SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
KOMPETENSI DASAR
menganalisis pengetahuan tentang masalah-masalah sosial
ditinjau dari agama Buddha
TUJUAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan
metode pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning), peserta didik dapat menganalisis dan menalar
masalah-masalah sosial terkait aborsi dan pergaulan bebas
ditinjau dari agama Buddha sehingga mampu menghayati
dan menunjukkan perilaku peduli terhadap masalah-masalah
tersebut.
PENDAHULUAN
Manusia sebagai makhluk sosial, sehingga akan selalu
hidup berbaur dengan lingkungan disekitarnya.
Berbaur di lingkungan keluarga, teman sebaya
serta kondisi alam disekitarnya secara langsung
maupun tidak langsung. Dalam mengaktualisasikan
diri di lingkungan, setiap orang ingin
keberadaannya di lingkungan tersebut diterima dan
dihargai.
Apabila dalam pengembaraanmu engkau tak dapat
menemukan seorangsahabat yang berkelakuan
baik, pandai dan bijaksana, maka hendaknya
ikutilahdia yang akan membawa kebahagiaan dan
kesadaran bagi dirimu yang akanmenghindarkan
dirimu dari kesukaran dan mara bahaya”
(Dhammapada 328)
Ada banyak sebab remaja bisa terjerumus untuk melakukan
pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda
tetapi semuanya berakar dari suatu penyebab utama.
Penyebab utamanya yaitu kurangnya pegangan hidup
remaja dalam hal keyakinan agama dan ketidakstabilan
emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang
tidak terkendali. Contohnya seperti pergaulan bebas dan
penggunaan narkoba yang berujung kepada penyakit
seperti HIV & AIDS yang dapat menyebabkan kematian.
Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak
terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah
keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan
ajakan teman-teman yang memiliki pergaulan bebas
sering membuat makin berkurangnya potensi generasi
muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
PENGERTIAN
Pergaulan bebas itu adalah salah satu
bentuk perilaku menyimpang, yang
mana “bebas” yang dimaksud adalah
melewati batas-batas norma yang ada.
Masalah pergaulan bebas ini sering
kita dengar baik dari lingkungan
sekitar kita maupun dari media massa.
Pergaulan bebas yang melewati batas norma dalam Buddhisme telah
melanggar sila atau aturan ke moralan. Pelanggaran sila tersebut
antara lain: Membunuh makhluk hidup yang mana terdapat dalam
kasus aborsi, Melakukan tindakan asusila, di mana kebanyakan
remaja sekarang memiliki gaya berpacaran yang tidak wajar
sehingga hamil di luar nikah.
Jika ini dibiarkan dan tidak mendapatkan perhatian, maka hal ini akan
menciptakan remaja yang tidak terkendali perbuatan, ucapan, dan
pikirannya yang dikarenakan pergaulan bebas. Tidak ada lagi sila
atau moral yang menjadi landasan baik dalam berpikir, berbuat,
dan berucap. Seorang yang masih muda memiliki pengendalian
diri, tidak melakukan kejahatan, pikirannya terkendali dengan baik,
tidak tergoda oleh kesenangan indra disebut sebagai orang suci
oleh para bijaksana (Muni Sutta).
PENYEBAB PERGAULAN BEBAS
Ada dua faktor utama yang menyebabkan seorang remaja terjerumus dalam
pergaulan bebas. Kedua faktor itu adalah faktor internal dan faktor
eksternal. Kedua faktor akan diuraikan di bawah ini.
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri. Faktor ini
merupakan faktor yang sangat penting karena berhubungan dengan
perasaan, sikap, dan pikiran dari remaja itu sendiri.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar dirinya. Dalam kaitan ini
faktor yang dimaksud antara lain ialah pola asuh dari keluarga/orang tua.
Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari keluarga atau orang tuanya
sendiri menyebabkan seorang remaja mencari perhatian lain. Perhatian lain
tersebut yang terkadang malah menjerumuskannya ke dalam pergaulan
bebas.
Salah bergaul atau salah memilih teman dapat
menyebabkan seorang remaja terjerumus ke arah
pergaulan bebas. Orang yang mengikat ikan yang busuk
dengan rumput rusa maka rumput rusa pun akan berbau
busuk, begitu juga orang yang tidak melakukan
kejahatan bergaul dengan orang yang melakukan
kejahatan maka akan dicurigai melakukan kejahatan
dan nama buruknya akan berkembang (Sukkhapathana
Sutta).
KALYANA MITTA(SAHABAT BAIK)
Buddha bersabda, “Beberapa teman hanyalah
kawan minum. Beberapa dari mereka adalah
orang yang di hadapanmu akan mengatakan,
‘sahabat baik, sahabat baik’. Akan tetapi,
seseorang yang menyatakan dirinya sebagai
kawanmu pada waktu dibutuhkan, maka dialah
yang benar-benar layak dikatakan seorang
sahabat.”
Dalam pergaulan perlu mengembangkan kewaspadaan, karena
bila lalai makakemungkinan sekali akan mendapatkan
teman yang akan menghancurkan kita.Dalam Kitab
Dhammapada menyatakan, “Kewaspadaan adalah jalan
menujukekekalan, kelengahan adalah jalan menuju
kematian. Orang yang waspadatidak akan mati, tetapi
orang yang lengah seperti orang yang sudah mati.”
Dalam Sigalovada Sutta, Buddha mengatakan bahwa terdapat empat
macam sahabat atau Kalyanamitta. Kalyanamitta berasal dari kata
Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman.
Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan
diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah
meninggal. Sahabat yang menjadi penolong, sahabat pada waktu senang
dan susah, ia yang menunjukkan apa yang engkau butuhkan, dan ia yang
menaruh simpati untuk dirimu. Keempat macam sahabat ini harus
dikenali orang bijaksana sebagai sahabat dan ia harus menyediakan
waktunya, seperti seorang ibu terhadap anak kandungnya sendiri. Bila ia
telah memperoleh sahabat yang demikian, menyambut dengan kata-kata
yang ramah dan hati yang tulus, dan membimbing sahabat-sahabatnya
dengan nasihat yang bijaksana, maka ia
AKIBAT PERGAULAN BEBAS
Dampak negatif yang timbul dari dalam diri remaja seperti
tidak terkendalinya pikiran dapat menyebabkan remaja mudah
terbawa dengan hal-hal yang bersifat negatif. Mengapa
demikian, seperti yang dijelaskan di atas, pikiran adalah
pelopor. Jika pikiran banyak menerima stimulus-stimulus yang
negatif dari luar dirinya maka respon yang akan dikeluarkan
juga akan bersifat negatif. Hal ini menciptakan remaja yang
tidak sehat secara mental. Mental ataupun pikiran yang tidak
sehat akan merambat ke perbuatan dan ucapan yang tidak baik
pula. Menurut Mahadukkhakkhanda Sutta akibat dari pikiran,
ucapan, dan perbuatan duniawi setelah meninggal akan terlahir
di alam kesengsaraan.
Dalam Sigalovada Sutta, Buddha menjelaskan bahaya orang yang
memiliki kebiasaan berjudi ataupun bermabuk-mabukan ialah
seperti kerugian harta, bertambah pertengkaran, tubuh mudah
terserang penyakit, kehilangan sifat yang baik, terlihat tidak
sopan, dan kecerdasan menurun. Demikian yang akan terjadi
pada seorang anak jika ia bergaul dengan teman yang salah
ataupun tumbuh di lingkungan yang buruk. Berikut adalah
beberapa perilaku menyimpang di kalangan remaja serta
akibatnya. Melakukan hubungan seksual secara bebas yang
mengakibatkan kehamilan remaja/kehamilan sebelum nikah
yang beresiko: pengguguran kandungan (aborsi), rasa malu atau
putus asa, pernikahan secara paksa, dan beresiko tertular
penyakit seksual. Penggunaan narkoba dan obat-obatan
terlarang yang dapat merusak kesehatan.
SOLUSI
Dari berbagai penyebab serta akibat dari pergaulan bebas
di atas, maka harus ada tindak lanjutnya agar penyebab
kenakalan remaja ini dapat dicegah ataupun diatasi.
Dalam Kitab Dhammapada: “Sebagaimana hujan yang
tak dapat menembus rumah yang beratap baik, maka
demikian pula nafsu tak dapat masuk ke dalam pikiran
yang jernih”. Jika seorang remaja sejak dini dibekali
dengan landasan moral yang baik dan dari remaja itu
sendiri melatih pikiran dengan baik maka kemungkinan
ia akan terjerumus dalam pergaulan bebas sangatlah
kecil.
Agar dapat memiliki kehidupan
yang bermoral, seseorang
harus mengembangkan bentuk-
bentuk pikiran yang baik.
Bentuk-bentuk pikiran baik
yang menjadi dasar moralitas
yaitu malu berbuat jahat (hiri)
dan takut akibat perbuatan
jahat (ottappa).
Melalui praktik meditasi ketenangan
(Samatha Bhavana) dan melatih meditasi
dengan obyek cinta kasih akan membuat
batin kita tenang, mengembangkan
bentuk-bentuk pikiran yang baik, dan
disayangi oleh para makhluk. Selain itu,
dengan mengembangkan kewaspadaan
(sati sampajhana) dan pola hidup
berkesadaran maka akan dapat
menemukan diri sendiri.
Kewajiban orang tua kepada anak dalam Sigalovada Sutta antara
lain: mencegah anak berbuat jahat; menganjurkan anak berbuat
baik; memberikan pendidikan profesional kepada anak;
mencarikan pasangan yang sesuai untuk anak; menyerahkan
harta warisan kepada anak pada saat yang tepat. Dalam
Vatthupama Sutta Sang Buddha menegaskan bahwa, “Orang tua
menjauhkan anaknya dari keinginan jahat, ketamakan,
kemarahan, kekikiran, penipuan, kecurangan, keras kepala,
praduga, keangkuhan, dan kesombongan yang menjadi suatu
sebab ketidaksempurnaan yang selalu mengotori moral.
Anakanak harus dididik untuk hidup bersusila, bertindak dengan
pikiran, ucapan dan perbuatan yang baik”.
Beberapa solusi adalah sebagai berikut.
1. Menanamkan nilai agama, moral dan etika.
2. Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak
hanya intelektual, tetapi juga mengembangkan
emosional remaja.
3. Pendidikan dan penyuluhan seksual.
4. Pengawasan dari orang tua di rumah serta
guru-guru di sekolah secara intensif.
KESIMPULAN
Pergaulan bebas merupakan salah satu masalah dalam remaja yang
mengakibatkan hasil negatif, linkungan keluarga dan lingkungan
masyarakat juga berpengaruh terhadap perkembangan karakter yang
beretika bagi remaja, memahami nilai nilai spiritual dapat
menjadikan remaja memahami bahayanya pergaulan bebas yang
mengakibatkan kebiasaan perilaku menyimpang. Buddha
menjelaskan dalam manggala sutta berkumpul dengan para
bijaksana adalah berkah utama, berteman dengan orang orang baik
merupakan kebajikan(sigalovada sutta). Agar dapat memiliki
kehidupan yang bermoral, seseorang harus mengembangkan
bentuk-bentuk pikiran yang baik. Bentuk-bentuk pikiran baik yang
menjadi dasar moralitas yaitu malu berbuat jahat (hiri) dan takut
akibat perbuatan jahat (ottappa).
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remajahalodeli
 
