu terlepasnya manusia dari jiwa dan sifat-sifatnya dengan kekalnya
dirinya dengan sifat-sifat al-Haqq. Kedua, terlepasnya diri dari sfat-sifat al-
Haqq (Allah) dengan menyaksikan al-Haqq. Ketiga, adalah terlepasnya diri
dari menyaksikan al-Haqq dengan tenggelam dalam wujud al-Haqq.
15
LANJUTAN SLIDE 15
c. Ibn Arabi yang mengartikan fana‟ dengan dua pengertian. Pertama, fana‟
dalam pengertian mistis, yaitu lenyapnya ketidaktahuan dan hanya tinggallah
pengetahuan sejati yang dihasilkan melalui intuisi tentang kesatuan esensial
keseluruhan. Seorang sufi tidak melenyapkan keberadaan dirinya, tetapi ia
menyadari non-eksistensi esensial sebagai bentuk. Kedua, fana‟ dalam
pengertian metafisika, yang berarti, hilangnya bentuk-bentuk dunia
fonomena dan berlangsungnya substansi universal yang satu. Jadi,
menurutnya, fana‟ yang benar adalah hilangnya diri dalam keadaan
pengetahuan intuitif dimana kesatuan esensial dari keseluruhan itu
diungkapkan.
2. Pengertian Baqa’
Berkenaan dengan keterkaitan antara fana‟ dan baqa‟, al-Qusyairy menyatakan
dalam kitabnya sebagai berikut: “Barang siapa meninggalkan perbuatan-
perbuatan tercela, maka ia sedang fana‟ dari syahwatnya. Tatkala fana‟ dari
syahwatnya, ia baqa‟ dalam niat dan keikhlasan ibadah. Barang siapa yang
hatinya zuhud dari keduniaan, maka ia sedang fana‟ dari keinginannya yang
berarti pula sedang baqa‟ dalam ketulusan inabah (kembali) kepada Allah.
16
LANJUTAN SLIDE 16
3. Pengertian Ittihad
Ittihad adalah salah satu tingkatan dimana seorang sufi telah merasa dirinya
bersatu dengan Allah, salah satu tingkatan dimana yang mencintai dan yang
dicintai telah menjadi satu.
4. Pengertian Wihdat al-Wujud
Wihdat al-Wujud adalah ungkapan yang terdiri dari dua kata, yaitu wihdat dan
al-wujud. Wihdat artinya sendiri, tunggal atau kesatuan, sedangkan al-wujud
artinya ada. Dengan demikian Wihdat al-Wujud adalah berarti kesatuan wujud.
Kata wihdah selanjutnya digunakan untuk arti yang bermacam-macam. Di
kalangan ulama klasik ada yang mengartikan wihdah sebagai sesuatu yang
zatnya tidak dapat dibagi-bagi pada bagian yang lebih kecil. Selain itu, kata al-
wihdah digunakan pula oleh para ahli filsafat dan sufisme sebagai satu kesatuan
antara materi dan roh, substansi (hakikat) dan forma (bentuk), antara yang
tampak (lahir) dan batin, antara alam dan Allah, karena alam dari segi
hakikatnya itu qadim dan berasal dari Tuhan.
17
LANJUTAN SLIDE 17
Harun Nasution lebih lanjut menjelaskan paham ini dengan mengatakan, bahwa
dalam paham Wihdat al-Wujud, nasut (sifat kemanusiaan) yang ada diubah
menjadi khalk (makhluk), dan lahut menjadi haqq (Tuhan). Khalq dan haqq
adalah dua aspek bagian sesuatu. Aspek yang sebelah luar disebut khalq dan
aspek sebelah dalam disebut haqq. Kata-kata khalq dan haqq ini merupakan
padanan kata al-’arad (accident) dan al-jauhar (subtance) dan az-zahir (lahir-
tampak-luar) dan al-batin (dalam).
18
19

More Related Content

What's hot

HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATMutiara permatasari
 
Tasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafiTasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafiAbdul Fauzan
 
Ppt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawufPpt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawufroffiq
 
Asal usul dan karakteristik tasawuf
Asal usul dan karakteristik tasawufAsal usul dan karakteristik tasawuf
Asal usul dan karakteristik tasawufTazkia Tata
 
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafiTasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafiHalimatus Sa'diyah
 
1. makalah ilmu tasawuf
1. makalah ilmu tasawuf1. makalah ilmu tasawuf
1. makalah ilmu tasawufMas Enjoying
 
