SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
KELOMPOK 7 :
1. AYU ANASTASYA (F1C1 13 086)
2. NURSAN (F1C1 13 028)
3. KEKE AWALIYAH (F1C1 13 020)
4. RISNAWATI (F1C1 13 066)
1
Definisi Protein
Sifat dan Jenis Protein
Definisi Westren Blot
Teknik Westren Blot
Teknik Isolasi Protein
Definisi Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul
tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer
asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptida yang mengandung unsur-unsur C, H, O, N
dan ada pula yang mengandung unsur S dan P.
Definisi Protein
Protein terletak didalam sel makhul hidup, terutama dalam membran
sel baik itu pada sel hewan maupun pada sel tumbuhan.
Sifat – Sifat Protein
Mempunyai titik lebur besar dibanding senyawa karboksilat dan amina
1. Dalam larutan dapat membentuk ion zwitter
Mempunyai momen dipol besar
Bersifat amfoter
Bersifat elektrolit yaitu kurang basa dibanding amina dan kurang asam dibanding karboksilat
Mempunyai kurva titrasi yang khas
Mempunyai pH isoelektrik yaitu pH pada saat asam amino tidak bermuatan
Struktur Protein
Struktur Dasar Asam Amino
Protein intra seluler merupakan jenis protein yang di produksi
dari dalam sel
Protein ekstra seluler merupakan jenis protein yang di
produksi dari dalam sel dan kemudian dikeluarkan, sehingga
protein tersebut berada di luar sel
contohnya: enzim α-amilase pada bakteri
Tipe Protein Berlainan
Protein from cells or tissue
Microbial cells
or tissue
Break cells,
tissue, or organ
Blender,
homogenizer,
sonication,
pressure,
osmotic shock
Pellet with intact cells, organelles, membranes and membrane proteins
Supernatant with
Soluble protein
Separated by centrifugationpurification
Choose a suitable clone INOCULATION in fermenter
Extraction
INTRACELLULAR
EXTRACELLULAR
Desired
cells
STEPS INVOLVED IN EXTRACTION OF
PROTEINS
Isolasi Protein
Isolasi protein adalah suatu cara memisahkan protein
dari makromolekul yang lain atau memisahkan
protein dari protein lain yang tidak diinginkan.
Secara sederhana, proses dari isolasi
protein konsepnya sama dengan isolasi
DNA, hanya saja isolasi protein
menggunakan buffer lysis untuk
melisiskan sel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi isolasi
protein
 Suhu
 pH
 Radiasi
 Pelarut Organik
 Ion Logam
 Enzim-enzim
 Perlakuan mekanis
 Penambahan garam
Isolasi Protein Intraseluler
Secara Umum
Sel
Lisis
Sentrifugasi
Pelet Supernatan
Pelisisan Sel
Mekanik
1
Kimiawi
2
Metode Pelilisan Sel
Homogenisasi tingkat tinggi
Ekstruksi tekanan tinggi
Metode blending
Penggerusan
Sonikasi
Larutan buffer
Detergen
Kelator
Inhibitor protease
Pelisisan Sel
Pengerusan
Mekanik
1
Untuk memecah dinding sel dan memperluas
permukaan sampel agar dapat mempermudah
proses ekstraksi sehingga Interaksi antara
sampel dan pelarut akan semakin luas.
Pelisisan Sel
Kimiawi
2
Penambahan Larutan
Buffer
Penambahan buffer ekstrak selama
penggerusan bertujuan untuk
mempertahankan agar kondisi
komponen sel tetap optimum seperti
keadaan yang sebenarnya dan tidak
mengalami perubahan.
Pelisisan Sel
Kimiawi
2
Detergen
P
O
O
O
O
H2
C
H
C
O
H2C
O
CCO O
R R Fosfolipid
Penambahan detergen selama
penggerusan bertujuan Untuk
memecah membran sel yang
penyusun utamanya fosfolipid
sehingga akan terjadi reaksi
saponifikasi antara fosfolipid dan
detergen pada sel.
Pelisisan Sel
Kimiawi
2
Klasifikasi Detergen
Detergen Ionik : dapat memecah
interaksi protein-protein
a
Detergen Nonionik : dapat
memecah interaksi lipid-lipid dan
interaksi lipid-protein
b
Pelisisan Sel
Kimiawi
2
Kelotor
Penambahan kelator selama penggerusan
bertujuan untuk menghilangkan ion-ion
aktivator enzim protease. Misalkan EDTA
dapat berperan sebagai chelating agent
dalam isolasi protein. EDTA dapat
mengkelat ion Ca2+ yang dapat berperan
sebagai aktivator enzim protease.EDTA (Etilen Diamin Tetraasetat)
Pelisisan Sel
Kimiawi
2
Inhibitor
Protease
Enzim protease adalah enzim yang
dapat memutuskan ikatan peptida
antara asam amino satu dengan asam
amino yang lain.
Untuk mencegah
