Tiga masalah peluang dalam pewarisan sifat dibahas, termasuk peluang fenotipe tertentu pada keturunan hasil persilangan dua tanaman ercis dan bunga arthurhinum dengan sifat yang berbeda. Diskusi masalah peluang membantu siswa memahami konsep peluang dalam konteks pewarisan sifat.
2. LATAR BELAKANG
• Guru jarang mengaitkan satu materi pelajaran dalam matematika dengan lintas
materi mapel lain.
• Padahal ada sebuah materi yang bersinggungan.
• Salah satu materi yang bisa dikaitkan adalah peluang dengan pewarisan sifat.
• Observasi lapangan menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan menentukan
peluang suatu kejadian dalam materi pewarisan sifat.
• Perlunya guru matematika memberikan solusi nyata dengan membawa
permasalahan tersebut dalam pembelajaran peluang.
3. APA YANG DIMAKSUD PELUANG SUATU KEJADIAN ?
Peluang suatu kejadian didefinisikan sebagai banyaknya kejadian yang diharapkan
muncul dibandingkan dengan banyaknya anggota ruang sampelnya.
Ruang sampel merupakan himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu
percobaan.
𝑃 𝐴 =
𝑛(𝐴)
𝑛(𝑆)
Dengan 𝑃 𝐴 = peluang kejadian A
𝑛 𝐴 =banyak kejadian yang diharapkan muncul
𝑛(𝑆)=banyaknya anggota pada ruang sampel
4. ALEL
Alel adalah bentuk alternatif dari suatu gen.
Bisa juga diartikan dengan pasangan gen pada lokus (tempat) yang
sama dari kromosom homolog.
Misalnya :
B = bentuk biji bulat pada kacang ercis
b = bentuk biji keriput pada kacang ercis
5. GENOTIP
Genotip adalah susunan gen yang menentukan sifat dasar suatu makhluk hidup dan
bersifat tetap. Dalam genetika simbol genotip ditulis dengan dua huruf. Jika sifatnya
dominan, maka ditulis dengan huruf kapital dan jika sifatnya resesif ditulis dengan huruf
kecil.
Genotip yang memiliki pasangan alela sama, misalnya BB atau bb, merupakan
pasangan alel homozigot. Genotip yang memiliki pasangan alel berbeda misal Bb,
merupakan pasangan alel yang heterozigot.
Sehingga :
• BB disebut homozigot dominan
• bb disebut homozigot resesif
• Bb disebut heterozigot
6. FENOTIP
Fenotip adalah sifat yang tampak diamati pancaindra,
misalnya rambut keriting, mata biru, kulit sawo matang, dll.
Fenotip merupakan perpaduan dari genotip dan faktor
lingkungan. Sehingga suatu individu dengan fenotip sama
belum tentu memiliki genotip sama.
7. DOMINAN, RESESIF, DAN INTERMEDIET
• Dominan
Gen dikatakan dominan jika gen yang bersama pasangannya akan menutup peran
/ sifat gen pasangannya. Dalam persilangan, dominan ditulis dengan huruf besar.
• Resesif
Gen dikatakan resesif apabila berpasangan dengan gen lain yang diminan ia akan
tertutup (tidak muncul) tetapi jika ia bersama gen resesif lainnya (alela) sifatnya
akan muncul.
• Intermediet
Suatu individu yang merupakan gabungan dari sifat kedua induknya. Misalkan
bunga warna merah disilangkan dengan bunga warna putih, menghasilkan
keturunan merah muda.
8. HIBRID, PARENTAL, DAN FILIAL
• Hibrid
Hasil perkawinan antara 2 individu yang memiliki sifat beda. Bila individu memiliki
satu sifat beda disebut monohinrid, dua sifat beda disebut dihibrid, dll.
• Parental
adalah induk dari sebuah persilangan, disingkat P
• Filial
adalah keturunan dari sebuah persilangan, disingkat F
9. Hukum Mendel muncul setelah mendel melakukan percobaan terhadap pola pewarisan sifat
kacang ercis.