Perbandingan konsep antar aliran aliran teologi islam
Perbandingan konsep antar aliran aliran teologi islamPerbandingan konsep antar aliran aliran teologi islam
Perbandingan konsep antar aliran aliran teologi islamfatimatus sholichah
 
Presentasi 2 islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
Presentasi 2   islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiahPresentasi 2   islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
Presentasi 2 islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiahMarhamah Saleh
 
Kerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islamKerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islamRyan Imutz
 
Powerpoint slide master. oleh afdal kelas x mia 1
Powerpoint slide master. oleh afdal kelas x mia 1Powerpoint slide master. oleh afdal kelas x mia 1
Powerpoint slide master. oleh afdal kelas x mia 1Afdhal M
 

What's hot (20)

AHKLAK DAN TASAWUF DALAM ISLAM
AHKLAK DAN TASAWUF DALAM ISLAMAHKLAK DAN TASAWUF DALAM ISLAM
AHKLAK DAN TASAWUF DALAM ISLAM
 
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
 
Tasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafiTasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafi
 
TASAWUF
TASAWUFTASAWUF
TASAWUF
 
Ppt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawufPpt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawuf
 
Asal usul dan karakteristik tasawuf
Asal usul dan karakteristik tasawufAsal usul dan karakteristik tasawuf
Asal usul dan karakteristik tasawuf
 
Konsep Dasar Tasawuf
Konsep Dasar TasawufKonsep Dasar Tasawuf
Konsep Dasar Tasawuf
 
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafiTasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
 
1. makalah ilmu tasawuf
1. makalah ilmu tasawuf1. makalah ilmu tasawuf
1. makalah ilmu tasawuf
 
Maqamat dan ahwal
Maqamat dan ahwalMaqamat dan ahwal
Maqamat dan ahwal
 
Tasawuf Akhlaki
Tasawuf AkhlakiTasawuf Akhlaki
Tasawuf Akhlaki
 
Ruang Lingkup Agama
Ruang Lingkup AgamaRuang Lingkup Agama
Ruang Lingkup Agama
 
Perbandingan konsep antar aliran aliran teologi islam
Perbandingan konsep antar aliran aliran teologi islamPerbandingan konsep antar aliran aliran teologi islam
Perbandingan konsep antar aliran aliran teologi islam
 
HIA 3013 Tauhid
HIA 3013 TauhidHIA 3013 Tauhid
HIA 3013 Tauhid
 
Tugas makalah agama
Tugas makalah agamaTugas makalah agama
Tugas makalah agama
 
Tauhid dan keutamaannya
Tauhid dan keutamaannyaTauhid dan keutamaannya
Tauhid dan keutamaannya
 
Presentasi 2 islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
Presentasi 2   islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiahPresentasi 2   islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
Presentasi 2 islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
 
Ilmu Tauhid
Ilmu TauhidIlmu Tauhid
Ilmu Tauhid
 
Kerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islamKerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islam
 
Powerpoint slide master. oleh afdal kelas x mia 1
Powerpoint slide master. oleh afdal kelas x mia 1Powerpoint slide master. oleh afdal kelas x mia 1
Powerpoint slide master. oleh afdal kelas x mia 1
 

Viewers also liked

Periodisasi Sejarah Islam
Periodisasi Sejarah IslamPeriodisasi Sejarah Islam
Periodisasi Sejarah Islamizzulislam_id
 
Periodisasi Sejarah Masa Kejayaan Islam
Periodisasi Sejarah Masa Kejayaan IslamPeriodisasi Sejarah Masa Kejayaan Islam
Periodisasi Sejarah Masa Kejayaan IslamAdinda Dismay
 
Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul HurufMakhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul HurufYusuf Arifin
 
Pengenalan Ilmu Tajwid
Pengenalan Ilmu Tajwid Pengenalan Ilmu Tajwid
Pengenalan Ilmu Tajwid hibatullah92
 

Viewers also liked (6)

Periodisasi Sejarah Islam
Periodisasi Sejarah IslamPeriodisasi Sejarah Islam
Periodisasi Sejarah Islam
 
Periodisasi Sejarah Masa Kejayaan Islam
Periodisasi Sejarah Masa Kejayaan IslamPeriodisasi Sejarah Masa Kejayaan Islam
Periodisasi Sejarah Masa Kejayaan Islam
 
Hukum tajwid
Hukum tajwidHukum tajwid
Hukum tajwid
 
Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul HurufMakhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
 
Makalah terbaru STUDI AL-HADIS
Makalah terbaru STUDI AL-HADISMakalah terbaru STUDI AL-HADIS
Makalah terbaru STUDI AL-HADIS
 