proses pemutusan
ikatan peptida pada
protein, yaitu dengan
cara : Isolasi protein
dilakukan pada
temperatur rendah (4
oC) dan penambahan
inhibitor seperti EDTA
Pada sel hewan, enzim protease
berasal dari lisosom. Sedangkan,
pada sel tumbuhan enzim
protease berasal dari vakuola
Sebelum Sentrifuge
Ditambahkan Amonium Sulfat
NH4
+
2
S
O
O
O
O
Untuk presipitasi garam secara salting out, sehingga
menyebabkan interaksi hidrophobik antar molekul protein.
Interasi hidrophobik antar molekul protein akan mengakibatkan
kelarutan protein menjadi rendah dan akan mengakibatkan
penggumpalan, sehingga mudah dapat dipisahkan dengan
sentrifuse. Penggunaan amonium sulfat lebih didasarkan pada
sifat kelarutannya yang tinggi, tidak merusak struktur protein.
Sentrifuge
Prinsip utama sentrifugasi adalah memisahkan
substansi berdasarkan berat jenis molekul dengan
cara memberikan gaya sentrifugal sehingga
substansi yang lebih berat akan berada di dasar,
sedangkan substansi yang lebih ringan akan
terletak di atas.
Supernatan
Pelet
Memiliki bobot lebih rendah
Memiliki bobot lebih tinggi
Siap untuk di
deteksi
Pemurnian Protein
• Secara umum proses pemurnian protein dilakukan dengan menggunakan
metode kromatografi kolom penukaran ion
Pemisahan dengan kromatografi penukar ion didasarkan atas interaksi
muatan ionik yang berbeda dari komponen sampel terhadap sisi aktif
muatan pada matrik penukar ion
Definisi Western Blot
W. Neal Burnette
1. Western blot adalah proses pemindahan
protein dari gel hasil elektroforesis ke
membran
2. Membran ini dapat diperlakukan lebih
fleksibel daripada gel sehingga protein
yang terblot pada membran dapat
dideteksi dengan cara visual maupun
fluoresensi
3. Deteksi ekspresi protein pada organisme
dilakukan dengan prinsip imunologi
menggunakan antibodi primer dan
antibodi sekunder
TujuanWestern Blot
1. Mengetahui keberadaan & berat
Molekul protein sampel pada campuran
2. Membandingkan reaksi silang antar
protein
3. Mempelajari modifikasi protein selama
sintesis
Teknik Western Blot
Elektroforesis
1
Elektrotransfer
2
Deteksi
3
Pemisahan protein berdasarkan ukuran molekul
dalam suatu tegangan listrik tertentu
Pemindahan protein dari gel poliakrilamid menuju gel transfer
menggunakan arus listrik sebagai faktor pendorong
Deteksi protein tersebut memanfaatkan interaksi antara antigen
dan antibodi yang bersifat spesifik
Teknik Western Blot
Elektroforesis
1. Dalam elektroforesis, sampel yang
mengandung protein biasanya dicampur
dengan SDS (sodium dodecyl sulfat)
2. Muatan negatif SDS tersebut mengganggu
kestabilan protein, sehingga protein
mengalami denaturasi.
3. Suatu protein multimer juga akan terurai
menjadi monomer penyusunnya
4. Sampel dengan protein rantai polipeptida lurus
tersebut dimasukkan dalam suatu membran
poliakrilamid yang dialiri arus listrik
5. Dalam gel poliakrilamid tersebut akan
terbentuk pita-pita yang merupakan protein-
protein yang telah terpisah berdasarkan berat
molekul
Elektrotransfer
Blotting semi kering
menggunakan kertas saring
yang telah dibasahi dengan
buffer transfer
1
Blotting basah tidak
menggunakan kertas saring
diantara gel poliakrilamid dan gel
transfer, tetapi kedua gel tersebut
diimpitkan dan direndam dalam
buffer transfer
2
Gel transfer yang
umum digunakan pada
WB ada dua, yaitu
nitroselulosa dan nilon.
Deteksi Protein
Berdasarkan penggunaan antibodi primer dan antibodi sekunder, ada dua
metode deteksi, yaitu:
Metode langsung menggunakan
antibodi primer yang telah
terkonjugasi dengan
molekulmarker
1
Metode tidak langsung
menggunakan antibodi primer
dan antibodi sekunder
2
• Antibodi primer berfunsi mengikat protein target
• Antibodi sekunder berfungsi mengikat antibodi primer dan
terkonjugasi dengan molekul penanda
• Molekul penanda yang umum digunakan diantaranya adalah
enzim alkalin fosfatase (AP), enzim horsedish peroksidase
(HRP), immunogold, dan 125I
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Spektro uv-vis-21
Spektro uv-vis-21Spektro uv-vis-21
Spektro uv-vis-21
 
