1. LAPORAN PRAKTIKUM
Nama : Panji Adnan Coersea
NPM : 1606877244
Fakultas : Teknik
Program Studi : Teknik Perkapalan
Group :
No. & Nama Percobaan : KR02 - Calori Work
Minggu Percobaan : Minggu ke-7
Tanggal Percobaan : Minggu, 21 November 2016
Laboratorium Fisika Dasar
UPP IPD
Universitas Indonesia
2. KR02 - Calori Work
I. Tujuan
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.
II. Alat
1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan
2. Kawat konduktor (bermassa 2 gr)
3. Termometer
4. Voltmeter dan Ampmeter
5. Adjustable power supply
6. Camcorder
7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III. Teori
Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau
diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini
akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas.
Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai resistansi
dinyatakan dengan persamaan :
W= v i Δ t
Dimana :
W = Energi listrik (Joule)
v = Tegangan listrik (Volt)
i = Arus listrik (Ampere)
t = Waktu/lama aliran listrik (sekon)
3. Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk kenaikan
temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan
persamaan :
Q = m c (Ta - T)
Dimana
Q = Jumlah kalor yang diperlukan (kalori)
M = Massa zat (gram)
c = Kalor jenis zat (kal/grºC)
Ta = Suhu akhir zat (K)
T = Suhu mula-mula (K)
Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri
arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan
diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke
kawat dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan
yang diberikan.
IV. Cara Kerja
Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian bawah halaman
ini.
1. Mengktifkan Web cam ! (klik icon video pada halaman web r-Lab).
2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor.
3. Menghidupkan Power Supply dengan meng’klik’ radio button disebelahnya.
4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan dan arus listrik pada kawat konduktor
tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara meng’klik” icon “ukur”.
5. Memerhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, tunggulah hingga mendekati
temperatur awal saat diberikan V0 .
5. VI. Pengolahan Data dan Grafik
a. Pada saat V0 (0 Volt)
Waktu I V Temp ΔT
(s) (mA) (V) (ºC) (°C)
3 23,84 0 20.8 0
6 23,84 0 20.8 0
9 23,84 0 20.7 -0.1
12 23,84 0 20.6 -0.2
15 23,84 0 20.6 -0.2
18 23,84 0 20.6 -0.2
21 23,84 0 20.5 -0.3
24 23,84 0 20.4 -0.4
27 23,84 0 20.4 -0.4
30 23,84 0 20.3 -0,5
Gbr. 1. Tabel saat V0 (0 Volt)
Gbr. 2. Grafik Perubahan Suhu untuk V0 (0 Volt)
19.2
19.4
19.6
19.8
20
20.2
20.4
20.6
20.8
21
21.2
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Suhu(oC)
Waktu (s)
Perubahan suhu untuk V0
Y
Predicted Y
6. Penghitungan Kalor Jenis (c)
Persamaan untuk medapatkan kapasitas kalor :
𝑾 = 𝑸
𝑽 . 𝑰 . 𝒕 = 𝒎 . 𝒄 .∆ 𝑻
𝑽 . 𝑰 . 𝒕 = 𝑪 . ∆ 𝑻
∆𝑻 =
𝑽 .𝑰
𝑪
𝒕
Dari persamaan di atas praktikan menggunakan metode Least Square atau Persamaan
Kuadrat Terkecil dengan permisalan :
∆T sebagai variable y,
V.I/C sebagai gradient, dan
t sebagai variable x
Persamaan y = mx ± b.
