SlideShare a Scribd company logo
1 of 80
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI
EKONOMI MIKRO
• (OLEH KEL : 12) (KLS :I)
• 1. RAMADAN ADIN N. 2. PATRICIA CHANNELIA WEA 3. SUNARTI
• DOSEN ;SIGIT SARJDONO M. EC
• FEB UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
• DESEMBER 2022
TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN DAN
HARGA PASAR
Patricia channelia
wea
Ramadhan Adin
Nugroho
sunarti
TEORI PENAWARAN
•istilah penawaran dalam teori ekonomi mempunyai arti berbagai jumlah barang yang
ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu. jika produsen
berkeinginan menaikkan harga, maka konsumen akan menurunkan permintaannya.
begitu juga sebaliknya. dalam arti ekonomi penawaran adalah banyaknya barang yang
ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, periode tertentu dan tingkat tertentu.
•penawaran dapat penawaran juga dapat diartikan dengan “berbagai kuantitas barang
yang akan dijual oleh penjual di pasar dengan berbagai kemungkinan harga, dengan
asumsi keadaan lain dianggap tetap tak berubah “ penawaran juga merupakan hubungan
antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual.
HUKUM PENAWARAN
•“ jika harga suatu barang atau jasa naik maka jumlah barang yang ditawarkan
akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang
ditawarkan akan berkurang dengan anggapan ceteris paribus “
•hukum penawaran juga dapat dinyatakan sebagai berikut:
•" ada hubungan ( positif ) langsung antara jumlah barang yang ditawarkan dengan
harganya dengan anggapan ceteris paribus “
KURVA PENAWARAN
•hubungan antara harga barang dengan
jumlah barang yang ditawarkan pada waktu
dan tempat tertentu dapat dilukiskan dalam
bentuk grafik yang disebut sebagai kurva
penawaran
•kurva penawaran dibuat berdasarkan data
asli mengenai keterkaitan harga dengan
jumlah penawaran yang tercantum dalam
tabel penawaran.
TEORI PERMINTAAN
permintaan adalah sejumlah barang yang ingin dibeli untuk memenuhi kebutuhan pada harga dan waktu
tertentu.
permintaan akan barang dan jasa antara masing-masing orang tidaklah sama, karena masing-masing memiliki
kemampuan yang berbeda-beda.
permintaan terbagi menjadi dua jenis yaitu absolut dan efektif.
absolute: permintaan terhadap barang atau jasa namun tidak memiliki daya atau kemampuan untuk membelinya
efektif: permintaan terhadap barang atau jasa tetapi memiliki daya atau kemampuan untuk membelinya.
HUKUM PERMINTAAN
• hukum permintaan menjelaskan mengenai hubungan yang negatif antara harga dengan
•jumlah barang atau jasa yang diinginkan titik berikut ini yang merupakan bunyi permintaan:
•"semakin turut tingkat harganya, maka semakin banyak jumlah barang yang diminta titik
sebaliknya, semakin naik harganya maka semakin sedikit pula jumlah barang yang
diminta."
BENTUK KURVA PERMINTAAN
•karena makin rendah harga suatu barang,
maka semakin banyak jumlah barang
yang diminta atau sebaliknya
TEORI HARGA PASAR
price teory atau teori harga teori ini menjelaskan bagaimana harga di pasar
terbentuk. karena harga suatu barang itu di tentukan oleh besarnya permintaan dan
penawaran atas barang tersebut. terbentuknya sebuah harga di karenakan adanya
dua pihak ;
1.pihak yang memiliki bersedia untuk menawarkan
2.pihak yang memerlukan bersedia untuk memintanya
harga tebertuk karena adanya interaksi antara permintaan dan penawaran, itu
dalam bahasa teori ekonomi. jika kita berbicara tentang harga maka kita itu sudah
pasti membicarakan tentang uang, karena pada dasarnya harga selalu ada kaitannya
dengan uang.dengan adanya harga manusia bisa membatasi kebutuhannya dan
dengan adanya harga itu dapat memudahkan proses jual beli.
TEORI ELASTISITAS
PENGERTIAN ELASTISITAS
TINGKAT ELASTISITAS IALAH TINGKAT TERPENGARUHNYA JUMLAH BARANG
MAUPUN DITAWARANKAN KARENA ADANYA PERUBAHAN HARGA. JIKA JUMLAH
BARANG YANG DIMINTA ATAU YANG DITAWARKAN RELATIF BESAR TINGKAT
TERPENGARUHNYA KARENA ADA PERUBAHAN HARGA TERSEBUT, MAKA
PERMINTAAN DAN PENAWARAN INI DIKATAKAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN
YANG ELASTIK.
ELASTISITAS PERMINTAAN
KONSEP
CARA MENGUKUR TINGKAT ELASTISITAS
ELASTISITAS SILANG
ELASTISITAS PENAWARAN
PENGERTIAN
DALAM ELESTISITAS PENAWARAN TIDAK ADA KEKACAUAN YANG TIMBUL MENGENAI TANDA KONFISIEN
ELASTISITAS, KECUALI DALAM KEADAAN YANG TIDAK BIASA, YAITU MENGENAI KURVA YANG MIRING KE BAWAH.
SUATU PERUBAHAN HARGA AKAN MENGAKIBATKAN PERUBAHAN JUMLAH DALAM ARAH YANG SAMA BILA KURVA
PENAWARAN MIRING KEARAH KANAN ATAS; JADI X DAN P ADALAH POSITIF KEDUANYA ATAU NEGATIF KEDUANYA.
OLEH SEBAB ITU, KOEFESIEN ELASTISITAS SELALU POSITIF.
ELASTISITAS PENDAPATAN
PENGERTIAN
Pasar Persaingan
Sempurna
Kelompok 12
Ramadhan Adin Nugroho 1222200148
Sunarti 1222200149
Patricia Channelia Wea 1222200200
Suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing penjual
dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga pasar. Berapa pun jumlah yang
diperjualbelikan di pasar, harga akan tetap. Oleh karena itu, harga pasar
digambarkan oleh garis lurus yang sejajar dengan sumbu horizontal, yaitu sumbu
jumlah barang. Dengan demikian, masing-masing penjual di pasar adalah
sebagai pengikut harga pasar atau disebut price taker.
Gambar 8.1 Pasar persaingan sempurna yang mendapatkan laba.
Ciri-Ciri Pasar Persaingan
Murni/Sempurna
Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak.
Barang yang diperjualbelikan homogen/identik.
Penjual bias keluar masuk di pasar dengan mudah.
Informasi terhadap pasar sempurna.
Jumlah Penjual dan Pembeli Sangat
Banyak
Jumlah pembeli dan penjual barang sangat banyak sehingga masing-
masing pembeli maupun penjual tidak dapat mempengaruhi pasar.
Penjual dan pembeli sangat banyak artinya lebih dari satu orang;
mungkin seribu orang atau lebih, asal masing-masing penjual dan
pembeli tidak dapat mempengaruhi harga pasar yang terjadi di pasar.
Barang yang Diperjualbelikan
Homogen/Indentik
Barang homogen artinya semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual
sama. Jadi produksi satu penjual merupakan substitusi yang sempurna dengan
hasil produksi penjual yang lain. Jadi pembeli membeli barang dari penjual satu
dengan lainnya akan mendapatkan barang yang sama.
Penjual Bisa Keluar Masuk di Pasar Dengan
Mudah
Penjual mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual yang baru maupun yang
lama bebas untuk masuk atau meninggalkan pasar. Artinya penjual bisa memulai
mengusahakan produksi atau berjualan tanpa ada suatu hambatan.
Informasi Terhadap Pasar
Sempurna
Terdapat informasi yang sempurna, artinya jika ada konsumen yang mengetahui
harga yang lebih murah maka konsumen yang lain juga segera mengetahuinya.
Demikian juga jika ada produsen/penjual yang mengetahui ada bahan baku yang
harganya lebih murah maka produsen/penjual yang lain juga segera
mengetahuinya. Baik penjual maupun pembeli mempunyai pengetahuan yang
lengkap. Artinya, apabila salah satu produsen menggunakan teknologi baru,
maka dengan mudah produsen yang lain mengikutinya.
Dari ciri-ciri tersebut dapat menggambarkan kurva permintaan yang dihadapi
oleh perusahaan sebagai penjual atau produsen barang.
Tabel 8.1 Hubungan antara tingkat harga, TR, AR, dan MR. Gambar 8.2 Hubungan antara tingkat harga, TR, AR, dan MR.
Penentuan Jumlah Produksi dan
Harga
Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi maksimal, harga dan
jumlah produk yang diperjualbelikan ditetapkan dengan kaidah MC = MR. Kaidah
menetapkan harga dan jumlah produk dengan MR = MC dengan syarat informasi
pasar untuk memperoleh nilai MC dan MR bersifat centainty (bisa
diperhitungkan). Sedang kaidah MC = MR dikarenakan MR adalah turunan
