SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa memiliki peran penting di dalam kehidupan manusia karena
bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa
digunakan oleh manusia pada sebagian besar aktivitasnya, tanpa bahasa manusia
tidak dapat mengungkapkan perasaannya, menyampaikan keinginan,
memberikansaran dan pendapat, bahkan sampai tingkat pemikiran seseorang yang
berkaitan dengan bahasa. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat
berupa symbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap.
Dalam proses interaksi dan komunikasi diperlukan keterampilan berbahasa
aktif, kreatif, produktif dan resetif, apresiatif yang mana salah satu unsurnya
adalah keterampilan menyimak yang bertujuan untuk menangkap dan memahami
pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Semakin
tinggi tingkat penguasaan bahasa seseorang, semakin tinggi pua penggunaan
bahasa dalam berkomunikasi.
Sedangkan berbicara merupakan proses penyampaian pesan secara
langsung yang berfungsi menyampaikan informasi kepada orang lain sehingga
orang yang mendengar dapat memahami informasi yang disampaikan. Dengan
demikian keterampilan menyimak dan dan berbicara sangat penting dalam proses
belajar mengajar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Hakekat menyimak dan berbicara.
2. Tujuan utama pembelajaran menyimak dan berbicara.
3. metode yang digunakan dalam pembelajaran menyimak dan berbicara.
2
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui dan memahami hakekat menyimak dan berbicara.
2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan utama dari pembelajaran
menyimak dan berbicara.
3. Untuk mengetahui dan memahami permasalahan dan pemecahannya dari
pembelajaran menyimak dan berbicara.
4. Untuk mengetahui dan memahami metode yang digunakan dalam
pembelajaran menyimak dan berbicara.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakekat Menyimak dan Berbicara
Hakekat menyimak adalah suatu aktivitas yang mencakup kegiatan
mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterprestasi, menilai dan
merealisasi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan.
2.1.1 Pengertian Menyimak
Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang
disimak (panduan bahasa dan sastra Indonesia, Natasasmita Hanapi, Drs.; 1995:
18). Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan
mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna
yang terkandung dalam bahan simakan. (Djago Tarigan; 1991: 4).
Berikut ini terdapat beberapa pengertian menyimak yang dikemukakan oleh
para ahli.
1. Menurut H. G. Tarigan
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambing-
lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta
interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta
memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara
melalui ujaran atau bahasa lisan.
2. Menurut Anderson
Menyimak sebagai proses besar mendengarkan, mengenal, serta
menginterpretasikan lambang- lambang lisan.
3. Menurut Russel&Russel 1959
Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman
dan perhatian serta apresiasi.
4. Menurut Drs. Hanapi Natasasmita
Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada
objek yang disimak.
4
5. Menurut Djago Tarigan
Menyimak dapat didefinisikan sebagai suatu aktifitas yang
mencakup kegiatan mendengar dari bunyi bahasa, mengidentifikasi,
menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan.
6. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Menyimak (Mendengar,memperhatikan) mempunyai makna dapat
menangkap bunyi dengan telinga. Sadar atau tidak, kalau ada bunyi maka
alat pendengaran kita akan menangkap atau mendengar bunyi-bunyi
tersebut. Kita mendengar suara itu, tanpa unsur kesengajaan. Proses
mendengar terjadi tanpa perencanaan tetapi datang secara kebetulan.
Bunyi-bunyi yang hadir di telinga itu mungkin menarik perhatian,
mungkin juga tidak. Mendengarkan atau menyimak merupakan proses
menangkap pesan atau gagasan yang disajikan melalui ujaran.
2.1.2 Fungsi Menyimak
Fungsi menyimak antara lain :
 Membuat hubungan antar pribadi lebih efektif,
 Memperoleh informasi yang ada hubungan atau sangkut pautnya dengan
pekerjaan atau profesi,
 Dapat memberikan respon yang tepat,
 Mengumpulkan data agar dapat membuat keputusan-keputusan yang
masuk akal.
2.2 Pengertian Berbicara
Berbicara pada hakikatnya merupakan suatu proses berkomunikasi sebab
didalamnya terjadi pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat lain. Proses
komunikasi itu dapat digambarkan pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat
lain. Dalam proses komunikasi terjadi pemindahan pesan dari komunikator
(pembicara) kepada komunikan (pendengar). Komunikator adalah seseorang yang
memiliki pesan. Pesan yang akan disampaikan kepada komunikan lebih dahulu
diubah ke dalam simbel yang dipahami oleh kedua belah pihak. Simbel tersebut
memerlukan saluran agar dapat dipindahkan kepada komunikan.
5
Berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide,
pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan
sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain. (Depdikbud,
19843/1985:7). Pengertiannya secara khusus banyak dikemukakan oleh para
pakar. Tarigan (1983:15), misalnya, mengemukakan berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,
menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
Dalam pembelajaran berbicara ini, supaya dapat dikuasai dengan baik, maka
beberapa cara untuk mempraktikkannya yaitu dengan:
a. Bercerita
Bercerita dapat diartikan menuturkan sesuatu hal misalnya
terjadinya sesuatu, perbuatan, dan kejadian baik yang sesungguhnya
maupun yang rekaan.
b. Berdialog
Dialog atau percakapan adalah pertukaran pikiran atau pendapat
mengenai suatu topik antara dua atau lebih pembicara . Dalam setiap
dialog atau percakapan ada dua kegiatan berbahasa yang dilaksanakan
secara simultan yakni berbicara dan menyimak. Pertukaran pembicara
menjadi penyimak atau dari penyimak menjadi pembicara berlangsung
secara wajar, sistematis, dan otomatis.
Dialog atau percakapan yang pesertanya dua orang dapat berwujud
dalam berbagai nama, misalnya, bertelepon, bercakap-cakap, tanya-jawab,
dan wawancara. Sedang percakapan yang pesertanya lebih dari dua orang
dapat berwujud diskusi kelompok kecil. Diskusi panel, kolokium,
simposium, dan debat.
Dialog atau percakapan ini akan berjalan baik, lancar, dan
mengasyikkan manakala partisipan saling memperhatikan. Sikap take and
give, serta saling pengertian perlu dikembangkan. Pokok pembicaraan
berkisar pada persoalan yang relevan dengan kepentingan bersama.
Ucapan yang menyinggung perasaan serta perilaku menonjolkan diri harus
dihindari. Santun dialog perlu dipelihara, dengan menghindari sikap
mendikte, ekspresi kekesalan atau kejengkelan, sikap dipelihara, dengan
6
menghindari sikap mendikte, ekspresi kekesalan atau kejengkelan, sikap
merendahkan diri yang berlebih-lebihan, dan sikap merasa lebih dari yang
lain.
Dalam pengajaran bahasa di sekolah, terutama di sekolah dasar
dialog perlu diberikan agar mereka dapat bergaul di tengah masyarakat.
Dalam buku pelajaran dikemukakan beberapa contoh percakapan agar
dapat dipraktikkan secara berpasangan seperti (1) melakukan percakapan
sederhana tentang pengalaman atau kegiatan sehari-hari; (2) melakukan
percakapan tentang peristiwa yang terjadi di lingkungannnya; (3)
membaca teks percakapan (dialog) tentang suatu kegiatan dan
memerankan di depan kelas; (4) melakukan percakapan berdasarkan
gambar/benda-benda di sekitar, bacaan, atau cerita guru.
c. Pidato atau ceramah
Pidato adalah penyampaian uraian secara lisan tentang suatu hal di
hadapan massa.
d. Berdiskusi
Diskusi atau bertukar pikiran merupakan salah satu bentuk
berbicara dalam kelompok yang banyak digunakan dalam masyarakat.
Macam-macam diskusi:
 Diskusi Panel
Diskusi panel pada prinsipnya melibatkan beberapa panelis yang
mempunyai keahlian dalam bidang tertentu dan bersepakat
mengutarakan pendapat dan pandangannya mengenai suatu masalah
untuk kepentingan pendengar, panel ini dipimpin oleh seorang
moderator.
 Seminar
Seminar merupakan suatu pertemuan untuk membahas suatu
masalah dengan prasaran & tanggapan melalui diskusi untuk
mendapatkan keputusan bersama mengenai masalah tersebut. Masalah
yang dibahas bersifat terbatas dan tertentu. Tujuan utama adalah untuk
mendapatkan jalan keluar atau pemecahan masalah. Oleh karena itu,
7
seminar harus diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan
yang berbentuk usulan, saran, resolusi, atau rekomendasi.
 Lokakarya
Istilah lain lokakarya adalah workshop. Topik bahasannya diambil
dari bidang tertentu dan dikaji secara mendalam. Peserta biasanya
orang yang bergerak dalam lingkungan kerja yang sejenis atau
seprofesi.
Tujuan diadakan lokakarya adalah untuk:
1) mengevaluasi suatu proyek yang sudah dilaksanakan,
2) mengadakan pembaharuan sesuai dengan kebutuhan & tuntutan,
dan
3) bertukar pengalaman dengan tujuan lebih meningkatkn
kemampuan kerja masyarakat.
 Simposium
