SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
ASSALAMU’ALAIKUM. WR.WB
ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫هلل‬ِ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬َّ‫س‬‫ال‬َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬َ‫و‬ َ‫ن‬ُ‫م‬َ‫ال‬
َ‫و‬ ِ‫اء‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ ِ‫ف‬َ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ع‬َ‫و‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫س‬ْ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ى‬َ‫ل‬
َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫ح‬َ‫ص‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬َ‫ا‬ُ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬
Artinya: Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam
semesta. Semoga salawat serta keselamatan
tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia.
Berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya,
semuanya.
Latar Belakang
O Dewasa ini jumlah penduduk di Indonesia dari tahun
ke tahun semakin bertambah, kalau kita cermati
data yang ada di dinas Sensus Kependudukan
Negara ini, dalam setiap tahun, bulan bahkan hari
selalu ada bayi yang lahir, hal ini sangat
berpengaruh pada perkembangan perekonomian
Negara, apalagi Negara kita termasuk Negara yang
masih berkembang, dengan begitu melonjaknya
jumlah penduduk dari tahun ke tahun, pemerintah
mencanangkan gerakan Keluarga Berencana
sebagai salah satu solusi untuk menghambat
kelonjakan pertumbuhan penduduk tersebut,
hakikatnya dalam suatu keluarga berencana itu
idealnya hanya memiliki dua orang anak.
Lanjutan
O Di era modern, banyak sekali kejadian-kejadian
yang tidak pernah ada sebelumnya. Masalah
pernikahan misalnya, tujuan dari pernikahan tidak
lain untuk mendapatkan keturunan. Meskipun tidak
bisa dipungkiri, kadang kala seseorang menikah
tidak menginginkan seorang anak., sehingga ia
melakukan usaha agar bagaimana hal itu bisa
tercapai.
O Kita mengenal yang namanya kontrasepsi, Islam
waktu dulu belum mengenal apa itu kontrasepsi?,
meskipun para ulama mujtahid sudah mempunyai
angan-angan yang substansinya sama dengan
kontrasepsi. Tapi menurut pemakalah bahwa para
ulama dahulu belum memberikan gambaran yang
luas, karena IT juga belum berkembang seperti
saat ini, sedangkan persoalan yang kita hadapai
sekarang lebih kompleks.
Lanjutan
O Penggunaan kontrasepsi juga mempunyai tujuan yang
berbeda, bahkan bagi penggunaya, entah itu pasangan
suami istri atau pun itu hanya sepasang kekasih yang
belum mempunyai ikatan yang sah. Mungkin bagi
pasangan suami istri kontrasepsi yang umum digunakan
dijadikan sebagai media untuk pembatasan kelahiran anak
atau sebagai salah satu esensi dari program KB,
sedangkan bagi pasangan kekasih hal itu ditujukan untuk
menghindarkan fitnah baginya, kendati demikian dapat
memunculkan persolan pelik hubungan sek antara
sepasang kekasih.
O Metode kontrasepsi juga berbeda-beda, mulai dari
kontrasepsi yang umum digunakan hingga metode yang
mungkin tidak banyak digunakan. Kemudian menentukan
apakah metode tersebut diizinkan dalam Islam atau
tidak?.
Lanjutan
OKeluarga Berencana secara prinsipil dapat
diterima oleh Islam, bahkan keluarga
berencana dengan maksud menciptakan
keluarga sejahtera yang berkualitas dan
melahirkan keturunan yang tangguh sangat
sejalan dengan tujuan syari`at Islam yaitu
mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya.
Selain itu, Kb juga memiliki sejumlah
manfaat yang dapat mencegah timbulnya
kemudlaratan. Bila dilihat dari fungsi dan
manfaat KB yang dapat melahirkan
kemaslahatan dan mencegah
kemudlaratan maka tidak diragukan lagi
kebolehan KB dalam Islam.
Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai kontrasepsi,
maka dari latar belakang di atas dapat dirumuskan
beberapa masalah:
2. Apa dan seperti apakah deskripsi umum
tentang kontrasepsi ?
3. Bagaimana hukum kontrasepsi dalam perspektif
Islam ?
Deskripsi Umum tentang
Kontrasepsi
O Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti mencegah
atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan
antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma
(sel pria)yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari
kontrasepsi adalah menghindari/ mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sel sperma tersebut.
O Adapun cara kerja kontrasepsi itu bermacam-macam, tapi
pada umumnya alat ini berfungsi untuk melumpuhkan
sperma, mencegah terjadinya evolusi, dan menghalangi
pertemuan sel telur dan sperma.
O Mengenai alat kontrasepsi, secara garis besar,
kontrasepsi itu dibagi dalam tiga bagian yaitu kontrasepsi
mekanik, hormonal, dan kontrasepsi mantap.
Kontrasepsi Mekanik
O Dinamakan mekanik karena sifatnya sebagai pelindung.
Maksudnya, kontrasepsi ini mencegah bertemunya sperma dan
sel telur dalam rahim. Nah, ada beberapa kontrasepsi yang
termasuk dalam golongan mekanik ini, yaitu kondom dan
diafragma.
O Kondom
O Mujathaid dahulu mengenalkan yang namanya kulit atau usus
binatang yang digunakan untuk menampung sperma agar tidak
masuk ke dalam vagina, yang sekarang dikenal dengan
kondom yang terbuat dari bahan karet yang tipis dan elastis.
Bentuknya seperti kantong.
O Diafragma
O Kontrasepsi wanita yang mirip kondom. Bentuknya seperti topi
yang menutupi mulut rahim, terbuat dari bahan karet dan agak
tebal. Kontrasepsi ini imasukkan ke dalam vagina, semacam
sekat yang dapat mencegah masuknya sperma ke dalam rahim.
Diafragma digunakan jika akan berhubungan seksual. Setelah
itu bisa dilepas lagi atau tetap pada tempatnya. Karena
bahannya lebih tebal dari kondom, kontrasepsi ini tidak mungkin
bocor.
Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim
O Alat Kontrasepsi dalam Rahim/AKDR/IUD (Intrauterine devices)
lebih dikenal dengan nama spiral. Berbentuk alat kecil dan
banyak macamnya. Ada yang terbuat dari plastik seperti bentuk
huruf S (Lippes Loop). Ada pula yang terbuat dari logam
tembaga berbentuk seperti angka tujuh (Copper Seven) dan
mirip huruf T (Copper T). Selain itu, ada berbentuk sepatu kuda
(Multiload).
O “Alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter
dengan bantuan alat. Benda asing dalam rahim ini akan
menimbulkan reaksi yang dapat mencegah bersarangnya sel
telur yang telah dibuahi di dalam rahim. Alat ini bisa bertahan
dalam rahim selama 2-5 tahun, tergantung jenisnya dan dapat
dibuka sebelum waktunya jika Anda ingin hamil lagi.
O Ada dua pendapat penggunaan IUD, ada yang mengatakan
untuk mencegah pembuahan, dan juga ada yang menyatakan
sebagai alat pengaturan kehamilan.
O Spermisida
O Kontrasepsi ini merupakan senyawa kimia yang
dapat melumpuhkan sampai membunuh sperma.
Bentuknya bisa busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet,
atau aerosol. Sebelum melakukan hubungan
seksual, alat ini dimasukkan ke dalam vagina.
Setelah kira-kira 5-10 menit hubungan seksual dapat
dilakukan. Penggunaan spermisida ini kurang efektif
bila tidak dikombinasi dengan alat lain, seperti
kondom atau diafragma. “Dari 100 pasangan dalam
setahun, ada 3 wanita yang hamil. Tapi karena sering
salah dalam pemakaiannya, bisa terjadi sampai 30
kehamilan.
O Kontrasepsi Hormonal
O Kontrasepsi ini menggunakan hormon, dari
progesteron sampai kombinasi estrogen dan
progesteron. Penggunaan kontrasepsi ini dilakukan
dalam bentuk pil, suntikan, atau susuk.
O Pada prinsipnya, mekanisme kerja hormon
progesteron adalah mencegah pengeluaran sel telur
dari indung telur, mengentalkan cairan di leher rahim
sehingga sulit ditembus sperma, membuat lapisan
dalam rahim menjadi tipis dan tidak layak untuk
tumbuhnya hasil konsepsi, saluran telur jalannya jadi
lambat sehingga mengganggu saat bertemunya
sperma dan sel telur.
O Pil atau Tablet
O Pil bertujuan meningkatkan efektifitas, mengurangi
efek samping, dan meminimalkan keluhan. Sebagian
besar wanita dapat menerima kontrasepsi ini tanpa
kesulitan. Di Indonesia, jenis ini menduduki jumlah
kedua terbanyak dipakai setelah suntikan. Pil ini
tersedia dalam berbagai variasi. Ada yang hanya
mengandung hormon progesteron saja, ada pula
kombinasi antara hormon progesteron dan estrogen.
Lanjutan…
O Penggunaan pil secara teratur dan dalam waktu
panjang dapat menekan fungsi ovarium. Kerugian
lainnya, mungkin berat badan bertambah, juga rasa