No. xi yi xi
2 yi
2 xi.yi
1 3 0 9 0 0
2 6 0 36 0 0
3 9 -0.1 81 0.01 -0.9
4 12 -0.2 144 0.04 -2.4
5 15 -0,2 225 0,04 -3
6 18 -0,2 324 0,04 -3.6
7 21 -0,3 441 0,09 -6.3
8 24 -0,4 576 0,16 -9.6
9 27 -0,4 729 0,16 -10.8
10 30 -0,5 900 0,25 -15
Σ 165 -1.8 3465 0,79 -51.6
7. Dari data tabel di atas dapat kita cari gradient (m) dan b dengan rumus:
𝑚 =
𝑛 ∑ 𝑥 𝑖 𝑦𝑖 −(∑ 𝑥 𝑖)(∑ 𝑦𝑖 )
𝑛 ∑ 𝑥 𝑖
2−(∑ 𝑥 𝑖)2
𝑚 =
10(−51.6)− 165(−1.8)
10(3465)− (165)2
𝑚 = -0.0295
𝑏 =
∑ 𝑥 𝑖
2 ∑ 𝑦 𝑖 −(∑ 𝑥 𝑖)(∑ 𝑥 𝑖 𝑦𝑖 )
𝑛 ∑ 𝑥 𝑖
2− (∑ 𝑥 𝑖)2
𝑏 =
3465(−1.8)− (165)(−51.6)
10(3465) − (165)2
𝑏 = 0.30667
Sehingga persamaan garis yang terbentuk adalah:
𝑦 = −0.0295𝑥 + 0.30667
𝑉 . 𝐼
𝐶
Sehingga, dapat disubstitusikan nilai m ke rumus berikut:
𝑚 =
𝑉 . 𝐼
𝐶
−0.0295 =
0 × 23,84 × 10−3
𝐴
𝐶
𝐶 = −0.0295 𝐽/°𝐶
8. Menurut persamaan berikut, akan didapatkan nilai c:
𝐶 = 𝑚 . 𝑐
𝑐 =
𝐶
𝑚
𝑐 =
−0.0295 𝐽/℃
2 𝑔𝑟
𝑐 = −0.01475 𝐽 / 𝑔𝑟 ℃
b. Pada saat V1 (0,65 Volt)
Waktu I V Temp ΔT
(s) (A) (V) ( ºC) ( ºC)
3 35,02 0,65 19.8 0
6 35,02 0,65 19.9 0.1
9 35,02 0,65 20.1 0.3
12 35,02 0,65 20.2 0.4
15 35,02 0,65 20.3 0.5
18 35,02 0,65 20.5 0.7
21 35,02 0,65 20.6 0.8
24 35,02 0,65 20.7 0.9
27 35,02 0,65 20.8 1.0
30 35,02 0,65 20.9 1.1
Gbr. 3. Tabel saat V1 (0,65 Volt)
9. Gbr. 4. Grafik Perubahan Suhu untuk V1 (0,65 Volt)
Penghitungan Kalor Jenis (c)
Persamaan untuk medapatkan kapasitas kalor :
𝑾 = 𝑸
𝑽 . 𝑰 . 𝒕 = 𝒎 . 𝒄 .∆ 𝑻
𝑽 . 𝑰 . 𝒕 = 𝑪 . ∆ 𝑻
∆𝑻 =
𝑽 .𝑰
𝑪
𝒕
Dari persamaan di atas praktikan menggunakan metode Least Square atau Persamaan
Kuadrat Terkecil dengan permisalan :
∆T sebagai variable y,
V.I/C sebagai gradient, dan
t sebagai variable x
Persamaan y = mx ± b.
19
19.5
20
20.5
21
21.5
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Suhu(oC)
Waktu (s)
Perubahan suhu untuk V1
Y
Predicted Y
18. 𝑐 = 3.25808 𝐽 / 𝑔𝑟 ℃
e. Menentukan Jenis Kawat Konduktor
Setelah mendapatkan tiga kalor jenis berbeda berdasarkan tiga tegangan berbeda,
maka kalor jenis rata-rata pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
𝑐̅ =
∑ 𝑐
𝑛
𝑐̅ =
−0.0295 + 0.27346 + 0.16546+ 3.25808
4
𝑐̅ = 0.91688 𝐽/𝑔 ℃
Nilai c yang didapat berdasarkan praktikum sebesar 0.91688 J / g ℃, namun, nilai yang
didapat tidak mendekati nilai kalor jenis dari perak yang memiliki nilai 0.23 J / g ℃.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kawat konduktor yang digunakan adalah bukan perak
atau dapat berupa campuran logam.
VII. Analisis Data
8.1. Analisis Percobaan
Pada praktikum KR-02 ini data pertama yang diambil adalah pengukuran
dengan V0, lalu dilanjutkan dengan mengambil data V1, V2, dan V3 yang besar volt-
nya sudah ditentukan oleh sistem pada R-Lab. Setelah melakukan prosedur tersebut,
praktikan sudah dapat mengunduh data pengamatan yang telah praktikan lakukan.
Praktikum online ini memudahkan mahasiswa di mana mahasiswa dapat
mengerjakan praktikum di mana saja dan lebih praktis karena pengerjaannya tidak
memakan waktu banyak. Walaupun begitu, praktikum online ini tidak nyata, sehingga
data yang diambil belum tentu valid secara nyata dan juga aplikasi praktikan masih
belum tergambar secara jelas, berbeda dengan jika praktikan melakukan praktikum
offline. Praktikan tidak dapat mengetahui kondisi lingkungan, bahan dan alat
19. praktikum secara nyata saat percobaan dilakukan. Maka dari itu, kesalahan data pada
praktikum akan sulit ditentukan.