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)Nanang Galing
 
[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam
[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam
[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islamAlifia Putri Yudanti
 
Akhlak terhadap teman dan adikelas
Akhlak terhadap teman dan adikelasAkhlak terhadap teman dan adikelas
Akhlak terhadap teman dan adikelasslamet priyono
 
Pergaulan yang Sehat untuk Remaja
Pergaulan yang Sehat untuk RemajaPergaulan yang Sehat untuk Remaja
Pergaulan yang Sehat untuk RemajaWidodo Putra
 
Remaja dan solusi islam
Remaja dan solusi islamRemaja dan solusi islam
Remaja dan solusi islamAbdul Muchith
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembanganpramithasari27
 
prilaku menyimpang
prilaku menyimpang prilaku menyimpang
prilaku menyimpang mellisaimell
 
Bab 4 adab pergaulan dalam islam
Bab 4 adab pergaulan dalam islamBab 4 adab pergaulan dalam islam
Bab 4 adab pergaulan dalam islamFathan Rosidi
 

What's hot (13)

Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remaja
 
Pengertian kenakalanremaja
Pengertian kenakalanremajaPengertian kenakalanremaja
Pengertian kenakalanremaja
 
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
 
[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam
[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam
[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam
 
Akhlak muda dan tua
Akhlak muda dan tuaAkhlak muda dan tua
Akhlak muda dan tua
 
Akhlak terhadap teman dan adikelas
Akhlak terhadap teman dan adikelasAkhlak terhadap teman dan adikelas
Akhlak terhadap teman dan adikelas
 
Hakikat Manusia
Hakikat ManusiaHakikat Manusia
Hakikat Manusia
 
Pergaulan yang Sehat untuk Remaja
Pergaulan yang Sehat untuk RemajaPergaulan yang Sehat untuk Remaja
Pergaulan yang Sehat untuk Remaja
 