Pengenalan Ilmu Tajwid
Pengenalan Ilmu Tajwid Pengenalan Ilmu Tajwid
Pengenalan Ilmu Tajwid
 

Similar to ini menggunakan dan secara singkat menjelaskan topik dokumen yaitu tentang akhlak tasawuf

Tasawwuf perbandingan
Tasawwuf perbandinganTasawwuf perbandingan
Tasawwuf perbandinganrohani hasan
 
Aliran-Aliran Tasawuf.pdf
Aliran-Aliran Tasawuf.pdfAliran-Aliran Tasawuf.pdf
Aliran-Aliran Tasawuf.pdfZukét Printing
 
Aliran-Aliran Tasawuf.docx
Aliran-Aliran Tasawuf.docxAliran-Aliran Tasawuf.docx
Aliran-Aliran Tasawuf.docxZukét Printing
 
Tasawuf perbandingan (al mukasyafah wa al-musyahadah)
Tasawuf perbandingan (al mukasyafah wa al-musyahadah)Tasawuf perbandingan (al mukasyafah wa al-musyahadah)
Tasawuf perbandingan (al mukasyafah wa al-musyahadah)baihaqi2036
 
Ahwal - Akhlak Tasawwuf
Ahwal - Akhlak Tasawwuf Ahwal - Akhlak Tasawwuf
Ahwal - Akhlak Tasawwuf 230101075mhs
 
Aliran-Aliran Tassawuf.docx
Aliran-Aliran Tassawuf.docxAliran-Aliran Tassawuf.docx
Aliran-Aliran Tassawuf.docxZukét Printing
 
Aliran-Aliran Tassawuf.pdf
Aliran-Aliran Tassawuf.pdfAliran-Aliran Tassawuf.pdf
Aliran-Aliran Tassawuf.pdfZukét Printing
 
Akhlak terpuji
Akhlak terpujiAkhlak terpuji
Akhlak terpujidwiurhan
 
Akhlak terpuji bab 11
Akhlak terpuji bab 11Akhlak terpuji bab 11
Akhlak terpuji bab 11dwiurhan
 
Kuliah kajian tashowwuf
Kuliah kajian tashowwufKuliah kajian tashowwuf
Kuliah kajian tashowwuf363738
 
Komunikasi spiritual dalam islam
Komunikasi spiritual dalam islamKomunikasi spiritual dalam islam
Komunikasi spiritual dalam islamIlham Surahmin
 
Slide mukasyafah wa musyahadah
Slide mukasyafah wa musyahadahSlide mukasyafah wa musyahadah
Slide mukasyafah wa musyahadahnashuri
 
KONSELING SUFISTIK DAN TAZKIYATUN NAFS.pptx
KONSELING SUFISTIK DAN TAZKIYATUN NAFS.pptxKONSELING SUFISTIK DAN TAZKIYATUN NAFS.pptx
KONSELING SUFISTIK DAN TAZKIYATUN NAFS.pptxssuser1db0f31
 
Makalah materi 1 kelompok 4
Makalah materi 1 kelompok 4Makalah materi 1 kelompok 4
Makalah materi 1 kelompok 4alifizzul
 
Pengertian Tasawuf dan Ajaran Tasawuf.docx
Pengertian Tasawuf dan Ajaran Tasawuf.docxPengertian Tasawuf dan Ajaran Tasawuf.docx
Pengertian Tasawuf dan Ajaran Tasawuf.docxZukét Printing
 

Similar to ini menggunakan dan secara singkat menjelaskan topik dokumen yaitu tentang akhlak tasawuf (20)

Tasawwuf perbandingan
Tasawwuf perbandinganTasawwuf perbandingan
Tasawwuf perbandingan
 
Hal dan Maqam
Hal dan MaqamHal dan Maqam
Hal dan Maqam
 
Aliran-Aliran Tasawuf.pdf
Aliran-Aliran Tasawuf.pdfAliran-Aliran Tasawuf.pdf
Aliran-Aliran Tasawuf.pdf
 
Aliran-Aliran Tasawuf.docx
Aliran-Aliran Tasawuf.docxAliran-Aliran Tasawuf.docx
Aliran-Aliran Tasawuf.docx
 
Tasawuf perbandingan (al mukasyafah wa al-musyahadah)
Tasawuf perbandingan (al mukasyafah wa al-musyahadah)Tasawuf perbandingan (al mukasyafah wa al-musyahadah)
Tasawuf perbandingan (al mukasyafah wa al-musyahadah)
 
Ahwal - Akhlak Tasawwuf
Ahwal - Akhlak Tasawwuf Ahwal - Akhlak Tasawwuf
Ahwal - Akhlak Tasawwuf
 