Elektroforesis
ElektroforesisElektroforesis
Elektroforesis
 
Ppt elektroforesis
Ppt elektroforesisPpt elektroforesis
Ppt elektroforesis
 
Elektroforesis gel
Elektroforesis gelElektroforesis gel
Elektroforesis gel
 
Acara 3
Acara 3Acara 3
Acara 3
 
Makalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoidMakalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoid
 
Laporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagenLaporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagen
 
High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Elektroforesis bahan presentasi
Elektroforesis bahan presentasiElektroforesis bahan presentasi
Elektroforesis bahan presentasi
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
analisis protein
analisis protein analisis protein
analisis protein
 
Elektroforesis
Elektroforesis Elektroforesis
Elektroforesis
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
 

Viewers also liked

Kelompok 6 Kimia B (Southern Blotting dan Northern Blotting)
Kelompok 6 Kimia B (Southern Blotting dan Northern Blotting)Kelompok 6 Kimia B (Southern Blotting dan Northern Blotting)
Kelompok 6 Kimia B (Southern Blotting dan Northern Blotting)Fathmasari
 
Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)
Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)
Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)aminasari1995
 
Southern northern and western blotting
Southern northern and western blottingSouthern northern and western blotting
Southern northern and western blottingresearch
 
Western Blot
Western BlotWestern Blot
Western Blot136659145
 
Kimia 'Makromolekul'
Kimia 'Makromolekul'Kimia 'Makromolekul'
Kimia 'Makromolekul'NoNa KeYko
 
5. PPT sidang penlitian
5. PPT sidang penlitian5. PPT sidang penlitian
5. PPT sidang penlitianAri Irfandy
 
Makromolekul (2)
Makromolekul (2)Makromolekul (2)
Makromolekul (2)Hilda130710
 
modul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode utmodul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode utdinabihaqqi
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrinAstri Maulida
 
96376562 northern-blotting
96376562 northern-blotting96376562 northern-blotting
96376562 northern-blottingTha Matsuyama
 
Western Blotting Lecture
Western Blotting LectureWestern Blotting Lecture
Western Blotting Lectureouopened
 

Viewers also liked (20)

Kelompok 6 Kimia B (Southern Blotting dan Northern Blotting)
Kelompok 6 Kimia B (Southern Blotting dan Northern Blotting)Kelompok 6 Kimia B (Southern Blotting dan Northern Blotting)
Kelompok 6 Kimia B (Southern Blotting dan Northern Blotting)
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
PVC (Makromolekul)
PVC (Makromolekul)PVC (Makromolekul)
PVC (Makromolekul)
 
Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)
Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)
Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)
 
Southern northern and western blotting
Southern northern and western blottingSouthern northern and western blotting
Southern northern and western blotting
 
Western Blot
Western BlotWestern Blot
Western Blot
 
Kimia 'Makromolekul'
Kimia 'Makromolekul'Kimia 'Makromolekul'
Kimia 'Makromolekul'
 
Blotting techniques
Blotting techniquesBlotting techniques
Blotting techniques
 
5. PPT sidang penlitian
5. PPT sidang penlitian5. PPT sidang penlitian
5. PPT sidang penlitian
 
Makromolekul (2)
Makromolekul (2)Makromolekul (2)
Makromolekul (2)
 
modul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode utmodul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode ut
 