Remaja dan solusi islam
Remaja dan solusi islamRemaja dan solusi islam
Remaja dan solusi islam
 
Manajemen pergaulan
Manajemen pergaulanManajemen pergaulan
Manajemen pergaulan
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
prilaku menyimpang
prilaku menyimpang prilaku menyimpang
prilaku menyimpang
 
Bab 4 adab pergaulan dalam islam
Bab 4 adab pergaulan dalam islamBab 4 adab pergaulan dalam islam
Bab 4 adab pergaulan dalam islam
 

Similar to Pergaulan bebas

Bimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral Remaja
Bimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral RemajaBimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral Remaja
Bimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral RemajaZuraHarahap20
 
Makalah pergaulan bebas
Makalah pergaulan bebasMakalah pergaulan bebas
Makalah pergaulan bebasFreddy Then
 
Kelompok 5.pptx
Kelompok 5.pptxKelompok 5.pptx
Kelompok 5.pptxhariacobra
 
KRISIS MORAL LRC -WPS Office.pptx
KRISIS MORAL LRC -WPS Office.pptxKRISIS MORAL LRC -WPS Office.pptx
KRISIS MORAL LRC -WPS Office.pptxCscenter1
 
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan BebasMakalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan BebasPryses Jaklyn
 
Pergaulan positif bagi remaja
Pergaulan positif bagi remajaPergaulan positif bagi remaja
Pergaulan positif bagi remajaNurfaisyalAnas
 
Bergaul yang efektif
Bergaul yang efektifBergaul yang efektif
Bergaul yang efektifrida rahmah
 
KENAKALAN REMAJA PP.pptx
KENAKALAN REMAJA  PP.pptxKENAKALAN REMAJA  PP.pptx
KENAKALAN REMAJA PP.pptxLydiaNasrul
 
Batasan ,macam dan masalah sosial
Batasan ,macam dan masalah sosial Batasan ,macam dan masalah sosial
Batasan ,macam dan masalah sosial tiyo noiss
 
Pergauann sehat ppt.pptx
Pergauann sehat ppt.pptxPergauann sehat ppt.pptx
Pergauann sehat ppt.pptxpanjiramadi
 
Kenakalan Remaja bahaya pergaulan bebas.pptx
Kenakalan Remaja bahaya pergaulan bebas.pptxKenakalan Remaja bahaya pergaulan bebas.pptx
Kenakalan Remaja bahaya pergaulan bebas.pptxbidangKBSalatiga
 
djanuarso-pjok-smkn 5 bekasi-pergaulan hidup sehat-april2022 #PKGTKJABAR.pptx
djanuarso-pjok-smkn 5 bekasi-pergaulan hidup sehat-april2022 #PKGTKJABAR.pptxdjanuarso-pjok-smkn 5 bekasi-pergaulan hidup sehat-april2022 #PKGTKJABAR.pptx
djanuarso-pjok-smkn 5 bekasi-pergaulan hidup sehat-april2022 #PKGTKJABAR.pptxdjanuarsoekobudiwibo
 
bergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docxbergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docxmirzahmaradoni1
 
Eem432 isu dan trend dlm pendidikan moral (1)
Eem432   isu dan trend dlm pendidikan moral (1)Eem432   isu dan trend dlm pendidikan moral (1)
Eem432 isu dan trend dlm pendidikan moral (1)Aker Derashid
 
seks bebas dan pergaulan bebas
seks bebas dan pergaulan bebasseks bebas dan pergaulan bebas
seks bebas dan pergaulan bebas-
 
OVERCOME OBSTACLES.pptx
OVERCOME OBSTACLES.pptxOVERCOME OBSTACLES.pptx
OVERCOME OBSTACLES.pptxLamirin1
 
Fitri Wulandari 201131051
Fitri Wulandari 201131051Fitri Wulandari 201131051
Fitri Wulandari 201131051fittri57
 
Fitri Wulandari (201131051)
Fitri Wulandari (201131051)Fitri Wulandari (201131051)
Fitri Wulandari (201131051)wulandarifitri
 

Similar to Pergaulan bebas (20)

Bimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral Remaja
Bimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral RemajaBimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral Remaja
Bimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral Remaja
 
Makalah pergaulan bebas
Makalah pergaulan bebasMakalah pergaulan bebas
Makalah pergaulan bebas
 
Kelompok 5.pptx
Kelompok 5.pptxKelompok 5.pptx
Kelompok 5.pptx
 
KRISIS MORAL LRC -WPS Office.pptx
KRISIS MORAL LRC -WPS Office.pptxKRISIS MORAL LRC -WPS Office.pptx
KRISIS MORAL LRC -WPS Office.pptx
 
