SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Powered by Blogger.
SISTEM EKONOMI SOSIALIS dan CIRI" EKONOMI SOSIALIS
Home » Ekonomi Syariah » SISTEM EKONOMI SOSIALIS dan CIRI" EKONOMI SOSIALIS
Sistem ekonomi sosialis merupakan
bentuk resistensi dari sistem ekonomi kapitalis yang dituding sebagai penyebab tidak tercapainya
kesejahteraan yang merata. Ia adalah kebalikan dari sistem ekonomi kapitalis yang sepenuhnya
menyerahkan siklus ekonomi pada mekanisme pasar yang berkembang. Sedangkan dalam sistem
ekonomi sosialis, Pemerintah mempunyai andil besar dalam mengatur roda perekonomian di
sebuah negara. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pengawasan terhadap rantai
perekonomian masyarakat.
Penganut kedua sistem ini sama-sama mengklaim bahwa salah satu sistem lebih baik dari
yang lain, membuat rivalitas antar sistem ini menjalar ke berbagai aspek kehidupan lainnya,
mulai dari politik, sosial, budaya sampai pada gilirannya berubah menjadi sebuah ideologi yang
menjadi pedoman dan spirit dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pandangan sosialis mulai nampak pada abad ke sembilan belas, mereka telah mati-matian
memerangi pandangan-pandangan ekonomi kapitalis. Munculnya sosialisme adalah akibat
kedzaliman yang diderita masyarakat karena sistem ekonomi kapitalis serta beberapa kekeliruan
yang terjadi di dalamnya.
Selanjutnya, Sistem ekonomi sosialis mengikuti tiga prinsip yang berbeda dengan sistem
ekonomi sebelumnya yaitu :
1. Mewujudkan kesamaan secara riil.
2. Menghapus kepemilikan individu sama sekali atau sebagian saja.
3. Mengatur produksi dan distribusi secara kolektif.
A. Sejarah Sistem Ekonomi Sosialis
Eropa baru saja menyelesaikan ‘perang’ antara kapitalisme dan rezim feodalisme.
Sebelumnya, sejarah masyarakat eropa lebih didominasi oleh kaum bangsawan dan feodal. Kelas
masyarakat inilah yang telah lama menancapkan kuku penjajahannya pada masyarakat bawah.
Namun, setelah sekian lama tertindas, akhirnya lahirlah kekuatan baru bernama kaum kapitalis
yang berusaha meruntuhkan otoritarianisme kaum feodal. Hal ini ditandai dengan lahirnya
Renaisance di eropa. Era ini menandai lepasnya masyarakat eropa dari ‘zaman kegelapan’ yang
lebih didominasi oleh kaum feodal.
Era pencerahan dimulai dengan ditemukannya mesin cetak oleh Johan Guttenberg pada
abad ke-15 M. Hadirnya mesin cetak ini mampu merubah kondisi sosial-budaya masyarakat
eropa saat itu, terutama dalam produksi. Dengan mesin cetak, produksi buku akhirnya bisa
dilakukan secara massal, setelah sebelumnya bersifat manual menggunakan tangan atau menulis
di atas batu. Pola manual ini jelas sangat melelahkan dan tidak efektif untuk meningkatkan
produksi tulisan.
Ditemukannya mesin cetak ini merupakan fenomena revolusioner yang mampu
mendobrak kebutuhan bahan produksi selama berabad-abad. Mesin cetak adalah faktor utama
terjadinya akselerasi peningkatan produksi buku dan bacaan. Fenomena ini berimplikasi pada
lahirnya era komunikasi. Dengan banyaknya kuantitas buku yang dicetak, semua orang terpicu
untuk saling tukar ide dan pikiran.
Maraknya diskusi dan pertukaran ide ini ternyata membawa akibat fatal terhadap rezim
bangsawan. Budaya kritis masyarakat semakin terasah, sehingga mampu membongkar segala
macam kebusukan dan kebobrokan kaum feodal, sekaligus meruntuhkan mitos surgawi yang
diwartakan para raja. Revolusi teknologi itulah yang akhirnya menjadi titik tolak terjadinya
perubahan-perubahan di masyarakat. Fakta yang lebih jelas sebagai konsekuensi munculnya
revolusi teknologi ini melahirkan apa yang dinamakan dengan Engels Revolusi Industri, yaitu
terjadinya perubahan mendasar dari sistem pertanian ke sistem perindustrian. Ketika revolusi
industri terjadi, selanjutnya diikuti dengan lahirnya revolusi sosial, salah satunya adalah Revolusi
Perancis. Penindasan terhadap kaum buruh oleh kaum Borjuis inilah yang mampu mendorong
para pemikir untuk berupaya melahirkan sistem baru yang mampu mengangkat keterpurukan
kaum proletarian dari penindasan kaum kapital. Salah satu tokoh yang peduli dengan nasib kaum
buruh pada waktu itu adalah Karl Marx yang menawarkan konsep sistem ekonomi sosialis.
Sistem masyarakat yang ada pada masa Karl Marx, sebenarnya merupakan akibat dari
kondisi ekonomi, dimana perubahan-perubahan yang dialami sistem tersebut semata-mata bisa
dikembalikan kepada satu sebab, yaitu perjuangan kelas (class struggle) dalam rangka
memperbaiki kondisi kelas tersebut secara materi. Sejarah telah menceritakan kepada kita,
bahwa perjuangan ini ketika itu selalu berakhir dengan satu bentuk, yaitu menangnya kelas yang
lebih dominan jumlahnya dan lebih jelek kondisinya atas kelas orang-orang kaya dan kelas yang
jumlahnya lebih sedikit. Inilah yang kemudian disebut dengan hukum Dialektika Sosial. Dimana,
hukum ini masih bisa berlaku untuk masa-masa mendatang, sebagaimana hukum ini sebelumnya
pernah terjadi.
Ekonomi sosialis memiliki beberapa prinsip dasar. Diantaranya adalah otoritas suatu
negara untuk menguasai semua aset masyarakat. Di sini regulasi seputar ekonomi serta
kepemilikan harta dilakukan oleh pemerintah. Prinsip lain adalah keseteraan ekonomi.
Maksudnya, masyarakat tidak bekerja untuk pribadi, mereka hanyalah pegawai pemerintah yang
gajinya berasal dari keringat mereka sendiri. Prinsip lainnya adalah tentang disiplin politik. Di
negara yang menganut sistem ekonomi sosialis, parlemen sebagai lembaga yang berhak
membuat konstitusi dan regulasi dikuasai oleh kaum proletarian atau kaum buruh. Mereka
ditempatkan oleh partai-partai guna membuat regulasi yang cenderung berpihak pada kaum
buruh sebagai representasi kaum sosialis.
B. Prinsip Dasar Ekonomi Sosialis
Dalam sistem ekonomi sosialisme mempunyai beberapa prinsip dasar, yaitu sebagai
berikut:
a. Pemilikan Harta oleh Negara
Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara
keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak
diperbolehkan.
b. Kesamaan Ekonomi
Sistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui disemua Negara komunis)
bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oelh prinsip kesamaan. Setiap
individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.
c. Disiplin Politik
Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah peraturan kaum
buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak
kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih menggefektifkan
praktek sosialisme. Hal ini yang menunjukkan tanpa adanya upaya yang lebih ketat mengatur
kehidupan rakyat, maka keberlangsungan system sosialis ini tidak akan berlaku ideal
sebagaimana dicita-citakan oleh Marx, Lenin dan Stalin.
C. Ciri- Ciri Ekonomi Sosialis
Berikut beberapa ciri-ciri dari Ekonomi Sosialis :
a) Lebih Mengutamakan Kebersamaan (Kolektivisme)
Artinya masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sebagai individu-
individu fiksi belaka. Dan tidak adanya pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem
sosialis.
b) Peran Pemerintah Sangat Kuat
Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap
pengawasan. Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.
c) Sifat Manusia Ditentukan Oleh Pola Produksi
Artinya Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme
(masyarakat sosialis) dan Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran
individualisme (masyarakat kapitalis)
D. Kelemahan Dan Kelebihan Ekonomi Sosialis
Dalam praktiknya, sebuah sistem ekonomi yang diterapkan guna mewujudkan
kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat tidak lepas dari dua sisi yang bertolak
belakang, yaitu kelebihan dan kekurangannya. Demikian juga dalam sistemekonomi sosialis.
a. Kelemahan EkonomiSosialis
Sistem Ekonomi Sosialis mempunyai kelemahan sebagai berikut :
 Sulit melakukan transaksi
Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan
kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan makanan
sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga ditentukan oleh
pemerintah, oleh karena itu stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih disebabkan tingkat
harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oleh mekanisme pasar.
 Membatasi kebebasan
System tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan individu
yang menghambatnyadalam memperoleh kebebasan berfikir serta bertindak, ini menunjukkan
secara tidak langsung system ini terikat kepada system ekonomi dictator. Buruh dijadikan budak
masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.
 Mengabaikan pendidikan moral
Dalam system ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara
pendidikan moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila pencapaian kepuasan kebendaan
menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak diperhatikan lagi
b. Kelebihan Ekonomi Sosialis
Adapun kelebihan-kelebihan dari Sistem Ekonomi Sosialis adalah :
 Disediakannya kebutuhan pokok
Setiap warga Negara disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk makanan dan minuman,
pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat dan lain-lain. Setiap individu
mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta orang yang cacat fisik dan mental berada
dalam pengawasan Negara.
 Didasarkan perencanaan Negara
Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara Yang sempurna, diantara
produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian masalah kelebihan dan kekurangan dalam
produksi seperti yang berlaku dalam System Ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi.
 Produksi dikelola oleh Negara
Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan yang
diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara.
http://tugasmakalahmuamalat.blogspot.com/2014/01/sistem-ekonomi-sosialis-dan-ciri.html
« Hello world!
Hukum Islam di Iran »
Makalah Sistem Ekonomi Sosisalis
Januari 4, 2012 //
0
BAB I
PENDAHULUAN
Sejak awal dikembangkannya ajaran liberalisme-kapitalisme telah mengundang berbagai reaksi
yang kritis dari berbagai pihak. Reaksi tidak hanya dalam bentuk perdebatan secara teoritis,
melainkan juga dalam bentuk gerakan politik.
Dibawah panji-panji kapitalisme di eropa, golongan borjuis mulai menguasai negara. Oleh kaum
borjuis negara dijadikan sebagai kekuatan dan alat pemaksa untuk mengatur organisai ekonomi-
politik dan kemasyarakatan guna memenuhi berbagai kepentingan mereka.
Tentu tidak semua orang senang dengan apa yang dilakukan oleh kaum borjuis diatas. Mereka
yang tidak senang ini kenudian berusaha melakukan balas dendam. Dibanyak pabrik para pekerja
mengamuk dan melekukan pengrusakan terhadap pabrik dan mesin-mesin. Mereka
