SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
SERUM PROTEIN
ELEKTROFORESIS
(SPE)
Dwi Retnoningrum
Moderator: dr. Janti Marbun
ELEKTROFORESIS
Pemisahan partikel-partikel dengan muatan
listrik yang berbeda, dengan cara
mengalirkan arus listrik melalui campuran
partikel yang diletakkan pada suatu medium
penyangga
Molekul bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda
kearah elektrode sesuai muatan dan konfigurasinya juga
ditentukan oleh sifat media penyangga yang dipakai
PRINSIP ELEKTROFORESIS
SERUM PROTEIN ELEKTROFORESIS
SERUM kertas khusus yg dilapisi gel
agarose dan dialiri arus listrik
BERDASARKAN UKURAN & MUATAN LISTRIK
Albumin
-1 globulin -2 globulin β globulin
γ globulin
TUJUAN PEMERIKSAAN
Menunjang diagnosis penyakit
terutama penyakit yang disertai dengan
kelainan abnormal protein
- Penyakit Peradangan
- Keganasan
- Sindroma Nefrotik
- Penyakit Hati Kronik
- Status Nutrisi
Serum Protein Electrophoresis
PRA ANALITIK
• Persiapan Pasien :
– Tidak perlu persiapan khusus
– Hindari obat yang meningkatkan protein total serum
(steroid, androgen, digitalis, insulin, kontrasepsi oral)
– Hindari obat yang menurunkan protein total serum
(laksansia, rifampisin, dekstran, estrogen)
• Persiapan Sampel :
– Hindari pemakaian sampel yang ikterik dan lipemik
– Hindari hemolisis dan torniquet yang lama : hasil
peningkatan palsu
PRA ANALITIK
PRINSIP
+ -
pH 8,6
(4,6)
(4,8) (5,2)
(6,4)
PRA ANALITIK
ALAT
1. Komponen elektroforesis dan power supply
2. Komponen densitometer
3. Aplikator
4. Bak pewarna (untuk proses staining, destaining, dan
dehydration)
5. Bak/ kotak kaca (untuk proses clearing)
6. Oven/hair dryer
PRA ANALITIK
BAHAN
BAHAN :
1. Sampel serum
2. Kertas selulosa asetat
3. Larutan bufer : Tris boric acid EDTA dengan I (Ion
streng) 0,03-0,12
4. Zat pewarna (Ponceau S)
5. Destaining solutio : asam asetat 5% yang dibuat dari
asam asetat glasial 5 ml ditambah akuades 5 ml
6. Dehidration solutio : etanol 96%
7. Clearing solutio : campuran 7 bagian volume asam
asetat + 3 bagian volume etil asetat
ANALITIK
1. Kertas /strip yang dilapisi agarose di rendam pada
larutan buffer
2. Ambil sampel cairan serum dari tabung.
3. Tuang sampel pada strip berjejer secara melintang
4. Letakan strip pada bridge secara mendatar &
sambungkan dengan alat elektrophoresis,
5. Pemisahan selesai, kemudian dengan pemulasan
protein (Hasil berupa protein staining), dan dilakukan
penilaian dengan densitometer yang dihubungkan
elektrophoretogram, hasil berupa kurva dan hasil
prosentase masing-masing fraksi protein.
PROSEDUR
Persiapan membran dan sampel
PROSEDUR
Aplikasi sampel & Elektroforesis
PROTEIN STAINING
SAS2
Electrophoresis
CAT 3041
QUANTIFICATION /PEMBACAAN
POLYSCAN
ELEKTROFORESIS PROTEIN
Skema representasi dari protein
Elektroforesis dengan gel agarose
Pemisahan protein dilihat
Dengan densitometer
POST ANALITIK
NILAI RUJUKAN
Fraksi % g/dl
Albumin
Alfa 1 globulin
Alfa 2 globulin
Beta globulin
Gamma globulin
58-74
2,0-3,5
5,4-10,6
7,4-14
8,0-18,0
3,3-5,0
0,1-0,4
0,5-1,0
0,7-1,2
0,5-1,6
Protein Total ( Normal 6,3- 8,3 g/ dl)
MENINGKAT MENURUN
• Inflamasi kronik
misalnya arteritis
• Dehidrasi,
Makroglobulinemia
• DM asidosis, Leukemia
monositik
• Multipel mieloma
• Sarkoidosis
• Gangguan hati,
Malabsorbsi
• Malnutrisi , Nefrosis
• Luka bakar, DM
• Toksemia gravidarum
• Glomerulonefritis
kronik
ALBUMIN
Berfungsi mempertahankan tekanan osmotik plasma yang di
sintesa dalam hati.
Hiperalbuminemia
Dehidrasi, Multiple mieloma
Hipoalbuminemia