Fitokimia gietha
Fitokimia giethaFitokimia gietha
Fitokimia gietha
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrin
 
96376562 northern-blotting
96376562 northern-blotting96376562 northern-blotting
96376562 northern-blotting
 
Dn aand rna1
Dn aand rna1Dn aand rna1
Dn aand rna1
 
Koloid
Koloid Koloid
Koloid
 
Western Blotting Lecture
Western Blotting LectureWestern Blotting Lecture
Western Blotting Lecture
 
Imunokimia - Biokimia
Imunokimia - BiokimiaImunokimia - Biokimia
Imunokimia - Biokimia
 
Bab i awal
Bab i awalBab i awal
Bab i awal
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 

Similar to ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING

BIOKIMia khalifah.pptx
BIOKIMia khalifah.pptxBIOKIMia khalifah.pptx
BIOKIMia khalifah.pptxKeenanGeraldy
 
Analisis protein[1]
Analisis protein[1]Analisis protein[1]
Analisis protein[1]Mita Megah
 
Analisis protein
Analisis proteinAnalisis protein
Analisis proteinOvi Ardiana
 
MAKALAH METABOLISME PROTEIN.docx
MAKALAH METABOLISME PROTEIN.docxMAKALAH METABOLISME PROTEIN.docx
MAKALAH METABOLISME PROTEIN.docxSerlindaArjuni
 
Makalah Biologi Sel: Selaput Plasma,Struktur Dan Transpotasi Membran | Kelas:...
Makalah Biologi Sel: Selaput Plasma,Struktur Dan Transpotasi Membran | Kelas:...Makalah Biologi Sel: Selaput Plasma,Struktur Dan Transpotasi Membran | Kelas:...
Makalah Biologi Sel: Selaput Plasma,Struktur Dan Transpotasi Membran | Kelas:...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
PPT Biologi Sel 1. Sel Prokariot dan Eukariot Kelas 1K Dosen Yayuk Putri Rah...
PPT Biologi Sel 1. Sel Prokariot dan Eukariot  Kelas 1K Dosen Yayuk Putri Rah...PPT Biologi Sel 1. Sel Prokariot dan Eukariot  Kelas 1K Dosen Yayuk Putri Rah...
PPT Biologi Sel 1. Sel Prokariot dan Eukariot Kelas 1K Dosen Yayuk Putri Rah...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....
BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....
BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Biologi molekular eukariota
Biologi molekular eukariotaBiologi molekular eukariota
Biologi molekular eukariotaagronomy
 
Kimia bahan makanan yang lebih lengkap "ENZIM"
Kimia bahan makanan yang lebih lengkap "ENZIM"Kimia bahan makanan yang lebih lengkap "ENZIM"
Kimia bahan makanan yang lebih lengkap "ENZIM"Kristina Fide Chynaga
 
ENZIM SEBAGAI KATALISATOR METABOLISME MIKROORGANISME
ENZIM SEBAGAI KATALISATOR METABOLISME MIKROORGANISMEENZIM SEBAGAI KATALISATOR METABOLISME MIKROORGANISME
ENZIM SEBAGAI KATALISATOR METABOLISME MIKROORGANISMENiakhairani
 
Biologi bab 1 SMA kelas XI
Biologi bab 1 SMA kelas XIBiologi bab 1 SMA kelas XI
Biologi bab 1 SMA kelas XIRahmaniarNia
 
Sistem_Transport_pd_Membran-pertemuan2.ppt
Sistem_Transport_pd_Membran-pertemuan2.pptSistem_Transport_pd_Membran-pertemuan2.ppt
Sistem_Transport_pd_Membran-pertemuan2.pptzafrantigris
 

Similar to ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING (20)

Ulasan biokimia
Ulasan biokimiaUlasan biokimia
Ulasan biokimia
 
BIOKIMia khalifah.pptx
BIOKIMia khalifah.pptxBIOKIMia khalifah.pptx
BIOKIMia khalifah.pptx
 
Analisis protein[1]
Analisis protein[1]Analisis protein[1]
Analisis protein[1]
 