Simposium hampir sama dengan panel, tetapi lebih bersifat formal.
Pemrasaran harus menyampaikan makalah mengenai suatu masalah
yang disorot dari sudut keahlian masing-masing. Peranan moderator di
sini tidak seaktif dalam diskusi panel, sebaliknya para
pendengar/pesertalah yang lebih aktif berpartisipasi. Masalah yang
dibahas mempunyai ruang lingkup yang luas, sehingga perlu ditinjau
dari berbagai sudut/aspek ilmu untuk mendapatkan perbandingan. Pada
simposium diadakan sanggahan umum terhadap suatu prasaran dan
sanggahan itu disusun secara tertulis. Para peserta dapat
mengemukakan pendapatnya secara langsung kepada pemrasaran
melalui moderator. Dalam simposium tidak diambil suatu keputusan,
tetapi hanya untuk membandingkan suatu masalah.
 Brainstorming
Brainstorming ialah kegiatan sekelompok orang yang
mengemukakan gagasan baru sebanyak-banyaknya. Brainstorming
dapat digunakan untuk mendiskusikan segala masalah. Brainstorming
dilaksanakan apabila kita ingin:
8
1) menentukan informasi macam apa yang diperlukan dan bagaimana
mendapat informasi tersebut,
2) menentukan kriteria yang tepat untuk menguji tepat tidaknya
sebuah gagasan,
3) menentukan gagasan mana yang mungkin dilakukan, dan
4) menentukan pelaksanaan keputusan.
2.3 Tujuan Utama Pembelajaran Menyimak dan Berbicara
2.3.1 Tujuan Menyimak Secara umum
1) Mendapatkan Fakta
Pengumpulan fakta dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Kegiatan pengumpulan fakta atau informasi melalui menyimak dapat
berwujud dalam berbagai variasi. Misalnya mendengarkan radio, televisi,
penyampaian makalah dalam seminar, pidato ilmiah, percakapan dalam
keluarga, percakapan dengan tetangga, percakapan dengan teman sekerja,
sekelas dsb. Kegiatan pengumpulan fakta atau informasi ini di kalangan
pelajar dan mahasiswa banyak sekali dilakukan melalui menyimak. Fakta
yang diperoleh melalui kegiatan menyimak ini kemudian dilengkapi
dengan kegiatan membaca atau mengadakan eksperimen.
2) Menganalisis Fakta
Fakta atau informasi yang telah terkumpul perlu dianalisis. Harus
jelas kaitan antar unsur fakta, sebab dan akibat apa yang terkandung di
dalamnya. Apa yang disampaikan pembicara harus dikaitkan dengan
pengetahuan atau pengalaman menyimak dalam bidang yang relevan.
3) Mengevaluasi Fakta
Tujuan ketiga dalam suatu proses menyimak adalah mengevaluasi
fakta-fakta yang disampaikan pembicara. Dalam situasi ini penyimak
sering mengajukan sejumlah pertanyaan seperti antara lain :
 Benarkah fakta yang diajukan?
 Relevankah fakta yang diajukan?
 Akuratkah fakta yang disampaikan?
9
Apabila fakta yang disampaikan pembicara sesuai dengan
kenyataan, pengalaman dan pengetahuan penyimak maka fakta itu dapat
diterima.
4) Mendapatkan Inspirasi
Adakalanya orang menghadiri suatu konvensi, pertemuan ilmiah
atau jamuan tertentu, bukan untuk mencari atau mendapatkan fakta.
Mereka menyimak pembicaraan orang lain semata-mata untuk tujuan
mencari ilham. Penyimak seperti ini biasanya orang yang tidak
memerlukan fakta baru. Yang mereka perlukan adalah sugesti, dorongan,
suntikan semangat, atau inspirasi guna pemecahan masalah yang sedang
mereka hadapi. Mereka ini sangat mengharapkan pembicara yang
isnpiratif, sugestif dan penuh gagasan orisinal. Pembicaraan yang
semacam ini dapat muncul dari tokoh-tokoh yang disegani, dari direktur
perusahaan, orator ulung, tokoh periklanan, salesman dsb.
5) Menghibur Diri
Sejumlah penyimak datang menghadiri pertunjukan seperti
bioskop, sandiwara, atau percakapan untuk menghibur diri. Mereka ini
adalah orang-orang yang sudah lelah letih dan jenuh. Mereka perlu
penyegaran fisik dan mental agar kondisinya pulih. Karena itulah mereka
menyimak untuk tujuan menghibur diri. Sasaran yang mereka pilih pun
tertentu, misalnya menyimak pembicaraan cerita-cerita lucu, banyolan
percakapan pelawak, menonton pertunjukan yang kocak seperti yang
dibawakan Grup Srimulat.
6) Meningkatkan Kemampuan Berbicara
Tujuan menyimak yang lain yaitu untuk meningkatkan
keterampilan berbicara. Dalam hal ini penyimak memperhatikan seseorang
pembicara pada segi:
 cara mengorganisasikan bahan pembicaraan
 cara penyampaian bahan pembicaraan
 cara memikat perhatian pendengar
 cara mengarahkan perhatian pendengar
 cara menggunakan alat-alat bantu seperti mikrofon, alat peraga dsb.
10
 cara memulai dan mengakhiri pembicaraan
Semua hal tersebut diperhatikan oleh penyimak dan kemudian
dipraktikkan. Menyimak yang seperti inilah yang disebut menyimak
untuk tujuan peningkatan kemampuan berbicara.
2.3.2 Tujuan Berbicara secara Umum
1) Tujuan dari belajar berbicara adalah menyampaikan buah pikiran, gagasan
dan ide dengan bahasa yang dapat dipahami orang lain dengan tingkat
kebahasaan sesuai dengan karakter umur dan kelompok kelas siswa
bersangkutan. Dengan berbicara maka segala unek-unek, gagasan, ide dan
pendapat akan tersampaikan.
2) Kemudahan dalam berbicara, peserta didik mendapatkan kesempatan yang
besar untuk berlatih berbicara sampai mereka mengembangkan
keterampilan secara wajar, lancar dan menyenangkan, baik di dalam
kelompok maupun di tengah-tengah pendengar yang jumlahnya banyak.
3) Kejelasan, peserta didik berbicara dengan jelas dan tepat, baik artikulasi
maupun diksi kalimat-kalimatnya.
4) Bertanggung jawab, dilatih untuk berbicara dengan bagus untuk tanggung
jawab agar berbicara secara tepat, dan dipikirkan dengan sungguh-
sungguh mengenai apa yang menjadi topic pembicaraan, tujuan, siapa
yang diajak berbicara, dan bagaimana situasi pembicaraan serta
momentumnya.
5) Membentuk pendengaran yang kritis,
6) Membentuk kebiasaan, kebiasaan berbicara tidak akan didapatkan tanpa
kebiasaan berinteraksi dalam bahasa yang dipelajari atau bahkan dalam
bahasa ibu.
11
2.4 Permasalahan Dalam Menyimak
Berikut akan penulis jelaskan dalam bagian ini mengenai permasalahan-
permasalahan dalam menyimak dan solusi yang telah didapatkan :
1) Konsentrasi
Berikut merupakan solusi masalah dari hasil diskusi :
a) Menjaga pikiran agar tetap focus
b) Memiliki motivasi yang kuat
2) Pendengaran
Jauharoti, dkk. (2008:12) memaparkan bahwa mendengar
merupakan suatu komponen dari mendengarkan, sedang komponen
penting lainnya adalah member makna apa yang didengarnya (Tompkins
& Hoskissons, 1991:108).
Berikut ini solusi masalah dari hasil diskusi :
a) Bersikap tenang dan tidak ribut/gaduh
b) Diam
3) Pemahaman
a) Siapkan kondisi sebaik mungkin
b) Pusatkan perhatian dan pahami
c) Catatlah apabila ada bagian yang dianggap penting
d) Buatlah rangkuman sendiri
4) Daya Ingat
Septi, dkk. (2012:38) menyatakan daya ingat pada dasarnya
berkaitan erat dengan apa yang disebut memori, didalamnya juga
dijelaskan menurut Highbee (2001:2) menyatakan bahwa memori
bukanlah suatu objek atau organ, tetapi ia lebih merupakan suatu konsep
abstrak yang mengacu lebih kepada proses daripada suatu struktur.
Lebih lanjut Septi, dkk. Memaparkan bahwa meng-upgrade atau
meningkatkan kinerja otak menggunakannya dengan baik dan terus
menerus kalau tidak maka memori tersebut akan rusak dan kaku.
12
Berikut ini solusi yang telah didapatkan dari masalah yang
didiskusikan :
a) Memiliki motivasi dalam diri
b) Membuat catatan kecil
5) Motivasi
Jauharoti, dkk. (2008:16) menyebutkan menurut Cahyono
(1997:14) bahwa keterampilan mendengarkan dapat membantu pebelajar
berpartisipasi dengan baik dalam komunikasi lisan, karena komunikasi
tidak bisa berhasil jika pesan yang disampaikan tidak bisa dipahami.
Lebih lanjut didalamnya dijelaskan pula menurut Anderson dan
Lynch (1988:16) menyatakan bahwa keberhasilan keterampilan berbicara
bergantung pada keberhasilan keterampilan mendengarkan.
Berikut ini solusi dari masalah yang didapat dalam diskusi :
a) Membiasakan mendengarkan berbagai informasi
b) Fokus
c) Melatih pendengaran terhadap bunyi atau suara
d) Biasakanlah mencari makna kata dan kata asing yang belum dimengerti
e) Menjaga semangat
f) Ingatlah selalu tujuan kita
6) Situasi dan Kondisi
Septi, dkk. (2012:40) menyebutkan bahwa De Potter (2009)
memberikan langkah-langkah khusus dalam meningkatkan kemampuan
mengingat, yakni salah satunya dengan duduk di ruangan dengan
pencahayaan yang baik.
a) Perhatikan penerangan ruangan
b) Menjaga ketenangan ruangan
c) Siapkan dan gunakan peralatan yang mendukung
d) Mental harus stabil
7) Bahasa / Kosa Kata
a) Mencari kosakata baru yang belum dipahami
b) Memperbanyak membanca
13
8) Jenis Menyimak
Abu Zuhayya (2007. http://gumawangcity.blogspot.com) dalam
tulisannya menyebutkan bahwa Tidyman dan Butterfield
mengklasifikasikan menyimak atas dasar tujuan, yakni :
a) Menyimak sederhana adalah menyimak sederhana terjadi dalam
percakapan dengan teman atau bertelepon.
b) Menyimak diskriminatif adalah menyimak untuk membedakan suara,
perubahan suara seperti membedakan suara burung, suara mobil, suara
orang dalam senang, marah, atau kecewa.
c) Menyimak santai adalah menyimak untuk tujuan kesenangan misalnya
pembacaan puisi, cerita pendek, rekaman dagelan atau lawak.
d) Menyimak informatif adalah menyimak untuk mencari informasi
seperti menyimak pengumuman, jawaban pertanyaan, mendaftar ide
