SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
AKIBAT KEPADATAN
PENDUDUK
1. MELUASNYA KAWASAN
KUMUH
Ainur Pujianti
S1 Kesehatan Masyarakat
2015
2. KEBUTUHAN AIR BERSIH
MENINGKAT
Kepadatan penduduk beberapa negara
Link >> Distribusi Persentase Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut
Provinsi, 2000-2013
1. MELUASNYA KAWASAN
KUMUH
a. Pengertian Kawasan Kumuh
• Kawasan Kumuh ( Slum Area ), yaitu
suatu kawasan pemukiman / bukan
kawasan pemukiman yang dijadikan
sebagai tempat tinggal yang
bangunannya berkondisi substandar
atau tidak layak yang dihuni oleh
penduduk miskin yang padat.
• Lokasi: pinggiran sungai, di pinggir rel
kereta api, tanah-tanah kosong di sekitar
pabrik atau pusat kota, dan di bawah
jembatan.
• Kepadatan penduduk 250 - 400 jiwa/ha.
b. Data Kawasan Kumuh di indonesia
• Menurut data BPS 2009, kawasan kumuh ( Slum Area ) di
Indonesia tercatat seluas 57.800 hektar pada tahun 2009.
Angka ini naik dari tahun 2004 yang luasnya 54.000 hektar.
Dalam rentang lima tahun, kawasan kumuh ( Slum Area )
bertambah menjadi 3.800 hektar.
• Berdasarkan data BPS 2008, terdapat 26,9 juta unit rumah
yang tidak layak huni di Indonesia, baik yang semi
permanen maupun tidak permanen. Jumlah rumah yang
tidak terlayani air bersih sebanyak 9,7 juta unit.
• Sedangkan rumah yang tidak mendapatkan listrik sebanyak
3,9 juta unit dan yang tidak terlayani jamban sebanyak 10,5
juta unit.
Sebaran Kawasan Permukiman Kumuh di
Indonesia
c. Analisis kawasan Kumuh
 Aspek kesehatan: Tidak memenuhi kriteria rumah
sehat, resiko penyakit berbasis lingkungan, penurunana
kualitas lingkungan, terganggunya psikologi anak.
 Aspek fisik: sarana dan prasarana fisiknya seperti
suplai air bersih, sanitasi, listrik, tata bangunan yang
tidak teratur, jalan lingkungan yang buruk
 Aspek Sosial : resiko kejahatan & penggusuran, tidak
mempunyai kepemilikan tanah (tanah ilegal)
 Aspek kebencanaan : rawan bencana banjir dan
kebakaran
 Aspek pendidikan: pendidikan rendah
 Aspek ekonomi: penduduk dengan pendapatan rendah
(pekerja/buruh/pemulung/pengemis).
d. Strategi penanganan kawasan
kumuh:
Untuk menata kawasan kumuh ( Slum Area )
yang paling diperlukan adalah :
a.perumahan dan pengendalian alih fungsi,
b.memperbaiki & memeliharaan kondisi
lingkungan,
c.pemugaran kondisi bangunan.
2. Kebutuhan air bersih
meningkat
Pengertian air bersih
• Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya
berbasis air yang bermutu baik dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau
dimanfaatkan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
• Untuk konsumsi air minum menurut departemen
kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak
berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak
mengandung logam berat.
• Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang
dibutuhkan secara berkelanjutan.
• Penggunaan air bersih sangat penting untuk komsumsi rumah tangga,
kebutuhan industri dan tempat umum.
• Di daerah perkotaan, sistem penyediaan air bersih dilakukan dengan
sistem perpipaan dan non perpipaan.
 Sistem perpipaan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM)
 Sistem non perpipaan dikelola oleh masyarakat baik secara individu
maupun kelompok.
• Peningkatan kebutuhan air bersih ini disebabkan oleh peningkatan
jumlah penduduk, peningkatan derajat kehidupan warga serta
perkembangan kota/kawasan pelayanan ataupun hal-hal yang
berhubungan dengan peningkatan kondisi sosial ekonomi warga.
• Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi pada 2015 jumlah
penduduk Indonesia melonjak menjadi 247,5 juta jiwa. Jumlah
tersebut mengakibatkan pemenuhan kebutuhan air meningkat
menjadi 9.391 miliar meter kubik atau naik 47 persen dari
tahun 2000. Padahal ketersediaan air cenderung menurun
setiap tahunnya.
• Di Pulau Jawa, misalnya, ketersediaan air hanya 1.750 meter
kubik per kapita per tahun, jauh di bawah standar kecukupan
yaitu 2.000 meter kubik per kapita per tahun. Jika hal ini tidak
ditanggulangi, dipastikan Indonesia akan mengalami kelangkaan
air bersih pada 2020. (Ruzardi, 2007)
Ketersediaan Air Bersih
• Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat
digunakan secara langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yang
terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih
dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan
penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk yang meningkat
juga berarti semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkan.
• Pembuatan sumur artesis untuk keperluan industri dan kompleks perumahan
mengakibatkan sumur-sumur tradisional mengering. Selain itu, kawasan
pemukiman padat penduduk sering hanya menyediakan sedikit kawasan
terbuka sebagai daerah serapan air hujan. Kawasan yang tertutup rapat oleh
aspal dan beton membuat air tidak dapat meresap ke lapisan tanah, sehingga
pada waktu hujan air hanya mengalir begitu saja melalui permukaan tanah.
Akibatnya cadangan air di dalam tanah semakin lama semakin berkurang
sehingga pada musim kemarau sering kekurangan air bersih
Penyebab berkurangnya sumber air
bersih
• eksploitasi secara besar-besaran terhadap air
tanah yang dilakukan oleh gedung-gedung
perkantoran, rumah sakit, pusat perbelanjaan,
apartemen, hotel, pengusaha laundry, dan
bangunan tinggi lainnya.
• pembangunan gedung-gedung yang tidak
mematuhi perbandingan lahan yang terpakai
dan lahan terbuka, sehingga mengganggu
proses penyerapan air hujan ke dalam tanah.
UPAYA PENANGANAN KEBUTUHAN AIR
BERSIH
1) Pengaturan pemanfaatan air tanah yang disertai dengan pengawasan yang ketat,
misalnya mengawasi penggunaan air tanah oleh perusahaan cuci kendaraan, agar
penggunaannya tidak jor-joran dan melebihi kapasitas;
2) Pemberian surat IMB (Izin Mendirikan Bangunan) harus disertai kewajiban
penyediaan lahan terbuka yang diperuntukkan bagi penyerapan air hujan ke dalam
tanah;
3) Kewajiban memperbaiki kualitas dan mengembalikan tata guna air sesuai
pemanfaaatan sebagaimana yang telah dimanfaatkan oleh setiap pengguna air;
4) Setiap bangunan harus diwajibkan membuat sumur resapan sehingga dapat
meningkatkan cadangan air tanah, yang manfaatnya akan sangat dirasakan jika
terjadi musim kemarau yang berkepanjangan;
5) Mewajibkan setiap pemilik bangunan untuk menyediakan lahan untuk menanam
pohon yang dimaksudkan untuk menyimpan sebagian air resapan, selain tentunya
untuk menyerap polusi udara dan memberi keteduhan.
6) Memberdayakan partisipasi masyarakat perkotaan untuk dapat bertindak secara
bijak dalam hal pemanfaatan air tanah untuk keperluan yang penting saja.
TERIMAKSIH


