Dokumen tersebut membahas tentang masa remaja yang penuh gejolak, baik secara biologis maupun psikologis. Lingkungan seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat berpengaruh besar terhadap perkembangan remaja. Untuk membantu remaja menghadapi tantangan ini, diperlukan pemahaman mengenai karakteristik psikologis remaja serta dukungan dari lingkungan terdekatnya.
2. Masa remaja yang kita alami ini merupakan suatu periode dalam rentang
kehidupan manusia, mau atau tidak mau pasti kita akan mengalaminya. Pada masa
ini, berlangsung proses-proses perubahan secara biologis juga perubahan psikologis
yang dipengaruhi berbagai factor, termasuk oleh masyarakat, teman sebaya dan juga
media massa. Kita yang berada di masa remaja ini juga belajar meninggakan sesuatu
yang bersifat kekanak-kanakan dan pada saat yang bersamaan kita mempelajari
perubahan pola perilaku dan sikap baru orang dewasa. Selain itu, kita yang remaja ini
juga dihadapkan pada tuntutan yang terkadang bertentangan,baik dari orang tua,
guru, teman sebaya, maupun masyarakatdi sekitar. Kita bisa menjadi bingung karena
masing-masing memberikan tuntutan yang berbeda-beda tergantung pada nilai, norma
atau standar yang digunakan.
Segala macam aspek hubungan social dengan kawan, orang tua ataupun guru
bisa disebut dengan aspek psikososial. Intinya aspek psikososial bisa didefinisikan
sebagai aspek yang ada hubungannya enga kejiwaan kita dan social.. Kejiwaan tentu
saja berasal dari dalam diri kita, sedangkan aspek social berasal dari luar (
eksternal ). Kedua aspek ini sangat berpengaruh terhadap masa pertumbuhan
kita.Oleh karena lingkungan social yang baik, akan memberikan pengaruh yang baik
pula terhadap pertumbuhan kita.
3. 1. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan
sosial remaja, yang turut mempengaruhi perkembangan pergaulan remaja.
Seabagai contoh, jika seorang anak dibesarkan di lingkungan keluarga yang
harmonis dan saling memahami maka akan terjadi keterbukaan antara mereka,
sehingga saat mendapatkan masalah merekaakan terbuka untuk
mengemukakannya kepada keluarga dan tidak berusaha mencari solusi lain
seperti bergaul dengan anak-anak seusianya yang bisa membawanya dalam
pergaulan yang tidak benar.
2. Lingkungan sekolah
Kehadiran di sekolah merupakan perluasan lingkungan sosial remaja,
lingkungan sekolah juga dituntut menciptakan iklim kehidupan sekolah yang
nyaman dan menyenangkan bagi perkembangan sosial remaj. Sebagaimana
keluarga, sekolah juga memiliki potensi memudahkan atau menghambat
perkembangan sosial remaja.
4. 3. Lingkungan masyarakat
Salah satu masalah yang dialami oleh remaja dalam proses sosialisasinya
adalah bahwa tidak jarang masyarakat tidak konsisten terhadap reamaja. Di satu
sisi remaja dianggap sudah beranjak dewasa, tetapi kenyataannya di sisi lain
mereka tidak diberi kesempatan atau peran penuh sebagai orang yang sudah
dewasa. Tugas utama masyarakat adalah menekan seminimal mungkin tingkah
laku atau sikap negatif para remaja dan mengembangkan tingkah laku positif.
5. Sebagai peralihan dari masa anak menuju ke dewasa, masa remaja merupakan
masa yang penuh dengan kesulitan dan gejolak, baik bagi remaja sendiri maupun bagi
orang tuanya. Seringkali karena ketidaktahuan dari orang tua mengenai keadaan
masa remaja tersebut ternyata mampu menimbulkan bentrokan dan kesalahpahaman
antara remaja dengan orang tua yakni dalam keluarga atau remaja dengan
lingkungannya.
Hal tersebut di atas tentunya tidak membantu si remaja untuk melewati masa
ini dengan wajar, sehingga berakibat terjadinya berbagai macam gangguan tingkah
laku seperti penyalahgunaan zat atau kenakalan remaja atau gangguan mental
lainnya.
Orang tua seringkali dibuat bingung atau tidak berdaya dalam menghadapi
perkembangan anak remajanya dan ini menambah parahnya gangguan yang diderita
oleh anak remajanya. Untuk menghindari hal tersebut dan mampu menentukan sikap
yang wajar dalam menghadapi anak remaja, kita sekalian diharapkan memahami
perkembangan remajanya beserta cirri-ciri khas yang terdapat pada masa
perkembangan tersebut seperti terjadi :
6. Perubahan peranan
Perubahan dari masa anak ke masa remaja membawa perubahan pada diri seorang
individu. Kalau pada masa anak ia berperan sebagai seorang individu yang
bertingkah laku dan beraksi yang cenderung selalu bergantung dan dilindungi, maka
pada masa remaja ia diharapkan untuk mampu berdiri sendiri dan ia pun
berkeinginan mandiri. Pertentangan antara keinginan untuk bersikap sebagai
individu yang mampu berdiri sendiri dengan keinginan untuk tetap bergantung dan
dilindungi, akan menimbulkan konflik pada diri remaja. Ia menjadi mudah sekali
tersinggung, marah, kecewa dan putus asa.