dsb.
e) Menyimak literatur adalah menyimak untuk mengorganisasikan ide
seperti penyusunan materi dari berbagai sumber, pembahasan hasil
penemuan, merangkum, membedakan butir-butir dalam pidato, mencari
penjelasan butir tertentu.
f) Menyimak kritis adalah menyimak untuk menganalisis tujuan
pembicara, misalnya dalam diskusi, perdebatan, percakapan, khotbah
atau untuk mengetahui penyimpangan emosi, melebih-lebihkan
propaganda, kejengkelan, kebingungan dan sebagainya.
2.5 Permasalahan Dalam Berbicara
1. Kepercayaan Diri
Rona (2012. http://cafemotivasi.com) mengatakan dalam artikelnya
Berbicara dengan orang yang haus adalah salah satu kunci bagi
keberhasilan Anda berbicara di depan umum. Dengan memenuhi apa yang
audiens butuhkan maka apa yang Anda bicarakan akan tampak luar biasa.
Selain itu Anda juga akan tampil lebih baik dan lebih efisien.
Berikut merupakan solusi dari masalah yang telah didiskusikan :
a) Berdoa, berpikir positif (tenang), yakin dan focus
14
b) Sering berkumpul dengan orang-orang yang sudah terbiasa berbicara
c) Perhatikan sikap dan penambilan agar terkesan baik
2. Pengetahuan
Solusi dari masalah tersebut ialah :
a) Perbanyaklah mencari informasi
b) Biasakanlah membaca informasi apa saja
3. Penyampaian/Cara Menyajikan
Jauharoti, dkk. (2008:16) pada bagian keterampilan berbicara,
disitu disampaikan teknik penyajian dalam berbicara, yaitu: kemampuan
menggunakan bahasa lisan dengan baik, ekspresi yang menarik,
kemampuan memberikan refreshing (penyegaran) dengan menyelipkan
intermezzo yaitu dengan menyelingi pembicaraan dengan hal-hal yang
berhubungan yang mengandung kelucuan, baik itu pengalaman sendiri
atau sebuah anekdot, dengan tidak mengurangi nilai pembicaraan.
Solusi permasalahan hasil diskusi :
a) Lakukan persiapan maksimal
b) Biasakan latihan berbicara
c) Melatih kepercayaan diri
4. Topik / Materi
Berikut ini solusi yang telah didapatkan dari hasil diskusi :
a) Persiapkan informasi yang akan kita sampaikan dan pelajari
b) Tentukan materi yang tepat dengan situasi dan kondisi kita
5. Penguasaan Materi
Solusi masalah dari hasil diskusi yaitu :
a) Menguasai materi pembicaraan
b) Perbanyak membaca informasi darimana saja
6. Situasi dan Kondisi
Berikut merupakan solusi masalah dari hasil diskusi, yaitu :
a) Menyesuaikan diri dengan keadaan waktu itu
b) Penampilan yang baik dan sopan
c) Mengatahui kegiatan tersebut formal atau tidak
15
7. Penampilan
Dibawah ini merupakan solusi dari masalah yang telah
didiskusikan, yakni:
a) Menyesuaikan dengan tema
b) Rapih, sopan dan bersih
c) Usahakan keadaan badan dalam keadaan fit
d) Menggunakan media
8. Diksi/Pilihan Kata
Budyatna (2005:158) menjelaskan bahwa kata adalah lambang
yang telah disepakati untuk menunjukkan suatu makna. Dalam setiap
bahasa, satu kata mungkin menunjukkan beberapa arti pada suatu
penggunan tertentu. Karena itu, pilihan kata/diksi dan penggunaan tata
bahasa yang tepat sangatlah penting. Solusi dari permasalahan ini, yaitu :
Berikut merupakan solusi hasil diskusi, yaitu :
a) Pilihan kata yang tidak mudah dimengerti, kata-kata disesuaikan oleh
kemampuan pendengar.
b) Bahasa yang baik dan benar, terlihat dengan meyakinkan si
pendengar.
c) Kosakata yang tidak dibacakan kepanjangannya, disebutkan arti
singkatannya.
d) Mengatakan sesuatu dengan kosakata yang salah.
2.6 Strategi Pembelajaran Menyimak dan Berbicara
Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dalam mencapai
tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method,
or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J. R.
David, 1976). Strategi pemebelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
16
2.7 Strategi Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Keterampilan menyimak adalah satu bentuk keterampilan berbahasa yang
bersifat reseptif (menerima).
Beberapa ahli mendefinisikan mendengarkan dan menyimak sebagai sesuatu
proses bahasa yang dimaknai ke dalam pikiran. Maka, mendengarkan atau
menyimak bahasa adalah suatu jenis mendengarkan dan menyimak yang pada
umumnya biasa dikerjakan oleh peserta didik di dalam kelas belajar, yang
meminta upaya kesadaran mental. Berikut dua belas tahapan kegiatan menyimak:
1. Mendengarkan,
2. Mengenangkan,
3. Memperhatikan,
4. Membentuk imajinasi,
5. Mancari simpanan masa lalu dalam gagasan,
6. Membandingkan,
7. Menguji isyarat-isyarat,
8. Mengodekan kembali,
9. Mendapatkan makna,
10. Memasukkan ke dalam pikiran di saat-saat mendengarkan atau menyimak,
11. Menginterpretasikan sesuatu yang disimak, dan
12. Menirukan dalam pikiran.
Langkah atau tahapan 1 dan 2 diidentifikasikannya sebagai aktivitas
psikologi, langkah 3 sampai 8 sebagai aktivitas memperhatikan dan konsentrasi,
langkah 9 sampai 10 sebagai aktivitas intelektual yang sangat tinggi.
2.8 Strategi Pembelajaran Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara mensyaratkan adanya pemahaman minimal dari
pembicara dalam membentuk sebuah kalimat. Sebuah kalimat, betapapun
kecilnya, memiliki struktur dasar yang saling bertemali sehingga mampu
menyajikan sebuah makna. Dalam konteks komunikasi, pembicara berlaku
sebagai pengirim (sender), sedangkan penerima (receiver) adalah penerima warta
(message). Warta terbentuk oleh informasi yang disampaikan sender, dan message
17
merupakan objek dari komunikasi. Feedback muncul setelah warta diterima, dan
merupakan reaksi dari penerima pesan.
2.9 Metode
Beberapa istilah yang hampir sama dengan strategi yaitu metode,
pendekatan, teknik atau taktik dalam pembelajaran. Metode merupakan upaya
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata
agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode ini digunakan
untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi menunjukkan pada
sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang
dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan demikian suatu strategi
dapat dilaksanakan dengan berbagai metode, yaitu:
a) Metode Ceramah, penuturan bahan pelajaran secara lisan.
b) Metode Demonstrasi, metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa
untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data
yang benar, dan merupakan metode penyajian pelajaran dengan
memepragakan dan memeprtunjukkan kepada peserta didik tentang suatu
proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
c) Metode diskusi, suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui wahana tukar
pendapat dan informasi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman.
d) Metode Tanya jawab, suatu ara penyajian bahan pelajaran melalui berbagai
bentuk pertanyaan yang dijawab oleh siswa.
e) Metode penugasan, suatu cara pemberian kesempatan kepada siswa untuk
melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung yang telah dipersiapkan
guru.
f) Dan masih banyak lagi metode-metode yang lain seperti metode eksperimen,
widyawisata, bermain peran, pameran, permainan, latihan, cerita dan
simulasi.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menyimak dan berbicara merupakan ragam komunkasi lisan.
Dalam praktik komunikasi, keduanya muncul secara bersamaan. Ada yang
berperan sebagai pembicara dan ada yang berperan sebagai penyimak dan ada
juga yng bisa berperan ganda sekalipun. Menyimak adalah suatu aktivitas yang
mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan
mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan. Sedangkan berbicara
adalah beromong, bercakap, berbahasa, mengutarakan isi pikiran, melisankan
sesuatu yang dimaksudkan.
Mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada dalam keterampilan
berbahasa akan memberikan motivasi kepada kita untuk mempelajari solusi dari
permasalahan tersebut untuk menutupi kekurangan yang ada.
Dalam keterampilan berbahasa khususnya pada aspek menyimak dan
berbicara perlu metode yang digunakan untuk bisa terlaksananya rencana
pembelajaran yang telah dibuat dalam suatu strategi, misalnya metode ceramah,
Tanya jawab, penugasan, latihan, dan lain-lain. Maka, dengan metode tersebut
guru atau pendidik akan mudah dalam proses pembelajaran akan tetapi dalam
menggunkan metode harus sesuai dengan tujuan dan materi yang telah ditetapkan
pada satuan-satuan kegiatan belajar.
3.2 Kritik dan Saran
Penulis menyadari bahwa dalam karya ilmiah ini banyak sekali
kekurangan yang ada didalamnya. Baik dalam penulisan kata, tanda baca atau
yang lainnya.
Sehingga penulis banyak berharap kepada pembaca terutama agar
memberikan apresiasinya demi bergunanya karya ilmiah ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Dharma, Surya. 2008. Handout Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktur Tenaga
Kependidikan Ditjen PMPTK.
Aqib, Zainal. 2003. Propesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan
Cendikia.
Tarigan, Djago. 2005. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Santosa, Puji, dkk. 2010. Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
http://Dedah-andini.blogspot.com
http://Fatonipgsd071644221.blogspot.com
http://Teraspembelajaran.blogspot.com
http://Nurmalinamamuju.blogspot.com

