Dokumen tersebut membahas tentang hybrid learning. Hybrid learning merupakan salah satu metode pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran tatap muka dan online untuk meminimalisir dampak negatif pembelajaran jarak jauh selama pandemi. Hybrid learning memadukan unsur tatap muka dan online dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
4. Pembelajaran hybrid merupakan salah
satu pembelajaran yang ditawarkan
menjadi solusi dalam rangka
meminimalisir dampak negatif dari
implementasi pembelajaran during
6. (Giatman et al., 2020; Hidayati & Saputra, 2020; Mirawati et al., 2020)
▪ koneksi internet kurang stabil karena
distribusi infrastruktur yang tidak merata,
▪ biaya yang dikeluarkan untuk mengikuti
pembelajaran during tergolong mahal, dan
▪ persiapan dan literasi ICT yang masih
rendah
7. Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
tentang PEMBELAJARAN HYBRID di Indonesia
menyorot bahwa kurangnya interaksi, teknologi
pendukung, serta pemahaman akan cara mengajar
pada ruang kelas hybrid menjadi beberapa
tantangan yang dialami baik oleh institusi
pendidikan, guru, dan murid dalam mendapatkan
pengalaman pembelajaran hybrid yang optimal.
8. Problem yang Ditemui ---
▪ pembelajaran online yang dilaksanakan
terlalu lama dapat menimbulkan learning loss
9. Perlunya Pemahaman TIK (ICT)
Membuat resume (Artikel min 3)
▪ Silahkan mencari apa ituTIK
▪ TIK untuk pembelajaran
Tugas 1 kelompok
10. Pembagian Kelompok
Kelompok 1
▪ Yuni
▪ Azila
▪ Aida
▪ Elsa
Kelompok 2
▪ Bonge
▪ Amia
▪ Endang
Kelompok 3
▪ Yoman
▪ Fero
▪ Yonsi
▪ Wiran
Kelompok 4
▪ xxxxxx
13. “Siapa saja yang menguasai
teknologi ini, maka dia akan
menjadi pemimpin dalam
dunianya”
14. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
“Suatu teknologi baik perangkat
keras (hardware) maupun
perangkat lunak (software) yang
digunakan untuk mengelola
data/informasi dan komunikasi”
15. Mengemukakan bahwa dalam
kehidupan kita di masa
mendatang, sector
teknologi informasi dan
telekomunikasi merupakan
sektor yang paling dominan
Wardana (2002)
16. Ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran
yaitu:
1. dari pelatihan ke penampilan
2. dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja
3. dari kertas ke ”online” atau saluran
4. fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja
5. dari waktu siklus ke waktu nyata
Menurut Rosenberg (2001) dalam Surya (2006)
17. Interaksi antara guru dan
siswa tidak hanya dilakukan
melalui hubungan tatap muka
tetapi juga dilakukan dengan
menggunakan media-media
tersebut
Guru dapat memperoleh informasi
dalam lingkup yang luas dari
berbagai sumber melalui cyber
space atau ruang maya dengan
menggunakan komputer atau
internet.
18. Potensi Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran
Hartono (2004)
denganTIK peningkatan
mutu pendidikan
dimungkinkan dengan
munculnya berbagai
kesempatan baru seperti:
1. Cara belajar baru bagi peserta
didik
2. Kolaborasi akademik yang jauh
lebih luas
3. Interaksi antara pendidik dengan
peserta didik yang lebih beragam
4. Interaksi antar pendidik yang juga
semakin terbuka kesempatannya
20. Tahapan integrasiTIK dalam
pendidikan
▪ tahap emerging, baru menyadari akan pentingnya
teknologi informasi untuk pembelajaran dan belum
berupaya untuk menerapkannya
▪ Tahap applying, satu langkah lebih maju dimana teknologi
informasi telah dijadikan sebagai objek untuk dipelajari
(mata pelajaran);
▪ tahap integrating, teknologi informasi telah diintegrasikan
ke dalam kurikulum (pembelajaran);
▪ tahap transforming, merupakan tahap yang paling ideal
dimana teknologi informasi telah menjadi katalis bagi
perubahan/evolusi pendidikan
21.