Protein ppt
Protein pptProtein ppt
Protein ppt
 
SEL DAN ORGANEL.pptx
SEL DAN ORGANEL.pptxSEL DAN ORGANEL.pptx
SEL DAN ORGANEL.pptx
 
Analisis protein
Analisis proteinAnalisis protein
Analisis protein
 
Pengertian protein
Pengertian proteinPengertian protein
Pengertian protein
 
Pengertian protein
Pengertian proteinPengertian protein
Pengertian protein
 
MAKALAH METABOLISME PROTEIN.docx
MAKALAH METABOLISME PROTEIN.docxMAKALAH METABOLISME PROTEIN.docx
MAKALAH METABOLISME PROTEIN.docx
 
Makalah Biologi Sel: Selaput Plasma,Struktur Dan Transpotasi Membran | Kelas:...
Makalah Biologi Sel: Selaput Plasma,Struktur Dan Transpotasi Membran | Kelas:...Makalah Biologi Sel: Selaput Plasma,Struktur Dan Transpotasi Membran | Kelas:...
Makalah Biologi Sel: Selaput Plasma,Struktur Dan Transpotasi Membran | Kelas:...
 
PPT Biologi Sel 1. Sel Prokariot dan Eukariot Kelas 1K Dosen Yayuk Putri Rah...
PPT Biologi Sel 1. Sel Prokariot dan Eukariot  Kelas 1K Dosen Yayuk Putri Rah...PPT Biologi Sel 1. Sel Prokariot dan Eukariot  Kelas 1K Dosen Yayuk Putri Rah...
PPT Biologi Sel 1. Sel Prokariot dan Eukariot Kelas 1K Dosen Yayuk Putri Rah...
 
BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....
BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....
BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....
 
Biologi molekular eukariota
Biologi molekular eukariotaBiologi molekular eukariota
Biologi molekular eukariota
 
uji protein
uji proteinuji protein
uji protein
 
Kimia bahan makanan yang lebih lengkap "ENZIM"
Kimia bahan makanan yang lebih lengkap "ENZIM"Kimia bahan makanan yang lebih lengkap "ENZIM"
Kimia bahan makanan yang lebih lengkap "ENZIM"
 
ENZIM SEBAGAI KATALISATOR METABOLISME MIKROORGANISME
ENZIM SEBAGAI KATALISATOR METABOLISME MIKROORGANISMEENZIM SEBAGAI KATALISATOR METABOLISME MIKROORGANISME
ENZIM SEBAGAI KATALISATOR METABOLISME MIKROORGANISME
 
Biologi bab 1 SMA kelas XI
Biologi bab 1 SMA kelas XIBiologi bab 1 SMA kelas XI
Biologi bab 1 SMA kelas XI
 
Sistem_Transport_pd_Membran-pertemuan2.ppt
Sistem_Transport_pd_Membran-pertemuan2.pptSistem_Transport_pd_Membran-pertemuan2.ppt
Sistem_Transport_pd_Membran-pertemuan2.ppt
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Makalah protein plasma
Makalah protein plasmaMakalah protein plasma
Makalah protein plasma
 

Recently uploaded

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxPutriAriatna
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 

Recently uploaded (12)