Aliran-Aliran Tassawuf.docx
Aliran-Aliran Tassawuf.docxAliran-Aliran Tassawuf.docx
Aliran-Aliran Tassawuf.docx
 
Aliran-Aliran Tassawuf.pdf
Aliran-Aliran Tassawuf.pdfAliran-Aliran Tassawuf.pdf
Aliran-Aliran Tassawuf.pdf
 
Hal & maqam
Hal & maqamHal & maqam
Hal & maqam
 
Akhlak terpuji
Akhlak terpujiAkhlak terpuji
Akhlak terpuji
 
Akhlak terpuji bab 11
Akhlak terpuji bab 11Akhlak terpuji bab 11
Akhlak terpuji bab 11
 
Kuliah kajian tashowwuf
Kuliah kajian tashowwufKuliah kajian tashowwuf
Kuliah kajian tashowwuf
 
Maqamat wa Ahwal
Maqamat wa AhwalMaqamat wa Ahwal
Maqamat wa Ahwal
 
Komunikasi spiritual dalam islam
Komunikasi spiritual dalam islamKomunikasi spiritual dalam islam
Komunikasi spiritual dalam islam
 
Ajaran Tasawuf.pdf
Ajaran Tasawuf.pdfAjaran Tasawuf.pdf
Ajaran Tasawuf.pdf
 
Ajaran tasawuf
Ajaran tasawufAjaran tasawuf
Ajaran tasawuf
 
Slide mukasyafah wa musyahadah
Slide mukasyafah wa musyahadahSlide mukasyafah wa musyahadah
Slide mukasyafah wa musyahadah
 
KONSELING SUFISTIK DAN TAZKIYATUN NAFS.pptx
KONSELING SUFISTIK DAN TAZKIYATUN NAFS.pptxKONSELING SUFISTIK DAN TAZKIYATUN NAFS.pptx
KONSELING SUFISTIK DAN TAZKIYATUN NAFS.pptx
 
Makalah materi 1 kelompok 4
Makalah materi 1 kelompok 4Makalah materi 1 kelompok 4
Makalah materi 1 kelompok 4
 
Pengertian Tasawuf dan Ajaran Tasawuf.docx
Pengertian Tasawuf dan Ajaran Tasawuf.docxPengertian Tasawuf dan Ajaran Tasawuf.docx
Pengertian Tasawuf dan Ajaran Tasawuf.docx
 

More from wahyu islami

khutbah Delapan wasiat rosululloh saw
khutbah Delapan wasiat rosululloh sawkhutbah Delapan wasiat rosululloh saw
khutbah Delapan wasiat rosululloh sawwahyu islami
 
khutbah Ada amal, ada balasannya
khutbah Ada amal, ada balasannyakhutbah Ada amal, ada balasannya
khutbah Ada amal, ada balasannyawahyu islami
 
khutbah Mari kita bertawadhu lagi
khutbah Mari kita bertawadhu lagikhutbah Mari kita bertawadhu lagi
khutbah Mari kita bertawadhu lagiwahyu islami
 
rangkuman filsafat
rangkuman filsafatrangkuman filsafat
rangkuman filsafatwahyu islami
 
rangkuman filsafat
rangkuman filsafatrangkuman filsafat
rangkuman filsafatwahyu islami
 
Daftar isi dan kata pengantar
Daftar isi dan kata pengantarDaftar isi dan kata pengantar
Daftar isi dan kata pengantarwahyu islami
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia   kalimat efektifMakalah bahasa indonesia   kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifwahyu islami
 

More from wahyu islami (12)

khutbah Delapan wasiat rosululloh saw
khutbah Delapan wasiat rosululloh sawkhutbah Delapan wasiat rosululloh saw
khutbah Delapan wasiat rosululloh saw
 
khutbah Ada amal, ada balasannya
khutbah Ada amal, ada balasannyakhutbah Ada amal, ada balasannya
khutbah Ada amal, ada balasannya
 
khutbah Mari kita bertawadhu lagi
khutbah Mari kita bertawadhu lagikhutbah Mari kita bertawadhu lagi
khutbah Mari kita bertawadhu lagi
 
