2. ْيِمَلاَعْلا ِِّبَر ِهللِ ُدْمَحْلاَّسالَو ُةَالَّصالَو َنُمَال
َو ِاءَيِبْنَألْا ِفَرْشَأ ىَلَعَعَو َنْيِلَسْرُمْلاىَل
َنْيِعَمْجَأ ِهِبْحَصَو ِهِلَاُدْعَب اَّمَأ
Artinya: Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam
semesta. Semoga salawat serta keselamatan
tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia.
Berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya,
semuanya.
3.
4. Latar Belakang
O Dewasa ini jumlah penduduk di Indonesia dari tahun
ke tahun semakin bertambah, kalau kita cermati
data yang ada di dinas Sensus Kependudukan
Negara ini, dalam setiap tahun, bulan bahkan hari
selalu ada bayi yang lahir, hal ini sangat
berpengaruh pada perkembangan perekonomian
Negara, apalagi Negara kita termasuk Negara yang
masih berkembang, dengan begitu melonjaknya
jumlah penduduk dari tahun ke tahun, pemerintah
mencanangkan gerakan Keluarga Berencana
sebagai salah satu solusi untuk menghambat
kelonjakan pertumbuhan penduduk tersebut,
hakikatnya dalam suatu keluarga berencana itu
idealnya hanya memiliki dua orang anak.
5. Lanjutan
O Di era modern, banyak sekali kejadian-kejadian
yang tidak pernah ada sebelumnya. Masalah
pernikahan misalnya, tujuan dari pernikahan tidak
lain untuk mendapatkan keturunan. Meskipun tidak
bisa dipungkiri, kadang kala seseorang menikah
tidak menginginkan seorang anak., sehingga ia
melakukan usaha agar bagaimana hal itu bisa
tercapai.
O Kita mengenal yang namanya kontrasepsi, Islam
waktu dulu belum mengenal apa itu kontrasepsi?,
meskipun para ulama mujtahid sudah mempunyai
angan-angan yang substansinya sama dengan
kontrasepsi. Tapi menurut pemakalah bahwa para
ulama dahulu belum memberikan gambaran yang
luas, karena IT juga belum berkembang seperti
saat ini, sedangkan persoalan yang kita hadapai
sekarang lebih kompleks.
6. Lanjutan
O Penggunaan kontrasepsi juga mempunyai tujuan yang
berbeda, bahkan bagi penggunaya, entah itu pasangan
suami istri atau pun itu hanya sepasang kekasih yang
belum mempunyai ikatan yang sah. Mungkin bagi
pasangan suami istri kontrasepsi yang umum digunakan
dijadikan sebagai media untuk pembatasan kelahiran anak
atau sebagai salah satu esensi dari program KB,
sedangkan bagi pasangan kekasih hal itu ditujukan untuk
menghindarkan fitnah baginya, kendati demikian dapat
memunculkan persolan pelik hubungan sek antara
sepasang kekasih.
O Metode kontrasepsi juga berbeda-beda, mulai dari
kontrasepsi yang umum digunakan hingga metode yang
mungkin tidak banyak digunakan. Kemudian menentukan
apakah metode tersebut diizinkan dalam Islam atau
tidak?.
7. Lanjutan
OKeluarga Berencana secara prinsipil dapat
diterima oleh Islam, bahkan keluarga
berencana dengan maksud menciptakan
keluarga sejahtera yang berkualitas dan
melahirkan keturunan yang tangguh sangat
sejalan dengan tujuan syari`at Islam yaitu
mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya.
Selain itu, Kb juga memiliki sejumlah
manfaat yang dapat mencegah timbulnya
kemudlaratan. Bila dilihat dari fungsi dan
manfaat KB yang dapat melahirkan
kemaslahatan dan mencegah
kemudlaratan maka tidak diragukan lagi
kebolehan KB dalam Islam.
8. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai kontrasepsi,
maka dari latar belakang di atas dapat dirumuskan
beberapa masalah:
2. Apa dan seperti apakah deskripsi umum
tentang kontrasepsi ?