melampiaskan rasa tidak senang mereka karena ditindas oleh kaum borjuis yang hanya
mementingkan diri mereka saja, dan tidak peduli dengan nasib kaum proletar.
Kondisi rakyat dibawah kaum borjuis dapat diikuti dari buku”England green and pleasant land”
yang di tulis oleh William Blake ( 1775-1827 ). Buku tersebut berisi sindiran sangat pahit
tentang akibat-akibat yang ditimbulkan oleh liberalisme-kapitalisme bagii masyarakat Inggris.
Dalam buku dikisahkan tentang masa lalu inggris yang indah, damai, setiap orang hidup
harmonis didaerah-daerah yang hijau subur. Kemudian keadaan berubah seratus delapan puluh
derajat setelah dikembangkannya ajaran liberalisme-kapitalisme oleh pemikir-pemikir klasik.
Ajaran kapitalisme telah membawa masyaratkat kearah hidup yang penuuh persaingan dan
perkelahian.
Kemudian muncul pemikiran-pemikiran baru oleh para pakar ekonomi sosialis. Diantara sekian
banyak pakar sosialis, pandangan Karl heindrich marx ( 1818-1883) dianggap paling
berpengaruh. Dari segi teoritis, banyak pakar dan pemikir ekonomi yang mengakui bahwa
argumentasi Marx sangat dalam dan luas. Teori-teorinya tidak hanya didasarkan atas pandangan
ekonomi saja, tetapi juga melibatkan moral, etika, social, politik, sejarah, falsafah dan
sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Lahirnya Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis mempunyai tujuan kemakmuran bersama, filosofi ekonomi sosialis
adalah bagaimana mendapatkan kesejahteraan, perkembangan sosialisme dimulai dari kritik
terhadap kapitalisme yang pada waktu itu kaum kapitalis atau kaum borjuis mendapat legitimasi
gereja untuk mengeksploitasi buruh. Inilah yang menjadikan Karl Marx mengkritik sistem
kapitalis sebagai ekonomi yang tidak sesuai dengan aspek kemasyarakatan.
Menurut Marx, tidak ada tempat bagi kapitalisme didalam kehidupan, maka upaya revolusioner
harus dilakuakan untuk menghancurkan kapitalisme, alat-alat produksi harus dikuasai oleh
Negara guna melindungi rakyat.Kritik Marx atas kapitalisme ini diimplementasikan oleh Lenin
dalam bentuk institusi Negara. Pada awal mulanya Lenin mengutarakan beberapa hal yang harus
dilakukan untuk mensosialisasikan paham baru kepada masyarakat Rusia setelah jatuhnya
pemerintahan lama antara lain: Pertama,menggunakan propaganda bahwa komunisme adalah
partai rakyat. Kedua, adanya infiltrasi organisasi-organisasi masyarakat, dan Ketiga, kekerasan,
hal itu dilakukan untuk mengembangkan idiologi Lenin dalam masyarakat yang harus
dimerdekakan dari penindasan pasar Rusia.
B. Sistem Ekonomi Sosialis (Sosialisme)
Sistem Ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan,
dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat. Sistem ekonomi sosialis tidak sama
dengan sistem ekonomi komunis, sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme.
Faktor-faktor yang mendorong lahirnya sosialisme :
1. Karena adanya revolusi industri
2. Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletar (buruh)
3. Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar dan lebih rasional terhadap
kehidupan manusia dan masyarakat
4. Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil Revolusi Perancis
Karl Max merupakan tokoh pengkritik kapitalisme di eropa dan penggugah perlawanan kaum
buruh terhadap kapitalisme, juga penulis wacana yang menjadi dasar pembentukan sistem
ekonomi sosial
C. Ciri-ciri sistem ekonomi Sosialis
• Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial,sedang individu-individu fiksi
belaka.
Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
• Peran pemerintah sangat kuat
Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.
• Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat
sosialis)
Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat
kapitalis).
Teori pertentangan kelas tidak berlaku umum Tidak banyak kasus, hanya terjadi pada saat
revolusi industri (abad pertengahan) dan revolusi Bolsevik tahun 1917). Di India banyak kasta,
tapi tidak pernah terjadi revolusi sosial.
• Tidak ada kebebasan memilih pekerjaan
Maka kreativitas masyarakat tehambat, produktivitas menurun, produksi dan perekonomian akan
berhenti.
• Tidak ada insentive untuk kerja keras
Maka tidak ada dorongan untuk bekerja lebih baik, prestasi dan produksi menurun, ekonomi
mundur.
• Tidak menjelaskan bagaimana mekanisme ekonomi
• Karl Marx hanya mengkritik keburukan kapitalisme, tapi tidak menjelaskann mekanisme
yang mengalokasikan sumber daya di bawah sosialisme.
D. Perbedaan Sosialisme dan Komunisme Menurut Marx
Marx membedakan fase sosialisme dengan komunisme penuh atau lengkap. Dalam fase
sosialisme, produktivitas masih rendah dan kebutuhan materi belum terpenuhi secara cukup.
Sementara itu dalam fase komunisme penuh produktivitas sudah tinggi, sehingga semua
kebutuhan materi sudah diproduksi secara cukup. Dengan begitu, perekonomian dapat memenuhi
kebtuhan semua anggota masyarakat secara berkelimpahan. Tentang hakikat manusia sebagai
produsen dalam fase sosialisme manusia belum cukup menyesuaikan diri sehingga menjadikan
kerja sebagai hakikat dan masih mementingkan insentif materi untuk bekerja. Pada tahap
komunisme, kerja sudah menjadi hakikat. Semua pekerjaan dikerjakan dengan sukarela,
kegembiraan dan efesien tanpa mengharapkan insentif langsung seperti upah yang merupakan
produk sampingan dari kerja.
Sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme. Komunisme merupakan tahap akhir
perkembangan masyarakat (The Six Major Historical Stages): primitive communism slaery
feudalism, capitalism, sosialism dan full communism
.
Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis
1. Korea Utara
2. Kuba
3. Vietnam
4. RRC (sudah mulai mengendur)
E. Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis
1. Dalam sistem ekonomi sosialisme mempunyai beberapa prinsip dasar sebasagai berikut:
Pemilikan Harta oleh Negara Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik
masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi
tidak diperbolehkan.
2. Kesamaan Ekonomi Sistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui disemua
Negara komunis) bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip
kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.
3. Disiplin Politik Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah
peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan
ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih
menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini yang menunjukkan tanpa adanya upaya yang lebih
ketat mengatur kehidupan rakyat, maka keberlangsungan system sosialis ini tidak akan berlaku
ideal sebagaimana dicita-citakan oleh Marx, Lenin dan Stalin.
F. Kebaikan dan Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis
Adapun kebaikan dan kelebihan dari Sistem Ekonomi Sosialis adalah
Disediakannya kebutuhan pokok. Setiap warga negara disediakan kebutuhan pokoknya,
termasuk makanan dan minuman, pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat
dan lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta orang yang
cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.
Didasarkan oleh perencanaan Negara. Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan
perencanaan Negara Yang sempurna, diantara produksi dengan penggunaannya. Dengan
demikian masalah kelebihan dan kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam System
Ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi.
Produksi dikelola oleh Negara. Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara,
sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara.
Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya
Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
Jarang terjadi krisis ekonomi
G. Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem Ekonomi Sosialis mempunyai kelemahan sebagai berikut :
1. Sulit melakukan transaksi. Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang
terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya untuk
mendapatkan makanan sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga
juga ditentukan oelh pemerintah, oelh karena itu stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih
disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oelh mekanisme pasar.
2. Membatasi kebebasan. Sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri,
kewibawaan individu yang menghambatnyadalam memperoleh kebebasan berfikir serta
bertindak, ini menunjukkan secara tidak langsung system ini terikat kepada system ekonomi
dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.
3. Mengabaikan pendidikan moral. Dalam system ini semua kegiatan diambil alih untuk
mencapai tujuan ekonomi, sementara pendidika moral individu diabaikan. Dengan demikian,
apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak
diperhatikan lagi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Sistem Ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya
direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat.
Faktor-faktor yang mendorong lahirnya sosialisme :
Karena adanya revolusi industri
Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletar (buruh)
Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar dan lebih rasional terhadap
kehidupan manusia dan masyarakat
Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil Revolusi Perancis
2. Ciri – ciri sistem ekonomi sosialis :
Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
Peran pemerintah sangat kuat
Lebih mengutamakan kebersamaan ( kolektivisme )
3. Kelebihan dan kebaikan sistem ekonomi sosialis :
Disediakannya kebutuhan pokok
Didasarkan oleh perencanaan Negara
Produksi dikelola oleh Negara
Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya
Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
Jarang terjadi krisis ekonomi
4. Kelemahan sistem ekonomi sosialis
Mengabaikan pendidikan moral
Membatasi kebebasan
Sulit melakukan transaksi
DAFTAR PUSTAKA
Grosmann, Gregory. (1986). Sistem Ekonomi. Jakarta: Bumi Aksara.
Hadi, Muhammad. (2006). Kapitalisme, Sosialisme dan Pancasilaisme, artikel di
http://www.google.com.
Hamid, Edy Suandi. (2004). Sistem Ekonomi, Utang Luar Negeri, dan Politik-Ekonomi,
Yogyakarta: UII Press.
Hudiyanto. (2004). Ke luar dari Ayun Pendulum Kapitalisme-Sosialisme. Yogyakarta: UMY
Press.
Mubyarto. (2000). Membangun Sistem Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.
Mubyarto. (2000). Reformasi Sistem Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media.
http://zonaekis.com/sejarah-lahirnya-sistem-ekonomi-sosialis
file.upi.edu/ai.php?dir=Direktori/…kritik%20terhadap%20sosialis…
Share this:
 Twitter
 Facebook3