More Related Content

What's hot

keterampilan berbahasa indonesia reseptif
keterampilan berbahasa indonesia reseptifketerampilan berbahasa indonesia reseptif
keterampilan berbahasa indonesia reseptifTohir Haliwaza
 
08 isi pelajaran_1
08 isi pelajaran_108 isi pelajaran_1
08 isi pelajaran_1Gerald Adi
 
Keterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa Bali
Keterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa BaliKeterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa Bali
Keterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa BaliI Wayan Jatiyasa
 
Kemahiran mendengar dan bertutur
Kemahiran mendengar dan bertuturKemahiran mendengar dan bertutur
Kemahiran mendengar dan bertuturSireh Si Oren
 
Kemahiran berbahasa
Kemahiran berbahasaKemahiran berbahasa
Kemahiran berbahasanuar nani
 
Terampil Retorika Berbicara
Terampil Retorika BerbicaraTerampil Retorika Berbicara
Terampil Retorika BerbicaraArief Kurniatama
 
Keterampilan menyimak
Keterampilan menyimakKeterampilan menyimak
Keterampilan menyimakPak Bos
 
Kemahiran mendengar
Kemahiran mendengarKemahiran mendengar
Kemahiran mendengarRickson JD
 
Keterampilan Menyimak
Keterampilan MenyimakKeterampilan Menyimak
Keterampilan MenyimakIjal Mustofa
 
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan BerbahasaHubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan BerbahasaIjal Mustofa
 
Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1fara dillah
 
Powerpoint tentang Berbicara
Powerpoint tentang BerbicaraPowerpoint tentang Berbicara
Powerpoint tentang BerbicaraIkd Kurniawan
 
Menyimak (Bahasa Indonesia)
Menyimak (Bahasa Indonesia)Menyimak (Bahasa Indonesia)
Menyimak (Bahasa Indonesia)Agnesia Grace
 

What's hot (20)

keterampilan berbahasa indonesia reseptif
keterampilan berbahasa indonesia reseptifketerampilan berbahasa indonesia reseptif
keterampilan berbahasa indonesia reseptif
 
08 isi pelajaran_1
08 isi pelajaran_108 isi pelajaran_1
08 isi pelajaran_1
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Keterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa Bali
Keterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa BaliKeterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa Bali
Keterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa Bali
 
Hakikat berbicara
Hakikat berbicaraHakikat berbicara
Hakikat berbicara
 
Kemahiran mendengar dan bertutur
Kemahiran mendengar dan bertuturKemahiran mendengar dan bertutur
Kemahiran mendengar dan bertutur
 