More Related Content

What's hot

Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiPengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiWillem Sidharno
 
PENGELOLAAN SEMPADAN SUNGAI KOTA CILEGON
PENGELOLAAN SEMPADAN SUNGAI KOTA CILEGONPENGELOLAAN SEMPADAN SUNGAI KOTA CILEGON
PENGELOLAAN SEMPADAN SUNGAI KOTA CILEGONHari Setiawan
 
Bab 5 kebijakan lingkungan transportasi by Waluyo Sakarsono, PhD, DEA
Bab 5 kebijakan lingkungan  transportasi by Waluyo Sakarsono, PhD, DEABab 5 kebijakan lingkungan  transportasi by Waluyo Sakarsono, PhD, DEA
Bab 5 kebijakan lingkungan transportasi by Waluyo Sakarsono, PhD, DEASonny Sakarsono, PhD, DEA
 
KRISIS AIR BERSIH DI DUNIA
KRISIS AIR BERSIH DI DUNIAKRISIS AIR BERSIH DI DUNIA
KRISIS AIR BERSIH DI DUNIAMarlinda
 
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS BrantasPola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS BrantasDe Dwi Saptarahadi
 
Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317
Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317
Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317Biotani & Bahari Indonesia
 
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...Cahya Panduputra
 
Teks eksplanasi tentang banjir
Teks eksplanasi tentang banjirTeks eksplanasi tentang banjir
Teks eksplanasi tentang banjirputrisagut
 
Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Penyediaan Oksigen dan Air...
Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Penyediaan Oksigen dan Air...Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Penyediaan Oksigen dan Air...
Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Penyediaan Oksigen dan Air...Bos Ariadi Muis
 
Defisit Air Bersih dan Layak Konsumsi di Indonesia
Defisit Air Bersih dan Layak Konsumsi di IndonesiaDefisit Air Bersih dan Layak Konsumsi di Indonesia
Defisit Air Bersih dan Layak Konsumsi di IndonesiaClarissa Tiffany
 
Pelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat
Pelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakatPelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat
Pelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakatFuad Ramadhan
 
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...Hanifah Nurhayati
 
Permukiman kumuh (Slum Area)
Permukiman kumuh (Slum Area)Permukiman kumuh (Slum Area)
Permukiman kumuh (Slum Area)Inoy Trisnaini
 
Pp2011 038 ttg sungai
Pp2011 038 ttg sungaiPp2011 038 ttg sungai
Pp2011 038 ttg sungaijamestravolta
 
Pp no. 38 tahun 2011 ttg sungai
Pp no. 38 tahun 2011 ttg sungaiPp no. 38 tahun 2011 ttg sungai
Pp no. 38 tahun 2011 ttg sungaiDelizius
 

What's hot (20)

Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiPengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
 
PENGELOLAAN SEMPADAN SUNGAI KOTA CILEGON
PENGELOLAAN SEMPADAN SUNGAI KOTA CILEGONPENGELOLAAN SEMPADAN SUNGAI KOTA CILEGON
PENGELOLAAN SEMPADAN SUNGAI KOTA CILEGON
 
Bab 5 kebijakan lingkungan transportasi by Waluyo Sakarsono, PhD, DEA
Bab 5 kebijakan lingkungan  transportasi by Waluyo Sakarsono, PhD, DEABab 5 kebijakan lingkungan  transportasi by Waluyo Sakarsono, PhD, DEA
Bab 5 kebijakan lingkungan transportasi by Waluyo Sakarsono, PhD, DEA
 
Artikel plh
Artikel plhArtikel plh
Artikel plh
 
KRISIS AIR BERSIH DI DUNIA
KRISIS AIR BERSIH DI DUNIAKRISIS AIR BERSIH DI DUNIA
KRISIS AIR BERSIH DI DUNIA
 
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS BrantasPola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
 
Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317
Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317
Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317
 
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
 
Teks eksplanasi tentang banjir
Teks eksplanasi tentang banjirTeks eksplanasi tentang banjir
Teks eksplanasi tentang banjir
 
Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Penyediaan Oksigen dan Air...
Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Penyediaan Oksigen dan Air...Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Penyediaan Oksigen dan Air...
Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Penyediaan Oksigen dan Air...
 
Defisit Air Bersih dan Layak Konsumsi di Indonesia
Defisit Air Bersih dan Layak Konsumsi di IndonesiaDefisit Air Bersih dan Layak Konsumsi di Indonesia
Defisit Air Bersih dan Layak Konsumsi di Indonesia
 
Pelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat
Pelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakatPelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat
Pelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat
 
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
 
Ekodainase
EkodainaseEkodainase
Ekodainase
 
Laporan tekomkuu
Laporan tekomkuuLaporan tekomkuu
Laporan tekomkuu
 
PERMASALAHAN DAN UPAYA PENANGANAN AIR BAKU DI DKI JAKARTA
PERMASALAHAN DAN UPAYA PENANGANAN AIR BAKU DI DKI JAKARTAPERMASALAHAN DAN UPAYA PENANGANAN AIR BAKU DI DKI JAKARTA
PERMASALAHAN DAN UPAYA PENANGANAN AIR BAKU DI DKI JAKARTA
 
Rencana drainase
Rencana drainaseRencana drainase
Rencana drainase
 
Permukiman kumuh (Slum Area)
Permukiman kumuh (Slum Area)Permukiman kumuh (Slum Area)
Permukiman kumuh (Slum Area)
 
Pp2011 038 ttg sungai
Pp2011 038 ttg sungaiPp2011 038 ttg sungai
Pp2011 038 ttg sungai
 
Pp no. 38 tahun 2011 ttg sungai
Pp no. 38 tahun 2011 ttg sungaiPp no. 38 tahun 2011 ttg sungai
Pp no. 38 tahun 2011 ttg sungai
 