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 

ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING

  • 1. KELOMPOK 7 : 1. AYU ANASTASYA (F1C1 13 086) 2. NURSAN (F1C1 13 028) 3. KEKE AWALIYAH (F1C1 13 020) 4. RISNAWATI (F1C1 13 066)
  • 2. 1 Definisi Protein Sifat dan Jenis Protein Definisi Westren Blot Teknik Westren Blot Teknik Isolasi Protein
  • 3. Definisi Protein Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida yang mengandung unsur-unsur C, H, O, N dan ada pula yang mengandung unsur S dan P.
  • 4. Definisi Protein Protein terletak didalam sel makhul hidup, terutama dalam membran sel baik itu pada sel hewan maupun pada sel tumbuhan.
  • 5. Sifat – Sifat Protein Mempunyai titik lebur besar dibanding senyawa karboksilat dan amina 1. Dalam larutan dapat membentuk ion zwitter Mempunyai momen dipol besar Bersifat amfoter Bersifat elektrolit yaitu kurang basa dibanding amina dan kurang asam dibanding karboksilat Mempunyai kurva titrasi yang khas Mempunyai pH isoelektrik yaitu pH pada saat asam amino tidak bermuatan
  • 8. Protein intra seluler merupakan jenis protein yang di produksi dari dalam sel Protein ekstra seluler merupakan jenis protein yang di produksi dari dalam sel dan kemudian dikeluarkan, sehingga protein tersebut berada di luar sel contohnya: enzim α-amilase pada bakteri Tipe Protein Berlainan
  • 9. Protein from cells or tissue Microbial cells or tissue Break cells, tissue, or organ Blender, homogenizer, sonication, pressure, osmotic shock Pellet with intact cells, organelles, membranes and membrane proteins Supernatant with Soluble protein Separated by centrifugationpurification Choose a suitable clone INOCULATION in fermenter Extraction INTRACELLULAR EXTRACELLULAR Desired cells STEPS INVOLVED IN EXTRACTION OF PROTEINS
  • 10. Isolasi Protein Isolasi protein adalah suatu cara memisahkan protein dari makromolekul yang lain atau memisahkan protein dari protein lain yang tidak diinginkan. Secara sederhana, proses dari isolasi protein konsepnya sama dengan isolasi DNA, hanya saja isolasi protein menggunakan buffer lysis untuk melisiskan sel.
  • 11. Faktor-faktor yang mempengaruhi isolasi protein  Suhu  pH  Radiasi  Pelarut Organik  Ion Logam  Enzim-enzim  Perlakuan mekanis  Penambahan garam
  • 12. Isolasi Protein Intraseluler Secara Umum Sel Lisis Sentrifugasi Pelet Supernatan
  • 13. Pelisisan Sel Mekanik 1 Kimiawi 2 Metode Pelilisan Sel Homogenisasi tingkat tinggi Ekstruksi tekanan tinggi Metode blending Penggerusan Sonikasi Larutan buffer Detergen Kelator Inhibitor protease
  • 14. Pelisisan Sel Pengerusan Mekanik 1 Untuk memecah dinding sel dan memperluas permukaan sampel agar dapat mempermudah proses ekstraksi sehingga Interaksi antara sampel dan pelarut akan semakin luas.
  • 15. Pelisisan Sel Kimiawi 2 Penambahan Larutan Buffer Penambahan buffer ekstrak selama penggerusan bertujuan untuk mempertahankan agar kondisi komponen sel tetap optimum seperti keadaan yang sebenarnya dan tidak mengalami perubahan.
  • 16. Pelisisan Sel Kimiawi 2 Detergen P O O O O H2 C H C O H2C O CCO O R R Fosfolipid Penambahan detergen selama penggerusan bertujuan Untuk memecah membran sel yang penyusun utamanya fosfolipid sehingga akan terjadi reaksi saponifikasi antara fosfolipid dan detergen pada sel.
  • 17. Pelisisan Sel Kimiawi 2 Klasifikasi Detergen Detergen Ionik : dapat memecah interaksi protein-protein a Detergen Nonionik : dapat memecah interaksi lipid-lipid dan interaksi lipid-protein b
  • 18. Pelisisan Sel Kimiawi 2 Kelotor Penambahan kelator selama penggerusan bertujuan untuk menghilangkan ion-ion aktivator enzim protease. Misalkan EDTA dapat berperan sebagai chelating agent dalam isolasi protein. EDTA dapat mengkelat ion Ca2+ yang dapat berperan sebagai aktivator enzim protease.EDTA (Etilen Diamin Tetraasetat)
  • 19. Pelisisan Sel Kimiawi 2 Inhibitor Protease Enzim protease adalah enzim yang dapat memutuskan ikatan peptida antara asam amino satu dengan asam amino yang lain. Untuk mencegah proses pemutusan ikatan peptida pada protein, yaitu dengan cara : Isolasi protein dilakukan pada temperatur rendah (4 oC) dan penambahan inhibitor seperti EDTA Pada sel hewan, enzim protease berasal dari lisosom. Sedangkan, pada sel tumbuhan enzim protease berasal dari vakuola