pertama dari fungsi TR dab MC adalah turunan pertama dari fungsi TC. Secara
matematis nilai turunan pertama dari suatu fungsi akan menghasilkan nilai
tertinggi.
Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh
Laba
Harga dan Jumlah yang diproduksi
yang menjamin laba maksimal
adalah sebesar
P=OP1 dan Q=OQ1
Gambar 8.3 Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh laba.
Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh
Kerungian yang Minimum
Harga dan Jumlah yang
diproduksi yang menjamin
rugi minimal adalah sebesar
P=OP2 dan Q=OQ2
Gambar 8.4 Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh kerugian.
Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Normal Profit (Break Even Income)
Harga dan Jumlah yang diproduksi
yang menjamin laba normal adalah
sebesar
P=OP1 dan Q=OQ1
Dengan AC yang paling rendah
Gambar 8.5 Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh laba normal.
Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang Dialami Perusahaan
dalam Persaingan Sempurna
Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka
Pendek
Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga
apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu
untuk menaikan produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan untuk
menambah perusahaan-perusahaan baru.
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami
tiga hal, yaitu:
1. Mendapat laba super normal.
2. Mendapat laba normal.
3. Menderita kerugian.
Pada harga P=AVC perusahaan tidak perlu tutup usaha karena tutup usaha
dengan melanjutkan usaha kondisi kerugiannya sama, yaitu KL. Titik ini disebut
shortdown point.
Gambar 8.6 Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh kerugian.
Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka
Panjang
Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama di mana produsen
masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau
masih dapat mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk menaikan produksinya
apabila terjadi kenaikan permintaan barang.
Kesimpulannya bahwa dalam jangka panjang perusahaan “selalu” hanya akan
memperoleh keuntungan normal saja dengan MR=MC=AC, pada saat AC
minimum. Perusahaan yang hanya menerima keuntungan normal (normal profit)
dinamakan “Marginal Film/Marginal or Profitability”, artinya apabila harga turun
sedikit saja perusahaan akan segera keluar dari pasar.
Gambar 8.7 Perusahaan dalam persaingan sempurna dalam jangka panjang yang memperoleh laba normal.
Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang
Berada dalam Pasar Persaingan Sempuran
Keburukanny
a
Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Produk yang
diperjualbelikan identik dan perusahaan harus bekerja yang paling efisien agar
tidak mengalami kerugian sehingga produk yang diperjualbelikan tidak ada
inovasi. Antara penjual yang satu dengan yang lain produknya sama persis
atau identik. Produk yang homogen ini berakibat membatasi pilihan konsumen.
Konsumen tidak bias memilih karena masing-masing konsumen tidak kuasa
mempengaruhi pasar.
Kebaikannya
Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan
bertindak. Persaingan pada perusahaan yang berada dalam persaingan
sempurna sangat ketat. Oleh karena itu, agar tidak mengalami kerugian
perusahaan harus bekerja seefisien mungkin. Jika tidak efisien,
perusahaan baru siap memasuki pasar sebagai pesaing, dan hal ini
akan menyebabkan tambahnya supply dan selanjutnya berakibat
turunnya harga. Mudahnya perusahaan baru memasuki pasar ini
dipersyaratkan pada pasar persaingan sempurna . Persaingan yang
ketat dan mudahnya memasuki pasar berakibat alokasi sumber daya
menjadi efisien dan konsumen dapat memperoleh barang dengan harga
yang kompetitif.
PASAR MONOPOLI
Patricia Channelia Wea
Sunarti
Ramadhan Adin Nugroho
1222200148 1222200200
1222200149
Kelompok 12
PENGERTIAN MONOPOLI
Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada
satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Produk yang
dijual di pasar tersebut tak memiliki barang substitusinya. Produk
yang dijual oleh sang monopoli harus dengan mudah dibedakan
dengan barang lain yang dijual dalam perekonomian. Perubahan
harga dan output produk lain yang dijual dalam perekonomian tidak
mempengaruhi sang monopoli.
Ciri-ciri Pasar Monopoli
 Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan.
Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan
lain. Mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut.
Syarat-syarat penjual sepenuhnya ditentukan oleh monopoli itu dan para pembeli tidak dapat berbuat apa pun
dalam menentukan syarat jual beli.
 Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip.
Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close
substitute) yang dapat menggantikan barang tersebut. Aliran listrik adalah contoh dari barang yang tidak
mempunyai barang pengganti yang mirip; yang ada hanyalah barang pengganti yang sangat berbeda sifatnya,
yaitu lampu minyak.
 Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industri.
Tanpa sifat ini pasar pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa adanya halangan tersebut pada akhirnya
akan terdapat beberapa perusahaan dalam industri. Keuntungan perusahaan monopoli tidak akan menyebabkan
perusahaan-perusahaan lain memasuki industri tersebut.
 Dapat mempengaruhi penentuan harga.
Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual dalam pasar, maka penentuan harga dapat
dikuasainya. Oleh sebab itu, perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter.
 Promosi iklan kurang diperlukan.
Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan dalam industri, ia tidak perlu mempromosikan
barangnya dengan menggunakan iklan. Pembeli yang memerlukan barang yang diproduksinya terpaksa membeli
darinya. Walau bagaimanapun perusahaan monopoli sering membuat iklan. Iklan tersebut bukanlah bertujuan
untuk menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.
Faktor-faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli
1.Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik
dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
2.Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi
(economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
3.Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah
memberi hak monopoli kepada perusahaan.
HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR
 Penguasaan bahan mentah.
Kalau X adalah barang input utamakan untuk produk Y, maka penguasaan sumber X akan bisa menimbulkan
perusahaan monopoli untuk barang Y, dengan jalan menolak penjual X kepada perusahaan lain. Contoh: PDAM,
Pertamina.
 Hak paten.
Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam barang tertentu atau cara produksi tertentu.
Contoh: produk-produk Microsoft-Windows.
 Terbatasnya pasar.
Dibandingkan dengan skala minimum perusahaan pasar yang ada masih terbatas, mungkin hanya bisa
memberikan “ruang hidup” untuk satu perusahaan saja. Dengan istilah lain, karena adanya economies of scale
yang besar, tetapi luas pasar yang terbatas, maka satu perusahaan saja sudah mampu memenuhi permintaan
pasar. Akibatnya kalau ada perusahaan baru yang berminat masuk ke dalam pasar tersebut akan mengalami
kesulitan dalam menjual barangnya. Jadi di dalam pasar tetap hanya ada satu penjual.
 Pemberian hak monopoli oleh pemerintah.
Ada kalanya hak monopoli diberikan oleh pemerintah. Contoh: PELNI pada jalur tertentu.
HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR
 Penguasaan bahan mentah.