Khutbah jumat 1
Khutbah jumat 1Khutbah jumat 1
Khutbah jumat 1
 
rangkuman filsafat
rangkuman filsafatrangkuman filsafat
rangkuman filsafat
 
rangkuman filsafat
rangkuman filsafatrangkuman filsafat
rangkuman filsafat
 
Fiqih zakat
Fiqih zakatFiqih zakat
Fiqih zakat
 
Isi makalah
Isi makalahIsi makalah
Isi makalah
 
Daftar isi dan kata pengantar
Daftar isi dan kata pengantarDaftar isi dan kata pengantar
Daftar isi dan kata pengantar
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia   kalimat efektifMakalah bahasa indonesia   kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Wahyudi fiqih
Wahyudi fiqihWahyudi fiqih
Wahyudi fiqih
 

Recently uploaded

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

ini menggunakan dan secara singkat menjelaskan topik dokumen yaitu tentang akhlak tasawuf

  • 1. AKHLAK TASAWUF Oleh: Dra. Hj. Ninik Masruroh, M.Pd.I. 1
  • 2. A. KONSEP DASAR TASAWUF 1. Al-Ghazali di dalam kitabnya, al-Munqidz min ad-Dhalal, menulis bahwa para sufi adalah mereka yang menempuh (suluk) jalan Allah, yang berakhlak tinggi nan bersih, bahkan juga berjiwa cemerlang lagi bijaksana. 2. Radim bin Ahmad al-Baghdadi berpendapat, tasawuf memiliki tiga elemen penting, yaitu faqr, rela berkorban, dan meninggalkan kebatilan (ghurur). 3. Al-Junaid mendefinisikan bahwa tasawuf sebagai “an-Takuna ma’a Allah bi-la ‘alaqah”, hendaknya engkau bersama-sama dengan Allah tanpa adanya hijab. 4. Samnun berpendirian bahwa tasawuf adalah an-tamlika syaian wa la yamlikuka syaiun, hendaknya engkau merasa tidak memiliki sesuatu dan sesuatu itu pun tidak menguasaimu. 5. Ma‟ruf al-Kharkhi, mengemukakan tasawuf dengan kalimat “mengambil yang hakikat dengan mengabaikan segala kenyataan yang ada pada selain Allah, dan barang siapa yang belum mampu merealisasikan hidup miskin maka ia belum mampu dalam bertasawuf. Definisi-definisi tasawuf yang dituturkan oleh para sufi ataupun pakar tasawuf adalah sebagai berikut: 2
  • 3. LANJUTAN SLIDE 2 6. Amin al-Kurdi, mengatakan bahwa tasawuf adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kebaikan dan keburukan jiwa, bagaimana cara membersihkan sifat-sifat buruk dan menggantinya dengan sifat-sifat terpuji, serta bagaimana jalan menuju keridhaan Allah. 7. Dzun Nun al-Misri berpendapat bahwa sufi adalah orang yang di dalam hidupnya tidak disusahkan dengan permintaan dan tidak pula dicemaskan dengan terampasnya barang. Selanjutnya, al-Misri juga mengatakan bahwa mereka itu merupakan komunitas yang mendahulukan Allah di atas segalanya, sehingga Allah pun mendahulukan mereka diatas segalanya. 8. Abu Yazid al-Bustami menjelaskan tasawuf dengan perumpamaan suatu kondisi dimana seseorang mengencangkan ikat pinggangnya (karena menahan lapar) dan pengekangan terhadap syahwat duniawi sesaat. Al-Bustami juga menambahkan, yaitu ungkapan “melemparkan kepentingan pribadi kepada Allah dengan mencurahkan secara totalitas kepada-Nya”. 9. Ibnu Jala‟ berpandangan bahwa tasawuf adalah apa yang menjadi esensi, dan tidak ada suatu formalitas apapun baginya. 3
  • 4. LANJUTAN SLIDE 3 10.Abu al-Wafa‟ at Taftazani menjelaskan definisi tasawuf secara substansi, yakni tasawuf adalah sebuah pandangan filosofis kehidupan yang bertujuan mengembangkan moralitas jiwa manusia yang dapat direalisasikan melalui latihan-latihan praktis tertentu yang mengakibatkan larutnya perasaan dalam hakikat transidental. Pendekatan yang digunakan adalah dzauq (intuisi) yang menghasilkan kebahagiaan spiritual. Pengalaman yang tak kuasa diekspresikan melalui bahasa biasa karena bersifat emosional dan individual. 4