  • 20. Sebelum Sentrifuge Ditambahkan Amonium Sulfat NH4 + 2 S O O O O Untuk presipitasi garam secara salting out, sehingga menyebabkan interaksi hidrophobik antar molekul protein. Interasi hidrophobik antar molekul protein akan mengakibatkan kelarutan protein menjadi rendah dan akan mengakibatkan penggumpalan, sehingga mudah dapat dipisahkan dengan sentrifuse. Penggunaan amonium sulfat lebih didasarkan pada sifat kelarutannya yang tinggi, tidak merusak struktur protein.
  • 21. Sentrifuge Prinsip utama sentrifugasi adalah memisahkan substansi berdasarkan berat jenis molekul dengan cara memberikan gaya sentrifugal sehingga substansi yang lebih berat akan berada di dasar, sedangkan substansi yang lebih ringan akan terletak di atas. Supernatan Pelet Memiliki bobot lebih rendah Memiliki bobot lebih tinggi Siap untuk di deteksi
  • 22.
  • 23. Pemurnian Protein • Secara umum proses pemurnian protein dilakukan dengan menggunakan metode kromatografi kolom penukaran ion
  • 24. Pemisahan dengan kromatografi penukar ion didasarkan atas interaksi muatan ionik yang berbeda dari komponen sampel terhadap sisi aktif muatan pada matrik penukar ion
  • 25. Definisi Western Blot W. Neal Burnette 1. Western blot adalah proses pemindahan protein dari gel hasil elektroforesis ke membran 2. Membran ini dapat diperlakukan lebih fleksibel daripada gel sehingga protein yang terblot pada membran dapat dideteksi dengan cara visual maupun fluoresensi 3. Deteksi ekspresi protein pada organisme dilakukan dengan prinsip imunologi menggunakan antibodi primer dan antibodi sekunder
  • 26. TujuanWestern Blot 1. Mengetahui keberadaan & berat Molekul protein sampel pada campuran 2. Membandingkan reaksi silang antar protein 3. Mempelajari modifikasi protein selama sintesis
  • 27. Teknik Western Blot Elektroforesis 1 Elektrotransfer 2 Deteksi 3 Pemisahan protein berdasarkan ukuran molekul dalam suatu tegangan listrik tertentu Pemindahan protein dari gel poliakrilamid menuju gel transfer menggunakan arus listrik sebagai faktor pendorong Deteksi protein tersebut memanfaatkan interaksi antara antigen dan antibodi yang bersifat spesifik
  • 29. Elektroforesis 1. Dalam elektroforesis, sampel yang mengandung protein biasanya dicampur dengan SDS (sodium dodecyl sulfat) 2. Muatan negatif SDS tersebut mengganggu kestabilan protein, sehingga protein mengalami denaturasi. 3. Suatu protein multimer juga akan terurai menjadi monomer penyusunnya 4. Sampel dengan protein rantai polipeptida lurus tersebut dimasukkan dalam suatu membran poliakrilamid yang dialiri arus listrik 5. Dalam gel poliakrilamid tersebut akan terbentuk pita-pita yang merupakan protein- protein yang telah terpisah berdasarkan berat molekul
  • 30. Elektrotransfer Blotting semi kering menggunakan kertas saring yang telah dibasahi dengan buffer transfer 1 Blotting basah tidak menggunakan kertas saring diantara gel poliakrilamid dan gel transfer, tetapi kedua gel tersebut diimpitkan dan direndam dalam buffer transfer 2 Gel transfer yang umum digunakan pada WB ada dua, yaitu nitroselulosa dan nilon.
  • 31. Deteksi Protein Berdasarkan penggunaan antibodi primer dan antibodi sekunder, ada dua metode deteksi, yaitu: Metode langsung menggunakan antibodi primer yang telah terkonjugasi dengan molekulmarker 1 Metode tidak langsung menggunakan antibodi primer dan antibodi sekunder 2 • Antibodi primer berfunsi mengikat protein target • Antibodi sekunder berfungsi mengikat antibodi primer dan terkonjugasi dengan molekul penanda • Molekul penanda yang umum digunakan diantaranya adalah enzim alkalin fosfatase (AP), enzim horsedish peroksidase (HRP), immunogold, dan 125I

Editor's Notes

  1. Proses pemurnian protein merupakan proses yang membedakan protein yang diinginkan dari protein yang lain. Sifat protein merupakan kunci dalam merancang protokol pemurnian. Prosedur pemurnian protein dapat dilakukan karena adanya perbedaan sifat individu pada protein, seperti: Kelarutan, Ukuran, Muatan, Binding specificity (affinity), Sifat hidrofobik/hidrofilik, Stabilitas Aktivitas