mual sampai muntah, pusing, mudah lupa, dan ada
bercak di kulit wajah seperti vlek hitam. Juga dapat
mempengaruhi fungsi hati dan ginjal. Kecuali itu,
kandungan hormon estrogen dapat mengganggu
produksi ASI.
O Keuntungannya, pil ini dapat meningkatkan libido,
sekaligus untuk pengobatan penyakit endometriosis.
Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan
mengatur keluarnya darah haid.
O Suntikan
O Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik.
Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali dalam sebulan.
Suntikan setiap 3 bulan (Depoprovera), setiap 10
minggu (Norigest), dan setiap bulan (Cyclofem).
O Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak
mengganggu produksi ASI. Pemakaian hormon ini juga
bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang
keluar.
O Susuk
O Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena
dipasang di bawah kulit pada lengan kiri atas.
Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau
pembungkus silastik (plastik berongga) dan
ukurannya sebesar batang korek api. Susuk
dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul.
Kini sedang diuji coba susuk satu kapsulimplanon).
Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon atau
Levonorgestrel. Susuk tersebut akan mengeluarkan
hormon tersebut sedikit demi sedikit. Jadi, konsep
kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan
menghalangi migrasi sperma.
Kontrasepsi Mantap
O Dipilih dengan alasan sudah merasa cukup dengan
jumlah anak yang dimiliki. Caranya, suami-istri
dioperasi (vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk
wanita). Tindakan ini dilakukan pada saluran bibit
pada pria dan saluran telur pada wanita, sehingga
pasangan tersebut tidak akan mendapat keturunan
lagi.
O Kontarsepsi mantap atau sterilisasi melibatkan
pembedahan medis, vasektomi berarti memutuskan
atau menutup saluran pada jalur reproduksi si pria.
Saluran (pembuluh) ini melewatkan sperma dari
buah pelir ke prostate dan organ-organ reproduksi
lainya.
Lanjutan….
O Sterilisasi pada wanita atau disebut tubal ligation
meliputi pembelokan atau pemutusan hubungan
pembuluh telur yang menyalurkan ovum.
O Jika dilihat secara garis besarnya, masing-masing
alat kontrasepsi yang digunakan mempunyai
kelemahan dan keuntungan yang berbeda. Sehingga
dalam penggunaanya pun mempunyai hukum yang
berbeda-beda sesuai dengan kadar manfaatnya, dan
seberapa besar madharatnya. Di atas, hanya
dijelaskan secara singkat dan sebagai pengenalan
tentang metode kontrasepsi. Karena pada makalah
ini fokus membahas tentang kontrasepsi mantap.
Kontrasepsi dalam
Perspektif Islam
O Menurut al-Qur’an dan Hadits Sebenarnya dalam al-
Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang shoreh yang
melarang atau memerintahkan KB secara eksplisit,
karena hukum ber-KB harus dikembalikan kepada
kaidah hukum Islam. Tetapi dalam al-Qur’an ada
ayat-ayat yang berindikasi tentang diperbolehkannya
mengikuti program KB, yakni karena hal-hal berikut:
O Menghawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan
ibu. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat
Al-Baqarah ayat 195, yang artinya:
“Janganlah kalian menjerumuskan diri dalam
kerusakan”.
Lanjutan
OMenghawatirkan keselamatan agama,
akibat kesempitan penghidupan hal ini
sesuai dengan hadits Nabi: “Kefakiran
atau kemiskinan itu mendekati
kekufuran”.
OMenghawatirkan kesehatan atau
pendidikan anak-anak bila jarak
kelahiran anak terlalu dekat sebagai
mana hadits Nabi: “Jangan bahayakan
dan jangan lupa membahayakan orang
lain.
Hubungan Kontrasepsi
Dengan Agama Islam
O Islam membenarkan yang namanya kontrasepsi, hal
ini juga pernah dilakukan para sahabat Nabi dengan
cara yang mereka kenal yaitu ‘azl atau coitus
interreptus. Dari Urwah bin Zubair, dan aisyah
Ummul Mukminin, dari Jadzamah, saudara
perempan Ukasyah, ia bercerita, aku pernah
mendatangi rasululah SAW yang tengah berada di
kerumunan banyak orang dan bersabda, “ Aku ingin
melarang ghilah. Lalu aku melihat bangsa Romawi
dan Persi, ternyata mereka melakukan ghilah
terhadap anak-anak mereka, namun hal itu sama
sekali tidak membahayakan anak-anak mereka.”
Lanjutan…
O Kemudia beliau ditanya tentang ‘azl, maka
Rasulullah SAW bersabda:
‫الوأدالخفي‬ ‫ذلك‬( .‫مسلم‬ ‫رواه‬)
O“ Yang demikian itu adalah pembunuhan terhadap
anak secara tersembunyi.” (HR.Muslim).
Lanjutan…
O Hadist di atas mencakup dua masalah. Pertama, al-ghilah
yaitu hubungan badan suami istri ketika sang istri tengah
menyusui, sebagaimana yang dikemukakan imam Malik,
ash-Ashma’i dan lain-lain. Ada pula yang mengatakan
ghilah berarti tindakan seorang wanita menyusui anaknya
sedang ia tengah hamil. Padahal para dokter
mengemukakan: Yang demikian itu penyakit dan kedua
‘azl, yaitu seorang suami mencabut kemaluan dari
kemaluan istrinya pada saat akan orgasme agar air
maninya keluar dari kemaluan istrinya, baik dilakukan
terhadap budak dengan tujuan agar tidak hamil dan
melahirkan anak atau terhadap wanita mereka karena
adanya kekhawatiran akan dampak yang kurang baik
terhadap istri yang sedang menyusui atau karena tidak
menghendaki kehamilan terlebih dahulu.
Lanjutan
O Jumhur ulama memperbolehkan ‘azl (kontrasepsi
sementara) selama penundaan kelahiran itu tidak
ditujukan karena khawatir masalah rizki, jika
pencegahan kehamilan atau membatasi jumlah anak
dengan tujuan terpeliharanya
O pendidikan anak maka dapat dibenarkan, bahkan
imam Ghozali memperbolehkan kontrasepsi
sementara untuk menjaga kecantikan wanita.
Sehingga segala macam dan cara kontrasepsi dapat
dibenarkan Islam selama (1) tidak dipaksakan, (2)
tidak aborsi, (3) tidak membatasi jumlah anak, (4)
tidak mengakibatkan pemandulan permanen.
Lanjutan…
O Seruan pembatasan keturunan atau menolak
kehamilan karena alasan yang bersifat umum seperti
takut miskin atau karena tidak mempunayai rizki,
maka tidak boleh secara Syariah, lebih besar
dosanya dari itu jika mewajibkan kepada masyarakat.
Maka sangat jelas pembatasan keturunan atau pun
pencegahan keturunan diperbolehkan jika dalam
keadaan darurat semisal divonis dokter jika dengan
kehamilan dapat mengakibatkan dampak negatif bagi
kesehatan atau jiwa ibu, bapak dan anak yang
dikandung, bukan dikarenakan takut fakir.
Dengan demikian ada lima 5 persoalan
yang terkait dengan penggunaan alat
kontrasepsi, yaitu :
1. Cara kerjanya, apakah mengatur kehamilan atau
menggugurkan kehamilan (isqat al-haml)?
2. Sifatnya, apakah ia hanya pencegahan kehamilan
sementara atau bersifat pemandulan permanen
(ta’qim)?
3. Pemasangannya, Bagaimana dan siapa yang
memasang alat kontrasepsi tersebut? (Hal ini berkaitan
dengan masalah hukum melihat aurat orang lain).
4. Implikasi alat kontrasepsi terhadap kesehatan
penggunanya.
5. Bahan yang digunakan untuk membuat alat kontrasepsi
tersebut.
Lanjutan…
O Alat kontrasepsi yang dibenarkan menurut Islam
adalah yang cara kerjanya mengatur kehamilan,
bersifat sementara (tidak permanen) dan dapat
dipasang sendiri oleh yang bersangkutan atau oleh
orang lain yang tidak haram memandang auratnya
(suami) atau juga oleh orang lain yang pada
dasarnya tidak boleh memandang auratnya, tetapi
dalam keadaan darurat ia dibolehkan. Selain itu
bahan pembuatan yang digunakan harus berasal dari
bahan yang halal, serta tidak menimbulkan implikasi
yang membahayakan (mudlarat) bagi kesehatan.
Lanjutan…
O Dalam kitab al-Bajuri ‘ala fathil Qarib, juz II, hlm.93,
yang terjemahanya haram mempergunakan sesuatu
(seperti obat-obatan) yang dapat memutuskan
kehamilan sama sekali (sehingga tidak bisa hamil
kembali selamanya). Sedangkan yang hanya
memperlambat kehamilan untuk sesuatu waktu dan
tidak memutuskanya sama sekali, maka tidak haram
dan bahkan tidak makruh jika karena uzur seperti
ingin mendidik anak lebih dahulu. Jika tidak ada
alasan apapun, hukumnya makruh.
Lanjutan…
O Kendati demikian, untuk kontrasepsi mantap
(sterilisasi) oleh sebagian ulama dianggap
pemandulan permanen, sehingga kontrasepsi
mantap berbeda dengan kontrasepsi lain. Selama
tidak ada hal yang menggugurkan keharamanya,
maka untuk kontasepsi mantap mutlak dilarang
dalam Islam karena hal itu berkenaan dengan hal
“pengebirian” dan Rasulullah SAW melarang para
sahabatnya untuk melakukan kebiri. At Tabrani
