Makalah ini membahas tentang sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Kapitalis menganut konsep kebebasan individu dalam aktivitas ekonomi, sedangkan sosialis menganut konsep bahwa sumber daya alam adalah milik bersama. Makalah ini menjelaskan sejarah pemikiran, konsep, kelebihan dan kekurangan dari kedua sistem ekonomi tersebut beserta penjelasan mengapa keduanya masih berkembang hingga saat ini.
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
Pengantar Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
1. 1
Pengantar SejarahPemikirandan SistemEkonomi Kapitalis danSosialis
KajianReguler PAKEISI
BAB I1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sudah jamak diketahui, kehidupan manusia tidak akan terlepas dari kebutuhan sandang
pangan dan papan. Begitupun perputaran roda kehidupan akan selalu bersentuhan dengan
aktifitas ekonomi. Ekonomi dan kebutuhan hidup akan selalu berdampingan, tak kan
terpisahkan, walau dilekang zaman.
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah
"ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga,
rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis
besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga".2
Setiap individu tak akan terlepas dari kegiatan ekonomi. Konsumen, produsen dan
distributor menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam proses perekonomian. Konsumen
membutuhkan sandang pangan dan papan dari produsen, begitupun produsen
membutuhkan distributor agar produksinya bisa sampai ke konsumen.
Perkembangan peradaban manusia senantiasa diiringi dengan perkembangan
pemikiran. Semakin maju tingkat peradaban manusia maka semakin meningkat juga
permasalahan-permasalahan yang ada. Berawal dari sinilah, maka muncul berbagai pola
pikir pemikiran, yang kemudian menjelma menjadi sebuah sistem dengan karakteristik
yang berbeda-beda.
Perbedaan karakteristik dari setiap sistem ekonomi tentunya mengacu pada latar
belakang kemunculan sistem tersebut, baik dari keadaan sosial, budaya, maupun politik.
Dan tentunya setiap Negara ataupun wilayah memiliki perbedaan satu sama lain.
Kemunculan berbagai sistem ekonomi inilah yang melandasi penulisan makalah ini,
karena kami memandang bahwa sebagai pembelajar sejati, terlebih sebagai komunitas
Kajian Ekonomi Islam, sudah seyogyanya mengetahui sistem-sistem ekonomi yang pernah
ada dan berkembang saat ini. Namun, dari sekian banyak sistem yang ada, kami hanya
memfokuskan pada dua sistem, yang mana kedua sistem ini lebih digandrungi masyarakat
dunia; Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sistem Ekonomi Sosialis.
Dalam makalah ini, insya Allah akan kami bahas dari mulai sejarah pemikirannya,
konsep dan karakteristik, kelebihan dan kelemahan, hingga pada perkembangannya di
dunia modern saat ini.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa definisi Kapitalis dan Sosialis?
1.2.2 Bagaimana sejarah pemikiran Kapitalis dan Sosialis?
1.2.3 Apa konsep dan karakteristik dari kedua sistem tersebut?
1.2.4 Kelebihan dan kekurangan apa saja yang dimiliki oleh keduanya?
1.2.5 Mengapa kedua sistem tersebut begitu berkembang hingga saat ini?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Menjelaskan definisi Kapitalis dan Sosialis
1.3.2 Menjelaskan sejarah pemikiran Kapitalis dan Sosialis
1.3.3 Menjelaskan konsep dan karakteristik Kapitalis dan Sosialis
1.3.4 Menjelaskan kelebihan dan kekurangan yang dimikili sistem Kapitalis dan Sosialis
1.3.5 Menjelaskan alasan kedua sistem tersebut yang mampu bertahan dan berkembang
hingga saat ini.