Kemahiran berbahasa
Kemahiran berbahasaKemahiran berbahasa
Kemahiran berbahasa
 
Terampil Retorika Berbicara
Terampil Retorika BerbicaraTerampil Retorika Berbicara
Terampil Retorika Berbicara
 
Keterampilan menyimak
Keterampilan menyimakKeterampilan menyimak
Keterampilan menyimak
 
Kemahiran mendengar
Kemahiran mendengarKemahiran mendengar
Kemahiran mendengar
 
Keterampilan Menyimak
Keterampilan MenyimakKeterampilan Menyimak
Keterampilan Menyimak
 
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan BerbahasaHubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
 
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan BerbahasaMATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
 
Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1
 
Powerpoint tentang Berbicara
Powerpoint tentang BerbicaraPowerpoint tentang Berbicara
Powerpoint tentang Berbicara
 
Retorika
RetorikaRetorika
Retorika
 
Menyimak (Bahasa Indonesia)
Menyimak (Bahasa Indonesia)Menyimak (Bahasa Indonesia)
Menyimak (Bahasa Indonesia)
 
Meningkatkan keterampilan berbicara
Meningkatkan keterampilan berbicaraMeningkatkan keterampilan berbicara
Meningkatkan keterampilan berbicara
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
Teori Menyimak
Teori MenyimakTeori Menyimak
Teori Menyimak
 

Similar to OPTMENYIMAK

Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Mitha Ye Es
 
12. pembelajaran menyimak berbicara.
12. pembelajaran menyimak berbicara.12. pembelajaran menyimak berbicara.
12. pembelajaran menyimak berbicara.Faris Rusli
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Mitha Ye Es
 
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasaPengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasaNando A-stlye
 
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasikomunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasiiimand
 
Kelompok 1 bab i 3 menyimak
Kelompok 1 bab i 3 menyimak Kelompok 1 bab i 3 menyimak
Kelompok 1 bab i 3 menyimak Mitha Ye Es
 
Ery noviyani
Ery noviyaniEry noviyani
Ery noviyanitaufiq99
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Mitha Ye Es
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptkzhiendar
 
Unsur berbicara edited
Unsur berbicara editedUnsur berbicara edited
Unsur berbicara editedWindiKartika1
 
Arti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaArti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaTrisna Monalia
 
TEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.ppt
TEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.pptTEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.ppt
TEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.pptAinunShodiq
 

Similar to OPTMENYIMAK (20)

Rangkuman Modul 15.pptx
Rangkuman Modul 15.pptxRangkuman Modul 15.pptx
Rangkuman Modul 15.pptx
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
 
12. pembelajaran menyimak berbicara.
12. pembelajaran menyimak berbicara.12. pembelajaran menyimak berbicara.
12. pembelajaran menyimak berbicara.
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
 
Menyimak
MenyimakMenyimak
Menyimak
 
Keterampilan menyimak
Keterampilan menyimakKeterampilan menyimak
Keterampilan menyimak
 
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasaPengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasa
 
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasikomunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
 
Kelompok 1 bab i 3 menyimak
Kelompok 1 bab i 3 menyimak Kelompok 1 bab i 3 menyimak
Kelompok 1 bab i 3 menyimak
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
Ery noviyani
Ery noviyaniEry noviyani
Ery noviyani
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Unsur berbicara edited
Unsur berbicara editedUnsur berbicara edited
Unsur berbicara edited
 
Arti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaArti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasa
 
Kuliah 1
Kuliah 1Kuliah 1
Kuliah 1
 
TEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.ppt
TEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.pptTEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.ppt
TEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.ppt
 
Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6
 
Nama
NamaNama
Nama
 
PELAJARAN
PELAJARANPELAJARAN
PELAJARAN
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

OPTMENYIMAK

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peran penting di dalam kehidupan manusia karena bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa digunakan oleh manusia pada sebagian besar aktivitasnya, tanpa bahasa manusia tidak dapat mengungkapkan perasaannya, menyampaikan keinginan, memberikansaran dan pendapat, bahkan sampai tingkat pemikiran seseorang yang berkaitan dengan bahasa. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat berupa symbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap. Dalam proses interaksi dan komunikasi diperlukan keterampilan berbahasa aktif, kreatif, produktif dan resetif, apresiatif yang mana salah satu unsurnya adalah keterampilan menyimak yang bertujuan untuk menangkap dan memahami pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Semakin tinggi tingkat penguasaan bahasa seseorang, semakin tinggi pua penggunaan bahasa dalam berkomunikasi. Sedangkan berbicara merupakan proses penyampaian pesan secara langsung yang berfungsi menyampaikan informasi kepada orang lain sehingga orang yang mendengar dapat memahami informasi yang disampaikan. Dengan demikian keterampilan menyimak dan dan berbicara sangat penting dalam proses belajar mengajar. 1.2 Rumusan Masalah 1. Hakekat menyimak dan berbicara. 2. Tujuan utama pembelajaran menyimak dan berbicara. 3. metode yang digunakan dalam pembelajaran menyimak dan berbicara.
  • 2. 2 1.3 Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui dan memahami hakekat menyimak dan berbicara. 2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan utama dari pembelajaran menyimak dan berbicara. 3. Untuk mengetahui dan memahami permasalahan dan pemecahannya dari pembelajaran menyimak dan berbicara. 4. Untuk mengetahui dan memahami metode yang digunakan dalam pembelajaran menyimak dan berbicara.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Hakekat Menyimak dan Berbicara Hakekat menyimak adalah suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterprestasi, menilai dan merealisasi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan. 2.1.1 Pengertian Menyimak Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak (panduan bahasa dan sastra Indonesia, Natasasmita Hanapi, Drs.; 1995: 18). Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan. (Djago Tarigan; 1991: 4). Berikut ini terdapat beberapa pengertian menyimak yang dikemukakan oleh para ahli. 1. Menurut H. G. Tarigan Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambing- lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. 2. Menurut Anderson Menyimak sebagai proses besar mendengarkan, mengenal, serta menginterpretasikan lambang- lambang lisan. 3. Menurut Russel&Russel 1959 Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi. 4. Menurut Drs. Hanapi Natasasmita Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak.
  • 4. 4 5. Menurut Djago Tarigan Menyimak dapat didefinisikan sebagai suatu aktifitas yang mencakup kegiatan mendengar dari bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan. 6. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Menyimak (Mendengar,memperhatikan) mempunyai makna dapat menangkap bunyi dengan telinga. Sadar atau tidak, kalau ada bunyi maka alat pendengaran kita akan menangkap atau mendengar bunyi-bunyi tersebut. Kita mendengar suara itu, tanpa unsur kesengajaan. Proses mendengar terjadi tanpa perencanaan tetapi datang secara kebetulan. Bunyi-bunyi yang hadir di telinga itu mungkin menarik perhatian, mungkin juga tidak. Mendengarkan atau menyimak merupakan proses menangkap pesan atau gagasan yang disajikan melalui ujaran. 2.1.2 Fungsi Menyimak Fungsi menyimak antara lain :  Membuat hubungan antar pribadi lebih efektif,  Memperoleh informasi yang ada hubungan atau sangkut pautnya dengan pekerjaan atau profesi,  Dapat memberikan respon yang tepat,  Mengumpulkan data agar dapat membuat keputusan-keputusan yang masuk akal. 2.2 Pengertian Berbicara Berbicara pada hakikatnya merupakan suatu proses berkomunikasi sebab didalamnya terjadi pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat lain. Proses komunikasi itu dapat digambarkan pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat lain. Dalam proses komunikasi terjadi pemindahan pesan dari komunikator (pembicara) kepada komunikan (pendengar). Komunikator adalah seseorang yang memiliki pesan. Pesan yang akan disampaikan kepada komunikan lebih dahulu diubah ke dalam simbel yang dipahami oleh kedua belah pihak. Simbel tersebut memerlukan saluran agar dapat dipindahkan kepada komunikan.
  • 5. 5 Berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain. (Depdikbud, 19843/1985:7). Pengertiannya secara khusus banyak dikemukakan oleh para pakar. Tarigan (1983:15), misalnya, mengemukakan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Dalam pembelajaran berbicara ini, supaya dapat dikuasai dengan baik, maka beberapa cara untuk mempraktikkannya yaitu dengan: a. Bercerita Bercerita dapat diartikan menuturkan sesuatu hal misalnya terjadinya sesuatu, perbuatan, dan kejadian baik yang sesungguhnya maupun yang rekaan. b. Berdialog Dialog atau percakapan adalah pertukaran pikiran atau pendapat mengenai suatu topik antara dua atau lebih pembicara . Dalam setiap dialog atau percakapan ada dua kegiatan berbahasa yang dilaksanakan secara simultan yakni berbicara dan menyimak. Pertukaran pembicara menjadi penyimak atau dari penyimak menjadi pembicara berlangsung secara wajar, sistematis, dan otomatis. Dialog atau percakapan yang pesertanya dua orang dapat berwujud dalam berbagai nama, misalnya, bertelepon, bercakap-cakap, tanya-jawab, dan wawancara. Sedang percakapan yang pesertanya lebih dari dua orang dapat berwujud diskusi kelompok kecil. Diskusi panel, kolokium, simposium, dan debat. Dialog atau percakapan ini akan berjalan baik, lancar, dan mengasyikkan manakala partisipan saling memperhatikan. Sikap take and give, serta saling pengertian perlu dikembangkan. Pokok pembicaraan berkisar pada persoalan yang relevan dengan kepentingan bersama. Ucapan yang menyinggung perasaan serta perilaku menonjolkan diri harus dihindari. Santun dialog perlu dipelihara, dengan menghindari sikap mendikte, ekspresi kekesalan atau kejengkelan, sikap dipelihara, dengan
  • 6. 6 menghindari sikap mendikte, ekspresi kekesalan atau kejengkelan, sikap merendahkan diri yang berlebih-lebihan, dan sikap merasa lebih dari yang lain. Dalam pengajaran bahasa di sekolah, terutama di sekolah dasar dialog perlu diberikan agar mereka dapat bergaul di tengah masyarakat. Dalam buku pelajaran dikemukakan beberapa contoh percakapan agar dapat dipraktikkan secara berpasangan seperti (1) melakukan percakapan sederhana tentang pengalaman atau kegiatan sehari-hari; (2) melakukan percakapan tentang peristiwa yang terjadi di lingkungannnya; (3) membaca teks percakapan (dialog) tentang suatu kegiatan dan memerankan di depan kelas; (4) melakukan percakapan berdasarkan gambar/benda-benda di sekitar, bacaan, atau cerita guru. c. Pidato atau ceramah Pidato adalah penyampaian uraian secara lisan tentang suatu hal di hadapan massa. d. Berdiskusi Diskusi atau bertukar pikiran merupakan salah satu bentuk berbicara dalam kelompok yang banyak digunakan dalam masyarakat. Macam-macam diskusi:  Diskusi Panel Diskusi panel pada prinsipnya melibatkan beberapa panelis yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu dan bersepakat mengutarakan pendapat dan pandangannya mengenai suatu masalah untuk kepentingan pendengar, panel ini dipimpin oleh seorang moderator.  Seminar Seminar merupakan suatu pertemuan untuk membahas suatu masalah dengan prasaran & tanggapan melalui diskusi untuk mendapatkan keputusan bersama mengenai masalah tersebut. Masalah yang dibahas bersifat terbatas dan tertentu. Tujuan utama adalah untuk mendapatkan jalan keluar atau pemecahan masalah. Oleh karena itu,