  • 5. B. ASAL-USUL KATA TASAWUF 1. Shafa berarti suci 2. Ahl ash-Shuffah, yaitu para sahabat yang ikut hijrah bersama Rasulullah SAW. ke Madinah dengan meninggalkan seluruh kekayaannya di Makkah. 3. Shaf artinya baris. 4. Theosophy (Theo=Tuhan, Shopos=hikmah), berasal dari bahasa Yunani yang masuk ke dalam terma filsafat Islam. 5. Shuf (kain yang terbuat dari wol). 6. Shafwah (yang terpilih atau yang terbaik). 5
  • 6. C. MAQAMAT DAN AHWAL a. Taubat Pengertian taubat bagi kalangan sufi adalah memohon ampun atas segala dosa yang disertai dengan penyesalan dan berjanji dengan sungguh- sungguh untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut dan dibarengi dengan melakukan kebajikan yang dianjurkan oleh Allah. b. Zuhud Menurut pandangan para sufi, zuhud secara umum diartikan sebagai suatu sikap melepaskan diri dari rasa ketergantungan terhadap kehidupan duniawi dengan mengutamakan kehidupan ukhrawi. c. Sabar Sabar adalah suatu keadaan jiwa yang kokoh, stabil, dan konsekwen dalam pendirian. 1. Pengertian Maqamat Maqamat berarti jalan panjang atau fase-fase yang harus ditempuh oleh seorang sufi untuk berada sedekat mungkin dengan Allah. Maqam dilalui oleh seorang hamba melalui usaha yang sungguh-sunggguh dalam melakukan sejumlah kewajiban yang harus ditempuh dalam jangka waktu tertentu. Seorang hamba tidak akan mencapai maqam berikutnya sebelum menyempurnakan maqam sebelumnya. Penejelasan semua tingkatan tersebut adalah sebagai berikut: 6
  • 7. LANJUTAN SLIDE 6 d. Wara‟ Wara‟ dalam pandangan sufi adalah meninggalkan segala sesuatu yang tidak jelas hukumnya, baik yang menyangkut makanan, pakaian, maupun persoalan lainnya. e. Faqr Dalam pandangan para sufi, faqr diartikan tidak menuntut lebih banyak dari apa yang telah dimiliki dan merasa puas dengan apa yang dimiliki sehingga tidak meminta sesuatu yang lain. f. Tawakkal Pengertian umumnya adalah pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Allah setelah melakukan suatu rencana atau usaha. g. Ridha Pengertiannya secara umum adalah tidak menentang qadha dan qadar Allah, menerima qadha dan qadar dengan hati senang. Mengeluarkan perasaan benci dari hati sehingga yang tinggal di dalamnya hanya perasaan senang dan gembira. Merasa senang menerima malapetaka sebagaimana merasa senang menerima nikmat. Tidak meminta surga dari Allah dan tidak meminta dijauhkan dari neraka. 7
  • 8. LANJUTAN SLIDE 7 h. Mahabbah Mahabbah pada tingkatan selanjutnya dapat diartikan suatu usaha sungguh-sungguh dari seseorang untuk mencapai tingkat rohaniah tertinggi dengan terwujudnya kecintaan mendalam kepada Allah. i. Ma’rifat Ma’rifat berasal dari kata ‘arafa-ya’rifu-irfan-ma’rifat yang berarti pengetahuan atau pengalaman. Ma‟rifat dapat pula berarti pengetahuan rahasia hakikat agama, yaitu ilmu yang lebih tinggi daripada ilmu yang didapat pada umumnya, dan merupakan pengetahuan yang obyeknya bukan hal-hal yang bersifat zhahir tetapi bersifat batin, yaitu pengetahuan mengenai rahasia-rahasia Tuhan melalui pancaran cahaya Ilahi. 8
  • 9. LANJUTAN SLIDE 8 a. Al-Muraqabah Muraqabah adalah kesadaran diri bahwa kita selalu berhadapan dengan Allah dalam keadaan apa pun dan Dialah yang selalu mengawasi segala apa pun yang kita lakukan. b. Al-Khauf Khauf adalah suatu sikap mental yang merasa takut kepada Allah karena kurang sempurna pengabdiannya. 2. Pengertian Ahwal Secara bahasa, ahwal merupakan jamak dari kata tunggal hal yang berarti keadaan sesuatu (keadaan rohani). Menurut al-Ghozali, hal adalah kedudukan atau situasi kejiwaan yang dianugrahkan Allah kepada seseorang hamba pada suatu waktu, baik sebagai buah dari amal saleh yang mensucikan jiwa atau sebagai pemberian semata. Dalam penentuan hal juga terdapat perbedaan pendapat di kalangan sufi. Adapun al-hal yang paling banyak disepakati adalah al-muraqabah, al-khauf, ar- raja‟, ath-thuma’ninah, al-musyahadah, dan al-yaqin. Penejelasan tentang ahwal tersebut adalah sebagai berikut: 9