Daya fantasi yang berlebihan
Daya fantasi yang timbul merupakan suatu keterbatasan kemampuan yang ada pada
diri remaja sehingga menyebabkan ia tidak selalu mampu untuk memenuhi berbagai
macam dorongan kebutuhan dirinya.
Ikatan kelompok yang kuat
menyebabkan timbulnya dorongan yang kuat untuk berkelompok. Remaja akan
merasa lebih aman dan terlindungi apabila ia berada di tengah-tengah kelompoknya.
Rasa setia kawan terjalin dengan erat dan kadang-kadang menjurus ke arah
tindakan yang membabi buta.
7. Krisis identitas
Tujuan akhir dari suatu perkembangan remaja adalah terbentuknya identitas diri.
Sebelum identitas diri terbentuk, pada umumnya akan terjadi suatu krisis
identitas. Setiap remaja harus mampu melewati krisisnya dan menemukan jati
dirinya.
8. Dengan kata lain, timbulnya masalah terjerumusnya remaja dalam
pergaulan yang tidak sehat adalah karena adanya interaksi anatar pengaruh
lingkungan dan kondisi psikologis remaja. Di dalam upaya pencegahan, tindakan
yang dijalankan dapat diarahkan pada dua sasaran proses. Pertama diarahkan
pada upaya untuk menghindarkan remaja dari lingkungan yang tidak baik dan
diarahkan ke suatu lingkungan yang lebih membantu proses perkembangan jiwa
remaja. Upaya kedua adalah membantu remaja dalam mengembangkan dirinya
dengan baikdan mencapai tujuan yang diharapkan ( suatu proses pendampingan
kepada si remaja, selain, pengaruh lingkungan pergaulan di luar rumah dan
sekolah ).
Karena pengaruh pergaulan dan kelompok teman sebaya sangat
mendominasi factor-faktor pemicu pergaulan tidak sehat, maka dapat dilakukan
upaya pencegahan untuk menghindarkan anak agar tidak terjerumus di dalamnya.
Membatasi pergaulan dengan teman yang memiliki kebiasaan tidak sehat, misal
suka suka merokok, minum-minuman keras dan sebgainya.
Menghindari atau menolak jika ditawari oleh teman untuk mencoba merokok
apalagi minum-minuman keras.
Menghindari tempat-tempat yang biasa dipergunakan oleh orang-orang yang
suka merokok ataupun memakai obat.
9. Membina hubungan yang akrab dan harmonis dengan orang tua dan seluruh
anggota keluarga di rumah.
Mengisi waktu luang dengan kesibukan antara lain membantu orang tua serta
melakukan hobi yang bermanfaat sehingga tidak ada waktu luang atau kosong.
Hindari perbuatan iseng yang bisa mengarah kepada penyalahgunaan obat
terlarang.
Menjalani hidup sehat secara teratur, makan dan minum yang bergizi, olahraga
teratu, cukup istirahat sehingga terjalin keseimbangan dalam menjalankan
irama kehidupan sehari-hari.
Selalu bersikap terbuka terhadap orang tua, dan anggota keluarga yang lain
serta tidak segan berkonsultasi dengan guru pembimbing apabila menemui
kesulitan.
Menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya
dengan tekun dan sungguh-sungguh.
10. Untuk memilih teman yang tepat, kita perlu mempelajari berbagai perilaku
manusia yang kita temukan sehari-hari. Dengan pengamatan ini kita dapat menyaring
perilakumanakah yang pantas dan bisa kita jadikan sebagai teman.
Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kelompok, oleh karena itu
dalam memilih teman kita harus mempertimbangkan antara kelompok-kelompok yang
mengutamakan masalah moral, mengutamakan masalah ekonomi, mengutamakan
minat/tujuan yang sama, atau yang mengutamakan bakat/kemapuan. Dengan
mempelajarai kelompok-kelompok tersebut maka kita dapat mengantisipasi bila di
antara kelompok tersebut termasuk dalam lingkup pergaulan negatif.