3. Bagaimana hukum kontrasepsi dalam perspektif
Islam ?
9. Deskripsi Umum tentang
Kontrasepsi
O Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti mencegah
atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan
antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma
(sel pria)yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari
kontrasepsi adalah menghindari/ mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sel sperma tersebut.
O Adapun cara kerja kontrasepsi itu bermacam-macam, tapi
pada umumnya alat ini berfungsi untuk melumpuhkan
sperma, mencegah terjadinya evolusi, dan menghalangi
pertemuan sel telur dan sperma.
O Mengenai alat kontrasepsi, secara garis besar,
kontrasepsi itu dibagi dalam tiga bagian yaitu kontrasepsi
mekanik, hormonal, dan kontrasepsi mantap.
10. Kontrasepsi Mekanik
O Dinamakan mekanik karena sifatnya sebagai pelindung.
Maksudnya, kontrasepsi ini mencegah bertemunya sperma dan
sel telur dalam rahim. Nah, ada beberapa kontrasepsi yang
termasuk dalam golongan mekanik ini, yaitu kondom dan
diafragma.
O Kondom
O Mujathaid dahulu mengenalkan yang namanya kulit atau usus
binatang yang digunakan untuk menampung sperma agar tidak
masuk ke dalam vagina, yang sekarang dikenal dengan
kondom yang terbuat dari bahan karet yang tipis dan elastis.
Bentuknya seperti kantong.
O Diafragma
O Kontrasepsi wanita yang mirip kondom. Bentuknya seperti topi
yang menutupi mulut rahim, terbuat dari bahan karet dan agak
tebal. Kontrasepsi ini imasukkan ke dalam vagina, semacam
sekat yang dapat mencegah masuknya sperma ke dalam rahim.
Diafragma digunakan jika akan berhubungan seksual. Setelah
itu bisa dilepas lagi atau tetap pada tempatnya. Karena
bahannya lebih tebal dari kondom, kontrasepsi ini tidak mungkin
bocor.
11. Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim
O Alat Kontrasepsi dalam Rahim/AKDR/IUD (Intrauterine devices)
lebih dikenal dengan nama spiral. Berbentuk alat kecil dan
banyak macamnya. Ada yang terbuat dari plastik seperti bentuk
huruf S (Lippes Loop). Ada pula yang terbuat dari logam
tembaga berbentuk seperti angka tujuh (Copper Seven) dan
mirip huruf T (Copper T). Selain itu, ada berbentuk sepatu kuda
(Multiload).
O “Alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter
dengan bantuan alat. Benda asing dalam rahim ini akan
menimbulkan reaksi yang dapat mencegah bersarangnya sel
telur yang telah dibuahi di dalam rahim. Alat ini bisa bertahan
dalam rahim selama 2-5 tahun, tergantung jenisnya dan dapat
dibuka sebelum waktunya jika Anda ingin hamil lagi.
O Ada dua pendapat penggunaan IUD, ada yang mengatakan
untuk mencegah pembuahan, dan juga ada yang menyatakan
sebagai alat pengaturan kehamilan.
12. O Spermisida
O Kontrasepsi ini merupakan senyawa kimia yang
dapat melumpuhkan sampai membunuh sperma.
Bentuknya bisa busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet,
atau aerosol. Sebelum melakukan hubungan
seksual, alat ini dimasukkan ke dalam vagina.
Setelah kira-kira 5-10 menit hubungan seksual dapat
dilakukan. Penggunaan spermisida ini kurang efektif
bila tidak dikombinasi dengan alat lain, seperti
kondom atau diafragma. “Dari 100 pasangan dalam
setahun, ada 3 wanita yang hamil. Tapi karena sering
salah dalam pemakaiannya, bisa terjadi sampai 30
kehamilan.
13. O Kontrasepsi Hormonal
O Kontrasepsi ini menggunakan hormon, dari
progesteron sampai kombinasi estrogen dan
progesteron. Penggunaan kontrasepsi ini dilakukan
dalam bentuk pil, suntikan, atau susuk.