  • 7. 7 seminar harus diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan yang berbentuk usulan, saran, resolusi, atau rekomendasi.  Lokakarya Istilah lain lokakarya adalah workshop. Topik bahasannya diambil dari bidang tertentu dan dikaji secara mendalam. Peserta biasanya orang yang bergerak dalam lingkungan kerja yang sejenis atau seprofesi. Tujuan diadakan lokakarya adalah untuk: 1) mengevaluasi suatu proyek yang sudah dilaksanakan, 2) mengadakan pembaharuan sesuai dengan kebutuhan & tuntutan, dan 3) bertukar pengalaman dengan tujuan lebih meningkatkn kemampuan kerja masyarakat.  Simposium Simposium hampir sama dengan panel, tetapi lebih bersifat formal. Pemrasaran harus menyampaikan makalah mengenai suatu masalah yang disorot dari sudut keahlian masing-masing. Peranan moderator di sini tidak seaktif dalam diskusi panel, sebaliknya para pendengar/pesertalah yang lebih aktif berpartisipasi. Masalah yang dibahas mempunyai ruang lingkup yang luas, sehingga perlu ditinjau dari berbagai sudut/aspek ilmu untuk mendapatkan perbandingan. Pada simposium diadakan sanggahan umum terhadap suatu prasaran dan sanggahan itu disusun secara tertulis. Para peserta dapat mengemukakan pendapatnya secara langsung kepada pemrasaran melalui moderator. Dalam simposium tidak diambil suatu keputusan, tetapi hanya untuk membandingkan suatu masalah.  Brainstorming Brainstorming ialah kegiatan sekelompok orang yang mengemukakan gagasan baru sebanyak-banyaknya. Brainstorming dapat digunakan untuk mendiskusikan segala masalah. Brainstorming dilaksanakan apabila kita ingin:
  • 8. 8 1) menentukan informasi macam apa yang diperlukan dan bagaimana mendapat informasi tersebut, 2) menentukan kriteria yang tepat untuk menguji tepat tidaknya sebuah gagasan, 3) menentukan gagasan mana yang mungkin dilakukan, dan 4) menentukan pelaksanaan keputusan. 2.3 Tujuan Utama Pembelajaran Menyimak dan Berbicara 2.3.1 Tujuan Menyimak Secara umum 1) Mendapatkan Fakta Pengumpulan fakta dapat dilakukan dengan berbagai cara. Kegiatan pengumpulan fakta atau informasi melalui menyimak dapat berwujud dalam berbagai variasi. Misalnya mendengarkan radio, televisi, penyampaian makalah dalam seminar, pidato ilmiah, percakapan dalam keluarga, percakapan dengan tetangga, percakapan dengan teman sekerja, sekelas dsb. Kegiatan pengumpulan fakta atau informasi ini di kalangan pelajar dan mahasiswa banyak sekali dilakukan melalui menyimak. Fakta yang diperoleh melalui kegiatan menyimak ini kemudian dilengkapi dengan kegiatan membaca atau mengadakan eksperimen. 2) Menganalisis Fakta Fakta atau informasi yang telah terkumpul perlu dianalisis. Harus jelas kaitan antar unsur fakta, sebab dan akibat apa yang terkandung di dalamnya. Apa yang disampaikan pembicara harus dikaitkan dengan pengetahuan atau pengalaman menyimak dalam bidang yang relevan. 3) Mengevaluasi Fakta Tujuan ketiga dalam suatu proses menyimak adalah mengevaluasi fakta-fakta yang disampaikan pembicara. Dalam situasi ini penyimak sering mengajukan sejumlah pertanyaan seperti antara lain :  Benarkah fakta yang diajukan?  Relevankah fakta yang diajukan?  Akuratkah fakta yang disampaikan?
  • 9. 9 Apabila fakta yang disampaikan pembicara sesuai dengan kenyataan, pengalaman dan pengetahuan penyimak maka fakta itu dapat diterima. 4) Mendapatkan Inspirasi Adakalanya orang menghadiri suatu konvensi, pertemuan ilmiah atau jamuan tertentu, bukan untuk mencari atau mendapatkan fakta. Mereka menyimak pembicaraan orang lain semata-mata untuk tujuan mencari ilham. Penyimak seperti ini biasanya orang yang tidak memerlukan fakta baru. Yang mereka perlukan adalah sugesti, dorongan, suntikan semangat, atau inspirasi guna pemecahan masalah yang sedang mereka hadapi. Mereka ini sangat mengharapkan pembicara yang isnpiratif, sugestif dan penuh gagasan orisinal. Pembicaraan yang semacam ini dapat muncul dari tokoh-tokoh yang disegani, dari direktur perusahaan, orator ulung, tokoh periklanan, salesman dsb. 5) Menghibur Diri Sejumlah penyimak datang menghadiri pertunjukan seperti bioskop, sandiwara, atau percakapan untuk menghibur diri. Mereka ini adalah orang-orang yang sudah lelah letih dan jenuh. Mereka perlu penyegaran fisik dan mental agar kondisinya pulih. Karena itulah mereka menyimak untuk tujuan menghibur diri. Sasaran yang mereka pilih pun tertentu, misalnya menyimak pembicaraan cerita-cerita lucu, banyolan percakapan pelawak, menonton pertunjukan yang kocak seperti yang dibawakan Grup Srimulat. 6) Meningkatkan Kemampuan Berbicara Tujuan menyimak yang lain yaitu untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Dalam hal ini penyimak memperhatikan seseorang pembicara pada segi:  cara mengorganisasikan bahan pembicaraan  cara penyampaian bahan pembicaraan  cara memikat perhatian pendengar  cara mengarahkan perhatian pendengar  cara menggunakan alat-alat bantu seperti mikrofon, alat peraga dsb.
  • 10. 10  cara memulai dan mengakhiri pembicaraan Semua hal tersebut diperhatikan oleh penyimak dan kemudian dipraktikkan. Menyimak yang seperti inilah yang disebut menyimak untuk tujuan peningkatan kemampuan berbicara. 2.3.2 Tujuan Berbicara secara Umum 1) Tujuan dari belajar berbicara adalah menyampaikan buah pikiran, gagasan dan ide dengan bahasa yang dapat dipahami orang lain dengan tingkat kebahasaan sesuai dengan karakter umur dan kelompok kelas siswa bersangkutan. Dengan berbicara maka segala unek-unek, gagasan, ide dan pendapat akan tersampaikan. 2) Kemudahan dalam berbicara, peserta didik mendapatkan kesempatan yang besar untuk berlatih berbicara sampai mereka mengembangkan keterampilan secara wajar, lancar dan menyenangkan, baik di dalam kelompok maupun di tengah-tengah pendengar yang jumlahnya banyak. 3) Kejelasan, peserta didik berbicara dengan jelas dan tepat, baik artikulasi maupun diksi kalimat-kalimatnya. 4) Bertanggung jawab, dilatih untuk berbicara dengan bagus untuk tanggung jawab agar berbicara secara tepat, dan dipikirkan dengan sungguh- sungguh mengenai apa yang menjadi topic pembicaraan, tujuan, siapa yang diajak berbicara, dan bagaimana situasi pembicaraan serta momentumnya. 5) Membentuk pendengaran yang kritis, 6) Membentuk kebiasaan, kebiasaan berbicara tidak akan didapatkan tanpa kebiasaan berinteraksi dalam bahasa yang dipelajari atau bahkan dalam bahasa ibu.
  • 11. 11 2.4 Permasalahan Dalam Menyimak Berikut akan penulis jelaskan dalam bagian ini mengenai permasalahan- permasalahan dalam menyimak dan solusi yang telah didapatkan : 1) Konsentrasi Berikut merupakan solusi masalah dari hasil diskusi : a) Menjaga pikiran agar tetap focus b) Memiliki motivasi yang kuat 2) Pendengaran Jauharoti, dkk. (2008:12) memaparkan bahwa mendengar merupakan suatu komponen dari mendengarkan, sedang komponen penting lainnya adalah member makna apa yang didengarnya (Tompkins & Hoskissons, 1991:108). Berikut ini solusi masalah dari hasil diskusi : a) Bersikap tenang dan tidak ribut/gaduh b) Diam 3) Pemahaman a) Siapkan kondisi sebaik mungkin b) Pusatkan perhatian dan pahami c) Catatlah apabila ada bagian yang dianggap penting d) Buatlah rangkuman sendiri 4) Daya Ingat Septi, dkk. (2012:38) menyatakan daya ingat pada dasarnya berkaitan erat dengan apa yang disebut memori, didalamnya juga dijelaskan menurut Highbee (2001:2) menyatakan bahwa memori bukanlah suatu objek atau organ, tetapi ia lebih merupakan suatu konsep abstrak yang mengacu lebih kepada proses daripada suatu struktur. Lebih lanjut Septi, dkk. Memaparkan bahwa meng-upgrade atau meningkatkan kinerja otak menggunakannya dengan baik dan terus menerus kalau tidak maka memori tersebut akan rusak dan kaku.
  • 12. 12 Berikut ini solusi yang telah didapatkan dari masalah yang didiskusikan : a) Memiliki motivasi dalam diri b) Membuat catatan kecil 5) Motivasi Jauharoti, dkk. (2008:16) menyebutkan menurut Cahyono (1997:14) bahwa keterampilan mendengarkan dapat membantu pebelajar berpartisipasi dengan baik dalam komunikasi lisan, karena komunikasi tidak bisa berhasil jika pesan yang disampaikan tidak bisa dipahami. Lebih lanjut didalamnya dijelaskan pula menurut Anderson dan Lynch (1988:16) menyatakan bahwa keberhasilan keterampilan berbicara bergantung pada keberhasilan keterampilan mendengarkan. Berikut ini solusi dari masalah yang didapat dalam diskusi : a) Membiasakan mendengarkan berbagai informasi b) Fokus c) Melatih pendengaran terhadap bunyi atau suara d) Biasakanlah mencari makna kata dan kata asing yang belum dimengerti e) Menjaga semangat f) Ingatlah selalu tujuan kita 6) Situasi dan Kondisi Septi, dkk. (2012:40) menyebutkan bahwa De Potter (2009) memberikan langkah-langkah khusus dalam meningkatkan kemampuan mengingat, yakni salah satunya dengan duduk di ruangan dengan pencahayaan yang baik. a) Perhatikan penerangan ruangan b) Menjaga ketenangan ruangan c) Siapkan dan gunakan peralatan yang mendukung d) Mental harus stabil 7) Bahasa / Kosa Kata a) Mencari kosakata baru yang belum dipahami b) Memperbanyak membanca