Namun yang paling mendasar dalam memilih teman adalah kita harus
mempertimbangkan bergabung dengan kelompok yang bersifat produktif dan positif,
sehingga anda tidak salah pergaulan dan terpengaruh kebiasaan teman anda yang
negatif. Teman pergaulan yang baik adalah teman yang mempunyai pandangan masa
depan yang sesuai dengan cita-cita dan tentu bersama-sama untuk meraih cita-cita
tersebut. Lalu bagaimana kita menjaga pertemanan agar berlangsung lama ? Berikut
ini tipsnya :
11. Dalam berteman, tidak selamanya kita memiliki sifat yang sama. Perbedaan
karakter itulah yang harus kita mengerti. Jangan selalu memaksakan pendapat
dan prinsip kepada teman kita, hormati juga pendapatnya.
Apabila teman kita melakukan kesalahan, jangan langsung menghakiminya,
telusuri dulu apa yang sebenarnya terjadi, dan jangan bersikap kitalah yang
lebih pintar dari dia. Menasehati juga harus disesuaikan dengan situasinya.
Kepercayaan adalah hal yang penting dalam berteman, jadi kita harus saling
menjaga rahasia yang ada, jangan sampai rahasianya kita sebarkan orang lain.
Jangan mudah percaya juga bila ada orang lain yang mencoba menghasut kita.
Berteman bukan untuk bersaing, jadi jika teman kita berhasil dalam hal
tertentu, kita jangan iri, puji dan dukunglah selama apa yang ia lakukan dalam
konteks yang benar. Ingat, kebahagiaannya adalah kebahagiaan kita juga.
Usahakan jangan sering mengeluh di depan teman kita, bisa-bisa teman kita
menganggap dirinya hanya sebagai tempat untuk mengeluh. Berbagi hal-hal
yang menggembirakan juga perlu.
Apabila teman kita punya kebiasaan buruk, jangan langsung menegurnya
dengan kasar, apabila jika ia mudah tersinggung. Katakan dengan halus dan
sopan atau tidak secara langsung, akan lebih baik lagi jika kita bisa
membantunya untuk menghilangkan kebiasaan buruk itu.
12. Kejujuran harus terus dijaga dalam berteman, kalau kita melakukan kesalahan,
segeralah meminta maaf, jangan malu untuk melakukan hal itu.
Kita dan teman kita memiliki kedudukan yang sama, tidak ada yang lebih pintar
atau bodoh. Saling membantu dan melengkapi adalah hal yang terpenting.
Pahami keadaan teman kita dan lingkungannya sehari-hari, jangan
menyepelekan atau merasa kitalah yang lebih baik darinya.
Jalan-jalan bareng atau refreshing juga baik untuk menambah kedekatan kita
dengan teman kita.
13. Di zaman teknologi seperti sekarang ini, orang-orang terkesan memiliki
sifat individu. Ada anggapan bahwa dengan kemajuan zaman, orang bisa hidup
sendiri, padahal itu salah banget. Biar bagaimanapun juga, dalam hidup kita pasti
membutuhkan orang lain, salah satunya, teman.
Makanya, dari situlah kita perlu mencari teman, tidak perlu langsung ke
sahabat, cukup teman dululah. Sahabat itu kan pertemanan yang lebih dekat, tapi
jangan salah, menjaga pertemanan itu gampang-gampang susah. Sebelumnya, ini
adalah tips untuk mempermudah kita dalam mencari teman, kalau mau lebih
jelasnya, baca saja tips berikut ini :
Pada saat ngobrol pertama kali dengan seseorang, di situlah pribadi kita bisa
kelihatan. Apakah kita orang yang baik atau cuek. Nah, Kalau kita bisa
memberikan pertama yang baik, maka orang akan menaruh simpati pada kita
dan kita akan lebih mudah dalam mencari teman.
14. Usahakan menjadi teman ngobrol yang baik bagi orang lain, meskipun kita sama
sekali belum kenal dengan dia. Cara yan paling efektif adalah dengan
mendengarkan apa yang sedang orang tersebut bicarakan., jangan memotong
pembicaraannya hanya untuk memaksakan pendapat kita.
Pada saat orang lain berbicara, usahakan tatap matanya. Hal ini bertujuan agar
orang tersebut yakin bahwa kita benar-benar mendengarkan apa yang seang ia
bicarakan, sesekali anggukkan kepala kita, dengantujuan bahwa kita paham
dengan apa yang ia maksud.
Tapi dalam hal ini, sebaiknya memang kita perlu benar-benar paham, soalnya
jika hanya pura-pura ngangguk tapi sama sekali nggak paham, ya sama saja
bohong, dan jika ketahuan bisa gawat. Orang bisa jadi tidak percaya sama kita
dan kita sudah dapat image negatif.
Berbicaralah apa adanya, jangan terlalu berlebihan. Kalau kita baru kenal
dengan seseorang dan langsung sok akrab belum tentu orang tersebut suka
dengan sikap kita.
Mudah-mudahan dengan tips di atas. Anda bisa lebih mudah dalam
mencari teman, tapi ingat ! kalau sudah dapat teman, pertemanannya harus dijaga
ya. Jangan sampai terjadi hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Pertemanan yang
baik adalah yang membawa kita ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.