Tag
http://jojobafancech.wordpress.com/2012/01/04/makalah-sistem-ekonomi-sosisalis/
Makalah Sistem Ekonomi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persoalan-persoalan ekonomi pada hakekatnya adalah masalah transformasi atau pengolahan
alat-alat/sumber pemenuh/pemuas kebutuhan, yang berupa faktor- faktor produksi yaitu tenaga
kerja, modal, sumber daya alam dan keterampilan (skill) menjadi barang dan jasa.
Seperti yang kita ketahui bahwa yang menentukan bentuk suatu sistem ekonomi kecuali dasar
falsafah negara yang dijunjung tinggi, maka yang dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga,
khususnya lembaga ekonomi yang menjadi perwujudan atau realisasi falsafah tersebut.
Pergulatan pemikiran tentang sistim ekonomi apa yang sebaiknya di diterapkan Indonesia telah
dimulai sejak Indonesia belum mencapai kemerdekaannya. Sampai sekarang pergulatan
pemikiran tersebut masih terus berlangsung, hal ini tecermin dari perkembangan pemikiran
tentangsistimekonomipancasilaSEP.
Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal sebagai perumus
pasal 33 UUD 1945. Bung Hatta menyusun pasal 33 didasari pada pengalaman pahit bangsa
Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh bangsa asing yang menganut sitem ekonomi
liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan
kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang baik harus berasaskan
kekeluargaan.
Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro tentang pasal 38
UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23 september 1955.menurut Wilopo, pasal
33 memiliki arti SEP sangat menolak sistem liberal, karena itu SEP juga menolak sector swasta
yang merupakan penggerak utama sistem ekonomi liberal-kapitalistik.
Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan juga sosialis. Salah
satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis adalah pandangan tentang manusia. Dalam
sistem kapitalis atau sosialis, manusia dipandang sebagai mahluk rasional yang memiliki
kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja.
Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di hadapan School of Advanced International
Studies di Wasington, AS Tanggal 22 Februari 1949, menegaskan bahwa yang dicita-citakan
bangsa Indonesia adalah suatu macam ekonomi campuran. Lapangan-lapangan usaha tertentu
akan dinasionalisasi dan dijalankan oleh pemerintah, sedangkan yang lain-lain akan terus terletak
dalam lingkungan usaha swasta.
B. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui perkembangan sistem ekonomi Indonesia
2. Mengetahui perbedaan dari setiap sistem ekonomi yang ada
3. Menambah wawasan mengenai sistem ekonomi
4. Memenuhi tugas makalah sistem ekonomi
C. Rumusan Masalah
1. Sistem Ekonomi apa yang dianut oleh Indonesia?
2. Bagaimana sistem ekonomi Indonesia dulu dan sekarang?
3. Apa latar belakang Sistem Ekonomi Indonesia?
4. Apa perbedaan sistem ekonomi kapital, sosialis dan campuran?
D. Manfaat
1. Penulis dapat memahami perbedaan sistem ekonomi yang ada
2. Menjadi wawasan bagi penulis
BAB II
SEJARAH DAN SISTEM EKONOMI INDONESIA
A. Pendahuluan
Perlu diketahui bahwa proses pembangunan ekonomi di suatu negara sangat ditentukan oleh
banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor-faktor internal, diantaranya adalah kondisi
fisik, lokasi geografi, jumlah dan kualitas sumber daya alam dan manusia. Faktor-faktor
eksternal diantaranya adalah perkembangan teknologi, kondisi perekonomian dan politik dunia,
serta keamanan global.
B. Sejarah Ekonomi Indonesia
1. Pemerintahan Orde Lama
Pada tanggal 17 agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Namun
demikian, tidak berarti Indonesia sudah bebas dari Belanda. Tetapi setelah akhirnya pemerintah
Belanda mengakui secara resmi kemerdekaan Indonesia. Sampai tahun 1965, Indonesia gejolak
politik di dalam negeri dan beberapa pemberontakan di sejumlah daerah. Akibatnya, selama
pemerintahan orde lama, keadaan perekonomian Indonesia sangat buruk. Seperti pertumbuhan
ekonomi yang menurun sejak tahun 1958 dan defisit anggaran pendapatan dan belanja
pemerintahan terus membesar dari tahun ke tahun. Dapat disimpulkan bahwa buruknya
perekonomian Indonesia selama pemerintahan Orde Lama terutama disebabkan oleh hancurnya
infrastruktur ekonomi, fisik, maupun nonfisik selama pendudukan Jepang. Dilihat dari aspek
politiknya selama periode orde lama, dapat dikatakan Indonesia pernah mengalami sistem politik
yang sangat demokratis yang menyebabkan kehancuran politik dan perekonomian nasional.
2. Pemerintahan Orde Baru
Maret 1966, Indonesia dalam era Orde Baru perhatian pemerintahan lebih ditujukan pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat pembangunan ekonomi dan sosial tanah air. Usaha
pemerintah tersebut ditambah lagi dengan penyusunan rencana pembaangunan 5 tahun secara
bertahap dengan target-target yang jelas sangat dihargai oleh negara-negara barat. Tujuan jangka
panjang dari pembangunan ekonomi di Indonesia pada masa Orde Baru adalah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui suatu proses industrialisasi dalam skala besar. Perubahan
ekonomi struktural juga sangat nyata selama masa Orde Baru dimana sektor industri manufaktur
meningkat setiap tahun. Dan kondisi utama yang harus dipenuhi terlebih dahulu agar suatu usaha
membangun ekonomi dapat berjalan dengan baik, yaitu sebagai berikut: kemampuan politik yang
kuat, stabilitas ekonomi dan politik, SDM yang lebih baik, sistem politik ekonomi terbuka yang
berorientasi ke Barat, dan dan kondisi ekonomi dan politik dunia yang lebih baik.
3. Pemerintahan Transisi
Mei 1997, nilai tukar bath Thailand terhadap dolar AS mengalami suatu goncangan yang hebat,
hingga akhirnya merembet ke Indonesia dan beberapa negara asia lainnya. Rupiah Indonesia
mulai terasa goyang pada bulan juli 1997. Sekitar bulan September 1997, nilai tukar rupiah terus
melemah, hingga pemerintah Orde Baru mengambil beberapa langkah konkret, antaranya
menunda proyek-proyek dan membatasi anggaran belanja negara. Pada akhir Oktober 1997,
lembaga keuangan internasional memberikan paket bantuan keuangaannya pada Indonesia.
4. Pemerintahan Reformasi
Awal pemerintahan reformasi yang dipimpin oleh Presiden Wahid, masyarakat umum menaruh
pengharapan besar terhadap kemampuan Gusdur. Dalam hal ekonomi, perekonomian Indonesia
mulai menunjukkan adanya perbaikan. Namun selama pemerintahan Gusdur, praktis tidak ada
satupun masalah di dalam negeri yang dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu hubungan
pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Gusdur dengan IMF juga tidak baik. Ketidakstabilan
politik dan sosial yang tidak semakin surut selama pemerintahan Abdurrahman Wahid
menaikkan tingkat country risk Indonesia. Makin rumitnya persoalan ekonomi ditunjukkan oleh
beberapa indikator ekonomi. Seperti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang
menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang negatif dan rendahnya kepercayaan pelaku bisnis
terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
5. Pemerintahan Gotong Royong
Pemerintahan Megawati mewarisi kondisi perekonomian Indonesia yang jauh lebih buruk
daripada masa pemerintahan Gusdur. Inflasi yang dihadapi Kabinet Gotong Royong pimpinan
Megawati juga sangat berat. Rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa
pemerintahan Megawati disebabkan antara lain masih kurang berkembangnya investor swasta,
baik dalam negeri mauoun swasta. Melihat indikator lainnya, yakni nilai tukar rupiah, memang
kondisi perekonomian Indonesia pada pemerintahan Megawati lebih baik. Namun tahun 1999
IHSG cenderung menurun, ini disebabkan kurang menariknya perekonomian Indonesia bagi
investor, kedua disebabkanoleh tingginya suku bunga deposito.
C. Sistem Ekonomi Indonesia
1. Pengertian-pengertian Sistem Ekonomi
Menurut Dumairy : sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan
ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam ssuatu tatanan kehidupan.
Menurut Sanusi : sistem ekonomi merupakan suatu organisasi terdiri dari sejumlah lembaga yang
sling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
2. Sistem- Sistem Ekonomi
a. Sistem Ekonomi Kapitalis
Dalam Sanusi, sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem ekonomi dimana kekayaan yang
produktif terutama dimiliki secara pribadi dan produksi terutama dilakukan untuk dijual.
b. Sistem Ekonomi Sosialis
Dumairy menjelaskan, sistem ekonomi sosialis adalah adanya berbagai distorasi dalam
mekanisme pasar menyebabkan tidak mungkin bekerja secara efisien, dan bahwa sistem ini
bukanlah sistem ekonomi yang tidak memandang penting peranan kapital.
c. Sistem Ekonomi Campuran
Sanusi menjelaskan dalam sistem ekonomi campuran dimana kekuasaan serta kebebasan berjalan
secara bersamaan walau dalam kadar yang berbeda-beda. Ada pula sistem ekonomi campuran
dimana peran kekuasaan pemerintah relatif besar.
3. Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia, kapitalisme, sosialisme, atau gabungan dari
keduanya. Dalam memahami ekonomi yang diterapkan di Indonesia, paling tidak secara
konstitutional, perlu dipahami terlebih dahulu ideologi apa yang dianut oleh Indonesia. Pasal 33
dianggap pasal terpenting yang mengatur langsung sistem ekonomi Indonesia, yakni prinsip
demokrasi ekonomi. Secara rinci pasal menetapkan 3 hal, yakni :
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai negara.
c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pengertian atau definisi tentang koperasi di Indonesia sendiri juga mengalami perkembangan
atau perubahan dari suatu Undang-Undang Koperasi ke Undand-Undang Koperasi berikutnya.
Undang-Undang Koperasi No. 14 Tahun 1965, Bab III Pasal 3 mengatakan bahwa: Koperasi
adalah organisasi ekonomi dan alat revolusi yang berfungsi sebagai tempat persemaian insam
masyarakat serta wahana menuju sosialisme Indonesia berdasarkan Pancasila. Berikutnya pada
pasal 4 Bab III diberikan rincian asas-asasnya sebagai berikut:
1. Gotong royong
2. Bertujuan mengembangkan kesejahteraan anggota dan masyarakat dalam rangka mencapai dan
membina masyarakat sosialis Indonesia berdasarkan Pancasila tanpa hisapan oleh manusia di
atas manusia.
3. Tidak merupakan konsentrasi modal.
4. Sifat keanggotaan sukarela dalam rangka demokrasi terpimpin.
5. Anggota mempunyai kewajiban, hak dan kepentingan yang sama.
6. Keanggotaan tidak dapat dipindahkan pada orang lain atau badan hukum lain dengan jalan apa
pun
7. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi
8. Tiap keputusan rapat anggota didasarkan atas musyawarah untuk mufakat
9. Tiap-tiap anggota sesuai dengan tingkat kesadaran dan kemampuannya menyumbangkan materi,
tenaga maupun pikiran untuk koperasi dan sesuai dengan karyanya menerima bagian dari setiap
kemanfaatan koperasi dalam batas-batas kepentingan Negara dan masyarakat.
10. Usaha ketatalaksanaannya bersifat terbuka.
4.Sistem Ekonomi Indonesia Sekarang
Banyaknya pengangguran, kaum pemodal semakin berkuasa, yang miskin semakin miskin,
eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam, kesenjangan sosial dan seterusnya. Itulah
yang terjadi dengan kondisi perekonomian di Indonesia. Bila ditelisik ternyata sistem
perekonomian tersebut hampir sama dengan sistem perekonomian yang ada di Amerika yang
notabene adalah kapitalis.
Amerika Negara super power yang katanya merajai dunia dan menjadi pusat segala macam
peradaban, ternyata memiliki sistem perekonomian yang buruk. Masih ingat denga kasus Enron
dan World Com? Perusahaan raksasa itu hancur karena manipulasi yang dilakukan oleh
manajemen perusahaan demi kepentingan golongan tertentu.
Beberapa tahun belakangan ini, kita juga dikagetkan dengan anjloknya saham yang ada di Wall
street. Karena salah satu perusahaan property mengalami kebangkrutan yang berakibat fatal
pada sistem ekonomi yang lain. Kondisi tersebut hampir sama dengan Indonesia bukan?
Sistem perekonomian di Indonesia sekarang bisa dikatakan condong ke Barat. Bagai sebuah
dilemma memang. Disatu sisi Indonesia memang butuh “asupan gizi” dari Negara barat yang
notabene kapitalis, namun disisi lain Indonesia juga harus siap dijadikan bulan-bulanan oleh para
kreditur.
Apa yang terjadi? Seperti yang sudah dijelaskan di ata, bagaimana cara mengatasinya? Butuh
waktu, daya serta upaya tentunya.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah ini disusun, semoga dapat menjadi wawasan bagi kita semua.
A.Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari proposal ini adalah:
1. Dilihat dari latar belakang sejarah, Indonesia menganut sistem Ekonomi yang berasaskan
kekeluargaan .
2. Dasar sistem ekonomi Indonesia dimuat dalam UUD 1945 pasal 33
3. Seiring perkembangan zaman, sistem ekonomi di Indonesia condong ke Barat
4. Perekonomian di Indonesia cenderung berubah-ubah dari setiap pemimpin yang memimpin
Negara.
B. Saran
1. Sistem ekonomi di Indonesia harus bisa mensejahterakan rakyat
2. Indonesia tidak perlu berkiblat ke Negara barat.
DAFTAR PUSTAKA
Hendrojogi, 2004, Koperasi: Asas-asas, Teori dan Praktik. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada
Tugas Kuliah, 16 April 2012
http://tugaskuliah-adit.blogspot.com/2011/02/sistem-ekonomi-indonesia.html (diakses 16 April
2012)
http://tulisan-adipenulis.blogspot.com/2012/05/makalah-sistem-ekonomi.html
Mengenal Teori Ekonomi Sosialis
Label: Ekonomi
Lawan (teori berseberangan) kapitalisme, adalah sosialisme. Dua pokok penting teori Ekonomi
Sosialisme adalah : 1) Distribusi kekayaan secara merata. 2) Menghapus pemilikan pribadi.
Sosialisme, Berasal dari kata Sosial, sesuatu yang menyangkut aspek hidup masyarakat, Sosialis
“Penganut Faham”. Sosialisme adalah Sebuah doktrin politik yang menekankan pemilikan kolektif dari
alat-alat produksi, memberikan suatu peran yang besar pada negara dalam menjalankan perekonomian
dengan kepemilikan masyarakat luas (Nationalization) atas industri. Berdasarkan pengertian ini, para
ahli ekonomi menafsirkan gagasan ini sebagai dasar atau sebagai sumber-sumber yang tersedia untuk
masyarakat manapun pada suatu waktu, yang kemudian dikenal dengan teori ekonomi sosialis.
Tujuan utama dalam teori ekonomi sosialis adalah mendistribusikan harta kekayaan secara merata
didalam rangka menghapuskan bermacam-macam kelas didalam tubuh masyarakat. Akan tetapi,
fenomena praktik tidak membenarkannya. Sosialisme mepunyai visi adalah “Kemaslahatan besama
diatas kemaslahatan individu”.
Tujuan kedua teori ekonomi sosialis, menghapus hak milik pribadi. Ajaran ini mendahulukan
kepentingan orang banyak dari pada kepentingan individu. Mengakui hak milik pribadi bagi kaum
sosialis merupakan kezaliman dan penyimpangan sehingga harus dihapus. Segala usaha yang mengarah
kepada pengakuan hak milik pribadi harus dimusnahkan, walaupun dengan jalan kekerasan dan
membangkitkan dengki. Satu prinsi penting yang harus diwujudkan adalah “Sama rata sama rasa”.
Sebenarnya tujuan teori ekonomi sosialis adalah ingin menegakkan keadilan dan keseimbangan dalam
ekonomi. Akan tetapi untuk mencapai tujuan ini ia telah memilih satu jalan yang pada hakekatnya
berlawanan dengan fitrah manusia. yakni menghapus hak individu untuk menghayati hak milik
perseorangan dan menjadikan mereka sebagai pelayan-pelayan yang bekerja untuk masyarakat.
Dalam sistem ekonomi sosialis, negara sangat berperan penting, disini negara berbuat sewenang-
wenang. Negara tidak lebih dari suatu tempat yang dikelola oleh segelintir manusia. Pada akhirnya,
faham sosialisme tidak jauh berbeda dengan faham kapitalis. Dalam faham sosialis kita menemukan
beberapa orang yakni pejabat negara bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat sebagaimana para
konglomerat dalam sistem kapitalis berlaku sewenang-wenang.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Sjcehul Hadi Purnomo, Sumber Penggalian Zakat,(Cet.II: Jakarta ; Pustaka Firdaus, 1994). Yusuf Qardawi,
Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Cet. II; Jakarta : Gema Insani Press,1997). Kamus Lengkap
Ekonomi,(Cet.II; Jakarta: Erlangga, 1998).