– Penyakit hati : cirosis hepatis
– Penyakit ginjal : sindrom nefrotik
– Keganasan
– Malnutrisi
– Inflamasi gastrointestinal
– Kehamilan (normal 8 minggu post partum), usia tua
• Gambaran Sindroma Nefrotik
– Kehilangan protein dengan BM rendah yang lama (seperti
albumin, IgG) dan retensi protein BM tinggi (seperti alpha-
2-macroglobulin)
http://erl.pathology.iupui.edu/labmed/Generator.cfm?Image=SPE
Normal
ALFA 1 GLOBULIN
Terdiri dari:
- Alfa 1 Antitripsin (AAT)
- Alfa 1 Anti Glikoprotein
(AAG)
- Alfa 1 Lipoprotein
- Alfa 1 Fetoprotein (AFP)
- Thyroid Binding
Globulin (TBG)
- Transcortin
Infeksi akut
Febris
Kehamilan
Nefrosis
Defisiensi alfa
1 antitripsin
• Defisiensi Alpha-1-anti-trypsin
– Terdapat pada penyakit paru-paru atau penyakit hati.
– Defisiensi alpha-1-anti-trypsin kongenital pada umumnya
banyak berhubungan emphysema, insufisiensi
pancreatic atau sirosis hati.
Normal
http://erl.pathology.iupui.edu/labmed/Generator.cfm?Image=SPE
ALFA 2 GLOBULIN
- α2 Haptoglobin (HAP)  hemolisis
- α2 Macroglobulin (AMG)  sindrome nefrotik
- Ceruloplasmin (CER)  penyakit wilson
• Inflamasi akut
• Sirosis bilier
• Obstruksi bilier
• Nefrosis
• Multipel
mieloma
• Colitis ulseratif
• Anemia
hemolitik
• Gambaran pada Inflamasi akut
– Terdapat pada pasien wanita 42 tahun dg diagnosa
pneumonia & pyelonefritis ( Suhu Penderita 40 oC)
– Pada Inflamasi akut gambaran albumin dan gamma globulin
menurun dan alpha-2-globulin akan sangat meningkat
Normal
http://erl.pathology.iupui.edu/labmed/Generator.cfm?Image=SPE
BETA GLOBULIN
- Transferin (TRF) : transport Fe  Anemia hipokromik
- β Lipoprotein : Transport Lipid
- Fibrinogen
- β 2 microglobulin (BMG)
• Sirosis bilier
• Obstruksi bilier
• Multipel
mieloma
• Nefrosis
• Penyakit Hati :
– Pasien laki-laki, umur 46 tahun dengan penyakit hati
stadium akhir yang disebabkan kecanduan alkohol.
– Pada gambaran sirosis, batas lekukan antara beta dan
gamma kabur dan kadang digambarkan sebagai
gambaran jembatan "beta-gamma”
Normal
http://erl.pathology.iupui.edu/labmed/Generator.cfm?Image=SPE
GAMMA GLOBULIN
MENINGKAT MENURUN
• Infeksi kronik :
sarcoidosis
• Penyakit hati
• Multipel mieloma
• Makroglobulinemia
Waldestrom
• Leukemia
• Agammaglobulinemia
• Hipogamaglobulinemia
• Sindrom nefrotik
• Polyclonal gammopathy
– Biasanya terjadi pada banyak penyakit kronik. Seperti
sarcoidosis. Peningkatan tinggi dari fraksi gobulin
menggambarkan "sarcoid stepping.”
http://erl.pathology.iupui.edu/labmed/Generator.cfm?Image=SPE
Normal
• Gambaran Monoclonal protein
– Pasiem umur 72 tahun laki-
laki dengan lower back pain.
– Penilaian immunoglobulin
memperlihatkan peningkatan
yang sangat tinggi dari serum
IgG, tetapi IgA and IgM
menurun.
– Gambaran diagnosa multiple
myeloma
http://erl.pathology.iupui.edu/labmed/Generator.cfm?Image=SPE
• Biclonal gammopathy
– Hasil dari pasien laki-laki
umur 62 tahun yang kurus
dan lemah pada penyakit
multiple myeloma.
– Pada penyakit ini, biclonal
gammopathies adalah
jarang, terjadi pada 1,7 %
pasien.
http://erl.pathology.iupui.edu/labmed/Generator.cfm?Image=SPE
Sumber Pustaka
1. Hardjoeno dkk. Interpretasi hasil tes laboratorium
diagnostik. Makasar. Lephas, 2003: 249-64.
2. Jusniati, Benny Rusli, Hardjoeno. Tes Protein Serum. Bagian
Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
3. O’connell T, Horita T, Kasravi B. Understanding and
Interpreting Serum Protein Electrophoresis. Am Fam
Physician 2005;71:105-12.
4. Interpretive Guide to Clinical Electrophoresis. 2nd Ed: 1988.
Helena Laboratories