22.
23.
24. Alasan Pentingnya TIK dalam Pendidikan
Prayogi, suryatna &
kusumadinata, 2015
▪ Memiliki kemampuan untuk
hubungan komunikasi antara
guru dan siswa
▪ Menginspirasi siswa untuk
kreatif dan inovatif
▪ Berdampak pada karir mereka
Penting
▪ Kesetaraan pendidikan
▪ Sumber moativasi
▪ Masa depan
▪ Sosial
▪ Pembelajaran seluler
▪ Media penyimpan
▪ Pembaruan sumberdaya
▪ Global
25. Kelebihan dan Kekurangan TIK
Kelebihan
Dalam
Pembelajaran
▪ Memotivasi siswa selama proses
pembelajaran
▪ Keanekaragaman informasi
▪ Berfikir luar
▪ Ruang kelas yang fleksibel
▪ Literasi digital
▪ Manajemen waktu yang baik
26. Kelebihan dan Kekurangan TIK
Kekurangan
Dalam
Pembelajaran
• Kecepatan perubahan dan budaya
• Gangguan
• Privasi dan keamanan
• Salah arah karena informasi yang
salah
• Peluang untuk menyontek besar
29. Maraknya Online Learning
Kampanye massif dalam
menjaga Kesehatan
dilanjutkan keberbagai
sector pemerintahan,
termasuk Pendidikan
(Fauzan, 2020)
Merubah pola hidup dan
sosial masyarakat yang
menghindari kontak
fisik, olahraga dan
kegiatan lainnya dan
bermigrasi
menggunakan flatform
online.
30. Pembelajaran
Hybrid
Pembelajaran lebih efektif saat ada
dinamisasi antara tatap muka
dengan online (Gleason & Greenhow,
2017), karena keterjangkauan biaya
dan kepercayaan diri dalam
menyampaikan ide secara otentik
Pembelajaran Hybrid (Manciaracina,
2020):
Menintegrasikan peran guru dalam
merancang ruang fisik, digital dan
pembelajaran inovatif
31. pandangan dan penelitian yang mengkaji tentang
pembelajaran hybrid di perguruan tinggi.
Perguruan tinggi mengakrabkan dosen dan teknologi yang relevan
dengan Kebutuhan revolusi industry 4.0, merasakan kenyamanan
belajar, kepercayaan diri, dan mendapatkan dukungan mahasiswa itu
sendiri, lebih-lebih di tengah pandemi covid 19
Kemudian perguruan tinggi perlu melakukan peningkatan kualitas
komponen digital dalam pembelajaran
32. Dasar percepatan online learning
Pembelajaran tatap muka dan online memiliki kekuatan, kelemahan
dan ancaman masing-masing saat dipadukan.
Percepatan reformasi digital
pembelajaran di perguruan tinggi
Pandemi covid 19
Menghasilkan populasi pelajar yang besar
dan mengefesiensi biaya
el Said, 2021
33. Perguruan tinggi membutuhkan akselerasi
digital secara komperhensif
dengan menyediakan sarana prasarana
yang memadai, biaya kuliah dan kuota
internet, hal ini karena setiap perguruan
tinggi memiliki latar belakang dan
karakteristik yang berbeda-beda
(Nursjanti et al., 2021)
35. E-LEARNING
E-Learning atau electronic learning merupakan
sebuah metode pembelajaran dengan
memanfaatkan alat-alat elektronik secara dalam
jaringan atau online.
36. E-LEARNING
Jaya Kumar C. Koran (2002),
Mendefinisikan e-learning sebagai sembarang
pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan
rangkaian elektronik (LAN,WAN, atau internet)
untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi,
atau bimbingan.
37. E-LEARNING
Dong (dalam Kamarga, 2002)
Mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan
belajar asynchronous melalui perangkat
elektronik komputer yang memperoleh
bahan belajar yang sesuai dengan
kebutuhannya
38. Perbedaan Pembelajaran Tradisional
dengan e-learning
PembelajaranTradisional
▪ Kelas tradisional‟, guru
dianggap sebagai
orang yang serba tahu
dan ditugaskan untuk
menyalurkan ilmu
pengetahuan kepada
pelajarnya.