O Pada prinsipnya, mekanisme kerja hormon
progesteron adalah mencegah pengeluaran sel telur
dari indung telur, mengentalkan cairan di leher rahim
sehingga sulit ditembus sperma, membuat lapisan
dalam rahim menjadi tipis dan tidak layak untuk
tumbuhnya hasil konsepsi, saluran telur jalannya jadi
lambat sehingga mengganggu saat bertemunya
sperma dan sel telur.
14. O Pil atau Tablet
O Pil bertujuan meningkatkan efektifitas, mengurangi
efek samping, dan meminimalkan keluhan. Sebagian
besar wanita dapat menerima kontrasepsi ini tanpa
kesulitan. Di Indonesia, jenis ini menduduki jumlah
kedua terbanyak dipakai setelah suntikan. Pil ini
tersedia dalam berbagai variasi. Ada yang hanya
mengandung hormon progesteron saja, ada pula
kombinasi antara hormon progesteron dan estrogen.
15. Lanjutan…
O Penggunaan pil secara teratur dan dalam waktu
panjang dapat menekan fungsi ovarium. Kerugian
lainnya, mungkin berat badan bertambah, juga rasa
mual sampai muntah, pusing, mudah lupa, dan ada
bercak di kulit wajah seperti vlek hitam. Juga dapat
mempengaruhi fungsi hati dan ginjal. Kecuali itu,
kandungan hormon estrogen dapat mengganggu
produksi ASI.
O Keuntungannya, pil ini dapat meningkatkan libido,
sekaligus untuk pengobatan penyakit endometriosis.
Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan
mengatur keluarnya darah haid.
16. O Suntikan
O Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik.
Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali dalam sebulan.
Suntikan setiap 3 bulan (Depoprovera), setiap 10
minggu (Norigest), dan setiap bulan (Cyclofem).
O Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak
mengganggu produksi ASI. Pemakaian hormon ini juga
bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang
keluar.
17. O Susuk
O Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena
dipasang di bawah kulit pada lengan kiri atas.
Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau
pembungkus silastik (plastik berongga) dan
ukurannya sebesar batang korek api. Susuk
dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul.
Kini sedang diuji coba susuk satu kapsulimplanon).
Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon atau
Levonorgestrel. Susuk tersebut akan mengeluarkan
hormon tersebut sedikit demi sedikit. Jadi, konsep
kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan
menghalangi migrasi sperma.
18. Kontrasepsi Mantap
O Dipilih dengan alasan sudah merasa cukup dengan
jumlah anak yang dimiliki. Caranya, suami-istri
dioperasi (vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk
wanita). Tindakan ini dilakukan pada saluran bibit
pada pria dan saluran telur pada wanita, sehingga
pasangan tersebut tidak akan mendapat keturunan
lagi.
O Kontarsepsi mantap atau sterilisasi melibatkan
pembedahan medis, vasektomi berarti memutuskan
atau menutup saluran pada jalur reproduksi si pria.
Saluran (pembuluh) ini melewatkan sperma dari
buah pelir ke prostate dan organ-organ reproduksi
lainya.
19. Lanjutan….
O Sterilisasi pada wanita atau disebut tubal ligation
meliputi pembelokan atau pemutusan hubungan
pembuluh telur yang menyalurkan ovum.
O Jika dilihat secara garis besarnya, masing-masing
alat kontrasepsi yang digunakan mempunyai
kelemahan dan keuntungan yang berbeda. Sehingga
dalam penggunaanya pun mempunyai hukum yang
berbeda-beda sesuai dengan kadar manfaatnya, dan
seberapa besar madharatnya. Di atas, hanya
dijelaskan secara singkat dan sebagai pengenalan
tentang metode kontrasepsi. Karena pada makalah
ini fokus membahas tentang kontrasepsi mantap.