More Related Content

What's hot

Fajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysisFajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysispdspatklinsby
 
Toleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan AutoimnitasToleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan AutoimnitasAbdul Hakim
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)PRAMITHA GALUH
 
Farmasi klinik kasus
Farmasi klinik kasus Farmasi klinik kasus
Farmasi klinik kasus Omhe_ID
 
Ppt kation anion kimia analisa
Ppt kation anion kimia analisaPpt kation anion kimia analisa
Ppt kation anion kimia analisadinasamei
 
Farmakologi : penggolongan antibiotik
Farmakologi : penggolongan antibiotikFarmakologi : penggolongan antibiotik
Farmakologi : penggolongan antibiotikaantanzilali
 
Pemeriksaan hb a1c secara ion exchange hplc 2
Pemeriksaan hb a1c secara ion exchange hplc 2Pemeriksaan hb a1c secara ion exchange hplc 2
Pemeriksaan hb a1c secara ion exchange hplc 2Endang Siahaan
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiGoogle
 
Pemeriksaan (crp) xi tlm
Pemeriksaan (crp) xi tlmPemeriksaan (crp) xi tlm
Pemeriksaan (crp) xi tlmmateripptgc
 
Tibaru12
Tibaru12Tibaru12
Tibaru12andreei
 

What's hot (20)

Fajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysisFajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysis
 
Elektroforesis
Elektroforesis Elektroforesis
Elektroforesis
 
Toleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan AutoimnitasToleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan Autoimnitas
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Praktikum 1
Praktikum 1Praktikum 1
Praktikum 1
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
 
Farmasi klinik kasus
Farmasi klinik kasus Farmasi klinik kasus
Farmasi klinik kasus
 
Ppt kation anion kimia analisa
Ppt kation anion kimia analisaPpt kation anion kimia analisa
Ppt kation anion kimia analisa
 
Immunoblotting
ImmunoblottingImmunoblotting
Immunoblotting
 
Farmakologi : penggolongan antibiotik
Farmakologi : penggolongan antibiotikFarmakologi : penggolongan antibiotik
Farmakologi : penggolongan antibiotik
 
Pemeriksaan hb a1c secara ion exchange hplc 2
Pemeriksaan hb a1c secara ion exchange hplc 2Pemeriksaan hb a1c secara ion exchange hplc 2
Pemeriksaan hb a1c secara ion exchange hplc 2
 
Immunoglobulin dan antibodi
Immunoglobulin dan antibodiImmunoglobulin dan antibodi
Immunoglobulin dan antibodi
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
Blood gas analyzer
Blood gas analyzerBlood gas analyzer
Blood gas analyzer
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
Pemeriksaan (crp) xi tlm
Pemeriksaan (crp) xi tlmPemeriksaan (crp) xi tlm
Pemeriksaan (crp) xi tlm
 