menceritakan bahwa ada suatu kabilah Arab datang
menemui Rasulullah SAW dan bertanya tentang
pengebirian dan Rasulullah SAW menjawab bahwa
hal tersebut dilarang.
Kaidah dan Metode yang Tepat
untuk Penetapan Hukum
Kontrasepsi
O Dari penjelasan sebelumnya, bahwa kontrasepsi ada
yang diperbolehkan dan ada pula yang tidak
diperbolehkan. Semua itu didasarkan pada kadar
madharatnya, khusunya kontrasepsi mantap
(vasektomi dan tubektomi).
O Dibolehkan tidaknya kontrasepsi mantap tergantung
pada masalah dapat dipulihkan kembali atau tidak.
Kemungkinan dapat dipulihkan kecil dan teknik yang
digunakan untuk memulihkanya pun lebih besar
dapat dicapai dengan teknik pemindahan mikro.
Lanjutan…
O Dalam penetapan hukum Islam, sangat jelas sekali bahwa
semuanya (perintah atau larangan) pasti mengantar pada satu
atau dua dari lima pokok pemeliharaan dalam Islam yaitu: 1)
agama, 2) jiwa, 3) akal, 4) keturunan, dan 5) harta.
O Dengan demikian, dari lima prinsip tersebut-dan secara khusus
prinsip “pemeliharaan terhadap keturunan”- kebijaksanaan
kependudukan mendapat pijakan agama yang amat
kukuh.[13] Jadi hukum awal dari kontrasepsi adalah haram
berdasarkan kesepakatan ulama dengan alasan karena
kontrasepsi sama halnya menyalahi nikmat yang diberikan oleh
Allah, akan tetapi dalam keadaan-keadaan tertentu hukum
berubah menjadi diperbolehkan dengan alsan-alsan yang
dibahas sebelumnya, dan untuk kontrasepsi mantap mutlak
diharamkan kecuali dengan adanya kehamilan bisa
membahayakan kesehatan si ibu atau bahkan mengancam
jiwanya. Sehingga dalam keadaan seperti itu (yang sangat
darurat) dan harus mempunyai pilihan satu dari keduanya,
maka kontrasepsi mantap hukumnya berubah menjadi boleh,
ketetapan ini berdasarkan kaidah:
Lanjutan…
‫إذا‬‫تعارض‬‫مفسدتان‬‫روعي‬‫أعظمهما‬‫ضررا‬‫بارتكاب‬‫أخفهما‬ ,
Karena jika ada dua bahaya (mafsadah) yang saling
mengancam, maka yang diambil adalah bahaya yang
paling ringan. Dapat dilihat, bahwa bahaya melakukan
kontrasepsi mantap lebih ringan daripada bahaya tidak
melakukan kontrasepsi.
Lanjutan…
O Akan tetapi disisi lain, jika perkembangan ilmu
menemukan satu cara yang tidak mengakibatkan
pemandulan abadi atau kontrasepsi mantap yang
dilakukan dapat ditempuh dengan tidak mengakibatkan
hal tersebut, maka tentu hukumnya dapat berubah dari
terlarang menjadi boleh.
O Adapun metode yang digunakan untuk menggali hukum
tersebut, berawal dari qiyas untuk kontrasepsi secara
umum, yaitu diqiyaskan dengan yang namanya ‘azl,begitu
juga dengan kontrasepsi mantap yang diqiyaskan dengan
pengibirian. Melihat keadaan sekarang bahwa
diperbolehkanya kontrasepsi mantap (vasektomi dan
tubektomi) karena dalam keadaan darurat, atau selama
tidak ada cara atau alasan yang menggugurkanya maka
hemat pemakalah lebih menegaskan pada metode
istishab yaitu hukum asal yang dipakai selama belum ada
ketentuan baru yang bisa menggugurkanya, dan tentunya
ketetapan hukum yang berlaku diperuntuhkan untuk
kemaslahatan.
Pengertian Keluarga
Berencana
O keluarga berencana berarti pasangan suami istri yang
telah mempunyai perencanaan yang kongkrit
mengenai kapan anaknya diharapkan lahir agar
setiap anaknya lahir disambut dengan rasa gembira
dan syukur dan merencanakan berapa anak yang
dicita-citakan, yang disesuaikan dengan
kemampuannya dan situasi kondisi masyarakat dan
negaranya.
Pandangan Al-Qur’an Tentang Keluarga
Berencana
O Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang
memberikan petunjuk yang perlu kita laksanakan
dalam kaitannya dengan KB diantaranya ialah :
O Surat An-Nisa’ ayat 9 YANG ARTINYA
O “Dan hendaklah takut pada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-
anak yang lemah. Mereka khawatir terhadap
kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah
mereka mengucapkan perkataan yang benar”.
LANJUTAN…
O Selain ayat diatas masih banyak ayat yang berisi
petunjuk tentang pelaksanaan KB diantaranya ialah
surat al-Qashas: 77, al-Baqarah: 233, Lukman: 14, al-
Ahkaf: 15, al-Anfal: 53, dan at-Thalaq: 7.
O Dari ayat-ayat diatas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa petunjuk yang perlu dilaksanakan dalam KB
antara lain, menjaga kesehatan istri,
mempertimbangkan kepentingan anak,
memperhitungkan biaya hidup brumah tangga.
Pandangan al-Hadits Tentang Keluarga
Berencana
O Dalam Hadits Nabi diriwayatkan:
O‫الناس‬ ‫لتكففون‬ ‫عالة‬ ‫تدرهم‬ ‫أن‬ ‫من‬ ‫خير‬ ‫أغنياء‬ ‫ورثك‬ ‫تدر‬ ‫إنك‬(‫ع‬ ‫متفق‬‫ليه‬)
O “sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli
warismu dalam keadaan berkecukupan dari pada
meninggalkan mereka menjadi beban atau
tanggungan orang banyak.”
O Dari hadits ini menjelaskan bahwa suami istri
mempertimbangkan tentang biaya rumah tangga
selagi keduanya masih hidup, jangan sampai anak-
anak mereka menjadi beban bagi orang lain. Dengan
demikian pengaturan kelahiran anak hendaknya
dipikirkan bersama.[2]
Menurut al-Qur’an dan
Hadits
O Sebenarnya dalam al-Qur’an dan Hadits tidak ada
nas yang shoreh yang melarang atau memerintahkan
KB secara eksplisit, karena hukum ber-KB harus
dikembalikan kepada kaidah hukum Islam,
Menurut Pandangan Ulama’
O Ulama’ yang memperbolehkan
O Diantara ulama’ yang membolehkan adalah Imam al-
Ghazali, Syaikh al-Hariri, Syaikh Syalthut, Ulama’
yang membolehkan ini berpendapat bahwa
diperbolehkan mengikuti progaram KB dengan
ketentuan antara lain, untuk menjaga kesehatan si
ibu, menghindari kesulitan ibu, untuk menjarangkan
anak. Mereka juga berpendapat bahwa perencanaan
keluarga itu tidak sama dengan pembunuhan karena
pembunuhan itu berlaku ketika janin mencapai tahap
ketujuh dari penciptaan. Mereka mendasarkan
pendapatnya pada surat al-Mu’minun ayat: 12, 13, 14
Lanjutan…
O Ulama’ yang melarang
O Selain ulama’ yang memperbolehkan ada para ulama’
yang melarang diantaranya ialah Prof. Dr. Madkour,
Abu A’la al-Maududi. Mereka melarang mengikuti KB
karena perbuatan itu termasuk membunuh keturunan
seperti firman Allah:
O‫وإياهم‬ ‫نرزقكم‬ ‫نحن‬ ‫إملق‬ ‫من‬ ‫أوالدكم‬ ‫تقتلوا‬ ‫وال‬
O “Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu
karena takut (kemiskinan) kami akan memberi rizkqi
kepadamu dan kepada mereka”.
O Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang
oleh Islam
O Cara yang diperbolehkan
O Ada beberapa macam cara pencegahan kehamilan
yang diperbolehkan oleh syara’ antara lain,
menggunakan pil, suntikan, spiral, kondom,
diafragma, tablet vaginal , tisue. Cara ini
diperbolehkan asal tidak membahayakan nyawa sang
ibu. Dan cara ini dapat dikategorikan kepada azl yang
tidak dipermasalahkan hukumnya.
O Kami dahulu dizaman Nabi SAW melakukan azl,
tetapi beliau tidak melarangnya.
Lanjutan…
O Cara yang dilarang
O Ada juga cara pencegahan kehamilan yang dilarang
oleh syara’, yaitu dengan cara merubah atau merusak
organ tubuh yang bersangkutan. Cara-cara yang
termasuk kategori ini antara lain, vasektomi,
tubektomi, aborsi. Hal ini tidak diperbolehkan karena
hal ini menentang tujuan pernikahan untuk
menghasilakn keturunan.
KESIMPULAN
O Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti
mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi
adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang
matang dan sel sperma (sel pria)yang
mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi
adalah menghindari/ mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sel sperma tersebut.
Lanjutan…
O Menurut al-Qur’an dan Hadits Sebenarnya dalam al-
Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang shoreh yang
melarang atau memerintahkan KB secara eksplisit,
karena hukum ber-KB harus dikembalikan kepada
kaidah hukum Islam. Tetapi dalam al-Qur’an ada
ayat-ayat yang berindikasi tentang diperbolehkannya
mengikuti program KB.
SARAN
O Sebaiknya sebelum menggunakan alat kontrasepsi,
sebagai ummut muslim memperhatikan dan mencari
referensi tentang penggunaan alat kotrasepsi
kaitannya dengan kesehatan dan kaidah agama
islam
Penutup…
O Subhanaka AllaHumma wa bihamdik, asyHadu
alla ilaaHa illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik
(shohiihu rawaahu At-Tirmidzii)
O "Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memujiMu
aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak
di sembah selain Engkau. Aku mohon ampun
kepada-Mu dan bertobat kepada-Mu." (Hadits
Sahih riwayat Tirmidzii)
ASSALAMUALAIKUM.WR.W
B