Pembelajaran e-learning
▪ Sedangkan di dalam
pembelajaran e-
learning’ fokus
utamanya adalah
pelajar
39. KhoeYaoTung (2000)
Mengatakan bahwa setelah kehadiran
guru dalam arti sebenarnya, internet
akan menjadi suplemen dan
komplemen dalam menjadikan wakil
guru yang mewakili sumber belajar
yang penting di dunia.
40. Filosofis e-learning
Cisco (2001)
1. E-learning merupakan penyampaian informasi,
komunikasi, pendidikan, pelatihan secara online
2. E-learning menyediakan seperangkat alat yang
dapat memperkaya nilai belajar secara
konvensional (model belajar konvensional, kajian
terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan
berbasis komputer) sehingga dapat menjawab
tantangan perkembangan globalisasi
41. Filosofis e-learning
Cisco (2001)
1. E-learning tidak berarti menggantikan model belajar
konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model
belajar tersebut melalui pengayaan content dan
pengembangan teknologi pendidikan
2. Kapasitas siswa amat bervariasi tergantung pada
bentuk isi dan cara penyampaiannya. Makin baik
keselarasan antar conten dan alat penyampai dengan
gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas siswa yang
pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik
42. Karakteristik e-learning
Cisco (2001)
▪ Pertama, Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa,
siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi
dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler
▪ Kedua, Memanfaatkan keunggulan komputer (digital mediadan computer
networks)
▪ Ketga, Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (selflearning materials)
disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja
dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
▪ Keempat, Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan
belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat
setiap saat di komputer
44. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
▪ Pertama,Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa
dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara
regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan
tanpa dibatasi oleh jarak,tempat dan waktu
▪ Kedua, Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk
belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga
keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
▪ Ketiga, Siswa dapat belajar atau mereview bahan ajar setiap saat dan di
mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
▪ Keempat, Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan
dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet
secara lebih mudah
45. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
▪ Kelima, Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui
internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
▪ Keenam, Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
▪ Ketujuh,Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari
perguruan tinggi atau sekolah konvensional.
46. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
▪ Pertama, Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkanantar
siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat
terbentuknyavalues dalam proses belajar dan mengajar.
▪ Kedua, Kecenderungan mengabaikanaspek akademik atau aspek sosial
dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspekbisnis/komersial.
▪ Ketiga, Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah
pelatihandaripada pendidikan.
▪ Keempat, Berubahnya peran guru dari yang semula menguasaiteknik
pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik
pembelajaranyang menggunakan ICT.
47. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
▪ Kelima, Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yangtinggi
cenderung gagal.
▪ Keenam,Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
▪ Ketujuh, Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan
internet.
▪ Kedelapan, Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
48. Tata Letak Judul dan Konten dengan Bagan
0
1
2
3
4
5
6
Kategori 1 Kategori 2 Kategori 3 Kategori 4
Judul Bagan
Seri 1 Seri 2 Seri 3
49. Tata Letak Dua Konten dengan Tabel
▪ Titik poin pertama di sini
▪ Titik poin kedua di sini
▪ Titik poin ketiga di sini
Kelas Grup A Grup B
Kelas 1 82 95
Kelas 2 76 88
Kelas 3 84 90
50. Tata Letak Dua Konten dengan SmartArt
Grup A
• Tugas 1
• Tugas 2
Grup B
• Tugas 1
• Tugas 2
Grup C
• Tugas 1
▪ Titik poin pertama di sini
▪ Titik poin kedua di sini
▪ Titik poin ketiga di sini
56. Ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran
yaitu:
(1) dari pelatihan ke penampilan,
(2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
(3) dari kertas ke ”online” atau saluran,
(4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
(5) dari waktu siklus ke waktu nyata
Menurut Rosenberg (2001) dalam Surya (2006)