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan BebasMakalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
 
Pergaulan positif bagi remaja
Pergaulan positif bagi remajaPergaulan positif bagi remaja
Pergaulan positif bagi remaja
 
Bergaul yang efektif
Bergaul yang efektifBergaul yang efektif
Bergaul yang efektif
 
13 04-2013 (02)
13 04-2013 (02)13 04-2013 (02)
13 04-2013 (02)
 
KENAKALAN REMAJA PP.pptx
KENAKALAN REMAJA  PP.pptxKENAKALAN REMAJA  PP.pptx
KENAKALAN REMAJA PP.pptx
 
Batasan ,macam dan masalah sosial
Batasan ,macam dan masalah sosial Batasan ,macam dan masalah sosial
Batasan ,macam dan masalah sosial
 
Pergauann sehat ppt.pptx
Pergauann sehat ppt.pptxPergauann sehat ppt.pptx
Pergauann sehat ppt.pptx
 
Kenakalan Remaja bahaya pergaulan bebas.pptx
Kenakalan Remaja bahaya pergaulan bebas.pptxKenakalan Remaja bahaya pergaulan bebas.pptx
Kenakalan Remaja bahaya pergaulan bebas.pptx
 
bilangan aljabar
bilangan aljabarbilangan aljabar
bilangan aljabar
 
djanuarso-pjok-smkn 5 bekasi-pergaulan hidup sehat-april2022 #PKGTKJABAR.pptx
djanuarso-pjok-smkn 5 bekasi-pergaulan hidup sehat-april2022 #PKGTKJABAR.pptxdjanuarso-pjok-smkn 5 bekasi-pergaulan hidup sehat-april2022 #PKGTKJABAR.pptx
djanuarso-pjok-smkn 5 bekasi-pergaulan hidup sehat-april2022 #PKGTKJABAR.pptx
 
bergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docxbergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docx
 
Eem432 isu dan trend dlm pendidikan moral (1)
Eem432   isu dan trend dlm pendidikan moral (1)Eem432   isu dan trend dlm pendidikan moral (1)
Eem432 isu dan trend dlm pendidikan moral (1)
 
seks bebas dan pergaulan bebas
seks bebas dan pergaulan bebasseks bebas dan pergaulan bebas
seks bebas dan pergaulan bebas
 
OVERCOME OBSTACLES.pptx
OVERCOME OBSTACLES.pptxOVERCOME OBSTACLES.pptx
OVERCOME OBSTACLES.pptx
 
Fitri Wulandari 201131051
Fitri Wulandari 201131051Fitri Wulandari 201131051
Fitri Wulandari 201131051
 
Fitri Wulandari (201131051)
Fitri Wulandari (201131051)Fitri Wulandari (201131051)
Fitri Wulandari (201131051)
 

More from tiyo noiss

konsep dasar meditasi buddhis.pptx
konsep dasar meditasi buddhis.pptxkonsep dasar meditasi buddhis.pptx
konsep dasar meditasi buddhis.pptxtiyo noiss
 
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdfKelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdftiyo noiss
 
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptxKelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptxtiyo noiss
 
4 Manajemen Pendidikan.pdf
4 Manajemen Pendidikan.pdf4 Manajemen Pendidikan.pdf
4 Manajemen Pendidikan.pdftiyo noiss
 
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptxBahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptxtiyo noiss
 
Kelas 1 SD.pdf
Kelas 1 SD.pdfKelas 1 SD.pdf
Kelas 1 SD.pdftiyo noiss
 
Kelas 5 SD.pdf
Kelas 5 SD.pdfKelas 5 SD.pdf
Kelas 5 SD.pdftiyo noiss
 
Kelas 3 SD.pdf
Kelas 3 SD.pdfKelas 3 SD.pdf
Kelas 3 SD.pdftiyo noiss
 
Kelas 2 SD.pdf
Kelas 2 SD.pdfKelas 2 SD.pdf
Kelas 2 SD.pdftiyo noiss
 
Kelas 6 SD.pdf
Kelas 6 SD.pdfKelas 6 SD.pdf
Kelas 6 SD.pdftiyo noiss
 
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdfKelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdftiyo noiss
 
Kelas 4 SD.pdf
Kelas 4 SD.pdfKelas 4 SD.pdf
Kelas 4 SD.pdftiyo noiss
 
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswaKelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswatiyo noiss
 