20. Kontrasepsi dalam
Perspektif Islam
O Menurut al-Qur’an dan Hadits Sebenarnya dalam al-
Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang shoreh yang
melarang atau memerintahkan KB secara eksplisit,
karena hukum ber-KB harus dikembalikan kepada
kaidah hukum Islam. Tetapi dalam al-Qur’an ada
ayat-ayat yang berindikasi tentang diperbolehkannya
mengikuti program KB, yakni karena hal-hal berikut:
O Menghawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan
ibu. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat
Al-Baqarah ayat 195, yang artinya:
“Janganlah kalian menjerumuskan diri dalam
kerusakan”.
21. Lanjutan
OMenghawatirkan keselamatan agama,
akibat kesempitan penghidupan hal ini
sesuai dengan hadits Nabi: “Kefakiran
atau kemiskinan itu mendekati
kekufuran”.
OMenghawatirkan kesehatan atau
pendidikan anak-anak bila jarak
kelahiran anak terlalu dekat sebagai
mana hadits Nabi: “Jangan bahayakan
dan jangan lupa membahayakan orang
lain.
22. Hubungan Kontrasepsi
Dengan Agama Islam
O Islam membenarkan yang namanya kontrasepsi, hal
ini juga pernah dilakukan para sahabat Nabi dengan
cara yang mereka kenal yaitu ‘azl atau coitus
interreptus. Dari Urwah bin Zubair, dan aisyah
Ummul Mukminin, dari Jadzamah, saudara
perempan Ukasyah, ia bercerita, aku pernah
mendatangi rasululah SAW yang tengah berada di
kerumunan banyak orang dan bersabda, “ Aku ingin
melarang ghilah. Lalu aku melihat bangsa Romawi
dan Persi, ternyata mereka melakukan ghilah
terhadap anak-anak mereka, namun hal itu sama
sekali tidak membahayakan anak-anak mereka.”
23. Lanjutan…
O Kemudia beliau ditanya tentang ‘azl, maka
Rasulullah SAW bersabda:
الوأدالخفي ذلك( .مسلم رواه)
O“ Yang demikian itu adalah pembunuhan terhadap
anak secara tersembunyi.” (HR.Muslim).
24. Lanjutan…
O Hadist di atas mencakup dua masalah. Pertama, al-ghilah
yaitu hubungan badan suami istri ketika sang istri tengah
menyusui, sebagaimana yang dikemukakan imam Malik,
ash-Ashma’i dan lain-lain. Ada pula yang mengatakan
ghilah berarti tindakan seorang wanita menyusui anaknya
sedang ia tengah hamil. Padahal para dokter
mengemukakan: Yang demikian itu penyakit dan kedua
‘azl, yaitu seorang suami mencabut kemaluan dari
kemaluan istrinya pada saat akan orgasme agar air
maninya keluar dari kemaluan istrinya, baik dilakukan
terhadap budak dengan tujuan agar tidak hamil dan
melahirkan anak atau terhadap wanita mereka karena
adanya kekhawatiran akan dampak yang kurang baik
terhadap istri yang sedang menyusui atau karena tidak
menghendaki kehamilan terlebih dahulu.
25. Lanjutan
O Jumhur ulama memperbolehkan ‘azl (kontrasepsi
sementara) selama penundaan kelahiran itu tidak
ditujukan karena khawatir masalah rizki, jika
pencegahan kehamilan atau membatasi jumlah anak
dengan tujuan terpeliharanya
O pendidikan anak maka dapat dibenarkan, bahkan
imam Ghozali memperbolehkan kontrasepsi
sementara untuk menjaga kecantikan wanita.
Sehingga segala macam dan cara kontrasepsi dapat
dibenarkan Islam selama (1) tidak dipaksakan, (2)
tidak aborsi, (3) tidak membatasi jumlah anak, (4)
tidak mengakibatkan pemandulan permanen.
26. Lanjutan…
O Seruan pembatasan keturunan atau menolak
kehamilan karena alasan yang bersifat umum seperti
takut miskin atau karena tidak mempunayai rizki,
maka tidak boleh secara Syariah, lebih besar
dosanya dari itu jika mewajibkan kepada masyarakat.
Maka sangat jelas pembatasan keturunan atau pun
pencegahan keturunan diperbolehkan jika dalam
keadaan darurat semisal divonis dokter jika dengan
kehamilan dapat mengakibatkan dampak negatif bagi
kesehatan atau jiwa ibu, bapak dan anak yang
dikandung, bukan dikarenakan takut fakir.