Tujuh sifat beda pada kacang ercis, yaitu :
1. Bentuk biji : bulat x keriput
2. Warna biji : kuning x hijau
3. Struktur polong : halus x keriput
4. Warna polong : hijau x kuning
5. Warna bunga : ungu x putih
6. Posisi bunga : aksial (muncul di ketiak) x terminal (muncul di ujung batang)
7. Struktur bunga : tinggi x pendek
HUKUM PEWARISAN SIFAT MENDEL
12. Tanaman ercis berbunga merah (MM) disilangkan dengan ercis
bunga putih (mm). Jika keturunan pertama disilangkan dengan
sesamanya, berapa peluang mendapatkan fenotip ercis berbunga
merah ?
MASALAH 1
13. P : MM x mm
(merah) (putih)
G : M --------- m
F1 : Mm
Keturunan 1 selanjutnya disilangkan lagi
Mm x Mm
(merah) (merah)
SOLUSI
14. G : M M
m m
F2 : MM ; Mm ; Mm ; mm
(merah) (merah) (merah) (putih)
Perbandingan fenotipenya adalah merah : putih = 3 : 1
Peluang mendapatkan fenotip merah adalah
3
4
= 75%
....
15. Kacang ercis biji bulat warna kuning (BBKK) disilangkan
dengan kacang ercis biji keriput warna hijau (bbkk), jika
keturunan pertama disilangkan dengan sesamanya, maka
peluang fenotipe keriput kuning adalah ….
MASALAH 2
16. P : BBKK x bbkk
(bulat,kuning) (keriput, hijau)
G : BK x bk
F1 : BbKk
(bulat,kuning)
SOLUSI
18. BK Bk bK bk
BK BBKK
(bulat, kuning)
BBKk
(bulat,
kuning)
BbKK
(bulat, kuning)
BbKk
(bulat, kuning)
Bk BBKk
(bulat, kuning)
BBkk
(bulat, hijau)
BbKk
(bulat, kuning)
Bbkk
(bulat, hijau)
bK BbKK
(bulat, kuning)
BbKk
(bulat,
kuning)
bbKK
(keriput,
kuning)
bbKk
(keriput, kuning)
Bk BbKk
(bulat, kuning)
Bbkk
(bulat, hijau)
bbKk
(keriput,
kuning)
bbkk
(keriput, hijau)
LANJUTAN TABEL
19. Dari tabel didapatkan perbandingan fenotipenya adalah
bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau = 9 : 3 :
3 : 1 .
Peluang mendapatkan keriput kuning adalah
3
16
....
20. Kacang ercis biji bulat warna kuning (BbKk) disilangkan dengan
kacang ercis biji keriput warna kuning (bbKk), maka peluang
mendapatkan fenotip bulat hijau adalah ….
MASALAH 3
21. P : BbKk x bbKk
(bulat, kuning) (keriput, kuning)
G : BK bK
Bk bk
bK
bk
Buat tabel :
SOLUSI
22. LANJUTAN TABEL
BK Bk bK bk
b
K
BbKK
(bulat, kuning)
BbKk
(bulat, kuning)
bbKK
(keriput,
kuning)
bbKk
(keriput, kuning)
B
k
BbKk
(bulat, kuning)
Bbkk
(bulat, hijau)
bbKk
(keriput,
kuning)
bbkk
(keriput, hijau)
24. Pada persilangan arthurhinum majus merah (MM) dengan
putih (mm), terjadi sifat intermediet. Peluang mendapatkan
fenotip merah adalah ….
MASALAH 4
25. P : MM x mm
(merah) (putih)
G : M --------- m
F1 : Mm
Keturunan pertama disilangkan
SOLUSI
26. Mm x Mm
(merah muda) (merah muda)
G : M M
m m
F2 : MM ; Mm ; Mm ; mm
(merah) (merah muda) (merah muda)
(putih)
Jadi perbandingan fenotipenya adalah merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1
Dengan kata lain fenotip merah peluangnya adalah 25 %.
....