1 Makalah ini disampaikan pada kajian PAKEIS Level 1, di Wisma Nusantara Cairo, 6 September 2015.
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi
2. 2
Pengantar SejarahPemikirandan SistemEkonomi Kapitalis danSosialis
KajianReguler PAKEISI
BAB II
EKONOMI KAPITALIS
2.1 Definisi Kapitalis
Kapitalis secara etimologi mengandung arti caput yang bermakna kepala, kehidupan,
dan kesejahteraan. Adapun capital, ia berarti sebuah modal yang disejalankan dengan arti
titik dari kesejahteraan. Dengan kesejahteraan maka definisi capital menjadi luas,
diantaranya berkenaan dengan proses akumulasi keuntungan yang diperoleh dari setiap
transaksi di berbagai aktivitas ekonomi, sehingga pernyataan awal dari kapitalisme itu
sendiri adalah proses pengusahaan kebutuhan untuk bisa memenuhi setiap kebutuhan.3
Adapun makna dari sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan
kebebasan yang seluas luasnya kepada setiap individu untuk melakukan kegiatan
perekonomian. Dalam Sistem ini pemerintah bisa ambil bagian guna memastikan
kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang sedang berjalan, tetapi bisa
juga pemerintah tidak ikut campur sama sekali.4
2.2 Sejarah Pemikiran Ekonomi Kapitalis
2.2.1 Pemikiran Adam Smith
Adam Smith merupakan tokoh yang melahirkan sistem kapitalis dan dapat
disebut juga sebagai bapak kapitalisme. Beliau lahir di kota Kirlkcaldy, Country
File di Skotlandia tahun 1723. Dalam salah satu bukunya yang berjudul The Wealth
of Nations: An Inquiry into the Nature and Causes (1776) ia mengatakan bahwa
setiap orang adalah sebagai hakim yang paling tahu akan kepentingan dirinya
sendiri, yang sebaiknya dibiarkan dengan bebas mengejar kepentingannya demi
keuntungan dirinya sendiri.
Hal ini menunjukan bahwa kemakmuran masyarakat akan dapat tercapai
apabila kepada mereka diberikan kebebasan untuk melakukan tindakan-tindakan
ekonomi tanpa adanya campur tangan pemerintah, sehingga masing-masing
masyarakat akan terlibat selama persaingan secara bebas dan tercapailah sebuah
kemakmuran.5
2.2.2 Sejarah dan Perkembangan Sistem Ekonomi Kapitalis
Secara latar belakang historis, perjalanan kapitalisme tidak bisa dilepaskan dari
bumi eropa, dimana kapitalisme lahir dan berkembang. Saat berakhirnya perang 30
tahun antara Katolik dan Protestan yang ditandai dengan perjanjian Westphalia
(1648). Pada perjanjian tersebut diputuskan untuk menerapkan sistem negara
merdeka yang didasarkan pada konsep kedaulatan dan menolak ketundukan
terhadap otoritas Paus dan Gereja Katholik Roma. Prinsip dasar sekularisme
menempatkan manusia (negara/kerajaan) sebagai pembuat peraturan atau hukum.
Eropa saat itu melepaskan aturan kehidupan dari gereja yang merupakan “wakil
Tuhan”, dan memutuskan bahwa negara/kerajaanlah yang layak membuat aturan
untuk kehidupannya. Sedangkan Tuhan dan Agama keberadaannya hanya sebatas
di gereja, yaitu hanya manusia dan Tuhannya.
Ada dua fase pada sistem perkembangan ekonomi kapitalis:
1. Kapitalisme Awal (Klasik)
Sistem ekonomi liberal kapitalis klasik berlangsung sekitar abad ke-XVII
sampai menjelang abad ke-XX, dimana individu/swasta mempunyai kebebasan
3
Tsabit Azihar Ahmad, Definisi Kapitalisme;Tugas Mata Kuliah Sejarah Ideologi Politik.scribd.com.
4
http://www.fimadani.com/sistem-ekonomi-kapitalis/
5
https://elianggra.wordpress.com/2013/06/03/kerapuhan-sistem-kapitalis-tugas-individu-ke-1-perekonomian-indonesia/
3. 3
Pengantar SejarahPemikirandan SistemEkonomi Kapitalis danSosialis
KajianReguler PAKEISI
penguasaan sumber daya maupun pengusaan ekonomi dengan tanpa adanya
campur tangan pemerintah untuk mencapai kepentingan individu tersebut,
sehingga mengakibatkan munculnya berbagai akses negatif diantaranya
eksploitasi buruh dan penguasaan kekuatan ekonomi. Untuk masa sekarang,
sistem liberal kapitalis awal/klasik telah ditinggalkan.