Kehancuran alam semesta :karena api
Kehancuran alam semesta :karena apiKehancuran alam semesta :karena api
Kehancuran alam semesta :karena apitiyo noiss
 
2. soal agama budha xi
2. soal agama budha  xi2. soal agama budha  xi
2. soal agama budha xitiyo noiss
 
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmiRpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmitiyo noiss
 
Materi 2.16 pab sma g xi tmi
Materi 2.16  pab sma g xi tmiMateri 2.16  pab sma g xi tmi
Materi 2.16 pab sma g xi tmitiyo noiss
 
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmiPpt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmitiyo noiss
 
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmiRpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmitiyo noiss
 
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmiPpt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmitiyo noiss
 

More from tiyo noiss (20)

konsep dasar meditasi buddhis.pptx
konsep dasar meditasi buddhis.pptxkonsep dasar meditasi buddhis.pptx
konsep dasar meditasi buddhis.pptx
 
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdfKelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
 
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptxKelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
 
4 Manajemen Pendidikan.pdf
4 Manajemen Pendidikan.pdf4 Manajemen Pendidikan.pdf
4 Manajemen Pendidikan.pdf
 
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptxBahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
 
Kelas 1 SD.pdf
Kelas 1 SD.pdfKelas 1 SD.pdf
Kelas 1 SD.pdf
 
Kelas 5 SD.pdf
Kelas 5 SD.pdfKelas 5 SD.pdf
Kelas 5 SD.pdf
 
Kelas 3 SD.pdf
Kelas 3 SD.pdfKelas 3 SD.pdf
Kelas 3 SD.pdf
 
Kelas 2 SD.pdf
Kelas 2 SD.pdfKelas 2 SD.pdf
Kelas 2 SD.pdf
 
Kelas 6 SD.pdf
Kelas 6 SD.pdfKelas 6 SD.pdf
Kelas 6 SD.pdf
 
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdfKelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
 
Kelas 4 SD.pdf
Kelas 4 SD.pdfKelas 4 SD.pdf
Kelas 4 SD.pdf
 
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswaKelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
 
Kehancuran alam semesta :karena api
Kehancuran alam semesta :karena apiKehancuran alam semesta :karena api
Kehancuran alam semesta :karena api
 
2. soal agama budha xi
2. soal agama budha  xi2. soal agama budha  xi
2. soal agama budha xi
 
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmiRpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
 
Materi 2.16 pab sma g xi tmi
Materi 2.16  pab sma g xi tmiMateri 2.16  pab sma g xi tmi
Materi 2.16 pab sma g xi tmi
 
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmiPpt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
 
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmiRpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
 
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmiPpt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
 