More Related Content

What's hot

Modul 1 kb 1 konsep dasar persalinan
Modul 1 kb 1   konsep dasar  persalinanModul 1 kb 1   konsep dasar  persalinan
Modul 1 kb 1 konsep dasar persalinanpjj_kemenkes
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanRina Septi Andriani
 
Pandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap KesehatanPandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap Kesehatanpjj_kemenkes
 
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -Devi Narti
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalDestu Ayu Hapsari
 
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang KehamilanPemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang KehamilanMelly anti
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaFuji Astuti
 
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)DeboAprill
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinOperator Warnet Vast Raha
 
Kb suntik 3 bulan PPT
Kb suntik 3 bulan PPTKb suntik 3 bulan PPT
Kb suntik 3 bulan PPTqurratuakyun
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilHetty Astri
 
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalPerubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalRahayu Pratiwi
 

What's hot (20)

Modul 1 kb 1 konsep dasar persalinan
Modul 1 kb 1   konsep dasar  persalinanModul 1 kb 1   konsep dasar  persalinan
Modul 1 kb 1 konsep dasar persalinan
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
 
Pandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap KesehatanPandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap Kesehatan
 
Keluarga Berencana
Keluarga Berencana Keluarga Berencana
Keluarga Berencana
 
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
 
KEHAMILAN KEMBAR
KEHAMILAN KEMBARKEHAMILAN KEMBAR
KEHAMILAN KEMBAR
 
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang KehamilanPemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
Soal soal ukom
Soal   soal ukomSoal   soal ukom
Soal soal ukom
 
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 
Vitamin & mineral untuk ibu hamil
Vitamin & mineral untuk ibu hamilVitamin & mineral untuk ibu hamil
Vitamin & mineral untuk ibu hamil
 
Kb suntik 3 bulan PPT
Kb suntik 3 bulan PPTKb suntik 3 bulan PPT
Kb suntik 3 bulan PPT
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
Asuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,pptAsuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,ppt
 
Distosia Bahu final
Distosia Bahu finalDistosia Bahu final
Distosia Bahu final
 
Otonomi kebidanan
Otonomi kebidananOtonomi kebidanan
Otonomi kebidanan
 
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalPerubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
 
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 

Viewers also liked

Islam dan keluarga berencana
Islam dan keluarga berencanaIslam dan keluarga berencana
Islam dan keluarga berencanaBambang Setiawan
 
Kb dalam pandangan agama
Kb dalam pandangan agamaKb dalam pandangan agama
Kb dalam pandangan agamaAinur
 
pandangan agama terhadap kesehatan
pandangan agama terhadap kesehatanpandangan agama terhadap kesehatan
pandangan agama terhadap kesehatanpjj_kemenkes
 
Rumah Bersalin Cuma Cuma SINERGI Foundation Klinik Bersalin Gratis Untuk Ibu ...
Rumah Bersalin Cuma Cuma SINERGI Foundation Klinik Bersalin Gratis Untuk Ibu ...Rumah Bersalin Cuma Cuma SINERGI Foundation Klinik Bersalin Gratis Untuk Ibu ...
Rumah Bersalin Cuma Cuma SINERGI Foundation Klinik Bersalin Gratis Untuk Ibu ...rumahbersalin99
 
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan AborsiKB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsipjj_kemenkes
 
8 tatacarakerjaplkb-130619085948-phpapp02
8 tatacarakerjaplkb-130619085948-phpapp028 tatacarakerjaplkb-130619085948-phpapp02
8 tatacarakerjaplkb-130619085948-phpapp02Amir Uddin
 