2. Sistem Liberal Kapitalis Modern
Sistem ekonomi liberal kapitalis modern adalah sistem ekonomi liberal
kapitalis yang telah disempurnakan. Beberapa unsur penyempurnaan yang
paling mencolok adalah diterimanya peran pemerintah dalam pengelolaan
perekonomian. Pentingnya peranan pemerintah dalam hal ini adalah sebagai
pengawas jalannya perekonomian. Selain itu, kebebasan individu juga dibatasi
melalui pemberlakuan berbagai peraturan, diantaranya undang-undang anti
monopoli (Antitrust Law).
Nasib pekerja juga sudah mulai diperhatikan dengan diberlakukannya
peraturan-peraturan yang melindungi hak asasi buruh sebagai manusia. Serikat
buruh juga diizinkan berdiri dan memperjuangkan nasib para pekerja. Dalam
sistem liberal kapitalis modern tidak semua aset produktif boleh dimiliki
individu terutama yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat banyak,
pembatasannya dilakukan berdasarkan undang-undang atau peraturan-
peraturan. Untuk menghindari perbedaan kepemilikan yang mencolok, maka
diberlakukan pajak progresif misalnya pajak barang mewah.6
2.3 Konsep dan Karakteristik Ekonomi Kapitalis
a. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi, seperti kepemilikan alat-alat produksi di
tangan individu. Individu bebas memilih pekerjaan/usaha yang dipandang baik bagi
dirinya. Diakuinya kebebasan pihak swasta untuk melakukan tindakan-tindakan
ekonomi.
b. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar, artinya pasar berfungsi memberikan
“signal” kepada produsen dan konsumen dalam bentuk harga-harga.
c. Campur tangan pemerintah diusahakan seminimal mungkin berlaku di dalamnya.
d. Motiv yang menggerakan perekonomian mencari laba.
e. Kebebasan melakukan kompetisi. Tak ada seorangpun, khususnya para pelaku
kapitalis, yang dapat membatasi kompetisi dalam meraih keuntungan semaksimal
mungkin, khususnya dalam lingkup aktivitas ekonomi yang terangkum dalam
mekanisme pasar.7
2.4 Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis
a. Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
b. Karena adanya persaingan bebas, maka produsen cendrung meningkatkan hasil
produksinya.
c. Dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.
d. Pendapatan dapat lebih dimaksimalkan.
e. Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.
6
Lekachman, Robert dan Van Lonn, Boriin. Kapitalisme, Teori dan Perkembanganya. Bandung: Resist Book, 2010
7
http://www.fimadani.com/sistem-ekonomi-kapitalis/
4. 4
Pengantar SejarahPemikirandan SistemEkonomi Kapitalis danSosialis
KajianReguler PAKEISI
f. Kreatifitas masyarakat meningkat, karena adanya kebebasan dalam meningkatkan hal
yang terbaik untuknya.
g. Barang yang dihasilkan bermutu tinggi, sehingga dapat meningkatkan daya saing di
pasar.
h. Pengawasan politik dan sosial menjadi minim, karena tenaga waktu dan biaya yang
diperlukan lebih kecil.8
2.5 Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalis
a. Karena tidak adanya campur tangan pemerintah, maka tidak ada persaingan sempurna,
yang ada persaingan tidak sehat.
b. Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
c. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan.
d. Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal.9
2.6 Mengapa Kapitalisme MasihBertahan Sampai Sekarang?
a. Ekonomi kapitalisme senantiasa memperbaiki kelemahan yang dimilikinya
(Neokapitalisme). Seiring berjalannya waktu banyak sekali dari pakar-pakar ekonomi
yang mengkritik sistem kapitalisme ini, akan tetapi dengan banyaknya kritikan kritikan
itu dijadikan sebagai masukan dan memperbaiki kelemahan sistem tersebut.
b. Ekonomi kapitalisme sangat sukses dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
c. Ekonomi kapitalisme mampu “menutupi” kegagalannya dalam mewujudkan
pemerataan ekonomi.