Kalau X adalah barang input utamakan untuk produk Y, maka penguasaan sumber X akan bisa menimbulkan
perusahaan monopoli untuk barang Y, dengan jalan menolak penjual X kepada perusahaan lain. Contoh: PDAM,
Pertamina.
 Hak paten.
Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam barang tertentu atau cara produksi tertentu.
Contoh: produk-produk Microsoft-Windows.
 Terbatasnya pasar.
Dibandingkan dengan skala minimum perusahaan pasar yang ada masih terbatas, mungkin hanya bisa
memberikan “ruang hidup” untuk satu perusahaan saja. Dengan istilah lain, karena adanya economies of scale
yang besar, tetapi luas pasar yang terbatas, maka satu perusahaan saja sudah mampu memenuhi permintaan
pasar. Akibatnya kalau ada perusahaan baru yang berminat masuk ke dalam pasar tersebut akan mengalami
kesulitan dalam menjual barangnya. Jadi di dalam pasar tetap hanya ada satu penjual.
 Pemberian hak monopoli oleh pemerintah.
Ada kalanya hak monopoli diberikan oleh pemerintah. Contoh: PELNI pada jalur tertentu.
PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT
Jika suatu perusahaan yang monopolistic menyamakan MR
dengan MC-nya, maka pada saat yang sama ia menentukan
pula tingkat output dan tingkat harga pasar untuk produknya.
Hubungan P, TR, dan MR
Penentuan harga dan output dalam keadaan monopoli murni pada dasarnya
sama dengan yang berlaku untuk perusahaan dalam persaingan murni bila
tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal dicapai pada saat MR
= MC.
POSISI KESEIMBANGAN
Kurva permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke kanan bawah,
yang berarti bahwa produsen tersebut bias mempengaruhi harga pasar
dengan jalan menjual lebih sedikit atau lebih banyak barang produksinya.
Dengan demikian, kalau diperbandingkan dengan perusahaan dalam
persaingan sempurna, perusahaan monopoli harus menentukan bukan
hanya berapa output yang harus ia jual, tetapi juga menentukan berapa
harga jual yang bias menghasilkan keuntungan maksimal baginya.
Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis
Ada salah satu pengertian yang umum, yaitu bahwa seorang
monopolis harus membuat untung. Ada atau tidaknya laba
tergantung pada hubungan antara kurva permintaan yang dihadapi
oleh Sang Monopolis dan keadaan biayanya. Sang monopolis
mungkin menderita rugi dalam jangka pendek. Monopoli
mengalami kerugian hanya dalam jagka pendek. Dalam jangka
Panjang monopoli secara pasti mengalami keuntungan.
Monopolis yang Mendapatkan Keuntungan
Posisi keuangan maksimum akan dicapai pada saat MR = MC. Kurva D dan MR
apabila digabungkan dengan kurva ongkos, maka dapat diperoleh “ekuilibrium
perusahaan” yang sekaligus sama dengan “equal pasar”.
Dalam Jangka Pendek Monopolis Mengalami Impas
Besarnya harga TR = TC. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos
rata-rata sehingga besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama
dengan harga (P) sehingga TR = OP1KQ dan TC = OQKP1.
Monopolis yang Mendapatkan Kerugian
Besarnya TC lebih besar daripada TR. Hal ini terjadi apabila terjadi kenaikan
ongkos rata-rata yang terus-menerus sehingga AC jangka pendek lebih besar
daripada harga per unit (P). Dengan demikian, dalam jangka pendek dapat
menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL karena TR = OP1LQ dan TC =
OP2KQ.
Kerugian Adanya Monopoli
 Output yang lebih kecil.
Jika suatu industri dengan persaingan murni dijadikan monopoli, maka monopoli akan menaikkan harga dan
memperkecil output dari sebelumnya.
 Halangan bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasar.
Dalam industri monopoli, dihalanginya perusahaan baru untuk masuk memungkinkan diperolehnya laba jangka
panjang. Bila terdapat laba, konsumen membayar lebih mahal untuk produk tersebut dari biaya produksinya.
 Efisiensi ekonomi.
Perusahaan monopoli biasanya tidak menggunakan sumber-sumber pada tingkat efisien puncaknya. Monopoli
mempergunakan sumber-sumber tetap yang tidak digunakan dengan efisiensi sebaik-baiknya. Berbeda dengan
perusahaan dalam persaingan murni, dalam ekuilibrium jangka panjang menggunakan skala optimum perusahaan
pada tingkat output optimum.
 Promosi penjualan.
Kegiatan promosi penjualan mungkin akan menguntungkan sang monopolis. Dalam pasar dengan persaingan
murni tidak ada gunanya melakukan kegiatan seperti itu. Sang monopolis mungkin menggunakan kegiatab
promosi penjualan untuk memperbesar pasarnya, artinya untuk menggeser kurva permintaannya ke kanan.
Pengaturan Harga
Persoalan ekonomi yang dihadapi adalah penentuan harga
yang akan menarik Sang Monopolis untuk menyediakan
produk sebanyak-banyaknya sesuai dengan permintaan
konsumen. Sang monopolis memperoleh laba maksimal di
mana laba marginal sama dengan pendapat marginal.
Dikarenakan tidak ada perusahaan baru yang masuk, maka
laba maksimal ini akan dapat dipertahankan dalam waktu yang
lama. Untuk pemerintah dapat menentukan harga tertinggi di
bawah harga keseimbangan MR=MC, misalkan bahwa harga
maksimum adalah pada tingkat mana kurva biaya marginal.
Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli Murni dengan
Decrasing Cost
Disebut kasus decrasing cost karena kita menghadapi kasus di mana
luar pasar terbatas sehingga untuk memenuhi permintaan yang ada di
pasar, perusahaan monopoli hanya beroperasi pada bagian kurva di
mana AC menurun (decrasing cost).
Perpajakan
Pajak Lumpsum Pajak Khusus
Pajak lumpsum ini tidak dipengaruhi
oleh jumlah barang yang dihasilakan
perusahaan. Dengan demikian, berapa
pun jumlah barang yang dihasilkan
jumlah pajak yang harus dibayar oleh
perusahaan tetap sama.
Pajak khusus ini dikenakan atas dasar
jumlah barang yang dihasilkan. Dengan
kata lain, pajak khusus ini dikenakan
sebagai pajak per satuan (per unit)
barang yang dihasilkan. Semakin
banyak barang yang dihasilkan,
semakin besar pula pajak jumlah pajak
yang harus dibayar oleh perusahaan
atau produsen.
X Inefisiensi di Bawah Monopoli
Dikatakan bahwa jika keuntungan monopoli dari skala ekonomi,
mereka akan memiliki sedikit insentif untuk mengendalikan biaya
produksi dan inefisiensi “X” akan berarti bahwa tidak akan ada
penghematan biaya yang nyata.
Skala Ekonomis
Sifat Dasar Diskriminasi
Kondisi Terjadinya Diskriminasi Harga:
 Pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda-beda secara tajam.
 Para penjual mengetahui perbedaan dan dapat menggolongkan pembeli dalam kelompok berdasarkan
elastisitas yang berbeda-beda.
 Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali barang-barang yang dibeli.
Diskriminasi harga bukan menetapkan harga disebabkan biaya produksi yang berbeda, melaikan
biaya produksi sama tetapi dijual dengan harga yang berbeda pada dua pasar atau lebih. Tujuan
menetapkan harga adalah agar dicapai keuntungan yang lebih. Diskriminasi harga produsen
monopolis berusaha untuk memperluas pasar dengan menjual barang yang dihasilkannya di pasar
yang berbeda. Dua pasar yang berbeda berarti bahwa dua pasar itu memiliki elastisitas permintaan
yang berlainan dan tidak ada kemungkinan bahwa barang yang sudah dijual di pasar yang satu
dijual kembali di pasar yang lain oleh pembeli di salah satu pasar tersebut.
Diskriminasi Harga dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
 Diskriminasi harga derajat pertama.
Keadaan di mana seorang produsen monopolis berusaha sepenuhnya mengambil surplus konsumen. Cara yang
ditempuh ialah produsen monopolis menentukan harga yang berbeda untuk setiap jumlah barang yang berbeda.
Diskriminasi derajat pertama juga bisa disebut dengan “diskriminasi pribadi”.
 Diskriminasi harga derajat kedua.
Produsen mengenakan harga yang harga yang berbeda untuk setiap kelompok jumlah pembelian yang berbeda.