27. Dengan demikian ada lima 5 persoalan
yang terkait dengan penggunaan alat
kontrasepsi, yaitu :
1. Cara kerjanya, apakah mengatur kehamilan atau
menggugurkan kehamilan (isqat al-haml)?
2. Sifatnya, apakah ia hanya pencegahan kehamilan
sementara atau bersifat pemandulan permanen
(ta’qim)?
3. Pemasangannya, Bagaimana dan siapa yang
memasang alat kontrasepsi tersebut? (Hal ini berkaitan
dengan masalah hukum melihat aurat orang lain).
4. Implikasi alat kontrasepsi terhadap kesehatan
penggunanya.
5. Bahan yang digunakan untuk membuat alat kontrasepsi
tersebut.
28. Lanjutan…
O Alat kontrasepsi yang dibenarkan menurut Islam
adalah yang cara kerjanya mengatur kehamilan,
bersifat sementara (tidak permanen) dan dapat
dipasang sendiri oleh yang bersangkutan atau oleh
orang lain yang tidak haram memandang auratnya
(suami) atau juga oleh orang lain yang pada
dasarnya tidak boleh memandang auratnya, tetapi
dalam keadaan darurat ia dibolehkan. Selain itu
bahan pembuatan yang digunakan harus berasal dari
bahan yang halal, serta tidak menimbulkan implikasi
yang membahayakan (mudlarat) bagi kesehatan.
29. Lanjutan…
O Dalam kitab al-Bajuri ‘ala fathil Qarib, juz II, hlm.93,
yang terjemahanya haram mempergunakan sesuatu
(seperti obat-obatan) yang dapat memutuskan
kehamilan sama sekali (sehingga tidak bisa hamil
kembali selamanya). Sedangkan yang hanya
memperlambat kehamilan untuk sesuatu waktu dan
tidak memutuskanya sama sekali, maka tidak haram
dan bahkan tidak makruh jika karena uzur seperti
ingin mendidik anak lebih dahulu. Jika tidak ada
alasan apapun, hukumnya makruh.
30. Lanjutan…
O Kendati demikian, untuk kontrasepsi mantap
(sterilisasi) oleh sebagian ulama dianggap
pemandulan permanen, sehingga kontrasepsi
mantap berbeda dengan kontrasepsi lain. Selama
tidak ada hal yang menggugurkan keharamanya,
maka untuk kontasepsi mantap mutlak dilarang
dalam Islam karena hal itu berkenaan dengan hal
“pengebirian” dan Rasulullah SAW melarang para
sahabatnya untuk melakukan kebiri. At Tabrani
menceritakan bahwa ada suatu kabilah Arab datang
menemui Rasulullah SAW dan bertanya tentang
pengebirian dan Rasulullah SAW menjawab bahwa
hal tersebut dilarang.
31. Kaidah dan Metode yang Tepat
untuk Penetapan Hukum
Kontrasepsi
O Dari penjelasan sebelumnya, bahwa kontrasepsi ada
yang diperbolehkan dan ada pula yang tidak
diperbolehkan. Semua itu didasarkan pada kadar
madharatnya, khusunya kontrasepsi mantap
(vasektomi dan tubektomi).
O Dibolehkan tidaknya kontrasepsi mantap tergantung
pada masalah dapat dipulihkan kembali atau tidak.
Kemungkinan dapat dipulihkan kecil dan teknik yang
digunakan untuk memulihkanya pun lebih besar
dapat dicapai dengan teknik pemindahan mikro.
32. Lanjutan…
O Dalam penetapan hukum Islam, sangat jelas sekali bahwa
semuanya (perintah atau larangan) pasti mengantar pada satu
atau dua dari lima pokok pemeliharaan dalam Islam yaitu: 1)
agama, 2) jiwa, 3) akal, 4) keturunan, dan 5) harta.