d. Ekonomi kapitalisme masih menjadi pemain tunggal yang belum memiliki alternatif
pengganti.10
8
http://zonaekis.com/sistem-ekonomi-kapitalis-kapitalisme
9
http://zonaekis.com/sistem-ekonomi-kapitalis-kapitalisme
10
Ir. H. DwiCondro Triono, M.Ah, Ph.D Slide Ppt "Materi Syariah 9. Pandangan Dasar Sistem Ekonomi Islam"
5. 5
Pengantar SejarahPemikirandan SistemEkonomi Kapitalis danSosialis
KajianReguler PAKEISI
BAB III
EKONOMI SOSIALIS
3.1 Definisi Sosialis
Sosialis secara etimologi berasal dari bahasa latin socius yang berarti sahabat atau
teman. Sosialis adalah penganut paham sosialisme. Sosialisme mendasarkan diri pada cita-
cita bahwa bumi beserta kekayaanya adalah milik bersama. Dalam KBBI, sosialisme adalah
sebuah ajaran atau sebuah paham kenegaraan dan ekonomi yang berusaha supaya harta
benda, industri dan perusahaan menjadi milik negara.
Dari pengertian di atas, nampak sekali perbedaannya dengan sistem kapitalis bahkan
hampir kebalikannya. Dimana kapitalis berpandangan bahwa swasta atau individu
diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk melakukan aktifitas ekonomi tanpa ada campur
tangan dari negara.
Paham ini merupakan “turunan” dari paham komunisme yang menyamaratakan derajat
protelar dengan borjuis. Keduanya hampir sama, hanya ada sedikit perbedaan dalam
prinsipnya. Sosialis berpandangan bahwa “dari masing-masing sesuai dengan
kemampuannya, untuk setiap orang sesuai kontribusinya”. Sementara komunisme
didasarkan pada prinsip “dari masing-masing sesuai dengan kemampuannya, untuk setiap
orang sesuai kebutuhannya”.
“Sama rata sama rasa” adalah semboyan yang kerap didengungkan oleh para
pengikutnya. Berupa ajaran inti dari paham sosialis. Sebuah paham yang terinterpretasikan
dalam sebuah sikap peduli sesama dengan upaya menyamaratakan hak. Sehingga tembok
dan beton strata sosial yang dibangun orang-orang kapitalis ambruk.
Kapitalis dalam pandangan mereka adalah sebuah sistem yang cacat karena oknum-
oknum yang kontradiktif di dalamnya, tidak mengindahkan hukum kemanusiaan adalah
labelnya, bersifat hanya berpihak pada kalangan elit menjadi ciri khasnya. Sudah dapat
disimpulkan bahwa kesenjangan sosial menjadi realita mencengkram yang tak dapat
dielakan sebagai hasilnya.
3.2 Sejarah Pemikiran Ekonomi Sosialis
Sebelum masuk ke paham sosialis alangkah baiknya kita melihat sekelumit tentang
sejarah paham komunisme. Sebenarnya gagasan ini (menolak stratifikasi sosial) sudah
dikenalkan oleh Plato tepatnya tahun 400 SM. Tentang gagasan kesamaan hak dalam harta
dan wanita. Kemudian pada abad ke-tiga dengan spirit yang sama, Mazdak di Persia
menyerukan paham yang serupa. Kemudian pada awal-awal abad ke-19 orang-orang baru
menyebutnya dengan sebutan sosialis.
Istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen, Plant, dan
Saint-Simon. Hingga pada tahun 1847 muncul Karl Markx dengan tulisan yang
menyerukan spirit yang sama dia klaim setelah berbagai penyempurnaan.11
Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-
beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari
pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20
berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang
dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada
hanya segelintir elite.
Dikotomi inti dalam gerakan sosialis termasuk perbedaan antara sosialisme negara dan
sosialisme libertarian. Sosialisme negara menyerukan nasionalisasi alat-alat produksi
sebagai strategi untuk menerapkan sosialisme, sementara sosialis libertarian umumnya
11
Ibrahim M. Ismail, Al-Islam wal Madzahib Al-Iqtishadhiyyah Al-Mu’ashirah, Majlis A’la Wizaratul Auqaf, 1961 M. hal 30
6. 6
Pengantar SejarahPemikirandan SistemEkonomi Kapitalis danSosialis
KajianReguler PAKEISI
menempatkan harapan mereka pada cara desentralisasi demokrasi langsung seperti majelis,
serikat buruh, dan dewan pekerja.