More Related Content

What's hot (19)

Sistem Ekonomi Komando
Sistem Ekonomi KomandoSistem Ekonomi Komando
Sistem Ekonomi Komando
 
Sistem dan pelaku ekonomi
Sistem dan pelaku ekonomiSistem dan pelaku ekonomi
Sistem dan pelaku ekonomi
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Makalah memberikan keadian
Makalah memberikan keadianMakalah memberikan keadian
Makalah memberikan keadian
 
Bab 3 sistem perekonomian dunia
Bab 3 sistem perekonomian duniaBab 3 sistem perekonomian dunia
Bab 3 sistem perekonomian dunia
 
Sosialisme
SosialismeSosialisme
Sosialisme
 
Sistem ekonomi kapitalisme
Sistem ekonomi kapitalismeSistem ekonomi kapitalisme
Sistem ekonomi kapitalisme
 
Ips
IpsIps
Ips
 
Sejarah Sistem Ekonomi Dunia
Sejarah Sistem Ekonomi DuniaSejarah Sistem Ekonomi Dunia
Sejarah Sistem Ekonomi Dunia
 
Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisi
 
4.2 sistem ekonomi indonesia
4.2 sistem ekonomi indonesia4.2 sistem ekonomi indonesia
4.2 sistem ekonomi indonesia
 
Sejarah Pemikiran Ekonomi
Sejarah Pemikiran EkonomiSejarah Pemikiran Ekonomi
Sejarah Pemikiran Ekonomi
 
Modul 3 Sistem Ekonomi Indonesia
Modul 3 Sistem Ekonomi IndonesiaModul 3 Sistem Ekonomi Indonesia
Modul 3 Sistem Ekonomi Indonesia
 
Pemerintah, pasar, dan komunitas
Pemerintah, pasar, dan komunitasPemerintah, pasar, dan komunitas
Pemerintah, pasar, dan komunitas
 
88838080 ideologi-liberalisme
88838080 ideologi-liberalisme88838080 ideologi-liberalisme
88838080 ideologi-liberalisme
 
Sistem ekonomi-indonesia
Sistem ekonomi-indonesiaSistem ekonomi-indonesia
Sistem ekonomi-indonesia
 
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA
 
Sistem ekonomi liberal
Sistem ekonomi liberalSistem ekonomi liberal
Sistem ekonomi liberal
 

Viewers also liked

Front Page Slideshow
Front Page SlideshowFront Page Slideshow
Front Page Slideshowsnoda3rd
 
Feature ppt
Feature pptFeature ppt
Feature pptprwrit37
 
Slides Disserazione
Slides DisserazioneSlides Disserazione
Slides DisserazioneArchaon593
 
Rhetorical Devise presentation
Rhetorical Devise presentationRhetorical Devise presentation
Rhetorical Devise presentationcapellabella
 
Paper bag turkeys
Paper bag turkeysPaper bag turkeys
Paper bag turkeysKg Wilkins
 
Fun with Stories for Parents & Children
Fun with Stories for Parents & ChildrenFun with Stories for Parents & Children
Fun with Stories for Parents & ChildrenKg Wilkins
 
Career planning for zombies
Career planning for zombiesCareer planning for zombies
Career planning for zombiesKg Wilkins
 
Fun with Letters for Parents and Children
Fun with Letters for Parents and ChildrenFun with Letters for Parents and Children
Fun with Letters for Parents and ChildrenKg Wilkins
 
3 censorship privacy
3 censorship privacy3 censorship privacy
3 censorship privacytolshinoda
 
Fun with Words for Families
Fun with Words for FamiliesFun with Words for Families
Fun with Words for FamiliesKg Wilkins
 
Fun with Math & Science for Families
Fun with Math & Science for FamiliesFun with Math & Science for Families
Fun with Math & Science for FamiliesKg Wilkins
 
How to perform and interpret entrainment pacing Basics
How to perform and interpret entrainment pacing BasicsHow to perform and interpret entrainment pacing Basics
How to perform and interpret entrainment pacing BasicsBenjamin Jacob, CEPS (IBHRE)
 

Viewers also liked (14)

Front Page Slideshow
Front Page SlideshowFront Page Slideshow
Front Page Slideshow
 
Feature ppt
Feature pptFeature ppt
Feature ppt
 
Slides Disserazione
Slides DisserazioneSlides Disserazione
Slides Disserazione
 
Rhetorical Devise presentation
Rhetorical Devise presentationRhetorical Devise presentation
Rhetorical Devise presentation
 
Paper bag turkeys
Paper bag turkeysPaper bag turkeys
Paper bag turkeys
 
Fun with Stories for Parents & Children
Fun with Stories for Parents & ChildrenFun with Stories for Parents & Children
Fun with Stories for Parents & Children
 