Tibaru12
Tibaru12Tibaru12
Tibaru12
 
Ck dan ckmb
Ck dan ckmbCk dan ckmb
Ck dan ckmb
 
Th5
Th5Th5
Th5
 
Ti16
Ti16Ti16
Ti16
 

Similar to 214770519 serum-protein-elektroforesis-retno

Glomerulopati blok-3-4
Glomerulopati blok-3-4Glomerulopati blok-3-4
Glomerulopati blok-3-4Aldi Rauf
 
BIOKIMia khalifah.pptx
BIOKIMia khalifah.pptxBIOKIMia khalifah.pptx
BIOKIMia khalifah.pptxKeenanGeraldy
 
Elektroforesis protein dan gel
Elektroforesis protein dan gelElektroforesis protein dan gel
Elektroforesis protein dan gelkhoirilliana12
 
Refhemabaru6
Refhemabaru6Refhemabaru6
Refhemabaru6andreei
 
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptxPeran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptxUDAYANA UNIVERSITY
 
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN ELEKTROFORESIS.pptx
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN ELEKTROFORESIS.pptxPEMERIKSAAN HEMOGLOBIN ELEKTROFORESIS.pptx
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN ELEKTROFORESIS.pptxDikaraNovirmanPrayul
 
Glomerulonephritis aldo
Glomerulonephritis aldoGlomerulonephritis aldo
Glomerulonephritis aldoLina Lim
 
Leptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptxLeptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptxHanun15
 

Similar to 214770519 serum-protein-elektroforesis-retno (17)

Ti5
Ti5Ti5
Ti5
 
Jurnal club
Jurnal clubJurnal club
Jurnal club
 
Glomerulopati blok-3-4
Glomerulopati blok-3-4Glomerulopati blok-3-4
Glomerulopati blok-3-4
 
BIOKIMia khalifah.pptx
BIOKIMia khalifah.pptxBIOKIMia khalifah.pptx
BIOKIMia khalifah.pptx
 
PROTEIN DETECTION.pptx
PROTEIN DETECTION.pptxPROTEIN DETECTION.pptx
PROTEIN DETECTION.pptx
 
Elektroforesis protein dan gel
Elektroforesis protein dan gelElektroforesis protein dan gel
Elektroforesis protein dan gel
 
Refhemabaru6
Refhemabaru6Refhemabaru6
Refhemabaru6
 
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptxPeran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
 
Gastritis erosiva
Gastritis erosivaGastritis erosiva
Gastritis erosiva
 
Dr anik
Dr anikDr anik
Dr anik
 
Jh6
Jh6Jh6
Jh6
 
Jurnal 2
Jurnal 2Jurnal 2
Jurnal 2
 
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN ELEKTROFORESIS.pptx
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN ELEKTROFORESIS.pptxPEMERIKSAAN HEMOGLOBIN ELEKTROFORESIS.pptx
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN ELEKTROFORESIS.pptx
 
Referat 1
Referat 1Referat 1
Referat 1
 
Glomerulonephritis aldo
Glomerulonephritis aldoGlomerulonephritis aldo
Glomerulonephritis aldo
 
153075631 case-sn
153075631 case-sn153075631 case-sn
153075631 case-sn
 
Leptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptxLeptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptx
 

Recently uploaded

Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 

Recently uploaded (20)

Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 

214770519 serum-protein-elektroforesis-retno

  • 2. ELEKTROFORESIS Pemisahan partikel-partikel dengan muatan listrik yang berbeda, dengan cara mengalirkan arus listrik melalui campuran partikel yang diletakkan pada suatu medium penyangga Molekul bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda kearah elektrode sesuai muatan dan konfigurasinya juga ditentukan oleh sifat media penyangga yang dipakai
  • 4. SERUM PROTEIN ELEKTROFORESIS SERUM kertas khusus yg dilapisi gel agarose dan dialiri arus listrik BERDASARKAN UKURAN & MUATAN LISTRIK Albumin -1 globulin -2 globulin β globulin γ globulin
  • 5. TUJUAN PEMERIKSAAN Menunjang diagnosis penyakit terutama penyakit yang disertai dengan kelainan abnormal protein - Penyakit Peradangan - Keganasan - Sindroma Nefrotik - Penyakit Hati Kronik - Status Nutrisi
  • 7. PRA ANALITIK • Persiapan Pasien : – Tidak perlu persiapan khusus – Hindari obat yang meningkatkan protein total serum (steroid, androgen, digitalis, insulin, kontrasepsi oral) – Hindari obat yang menurunkan protein total serum (laksansia, rifampisin, dekstran, estrogen) • Persiapan Sampel : – Hindari pemakaian sampel yang ikterik dan lipemik – Hindari hemolisis dan torniquet yang lama : hasil peningkatan palsu
  • 8. PRA ANALITIK PRINSIP + - pH 8,6 (4,6) (4,8) (5,2) (6,4)
  • 9. PRA ANALITIK ALAT 1. Komponen elektroforesis dan power supply 2. Komponen densitometer 3. Aplikator 4. Bak pewarna (untuk proses staining, destaining, dan dehydration) 5. Bak/ kotak kaca (untuk proses clearing) 6. Oven/hair dryer
  • 10. PRA ANALITIK BAHAN BAHAN : 1. Sampel serum 2. Kertas selulosa asetat 3. Larutan bufer : Tris boric acid EDTA dengan I (Ion streng) 0,03-0,12 4. Zat pewarna (Ponceau S) 5. Destaining solutio : asam asetat 5% yang dibuat dari asam asetat glasial 5 ml ditambah akuades 5 ml 6. Dehidration solutio : etanol 96% 7. Clearing solutio : campuran 7 bagian volume asam asetat + 3 bagian volume etil asetat
  • 11. ANALITIK 1. Kertas /strip yang dilapisi agarose di rendam pada larutan buffer 2. Ambil sampel cairan serum dari tabung. 3. Tuang sampel pada strip berjejer secara melintang 4. Letakan strip pada bridge secara mendatar & sambungkan dengan alat elektrophoresis, 5. Pemisahan selesai, kemudian dengan pemulasan protein (Hasil berupa protein staining), dan dilakukan penilaian dengan densitometer yang dihubungkan elektrophoretogram, hasil berupa kurva dan hasil prosentase masing-masing fraksi protein.
  • 13. PROSEDUR Aplikasi sampel & Elektroforesis
  • 17. Skema representasi dari protein Elektroforesis dengan gel agarose Pemisahan protein dilihat Dengan densitometer POST ANALITIK
  • 18.
  • 19. NILAI RUJUKAN Fraksi % g/dl Albumin Alfa 1 globulin Alfa 2 globulin Beta globulin Gamma globulin 58-74 2,0-3,5 5,4-10,6 7,4-14 8,0-18,0 3,3-5,0 0,1-0,4 0,5-1,0 0,7-1,2 0,5-1,6
  • 20. Protein Total ( Normal 6,3- 8,3 g/ dl) MENINGKAT MENURUN • Inflamasi kronik misalnya arteritis • Dehidrasi, Makroglobulinemia • DM asidosis, Leukemia monositik • Multipel mieloma • Sarkoidosis • Gangguan hati, Malabsorbsi • Malnutrisi , Nefrosis • Luka bakar, DM • Toksemia gravidarum • Glomerulonefritis kronik
  • 21. ALBUMIN Berfungsi mempertahankan tekanan osmotik plasma yang di sintesa dalam hati. Hiperalbuminemia Dehidrasi, Multiple mieloma Hipoalbuminemia – Penyakit hati : cirosis hepatis – Penyakit ginjal : sindrom nefrotik – Keganasan – Malnutrisi – Inflamasi gastrointestinal – Kehamilan (normal 8 minggu post partum), usia tua