3.3 Perkembangan Sistem Sosialis
Dilihat dari dari gagasan awal 400 tahun SM, Plato menyuarakan gerakan anti
stratifikasi sosial, kemudian beralih ke abad ke-3 M, Mazdik sebagai intelektual di masa
itu merasa geram dengan kondisi masyarakat, sebagian menguasai sektor ekonomi secara
berlebihan dan sebagian lagi termarginalkan. Terjadi pertentangan yang berkepanjangan
antara sistem ini dengan sistem kapitalis.
Sosialisme pada masa penjajahan banyak mendapat simpati dari bangsa pribumi.
Paham sosialisme semakin banyak berpengaruh setelah konsep ini dijadikan sebagai salah
satu senjata menghadapi kolonialisme dan imperialisme. Di negara-negara Asia–Afrika,
banyak pemimpin yang tertarik dengan ajaran sosialisme. Hingga puncaknya pada
pertengahan abad ke-19 Karl Marx berhasil dalam mengkampanyekan paham sosialis ini.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan paham sosialis ini pernah sukses besar
diantarnya:
a. Kondisi mayoritas negara-negara di dunia pada waktu itu memang sedang
membutuhkan sistem sosialis.
b. Sistem kapitalis yang menjadi rival terkuat di dalamnya terdapat banyak oknum yang
berulah sehingga menghambat laju perkembangan ekonomi dengan sistem ini.
c. Geliat kaum buruh yang menuntut ketiadaan hegemoni individu dalam berekonomi
menyebabkan sistem kapitalis waktu itu runtuh.12
Faktor lain yang menyebabkan sistem ini meroket ketika Karl Marx yang
mengkampanyekannya adalah ke-khasan diri Karl Marx-nya sendiri. Pemikirannya tidak
tinggal dalam wilayah teori, melainkan sebagai ideologi Marxisme dan komunisme,
menjadi sebuah kekuatan sosial dan bahkan politik. Marx, dan hanya Marx,
mengembangkan sebuah pemikiran yang pada dasarnya filosofis namun demikian menjadi
teori perjuangan sekian banyak generasi berbagai gerakan pembebasan.
Berbicara tentang tokoh yang satu ini, Marx mungkin ekonom pertama yang
menciptakan aliran pemikiran sendiri, dengan 9 bahasanya yang khas. Dalam karya
klasiknya, Das Capital, dia mengontraskan sistemnya dengan sistem pendukung Laissez
Faire antara Adam Smith dan David Ricardo. Marx lah yang menyebut Laissez Faire
sebagai “aliran klasik”. Dalam mengembangkan pendekatan Marxis untuk ekonomi, dia
menciptakan kosakatanya sendiri; nilai surplus, reproduksi, borjuis dan proletarian,
matrealisme historis, ekonomi vulgar, kapitalisme monopoli, dan sebagainya. Bahkan dia
menciptakan istilah “kapitalisme”. Sejak adanya seorang Karl Marx, ilmu ekonomi menjadi
berubah hingga mempengaruhi kawasan Asia bahkan sampai di Indonesia (Mark Skousen,
2001: 167).13
Tentang pokok ajarannya, terdapat dua unsur; falsafah dan ekonomi. Tetapi di sini akan
lebih menitik-beratkan pada pemikirannya Marx tentang ekonomi;
1. Teori nilai lebih (meewaarde theorie).
2. Teori pemusatan (concentratie theorie).
3. Teori penumpukan (accumulatie theorie).
4. Teori menjadi miskin (verarmings theorie).
5. Teori krisis.14
12
Ibid., hal.31
13
http://eprints.ums.ac.id/2579/1/I000040005.pdf R. Boris Septyo W. Skripsi Fakultas Syariah Uni. Muhammadiyah
Surakarta 2008
14
https://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisme
7. 7
Pengantar SejarahPemikirandan SistemEkonomi Kapitalis danSosialis
KajianReguler PAKEISI
3.4 Konsep dan Karakteristik Ekonomis Sosialis
Sistem ekonomi ini memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap individu
untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, akan tetapi dengan campur tangan pemerintah di
dalamnya. Pemerintah masuk ke dalam sistem ini, dengan mengatur tata kehidupan
perekonomian negara. Segala aspek perekonomian yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara, seperti air, listrik, telekomunikasi, gas, dan lain sebagainya.
Dalam sistem ekonomi sosialisme atau sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan
dan penawaran terhadap harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai
aspek dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat.