Career planning for zombies
Career planning for zombiesCareer planning for zombies
Career planning for zombies
 
Fun with Letters for Parents and Children
Fun with Letters for Parents and ChildrenFun with Letters for Parents and Children
Fun with Letters for Parents and Children
 
3 censorship privacy
3 censorship privacy3 censorship privacy
3 censorship privacy
 
Fun with Words for Families
Fun with Words for FamiliesFun with Words for Families
Fun with Words for Families
 
Fun with Math & Science for Families
Fun with Math & Science for FamiliesFun with Math & Science for Families
Fun with Math & Science for Families
 
Amplifiers, filters and digital recording systems
Amplifiers, filters and digital recording systemsAmplifiers, filters and digital recording systems
Amplifiers, filters and digital recording systems
 
How to perform and interpret entrainment pacing Basics
How to perform and interpret entrainment pacing BasicsHow to perform and interpret entrainment pacing Basics
How to perform and interpret entrainment pacing Basics
 
Essentials of ecg interpretation aphrs
Essentials of ecg interpretation aphrsEssentials of ecg interpretation aphrs
Essentials of ecg interpretation aphrs
 

Similar to MAKALAH SOSIALIS

Pengertian sistem secara umum dan menurut para ahli
Pengertian sistem secara umum dan menurut para ahliPengertian sistem secara umum dan menurut para ahli
Pengertian sistem secara umum dan menurut para ahlialdun1
 
Prinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islamPrinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islamwasunu
 
sistem-ekonomi.ppt
sistem-ekonomi.pptsistem-ekonomi.ppt
sistem-ekonomi.pptuwidiyotomo
 
sistem perekonomian, konsep dasar sistem ekonomi.ppt
sistem perekonomian, konsep dasar sistem ekonomi.pptsistem perekonomian, konsep dasar sistem ekonomi.ppt
sistem perekonomian, konsep dasar sistem ekonomi.pptdokumentasiutnd
 
Uci ekonomi sosialis
Uci ekonomi sosialis Uci ekonomi sosialis
Uci ekonomi sosialis Oyen Keyen
 
Pengantar Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
Pengantar Sejarah Pemikiran  dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan SosialisPengantar Sejarah Pemikiran  dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
Pengantar Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialiswahidulkholis
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiJan Purba
 
(3)sistem ekonomi indonesia
(3)sistem ekonomi indonesia(3)sistem ekonomi indonesia
(3)sistem ekonomi indonesiaElisabeth Marina
 
perekonomian indonesia sistem ekonomi indonesia
perekonomian indonesia sistem ekonomi indonesiaperekonomian indonesia sistem ekonomi indonesia
perekonomian indonesia sistem ekonomi indonesiaSuhanda Handa
 
sistem ekonomi topik 3 mata kuliah manajemen
sistem ekonomi topik 3 mata kuliah manajemensistem ekonomi topik 3 mata kuliah manajemen
sistem ekonomi topik 3 mata kuliah manajemenjurexelek
 
Tugas perekonomian indonesia sistem ekonomi
Tugas perekonomian indonesia sistem ekonomiTugas perekonomian indonesia sistem ekonomi
Tugas perekonomian indonesia sistem ekonomiMuhamadFajar IndraJaya
 
Sukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesiaSukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesiaSukma Wijaya
 
Sukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesiaSukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesiaSukma Wijaya
 
SISTEM EKONOMI INDONESIA
SISTEM EKONOMI INDONESIASISTEM EKONOMI INDONESIA
SISTEM EKONOMI INDONESIADini Sri Rahayu
 
Sistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesiaSistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesiasuhemah emah
 

Similar to MAKALAH SOSIALIS (20)

Pengertian sistem secara umum dan menurut para ahli
Pengertian sistem secara umum dan menurut para ahliPengertian sistem secara umum dan menurut para ahli
Pengertian sistem secara umum dan menurut para ahli
 
Prinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islamPrinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islam
 
sistem-ekonomi.ppt
sistem-ekonomi.pptsistem-ekonomi.ppt
sistem-ekonomi.ppt
 
Sosiologi lembaga politik ekonomi
Sosiologi lembaga politik ekonomiSosiologi lembaga politik ekonomi
Sosiologi lembaga politik ekonomi
 
Sistem Ekonomi 2022
Sistem Ekonomi 2022Sistem Ekonomi 2022
Sistem Ekonomi 2022
 
sistem perekonomian, konsep dasar sistem ekonomi.ppt
sistem perekonomian, konsep dasar sistem ekonomi.pptsistem perekonomian, konsep dasar sistem ekonomi.ppt
sistem perekonomian, konsep dasar sistem ekonomi.ppt
 
Uci ekonomi sosialis
Uci ekonomi sosialis Uci ekonomi sosialis
Uci ekonomi sosialis
 
Pengantar Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
Pengantar Sejarah Pemikiran  dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan SosialisPengantar Sejarah Pemikiran  dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
Pengantar Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisi
 
(3)sistem ekonomi indonesia
(3)sistem ekonomi indonesia(3)sistem ekonomi indonesia
(3)sistem ekonomi indonesia
 
perekonomian indonesia sistem ekonomi indonesia
perekonomian indonesia sistem ekonomi indonesiaperekonomian indonesia sistem ekonomi indonesia
perekonomian indonesia sistem ekonomi indonesia
 
sistem ekonomi topik 3 mata kuliah manajemen
sistem ekonomi topik 3 mata kuliah manajemensistem ekonomi topik 3 mata kuliah manajemen
sistem ekonomi topik 3 mata kuliah manajemen
 
Tugas perekonomian indonesia sistem ekonomi
Tugas perekonomian indonesia sistem ekonomiTugas perekonomian indonesia sistem ekonomi
Tugas perekonomian indonesia sistem ekonomi
 
Sistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesiaSistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesia
 
Sukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesiaSukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesia
 
Sukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesiaSukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesia
 
Sistem ekonomi2031
Sistem ekonomi2031Sistem ekonomi2031
Sistem ekonomi2031
 
101980115 final-keadilan-ekonomi
101980115 final-keadilan-ekonomi101980115 final-keadilan-ekonomi
101980115 final-keadilan-ekonomi
 
SISTEM EKONOMI INDONESIA
SISTEM EKONOMI INDONESIASISTEM EKONOMI INDONESIA
SISTEM EKONOMI INDONESIA
 
Sistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesiaSistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesia
 