Diskriminasi derajat dua adalah versi yang lebih sederhana, di mana penjual hanya dapat menetapkan harga
dengan menurunkan kelompok-kelompok harga. Sebagai missal produsen mengenakan tarif air minum, listrik
secara progresif bagi kelompok yang berbeda.
 Diskriminasi harga derajat ketiga.
Produsen betul-betul menjual barang di pasar yang berbeda, yaitu dengan elastisitas permintaan yang berbeda.
Seperti pembeli yang dikelompokkan berdasarkan daerah geografis.
Pembagian Pasar Penjualan yang Berbeda
Dua syarat harus dipenuhi untuk dapat membuat pasar. Pertama, dia
harus sanggup memisahkan pasar tersebut, kalua tidak produknya
akan dibeli dari pasar dengan harga yang lebih rendah untuk dijual
kembali dengan harga yang lebih mahal. Kedua, elastisitas
permintaan pada masing-masing tingkat harga harus berbeda di
antara pasar-pasar tersebut.
Penetapan Harga Diskriminasi secara Grafik dan
Numerik
Secara Grafik Secara Numerik
MP dipasarkan pada
dua sigmen pasar
yang memiliki
elastisitas permintaan
berbeda.
TERIMA
KASIH
Pasar Oligopoli
Ramadhan Adin Nugroho
1222200148
Patricia Channelia Wea
Sunarti
1222200200
1222200149
Pengertian Pasar Oligopoli
Keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen akan
mendorong produsen lain untuk beraksi. Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat
banyak penjual dan masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga pasar. Jika
rasio konsentrasi empat perusahaan besar mampu mengusai lebih dari 40 persen
maka pasar persaingan itu adalah oligopoli. Pasar oligopoli merupakan pasar yang
terdiri dari beberapa produsen (dua sampai dengan lima produsen), sedangkan
apabila terdiri dua perusahaan disebut duopoli. Pasar oligopoli memiliki dua karakter,
(1) perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga dan jumlah
produksi, (2) perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan.
Ciri-Ciri Pasar Oligopoli
Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda
Menghasilkan barang standar misalnya perusahaan baja, aluminium. Sedangkan yang sedangkan yang menghasilkan
barang berbeda misalnya perusahaan mobil, truk. Sepeda motor, dan sebagainya.
Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat
Apabila tanpa adanya kerja sama, kekuatan menentukan harga sangat terbatas. Suatu perusahaan menurunkan harga,
perusahaan lain akan membalas menurunkan yang lebih besar lagi sehingga keduanya akan sama atau kehilangan
pelanggan.
Promosi masih diperlukan
Kegiatan promosi bertujuan untuk meraih pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama, terutama pada perusahaan
yang menghasilkan barang yang berbeda.
Ciri Lain Oligolopi yang Dikemukakan oleh Douglas
Model Oligopoli
Model Cournot
Model ini beranggapan bahwa barang yang dihasilkan dua perusahaan adalah sama dan bersifat substituf
sempurna serta struktur ongkos produksi per unit sama.
Model Bertrand
Masing-masing perusahaan dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap
mempertahankan tingkat harga jualnya apa pun yang ditentukan oleh perusahaan.
Model Chamberlin (Model untuk Pasar Kelompok Kecil)
Model chamberlin beranggapan bahwa masing-masing perusahaan tidak bebas (terikat) terhadap
pesaingnya yang ada di pasar. Setiap perubahan tingkat output atau tingkat harga yang dilakukan oleh salah
satu perusahaan, akan mempengaruhi perusahaan pesaingnya dan pesaing itu akan mengambil kebijakan
untuk melawan tindakan tersebut.
Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked – Demand Model)
Ada tiga asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan patah, yaitu (1) terdapat industri
yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa deferensiasi produk, (2) apabila suatu perusahaan
menurunkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri akan mengikuti menandingi
penurunan harga tersebut, (3) apabila perusahaan menaikan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya
dalam industri tidak akan mengikutinya.
Model Stackelberg
Dalam model ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam pasar oligopoli cukup kuat menjadi leader
sehingga perusahaan pesaing mengakuinya dapat berperilaku seperti halnya perusahaan yang digambarkan
oleh model Cournot.
Model Kurva Permintaan Patah Model Stackelberg
Model Cournot
Model Penetapan Harga Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli ini mempunyai beberapa model dalam menetapkan harga
produknya, di antaranya yang paling banyak ditemui adalah:
1. Pasar Kartel.
2. Pasar dengan Kepemimpinan Harga (Price Leadership).
Pasar dengan Ketegaran Harga (Kinked Demand Curve Model)
Salah satu tipe keadaan yang ditimbulkannya adalah kinked demad curve model atau kurva permintaan yang patah.
Seorang penjual dapat menaikkan jumlah penjualannya dengan jalan menurunkan harganya. Hal ini mengakibatkan
larinya pembeli dan penjual yang lain dan datang berbondong-bondong untuk membeli barang tersebut. Tindakan ini
akan diikuti oleh penjual lain. Berarti antarpenjual saling bertindak untuk menurunkan harga. Hal ini disebut “perang
harga”. Sebab pokok dari terjadinya perang harga adalah karena adanya saling ketergantungan (interdependency)
antara penjual yang satu dengan yang lain. Hanya penjual-penjual yang sudah berpengalaman saja yang mengetahui
akan kerugian yang diakibatkan oleh perang harga. Penjual telah mengadakan pesetujuan harga yang telah ditaati
bersama karena dianggap dapat memberikan keuntungan yang cukup besar. Harga ini sering dipertahankan secara
kaku. Kekurangan harga ini mengakibatkan kurva permintaannya menjadi tidak lurus, tetapi patah dan disebut kinked
demand.
Pengaruh Oligopoli Terhadap Kesejahteraan
Efek kesejahteraan dan bentuk pasar oligopoli kurang lebih sama dengan monopoli. Di satu
pihak oligopoli menimbulkan efek yang negative dalam bentuk:
1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen
oligopoli dalam jangka panjang.
2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC
minimal.
3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh (karena P > MC;
seperti dalam kasus monopoli).
4. Kategaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan
masyarakat makro.
Kebijakan Umum yang Bisa Diambil untuk Mengurangi Efek Negatif
1. Pemerintah harus bisa menjaga agar hambatan-hambatan bagi perusahaan baru untuk masuk ke
dalam pasar oligopoli tersebut ditekankan sampai sekecil-kecilnya. Tujuannya adalah agar
perusahaan-perusahaan oligopoli yang ada merasakan adanya pesaing potensial yang lebih kuat
sehingga mondorong untuk berperilaku oleh kompetitif di bidang harga maupun nonharga.
2. Diadakannya Undang-Undang Persaingan (di Amerika Serikat: Antitrust Law) yang melarang
adanya kerja sama di antara para pengusaha oligopoli (baik secara diam-diam atau terbuka).
3. Kemungkinan kebijakan yang lebih drastis adalah mencoba merombak struktur pasar yang
oligopolistis tersebut, antara lain dengan menentukan batas maksimum dari ukuran suatu badan
usaha dan melarang diadakannya penggabungan (merger) antara perusahaan-perusahaan yang
telah ada.
Faktor yang memungkinkan terjadinya kerja sama
1. Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka mengurangi tingkat persaingan antara
mereka dan mereka bertindak seperti monopolis.
2. Dengan mengadakan kerja sama mereka dapat mengurangi ketidakpuasan yang ada, dalam arti
tindakan produsen yang satu terhadap yang lain jelas jika mereka mengadakan kerja sama.
3. Adanya kerja sama antarmereka menutup kemungkinan masuknya produsen baru dalam industri.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KEL 12.pptx

PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxSeptianaRozziRahmawa
 
Tugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
Tugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptxTugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
Tugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptxMarcellWillardS
 
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptxPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptxSukmaAsri
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptxKELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptxHestyTyas1
 
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14febygalih
 
Makalah PENGANTAR EKONOMI MIKRO.docx
Makalah PENGANTAR EKONOMI MIKRO.docxMakalah PENGANTAR EKONOMI MIKRO.docx
Makalah PENGANTAR EKONOMI MIKRO.docxAlyaraisa Alpasha
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxSeptianaRozziRahmawa
 
Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...
Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...
Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...delladhania
 
Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptx
Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptxTugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptx
Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptxFitriaIntanNovianti
 
Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...
Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...
Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...MarioArifiyandi
 
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1Annisa Khoerunnisya
 
PPT_IPS_EKONOMI_SMA_KLS_X_REV_BAB_3.pptx
PPT_IPS_EKONOMI_SMA_KLS_X_REV_BAB_3.pptxPPT_IPS_EKONOMI_SMA_KLS_X_REV_BAB_3.pptx
PPT_IPS_EKONOMI_SMA_KLS_X_REV_BAB_3.pptxMarsyaRania
 
Ekonomi bab Permitaan dan Penawaran kls10
Ekonomi bab Permitaan dan Penawaran kls10Ekonomi bab Permitaan dan Penawaran kls10
Ekonomi bab Permitaan dan Penawaran kls10Riska Sari
 
HARGA DAN OUTPUT DI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
HARGA DAN OUTPUT DI PASAR PERSAINGAN SEMPURNAHARGA DAN OUTPUT DI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
HARGA DAN OUTPUT DI PASAR PERSAINGAN SEMPURNAArmadira Enno
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2 Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2 PrawiraAndika
 
Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...
Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...
Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...Ramadhani Sheba Arifin
 
Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...
Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...
Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...Zahra Nabila
 
TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...
TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...
TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...Dito Rahmandika Putra
 
Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...
Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...
Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...Auliaputri02
 

Similar to TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KEL 12.pptx (20)

PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
 
Tugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
Tugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptxTugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
Tugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
 
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptxPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptxKELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
 
modul 1 dan 2
modul 1 dan 2modul 1 dan 2
modul 1 dan 2
 
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
 
Makalah PENGANTAR EKONOMI MIKRO.docx
Makalah PENGANTAR EKONOMI MIKRO.docxMakalah PENGANTAR EKONOMI MIKRO.docx
Makalah PENGANTAR EKONOMI MIKRO.docx
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
 
Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...
Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...
Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...
 
Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptx
Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptxTugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptx
Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptx
 
Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...
Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...
Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...
 
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1
 
PPT_IPS_EKONOMI_SMA_KLS_X_REV_BAB_3.pptx
PPT_IPS_EKONOMI_SMA_KLS_X_REV_BAB_3.pptxPPT_IPS_EKONOMI_SMA_KLS_X_REV_BAB_3.pptx
PPT_IPS_EKONOMI_SMA_KLS_X_REV_BAB_3.pptx
 
Ekonomi bab Permitaan dan Penawaran kls10
Ekonomi bab Permitaan dan Penawaran kls10Ekonomi bab Permitaan dan Penawaran kls10
Ekonomi bab Permitaan dan Penawaran kls10
 
HARGA DAN OUTPUT DI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
HARGA DAN OUTPUT DI PASAR PERSAINGAN SEMPURNAHARGA DAN OUTPUT DI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
HARGA DAN OUTPUT DI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2 Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2
 
Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...
Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...
Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...
 
Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...
Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...
Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...
 
TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...
TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...
TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...
 
Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...
Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...
Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...
 

TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KEL 12.pptx

  • 1. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO • (OLEH KEL : 12) (KLS :I) • 1. RAMADAN ADIN N. 2. PATRICIA CHANNELIA WEA 3. SUNARTI • DOSEN ;SIGIT SARJDONO M. EC • FEB UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA • DESEMBER 2022
  • 2. TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN DAN HARGA PASAR Patricia channelia wea Ramadhan Adin Nugroho sunarti
  • 3. TEORI PENAWARAN •istilah penawaran dalam teori ekonomi mempunyai arti berbagai jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu. jika produsen berkeinginan menaikkan harga, maka konsumen akan menurunkan permintaannya. begitu juga sebaliknya. dalam arti ekonomi penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, periode tertentu dan tingkat tertentu. •penawaran dapat penawaran juga dapat diartikan dengan “berbagai kuantitas barang yang akan dijual oleh penjual di pasar dengan berbagai kemungkinan harga, dengan asumsi keadaan lain dianggap tetap tak berubah “ penawaran juga merupakan hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual.
  • 4. HUKUM PENAWARAN •“ jika harga suatu barang atau jasa naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang dengan anggapan ceteris paribus “ •hukum penawaran juga dapat dinyatakan sebagai berikut: •" ada hubungan ( positif ) langsung antara jumlah barang yang ditawarkan dengan harganya dengan anggapan ceteris paribus “
  • 5. KURVA PENAWARAN •hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan pada waktu dan tempat tertentu dapat dilukiskan dalam bentuk grafik yang disebut sebagai kurva penawaran •kurva penawaran dibuat berdasarkan data asli mengenai keterkaitan harga dengan jumlah penawaran yang tercantum dalam tabel penawaran.
  • 6. TEORI PERMINTAAN permintaan adalah sejumlah barang yang ingin dibeli untuk memenuhi kebutuhan pada harga dan waktu tertentu. permintaan akan barang dan jasa antara masing-masing orang tidaklah sama, karena masing-masing memiliki kemampuan yang berbeda-beda. permintaan terbagi menjadi dua jenis yaitu absolut dan efektif. absolute: permintaan terhadap barang atau jasa namun tidak memiliki daya atau kemampuan untuk membelinya efektif: permintaan terhadap barang atau jasa tetapi memiliki daya atau kemampuan untuk membelinya.
  • 7. HUKUM PERMINTAAN • hukum permintaan menjelaskan mengenai hubungan yang negatif antara harga dengan •jumlah barang atau jasa yang diinginkan titik berikut ini yang merupakan bunyi permintaan: •"semakin turut tingkat harganya, maka semakin banyak jumlah barang yang diminta titik sebaliknya, semakin naik harganya maka semakin sedikit pula jumlah barang yang diminta."
  • 8. BENTUK KURVA PERMINTAAN •karena makin rendah harga suatu barang, maka semakin banyak jumlah barang yang diminta atau sebaliknya
  • 9. TEORI HARGA PASAR price teory atau teori harga teori ini menjelaskan bagaimana harga di pasar terbentuk. karena harga suatu barang itu di tentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran atas barang tersebut. terbentuknya sebuah harga di karenakan adanya dua pihak ; 1.pihak yang memiliki bersedia untuk menawarkan 2.pihak yang memerlukan bersedia untuk memintanya harga tebertuk karena adanya interaksi antara permintaan dan penawaran, itu dalam bahasa teori ekonomi. jika kita berbicara tentang harga maka kita itu sudah pasti membicarakan tentang uang, karena pada dasarnya harga selalu ada kaitannya dengan uang.dengan adanya harga manusia bisa membatasi kebutuhannya dan dengan adanya harga itu dapat memudahkan proses jual beli.
  • 11. PENGERTIAN ELASTISITAS TINGKAT ELASTISITAS IALAH TINGKAT TERPENGARUHNYA JUMLAH BARANG MAUPUN DITAWARANKAN KARENA ADANYA PERUBAHAN HARGA. JIKA JUMLAH BARANG YANG DIMINTA ATAU YANG DITAWARKAN RELATIF BESAR TINGKAT TERPENGARUHNYA KARENA ADA PERUBAHAN HARGA TERSEBUT, MAKA PERMINTAAN DAN PENAWARAN INI DIKATAKAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN YANG ELASTIK.
  • 14. CARA MENGUKUR TINGKAT ELASTISITAS
  • 17. PENGERTIAN DALAM ELESTISITAS PENAWARAN TIDAK ADA KEKACAUAN YANG TIMBUL MENGENAI TANDA KONFISIEN ELASTISITAS, KECUALI DALAM KEADAAN YANG TIDAK BIASA, YAITU MENGENAI KURVA YANG MIRING KE BAWAH. SUATU PERUBAHAN HARGA AKAN MENGAKIBATKAN PERUBAHAN JUMLAH DALAM ARAH YANG SAMA BILA KURVA PENAWARAN MIRING KEARAH KANAN ATAS; JADI X DAN P ADALAH POSITIF KEDUANYA ATAU NEGATIF KEDUANYA. OLEH SEBAB ITU, KOEFESIEN ELASTISITAS SELALU POSITIF.
  • 21. Kelompok 12 Ramadhan Adin Nugroho 1222200148 Sunarti 1222200149 Patricia Channelia Wea 1222200200
  • 22. Suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga pasar. Berapa pun jumlah yang diperjualbelikan di pasar, harga akan tetap. Oleh karena itu, harga pasar digambarkan oleh garis lurus yang sejajar dengan sumbu horizontal, yaitu sumbu jumlah barang. Dengan demikian, masing-masing penjual di pasar adalah sebagai pengikut harga pasar atau disebut price taker. Gambar 8.1 Pasar persaingan sempurna yang mendapatkan laba.
  • 23. Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak. Barang yang diperjualbelikan homogen/identik. Penjual bias keluar masuk di pasar dengan mudah. Informasi terhadap pasar sempurna.
  • 24. Jumlah Penjual dan Pembeli Sangat Banyak Jumlah pembeli dan penjual barang sangat banyak sehingga masing- masing pembeli maupun penjual tidak dapat mempengaruhi pasar. Penjual dan pembeli sangat banyak artinya lebih dari satu orang; mungkin seribu orang atau lebih, asal masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga pasar yang terjadi di pasar.
  • 25. Barang yang Diperjualbelikan Homogen/Indentik Barang homogen artinya semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual sama. Jadi produksi satu penjual merupakan substitusi yang sempurna dengan hasil produksi penjual yang lain. Jadi pembeli membeli barang dari penjual satu dengan lainnya akan mendapatkan barang yang sama.
  • 26. Penjual Bisa Keluar Masuk di Pasar Dengan Mudah Penjual mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual yang baru maupun yang lama bebas untuk masuk atau meninggalkan pasar. Artinya penjual bisa memulai mengusahakan produksi atau berjualan tanpa ada suatu hambatan.
  • 27. Informasi Terhadap Pasar Sempurna Terdapat informasi yang sempurna, artinya jika ada konsumen yang mengetahui harga yang lebih murah maka konsumen yang lain juga segera mengetahuinya. Demikian juga jika ada produsen/penjual yang mengetahui ada bahan baku yang harganya lebih murah maka produsen/penjual yang lain juga segera mengetahuinya. Baik penjual maupun pembeli mempunyai pengetahuan yang lengkap. Artinya, apabila salah satu produsen menggunakan teknologi baru, maka dengan mudah produsen yang lain mengikutinya.
  • 28. Dari ciri-ciri tersebut dapat menggambarkan kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan sebagai penjual atau produsen barang. Tabel 8.1 Hubungan antara tingkat harga, TR, AR, dan MR. Gambar 8.2 Hubungan antara tingkat harga, TR, AR, dan MR.
  • 30. Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi maksimal, harga dan jumlah produk yang diperjualbelikan ditetapkan dengan kaidah MC = MR. Kaidah menetapkan harga dan jumlah produk dengan MR = MC dengan syarat informasi pasar untuk memperoleh nilai MC dan MR bersifat centainty (bisa diperhitungkan). Sedang kaidah MC = MR dikarenakan MR adalah turunan pertama dari fungsi TR dab MC adalah turunan pertama dari fungsi TC. Secara matematis nilai turunan pertama dari suatu fungsi akan menghasilkan nilai tertinggi.
  • 31. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Laba Harga dan Jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimal adalah sebesar P=OP1 dan Q=OQ1 Gambar 8.3 Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh laba.
  • 32. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Kerungian yang Minimum Harga dan Jumlah yang diproduksi yang menjamin rugi minimal adalah sebesar P=OP2 dan Q=OQ2 Gambar 8.4 Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh kerugian.
  • 33. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Normal Profit (Break Even Income) Harga dan Jumlah yang diproduksi yang menjamin laba normal adalah sebesar P=OP1 dan Q=OQ1 Dengan AC yang paling rendah Gambar 8.5 Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh laba normal.
  • 34. Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
  • 35. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Pendek Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk menaikan produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan untuk menambah perusahaan-perusahaan baru. Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami tiga hal, yaitu: 1. Mendapat laba super normal. 2. Mendapat laba normal. 3. Menderita kerugian.
  • 36. Pada harga P=AVC perusahaan tidak perlu tutup usaha karena tutup usaha dengan melanjutkan usaha kondisi kerugiannya sama, yaitu KL. Titik ini disebut shortdown point. Gambar 8.6 Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh kerugian.
  • 37. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Panjang Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama di mana produsen masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk menaikan produksinya apabila terjadi kenaikan permintaan barang.
  • 38. Kesimpulannya bahwa dalam jangka panjang perusahaan “selalu” hanya akan memperoleh keuntungan normal saja dengan MR=MC=AC, pada saat AC minimum. Perusahaan yang hanya menerima keuntungan normal (normal profit) dinamakan “Marginal Film/Marginal or Profitability”, artinya apabila harga turun sedikit saja perusahaan akan segera keluar dari pasar. Gambar 8.7 Perusahaan dalam persaingan sempurna dalam jangka panjang yang memperoleh laba normal.
  • 39. Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada dalam Pasar Persaingan Sempuran