Recently uploaded

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

Pergaulan bebas

  • 1.
  • 2. KOMPETENSI DASAR menganalisis pengetahuan tentang masalah-masalah sosial ditinjau dari agama Buddha TUJUAN Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan metode pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), peserta didik dapat menganalisis dan menalar masalah-masalah sosial terkait aborsi dan pergaulan bebas ditinjau dari agama Buddha sehingga mampu menghayati dan menunjukkan perilaku peduli terhadap masalah-masalah tersebut.
  • 3. PENDAHULUAN Manusia sebagai makhluk sosial, sehingga akan selalu hidup berbaur dengan lingkungan disekitarnya. Berbaur di lingkungan keluarga, teman sebaya serta kondisi alam disekitarnya secara langsung maupun tidak langsung. Dalam mengaktualisasikan diri di lingkungan, setiap orang ingin keberadaannya di lingkungan tersebut diterima dan dihargai. Apabila dalam pengembaraanmu engkau tak dapat menemukan seorangsahabat yang berkelakuan baik, pandai dan bijaksana, maka hendaknya ikutilahdia yang akan membawa kebahagiaan dan kesadaran bagi dirimu yang akanmenghindarkan dirimu dari kesukaran dan mara bahaya” (Dhammapada 328)
  • 4. Ada banyak sebab remaja bisa terjerumus untuk melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari suatu penyebab utama. Penyebab utamanya yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan agama dan ketidakstabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali. Contohnya seperti pergaulan bebas dan penggunaan narkoba yang berujung kepada penyakit seperti HIV & AIDS yang dapat menyebabkan kematian. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang memiliki pergaulan bebas sering membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
  • 5. PENGERTIAN Pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik dari lingkungan sekitar kita maupun dari media massa.
  • 6. Pergaulan bebas yang melewati batas norma dalam Buddhisme telah melanggar sila atau aturan ke moralan. Pelanggaran sila tersebut antara lain: Membunuh makhluk hidup yang mana terdapat dalam kasus aborsi, Melakukan tindakan asusila, di mana kebanyakan remaja sekarang memiliki gaya berpacaran yang tidak wajar sehingga hamil di luar nikah. Jika ini dibiarkan dan tidak mendapatkan perhatian, maka hal ini akan menciptakan remaja yang tidak terkendali perbuatan, ucapan, dan pikirannya yang dikarenakan pergaulan bebas. Tidak ada lagi sila atau moral yang menjadi landasan baik dalam berpikir, berbuat, dan berucap. Seorang yang masih muda memiliki pengendalian diri, tidak melakukan kejahatan, pikirannya terkendali dengan baik, tidak tergoda oleh kesenangan indra disebut sebagai orang suci oleh para bijaksana (Muni Sutta).
  • 7. PENYEBAB PERGAULAN BEBAS Ada dua faktor utama yang menyebabkan seorang remaja terjerumus dalam pergaulan bebas. Kedua faktor itu adalah faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor akan diuraikan di bawah ini. 1. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri. Faktor ini merupakan faktor yang sangat penting karena berhubungan dengan perasaan, sikap, dan pikiran dari remaja itu sendiri. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar dirinya. Dalam kaitan ini faktor yang dimaksud antara lain ialah pola asuh dari keluarga/orang tua. Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari keluarga atau orang tuanya sendiri menyebabkan seorang remaja mencari perhatian lain. Perhatian lain tersebut yang terkadang malah menjerumuskannya ke dalam pergaulan bebas.
  • 8. Salah bergaul atau salah memilih teman dapat menyebabkan seorang remaja terjerumus ke arah pergaulan bebas. Orang yang mengikat ikan yang busuk dengan rumput rusa maka rumput rusa pun akan berbau busuk, begitu juga orang yang tidak melakukan kejahatan bergaul dengan orang yang melakukan kejahatan maka akan dicurigai melakukan kejahatan dan nama buruknya akan berkembang (Sukkhapathana Sutta).
  • 9. KALYANA MITTA(SAHABAT BAIK) Buddha bersabda, “Beberapa teman hanyalah kawan minum. Beberapa dari mereka adalah orang yang di hadapanmu akan mengatakan, ‘sahabat baik, sahabat baik’. Akan tetapi, seseorang yang menyatakan dirinya sebagai kawanmu pada waktu dibutuhkan, maka dialah yang benar-benar layak dikatakan seorang sahabat.”
  • 10. Dalam pergaulan perlu mengembangkan kewaspadaan, karena bila lalai makakemungkinan sekali akan mendapatkan teman yang akan menghancurkan kita.Dalam Kitab Dhammapada menyatakan, “Kewaspadaan adalah jalan menujukekekalan, kelengahan adalah jalan menuju kematian. Orang yang waspadatidak akan mati, tetapi orang yang lengah seperti orang yang sudah mati.”