MAKALAH SOSIALIS

  • 1. Powered by Blogger. SISTEM EKONOMI SOSIALIS dan CIRI" EKONOMI SOSIALIS Home » Ekonomi Syariah » SISTEM EKONOMI SOSIALIS dan CIRI" EKONOMI SOSIALIS Sistem ekonomi sosialis merupakan bentuk resistensi dari sistem ekonomi kapitalis yang dituding sebagai penyebab tidak tercapainya kesejahteraan yang merata. Ia adalah kebalikan dari sistem ekonomi kapitalis yang sepenuhnya menyerahkan siklus ekonomi pada mekanisme pasar yang berkembang. Sedangkan dalam sistem ekonomi sosialis, Pemerintah mempunyai andil besar dalam mengatur roda perekonomian di sebuah negara. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pengawasan terhadap rantai perekonomian masyarakat. Penganut kedua sistem ini sama-sama mengklaim bahwa salah satu sistem lebih baik dari yang lain, membuat rivalitas antar sistem ini menjalar ke berbagai aspek kehidupan lainnya, mulai dari politik, sosial, budaya sampai pada gilirannya berubah menjadi sebuah ideologi yang menjadi pedoman dan spirit dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pandangan sosialis mulai nampak pada abad ke sembilan belas, mereka telah mati-matian memerangi pandangan-pandangan ekonomi kapitalis. Munculnya sosialisme adalah akibat kedzaliman yang diderita masyarakat karena sistem ekonomi kapitalis serta beberapa kekeliruan yang terjadi di dalamnya. Selanjutnya, Sistem ekonomi sosialis mengikuti tiga prinsip yang berbeda dengan sistem ekonomi sebelumnya yaitu :
  • 2. 1. Mewujudkan kesamaan secara riil. 2. Menghapus kepemilikan individu sama sekali atau sebagian saja. 3. Mengatur produksi dan distribusi secara kolektif. A. Sejarah Sistem Ekonomi Sosialis Eropa baru saja menyelesaikan ‘perang’ antara kapitalisme dan rezim feodalisme. Sebelumnya, sejarah masyarakat eropa lebih didominasi oleh kaum bangsawan dan feodal. Kelas masyarakat inilah yang telah lama menancapkan kuku penjajahannya pada masyarakat bawah. Namun, setelah sekian lama tertindas, akhirnya lahirlah kekuatan baru bernama kaum kapitalis yang berusaha meruntuhkan otoritarianisme kaum feodal. Hal ini ditandai dengan lahirnya Renaisance di eropa. Era ini menandai lepasnya masyarakat eropa dari ‘zaman kegelapan’ yang lebih didominasi oleh kaum feodal. Era pencerahan dimulai dengan ditemukannya mesin cetak oleh Johan Guttenberg pada abad ke-15 M. Hadirnya mesin cetak ini mampu merubah kondisi sosial-budaya masyarakat eropa saat itu, terutama dalam produksi. Dengan mesin cetak, produksi buku akhirnya bisa dilakukan secara massal, setelah sebelumnya bersifat manual menggunakan tangan atau menulis di atas batu. Pola manual ini jelas sangat melelahkan dan tidak efektif untuk meningkatkan produksi tulisan. Ditemukannya mesin cetak ini merupakan fenomena revolusioner yang mampu mendobrak kebutuhan bahan produksi selama berabad-abad. Mesin cetak adalah faktor utama terjadinya akselerasi peningkatan produksi buku dan bacaan. Fenomena ini berimplikasi pada lahirnya era komunikasi. Dengan banyaknya kuantitas buku yang dicetak, semua orang terpicu untuk saling tukar ide dan pikiran. Maraknya diskusi dan pertukaran ide ini ternyata membawa akibat fatal terhadap rezim bangsawan. Budaya kritis masyarakat semakin terasah, sehingga mampu membongkar segala macam kebusukan dan kebobrokan kaum feodal, sekaligus meruntuhkan mitos surgawi yang diwartakan para raja. Revolusi teknologi itulah yang akhirnya menjadi titik tolak terjadinya perubahan-perubahan di masyarakat. Fakta yang lebih jelas sebagai konsekuensi munculnya revolusi teknologi ini melahirkan apa yang dinamakan dengan Engels Revolusi Industri, yaitu terjadinya perubahan mendasar dari sistem pertanian ke sistem perindustrian. Ketika revolusi industri terjadi, selanjutnya diikuti dengan lahirnya revolusi sosial, salah satunya adalah Revolusi
  • 3. Perancis. Penindasan terhadap kaum buruh oleh kaum Borjuis inilah yang mampu mendorong para pemikir untuk berupaya melahirkan sistem baru yang mampu mengangkat keterpurukan kaum proletarian dari penindasan kaum kapital. Salah satu tokoh yang peduli dengan nasib kaum buruh pada waktu itu adalah Karl Marx yang menawarkan konsep sistem ekonomi sosialis. Sistem masyarakat yang ada pada masa Karl Marx, sebenarnya merupakan akibat dari kondisi ekonomi, dimana perubahan-perubahan yang dialami sistem tersebut semata-mata bisa dikembalikan kepada satu sebab, yaitu perjuangan kelas (class struggle) dalam rangka memperbaiki kondisi kelas tersebut secara materi. Sejarah telah menceritakan kepada kita, bahwa perjuangan ini ketika itu selalu berakhir dengan satu bentuk, yaitu menangnya kelas yang lebih dominan jumlahnya dan lebih jelek kondisinya atas kelas orang-orang kaya dan kelas yang jumlahnya lebih sedikit. Inilah yang kemudian disebut dengan hukum Dialektika Sosial. Dimana, hukum ini masih bisa berlaku untuk masa-masa mendatang, sebagaimana hukum ini sebelumnya pernah terjadi. Ekonomi sosialis memiliki beberapa prinsip dasar. Diantaranya adalah otoritas suatu negara untuk menguasai semua aset masyarakat. Di sini regulasi seputar ekonomi serta kepemilikan harta dilakukan oleh pemerintah. Prinsip lain adalah keseteraan ekonomi. Maksudnya, masyarakat tidak bekerja untuk pribadi, mereka hanyalah pegawai pemerintah yang gajinya berasal dari keringat mereka sendiri. Prinsip lainnya adalah tentang disiplin politik. Di negara yang menganut sistem ekonomi sosialis, parlemen sebagai lembaga yang berhak membuat konstitusi dan regulasi dikuasai oleh kaum proletarian atau kaum buruh. Mereka ditempatkan oleh partai-partai guna membuat regulasi yang cenderung berpihak pada kaum buruh sebagai representasi kaum sosialis. B. Prinsip Dasar Ekonomi Sosialis Dalam sistem ekonomi sosialisme mempunyai beberapa prinsip dasar, yaitu sebagai berikut: a. Pemilikan Harta oleh Negara Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan. b. Kesamaan Ekonomi
  • 4. Sistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui disemua Negara komunis) bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oelh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing. c. Disiplin Politik Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini yang menunjukkan tanpa adanya upaya yang lebih ketat mengatur kehidupan rakyat, maka keberlangsungan system sosialis ini tidak akan berlaku ideal sebagaimana dicita-citakan oleh Marx, Lenin dan Stalin. C. Ciri- Ciri Ekonomi Sosialis Berikut beberapa ciri-ciri dari Ekonomi Sosialis : a) Lebih Mengutamakan Kebersamaan (Kolektivisme) Artinya masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sebagai individu- individu fiksi belaka. Dan tidak adanya pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis. b) Peran Pemerintah Sangat Kuat Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan. Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara. c) Sifat Manusia Ditentukan Oleh Pola Produksi Artinya Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis) dan Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis) D. Kelemahan Dan Kelebihan Ekonomi Sosialis
  • 5. Dalam praktiknya, sebuah sistem ekonomi yang diterapkan guna mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat tidak lepas dari dua sisi yang bertolak belakang, yaitu kelebihan dan kekurangannya. Demikian juga dalam sistemekonomi sosialis. a. Kelemahan EkonomiSosialis Sistem Ekonomi Sosialis mempunyai kelemahan sebagai berikut :  Sulit melakukan transaksi Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan makanan sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga ditentukan oleh pemerintah, oleh karena itu stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oleh mekanisme pasar.  Membatasi kebebasan System tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan individu yang menghambatnyadalam memperoleh kebebasan berfikir serta bertindak, ini menunjukkan secara tidak langsung system ini terikat kepada system ekonomi dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.  Mengabaikan pendidikan moral Dalam system ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara pendidikan moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak diperhatikan lagi b. Kelebihan Ekonomi Sosialis Adapun kelebihan-kelebihan dari Sistem Ekonomi Sosialis adalah :  Disediakannya kebutuhan pokok Setiap warga Negara disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk makanan dan minuman, pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat dan lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta orang yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.  Didasarkan perencanaan Negara
  • 6. Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara Yang sempurna, diantara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian masalah kelebihan dan kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam System Ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi.  Produksi dikelola oleh Negara Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara. http://tugasmakalahmuamalat.blogspot.com/2014/01/sistem-ekonomi-sosialis-dan-ciri.html
  • 7. « Hello world! Hukum Islam di Iran » Makalah Sistem Ekonomi Sosisalis Januari 4, 2012 // 0 BAB I PENDAHULUAN Sejak awal dikembangkannya ajaran liberalisme-kapitalisme telah mengundang berbagai reaksi yang kritis dari berbagai pihak. Reaksi tidak hanya dalam bentuk perdebatan secara teoritis, melainkan juga dalam bentuk gerakan politik. Dibawah panji-panji kapitalisme di eropa, golongan borjuis mulai menguasai negara. Oleh kaum borjuis negara dijadikan sebagai kekuatan dan alat pemaksa untuk mengatur organisai ekonomi- politik dan kemasyarakatan guna memenuhi berbagai kepentingan mereka. Tentu tidak semua orang senang dengan apa yang dilakukan oleh kaum borjuis diatas. Mereka yang tidak senang ini kenudian berusaha melakukan balas dendam. Dibanyak pabrik para pekerja mengamuk dan melekukan pengrusakan terhadap pabrik dan mesin-mesin. Mereka melampiaskan rasa tidak senang mereka karena ditindas oleh kaum borjuis yang hanya mementingkan diri mereka saja, dan tidak peduli dengan nasib kaum proletar. Kondisi rakyat dibawah kaum borjuis dapat diikuti dari buku”England green and pleasant land” yang di tulis oleh William Blake ( 1775-1827 ). Buku tersebut berisi sindiran sangat pahit tentang akibat-akibat yang ditimbulkan oleh liberalisme-kapitalisme bagii masyarakat Inggris. Dalam buku dikisahkan tentang masa lalu inggris yang indah, damai, setiap orang hidup harmonis didaerah-daerah yang hijau subur. Kemudian keadaan berubah seratus delapan puluh derajat setelah dikembangkannya ajaran liberalisme-kapitalisme oleh pemikir-pemikir klasik. Ajaran kapitalisme telah membawa masyaratkat kearah hidup yang penuuh persaingan dan perkelahian. Kemudian muncul pemikiran-pemikiran baru oleh para pakar ekonomi sosialis. Diantara sekian banyak pakar sosialis, pandangan Karl heindrich marx ( 1818-1883) dianggap paling berpengaruh. Dari segi teoritis, banyak pakar dan pemikir ekonomi yang mengakui bahwa argumentasi Marx sangat dalam dan luas. Teori-teorinya tidak hanya didasarkan atas pandangan ekonomi saja, tetapi juga melibatkan moral, etika, social, politik, sejarah, falsafah dan sebagainya. BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Lahirnya Sistem Ekonomi Sosialis Sistem ekonomi sosialis mempunyai tujuan kemakmuran bersama, filosofi ekonomi sosialis adalah bagaimana mendapatkan kesejahteraan, perkembangan sosialisme dimulai dari kritik terhadap kapitalisme yang pada waktu itu kaum kapitalis atau kaum borjuis mendapat legitimasi