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islamMakalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islamYadhi Muqsith
 
Regional ii paparan plt_kepala bkkbn_2
Regional ii  paparan plt_kepala bkkbn_2Regional ii  paparan plt_kepala bkkbn_2
Regional ii paparan plt_kepala bkkbn_23327PEMALANG
 
Bahan ajar berpikir kreatif dan inovasi pim iv
Bahan ajar berpikir kreatif dan inovasi pim ivBahan ajar berpikir kreatif dan inovasi pim iv
Bahan ajar berpikir kreatif dan inovasi pim ivTeten Ali Mulku Engkun
 

Viewers also liked (12)

Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Islam dan keluarga berencana
Islam dan keluarga berencanaIslam dan keluarga berencana
Islam dan keluarga berencana
 
Kb dalam pandangan agama
Kb dalam pandangan agamaKb dalam pandangan agama
Kb dalam pandangan agama
 
pandangan agama terhadap kesehatan
pandangan agama terhadap kesehatanpandangan agama terhadap kesehatan
pandangan agama terhadap kesehatan
 
Rumah Bersalin Cuma Cuma SINERGI Foundation Klinik Bersalin Gratis Untuk Ibu ...
Rumah Bersalin Cuma Cuma SINERGI Foundation Klinik Bersalin Gratis Untuk Ibu ...Rumah Bersalin Cuma Cuma SINERGI Foundation Klinik Bersalin Gratis Untuk Ibu ...
Rumah Bersalin Cuma Cuma SINERGI Foundation Klinik Bersalin Gratis Untuk Ibu ...
 
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan AborsiKB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
 
8 tatacarakerjaplkb-130619085948-phpapp02
8 tatacarakerjaplkb-130619085948-phpapp028 tatacarakerjaplkb-130619085948-phpapp02
8 tatacarakerjaplkb-130619085948-phpapp02
 
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islamMakalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
 
Progam KB
Progam KBProgam KB
Progam KB
 
Regional ii paparan plt_kepala bkkbn_2
Regional ii  paparan plt_kepala bkkbn_2Regional ii  paparan plt_kepala bkkbn_2
Regional ii paparan plt_kepala bkkbn_2
 
Bahan ajar berpikir kreatif dan inovasi pim iv
Bahan ajar berpikir kreatif dan inovasi pim ivBahan ajar berpikir kreatif dan inovasi pim iv
Bahan ajar berpikir kreatif dan inovasi pim iv
 
Integritas pim 3 2015
Integritas pim 3 2015Integritas pim 3 2015
Integritas pim 3 2015
 

Similar to HUKUM KB DALAM AGAMA ISLAM

Similar to HUKUM KB DALAM AGAMA ISLAM (20)

Kb & ledakan penduduk
Kb & ledakan pendudukKb & ledakan penduduk
Kb & ledakan penduduk
 
ALAT - ALAT KONTRASEPSI
ALAT - ALAT KONTRASEPSIALAT - ALAT KONTRASEPSI
ALAT - ALAT KONTRASEPSI
 
Kb1
Kb1Kb1
Kb1
 
Biologi perkembangan delila
Biologi perkembangan delilaBiologi perkembangan delila
Biologi perkembangan delila
 
Kontrasepsi
KontrasepsiKontrasepsi
Kontrasepsi
 
Alat kontrasepsi kb
Alat kontrasepsi kbAlat kontrasepsi kb
Alat kontrasepsi kb
 
Biologi perkembangan delila
Biologi perkembangan delilaBiologi perkembangan delila
Biologi perkembangan delila
 
Contraception
ContraceptionContraception
Contraception
 
A.04.lailah fauziah.tugas4(perbaikan materi)
A.04.lailah fauziah.tugas4(perbaikan materi)A.04.lailah fauziah.tugas4(perbaikan materi)
A.04.lailah fauziah.tugas4(perbaikan materi)
 
keluarga_berencana_ppt.pptx
keluarga_berencana_ppt.pptxkeluarga_berencana_ppt.pptx
keluarga_berencana_ppt.pptx
 
Perkembangan kb wiwit
Perkembangan kb wiwitPerkembangan kb wiwit
Perkembangan kb wiwit
 
Nansy pp
Nansy ppNansy pp
Nansy pp
 
Definisi kontrasepsi
Definisi kontrasepsiDefinisi kontrasepsi
Definisi kontrasepsi
 
makalah kb
makalah kbmakalah kb
makalah kb
 
Surya83
Surya83Surya83
Surya83
 
Tugas bhs alat kontrasepsi
Tugas bhs alat kontrasepsiTugas bhs alat kontrasepsi
Tugas bhs alat kontrasepsi
 
pdfcookie.com_kontrasepsi-ppt.pptx
pdfcookie.com_kontrasepsi-ppt.pptxpdfcookie.com_kontrasepsi-ppt.pptx
pdfcookie.com_kontrasepsi-ppt.pptx
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
 
Makalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kbMakalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kb
 
MATERI PENYULUHAN KB.pptx
MATERI PENYULUHAN KB.pptxMATERI PENYULUHAN KB.pptx
MATERI PENYULUHAN KB.pptx
 

Recently uploaded

2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 

Recently uploaded (20)