  • 10. LANJUTAN SLIDE 9 c. Raja’ Raja’ adalah berharap atau perasaan hati yang senang karena menanti sesuatu yang diinginkan atau disenangi, sebagaimana al-Ghazali mendefinisikannya dengan suatu keadaan dimana hati merasa nyaman karena menanti sesuatu yang dicintai atau didambakan. d. Thuma’ninah Thuma’ninah adalah rasa tenang, tidak ada rasa was-was atau khawatir, tak ada yang dapat mengganggu perasaan dan pikiran, karena ia telah mencapai tingkat kebersihan jiwa yang paling tinggi. e. Al-Uns Uns (suka cita) dalam pandangan sufi adalah sifat merasa selalu berteman, tak pernah merasa sepi. f. Musyahadah Musyahadah secara harfiah adalah menyaksikan dengan mata kepala. Secara terminologi, musyahadah adalah menyaksikan secara jelas dan sadar apa yang dicarinya (Allah) atau penyaksian terhadap kekuasaan dan keagungan Allah. 10
  • 11. D. SYARI’AH, THARIQAH, HAQIQAH DAN MA’RIFAH 1. Syari’ah Secara istilah, syari’ah ( ) adalah undang-undang yang dibuat oleh Tuhan Allah SWT. yang tegak di atas dasar iman dan Islam, berupa seperangkat hukum tentang perbuatan zhahir/formal manusia yang diatur berdasarkan wahyu Al-Qur’an dan hadits/as-Sunnah. 2. Thariqah a. Amin al-Kurdi mendefinisikan bahwa: Artinya: “Thariqah adalah pengamalan syari‟ah dan secara serius mengamalkan ketentuan-ketentuannya, menjauhkan diri dari sikap mempermudah yang memang seharusnya tidak diperbolehkan mempermudahkannya.” b. Secara operasional, thariqah berarti: Artinya: “Menjauhi cegahan-cegahan agama secara zhahir dan batin, serta 11
  • 12. LANJUTAN SLIDE 11 c. Lebih lengkap lagi, dijelaskan, bahwa thariqah adalah Artinya: “Menjauhkan diri dari perbuatan haram dan makruh serta hal-hal mubah yang berlebihan; menunaikan kewajiban/faraidh hingga membiasakan melakukan hal-hal sunnah semampunya di bawah pengawasan/bimbingan seorang guru sufi berpengalaman (berilmu mendalam) dari kalangan pakar yang ahli di bidangnya.” 3. Haqiqah a. Zainuddin bin „Ali al-Ma‟bary al-Malaybary menjelaskan sebagai berikut: Artinya: “Haqiqah adalah sampainya seorang sufi yang menempuh (jalan spiritual) tarekat pada tujuannya, yaitu mengenal Allah SWT. dan menyaksikan cahaya penampakan Allah, yang mana menurut al-Qusyairy 12
  • 13. LANJUTAN SLIDE 12 b. Sedangkan menurut asy-Syadzili adalah sebagai berikut: Artinya: “Haqiqah adalah pemahaman yang menetap di hatimu bahwa tiada yang dapat membahayakan, tiada yang berguna, tiada yang memberi anugrah, dan tiada yang mencegah anugrah melainkan Allah SWT.. Setelah itu, kamu tidak ragu-ragu lagi dan tidak merasa tenang dan tergantung pada selain-Nya (yakni kepada makhluk) sekalipun kamu digergaji dengan gergaji dan digunting”. c. Hakikat merupakan pengetahuan tentang tujuan sesuatu, inti sesuatu, realitas yang sebenarnya, serta menyatakan bahwa hakikat dalam pembahasan ini terarah pada makna pengetahuan batin, kesadaran hati, dan juga pengetahuan mendalam tentang sesuatu. 13
  • 14. LANJUTAN SLIDE 13 4. Ma’rifat a. Secara istilah, sebagaimana pakar ilmu haqiqah, dikatakan sebagai berikut: Artinya: “Ma’rifat adalah mengerti dan memahami nama-nama Allah SWT. dan sifat-sifat-Nya secara jujur dan tulus untuk berinteraksi dengan-Nya dan serius dalam segala kondisinya, dan senantiasa berkoneksi dengan-Nya dalam kondisi suasana sirri, serta berupaya kembali kepada-Nya dalam segala sesuatunya dengan membersihkan dirinya dari sifat-sifat rendah dan tercela”. b. Selanjutnya, terdapat uraian tentang ma’rifat, yaitu: Artinya: “Ma’rifat adalah kemantapan (ketetapan) hati untuk mempercayai Dzat yang wajib wujudnya yang bersifat dengan segala kesempurnaan”. c. Dalam ungkapan lain dinyatakan sebagai berikut: 14