O Dengan demikian, dari lima prinsip tersebut-dan secara khusus
prinsip “pemeliharaan terhadap keturunan”- kebijaksanaan
kependudukan mendapat pijakan agama yang amat
kukuh.[13] Jadi hukum awal dari kontrasepsi adalah haram
berdasarkan kesepakatan ulama dengan alasan karena
kontrasepsi sama halnya menyalahi nikmat yang diberikan oleh
Allah, akan tetapi dalam keadaan-keadaan tertentu hukum
berubah menjadi diperbolehkan dengan alsan-alsan yang
dibahas sebelumnya, dan untuk kontrasepsi mantap mutlak
diharamkan kecuali dengan adanya kehamilan bisa
membahayakan kesehatan si ibu atau bahkan mengancam
jiwanya. Sehingga dalam keadaan seperti itu (yang sangat
darurat) dan harus mempunyai pilihan satu dari keduanya,
maka kontrasepsi mantap hukumnya berubah menjadi boleh,
ketetapan ini berdasarkan kaidah:
34. Lanjutan…
O Akan tetapi disisi lain, jika perkembangan ilmu
menemukan satu cara yang tidak mengakibatkan
pemandulan abadi atau kontrasepsi mantap yang
dilakukan dapat ditempuh dengan tidak mengakibatkan
hal tersebut, maka tentu hukumnya dapat berubah dari
terlarang menjadi boleh.
O Adapun metode yang digunakan untuk menggali hukum
tersebut, berawal dari qiyas untuk kontrasepsi secara
umum, yaitu diqiyaskan dengan yang namanya ‘azl,begitu
juga dengan kontrasepsi mantap yang diqiyaskan dengan
pengibirian. Melihat keadaan sekarang bahwa
diperbolehkanya kontrasepsi mantap (vasektomi dan
tubektomi) karena dalam keadaan darurat, atau selama
tidak ada cara atau alasan yang menggugurkanya maka
hemat pemakalah lebih menegaskan pada metode
istishab yaitu hukum asal yang dipakai selama belum ada
ketentuan baru yang bisa menggugurkanya, dan tentunya
ketetapan hukum yang berlaku diperuntuhkan untuk
kemaslahatan.
35. Pengertian Keluarga
Berencana
O keluarga berencana berarti pasangan suami istri yang
telah mempunyai perencanaan yang kongkrit
mengenai kapan anaknya diharapkan lahir agar
setiap anaknya lahir disambut dengan rasa gembira
dan syukur dan merencanakan berapa anak yang
dicita-citakan, yang disesuaikan dengan
kemampuannya dan situasi kondisi masyarakat dan
negaranya.
36. Pandangan Al-Qur’an Tentang Keluarga
Berencana
O Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang
memberikan petunjuk yang perlu kita laksanakan
dalam kaitannya dengan KB diantaranya ialah :
O Surat An-Nisa’ ayat 9 YANG ARTINYA
O “Dan hendaklah takut pada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-
anak yang lemah. Mereka khawatir terhadap
kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah
mereka mengucapkan perkataan yang benar”.
37. LANJUTAN…
O Selain ayat diatas masih banyak ayat yang berisi
petunjuk tentang pelaksanaan KB diantaranya ialah
surat al-Qashas: 77, al-Baqarah: 233, Lukman: 14, al-
Ahkaf: 15, al-Anfal: 53, dan at-Thalaq: 7.
O Dari ayat-ayat diatas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa petunjuk yang perlu dilaksanakan dalam KB
antara lain, menjaga kesehatan istri,
mempertimbangkan kepentingan anak,
memperhitungkan biaya hidup brumah tangga.
38. Pandangan al-Hadits Tentang Keluarga
Berencana
O Dalam Hadits Nabi diriwayatkan:
Oالناس لتكففون عالة تدرهم أن من خير أغنياء ورثك تدر إنك(ع متفقليه)
O “sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli
warismu dalam keadaan berkecukupan dari pada
meninggalkan mereka menjadi beban atau
tanggungan orang banyak.”