2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 

HUKUM KB DALAM AGAMA ISLAM

  • 2. ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫هلل‬ِ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬َّ‫س‬‫ال‬َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬َ‫و‬ َ‫ن‬ُ‫م‬َ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫اء‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ ِ‫ف‬َ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ع‬َ‫و‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫س‬ْ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ى‬َ‫ل‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫ح‬َ‫ص‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬َ‫ا‬ُ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬ Artinya: Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia. Berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya.
  • 3.
  • 4. Latar Belakang O Dewasa ini jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah, kalau kita cermati data yang ada di dinas Sensus Kependudukan Negara ini, dalam setiap tahun, bulan bahkan hari selalu ada bayi yang lahir, hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan perekonomian Negara, apalagi Negara kita termasuk Negara yang masih berkembang, dengan begitu melonjaknya jumlah penduduk dari tahun ke tahun, pemerintah mencanangkan gerakan Keluarga Berencana sebagai salah satu solusi untuk menghambat kelonjakan pertumbuhan penduduk tersebut, hakikatnya dalam suatu keluarga berencana itu idealnya hanya memiliki dua orang anak.
  • 5. Lanjutan O Di era modern, banyak sekali kejadian-kejadian yang tidak pernah ada sebelumnya. Masalah pernikahan misalnya, tujuan dari pernikahan tidak lain untuk mendapatkan keturunan. Meskipun tidak bisa dipungkiri, kadang kala seseorang menikah tidak menginginkan seorang anak., sehingga ia melakukan usaha agar bagaimana hal itu bisa tercapai. O Kita mengenal yang namanya kontrasepsi, Islam waktu dulu belum mengenal apa itu kontrasepsi?, meskipun para ulama mujtahid sudah mempunyai angan-angan yang substansinya sama dengan kontrasepsi. Tapi menurut pemakalah bahwa para ulama dahulu belum memberikan gambaran yang luas, karena IT juga belum berkembang seperti saat ini, sedangkan persoalan yang kita hadapai sekarang lebih kompleks.
  • 6. Lanjutan O Penggunaan kontrasepsi juga mempunyai tujuan yang berbeda, bahkan bagi penggunaya, entah itu pasangan suami istri atau pun itu hanya sepasang kekasih yang belum mempunyai ikatan yang sah. Mungkin bagi pasangan suami istri kontrasepsi yang umum digunakan dijadikan sebagai media untuk pembatasan kelahiran anak atau sebagai salah satu esensi dari program KB, sedangkan bagi pasangan kekasih hal itu ditujukan untuk menghindarkan fitnah baginya, kendati demikian dapat memunculkan persolan pelik hubungan sek antara sepasang kekasih. O Metode kontrasepsi juga berbeda-beda, mulai dari kontrasepsi yang umum digunakan hingga metode yang mungkin tidak banyak digunakan. Kemudian menentukan apakah metode tersebut diizinkan dalam Islam atau tidak?.
  • 7. Lanjutan OKeluarga Berencana secara prinsipil dapat diterima oleh Islam, bahkan keluarga berencana dengan maksud menciptakan keluarga sejahtera yang berkualitas dan melahirkan keturunan yang tangguh sangat sejalan dengan tujuan syari`at Islam yaitu mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya. Selain itu, Kb juga memiliki sejumlah manfaat yang dapat mencegah timbulnya kemudlaratan. Bila dilihat dari fungsi dan manfaat KB yang dapat melahirkan kemaslahatan dan mencegah kemudlaratan maka tidak diragukan lagi kebolehan KB dalam Islam.
  • 8. Rumusan Masalah 1. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai kontrasepsi, maka dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah: 2. Apa dan seperti apakah deskripsi umum tentang kontrasepsi ? 3. Bagaimana hukum kontrasepsi dalam perspektif Islam ?
  • 9. Deskripsi Umum tentang Kontrasepsi O Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria)yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/ mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut. O Adapun cara kerja kontrasepsi itu bermacam-macam, tapi pada umumnya alat ini berfungsi untuk melumpuhkan sperma, mencegah terjadinya evolusi, dan menghalangi pertemuan sel telur dan sperma. O Mengenai alat kontrasepsi, secara garis besar, kontrasepsi itu dibagi dalam tiga bagian yaitu kontrasepsi mekanik, hormonal, dan kontrasepsi mantap.
  • 10. Kontrasepsi Mekanik O Dinamakan mekanik karena sifatnya sebagai pelindung. Maksudnya, kontrasepsi ini mencegah bertemunya sperma dan sel telur dalam rahim. Nah, ada beberapa kontrasepsi yang termasuk dalam golongan mekanik ini, yaitu kondom dan diafragma. O Kondom O Mujathaid dahulu mengenalkan yang namanya kulit atau usus binatang yang digunakan untuk menampung sperma agar tidak masuk ke dalam vagina, yang sekarang dikenal dengan kondom yang terbuat dari bahan karet yang tipis dan elastis. Bentuknya seperti kantong. O Diafragma O Kontrasepsi wanita yang mirip kondom. Bentuknya seperti topi yang menutupi mulut rahim, terbuat dari bahan karet dan agak tebal. Kontrasepsi ini imasukkan ke dalam vagina, semacam sekat yang dapat mencegah masuknya sperma ke dalam rahim. Diafragma digunakan jika akan berhubungan seksual. Setelah itu bisa dilepas lagi atau tetap pada tempatnya. Karena bahannya lebih tebal dari kondom, kontrasepsi ini tidak mungkin bocor.
  • 11. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim O Alat Kontrasepsi dalam Rahim/AKDR/IUD (Intrauterine devices) lebih dikenal dengan nama spiral. Berbentuk alat kecil dan banyak macamnya. Ada yang terbuat dari plastik seperti bentuk huruf S (Lippes Loop). Ada pula yang terbuat dari logam tembaga berbentuk seperti angka tujuh (Copper Seven) dan mirip huruf T (Copper T). Selain itu, ada berbentuk sepatu kuda (Multiload). O “Alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter dengan bantuan alat. Benda asing dalam rahim ini akan menimbulkan reaksi yang dapat mencegah bersarangnya sel telur yang telah dibuahi di dalam rahim. Alat ini bisa bertahan dalam rahim selama 2-5 tahun, tergantung jenisnya dan dapat dibuka sebelum waktunya jika Anda ingin hamil lagi. O Ada dua pendapat penggunaan IUD, ada yang mengatakan untuk mencegah pembuahan, dan juga ada yang menyatakan sebagai alat pengaturan kehamilan.
  • 12. O Spermisida O Kontrasepsi ini merupakan senyawa kimia yang dapat melumpuhkan sampai membunuh sperma. Bentuknya bisa busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet, atau aerosol. Sebelum melakukan hubungan seksual, alat ini dimasukkan ke dalam vagina. Setelah kira-kira 5-10 menit hubungan seksual dapat dilakukan. Penggunaan spermisida ini kurang efektif bila tidak dikombinasi dengan alat lain, seperti kondom atau diafragma. “Dari 100 pasangan dalam setahun, ada 3 wanita yang hamil. Tapi karena sering salah dalam pemakaiannya, bisa terjadi sampai 30 kehamilan.
  • 13. O Kontrasepsi Hormonal O Kontrasepsi ini menggunakan hormon, dari progesteron sampai kombinasi estrogen dan progesteron. Penggunaan kontrasepsi ini dilakukan dalam bentuk pil, suntikan, atau susuk. O Pada prinsipnya, mekanisme kerja hormon progesteron adalah mencegah pengeluaran sel telur dari indung telur, mengentalkan cairan di leher rahim sehingga sulit ditembus sperma, membuat lapisan dalam rahim menjadi tipis dan tidak layak untuk tumbuhnya hasil konsepsi, saluran telur jalannya jadi lambat sehingga mengganggu saat bertemunya sperma dan sel telur.
  • 14. O Pil atau Tablet O Pil bertujuan meningkatkan efektifitas, mengurangi efek samping, dan meminimalkan keluhan. Sebagian besar wanita dapat menerima kontrasepsi ini tanpa kesulitan. Di Indonesia, jenis ini menduduki jumlah kedua terbanyak dipakai setelah suntikan. Pil ini tersedia dalam berbagai variasi. Ada yang hanya mengandung hormon progesteron saja, ada pula kombinasi antara hormon progesteron dan estrogen.