  • 15. E. DOKTRIN TASAWUF TENTANG FANA’, BAQA’, ITTIHAD, DAN WIHDAT AL-WUJUD 1. Pengertian Fana’ a. Dalam istilah tasawuf, fana‟ adakalanya diartikan sebagai keadaan moral yang luhur. Menurut Abu Bakar al-Kalabadzi, fana‟ adalah hilangnya semua keinginan hawa nafsu seseorang, tidak ada pamrih dari segala perbuatan manusia, sehingga kehilangan segala perasaan dan dapat membedakan sesuatu secara sadar, dan telah menghilangkan semua kepentingan ketika berbuat sesuatu. b. Al-Qusyairi mendefinisikan fana‟ menjadi tiga tingkatan maknanya. Pertama, yaitu terlepasnya manusia dari jiwa dan sifat-sifatnya dengan kekalnya dirinya dengan sifat-sifat al-Haqq. Kedua, terlepasnya diri dari sfat-sifat al- Haqq (Allah) dengan menyaksikan al-Haqq. Ketiga, adalah terlepasnya diri dari menyaksikan al-Haqq dengan tenggelam dalam wujud al-Haqq. 15
  • 16. LANJUTAN SLIDE 15 c. Ibn Arabi yang mengartikan fana‟ dengan dua pengertian. Pertama, fana‟ dalam pengertian mistis, yaitu lenyapnya ketidaktahuan dan hanya tinggallah pengetahuan sejati yang dihasilkan melalui intuisi tentang kesatuan esensial keseluruhan. Seorang sufi tidak melenyapkan keberadaan dirinya, tetapi ia menyadari non-eksistensi esensial sebagai bentuk. Kedua, fana‟ dalam pengertian metafisika, yang berarti, hilangnya bentuk-bentuk dunia fonomena dan berlangsungnya substansi universal yang satu. Jadi, menurutnya, fana‟ yang benar adalah hilangnya diri dalam keadaan pengetahuan intuitif dimana kesatuan esensial dari keseluruhan itu diungkapkan. 2. Pengertian Baqa’ Berkenaan dengan keterkaitan antara fana‟ dan baqa‟, al-Qusyairy menyatakan dalam kitabnya sebagai berikut: “Barang siapa meninggalkan perbuatan- perbuatan tercela, maka ia sedang fana‟ dari syahwatnya. Tatkala fana‟ dari syahwatnya, ia baqa‟ dalam niat dan keikhlasan ibadah. Barang siapa yang hatinya zuhud dari keduniaan, maka ia sedang fana‟ dari keinginannya yang berarti pula sedang baqa‟ dalam ketulusan inabah (kembali) kepada Allah. 16
  • 17. LANJUTAN SLIDE 16 3. Pengertian Ittihad Ittihad adalah salah satu tingkatan dimana seorang sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Allah, salah satu tingkatan dimana yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu. 4. Pengertian Wihdat al-Wujud Wihdat al-Wujud adalah ungkapan yang terdiri dari dua kata, yaitu wihdat dan al-wujud. Wihdat artinya sendiri, tunggal atau kesatuan, sedangkan al-wujud artinya ada. Dengan demikian Wihdat al-Wujud adalah berarti kesatuan wujud. Kata wihdah selanjutnya digunakan untuk arti yang bermacam-macam. Di kalangan ulama klasik ada yang mengartikan wihdah sebagai sesuatu yang zatnya tidak dapat dibagi-bagi pada bagian yang lebih kecil. Selain itu, kata al- wihdah digunakan pula oleh para ahli filsafat dan sufisme sebagai satu kesatuan antara materi dan roh, substansi (hakikat) dan forma (bentuk), antara yang tampak (lahir) dan batin, antara alam dan Allah, karena alam dari segi hakikatnya itu qadim dan berasal dari Tuhan. 17
  • 18. LANJUTAN SLIDE 17 Harun Nasution lebih lanjut menjelaskan paham ini dengan mengatakan, bahwa dalam paham Wihdat al-Wujud, nasut (sifat kemanusiaan) yang ada diubah menjadi khalk (makhluk), dan lahut menjadi haqq (Tuhan). Khalq dan haqq adalah dua aspek bagian sesuatu. Aspek yang sebelah luar disebut khalq dan aspek sebelah dalam disebut haqq. Kata-kata khalq dan haqq ini merupakan padanan kata al-’arad (accident) dan al-jauhar (subtance) dan az-zahir (lahir- tampak-luar) dan al-batin (dalam). 18
  • 19. 19

Editor's Notes

  1. Curahkan
  2. Curahkan