  • 8. gereja untuk mengeksploitasi buruh. Inilah yang menjadikan Karl Marx mengkritik sistem kapitalis sebagai ekonomi yang tidak sesuai dengan aspek kemasyarakatan. Menurut Marx, tidak ada tempat bagi kapitalisme didalam kehidupan, maka upaya revolusioner harus dilakuakan untuk menghancurkan kapitalisme, alat-alat produksi harus dikuasai oleh Negara guna melindungi rakyat.Kritik Marx atas kapitalisme ini diimplementasikan oleh Lenin dalam bentuk institusi Negara. Pada awal mulanya Lenin mengutarakan beberapa hal yang harus dilakukan untuk mensosialisasikan paham baru kepada masyarakat Rusia setelah jatuhnya pemerintahan lama antara lain: Pertama,menggunakan propaganda bahwa komunisme adalah partai rakyat. Kedua, adanya infiltrasi organisasi-organisasi masyarakat, dan Ketiga, kekerasan, hal itu dilakukan untuk mengembangkan idiologi Lenin dalam masyarakat yang harus dimerdekakan dari penindasan pasar Rusia. B. Sistem Ekonomi Sosialis (Sosialisme) Sistem Ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat. Sistem ekonomi sosialis tidak sama dengan sistem ekonomi komunis, sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme. Faktor-faktor yang mendorong lahirnya sosialisme : 1. Karena adanya revolusi industri 2. Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletar (buruh) 3. Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar dan lebih rasional terhadap kehidupan manusia dan masyarakat 4. Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil Revolusi Perancis Karl Max merupakan tokoh pengkritik kapitalisme di eropa dan penggugah perlawanan kaum buruh terhadap kapitalisme, juga penulis wacana yang menjadi dasar pembentukan sistem ekonomi sosial C. Ciri-ciri sistem ekonomi Sosialis • Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme). Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial,sedang individu-individu fiksi belaka. Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis. • Peran pemerintah sangat kuat Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan. Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara. • Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis) Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis). Teori pertentangan kelas tidak berlaku umum Tidak banyak kasus, hanya terjadi pada saat revolusi industri (abad pertengahan) dan revolusi Bolsevik tahun 1917). Di India banyak kasta, tapi tidak pernah terjadi revolusi sosial. • Tidak ada kebebasan memilih pekerjaan Maka kreativitas masyarakat tehambat, produktivitas menurun, produksi dan perekonomian akan berhenti. • Tidak ada insentive untuk kerja keras
  • 9. Maka tidak ada dorongan untuk bekerja lebih baik, prestasi dan produksi menurun, ekonomi mundur. • Tidak menjelaskan bagaimana mekanisme ekonomi • Karl Marx hanya mengkritik keburukan kapitalisme, tapi tidak menjelaskann mekanisme yang mengalokasikan sumber daya di bawah sosialisme. D. Perbedaan Sosialisme dan Komunisme Menurut Marx Marx membedakan fase sosialisme dengan komunisme penuh atau lengkap. Dalam fase sosialisme, produktivitas masih rendah dan kebutuhan materi belum terpenuhi secara cukup. Sementara itu dalam fase komunisme penuh produktivitas sudah tinggi, sehingga semua kebutuhan materi sudah diproduksi secara cukup. Dengan begitu, perekonomian dapat memenuhi kebtuhan semua anggota masyarakat secara berkelimpahan. Tentang hakikat manusia sebagai produsen dalam fase sosialisme manusia belum cukup menyesuaikan diri sehingga menjadikan kerja sebagai hakikat dan masih mementingkan insentif materi untuk bekerja. Pada tahap komunisme, kerja sudah menjadi hakikat. Semua pekerjaan dikerjakan dengan sukarela, kegembiraan dan efesien tanpa mengharapkan insentif langsung seperti upah yang merupakan produk sampingan dari kerja. Sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme. Komunisme merupakan tahap akhir perkembangan masyarakat (The Six Major Historical Stages): primitive communism slaery feudalism, capitalism, sosialism dan full communism . Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis 1. Korea Utara 2. Kuba 3. Vietnam 4. RRC (sudah mulai mengendur) E. Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis 1. Dalam sistem ekonomi sosialisme mempunyai beberapa prinsip dasar sebasagai berikut: Pemilikan Harta oleh Negara Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan. 2. Kesamaan Ekonomi Sistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui disemua Negara komunis) bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing. 3. Disiplin Politik Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini yang menunjukkan tanpa adanya upaya yang lebih ketat mengatur kehidupan rakyat, maka keberlangsungan system sosialis ini tidak akan berlaku ideal sebagaimana dicita-citakan oleh Marx, Lenin dan Stalin. F. Kebaikan dan Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis Adapun kebaikan dan kelebihan dari Sistem Ekonomi Sosialis adalah Disediakannya kebutuhan pokok. Setiap warga negara disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk makanan dan minuman, pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat
  • 10. dan lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta orang yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara. Didasarkan oleh perencanaan Negara. Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara Yang sempurna, diantara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian masalah kelebihan dan kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam System Ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi. Produksi dikelola oleh Negara. Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya Pasar barang dalam negeri berjalan lancar Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan Jarang terjadi krisis ekonomi G. Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis Sistem Ekonomi Sosialis mempunyai kelemahan sebagai berikut : 1. Sulit melakukan transaksi. Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan makanan sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga ditentukan oelh pemerintah, oelh karena itu stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oelh mekanisme pasar. 2. Membatasi kebebasan. Sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan individu yang menghambatnyadalam memperoleh kebebasan berfikir serta bertindak, ini menunjukkan secara tidak langsung system ini terikat kepada system ekonomi dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin. 3. Mengabaikan pendidikan moral. Dalam system ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara pendidika moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak diperhatikan lagi. BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Sistem Ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat. Faktor-faktor yang mendorong lahirnya sosialisme : Karena adanya revolusi industri Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletar (buruh) Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar dan lebih rasional terhadap kehidupan manusia dan masyarakat Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil Revolusi Perancis 2. Ciri – ciri sistem ekonomi sosialis : Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi Peran pemerintah sangat kuat Lebih mengutamakan kebersamaan ( kolektivisme ) 3. Kelebihan dan kebaikan sistem ekonomi sosialis :
  • 11. Disediakannya kebutuhan pokok Didasarkan oleh perencanaan Negara Produksi dikelola oleh Negara Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya Pasar barang dalam negeri berjalan lancar Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan Jarang terjadi krisis ekonomi 4. Kelemahan sistem ekonomi sosialis Mengabaikan pendidikan moral Membatasi kebebasan Sulit melakukan transaksi DAFTAR PUSTAKA Grosmann, Gregory. (1986). Sistem Ekonomi. Jakarta: Bumi Aksara. Hadi, Muhammad. (2006). Kapitalisme, Sosialisme dan Pancasilaisme, artikel di http://www.google.com. Hamid, Edy Suandi. (2004). Sistem Ekonomi, Utang Luar Negeri, dan Politik-Ekonomi, Yogyakarta: UII Press. Hudiyanto. (2004). Ke luar dari Ayun Pendulum Kapitalisme-Sosialisme. Yogyakarta: UMY Press. Mubyarto. (2000). Membangun Sistem Ekonomi. Yogyakarta: BPFE. Mubyarto. (2000). Reformasi Sistem Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media. http://zonaekis.com/sejarah-lahirnya-sistem-ekonomi-sosialis file.upi.edu/ai.php?dir=Direktori/…kritik%20terhadap%20sosialis… Share this:  Twitter  Facebook3  Tag http://jojobafancech.wordpress.com/2012/01/04/makalah-sistem-ekonomi-sosisalis/
  • 12. Makalah Sistem Ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persoalan-persoalan ekonomi pada hakekatnya adalah masalah transformasi atau pengolahan alat-alat/sumber pemenuh/pemuas kebutuhan, yang berupa faktor- faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan keterampilan (skill) menjadi barang dan jasa. Seperti yang kita ketahui bahwa yang menentukan bentuk suatu sistem ekonomi kecuali dasar falsafah negara yang dijunjung tinggi, maka yang dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga, khususnya lembaga ekonomi yang menjadi perwujudan atau realisasi falsafah tersebut. Pergulatan pemikiran tentang sistim ekonomi apa yang sebaiknya di diterapkan Indonesia telah dimulai sejak Indonesia belum mencapai kemerdekaannya. Sampai sekarang pergulatan pemikiran tersebut masih terus berlangsung, hal ini tecermin dari perkembangan pemikiran tentangsistimekonomipancasilaSEP. Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. Bung Hatta menyusun pasal 33 didasari pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh bangsa asing yang menganut sitem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang baik harus berasaskan kekeluargaan. Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro tentang pasal 38 UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23 september 1955.menurut Wilopo, pasal
  • 13. 33 memiliki arti SEP sangat menolak sistem liberal, karena itu SEP juga menolak sector swasta yang merupakan penggerak utama sistem ekonomi liberal-kapitalistik. Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan juga sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis adalah pandangan tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau sosialis, manusia dipandang sebagai mahluk rasional yang memiliki kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja. Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di hadapan School of Advanced International Studies di Wasington, AS Tanggal 22 Februari 1949, menegaskan bahwa yang dicita-citakan bangsa Indonesia adalah suatu macam ekonomi campuran. Lapangan-lapangan usaha tertentu akan dinasionalisasi dan dijalankan oleh pemerintah, sedangkan yang lain-lain akan terus terletak dalam lingkungan usaha swasta. B. Tujuan Penyusunan makalah ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui perkembangan sistem ekonomi Indonesia 2. Mengetahui perbedaan dari setiap sistem ekonomi yang ada 3. Menambah wawasan mengenai sistem ekonomi 4. Memenuhi tugas makalah sistem ekonomi C. Rumusan Masalah 1. Sistem Ekonomi apa yang dianut oleh Indonesia? 2. Bagaimana sistem ekonomi Indonesia dulu dan sekarang? 3. Apa latar belakang Sistem Ekonomi Indonesia? 4. Apa perbedaan sistem ekonomi kapital, sosialis dan campuran?
  • 14. D. Manfaat 1. Penulis dapat memahami perbedaan sistem ekonomi yang ada 2. Menjadi wawasan bagi penulis BAB II SEJARAH DAN SISTEM EKONOMI INDONESIA A. Pendahuluan Perlu diketahui bahwa proses pembangunan ekonomi di suatu negara sangat ditentukan oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor-faktor internal, diantaranya adalah kondisi