8.2 Analisis Pengolahan Data
Setelah melakukan percobaan, praktikan membuat perhitungan data dengan
metode least square atau Persamaan Kuadrat Terkecil. Pada penghitungan rumus
tersebut, waktu (sekon) dimisalkan sebagai variable X dan ∆T dimisalkan sebagai
variable Y. Semua data dimasukkan ke dalam tabel untuk mempermudah pembacaan
dan pengolahan data. Dalam percobaan ini, praktikan menggunakan Microsoft Excel
2010 dan alat bantu hitung lain berupa kalkulator. Setelah tabel dibuat, praktikum
kemudian mencari nilai m, nilai b, kapasitas kalor (C) dan kalor jenis (c) menggunakan
rumus yang sudah tertera di teori, yaitu :
𝑪 = 𝒎 . 𝒄
𝒄 =
𝑪
𝒎
8.3. Analisis Hasil
Praktikum mendapatkan 4 jenis data pada saat tegangan V0, V1, V2, dan
V3, yang masing-masing adalah 0 Volt, 0,65 Volt, 1,56 Volt dan 1,06 Volt. Masing-
masing tegangan mempunyai 10 data yang dibagi berganti setiap 3 detik, mulai dari
detik ke-3 hingga detik ke-30. Berdasarkan data yang diambil, sebagian besar data
menunjukkan bahwa semakin lama waktu maka temperatur yang dihasilkan semakin
tinggi.
Berdasar hasil pengolahan data, praktikan mendapatkan nilai kalor jenis
rata-rata sebesar 3.25808𝐽/𝑔 ℃. Nilai ini sedikit jauh dari nilai kalor jenis perak
yaitu 0,23 J/g oCsehingga dapat disimpulkan kawat yang digunakan bukan berasal dari
perak atau dapat merupakan campuran beberapa logam.
20. 8.4. Analisis Grafik
Grafik menunjukkan hubungan antara waktu dan selisih temperatur yang
diberikan sesuai dengan tegangan V0, V1, dan V3. Pada grafik tersebut, waktu
dimisalkan sebagai variabel X dan selisih temperature sebagai variabel Y. Pada grafik
pertama, data yang ditunjukkan cenderung konstan karena nilai bolt yang diberikan
adalah 0 volt. Setelah tegangan berubah, suhu juga ikut berubah menjadi lebih tinggi
dari suhu semula. Semakin tinggi tegangan yang diberikan maka temperatur akan
semakin tinggi seiring bertambahnya waktu. Namun, ada sebagian kecil data yang
menunjukan penurunan suhu.
8.5. Analisis Kesalahan
Dalam percobaan KR-02 ini, praktikan tidak bisa mengambil data secara
nyata karena pelaksanaan praktikum yang secara online. Percobaan ini mempunyai
kelemahan berupa hasil data yang diberikan tidak pasti keasliannya. Pada saat
pengolaha data, direkomendasikan menggunakan perangkat lunak pengolah data pada
komputer, karena jika melakukan hitungan manual akan menghabiskan waktu dan
sangat besar kemungkinan terjadinya kesalahan menulis angka saat menginput data
secara manual. Disarankan juga untuk melakukan evaluasi dan mengecek ulang hasil
perhitungan agar tidak terjadi kesalahan dalam mengerjakan laporan.
Percobaan dengan tegangan V0
Kesalahan Literatur = |
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟
| 𝑥 100%
= |
0,234 − (−0.0295)
0.234
| 𝑥 100%
= 112.607%
Percobaan dengan tegangan V1
Kesalahan Literatur = |
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟
| 𝑥 100%
21. = |
0,234 − 0,27346
0.234
| 𝑥 100%
= 16.86 %
Percobaan dengan tegangan V2
Kesalahan Literatur = |
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟
| 𝑥 100%
= |
0,234 − 0.16546
0.234
| 𝑥 100%
= 29.291 %
Percobaan dengan tegangan V3
Kesalahan Literatur = |
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟
| 𝑥 100%
= |
0,234 − 3.25808
0.234
| 𝑥 100%
= 129.23 %
Berdasarkan analisis, kesalahan literatur masih besar. Persentasi kesalahan
terbesar adalah 99.74% pada percobaan V0. Hal ini dapat terjadi karena alat yang
digunakan kurang akurat sehingga mengurangi keakuratan data dan menyulitkan untuk
menemukan letak kesalahan tersebut. Kesalahan literature terkecil pada percobaan V2
dengan presentase 19.4744%
22. VIII. KESIMPULAN
Nilai kalor jenis bahan pada percobaan ini adalah 0,33552J/g oC
Dari nilai kalor yang didapat, maka disimpulkan bahwa bahan dari kawat konduktor
yang digunakan dalam praktikum online adalah bukan perak atau dapat berupa
campuran beberapa logam.
Penggunaan sensor tegangan arus listrik tidak dapat digunakan kawat konduktor yang
ada dalam percobaan ini, namun belum dapat ditentukan jenis logam apa yang ada
pada kawat tersebut.
Grafik yang dibuat menunjukkan nilai selisih temperatur berbanding lurus dengan
waktu.
IX. Referensi
Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ,
2000.
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition,
John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.