Konsep yang berlaku dalam sistem sosialis adalah sebagai berikut:
1. Tidak ada Tuhan, hidup sebenarnya adalah materialistic
Marx mengatakan “tidaklah sebuah undang-undang, norma, dan agama dalam
pandangan Proletaria (buruh dan fakir miskin), itu hanya pandangan yang dipilih
kaum borjuis demi kemaslahatan mereka. Maka kaum Proletarlah yang akan
menjadi penentu terhadap agama dan tokoh-tokohnya”.
Lenin juga punya pandangan tersendiri terhadap agama; “agama adalah salah
satu jenih khamr rohani yang hanyut karenanya orang-orang pengikut paham
kapitalis”.
2. Penghapusan hak kepemilikan individu
Segala bentuk barang yang memiliki nilai manfaat banyak untuk kehidupan
masyarakat dimiliki dan diatur oleh pemerintah dan atau dimiliki secara kolektif
kemudian diatur bersama untuk kepentingan bersama. Maka setiap diri individu
sangat dibatasi dalam soal hak kepemilikannya. Muaranya sama yaitu pemerataan
kesejahteraan.
3. Pembatasan jalur perdagangan
Setiap individu dibatasi dalam ruang gerak ekonominya. Mereka dilarang untuk
melakukan kegiatan ekonomi luar negeri. Semua kegiatan ekonomi yang
berhubungan dengan luar negri harus sepenuhnya diatur oleh pemerintah negara.
Langkah ini ditempuh dalam upaya kembali kepada prinsip dasar yaitu pemerataan
kesejahteraan. Melihat hubungan ekonomi dengan pihak luar negeri sekalanya
cukup besar.
4. Dari setiap orang berdasarkan kemampuannya dan untuk semua orang berdasarkan
kontribusinya15
Sebuah perinsip; bukan batasan dari apa yang dihasilkan oleh sebuah aktifitas
ekonomi melainkan batasannnya adalah dari kontribusi yang dikeluarkan. Maka
kekayaan bersama diberikan kepada setiap individu sesuai kontribusinya.
Dari apa yang telah diuraikan terkait sistem yang dianut, nampak sekali dari paparan di
atas, bahwa sistem ini berupa penjabaran dari prinsip dasar yaitu pengaturan pemerintah
atau penetapan kepemilikan barang dimiliki oleh masyarakat secara kolektif demi
meratanya kesejahteraan.
Sebuah tawaran yang menggiurkan memang, di tengah dunia yang sedang terjangkit
wabah kolonialisme dan liberalisme, para tokoh dunia pun melirik sistem pandangan ini.
3.5 Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis
Kelebihan-kelebihan yang dimiliki sistem sosialis ini diantarnya:
1. Pemerintah menyediakan segala kebutuhan pokok bagi setiap warga Negara
15
Ibrahim M. Ismail, Al-Islam wal Madzahib Al-Iqtishadhiyyah Al-Mu’ashirah, Majlis A’la Wizaratul Auqaf, 1961M. hal 36
8. 8
Pengantar SejarahPemikirandan SistemEkonomi Kapitalis danSosialis
KajianReguler PAKEISI
Tersedianya kebutuhan pokok, sandanga pangan dan papan, kemudahan fasilitas
kesehatan, serta tempat dan lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang
yang lemah serta orang yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.
2. Didasarkan pada perencanaan Negara
Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara. Dengan demikian
masalah kelebihan dan kekurangan dalam produksi -seperti yang berlaku dalam sistem
ekonomi Kapitalis- tidak akan terjadi.
3. Produksi dikelola oleh Negara
Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan
yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara.16
3.6 Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis
Setiap sistem yang dibuat tentunya memiliki kelemahan, meski Karl Marx mengklaim
bahwa ini adalah sejarah akhir peradaban manusia, karena masyarakat kembali kepada
sistem yang sangat konsen terhadap pemerataan kesejahteraan.
Berikut kelemahan dari sistem ekonomi sosialis:
1. Sulit melakukan transaksi tawar menawar
Tawar menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan
kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan
makanan sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga
ditentukan oleh pemerintah, oleh karena itu stabilitas perekonomian Negara sosialis
lebih disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oleh
mekanisme pasar.
2. Membatasi kebebasan kepemilikan pribadi
Sistem ini menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri. Hal ini
menunjukkan secara tidak langsung bahwa sistem ini terikat kepada sistem ekonomi
diktator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.