  • 15. Lanjutan… O Penggunaan pil secara teratur dan dalam waktu panjang dapat menekan fungsi ovarium. Kerugian lainnya, mungkin berat badan bertambah, juga rasa mual sampai muntah, pusing, mudah lupa, dan ada bercak di kulit wajah seperti vlek hitam. Juga dapat mempengaruhi fungsi hati dan ginjal. Kecuali itu, kandungan hormon estrogen dapat mengganggu produksi ASI. O Keuntungannya, pil ini dapat meningkatkan libido, sekaligus untuk pengobatan penyakit endometriosis. Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid.
  • 16. O Suntikan O Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik. Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan (Depoprovera), setiap 10 minggu (Norigest), dan setiap bulan (Cyclofem). O Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI. Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar.
  • 17. O Susuk O Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan kiri atas. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus silastik (plastik berongga) dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul. Kini sedang diuji coba susuk satu kapsulimplanon). Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon atau Levonorgestrel. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon tersebut sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma.
  • 18. Kontrasepsi Mantap O Dipilih dengan alasan sudah merasa cukup dengan jumlah anak yang dimiliki. Caranya, suami-istri dioperasi (vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita). Tindakan ini dilakukan pada saluran bibit pada pria dan saluran telur pada wanita, sehingga pasangan tersebut tidak akan mendapat keturunan lagi. O Kontarsepsi mantap atau sterilisasi melibatkan pembedahan medis, vasektomi berarti memutuskan atau menutup saluran pada jalur reproduksi si pria. Saluran (pembuluh) ini melewatkan sperma dari buah pelir ke prostate dan organ-organ reproduksi lainya.
  • 19. Lanjutan…. O Sterilisasi pada wanita atau disebut tubal ligation meliputi pembelokan atau pemutusan hubungan pembuluh telur yang menyalurkan ovum. O Jika dilihat secara garis besarnya, masing-masing alat kontrasepsi yang digunakan mempunyai kelemahan dan keuntungan yang berbeda. Sehingga dalam penggunaanya pun mempunyai hukum yang berbeda-beda sesuai dengan kadar manfaatnya, dan seberapa besar madharatnya. Di atas, hanya dijelaskan secara singkat dan sebagai pengenalan tentang metode kontrasepsi. Karena pada makalah ini fokus membahas tentang kontrasepsi mantap.
  • 20. Kontrasepsi dalam Perspektif Islam O Menurut al-Qur’an dan Hadits Sebenarnya dalam al- Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang shoreh yang melarang atau memerintahkan KB secara eksplisit, karena hukum ber-KB harus dikembalikan kepada kaidah hukum Islam. Tetapi dalam al-Qur’an ada ayat-ayat yang berindikasi tentang diperbolehkannya mengikuti program KB, yakni karena hal-hal berikut: O Menghawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan ibu. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 195, yang artinya: “Janganlah kalian menjerumuskan diri dalam kerusakan”.
  • 21. Lanjutan OMenghawatirkan keselamatan agama, akibat kesempitan penghidupan hal ini sesuai dengan hadits Nabi: “Kefakiran atau kemiskinan itu mendekati kekufuran”. OMenghawatirkan kesehatan atau pendidikan anak-anak bila jarak kelahiran anak terlalu dekat sebagai mana hadits Nabi: “Jangan bahayakan dan jangan lupa membahayakan orang lain.
  • 22. Hubungan Kontrasepsi Dengan Agama Islam O Islam membenarkan yang namanya kontrasepsi, hal ini juga pernah dilakukan para sahabat Nabi dengan cara yang mereka kenal yaitu ‘azl atau coitus interreptus. Dari Urwah bin Zubair, dan aisyah Ummul Mukminin, dari Jadzamah, saudara perempan Ukasyah, ia bercerita, aku pernah mendatangi rasululah SAW yang tengah berada di kerumunan banyak orang dan bersabda, “ Aku ingin melarang ghilah. Lalu aku melihat bangsa Romawi dan Persi, ternyata mereka melakukan ghilah terhadap anak-anak mereka, namun hal itu sama sekali tidak membahayakan anak-anak mereka.”
  • 23. Lanjutan… O Kemudia beliau ditanya tentang ‘azl, maka Rasulullah SAW bersabda: ‫الوأدالخفي‬ ‫ذلك‬( .‫مسلم‬ ‫رواه‬) O“ Yang demikian itu adalah pembunuhan terhadap anak secara tersembunyi.” (HR.Muslim).
  • 24. Lanjutan… O Hadist di atas mencakup dua masalah. Pertama, al-ghilah yaitu hubungan badan suami istri ketika sang istri tengah menyusui, sebagaimana yang dikemukakan imam Malik, ash-Ashma’i dan lain-lain. Ada pula yang mengatakan ghilah berarti tindakan seorang wanita menyusui anaknya sedang ia tengah hamil. Padahal para dokter mengemukakan: Yang demikian itu penyakit dan kedua ‘azl, yaitu seorang suami mencabut kemaluan dari kemaluan istrinya pada saat akan orgasme agar air maninya keluar dari kemaluan istrinya, baik dilakukan terhadap budak dengan tujuan agar tidak hamil dan melahirkan anak atau terhadap wanita mereka karena adanya kekhawatiran akan dampak yang kurang baik terhadap istri yang sedang menyusui atau karena tidak menghendaki kehamilan terlebih dahulu.
  • 25. Lanjutan O Jumhur ulama memperbolehkan ‘azl (kontrasepsi sementara) selama penundaan kelahiran itu tidak ditujukan karena khawatir masalah rizki, jika pencegahan kehamilan atau membatasi jumlah anak dengan tujuan terpeliharanya O pendidikan anak maka dapat dibenarkan, bahkan imam Ghozali memperbolehkan kontrasepsi sementara untuk menjaga kecantikan wanita. Sehingga segala macam dan cara kontrasepsi dapat dibenarkan Islam selama (1) tidak dipaksakan, (2) tidak aborsi, (3) tidak membatasi jumlah anak, (4) tidak mengakibatkan pemandulan permanen.
  • 26. Lanjutan… O Seruan pembatasan keturunan atau menolak kehamilan karena alasan yang bersifat umum seperti takut miskin atau karena tidak mempunayai rizki, maka tidak boleh secara Syariah, lebih besar dosanya dari itu jika mewajibkan kepada masyarakat. Maka sangat jelas pembatasan keturunan atau pun pencegahan keturunan diperbolehkan jika dalam keadaan darurat semisal divonis dokter jika dengan kehamilan dapat mengakibatkan dampak negatif bagi kesehatan atau jiwa ibu, bapak dan anak yang dikandung, bukan dikarenakan takut fakir.
  • 27. Dengan demikian ada lima 5 persoalan yang terkait dengan penggunaan alat kontrasepsi, yaitu : 1. Cara kerjanya, apakah mengatur kehamilan atau menggugurkan kehamilan (isqat al-haml)? 2. Sifatnya, apakah ia hanya pencegahan kehamilan sementara atau bersifat pemandulan permanen (ta’qim)? 3. Pemasangannya, Bagaimana dan siapa yang memasang alat kontrasepsi tersebut? (Hal ini berkaitan dengan masalah hukum melihat aurat orang lain). 4. Implikasi alat kontrasepsi terhadap kesehatan penggunanya. 5. Bahan yang digunakan untuk membuat alat kontrasepsi tersebut.
  • 28. Lanjutan… O Alat kontrasepsi yang dibenarkan menurut Islam adalah yang cara kerjanya mengatur kehamilan, bersifat sementara (tidak permanen) dan dapat dipasang sendiri oleh yang bersangkutan atau oleh orang lain yang tidak haram memandang auratnya (suami) atau juga oleh orang lain yang pada dasarnya tidak boleh memandang auratnya, tetapi dalam keadaan darurat ia dibolehkan. Selain itu bahan pembuatan yang digunakan harus berasal dari bahan yang halal, serta tidak menimbulkan implikasi yang membahayakan (mudlarat) bagi kesehatan.
  • 29. Lanjutan… O Dalam kitab al-Bajuri ‘ala fathil Qarib, juz II, hlm.93, yang terjemahanya haram mempergunakan sesuatu (seperti obat-obatan) yang dapat memutuskan kehamilan sama sekali (sehingga tidak bisa hamil kembali selamanya). Sedangkan yang hanya memperlambat kehamilan untuk sesuatu waktu dan tidak memutuskanya sama sekali, maka tidak haram dan bahkan tidak makruh jika karena uzur seperti ingin mendidik anak lebih dahulu. Jika tidak ada alasan apapun, hukumnya makruh.
  • 30. Lanjutan… O Kendati demikian, untuk kontrasepsi mantap (sterilisasi) oleh sebagian ulama dianggap pemandulan permanen, sehingga kontrasepsi mantap berbeda dengan kontrasepsi lain. Selama tidak ada hal yang menggugurkan keharamanya, maka untuk kontasepsi mantap mutlak dilarang dalam Islam karena hal itu berkenaan dengan hal “pengebirian” dan Rasulullah SAW melarang para sahabatnya untuk melakukan kebiri. At Tabrani menceritakan bahwa ada suatu kabilah Arab datang menemui Rasulullah SAW dan bertanya tentang pengebirian dan Rasulullah SAW menjawab bahwa hal tersebut dilarang.