Similar to KEPADATAN DAN AIR BERSIH

Aspek ekonomi air untuk kebutuhan manusia
Aspek ekonomi air untuk kebutuhan manusiaAspek ekonomi air untuk kebutuhan manusia
Aspek ekonomi air untuk kebutuhan manusiaIkhwan Fadly
 
krisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiakrisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiaDhytha Asyidiq
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxPertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxErniMulyandari1
 
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014wahyu kurniawan
 
PABPAM KEBUTUHAN AIR BERSIH.pptx
PABPAM KEBUTUHAN AIR BERSIH.pptxPABPAM KEBUTUHAN AIR BERSIH.pptx
PABPAM KEBUTUHAN AIR BERSIH.pptxZalfaAidah5
 
Faktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air Bersih
Faktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air BersihFaktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air Bersih
Faktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air Bersihchyntia aryanti mayadewi
 
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distr
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distrKriteria perencanaan teknis_sistem_distr
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distr112233445566123456789
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuudhiye
 
Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana Gilang Rupaka
 
Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014
Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014
Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014BungJon
 
Pak dodi kebijakan pengelolaan sanitasi perkotaan
Pak dodi   kebijakan pengelolaan sanitasi perkotaanPak dodi   kebijakan pengelolaan sanitasi perkotaan
Pak dodi kebijakan pengelolaan sanitasi perkotaanKreasi Sungai Putat (KSP)
 
Proyek Sanitasi Lingkungan_Kel. 3 P3 RC.docx
Proyek Sanitasi Lingkungan_Kel. 3 P3 RC.docxProyek Sanitasi Lingkungan_Kel. 3 P3 RC.docx
Proyek Sanitasi Lingkungan_Kel. 3 P3 RC.docxYusnita29
 
Sungai cikapundung
Sungai cikapundungSungai cikapundung
Sungai cikapundungFijey
 
Persentasi desa Air Bersih.pptx
Persentasi desa Air Bersih.pptxPersentasi desa Air Bersih.pptx
Persentasi desa Air Bersih.pptxAndiAriadiS
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
 

Similar to KEPADATAN DAN AIR BERSIH (20)

jurnal amirno.pdf
jurnal amirno.pdfjurnal amirno.pdf
jurnal amirno.pdf
 
Aspek ekonomi air untuk kebutuhan manusia
Aspek ekonomi air untuk kebutuhan manusiaAspek ekonomi air untuk kebutuhan manusia
Aspek ekonomi air untuk kebutuhan manusia
 
krisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiakrisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesia
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxPertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
 
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
 
PABPAM KEBUTUHAN AIR BERSIH.pptx
PABPAM KEBUTUHAN AIR BERSIH.pptxPABPAM KEBUTUHAN AIR BERSIH.pptx
PABPAM KEBUTUHAN AIR BERSIH.pptx
 
Urbanisasi
UrbanisasiUrbanisasi
Urbanisasi
 
Faktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air Bersih
Faktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air BersihFaktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air Bersih
Faktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air Bersih
 
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distr
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distrKriteria perencanaan teknis_sistem_distr
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distr
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana
 
Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014
Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014
Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014
 
Pak dodi kebijakan pengelolaan sanitasi perkotaan
Pak dodi   kebijakan pengelolaan sanitasi perkotaanPak dodi   kebijakan pengelolaan sanitasi perkotaan
Pak dodi kebijakan pengelolaan sanitasi perkotaan
 
Proyek Sanitasi Lingkungan_Kel. 3 P3 RC.docx
Proyek Sanitasi Lingkungan_Kel. 3 P3 RC.docxProyek Sanitasi Lingkungan_Kel. 3 P3 RC.docx
Proyek Sanitasi Lingkungan_Kel. 3 P3 RC.docx
 
Air bersih 2
Air bersih 2Air bersih 2
Air bersih 2
 
Sungai cikapundung
Sungai cikapundungSungai cikapundung
Sungai cikapundung
 
Persentasi desa Air Bersih.pptx
Persentasi desa Air Bersih.pptxPersentasi desa Air Bersih.pptx
Persentasi desa Air Bersih.pptx
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 

More from Ainur

Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2Ainur
 
Jenis evaluasi dan ruang lingkup
Jenis evaluasi dan ruang lingkupJenis evaluasi dan ruang lingkup
Jenis evaluasi dan ruang lingkupAinur
 
Penyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat KerjaPenyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat KerjaAinur
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatAinur
 
chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample Ainur
 
Leptospirosis
LeptospirosisLeptospirosis
LeptospirosisAinur
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatAinur
 