3. Mengabaikan pendidikan moral
Dalam sistem ini semua kegiatan tertuju pada capaian ekonomi, sementara
pendidikan moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila capaian ekonomi
menjadi tujuan utama dan nilai-nilai moral tidak diperhatikan, maka kriminalitas
menjadi sebuah pemadangan yang lumrah.
3.7 Sebab-sebab Runtuhnya Sistem Ekonomi Sosial
Negara-negara di dunia tak lagi berminat dengan sistem ini hingga beberapa
pengikutnya diantaranya Jerman Timur (sekarang Jerman) menangggalkan sistem ini.
Berikut sebab-sebab runtuhnya system ekonomi sosialis:
1. Kelesuan aktifitas ekonomi
Tawar menawar adalah salah satu bentuk aktifitas ekonomi yang sangat penting.
Dengan adanya tawar menawar aktifitas ekonomi menjadi lebih dinamis. Sebuah
transaksi akan berakhir memuaskan jika terjadi tawar menawar secara baik antar kedua
belah pihak. Dengan adanya tawar menawar, pihak produsen bisa mengukur dan
memperkirakan kualitas dan harga sebuah barang yang diproduksi. Begitu juga
konsumen akan lebih leluasa dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bisa memilah dan memeilih harga mana mana yang sesuai dengannya. Karena
harga barang di pasar meski relatif seragam dengan adanya tawar menawar bisa
menekan harga sebagian barang.
Namun jika yang terjadi semua harga di pasar ditentukan oleh pemerintah, maka
aktifitas ekonomi akan mengalami kelesuan.
16
https://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisme
9. 9
Pengantar SejarahPemikirandan SistemEkonomi Kapitalis danSosialis
KajianReguler PAKEISI
2. Negara membatasi kepemilikan pribadi
Demi tercapainya sebuah kesejahteraan bersama, pemerintah tidak harus
sepenuhnya membatasi kepemilikan pribadi. Namun, pemerintah diharapkan mampu
mengontrol kepemilikan pribadi, agar tidak hanya berputar diantara para pemodal,
sehingga setiap individu merasakan manfaatnya.
3. Abai terhadap nilai moral
Abai terhadap nilai moral adalah unsur paling dominan yang menjadi sebab lemah
dan runtuhnya sistem ekonomi ini. Tujuan manusia berekonomi adalah tercapainya
sebuah keuntungan dan tersebarnya kesejahteraan bersama sebagaimana yang mereka
dengungkan.
Namun ukuran kesejahteraan dan kemakmuran tidak hanya sebatas terpenuhinya
segala kebutuhan materi. Kepatuhan terhadap nilai-nilai dan norma yang berlaku
menjadi salah satu tujuan dari sebuah kesejahteraan dan kemakmuran.
4. Penolakan terhadap agama
Sebagai manusia secara dasar memerlukan dua unsur utama; materi dan imateri.
Unsur materi sangat jelas, aktifitas ekonomi yang menjadi sarana pemenuhan
kebutuhan tersebut. Adapun unsur imateri atau yang sering dikenal dengan rohani tidak
akan bisa jika hanya mengandalkan usaha manusia saja. Maka butuh kepada konsep
yang telah ditentukan oleh pihak langit yang benar-benar sangat memahami kebutuhan
rohani manusia.
Maka agama sebagai konsep yang real mengatur segala kebutuhan manusia dalam
ruang imateri bahkan hal-hal yang materi, menjadikan agama sebagai syarat mutlak
yang tidak dapat ditinggalkan dari segala sendi kehidupan.
Kesombongan adalah lebel yang paling pas disandangkan kepada paham-paham
yang menolak masuknya agama.
10. 10
Pengantar SejarahPemikirandan SistemEkonomi Kapitalis danSosialis
KajianReguler PAKEISI
BAB IV
PENUTUP
Dari penjabaran dari kedua sistem di atas, kami menyimpulkan bahwa dunia saat ini tidak
lagi membutuhkan ke dua sistem tersebut. Prof. Dr. Muhammad Ali Ash-Shabuni pernah
menukil sebuah syair yang berbunyi:
ُفترعُُالشرُالُُللشرُ#ُلكنُلتوقيه
ومنُالُيعرفُالشُرُ#ُمنُالناسُيقعُفيه
“Aku mengetahui keburukan bukan untuk keburukan # Melainkan untuk menghindarkan diri
darinya.”