  • 15. fisik, lokasi geografi, jumlah dan kualitas sumber daya alam dan manusia. Faktor-faktor eksternal diantaranya adalah perkembangan teknologi, kondisi perekonomian dan politik dunia, serta keamanan global. B. Sejarah Ekonomi Indonesia 1. Pemerintahan Orde Lama Pada tanggal 17 agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Namun demikian, tidak berarti Indonesia sudah bebas dari Belanda. Tetapi setelah akhirnya pemerintah Belanda mengakui secara resmi kemerdekaan Indonesia. Sampai tahun 1965, Indonesia gejolak politik di dalam negeri dan beberapa pemberontakan di sejumlah daerah. Akibatnya, selama pemerintahan orde lama, keadaan perekonomian Indonesia sangat buruk. Seperti pertumbuhan ekonomi yang menurun sejak tahun 1958 dan defisit anggaran pendapatan dan belanja pemerintahan terus membesar dari tahun ke tahun. Dapat disimpulkan bahwa buruknya perekonomian Indonesia selama pemerintahan Orde Lama terutama disebabkan oleh hancurnya infrastruktur ekonomi, fisik, maupun nonfisik selama pendudukan Jepang. Dilihat dari aspek politiknya selama periode orde lama, dapat dikatakan Indonesia pernah mengalami sistem politik yang sangat demokratis yang menyebabkan kehancuran politik dan perekonomian nasional. 2. Pemerintahan Orde Baru Maret 1966, Indonesia dalam era Orde Baru perhatian pemerintahan lebih ditujukan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat pembangunan ekonomi dan sosial tanah air. Usaha pemerintah tersebut ditambah lagi dengan penyusunan rencana pembaangunan 5 tahun secara bertahap dengan target-target yang jelas sangat dihargai oleh negara-negara barat. Tujuan jangka panjang dari pembangunan ekonomi di Indonesia pada masa Orde Baru adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui suatu proses industrialisasi dalam skala besar. Perubahan
  • 16. ekonomi struktural juga sangat nyata selama masa Orde Baru dimana sektor industri manufaktur meningkat setiap tahun. Dan kondisi utama yang harus dipenuhi terlebih dahulu agar suatu usaha membangun ekonomi dapat berjalan dengan baik, yaitu sebagai berikut: kemampuan politik yang kuat, stabilitas ekonomi dan politik, SDM yang lebih baik, sistem politik ekonomi terbuka yang berorientasi ke Barat, dan dan kondisi ekonomi dan politik dunia yang lebih baik. 3. Pemerintahan Transisi Mei 1997, nilai tukar bath Thailand terhadap dolar AS mengalami suatu goncangan yang hebat, hingga akhirnya merembet ke Indonesia dan beberapa negara asia lainnya. Rupiah Indonesia mulai terasa goyang pada bulan juli 1997. Sekitar bulan September 1997, nilai tukar rupiah terus melemah, hingga pemerintah Orde Baru mengambil beberapa langkah konkret, antaranya menunda proyek-proyek dan membatasi anggaran belanja negara. Pada akhir Oktober 1997, lembaga keuangan internasional memberikan paket bantuan keuangaannya pada Indonesia. 4. Pemerintahan Reformasi Awal pemerintahan reformasi yang dipimpin oleh Presiden Wahid, masyarakat umum menaruh pengharapan besar terhadap kemampuan Gusdur. Dalam hal ekonomi, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan adanya perbaikan. Namun selama pemerintahan Gusdur, praktis tidak ada satupun masalah di dalam negeri yang dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu hubungan pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Gusdur dengan IMF juga tidak baik. Ketidakstabilan politik dan sosial yang tidak semakin surut selama pemerintahan Abdurrahman Wahid menaikkan tingkat country risk Indonesia. Makin rumitnya persoalan ekonomi ditunjukkan oleh beberapa indikator ekonomi. Seperti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang negatif dan rendahnya kepercayaan pelaku bisnis terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
  • 17. 5. Pemerintahan Gotong Royong Pemerintahan Megawati mewarisi kondisi perekonomian Indonesia yang jauh lebih buruk daripada masa pemerintahan Gusdur. Inflasi yang dihadapi Kabinet Gotong Royong pimpinan Megawati juga sangat berat. Rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan Megawati disebabkan antara lain masih kurang berkembangnya investor swasta, baik dalam negeri mauoun swasta. Melihat indikator lainnya, yakni nilai tukar rupiah, memang kondisi perekonomian Indonesia pada pemerintahan Megawati lebih baik. Namun tahun 1999 IHSG cenderung menurun, ini disebabkan kurang menariknya perekonomian Indonesia bagi investor, kedua disebabkanoleh tingginya suku bunga deposito. C. Sistem Ekonomi Indonesia 1. Pengertian-pengertian Sistem Ekonomi Menurut Dumairy : sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam ssuatu tatanan kehidupan. Menurut Sanusi : sistem ekonomi merupakan suatu organisasi terdiri dari sejumlah lembaga yang sling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. 2. Sistem- Sistem Ekonomi a. Sistem Ekonomi Kapitalis Dalam Sanusi, sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem ekonomi dimana kekayaan yang produktif terutama dimiliki secara pribadi dan produksi terutama dilakukan untuk dijual. b. Sistem Ekonomi Sosialis Dumairy menjelaskan, sistem ekonomi sosialis adalah adanya berbagai distorasi dalam mekanisme pasar menyebabkan tidak mungkin bekerja secara efisien, dan bahwa sistem ini bukanlah sistem ekonomi yang tidak memandang penting peranan kapital.
  • 18. c. Sistem Ekonomi Campuran Sanusi menjelaskan dalam sistem ekonomi campuran dimana kekuasaan serta kebebasan berjalan secara bersamaan walau dalam kadar yang berbeda-beda. Ada pula sistem ekonomi campuran dimana peran kekuasaan pemerintah relatif besar. 3. Sistem Ekonomi Indonesia Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia, kapitalisme, sosialisme, atau gabungan dari keduanya. Dalam memahami ekonomi yang diterapkan di Indonesia, paling tidak secara konstitutional, perlu dipahami terlebih dahulu ideologi apa yang dianut oleh Indonesia. Pasal 33 dianggap pasal terpenting yang mengatur langsung sistem ekonomi Indonesia, yakni prinsip demokrasi ekonomi. Secara rinci pasal menetapkan 3 hal, yakni : a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara. c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pengertian atau definisi tentang koperasi di Indonesia sendiri juga mengalami perkembangan atau perubahan dari suatu Undang-Undang Koperasi ke Undand-Undang Koperasi berikutnya. Undang-Undang Koperasi No. 14 Tahun 1965, Bab III Pasal 3 mengatakan bahwa: Koperasi adalah organisasi ekonomi dan alat revolusi yang berfungsi sebagai tempat persemaian insam masyarakat serta wahana menuju sosialisme Indonesia berdasarkan Pancasila. Berikutnya pada pasal 4 Bab III diberikan rincian asas-asasnya sebagai berikut: 1. Gotong royong
  • 19. 2. Bertujuan mengembangkan kesejahteraan anggota dan masyarakat dalam rangka mencapai dan membina masyarakat sosialis Indonesia berdasarkan Pancasila tanpa hisapan oleh manusia di atas manusia. 3. Tidak merupakan konsentrasi modal. 4. Sifat keanggotaan sukarela dalam rangka demokrasi terpimpin. 5. Anggota mempunyai kewajiban, hak dan kepentingan yang sama. 6. Keanggotaan tidak dapat dipindahkan pada orang lain atau badan hukum lain dengan jalan apa pun 7. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi 8. Tiap keputusan rapat anggota didasarkan atas musyawarah untuk mufakat 9. Tiap-tiap anggota sesuai dengan tingkat kesadaran dan kemampuannya menyumbangkan materi, tenaga maupun pikiran untuk koperasi dan sesuai dengan karyanya menerima bagian dari setiap kemanfaatan koperasi dalam batas-batas kepentingan Negara dan masyarakat. 10. Usaha ketatalaksanaannya bersifat terbuka. 4.Sistem Ekonomi Indonesia Sekarang Banyaknya pengangguran, kaum pemodal semakin berkuasa, yang miskin semakin miskin, eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam, kesenjangan sosial dan seterusnya. Itulah yang terjadi dengan kondisi perekonomian di Indonesia. Bila ditelisik ternyata sistem perekonomian tersebut hampir sama dengan sistem perekonomian yang ada di Amerika yang notabene adalah kapitalis. Amerika Negara super power yang katanya merajai dunia dan menjadi pusat segala macam peradaban, ternyata memiliki sistem perekonomian yang buruk. Masih ingat denga kasus Enron
  • 20. dan World Com? Perusahaan raksasa itu hancur karena manipulasi yang dilakukan oleh manajemen perusahaan demi kepentingan golongan tertentu. Beberapa tahun belakangan ini, kita juga dikagetkan dengan anjloknya saham yang ada di Wall street. Karena salah satu perusahaan property mengalami kebangkrutan yang berakibat fatal pada sistem ekonomi yang lain. Kondisi tersebut hampir sama dengan Indonesia bukan? Sistem perekonomian di Indonesia sekarang bisa dikatakan condong ke Barat. Bagai sebuah dilemma memang. Disatu sisi Indonesia memang butuh “asupan gizi” dari Negara barat yang notabene kapitalis, namun disisi lain Indonesia juga harus siap dijadikan bulan-bulanan oleh para kreditur. Apa yang terjadi? Seperti yang sudah dijelaskan di ata, bagaimana cara mengatasinya? Butuh waktu, daya serta upaya tentunya. BAB III PENUTUP Demikianlah makalah ini disusun, semoga dapat menjadi wawasan bagi kita semua. A.Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari proposal ini adalah:
  • 21. 1. Dilihat dari latar belakang sejarah, Indonesia menganut sistem Ekonomi yang berasaskan kekeluargaan . 2. Dasar sistem ekonomi Indonesia dimuat dalam UUD 1945 pasal 33 3. Seiring perkembangan zaman, sistem ekonomi di Indonesia condong ke Barat 4. Perekonomian di Indonesia cenderung berubah-ubah dari setiap pemimpin yang memimpin Negara. B. Saran 1. Sistem ekonomi di Indonesia harus bisa mensejahterakan rakyat 2. Indonesia tidak perlu berkiblat ke Negara barat. DAFTAR PUSTAKA Hendrojogi, 2004, Koperasi: Asas-asas, Teori dan Praktik. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada Tugas Kuliah, 16 April 2012 http://tugaskuliah-adit.blogspot.com/2011/02/sistem-ekonomi-indonesia.html (diakses 16 April 2012) http://tulisan-adipenulis.blogspot.com/2012/05/makalah-sistem-ekonomi.html
  • 22. Mengenal Teori Ekonomi Sosialis Label: Ekonomi Lawan (teori berseberangan) kapitalisme, adalah sosialisme. Dua pokok penting teori Ekonomi Sosialisme adalah : 1) Distribusi kekayaan secara merata. 2) Menghapus pemilikan pribadi. Sosialisme, Berasal dari kata Sosial, sesuatu yang menyangkut aspek hidup masyarakat, Sosialis “Penganut Faham”. Sosialisme adalah Sebuah doktrin politik yang menekankan pemilikan kolektif dari alat-alat produksi, memberikan suatu peran yang besar pada negara dalam menjalankan perekonomian dengan kepemilikan masyarakat luas (Nationalization) atas industri. Berdasarkan pengertian ini, para ahli ekonomi menafsirkan gagasan ini sebagai dasar atau sebagai sumber-sumber yang tersedia untuk masyarakat manapun pada suatu waktu, yang kemudian dikenal dengan teori ekonomi sosialis. Tujuan utama dalam teori ekonomi sosialis adalah mendistribusikan harta kekayaan secara merata didalam rangka menghapuskan bermacam-macam kelas didalam tubuh masyarakat. Akan tetapi, fenomena praktik tidak membenarkannya. Sosialisme mepunyai visi adalah “Kemaslahatan besama diatas kemaslahatan individu”. Tujuan kedua teori ekonomi sosialis, menghapus hak milik pribadi. Ajaran ini mendahulukan kepentingan orang banyak dari pada kepentingan individu. Mengakui hak milik pribadi bagi kaum sosialis merupakan kezaliman dan penyimpangan sehingga harus dihapus. Segala usaha yang mengarah kepada pengakuan hak milik pribadi harus dimusnahkan, walaupun dengan jalan kekerasan dan membangkitkan dengki. Satu prinsi penting yang harus diwujudkan adalah “Sama rata sama rasa”. Sebenarnya tujuan teori ekonomi sosialis adalah ingin menegakkan keadilan dan keseimbangan dalam ekonomi. Akan tetapi untuk mencapai tujuan ini ia telah memilih satu jalan yang pada hakekatnya berlawanan dengan fitrah manusia. yakni menghapus hak individu untuk menghayati hak milik perseorangan dan menjadikan mereka sebagai pelayan-pelayan yang bekerja untuk masyarakat. Dalam sistem ekonomi sosialis, negara sangat berperan penting, disini negara berbuat sewenang- wenang. Negara tidak lebih dari suatu tempat yang dikelola oleh segelintir manusia. Pada akhirnya, faham sosialisme tidak jauh berbeda dengan faham kapitalis. Dalam faham sosialis kita menemukan beberapa orang yakni pejabat negara bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat sebagaimana para konglomerat dalam sistem kapitalis berlaku sewenang-wenang. Referensi Makalah® Kepustakaan: Sjcehul Hadi Purnomo, Sumber Penggalian Zakat,(Cet.II: Jakarta ; Pustaka Firdaus, 1994). Yusuf Qardawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Cet. II; Jakarta : Gema Insani Press,1997). Kamus Lengkap Ekonomi,(Cet.II; Jakarta: Erlangga, 1998).