  • 13. 13 8) Jenis Menyimak Abu Zuhayya (2007. http://gumawangcity.blogspot.com) dalam tulisannya menyebutkan bahwa Tidyman dan Butterfield mengklasifikasikan menyimak atas dasar tujuan, yakni : a) Menyimak sederhana adalah menyimak sederhana terjadi dalam percakapan dengan teman atau bertelepon. b) Menyimak diskriminatif adalah menyimak untuk membedakan suara, perubahan suara seperti membedakan suara burung, suara mobil, suara orang dalam senang, marah, atau kecewa. c) Menyimak santai adalah menyimak untuk tujuan kesenangan misalnya pembacaan puisi, cerita pendek, rekaman dagelan atau lawak. d) Menyimak informatif adalah menyimak untuk mencari informasi seperti menyimak pengumuman, jawaban pertanyaan, mendaftar ide dsb. e) Menyimak literatur adalah menyimak untuk mengorganisasikan ide seperti penyusunan materi dari berbagai sumber, pembahasan hasil penemuan, merangkum, membedakan butir-butir dalam pidato, mencari penjelasan butir tertentu. f) Menyimak kritis adalah menyimak untuk menganalisis tujuan pembicara, misalnya dalam diskusi, perdebatan, percakapan, khotbah atau untuk mengetahui penyimpangan emosi, melebih-lebihkan propaganda, kejengkelan, kebingungan dan sebagainya. 2.5 Permasalahan Dalam Berbicara 1. Kepercayaan Diri Rona (2012. http://cafemotivasi.com) mengatakan dalam artikelnya Berbicara dengan orang yang haus adalah salah satu kunci bagi keberhasilan Anda berbicara di depan umum. Dengan memenuhi apa yang audiens butuhkan maka apa yang Anda bicarakan akan tampak luar biasa. Selain itu Anda juga akan tampil lebih baik dan lebih efisien. Berikut merupakan solusi dari masalah yang telah didiskusikan : a) Berdoa, berpikir positif (tenang), yakin dan focus
  • 14. 14 b) Sering berkumpul dengan orang-orang yang sudah terbiasa berbicara c) Perhatikan sikap dan penambilan agar terkesan baik 2. Pengetahuan Solusi dari masalah tersebut ialah : a) Perbanyaklah mencari informasi b) Biasakanlah membaca informasi apa saja 3. Penyampaian/Cara Menyajikan Jauharoti, dkk. (2008:16) pada bagian keterampilan berbicara, disitu disampaikan teknik penyajian dalam berbicara, yaitu: kemampuan menggunakan bahasa lisan dengan baik, ekspresi yang menarik, kemampuan memberikan refreshing (penyegaran) dengan menyelipkan intermezzo yaitu dengan menyelingi pembicaraan dengan hal-hal yang berhubungan yang mengandung kelucuan, baik itu pengalaman sendiri atau sebuah anekdot, dengan tidak mengurangi nilai pembicaraan. Solusi permasalahan hasil diskusi : a) Lakukan persiapan maksimal b) Biasakan latihan berbicara c) Melatih kepercayaan diri 4. Topik / Materi Berikut ini solusi yang telah didapatkan dari hasil diskusi : a) Persiapkan informasi yang akan kita sampaikan dan pelajari b) Tentukan materi yang tepat dengan situasi dan kondisi kita 5. Penguasaan Materi Solusi masalah dari hasil diskusi yaitu : a) Menguasai materi pembicaraan b) Perbanyak membaca informasi darimana saja 6. Situasi dan Kondisi Berikut merupakan solusi masalah dari hasil diskusi, yaitu : a) Menyesuaikan diri dengan keadaan waktu itu b) Penampilan yang baik dan sopan c) Mengatahui kegiatan tersebut formal atau tidak
  • 15. 15 7. Penampilan Dibawah ini merupakan solusi dari masalah yang telah didiskusikan, yakni: a) Menyesuaikan dengan tema b) Rapih, sopan dan bersih c) Usahakan keadaan badan dalam keadaan fit d) Menggunakan media 8. Diksi/Pilihan Kata Budyatna (2005:158) menjelaskan bahwa kata adalah lambang yang telah disepakati untuk menunjukkan suatu makna. Dalam setiap bahasa, satu kata mungkin menunjukkan beberapa arti pada suatu penggunan tertentu. Karena itu, pilihan kata/diksi dan penggunaan tata bahasa yang tepat sangatlah penting. Solusi dari permasalahan ini, yaitu : Berikut merupakan solusi hasil diskusi, yaitu : a) Pilihan kata yang tidak mudah dimengerti, kata-kata disesuaikan oleh kemampuan pendengar. b) Bahasa yang baik dan benar, terlihat dengan meyakinkan si pendengar. c) Kosakata yang tidak dibacakan kepanjangannya, disebutkan arti singkatannya. d) Mengatakan sesuatu dengan kosakata yang salah. 2.6 Strategi Pembelajaran Menyimak dan Berbicara Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J. R. David, 1976). Strategi pemebelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
  • 16. 16 2.7 Strategi Pembelajaran Keterampilan Menyimak Keterampilan menyimak adalah satu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif (menerima). Beberapa ahli mendefinisikan mendengarkan dan menyimak sebagai sesuatu proses bahasa yang dimaknai ke dalam pikiran. Maka, mendengarkan atau menyimak bahasa adalah suatu jenis mendengarkan dan menyimak yang pada umumnya biasa dikerjakan oleh peserta didik di dalam kelas belajar, yang meminta upaya kesadaran mental. Berikut dua belas tahapan kegiatan menyimak: 1. Mendengarkan, 2. Mengenangkan, 3. Memperhatikan, 4. Membentuk imajinasi, 5. Mancari simpanan masa lalu dalam gagasan, 6. Membandingkan, 7. Menguji isyarat-isyarat, 8. Mengodekan kembali, 9. Mendapatkan makna, 10. Memasukkan ke dalam pikiran di saat-saat mendengarkan atau menyimak, 11. Menginterpretasikan sesuatu yang disimak, dan 12. Menirukan dalam pikiran. Langkah atau tahapan 1 dan 2 diidentifikasikannya sebagai aktivitas psikologi, langkah 3 sampai 8 sebagai aktivitas memperhatikan dan konsentrasi, langkah 9 sampai 10 sebagai aktivitas intelektual yang sangat tinggi. 2.8 Strategi Pembelajaran Keterampilan Berbicara Keterampilan berbicara mensyaratkan adanya pemahaman minimal dari pembicara dalam membentuk sebuah kalimat. Sebuah kalimat, betapapun kecilnya, memiliki struktur dasar yang saling bertemali sehingga mampu menyajikan sebuah makna. Dalam konteks komunikasi, pembicara berlaku sebagai pengirim (sender), sedangkan penerima (receiver) adalah penerima warta (message). Warta terbentuk oleh informasi yang disampaikan sender, dan message
  • 17. 17 merupakan objek dari komunikasi. Feedback muncul setelah warta diterima, dan merupakan reaksi dari penerima pesan. 2.9 Metode Beberapa istilah yang hampir sama dengan strategi yaitu metode, pendekatan, teknik atau taktik dalam pembelajaran. Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode ini digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi menunjukkan pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan demikian suatu strategi dapat dilaksanakan dengan berbagai metode, yaitu: a) Metode Ceramah, penuturan bahan pelajaran secara lisan. b) Metode Demonstrasi, metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar, dan merupakan metode penyajian pelajaran dengan memepragakan dan memeprtunjukkan kepada peserta didik tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. c) Metode diskusi, suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui wahana tukar pendapat dan informasi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman. d) Metode Tanya jawab, suatu ara penyajian bahan pelajaran melalui berbagai bentuk pertanyaan yang dijawab oleh siswa. e) Metode penugasan, suatu cara pemberian kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung yang telah dipersiapkan guru. f) Dan masih banyak lagi metode-metode yang lain seperti metode eksperimen, widyawisata, bermain peran, pameran, permainan, latihan, cerita dan simulasi.
  • 18. 18 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Menyimak dan berbicara merupakan ragam komunkasi lisan. Dalam praktik komunikasi, keduanya muncul secara bersamaan. Ada yang berperan sebagai pembicara dan ada yang berperan sebagai penyimak dan ada juga yng bisa berperan ganda sekalipun. Menyimak adalah suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan. Sedangkan berbicara adalah beromong, bercakap, berbahasa, mengutarakan isi pikiran, melisankan sesuatu yang dimaksudkan. Mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada dalam keterampilan berbahasa akan memberikan motivasi kepada kita untuk mempelajari solusi dari permasalahan tersebut untuk menutupi kekurangan yang ada. Dalam keterampilan berbahasa khususnya pada aspek menyimak dan berbicara perlu metode yang digunakan untuk bisa terlaksananya rencana pembelajaran yang telah dibuat dalam suatu strategi, misalnya metode ceramah, Tanya jawab, penugasan, latihan, dan lain-lain. Maka, dengan metode tersebut guru atau pendidik akan mudah dalam proses pembelajaran akan tetapi dalam menggunkan metode harus sesuai dengan tujuan dan materi yang telah ditetapkan pada satuan-satuan kegiatan belajar. 3.2 Kritik dan Saran Penulis menyadari bahwa dalam karya ilmiah ini banyak sekali kekurangan yang ada didalamnya. Baik dalam penulisan kata, tanda baca atau yang lainnya. Sehingga penulis banyak berharap kepada pembaca terutama agar memberikan apresiasinya demi bergunanya karya ilmiah ini.
  • 19. 19 DAFTAR PUSTAKA Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Dharma, Surya. 2008. Handout Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktur Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK. Aqib, Zainal. 2003. Propesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendikia. Tarigan, Djago. 2005. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Jakarta: Universitas Terbuka. Santosa, Puji, dkk. 2010. Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka. http://Dedah-andini.blogspot.com http://Fatonipgsd071644221.blogspot.com http://Teraspembelajaran.blogspot.com http://Nurmalinamamuju.blogspot.com