  • 11. Dalam Sigalovada Sutta, Buddha mengatakan bahwa terdapat empat macam sahabat atau Kalyanamitta. Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Sahabat yang menjadi penolong, sahabat pada waktu senang dan susah, ia yang menunjukkan apa yang engkau butuhkan, dan ia yang menaruh simpati untuk dirimu. Keempat macam sahabat ini harus dikenali orang bijaksana sebagai sahabat dan ia harus menyediakan waktunya, seperti seorang ibu terhadap anak kandungnya sendiri. Bila ia telah memperoleh sahabat yang demikian, menyambut dengan kata-kata yang ramah dan hati yang tulus, dan membimbing sahabat-sahabatnya dengan nasihat yang bijaksana, maka ia
  • 12. AKIBAT PERGAULAN BEBAS Dampak negatif yang timbul dari dalam diri remaja seperti tidak terkendalinya pikiran dapat menyebabkan remaja mudah terbawa dengan hal-hal yang bersifat negatif. Mengapa demikian, seperti yang dijelaskan di atas, pikiran adalah pelopor. Jika pikiran banyak menerima stimulus-stimulus yang negatif dari luar dirinya maka respon yang akan dikeluarkan juga akan bersifat negatif. Hal ini menciptakan remaja yang tidak sehat secara mental. Mental ataupun pikiran yang tidak sehat akan merambat ke perbuatan dan ucapan yang tidak baik pula. Menurut Mahadukkhakkhanda Sutta akibat dari pikiran, ucapan, dan perbuatan duniawi setelah meninggal akan terlahir di alam kesengsaraan.
  • 13. Dalam Sigalovada Sutta, Buddha menjelaskan bahaya orang yang memiliki kebiasaan berjudi ataupun bermabuk-mabukan ialah seperti kerugian harta, bertambah pertengkaran, tubuh mudah terserang penyakit, kehilangan sifat yang baik, terlihat tidak sopan, dan kecerdasan menurun. Demikian yang akan terjadi pada seorang anak jika ia bergaul dengan teman yang salah ataupun tumbuh di lingkungan yang buruk. Berikut adalah beberapa perilaku menyimpang di kalangan remaja serta akibatnya. Melakukan hubungan seksual secara bebas yang mengakibatkan kehamilan remaja/kehamilan sebelum nikah yang beresiko: pengguguran kandungan (aborsi), rasa malu atau putus asa, pernikahan secara paksa, dan beresiko tertular penyakit seksual. Penggunaan narkoba dan obat-obatan terlarang yang dapat merusak kesehatan.
  • 14. SOLUSI Dari berbagai penyebab serta akibat dari pergaulan bebas di atas, maka harus ada tindak lanjutnya agar penyebab kenakalan remaja ini dapat dicegah ataupun diatasi. Dalam Kitab Dhammapada: “Sebagaimana hujan yang tak dapat menembus rumah yang beratap baik, maka demikian pula nafsu tak dapat masuk ke dalam pikiran yang jernih”. Jika seorang remaja sejak dini dibekali dengan landasan moral yang baik dan dari remaja itu sendiri melatih pikiran dengan baik maka kemungkinan ia akan terjerumus dalam pergaulan bebas sangatlah kecil.
  • 15. Agar dapat memiliki kehidupan yang bermoral, seseorang harus mengembangkan bentuk- bentuk pikiran yang baik. Bentuk-bentuk pikiran baik yang menjadi dasar moralitas yaitu malu berbuat jahat (hiri) dan takut akibat perbuatan jahat (ottappa).
  • 16. Melalui praktik meditasi ketenangan (Samatha Bhavana) dan melatih meditasi dengan obyek cinta kasih akan membuat batin kita tenang, mengembangkan bentuk-bentuk pikiran yang baik, dan disayangi oleh para makhluk. Selain itu, dengan mengembangkan kewaspadaan (sati sampajhana) dan pola hidup berkesadaran maka akan dapat menemukan diri sendiri.
  • 17. Kewajiban orang tua kepada anak dalam Sigalovada Sutta antara lain: mencegah anak berbuat jahat; menganjurkan anak berbuat baik; memberikan pendidikan profesional kepada anak; mencarikan pasangan yang sesuai untuk anak; menyerahkan harta warisan kepada anak pada saat yang tepat. Dalam Vatthupama Sutta Sang Buddha menegaskan bahwa, “Orang tua menjauhkan anaknya dari keinginan jahat, ketamakan, kemarahan, kekikiran, penipuan, kecurangan, keras kepala, praduga, keangkuhan, dan kesombongan yang menjadi suatu sebab ketidaksempurnaan yang selalu mengotori moral. Anakanak harus dididik untuk hidup bersusila, bertindak dengan pikiran, ucapan dan perbuatan yang baik”.
  • 18. Beberapa solusi adalah sebagai berikut. 1. Menanamkan nilai agama, moral dan etika. 2. Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya intelektual, tetapi juga mengembangkan emosional remaja. 3. Pendidikan dan penyuluhan seksual. 4. Pengawasan dari orang tua di rumah serta guru-guru di sekolah secara intensif.
  • 19. KESIMPULAN Pergaulan bebas merupakan salah satu masalah dalam remaja yang mengakibatkan hasil negatif, linkungan keluarga dan lingkungan masyarakat juga berpengaruh terhadap perkembangan karakter yang beretika bagi remaja, memahami nilai nilai spiritual dapat menjadikan remaja memahami bahayanya pergaulan bebas yang mengakibatkan kebiasaan perilaku menyimpang. Buddha menjelaskan dalam manggala sutta berkumpul dengan para bijaksana adalah berkah utama, berteman dengan orang orang baik merupakan kebajikan(sigalovada sutta). Agar dapat memiliki kehidupan yang bermoral, seseorang harus mengembangkan bentuk-bentuk pikiran yang baik. Bentuk-bentuk pikiran baik yang menjadi dasar moralitas yaitu malu berbuat jahat (hiri) dan takut akibat perbuatan jahat (ottappa).