“Dan barangsiapa tidak mengetahui keburukan # Di antara manusia maka akan terjerumus
ke dalamnya.”
Mempelajari segala sistem yang pernah ada (sistem fasid), bukan berarti untuk kita
amalkan, namun yang terpenting adalah bagaimana kita dapat mengambil ibrah dari setiap
sistem, tanpa menafikan kelebihan-kelebihan dari setiap sistem yang ada. Pada akhirnya, kita
harus kembali pada sistem yang bersumber dari langit; Al-Quran dan Al-Hadits.
Di akhir makalah ini, kami mencoba menawarkan sebuah solusi yang pernah ditawarkan
oleh Muhammad Al-Ghazali untuk negaranya, Mesir. Sistem ini sangat mungkin sekali untuk
diterapkan di negara-negara selain Mesir. Berikut solusi yang ditawarkan:
1. Nasionalisasi fasilitas publik, menjadikan masyarakat sebagai pemilik modal dalam
investasi, menghentikan perusahaan yang gemar menimbun barang baik perusahaan lokal
ataupun internasional, dan pemerintah diminta bersikap fire atau tidak berlebihan dalam
apresiasi individu.
2. Membatasi kepemilikan dalam sektor pertanian, dan mengatur kepemilikan bagi para
pemilik modal kecil, kemudian berupaya menggunakan bibit unggul dari para petani lokal.
3. Mewajibkan pajak kepada setiap usaha-usaha yang bermodal besar, dengan tujuan
membatasi kepemilikan.
4. Mengembalikan kepemilikan asing kepada negara dan melarang asing untuk memiliki
tanah dan lahan di Mesir selamanya.
5. Mengatur upah para pekerja, meperhatikan hak-hak para pekerja, diantaranya mewajibkan
perusahaan yang mengalami keuntungan untuk memberi bonus pada para pekerjanya.17
Demikianlah makalah singkat “Pengantar Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi
Kapitalis dan Sosialis” ini kami buat. Tentunya masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh
karenanya kami sangat mengharapkan saran dan kritikan yang dapat memacu keilmuan kita
bersama. Kepada para pembimbing tak lupa kami ucapkan terima kasih, dan akan selalu kami
harapkan bimbingan serta arahannya. Kepada teman-teman seperjuangan PAKEIS Level I,
agar tak henti-hentinya mempelajari dan mengkaji Ekonomi Islam.
Jazakumullah Khairal Jaza’.
17
M. Al-Ghazali, Al-Islam wal Audha’ Al-Iqtishadhiyyah, Darul Qolam, Damaskus, Syiria, 2000, hal. 182
11. 11
Pengantar SejarahPemikirandan SistemEkonomi Kapitalis danSosialis
KajianReguler PAKEISI
Daftar Pustaka
1. Al-Ghazali, M, Al-Islam wal Audha’ Al-Iqtishadhiyyah, Darul Qolam, Damaskus, Syria,
2000.
2. Ahmad, Tsabit, Azihar, Definisi Kapitalisme;Tugas Mata Kuliah Sejarah Ideologi Politik,
www.scribd.com. (diakses pada hari Kamis, 4 September 2015)
3. Ismail, Ibrahim, M, Al-Islam wal Madzahib Al-Iqtishadhiyyah Al-Mu’ashirah, Majlis A’la
Wizaratul Auqaf, 1961.
4. Lekachman, Robert, Van Lonn, Boriin. Kapitalisme, Teori dan Perkembanganya, Resist
Book, Bandung, 2010.
5. Triono, Dwi, Condro, Slide Ppt, Materi Syariah 9. Pandangan Dasar Sistem Ekonomi
Islam. (diakses pada hari Kamis, 4 September 2015)
6. W, R, Boris, Septyo, PDF Skripsi Fakultas Syariah Uni. Muhammadiyah Surakarta, 2008.
(diakses pada hari Kamis, 4 September 2015)
7. www.fimadani.com (diakses pada hari Kamis, 4 September 2015)
8. www.wikipedia.org (diakses pada hari Sabtu, 5 September 2015)