Metode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalMetode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalAinur
 
Vitamin
Vitamin Vitamin
Vitamin Ainur
 
Karbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur PujiantiKarbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur PujiantiAinur
 
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananSistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananAinur
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3Ainur
 
Ainur antibiotik dalam kehamilan
Ainur   antibiotik dalam kehamilanAinur   antibiotik dalam kehamilan
Ainur antibiotik dalam kehamilanAinur
 
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapiAinur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapiAinur
 
Hiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptxHiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptxAinur
 
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Ainur
 
Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)Ainur
 
Jaringan hewan (ainur - vanda)
Jaringan hewan (ainur - vanda)Jaringan hewan (ainur - vanda)
Jaringan hewan (ainur - vanda)Ainur
 

More from Ainur (20)

Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
 
Jenis evaluasi dan ruang lingkup
Jenis evaluasi dan ruang lingkupJenis evaluasi dan ruang lingkup
Jenis evaluasi dan ruang lingkup
 
Penyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat KerjaPenyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat Kerja
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
 
chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample
 
Leptospirosis
LeptospirosisLeptospirosis
Leptospirosis
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
 
Metode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalMetode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimental
 
Vitamin
Vitamin Vitamin
Vitamin
 
Karbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur PujiantiKarbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur Pujianti
 
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananSistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3
 
Ainur antibiotik dalam kehamilan
Ainur   antibiotik dalam kehamilanAinur   antibiotik dalam kehamilan
Ainur antibiotik dalam kehamilan
 
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapiAinur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
 
Hiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptxHiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptx
 
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
 
Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)
 
Jaringan hewan (ainur - vanda)
Jaringan hewan (ainur - vanda)Jaringan hewan (ainur - vanda)
Jaringan hewan (ainur - vanda)
 

