Percakapan antara bidan dengan pasien membahas berbagai metode kontrasepsi yang aman digunakan oleh ibu menyusui dan cara penggunaannya. Bidan menjelaskan bahaya telat suntik KB dan menyarankan metode seperti IUD, implan, atau suntik yang tidak mengganggu produksi ASI. Bidan juga menjelaskan pilihan kontrasepsi jangka panjang seperti IUD, implan, atau susuk untuk merencanakan jarak kelahiran an
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
1. PERCAKAPAN KONSELING ANTARA BIDAN DENGAN PASIEN TENTANG
KB
Bidan
Klien
: “ Assalamu’alaikum, mari silahkan duduk (bidan sambil menjabat tangan )”
: wa’alaikumsalam…
Bidan
: perkenalkan saya bidan , ada yang bisa saya bantu?
Klien
: Begini bu bidan, saya mau Tanya. Saya pakai KB suntik yang 3 bulan, karena
masih menyusui dan
anak saya berumur 8 bulan. Saya telat suntik yang
seharusnya tanggal 14 juli menjadi tgl 24 juli dan saya sudah berhubungan
kurang lebih 2x dari tanggal tersebut. Tetapi sebelumnya saya dapat flek.kalau,
telat seperti itu apakah ada kemungkinan untuk hamil?
Bidan
: Ibu yuli yth, Suntik KB 3 bulanan sebaiknya mengikuti jadwal yang telah
diberikan petugas medis. Bila terjadi keterlambatan suntik dan sebelumnya ibu
telah mendapat haid (dengan keluarnya flek) maka ada kemungkinan terjadi
kehamilan, namun untuk memastikan hal tersebut, ibu dapat menunggu sampai
jadwal haid berikutnya.
Klien
: Oh ya bu bidan… jika ibu menyusui seperti saya, sebaiknya kontrasepsi yang
seperti apa yang aman digunakan dan apakah KB yang saya gunakan sekarang
ini aman atau tidak?
Bidan
: Untuk ibu menyusui lebih baik menggunakan alat kontrasepsi yang tidak
menganggu produksi ASI. Jenis alat kontrasepsi yang dapat ibu gunakan adalah
IUD, implan, suntik KB 3 bulanan serta kondom.
Klien
: Oh.., begitu ya bu bidan..
Bidan
: Iya ibu…Mungkin ada yang masih kurang jelas atau ada keluhan lain yang
ingin ibu tanyakan… silahkan bu.
Klien
: Begini bu bidan, suami saya menginginkan kami punya anak lagi tapi
berselang 5 tahun. KB yang seperti apa yang cocok untuk hal itu bu bidan ?
Bidan
: Sesuai tujuan ibu untuk merencanakan keluarga dengan memberi jarak anak,
dapat menggunakan kontrasepsi sebagai berikut sesuai pemilihan kontrasepsi
yang rasional: IUD, suntikan, pil, susuk KB. Sebaiknya sebelum memilih
kontrasepsi yang tepat, agar berkonsultasi dengan tenaga kesehatan (dokter atau
bidan) dan mendapatkan pemeriksaan fisik.
2. PERCAKAPAN KONSELING ANTARA BIDAN DENGAN PASIEN TENTANG
KB
Klien
: Assalamualaikum…
Bidan
: wa’alaikumsalam… silahkan duduk ibu (mempersilahkan pasien duduk).
Maaf bu Ada yang bisa saya bantu?
Klien
: saya mau bertanya bu bidan , apa akibat dari penggunaan pil KB secara terus
menerus setelah menikah dan cara KB yang aman seperti apa?
Bidan
: Pil KB yang aman untuk dikonsumsi terus menerus namun harus
dipertimbangkan tujuan pemakaian kontrasepsi, apakah untuk menunda,
menjarangkan atau membatasi. Untuk menunda kehamilan dapat digunakan pil
KB, IUD, implan, suntik dan kondom sedangkan untuk menjarangkan dapat
menggunakan IUD, implan suntik, pil atau kondom sedangkan untuk membatasi
dapat menggunakan IUD, implan, vasektomi, tubektomi.
Klien
: Oh ya bu bidan.. kenapa ya sejak saya ikut KB susuk, saya tidak pernah
menstruasi?
Bidan
: Begini ibu,,, Salah satu efek samping dari KB implan (susuk KB ) 3 tahunan
adalah tidak mendapatkan haid, sehingga ibu tidak perlu khawatir dengan
kondisi tersebut.
Klien
: Bu bidan, saya pernah disarankan untuk menggunakan pil KB yasmin oleh
seorang teman , bisakah pil ini mencegah kehamilan dan bagaimana
penggunakan pil KB yasmin bu bidan?
Bidan
: Aturan pemakaian pil KB yasmin adalah sebagai berikut:
1. Dapat digunakan
selagi haid (hari ke 1 sampai hari ke 7 siklus haid) hal ini untuk meyakinkan
tidak ada kehamilan.
2. Dapat digunakan pada hari ke 8 namun harus menggunakan kontrasepsi
tambahan lain (kondom) selama 1 minggu atau pantang sanggama sampai paket
tersebut habis. Hal ini disebabkan karena pil KB adalah metode hormonal yang
memerlukan waktu untuk mencapai dosis sebagai kontrasepsi di dalam darah.
Saran saya sebaiknya ibu memakai metode yang bersifat jangka panjang seperti
IUD atau susuk KB, mengingat ibu belum ingin menambah putra selama 2
tahun.