  • 40. Keburukanny a Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Produk yang diperjualbelikan identik dan perusahaan harus bekerja yang paling efisien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk yang diperjualbelikan tidak ada inovasi. Antara penjual yang satu dengan yang lain produknya sama persis atau identik. Produk yang homogen ini berakibat membatasi pilihan konsumen. Konsumen tidak bias memilih karena masing-masing konsumen tidak kuasa mempengaruhi pasar.
  • 41. Kebaikannya Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak. Persaingan pada perusahaan yang berada dalam persaingan sempurna sangat ketat. Oleh karena itu, agar tidak mengalami kerugian perusahaan harus bekerja seefisien mungkin. Jika tidak efisien, perusahaan baru siap memasuki pasar sebagai pesaing, dan hal ini akan menyebabkan tambahnya supply dan selanjutnya berakibat turunnya harga. Mudahnya perusahaan baru memasuki pasar ini dipersyaratkan pada pasar persaingan sempurna . Persaingan yang ketat dan mudahnya memasuki pasar berakibat alokasi sumber daya menjadi efisien dan konsumen dapat memperoleh barang dengan harga yang kompetitif.
  • 43. Patricia Channelia Wea Sunarti Ramadhan Adin Nugroho 1222200148 1222200200 1222200149 Kelompok 12
  • 44. PENGERTIAN MONOPOLI Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Produk yang dijual di pasar tersebut tak memiliki barang substitusinya. Produk yang dijual oleh sang monopoli harus dengan mudah dibedakan dengan barang lain yang dijual dalam perekonomian. Perubahan harga dan output produk lain yang dijual dalam perekonomian tidak mempengaruhi sang monopoli.
  • 45. Ciri-ciri Pasar Monopoli  Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan. Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain. Mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut. Syarat-syarat penjual sepenuhnya ditentukan oleh monopoli itu dan para pembeli tidak dapat berbuat apa pun dalam menentukan syarat jual beli.  Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang tersebut. Aliran listrik adalah contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip; yang ada hanyalah barang pengganti yang sangat berbeda sifatnya, yaitu lampu minyak.  Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industri. Tanpa sifat ini pasar pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa adanya halangan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan dalam industri. Keuntungan perusahaan monopoli tidak akan menyebabkan perusahaan-perusahaan lain memasuki industri tersebut.  Dapat mempengaruhi penentuan harga. Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual dalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasainya. Oleh sebab itu, perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter.  Promosi iklan kurang diperlukan. Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan dalam industri, ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Pembeli yang memerlukan barang yang diproduksinya terpaksa membeli darinya. Walau bagaimanapun perusahaan monopoli sering membuat iklan. Iklan tersebut bukanlah bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.
  • 46. Faktor-faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli 1.Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. 2.Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi. 3.Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan.
  • 47. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR  Penguasaan bahan mentah. Kalau X adalah barang input utamakan untuk produk Y, maka penguasaan sumber X akan bisa menimbulkan perusahaan monopoli untuk barang Y, dengan jalan menolak penjual X kepada perusahaan lain. Contoh: PDAM, Pertamina.  Hak paten. Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam barang tertentu atau cara produksi tertentu. Contoh: produk-produk Microsoft-Windows.  Terbatasnya pasar. Dibandingkan dengan skala minimum perusahaan pasar yang ada masih terbatas, mungkin hanya bisa memberikan “ruang hidup” untuk satu perusahaan saja. Dengan istilah lain, karena adanya economies of scale yang besar, tetapi luas pasar yang terbatas, maka satu perusahaan saja sudah mampu memenuhi permintaan pasar. Akibatnya kalau ada perusahaan baru yang berminat masuk ke dalam pasar tersebut akan mengalami kesulitan dalam menjual barangnya. Jadi di dalam pasar tetap hanya ada satu penjual.  Pemberian hak monopoli oleh pemerintah. Ada kalanya hak monopoli diberikan oleh pemerintah. Contoh: PELNI pada jalur tertentu.
  • 48. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR  Penguasaan bahan mentah. Kalau X adalah barang input utamakan untuk produk Y, maka penguasaan sumber X akan bisa menimbulkan perusahaan monopoli untuk barang Y, dengan jalan menolak penjual X kepada perusahaan lain. Contoh: PDAM, Pertamina.  Hak paten. Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam barang tertentu atau cara produksi tertentu. Contoh: produk-produk Microsoft-Windows.  Terbatasnya pasar. Dibandingkan dengan skala minimum perusahaan pasar yang ada masih terbatas, mungkin hanya bisa memberikan “ruang hidup” untuk satu perusahaan saja. Dengan istilah lain, karena adanya economies of scale yang besar, tetapi luas pasar yang terbatas, maka satu perusahaan saja sudah mampu memenuhi permintaan pasar. Akibatnya kalau ada perusahaan baru yang berminat masuk ke dalam pasar tersebut akan mengalami kesulitan dalam menjual barangnya. Jadi di dalam pasar tetap hanya ada satu penjual.  Pemberian hak monopoli oleh pemerintah. Ada kalanya hak monopoli diberikan oleh pemerintah. Contoh: PELNI pada jalur tertentu.
  • 49. PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT Jika suatu perusahaan yang monopolistic menyamakan MR dengan MC-nya, maka pada saat yang sama ia menentukan pula tingkat output dan tingkat harga pasar untuk produknya.
  • 50. Hubungan P, TR, dan MR Penentuan harga dan output dalam keadaan monopoli murni pada dasarnya sama dengan yang berlaku untuk perusahaan dalam persaingan murni bila tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal dicapai pada saat MR = MC.
  • 51. POSISI KESEIMBANGAN Kurva permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang berarti bahwa produsen tersebut bias mempengaruhi harga pasar dengan jalan menjual lebih sedikit atau lebih banyak barang produksinya. Dengan demikian, kalau diperbandingkan dengan perusahaan dalam persaingan sempurna, perusahaan monopoli harus menentukan bukan hanya berapa output yang harus ia jual, tetapi juga menentukan berapa harga jual yang bias menghasilkan keuntungan maksimal baginya.
  • 52. Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis Ada salah satu pengertian yang umum, yaitu bahwa seorang monopolis harus membuat untung. Ada atau tidaknya laba tergantung pada hubungan antara kurva permintaan yang dihadapi oleh Sang Monopolis dan keadaan biayanya. Sang monopolis mungkin menderita rugi dalam jangka pendek. Monopoli mengalami kerugian hanya dalam jagka pendek. Dalam jangka Panjang monopoli secara pasti mengalami keuntungan.
  • 53. Monopolis yang Mendapatkan Keuntungan Posisi keuangan maksimum akan dicapai pada saat MR = MC. Kurva D dan MR apabila digabungkan dengan kurva ongkos, maka dapat diperoleh “ekuilibrium perusahaan” yang sekaligus sama dengan “equal pasar”.
  • 54. Dalam Jangka Pendek Monopolis Mengalami Impas Besarnya harga TR = TC. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos rata-rata sehingga besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama dengan harga (P) sehingga TR = OP1KQ dan TC = OQKP1.
  • 55. Monopolis yang Mendapatkan Kerugian Besarnya TC lebih besar daripada TR. Hal ini terjadi apabila terjadi kenaikan ongkos rata-rata yang terus-menerus sehingga AC jangka pendek lebih besar daripada harga per unit (P). Dengan demikian, dalam jangka pendek dapat menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL karena TR = OP1LQ dan TC = OP2KQ.
  • 56. Kerugian Adanya Monopoli  Output yang lebih kecil. Jika suatu industri dengan persaingan murni dijadikan monopoli, maka monopoli akan menaikkan harga dan memperkecil output dari sebelumnya.  Halangan bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasar. Dalam industri monopoli, dihalanginya perusahaan baru untuk masuk memungkinkan diperolehnya laba jangka panjang. Bila terdapat laba, konsumen membayar lebih mahal untuk produk tersebut dari biaya produksinya.  Efisiensi ekonomi. Perusahaan monopoli biasanya tidak menggunakan sumber-sumber pada tingkat efisien puncaknya. Monopoli mempergunakan sumber-sumber tetap yang tidak digunakan dengan efisiensi sebaik-baiknya. Berbeda dengan perusahaan dalam persaingan murni, dalam ekuilibrium jangka panjang menggunakan skala optimum perusahaan pada tingkat output optimum.  Promosi penjualan. Kegiatan promosi penjualan mungkin akan menguntungkan sang monopolis. Dalam pasar dengan persaingan murni tidak ada gunanya melakukan kegiatan seperti itu. Sang monopolis mungkin menggunakan kegiatab promosi penjualan untuk memperbesar pasarnya, artinya untuk menggeser kurva permintaannya ke kanan.
  • 57. Pengaturan Harga Persoalan ekonomi yang dihadapi adalah penentuan harga yang akan menarik Sang Monopolis untuk menyediakan produk sebanyak-banyaknya sesuai dengan permintaan konsumen. Sang monopolis memperoleh laba maksimal di mana laba marginal sama dengan pendapat marginal. Dikarenakan tidak ada perusahaan baru yang masuk, maka laba maksimal ini akan dapat dipertahankan dalam waktu yang lama. Untuk pemerintah dapat menentukan harga tertinggi di bawah harga keseimbangan MR=MC, misalkan bahwa harga maksimum adalah pada tingkat mana kurva biaya marginal.