  • 22. • Gambaran Sindroma Nefrotik – Kehilangan protein dengan BM rendah yang lama (seperti albumin, IgG) dan retensi protein BM tinggi (seperti alpha- 2-macroglobulin) http://erl.pathology.iupui.edu/labmed/Generator.cfm?Image=SPE Normal
  • 23. ALFA 1 GLOBULIN Terdiri dari: - Alfa 1 Antitripsin (AAT) - Alfa 1 Anti Glikoprotein (AAG) - Alfa 1 Lipoprotein - Alfa 1 Fetoprotein (AFP) - Thyroid Binding Globulin (TBG) - Transcortin Infeksi akut Febris Kehamilan Nefrosis Defisiensi alfa 1 antitripsin
  • 24. • Defisiensi Alpha-1-anti-trypsin – Terdapat pada penyakit paru-paru atau penyakit hati. – Defisiensi alpha-1-anti-trypsin kongenital pada umumnya banyak berhubungan emphysema, insufisiensi pancreatic atau sirosis hati. Normal http://erl.pathology.iupui.edu/labmed/Generator.cfm?Image=SPE
  • 25. ALFA 2 GLOBULIN - α2 Haptoglobin (HAP)  hemolisis - α2 Macroglobulin (AMG)  sindrome nefrotik - Ceruloplasmin (CER)  penyakit wilson • Inflamasi akut • Sirosis bilier • Obstruksi bilier • Nefrosis • Multipel mieloma • Colitis ulseratif • Anemia hemolitik
  • 26. • Gambaran pada Inflamasi akut – Terdapat pada pasien wanita 42 tahun dg diagnosa pneumonia & pyelonefritis ( Suhu Penderita 40 oC) – Pada Inflamasi akut gambaran albumin dan gamma globulin menurun dan alpha-2-globulin akan sangat meningkat Normal http://erl.pathology.iupui.edu/labmed/Generator.cfm?Image=SPE
  • 27. BETA GLOBULIN - Transferin (TRF) : transport Fe  Anemia hipokromik - β Lipoprotein : Transport Lipid - Fibrinogen - β 2 microglobulin (BMG) • Sirosis bilier • Obstruksi bilier • Multipel mieloma • Nefrosis
  • 28. • Penyakit Hati : – Pasien laki-laki, umur 46 tahun dengan penyakit hati stadium akhir yang disebabkan kecanduan alkohol. – Pada gambaran sirosis, batas lekukan antara beta dan gamma kabur dan kadang digambarkan sebagai gambaran jembatan "beta-gamma” Normal http://erl.pathology.iupui.edu/labmed/Generator.cfm?Image=SPE
  • 29.
  • 30. GAMMA GLOBULIN MENINGKAT MENURUN • Infeksi kronik : sarcoidosis • Penyakit hati • Multipel mieloma • Makroglobulinemia Waldestrom • Leukemia • Agammaglobulinemia • Hipogamaglobulinemia • Sindrom nefrotik
  • 31. • Polyclonal gammopathy – Biasanya terjadi pada banyak penyakit kronik. Seperti sarcoidosis. Peningkatan tinggi dari fraksi gobulin menggambarkan "sarcoid stepping.” http://erl.pathology.iupui.edu/labmed/Generator.cfm?Image=SPE Normal
  • 32. • Gambaran Monoclonal protein – Pasiem umur 72 tahun laki- laki dengan lower back pain. – Penilaian immunoglobulin memperlihatkan peningkatan yang sangat tinggi dari serum IgG, tetapi IgA and IgM menurun. – Gambaran diagnosa multiple myeloma http://erl.pathology.iupui.edu/labmed/Generator.cfm?Image=SPE
  • 33. • Biclonal gammopathy – Hasil dari pasien laki-laki umur 62 tahun yang kurus dan lemah pada penyakit multiple myeloma. – Pada penyakit ini, biclonal gammopathies adalah jarang, terjadi pada 1,7 % pasien. http://erl.pathology.iupui.edu/labmed/Generator.cfm?Image=SPE
  • 34.
  • 35. Sumber Pustaka 1. Hardjoeno dkk. Interpretasi hasil tes laboratorium diagnostik. Makasar. Lephas, 2003: 249-64. 2. Jusniati, Benny Rusli, Hardjoeno. Tes Protein Serum. Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 3. O’connell T, Horita T, Kasravi B. Understanding and Interpreting Serum Protein Electrophoresis. Am Fam Physician 2005;71:105-12. 4. Interpretive Guide to Clinical Electrophoresis. 2nd Ed: 1988. Helena Laboratories