O Dari hadits ini menjelaskan bahwa suami istri
mempertimbangkan tentang biaya rumah tangga
selagi keduanya masih hidup, jangan sampai anak-
anak mereka menjadi beban bagi orang lain. Dengan
demikian pengaturan kelahiran anak hendaknya
dipikirkan bersama.[2]
39. Menurut al-Qur’an dan
Hadits
O Sebenarnya dalam al-Qur’an dan Hadits tidak ada
nas yang shoreh yang melarang atau memerintahkan
KB secara eksplisit, karena hukum ber-KB harus
dikembalikan kepada kaidah hukum Islam,
40. Menurut Pandangan Ulama’
O Ulama’ yang memperbolehkan
O Diantara ulama’ yang membolehkan adalah Imam al-
Ghazali, Syaikh al-Hariri, Syaikh Syalthut, Ulama’
yang membolehkan ini berpendapat bahwa
diperbolehkan mengikuti progaram KB dengan
ketentuan antara lain, untuk menjaga kesehatan si
ibu, menghindari kesulitan ibu, untuk menjarangkan
anak. Mereka juga berpendapat bahwa perencanaan
keluarga itu tidak sama dengan pembunuhan karena
pembunuhan itu berlaku ketika janin mencapai tahap
ketujuh dari penciptaan. Mereka mendasarkan
pendapatnya pada surat al-Mu’minun ayat: 12, 13, 14
41. Lanjutan…
O Ulama’ yang melarang
O Selain ulama’ yang memperbolehkan ada para ulama’
yang melarang diantaranya ialah Prof. Dr. Madkour,
Abu A’la al-Maududi. Mereka melarang mengikuti KB
karena perbuatan itu termasuk membunuh keturunan
seperti firman Allah:
Oوإياهم نرزقكم نحن إملق من أوالدكم تقتلوا وال
O “Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu
karena takut (kemiskinan) kami akan memberi rizkqi
kepadamu dan kepada mereka”.
42. O Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang
oleh Islam
O Cara yang diperbolehkan
O Ada beberapa macam cara pencegahan kehamilan
yang diperbolehkan oleh syara’ antara lain,
menggunakan pil, suntikan, spiral, kondom,
diafragma, tablet vaginal , tisue. Cara ini
diperbolehkan asal tidak membahayakan nyawa sang
ibu. Dan cara ini dapat dikategorikan kepada azl yang
tidak dipermasalahkan hukumnya.
O Kami dahulu dizaman Nabi SAW melakukan azl,
tetapi beliau tidak melarangnya.
43. Lanjutan…
O Cara yang dilarang
O Ada juga cara pencegahan kehamilan yang dilarang
oleh syara’, yaitu dengan cara merubah atau merusak
organ tubuh yang bersangkutan. Cara-cara yang
termasuk kategori ini antara lain, vasektomi,
tubektomi, aborsi. Hal ini tidak diperbolehkan karena
hal ini menentang tujuan pernikahan untuk
menghasilakn keturunan.
44. KESIMPULAN
O Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti
mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi
adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang
matang dan sel sperma (sel pria)yang
mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi
adalah menghindari/ mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sel sperma tersebut.
45. Lanjutan…
O Menurut al-Qur’an dan Hadits Sebenarnya dalam al-
Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang shoreh yang
melarang atau memerintahkan KB secara eksplisit,
karena hukum ber-KB harus dikembalikan kepada
kaidah hukum Islam. Tetapi dalam al-Qur’an ada
ayat-ayat yang berindikasi tentang diperbolehkannya
mengikuti program KB.
46. SARAN
O Sebaiknya sebelum menggunakan alat kontrasepsi,
sebagai ummut muslim memperhatikan dan mencari
referensi tentang penggunaan alat kotrasepsi
kaitannya dengan kesehatan dan kaidah agama
islam
47. Penutup…
O Subhanaka AllaHumma wa bihamdik, asyHadu
alla ilaaHa illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik
(shohiihu rawaahu At-Tirmidzii)
O "Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memujiMu
aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak
di sembah selain Engkau. Aku mohon ampun
kepada-Mu dan bertobat kepada-Mu." (Hadits
Sahih riwayat Tirmidzii)