KEPADATAN DAN AIR BERSIH

  • 1. AKIBAT KEPADATAN PENDUDUK 1. MELUASNYA KAWASAN KUMUH Ainur Pujianti S1 Kesehatan Masyarakat 2015 2. KEBUTUHAN AIR BERSIH MENINGKAT
  • 3. Link >> Distribusi Persentase Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Provinsi, 2000-2013
  • 5. a. Pengertian Kawasan Kumuh • Kawasan Kumuh ( Slum Area ), yaitu suatu kawasan pemukiman / bukan kawasan pemukiman yang dijadikan sebagai tempat tinggal yang bangunannya berkondisi substandar atau tidak layak yang dihuni oleh penduduk miskin yang padat. • Lokasi: pinggiran sungai, di pinggir rel kereta api, tanah-tanah kosong di sekitar pabrik atau pusat kota, dan di bawah jembatan. • Kepadatan penduduk 250 - 400 jiwa/ha.
  • 6. b. Data Kawasan Kumuh di indonesia • Menurut data BPS 2009, kawasan kumuh ( Slum Area ) di Indonesia tercatat seluas 57.800 hektar pada tahun 2009. Angka ini naik dari tahun 2004 yang luasnya 54.000 hektar. Dalam rentang lima tahun, kawasan kumuh ( Slum Area ) bertambah menjadi 3.800 hektar. • Berdasarkan data BPS 2008, terdapat 26,9 juta unit rumah yang tidak layak huni di Indonesia, baik yang semi permanen maupun tidak permanen. Jumlah rumah yang tidak terlayani air bersih sebanyak 9,7 juta unit. • Sedangkan rumah yang tidak mendapatkan listrik sebanyak 3,9 juta unit dan yang tidak terlayani jamban sebanyak 10,5 juta unit.
  • 7.
  • 8. Sebaran Kawasan Permukiman Kumuh di Indonesia
  • 9. c. Analisis kawasan Kumuh  Aspek kesehatan: Tidak memenuhi kriteria rumah sehat, resiko penyakit berbasis lingkungan, penurunana kualitas lingkungan, terganggunya psikologi anak.  Aspek fisik: sarana dan prasarana fisiknya seperti suplai air bersih, sanitasi, listrik, tata bangunan yang tidak teratur, jalan lingkungan yang buruk  Aspek Sosial : resiko kejahatan & penggusuran, tidak mempunyai kepemilikan tanah (tanah ilegal)  Aspek kebencanaan : rawan bencana banjir dan kebakaran  Aspek pendidikan: pendidikan rendah  Aspek ekonomi: penduduk dengan pendapatan rendah (pekerja/buruh/pemulung/pengemis).
  • 10. d. Strategi penanganan kawasan kumuh: Untuk menata kawasan kumuh ( Slum Area ) yang paling diperlukan adalah : a.perumahan dan pengendalian alih fungsi, b.memperbaiki & memeliharaan kondisi lingkungan, c.pemugaran kondisi bangunan.
  • 11. 2. Kebutuhan air bersih meningkat
  • 12. Pengertian air bersih • Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dimanfaatkan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. • Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat.
  • 13. • Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan secara berkelanjutan. • Penggunaan air bersih sangat penting untuk komsumsi rumah tangga, kebutuhan industri dan tempat umum. • Di daerah perkotaan, sistem penyediaan air bersih dilakukan dengan sistem perpipaan dan non perpipaan.  Sistem perpipaan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)  Sistem non perpipaan dikelola oleh masyarakat baik secara individu maupun kelompok. • Peningkatan kebutuhan air bersih ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk, peningkatan derajat kehidupan warga serta perkembangan kota/kawasan pelayanan ataupun hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan kondisi sosial ekonomi warga.
  • 14. • Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi pada 2015 jumlah penduduk Indonesia melonjak menjadi 247,5 juta jiwa. Jumlah tersebut mengakibatkan pemenuhan kebutuhan air meningkat menjadi 9.391 miliar meter kubik atau naik 47 persen dari tahun 2000. Padahal ketersediaan air cenderung menurun setiap tahunnya. • Di Pulau Jawa, misalnya, ketersediaan air hanya 1.750 meter kubik per kapita per tahun, jauh di bawah standar kecukupan yaitu 2.000 meter kubik per kapita per tahun. Jika hal ini tidak ditanggulangi, dipastikan Indonesia akan mengalami kelangkaan air bersih pada 2020. (Ruzardi, 2007)
  • 15.
  • 16. Ketersediaan Air Bersih • Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan secara langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkan. • Pembuatan sumur artesis untuk keperluan industri dan kompleks perumahan mengakibatkan sumur-sumur tradisional mengering. Selain itu, kawasan pemukiman padat penduduk sering hanya menyediakan sedikit kawasan terbuka sebagai daerah serapan air hujan. Kawasan yang tertutup rapat oleh aspal dan beton membuat air tidak dapat meresap ke lapisan tanah, sehingga pada waktu hujan air hanya mengalir begitu saja melalui permukaan tanah. Akibatnya cadangan air di dalam tanah semakin lama semakin berkurang sehingga pada musim kemarau sering kekurangan air bersih
  • 17. Penyebab berkurangnya sumber air bersih • eksploitasi secara besar-besaran terhadap air tanah yang dilakukan oleh gedung-gedung perkantoran, rumah sakit, pusat perbelanjaan, apartemen, hotel, pengusaha laundry, dan bangunan tinggi lainnya. • pembangunan gedung-gedung yang tidak mematuhi perbandingan lahan yang terpakai dan lahan terbuka, sehingga mengganggu proses penyerapan air hujan ke dalam tanah.
  • 18. UPAYA PENANGANAN KEBUTUHAN AIR BERSIH 1) Pengaturan pemanfaatan air tanah yang disertai dengan pengawasan yang ketat, misalnya mengawasi penggunaan air tanah oleh perusahaan cuci kendaraan, agar penggunaannya tidak jor-joran dan melebihi kapasitas; 2) Pemberian surat IMB (Izin Mendirikan Bangunan) harus disertai kewajiban penyediaan lahan terbuka yang diperuntukkan bagi penyerapan air hujan ke dalam tanah; 3) Kewajiban memperbaiki kualitas dan mengembalikan tata guna air sesuai pemanfaaatan sebagaimana yang telah dimanfaatkan oleh setiap pengguna air; 4) Setiap bangunan harus diwajibkan membuat sumur resapan sehingga dapat meningkatkan cadangan air tanah, yang manfaatnya akan sangat dirasakan jika terjadi musim kemarau yang berkepanjangan; 5) Mewajibkan setiap pemilik bangunan untuk menyediakan lahan untuk menanam pohon yang dimaksudkan untuk menyimpan sebagian air resapan, selain tentunya untuk menyerap polusi udara dan memberi keteduhan. 6) Memberdayakan partisipasi masyarakat perkotaan untuk dapat bertindak secara bijak dalam hal pemanfaatan air tanah untuk keperluan yang penting saja.