  • 31. Kaidah dan Metode yang Tepat untuk Penetapan Hukum Kontrasepsi O Dari penjelasan sebelumnya, bahwa kontrasepsi ada yang diperbolehkan dan ada pula yang tidak diperbolehkan. Semua itu didasarkan pada kadar madharatnya, khusunya kontrasepsi mantap (vasektomi dan tubektomi). O Dibolehkan tidaknya kontrasepsi mantap tergantung pada masalah dapat dipulihkan kembali atau tidak. Kemungkinan dapat dipulihkan kecil dan teknik yang digunakan untuk memulihkanya pun lebih besar dapat dicapai dengan teknik pemindahan mikro.
  • 32. Lanjutan… O Dalam penetapan hukum Islam, sangat jelas sekali bahwa semuanya (perintah atau larangan) pasti mengantar pada satu atau dua dari lima pokok pemeliharaan dalam Islam yaitu: 1) agama, 2) jiwa, 3) akal, 4) keturunan, dan 5) harta. O Dengan demikian, dari lima prinsip tersebut-dan secara khusus prinsip “pemeliharaan terhadap keturunan”- kebijaksanaan kependudukan mendapat pijakan agama yang amat kukuh.[13] Jadi hukum awal dari kontrasepsi adalah haram berdasarkan kesepakatan ulama dengan alasan karena kontrasepsi sama halnya menyalahi nikmat yang diberikan oleh Allah, akan tetapi dalam keadaan-keadaan tertentu hukum berubah menjadi diperbolehkan dengan alsan-alsan yang dibahas sebelumnya, dan untuk kontrasepsi mantap mutlak diharamkan kecuali dengan adanya kehamilan bisa membahayakan kesehatan si ibu atau bahkan mengancam jiwanya. Sehingga dalam keadaan seperti itu (yang sangat darurat) dan harus mempunyai pilihan satu dari keduanya, maka kontrasepsi mantap hukumnya berubah menjadi boleh, ketetapan ini berdasarkan kaidah:
  • 33. Lanjutan… ‫إذا‬‫تعارض‬‫مفسدتان‬‫روعي‬‫أعظمهما‬‫ضررا‬‫بارتكاب‬‫أخفهما‬ , Karena jika ada dua bahaya (mafsadah) yang saling mengancam, maka yang diambil adalah bahaya yang paling ringan. Dapat dilihat, bahwa bahaya melakukan kontrasepsi mantap lebih ringan daripada bahaya tidak melakukan kontrasepsi.
  • 34. Lanjutan… O Akan tetapi disisi lain, jika perkembangan ilmu menemukan satu cara yang tidak mengakibatkan pemandulan abadi atau kontrasepsi mantap yang dilakukan dapat ditempuh dengan tidak mengakibatkan hal tersebut, maka tentu hukumnya dapat berubah dari terlarang menjadi boleh. O Adapun metode yang digunakan untuk menggali hukum tersebut, berawal dari qiyas untuk kontrasepsi secara umum, yaitu diqiyaskan dengan yang namanya ‘azl,begitu juga dengan kontrasepsi mantap yang diqiyaskan dengan pengibirian. Melihat keadaan sekarang bahwa diperbolehkanya kontrasepsi mantap (vasektomi dan tubektomi) karena dalam keadaan darurat, atau selama tidak ada cara atau alasan yang menggugurkanya maka hemat pemakalah lebih menegaskan pada metode istishab yaitu hukum asal yang dipakai selama belum ada ketentuan baru yang bisa menggugurkanya, dan tentunya ketetapan hukum yang berlaku diperuntuhkan untuk kemaslahatan.
  • 35. Pengertian Keluarga Berencana O keluarga berencana berarti pasangan suami istri yang telah mempunyai perencanaan yang kongkrit mengenai kapan anaknya diharapkan lahir agar setiap anaknya lahir disambut dengan rasa gembira dan syukur dan merencanakan berapa anak yang dicita-citakan, yang disesuaikan dengan kemampuannya dan situasi kondisi masyarakat dan negaranya.
  • 36. Pandangan Al-Qur’an Tentang Keluarga Berencana O Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang memberikan petunjuk yang perlu kita laksanakan dalam kaitannya dengan KB diantaranya ialah : O Surat An-Nisa’ ayat 9 YANG ARTINYA O “Dan hendaklah takut pada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak- anak yang lemah. Mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.
  • 37. LANJUTAN… O Selain ayat diatas masih banyak ayat yang berisi petunjuk tentang pelaksanaan KB diantaranya ialah surat al-Qashas: 77, al-Baqarah: 233, Lukman: 14, al- Ahkaf: 15, al-Anfal: 53, dan at-Thalaq: 7. O Dari ayat-ayat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa petunjuk yang perlu dilaksanakan dalam KB antara lain, menjaga kesehatan istri, mempertimbangkan kepentingan anak, memperhitungkan biaya hidup brumah tangga.
  • 38. Pandangan al-Hadits Tentang Keluarga Berencana O Dalam Hadits Nabi diriwayatkan: O‫الناس‬ ‫لتكففون‬ ‫عالة‬ ‫تدرهم‬ ‫أن‬ ‫من‬ ‫خير‬ ‫أغنياء‬ ‫ورثك‬ ‫تدر‬ ‫إنك‬(‫ع‬ ‫متفق‬‫ليه‬) O “sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan berkecukupan dari pada meninggalkan mereka menjadi beban atau tanggungan orang banyak.” O Dari hadits ini menjelaskan bahwa suami istri mempertimbangkan tentang biaya rumah tangga selagi keduanya masih hidup, jangan sampai anak- anak mereka menjadi beban bagi orang lain. Dengan demikian pengaturan kelahiran anak hendaknya dipikirkan bersama.[2]
  • 39. Menurut al-Qur’an dan Hadits O Sebenarnya dalam al-Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang shoreh yang melarang atau memerintahkan KB secara eksplisit, karena hukum ber-KB harus dikembalikan kepada kaidah hukum Islam,
  • 40. Menurut Pandangan Ulama’ O Ulama’ yang memperbolehkan O Diantara ulama’ yang membolehkan adalah Imam al- Ghazali, Syaikh al-Hariri, Syaikh Syalthut, Ulama’ yang membolehkan ini berpendapat bahwa diperbolehkan mengikuti progaram KB dengan ketentuan antara lain, untuk menjaga kesehatan si ibu, menghindari kesulitan ibu, untuk menjarangkan anak. Mereka juga berpendapat bahwa perencanaan keluarga itu tidak sama dengan pembunuhan karena pembunuhan itu berlaku ketika janin mencapai tahap ketujuh dari penciptaan. Mereka mendasarkan pendapatnya pada surat al-Mu’minun ayat: 12, 13, 14
  • 41. Lanjutan… O Ulama’ yang melarang O Selain ulama’ yang memperbolehkan ada para ulama’ yang melarang diantaranya ialah Prof. Dr. Madkour, Abu A’la al-Maududi. Mereka melarang mengikuti KB karena perbuatan itu termasuk membunuh keturunan seperti firman Allah: O‫وإياهم‬ ‫نرزقكم‬ ‫نحن‬ ‫إملق‬ ‫من‬ ‫أوالدكم‬ ‫تقتلوا‬ ‫وال‬ O “Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut (kemiskinan) kami akan memberi rizkqi kepadamu dan kepada mereka”.
  • 42. O Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang oleh Islam O Cara yang diperbolehkan O Ada beberapa macam cara pencegahan kehamilan yang diperbolehkan oleh syara’ antara lain, menggunakan pil, suntikan, spiral, kondom, diafragma, tablet vaginal , tisue. Cara ini diperbolehkan asal tidak membahayakan nyawa sang ibu. Dan cara ini dapat dikategorikan kepada azl yang tidak dipermasalahkan hukumnya. O Kami dahulu dizaman Nabi SAW melakukan azl, tetapi beliau tidak melarangnya.
  • 43. Lanjutan… O Cara yang dilarang O Ada juga cara pencegahan kehamilan yang dilarang oleh syara’, yaitu dengan cara merubah atau merusak organ tubuh yang bersangkutan. Cara-cara yang termasuk kategori ini antara lain, vasektomi, tubektomi, aborsi. Hal ini tidak diperbolehkan karena hal ini menentang tujuan pernikahan untuk menghasilakn keturunan.
  • 44. KESIMPULAN O Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria)yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/ mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.
  • 45. Lanjutan… O Menurut al-Qur’an dan Hadits Sebenarnya dalam al- Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang shoreh yang melarang atau memerintahkan KB secara eksplisit, karena hukum ber-KB harus dikembalikan kepada kaidah hukum Islam. Tetapi dalam al-Qur’an ada ayat-ayat yang berindikasi tentang diperbolehkannya mengikuti program KB.
  • 46. SARAN O Sebaiknya sebelum menggunakan alat kontrasepsi, sebagai ummut muslim memperhatikan dan mencari referensi tentang penggunaan alat kotrasepsi kaitannya dengan kesehatan dan kaidah agama islam
  • 47. Penutup… O Subhanaka AllaHumma wa bihamdik, asyHadu alla ilaaHa illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik (shohiihu rawaahu At-Tirmidzii) O "Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memujiMu aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak di sembah selain Engkau. Aku mohon ampun kepada-Mu dan bertobat kepada-Mu." (Hadits Sahih riwayat Tirmidzii)