  • 58. Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli Murni dengan Decrasing Cost Disebut kasus decrasing cost karena kita menghadapi kasus di mana luar pasar terbatas sehingga untuk memenuhi permintaan yang ada di pasar, perusahaan monopoli hanya beroperasi pada bagian kurva di mana AC menurun (decrasing cost).
  • 59. Perpajakan Pajak Lumpsum Pajak Khusus Pajak lumpsum ini tidak dipengaruhi oleh jumlah barang yang dihasilakan perusahaan. Dengan demikian, berapa pun jumlah barang yang dihasilkan jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan tetap sama. Pajak khusus ini dikenakan atas dasar jumlah barang yang dihasilkan. Dengan kata lain, pajak khusus ini dikenakan sebagai pajak per satuan (per unit) barang yang dihasilkan. Semakin banyak barang yang dihasilkan, semakin besar pula pajak jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan atau produsen.
  • 60. X Inefisiensi di Bawah Monopoli Dikatakan bahwa jika keuntungan monopoli dari skala ekonomi, mereka akan memiliki sedikit insentif untuk mengendalikan biaya produksi dan inefisiensi “X” akan berarti bahwa tidak akan ada penghematan biaya yang nyata.
  • 62. Sifat Dasar Diskriminasi Kondisi Terjadinya Diskriminasi Harga:  Pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda-beda secara tajam.  Para penjual mengetahui perbedaan dan dapat menggolongkan pembeli dalam kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda-beda.  Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali barang-barang yang dibeli. Diskriminasi harga bukan menetapkan harga disebabkan biaya produksi yang berbeda, melaikan biaya produksi sama tetapi dijual dengan harga yang berbeda pada dua pasar atau lebih. Tujuan menetapkan harga adalah agar dicapai keuntungan yang lebih. Diskriminasi harga produsen monopolis berusaha untuk memperluas pasar dengan menjual barang yang dihasilkannya di pasar yang berbeda. Dua pasar yang berbeda berarti bahwa dua pasar itu memiliki elastisitas permintaan yang berlainan dan tidak ada kemungkinan bahwa barang yang sudah dijual di pasar yang satu dijual kembali di pasar yang lain oleh pembeli di salah satu pasar tersebut.
  • 63. Diskriminasi Harga dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:  Diskriminasi harga derajat pertama. Keadaan di mana seorang produsen monopolis berusaha sepenuhnya mengambil surplus konsumen. Cara yang ditempuh ialah produsen monopolis menentukan harga yang berbeda untuk setiap jumlah barang yang berbeda. Diskriminasi derajat pertama juga bisa disebut dengan “diskriminasi pribadi”.  Diskriminasi harga derajat kedua. Produsen mengenakan harga yang harga yang berbeda untuk setiap kelompok jumlah pembelian yang berbeda. Diskriminasi derajat dua adalah versi yang lebih sederhana, di mana penjual hanya dapat menetapkan harga dengan menurunkan kelompok-kelompok harga. Sebagai missal produsen mengenakan tarif air minum, listrik secara progresif bagi kelompok yang berbeda.  Diskriminasi harga derajat ketiga. Produsen betul-betul menjual barang di pasar yang berbeda, yaitu dengan elastisitas permintaan yang berbeda. Seperti pembeli yang dikelompokkan berdasarkan daerah geografis.
  • 64. Pembagian Pasar Penjualan yang Berbeda Dua syarat harus dipenuhi untuk dapat membuat pasar. Pertama, dia harus sanggup memisahkan pasar tersebut, kalua tidak produknya akan dibeli dari pasar dengan harga yang lebih rendah untuk dijual kembali dengan harga yang lebih mahal. Kedua, elastisitas permintaan pada masing-masing tingkat harga harus berbeda di antara pasar-pasar tersebut.
  • 65. Penetapan Harga Diskriminasi secara Grafik dan Numerik Secara Grafik Secara Numerik MP dipasarkan pada dua sigmen pasar yang memiliki elastisitas permintaan berbeda.
  • 68. Ramadhan Adin Nugroho 1222200148 Patricia Channelia Wea Sunarti 1222200200 1222200149
  • 69. Pengertian Pasar Oligopoli Keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen akan mendorong produsen lain untuk beraksi. Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga pasar. Jika rasio konsentrasi empat perusahaan besar mampu mengusai lebih dari 40 persen maka pasar persaingan itu adalah oligopoli. Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa produsen (dua sampai dengan lima produsen), sedangkan apabila terdiri dua perusahaan disebut duopoli. Pasar oligopoli memiliki dua karakter, (1) perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga dan jumlah produksi, (2) perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan.
  • 70. Ciri-Ciri Pasar Oligopoli Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda Menghasilkan barang standar misalnya perusahaan baja, aluminium. Sedangkan yang sedangkan yang menghasilkan barang berbeda misalnya perusahaan mobil, truk. Sepeda motor, dan sebagainya. Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat Apabila tanpa adanya kerja sama, kekuatan menentukan harga sangat terbatas. Suatu perusahaan menurunkan harga, perusahaan lain akan membalas menurunkan yang lebih besar lagi sehingga keduanya akan sama atau kehilangan pelanggan. Promosi masih diperlukan Kegiatan promosi bertujuan untuk meraih pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama, terutama pada perusahaan yang menghasilkan barang yang berbeda.
  • 71. Ciri Lain Oligolopi yang Dikemukakan oleh Douglas
  • 72. Model Oligopoli Model Cournot Model ini beranggapan bahwa barang yang dihasilkan dua perusahaan adalah sama dan bersifat substituf sempurna serta struktur ongkos produksi per unit sama. Model Bertrand Masing-masing perusahaan dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apa pun yang ditentukan oleh perusahaan. Model Chamberlin (Model untuk Pasar Kelompok Kecil) Model chamberlin beranggapan bahwa masing-masing perusahaan tidak bebas (terikat) terhadap pesaingnya yang ada di pasar. Setiap perubahan tingkat output atau tingkat harga yang dilakukan oleh salah satu perusahaan, akan mempengaruhi perusahaan pesaingnya dan pesaing itu akan mengambil kebijakan untuk melawan tindakan tersebut. Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked – Demand Model) Ada tiga asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan patah, yaitu (1) terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa deferensiasi produk, (2) apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut, (3) apabila perusahaan menaikan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri tidak akan mengikutinya. Model Stackelberg Dalam model ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam pasar oligopoli cukup kuat menjadi leader sehingga perusahaan pesaing mengakuinya dapat berperilaku seperti halnya perusahaan yang digambarkan oleh model Cournot.
  • 73. Model Kurva Permintaan Patah Model Stackelberg Model Cournot
  • 74. Model Penetapan Harga Pasar Oligopoli Pasar oligopoli ini mempunyai beberapa model dalam menetapkan harga produknya, di antaranya yang paling banyak ditemui adalah: 1. Pasar Kartel. 2. Pasar dengan Kepemimpinan Harga (Price Leadership).
  • 75. Pasar dengan Ketegaran Harga (Kinked Demand Curve Model) Salah satu tipe keadaan yang ditimbulkannya adalah kinked demad curve model atau kurva permintaan yang patah. Seorang penjual dapat menaikkan jumlah penjualannya dengan jalan menurunkan harganya. Hal ini mengakibatkan larinya pembeli dan penjual yang lain dan datang berbondong-bondong untuk membeli barang tersebut. Tindakan ini akan diikuti oleh penjual lain. Berarti antarpenjual saling bertindak untuk menurunkan harga. Hal ini disebut “perang harga”. Sebab pokok dari terjadinya perang harga adalah karena adanya saling ketergantungan (interdependency) antara penjual yang satu dengan yang lain. Hanya penjual-penjual yang sudah berpengalaman saja yang mengetahui akan kerugian yang diakibatkan oleh perang harga. Penjual telah mengadakan pesetujuan harga yang telah ditaati bersama karena dianggap dapat memberikan keuntungan yang cukup besar. Harga ini sering dipertahankan secara kaku. Kekurangan harga ini mengakibatkan kurva permintaannya menjadi tidak lurus, tetapi patah dan disebut kinked demand.
  • 76.
  • 77. Pengaruh Oligopoli Terhadap Kesejahteraan Efek kesejahteraan dan bentuk pasar oligopoli kurang lebih sama dengan monopoli. Di satu pihak oligopoli menimbulkan efek yang negative dalam bentuk: 1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang. 2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC minimal. 3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh (karena P > MC; seperti dalam kasus monopoli). 4. Kategaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro.
  • 78. Kebijakan Umum yang Bisa Diambil untuk Mengurangi Efek Negatif 1. Pemerintah harus bisa menjaga agar hambatan-hambatan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam pasar oligopoli tersebut ditekankan sampai sekecil-kecilnya. Tujuannya adalah agar perusahaan-perusahaan oligopoli yang ada merasakan adanya pesaing potensial yang lebih kuat sehingga mondorong untuk berperilaku oleh kompetitif di bidang harga maupun nonharga. 2. Diadakannya Undang-Undang Persaingan (di Amerika Serikat: Antitrust Law) yang melarang adanya kerja sama di antara para pengusaha oligopoli (baik secara diam-diam atau terbuka). 3. Kemungkinan kebijakan yang lebih drastis adalah mencoba merombak struktur pasar yang oligopolistis tersebut, antara lain dengan menentukan batas maksimum dari ukuran suatu badan usaha dan melarang diadakannya penggabungan (merger) antara perusahaan-perusahaan yang telah ada.
  • 79. Faktor yang memungkinkan terjadinya kerja sama 1. Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka mengurangi tingkat persaingan antara mereka dan mereka bertindak seperti monopolis. 2. Dengan mengadakan kerja sama mereka dapat mengurangi ketidakpuasan yang ada, dalam arti tindakan produsen yang satu terhadap yang lain jelas jika mereka mengadakan kerja sama. 3. Adanya kerja sama antarmereka menutup kemungkinan masuknya produsen baru dalam industri.